Anda di halaman 1dari 5

MUSIK KONTEMPORER

Musik kontemporer adalah istilah dalam bahasa Indonesia untuk bidang kegiatan kreatif yang
dalam konteks berbahasa Inggris paling sering disebut musik baru, musik kontemporer, atau,
lebih tepatnya, musik seni kontemporer. Ini menjadi istilah yang paling digemari di tahun1990-
an. Tetapi kesepakatan dalam penggunaan istilah ini membangkitkan pertanyaan tentang apa
yang termasuk dan apa yang tidak termasuk dalam musik kontemporer. Ini menjadi sebuah inti
dari perdebatan hangat dikalangan musisi dan pemikir yang biasanya mempunyai persepsi yang
berbeda.

Keanekaragaman Musik kontemporer secara resmi diakui dan dilembagakan dan dalam hal ini
ditetapkan sebagai sebuah gerakan yang lebih besar, yaitu Pekan Komponis, sebuah pertemuan
tahunan untuk para komposer dari berbagai daerah di Indonesia. Pertemuan ini biasanya
dilaksanakan di Taman Ismail Marzuki Jakarta. Dari pertemuan yang pertama di tahun 1979,
komposer yang terlibat kebanyakan berasal dari yang berbasis tradisional. Bahkan, komposer
berbasis tradisional adalah yang terbaik mewakili delapan iterasi awal, yang memberikan
kontribusi lebih dari tiga kali lebih banyak dari karya-karya itu dibanding rekan mereka yang
berorientasi Barat.

KONSEP MUSIK KONTEMPORER

Pada puncaknya, karya-karya musik kontemporer tidak lagi menjelaskan ciri-ciri latar belakang
tradisi budayanya walaupun sumber-sumber tradisi itu masih terasa lekat. Akan tetapi sikap
serta pemikiran individual-lah yang paling penting, sebagai landasan dalam proses kreatifitas
musik kontemporer. Musik ini cendrung mengubah cara pandang, cita rasa, dan kriteria estetik
yang sebelumnya telah dikurung oleh sesuatu yang terpola, ada standarisasi, seragam, global,
dan bersifat sentral. Konsep musik kontemporer menjadi sangat personal (individual), sehingga
perkembangannyapun beragam. Paham inilah yang ditawarkan oleh musik kontemporer,
sehingga dalam karya-karya yang lahir banyak terjadi vokabuler teknik garapan dan aturan
tradisi yang telah mapan ke dalam wujud yang baru, terkesan aneh, nakal, bahkan urakan.

secara kompositoris karakteristik karyanya dapat dipetakan menjadi tiga kategori. Pertama
adalah karya musik yang bersifat “musik iringan”. Konsep komposisi dalam karya seperti ini
berdasar pada penciptaan suatu melodi (bentuk lagu/intrumental), kemudian elemen-elemen
lainnya berfungsi mengiringi melodi tersebut. Kedua adalah karya musik yang bersifat
“illustratif”. Konsep komposisinya berusaha menggambarkan sesuatu dari naskah cerita, puisi
dan lain-lain. Dengan demikian orientasi musiknya lebih tertuju pada penciptaan suasana-
suasana yang berdasar pada interpretasi komponisnya. Ketiga adalah karya musik yang bersifat
otonom. Karya musik seperti ini biasanya sangat sulit dipahami oleh orang awam. Selain
bentuknya yang tidak baku, aspek gramatika musiknya pun sangat berbeda jika dibandingkan
dengan karya-karya tradisi. Kadang-kadang karya-karya musik seperti ini sering menimbulkan
hal yang kontroversial. Seperti yang “anti tradisi”, padahal secara sadar atau tidak, semua
tatanan konsepnya bersumber dari tradisi. Kategori yang seperti ini lebih dekat atau lebih cocok
dengan fenomena musik kontemporer Barat (Eropa-Amerika).

Satu garapan musik kontemporer dengan media ungkap berbeda digarap kolaboratif oleh dua
seniman I Wayan Dibia dan Keith Terry yaitu ”Body Tjak”. Karya ini merupakan seni pertunjukan
multikultural hasil kerja sama atau kolaborasi internasional yang memadukan unsur-unsur seni
dan budaya Barat (Amerika) dan Timur (Bali-Indonesia). ”Body Tjak” digarap dengan
penggabungan unsur-unsur seni Kecak Bali dengan Body Music, sebuah jenis musik baru yang
menggunakan tubuh manusia sebagai sumber bunyi. Garapan bernuansa seni budaya global ini,
lahir dengan dua produksinya yaitu Body Tjak 1990 (BT90) dan Body Tjak 1999 (BT99) (Dibia,
2000:10). Kedua karya ini memang murni lahir dari keinginan seniman untuk mengekspresikan
jiwanya yang telah tergugah oleh dinamisme seni kecak dan body music. Dengan berbekal
pengalaman estetis masing-masing, dan diilhami oleh obsesi aktualitas kekinian, kedua seniman
sepakat melakukan eksperimen dalam bentuk workshop-workshop sehingga lahirlah musik
kontemporer Body Tjak.

Dari segi alat musik sajian kontemporer menggunakan perpaduan antara instrumen tradisional
dan modern sehingga menambah variasi suara yang dihasilkan. dari segi sikap penyaji bergerak
sesuai alur cerita, seperti jalan, berdiri, dan duduk.

