Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Puji syukur Kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas petunjuk dan hidayah-
Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “MUSIK KONTEMPORER
INDONESIA DAN LUAR NEGERI” dengan baik dan tepat waktu.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca sangat dibutuhkan untuk memperbaiki makalah kami.
Selain itu, agar ke depan nya kami dapat membuat makalah yang lebih baik. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi semuanya.

Jakarta, 22 Agustus 2016

Kelompok 5

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................. 1

DAFTAR ISI ................................................................................................................. 2

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang ..................................................................................................... 3


2. Ruang Lingkup Penulisan .................................................................................... 4
3. Tujuan .................................................................................................................. 4

BAB II ISI

1. Definisi Musik Kontemporer ............................................................................... 5


2. Sejarah dan Perkembangan Musik Kontemporer Luar Negeri ............................ 5
3. Fungsi dan Peranan Musik Kontemporer Luar Negeri ........................................ 7
4. Sejarah dan Perkembangan Musik Kontempore Indonesia ................................. 7
5. Fungsi dan Peranan Musik Kontemporer Indonesia ........................................... 10
6. Contoh Musik Kontempore Luar Negeri ............................................................ 11
7. Contoh Musik Kontempore Indonesia ............................................................... 12

BAB III PENUTUP

1. Kesimpulan ......................................................................................................... 14
2. Saran ................................................................................................................... 14
3. Daftar Pustaka .................................................................................................... 15

2
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Dalam proses perjalanan seni musik, sejarah menguak beberapa perkembangan yang
dialami oleh seni musik itu sendiri. Dimulai dari musik Renaissance (1350-1600), musik
Barok (1600-1750) dan kemudian pada 1750-1820 berganti menjadi musik klasik.
Setelah itu masih banyak lagi jenis musik yang berubah mengikuti perkembangan
zaman pada waktu itu. Perkembangan ini, menunjukkan keberadaan musik sebagai satu
kesatuan yang ikut berkembang seiring jaman.
Sekitar zaman Renaissance, abad ke-15 ke atas, muncul satu fenomena, yakni
pemahaman “karya musik otonom” yang kemudian disebut “karya seni”. Sejak itulah
pengertian seni musik Barat sepenuhnya menuju ke karya seni otonom. Dari
perkembangan ini, akhirnya muncullah “musik kontemporer” (Neue Musik). Sejajar
dengan perkembangan ini pada abad ke-20 muncul sesuatu yang sangat baru lagi, yaitu
musik populer. Musik populer ini tidak dapat disamakan dengan musik rakyat, seperti
misalnya dalam tradisi etnik-etnik di Indonesia.
Sementara dalam proses perdebatan tentang seni yang aktual di Indonesia, seni musik
paling sering dipermasalahkan. Untuk pemahaman permasalahan seni musik
kontemporer, kita harus menyinggung situasi tersebut terlebih dahulu, fenomena
perbedaan persepsi antara jenis-jenis seni kontemporer tidak hanya terjadi di Indonesia
saja, di Barat sendiri sering terdapat hal yang sama. Persepsi dan pendapat yang terjadi
didasarkan oleh kesalahpahaman yang fatal. Kenyataan ini harus kita maklumi,
siapapun bisa memilih yang diinginkan. Ini dapat memperkuat bahwa perkembangan
musik kontemporer di Indonesia jangan dianggap sebagai “Penjajahan baru” melainkan
sebagai sebuah tawaran pemikiran lain.
Adapun proses perselisihan atau dialog antarbudaya merupakan kenyataan yang
sekaligus global dan alami. Segala perbedaan pendapat yang muncul dari para pengamat
seni ini dapat menimbulkan kesalahpahaman. Hal inilah yang menjadi masalah pokok
dan menghambat perkembangan musik kontemporer di Indonesia. Namun dalam hal ini,
berbagai hambatan yang amat mendalam tersebut mampu diatasi, apabila hanya ada satu
pandangan yang tegas dan bisa menghasilkan berbagai daya tarik yang efektif.

3
2. Ruang Lingkup Penulisan
 Definisi dan sejarah serta perkembangan musik kontemporer luar negeri dan
Indonesia
 Fungsi dan peranan musik kontemporer luar negeri dan Indonesia

3. Tujuan dan Manfaat Penulisan Makalah


 Mengerjakan tugas sekolah
 Mengetahui tentang seni musik kontemporer luar negeri dan Indonesia

