mengalirnya waktu. Itulah mengapa musik kontemporer sering juga disebut musik garda depan
(avant-garde), karena musik tersebut selalu mengedepani sebuah era.
Musik kontemporer ialah seni musik yang mulai ada dan tetap berkembang pada waktu lampau
(kontemporer), yaitu pada masa abad ke-19 hingga sekarang ini.
Suara dari alat musik tiup wood wind dan brass, serta suara perkusi lebih banyak ditemukan
dibandingkan dengan periode sebelumnya
Unsur: warna nada (tone color), ritme, melodi, dan harmoni. Secara umum, musik kontemporer
memiliki unsur yang sama dengan musik pada umumnya, namun banyak elemen-elemen baru yang
digunakan untuk menimbulkan dan menonjolkan impresi.
Perkembangan musik kontemporer di Indonesia baru mulai dirasakan sejak digelarnya acara Pekan
Komponis Muda tahun 1979 di Taman Ismail Marzuki Jakarta. Melalui acara tersebut, komunikasi
para seniman antar daerah dengan berbagai macam latar belakang budaya lebih terjalin.
Fungsi religi atau keagamaan, seperti telah disinggung sebelumnya bahwa musik kontemporer juga
telah masuk ke dunia musik religi. Sehingga karya seni musik kontemporer juga dapat memiliki
fungsi untuk menyebarkan nilai-nilai keagamaan.
Fungsi Pendidikan, setiap cabang seni memiliki fungsi pendidikannya sendiri. Dalam musik group
atau sebut saja ansambel, diperlukan kerjasama tim agar musik yang tercipta harmonis.
Fungsi Rekreasi/Hiburan, merupakan fungsi yang tidak lepas dari sebuah karya seni pertunjukan.
Fungsi Artistik, adalah fungsi yang ditujukan sebagai media ekspresi sehiman dalam menyajikan
karyanya.
Fungsi
Mengembangkan jenis musik baru baik yang berakar pada tradisi maupun tidak
Musik kontemporer mengubah cara pandang, cita rasa, dan kriteria estetik yang sebelumnya telah
dikurung oleh sesuatu yang terpola, standarisasi, seragam, global, dan bersifat sentral. Konsep musik
kontemporer bersifat sangat individual, sehingga perkembangannya pun sangat beragam.