JENIS JENIS MUSIK KONTEMPORER


Adapun jenis musik kontemporer antara lain:

Musik klasik

Musik pop

Musik R & B

Musik Jazz

Musik rock

Musik blues

FUNGSI MUSIK KONTEMPORER

1. Fungsi religi atau keagamaan, seperti telah disinggung sebelumnya bahwa musik
kontemporer juga telah masuk ke dunia musik religi. Sehingga karya seni musik
kontemporer juga dapat memiliki fungsi untuk menyebarkan nilai-nilai keagamaan.
2. Pendidikan, setiap cabang seni memiliki fungsi pendidikannya sendiri. Dalam musik
group atau sebut saja ansambel, diperlukan kerjasama tim agar musik yang tercipta
harmonis.
3. Komunikasi, beberapa seniman atau penyanyi menggunakan musik untuk
mengkomunikasikan gagasannya kepada masyarakat. Baik itu berupa ide, krtitik sosial,
dan lain sebagainya.
4. Rekreasi/Hiburan, merupakan fungsi yang tidak lepas dari sebuah karya seni
pertunjukan.
5. Artistik, adalah fungsi yang ditujukan sebagai media ekspresi sehiman dalam menyajikan
karyanya.

Sedangkan fungsi seni musik kontemporer secara spesifik adalah :

1. Mengembangkan jenis musik baru baik yang berakar pada tradisi maupun tidak
2. Aktualisasi gata bermusik para komponis sebagai bentuk ditemukan dan berkembangnya
gramatika musik

FUNGSI ALAT MUSIK KONTEMPORER


1. Sebagai pengiring alunan lagu
2. Sebagai pengganti alat musik ritmis
3. Sebagai alat untuk mengekspresikan diri

UNSUR UNSUR MUSIK KONTEMPORER

Tone Color / warna nada

Yang pertama adalah bahwa terdapat sedikit penekanan pada campuran suara dalam musik
kontemporer. Selain itu, pada musik ini, perkusi memainkan peran utama. Warna nada yang
dimainkan secara individu akan terdengar jelas pada musik ini.

Harmoni

Dalam musik kontemporer, dikenal istilah polychord, dimana 2 kunci nada terdengar pada waktu
yang besamaann. Selain itu, dalam harmoni musik kontemporer menggunakan 4 kunci nada.
Musik kontemporer juga menggunakan tone cluster yang dihasilkan dari suara piano. Istilah lain
dalam harmoni musik kontemporer adalah Polytonality yang menggunakan 2 atau lebih kunci
nada pasa saat yang bersamaan.

Ritme

Merupakan salah satu unsur seni kontemporer yang paling mencolok adalah Ritme. Kebanyakan
ritme yang digunakan pada musik ini merupakan ritme yang membangkitkan semangat,
dorongan dan kegembiraan. Kelompok ketukan tidak beraturan. Dikenal istilah Polyrhythm yaitu
menggunakan dua ritme yang kontras dalam waktu yang bersamaan.

Melodi

Pengertian melodi sendiri merupakan tingkatan tinggi-rendah dan panjang-pendeknya nada


dalam musik. Dalam musik kontemporer, melodi ini dikenal memiliki range yang sangat
lebar/besar. Menggunakan 12 nada kromatik tanpa tonel center.
PERKEMBANGAN MUSIK KONTEMPORER

Jika didunia perkembangan musik kontemporer begitu pesat. Lain halnya dengan di Indonesia
yang cenderung lebih lambat. Kemunculan musik kontemporer di Indonesia mulai terasa sejak
terselenggaranya pekan Komponi muda pada 1979, di Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Diskusi
yang dilakukan oleh banyak musisi berbeda budaya ini, akhirnya melahirkan sebuah musik yang
lebih kreatif dan variatif.

Komponis yang terlibat dalam diskusi ini, akhirnya memberikan pengaruh kuat pada
berkembangkan musik kristen kontemporer, bahkan hingga saat ini. Nama-nama seperti seperti
Rahayu Supanggah, Al Suwardi, Komang Astita, Harry Roesli, Nano Suratno, Sutanto, Ben
Pasaribu, Trisutji Kamal, Tony Prabowo, Yusbar Jailani, Dody Satya Ekagustdiman, Nyoman
Windha, Otto Sidharta adalah para komponis kontemporer yang ciri-ciri karyanya sulit sekali
dikategorikan secara konvensional.

Lantaran memiliki keunikan tersendiri dan terus melahirkan karya-karya bervariasi. Karya
mereka tidak lagi bercerita tentang tradisi namun juga pemikiran individual. Bila di Jakarta
perkembangan musik kontemporer bisa dibilang lumayan. Lain halnya dengan dikota-kota lain
seperti Bandung. Dikota ini perkembangan musik kristen kontemporer terkesan lamban. Baik
karena minimnya dukungan pemerintah, maupun para musisinya yang jarang menggelar
pertunjukan musik.

Di Jogyakarta lain lagi, kota ini sangat apresiatif terhadap perkembangan musik, dengan
mengadakan banyak festival musik tiap tahunnya. Musik kristen konservatif dikota ini
berkembang cukup bagus.

Anda mungkin juga menyukai