4
BAB II
ISI

1. DEFINISI MUSIK KONTEMPORER


Musik kontemporer adalah istilah dalam bahasa Indonesia untuk bidang kegiatan
kreatif yang dalam konteks berbahasa Inggris paling sering disebut musik baru, musik
kontemporer, atau lebih tepatnya, musik seni kontemporer. Ini menjadi istilah yang
paling digemari di tahun 1990-an. Tetapi kesepakatan dalam penggunaan istilah ini
membangkitkan pertanyaan tentang apa yang termasuk dan apa yang tidak termasuk
dalam musik kontemporer. Ini menjadi sebuah inti dari perdebatan hangat dikalangan
musisi dan pemikir yang biasanya mempunyai persepsi yang berbeda.
Keanekaragaman Musik kontemporer secara resmi diakui dan dilembagakan dan
dalam hal ini ditetapkan sebagai sebuah gerakan yang lebih besar, yaitu Pekan
Komponis, sebuah pertemuan tahunan untuk para komposer dari berbagai daerah di
Indonesia.

2. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN MUSIK KONTEMPORER LUAR


NEGERI
Musik Kristen Kontemporer muncul pertama kali ketika terjadi kebangkitan
Jesus Movement di akhir tahun 1960, awal tahun 1970. Satu dari sekian banyak album
Jesus Music yang populer adalah Upon This Rock (1969) oleh Larry Norman yang
dikeluarkan oleh Capitol Record. Berbeda dengan Musik Gospel Tradisional di belahan
bumi selatan, aliran Jesus Music yang baru ini, warna musiknya bukan Rock & Roll.
Pelopor dari kegerakan ini termasuk 2nd Chapter of Acts, Andrae Crouch and the
Disciples, Love Song, Petra, dan Barry McGuire. Budaya Jesus Music ini menjadi luas,
hingga menjadi sebuah indrustri musik yang bernilai miliaran dolar di tahun 1980-an.
Tahun 1990 an banyak artis-artis CCM seperti Amy Grant, dc Talk, Michael W. Smith,
Stryper dan Jars of Clay, telah mencapai kesuksesan dalam industri
musik. Sekarang ini penjualan musik Kristen kontemporer bahkan melebihi musik-
musik klasik, jazz, latin, New Age dan soundtrack musik. Larry Norman merupakan
pelopor rock alternative Kristen sejak tahun 1960 dikenal sebagai the "Father of
Christian Rock" (Bapak Musik Rock Kristen), Dan Marsha Stevens, pemimpin dari
Children of the Day dikenal sebagai the "Mother of Contemporary Christian Music"
(Induk dari Musik Kristen Kontemporer).

5
 Kontroversi Musik Kontemporer
Sejak munculnya Musik Kristen Kontemporer tahun 1970an, musik kristen seolah
terbagi menjadi dua: Hymne (tradisional) dan kontemporer. Hymne cenderung terkesan
dengan suasana yang tenang (tidak bersemangat) dan khidmat (terkesan kolot). Hymne
juga sangat didekatkan pada musik yang berat, notasinya cukup sulit dan kadang sulit
dimengerti apalagi dinikmati, sehingga membentuk image bahwa hymne adalah lagu
yang ‘jadul’ (kuno). Sedangkan musik kristen kontemporer cenderung terkesan dinamis,
penuh semangat dan “ringan”. Musiknya mudah dimengerti dan dinikmati. Ini hanyalah
beberapa poin kontroversi seputar merebaknya musik kristen kontemporer, sehingga pro
dan kontra sudah menjadi bagian sejarah musik gereja saat ini.

John Styll, presiden dari Nashville-based CCM Communications dan ketua Gospel
Music Association di Amerika misalnya, menyatakan, trend ke depannya, gereja-gereja
akan lebih terbuka terhadap musik kontemporer. la menyebutkan total penjualan album
rohani kontemporer di Amerika bertumbuh pesat dari USD 83 juta di tahun 80-an
menjadi USD 700 juta di tahun 2004. Memang di sebagian gereja, sepertinya menuai
konsekuensi kalau tidak mengikuti zaman. Yaitu, secara otomatis jumlah jemaat yang
muda akan berkurang. Karena muda-mudi yang hidup saat ini (khususnya di perkotaan)
bisa dipastikan lebih tertarik dengan kebaktian yang lebih variatif dan lebih tertarik
dengan kemajuan zaman. Hal itu dapat dilihat dari kegiatan musikal yang berbau band
dan ramai ditonton oleh orang-orang muda sedangkan pada musik klasik dan tradisional,
kita lihat saja sendiri.

Sehingga kebanyakan alasan yang dilontarkan adalah satu-satunya cara untuk meraih
orang-orang yang mencintai musik (khususnya kaum muda) adalah melalui bahasa
mereka sendiri. Namun demikian setidaknya ada beberapa hal yang menjadi catatan
negatif tentang musik Kristen kontemporer ini antara lain, pertama isinya ada banyak
kemasukan teologia kemakmuran, sehingga memanjakan jemaat; kedua, dalam liriknya
kebanyakan memakai kata “aku”, terkesan egois, Ini disebabkan lagu kristen
kontemporer banyak dibuat berdasarkan pengalaman pribadi sang pembuat lagu
sifatnya subyektif.

