Anda di halaman 1dari 3

Suatu sistem pendidikan dikatakan berkualitas jika proses pembelajarannya berlangsung secara

menarik dan menantang sehingga peserta didik dapat belajar sebanyak mungkin melalui proses belajar
yang brkelanjutan. Dengan kualitas pendidikan yang optimal diharapkan akan diperoleh manusia
sebagai sumber daya unggul yang dapat menguasai pengetahuan, keterampilan, dan keahlian yang
sesuai dengan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Untuk mewujudkan
pendidikan yang berkualitas dan efisien ini perlu disusun dan dilaksanakan program-program
pendidikan nasional ditingkat pusat maupun daerah dengan satuan pendidikan yang mampu membawa
peserta didik belajar secara berkelanjutan. Faktor yang sangat penting dalam mewujudkan sistem
pendidikan yang berkualitas dan efisien, guru merupakan ujung tombak dalam melakssanakan misi
pendidikan di lapangan.
Sekolah adalah tempat belajar bagi siswa, dan tugas guru sebagian besar terjadi dalam kelas yakni
membelajarkan siswa dengan menyediakan kondisi belajar yang optimal yang berhubungan dengan
bakat dan minatnya. Kondisi belajar yang optimal dicapai jika guru mampu mengatur siswa dan
sarana pengajaran serta mengendalikanya dalam situasi yang menyenangkan untuk mencapai tujuan
pelajaran. Akan tetapi apabila terdapat kekurangserasian antara tugas, dan sarana atau alat atau
terputusnya keinginan yang satu dengan keinginan yang lain, antara kebutuhan dan pemenuhannya,
maka akan terjadi gangguan terhadap PBM, baik gangguan sifat sementara maupun sifat yang serius
atau terus-menerus.
Guru sebagai pendidik di sekolah adalah profesi yang sangat istimewa. Profesi pendidik memiliki
misi, pengabdian, bahkan merupakan sebuah ibadah yang memiliki nilai lebih dibandingkan dengan
jabatan dan profesi lainnya. Pendidik (guru) adalah sebuah jabatan profesional yang memiliki visi,
misi, dan aksi yang khusus sebagai pemeran utama dalam pengembangan manusia sebagai sumber
daya alam. Upaya pengembangan kualitas pendidikan dapat dilakukan melalui tiga pendekatan
sekaligus, yaitu pendekatan substansi pendidikan, pendekatan teknis pendidikan dan pendekatan
pengelolaan pendidikan.
Untuk pendekatan pengelolaan pendidikan, Peran seorang guru pada pengelolaan kelas sangat penting
khususnya dalam menciptakan suasana pembelajaran yang menarik. Itu karena secara prinsip guru
memegang dua masalah pokok yaitu pengajaran dan pengelolaan kelas. Masalah pengelolaan kelas
berkaitan dengan usaha untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi sedemikian rupa sehingga
proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif dan efisien demi tercapainya tujuan
pembelajaran. Pengelolaan kelas merupakan aspek pendidikan yang sering dijadikan perhatian utama
oleh para calon guru, guru baru, bahkan guru yang telah berpengalaman berkeinginan agar para
peserta didik dapat belajar dengan optimal dalam arti guru mampu menyampaikan bahan pelajaran
agar dapat diserap peserta didik dengan baik.
Kegagalan seorang guru mencapai tujuan pembelajaran berbanding lurus dengan ketidakmampuan
guru mengelola kelas. Indikator dari kegagalan itu seperti prestasi belajar murid rendah, tidak sesuai
dengan standar atau batas ukuran yang ditentukan. Karena itu, pengelolaan kelas merupakan
kompetensi guru yang sangat penting dikuasai dalam rangka proses pembelajaran. Setiap guru
dituntut memiliki kemampuan dalam mengelola kelas. Moch. Uzer Usman (1995) dalam salah satu
bukunya mengemukakan bahwa suatu kondisi belajar yang optimal dapat tercapai jika guru mampu
mengatur murid dan sarana pembelajaran serta mengendalikannya dalam suasana yang
menyenangkan untuk mencapai tujuan pengajaran. Di sini, jelas sekali betapa pengelolaan kelas yang
efektif merupakan prasyarat mutlak bagi terciptanya proses belajar-mengajar yang efektif pula.
Pengelolaan kelas merupakan salah satu keterampilan penting yang harus dikuasai guru. Menurut
Hadari Nawawi dan Rosilawati ( 2008:128) menyatakan bahwa pengelolaan kelas adalah kemampuan
guru dalam mendayagunakan potensi kelas berupa pemberian kesempatan yang seluas-luasnya pada
setiap personal untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang kreatif dan terarah sehingga waktu dan dana
yang tersedia dapat dimanfaatkan secara efisien untuk melakukan kegiatan-kegiatan kelas yang
berkaitan dengan kurikulum dan perkembangan murid. Pengelolaan kelas adalah suatu usaha yang
dilakukan oleh penanggung jawab kegiatan belajar mengajar atau yang membantu dengan maksud
agar dicapai kondisi optimal sehingga dapat terlaksana kegiatan belajar seperti yang diharapkan
(Suharsimi Arikonto, 1992:67-68).
Pengelolaan kelas menjadi tugas dan tanggung jawab guru dengan memberdayakan segala potensi
yang ada dalam kelas demi kelangsungan proses pembelajaran. Hal ini berarti setiap guru dituntut
secara profesional mengelola kelas sehingga tercipta suasana kelas yang kondusif mulai dari awal
hingga akhir pembelajaran. Penciptaan suasana kelas yang kondusif guna menunjang proses
pembelajaran yang optimal menuntut kemampuan guru untuk mengetahui, memahami, memilih, dan
menerapkan pendekatan yang dinilai efektif menciptakan suasana kelas yang kondusif dalam
menunjang proses pembelajaran yang optimal.
Apabila keterampilan mengelola kelas dilakukan dengan baik maka akan berdampak positif, baik
kepada siswa maupun kepada guru yang bersangkutan. Kepada siswa akan berdampak (a) Mendorong
siswa mengembangkan tanggung jawab individu terhadap tingkah lakunya serta sadar akan
mengendalikan dirinya.; (b) Membantu siswa mengerti akan arah tingkah lakunya sesuai dengan tata
tertib kelas dan merasakan teguran guru sebagai suatu peringatan bukan kemarahan.; (c)
Menimbulkan rasa kewajiban melibatkan diri dalam tugas serta bertingkahlaku yang wajar sesuai
dengan aktivitas kelas yang sedang berlangsung. Adapun bagi guru memiliki pengaruh : (a)
Mengembangkan pengertian dan ketrampilan dalam memelihara kelancaran penyajian dan langkah-
langkah pelajaran secara tepat dan baik; (b) Memiliki kesadaran terhadap kebutuhan siswa dan
mengembangkan kompetensi di dalam memberikan pengarahan yang jelas kepada siswa; (c)
Memberikan respon secara efektif terhadap tingkah laku siswa yang menimbulkan gangguan.
Mengelola kelas merupakan keterampilan guru untuk menciptakan iklim pembelajaran yang
kondusif,dan mengendalikannya jika terjadi gangguan dalam pembelajaran. Hal-hal yang harus
diperhatikan dalam pengelolaan kelas adalah : (1) Kehangatan dan Keantusiasan, memudahkan
terciptanya iklim kelas yang menyenangkan.; (2) Tantangan ,penggunaan kata-kata, tindakan, atau
bahan yang menantang akan meningkatkan gairah siswa untuk belajar sehingga mengurangi
kemungkinan terjadinya tingkah yang menyimpang;.(3) Bervariasi, penggunaan variasi dalam media
gaya dan interaksi mengajar meruakan kunci pengelolaan kelas; (4) Keluwesan, dalam PBM guru
harus waspada mengamati jalannya proses kegiatan tersebut. Termasuk kemungkinan munculnya
gangguan siswa. Sehingga diperlukan keluwesan tingkah laku guru untuk dapat mengubah berbagai
strategi mengajar dengan memanipulasi berbagai komponen keterampilan yang lain;. (5) Penekanan
Pada Hal-Hal Positif, pada dasarnya didalam mengajar dan mendidik guru harus menekankan kepada
hal-hal yang positif dan sedapat mungkin menghindari pemusatan perhatian siswa pada hal-hal yang
negatif. Cara guru memelihara suasana yang positif antara lain memberikan aksentuasi terhadap
tingkah laku siswa yang positif dan menghindari ocehan atau celaan atau tingkah laku yang kurang
wajar serta memberikan penguatan terhadap tingkah laku siswa yang positif.; (6) Penanaman disiplin
diri, kegiatan ini merupakan tujuan akhir pengelolaan kelas. Untuk mencapainya guru harus selalu
mendorong siswa untuk melaksanakan disiplin diri sendiri. Hal ini akan lebih berhasil jika guru
sendiri yang menjadi contoh.
Setidaknya ada delapan langkah yang harus dilakukan oleh guru agar mampu menguasai dan
mengelola kelas dengan baik. Kedelapan langkah tersebut menurut Hunt dalam Dede Rosyada (2004:
183) yang dikutip oleh Ana Rosilawati (2008: 129-133), sebagai berikut.
Persiapan yang cermat Tetap menjaga dan terus mengembangkan rutinitas Bersikap tenang dan terus
percaya diri Bertindak dan bersikap professional Mampu mengenali prilaku yang tidak tepat
Menghindari langkah mundur
Berkomunikasi dengan orang tua siswa secara efektif Menjaga kemungkinan munculnya masalah
Selain langkah-langah yang harus dilakukan guru juga ada banyak hal yang harus dihindari guru
sebagai manajer kelas.
Hal tersebut antara lain;

 Campur Tangan Yang Berlebihan


 Kelenyapan
 Ketidak tepatan memulai dan mengahiri kegiatan
 Penyimpangan
 Bertele-tele
 Pengulangan penjelasan yang tidak perlu terjadi
 Terlalu banyak mencatat
Pengelolaan kelas yang efektif merupakan syarat mutlak bagi terjadinya proses belajar mengajar yang
efektif. Untuk itu seorang guru harus mengetahui prosedur menciptakan suasana kelas, yakni
mengidentifikasi dan mengklasifikasi masalah baik individual maupun kelompok; menganalisis-
menelaah masalah; memilih dan menentukan alternatif pemecahan masalah.; dan memanfaatkan
umpan balik.

Anda mungkin juga menyukai