Tidaklah salah untuk terus bertumbuh dan berkembang mengikuti perubahan


teknologi, media, musik, gaya hidup dan sebagainya. Namun, kita jangan meninggalkan
nilai-nilai konservatif (nilai-nilai yang baik) yang kita punyai. Banyak nilai ‘konservatif
(yang baik)’ tentang sebuah keluarga (komitmen, keutuhan, dsb), nilai-nilai tentang

6
hubungan cinta yang sehat, nilai-nilai persahabatan, yang seringkali menyelamatkan
kita dari jurang kehancuran. Puji Tuhan pada abad modern ini, banyak lagu-lagu Hymne
sudah diaransemen ulang oleh beberapa kelompok penyanyi dan grup band, dengan
berbagai gaya musik seperti Rock, Jazz, Rock & Roll sehingga lagu ‘stok lama’
dengan packaging ‘baru’ dapat dinikmati kawula muda.

3. FUNGSI DAN PERANAN MUSIK KONTEMPORER LUAR NEGERI


 Fungsi
a. mengembangkan jenis musik baru baik yang berakar pada tradisi maupun tidak
b. Aktualisasi gaya bermusik para komponis
c. Wujud di temukan dan berkembangnya gramatika musik
d. Suatu fenomena bahwa semua sumber bunyi bisa menjadi musik
 Peranan
Secara umum, music bagi manusia memiliki perasaan yang bersifat psikologis (jiwa
manusia), sosiologis (kehidupan sehari-hari), pendagogis (pendidikan) dan cultural
(kebudayaan manusia). Musik Kontemporer Luar Negeri memiliki peranan dalam
kehidupan masyarakat, misalnya pada music klasik dapat digunakan sebagai sarana
peningkatan kecerdasan. Selain untuk kecerdasan, music juga memiliki peranan
dalam bidang terapi kesehatan.

4. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN MUSIK KONTEMPORER


INDONESIA
Di Indonesia, perkembangan musik kontemporer baru mulai dirasakan sejak
diselenggarakannya acara Pekan Komponis Muda tahun 1979 di Taman Ismail Marzuki
Jakarta. Melalui acara itu komunikasi para seniman antar daerah dengan berbagai
macam latar belakang budaya lebih terjalin. Forum diskusi serta dialog antar seniman
dalam acara tersebut saling memberi kontribusi sehingga membuka paradigma kreatif
musik menjadi lebih luas. Sampai hari ini para komponis yang pernah terlibat dalam
acara itu menjadi sosok individual yang sangat memberi pengaruh kuat untuk para
komponis musik kontemporer selanjutnya. Nama-nama seperti Rahayu Supanggah, Al
Suwardi, Komang Astita, Harry Roesli, Nano Suratno, Sutanto, Ben Pasaribu, Trisutji
Kamal, Tony Prabowo, Yusbar Jailani, Dody Satya Ekagustdiman, Nyoman Windha,
Otto Sidharta dan masih banyak yang belum disebutkan, adalah para komponis
kontemporer yang ciri-ciri karyanya sulit sekali dikategorikan secara konvensional.

7
Karya-karya mereka selain memiliki keunikan tersendiri, juga cukup bervariasi
sehingga dari waktu ke waktu konsep-konsep musik mereka bisa berubah-ubah
tergantung pada semangat serta kapasitas masing-masing dalam mengembangkan
kreatifitasnya. Pada puncaknya, karya-karya musik kontemporer tidak lagi menjelaskan
ciri-ciri latar belakang tradisi budayanya walaupun sumber-sumber tradisi itu masih
terasa lekat. Akan tetapi sikap serta pemikiran individual-lah yang paling penting,
sebagai landasan dalam proses kreatifitas musik kontemporer.

Mengamati perkembangan musik kontemporer di daerah sunda tampaknya agak


lamban. Selain apresiasi masyarakat Sunda belum begitu memadai, para komponisnya
yang relatif sangat sedikit, juga dukungan pemerintah setempat atau sponsor-sponsor
lain untuk penyelenggaraan konser-konser musik kontemporer sangat kurang. Di
Yogyakarta, secara konsisten selama belasan tahun mereka berhasil menyelenggarakan
acara Yogyakarta Gamelan Festival tingkat Internasional yang didalamnya banyak
sekali karya-karya musik kontemporer dipentaskan. Kota Solo pada tahun 2007 dan
2008 telah menyelenggarakan acara SIEM (Solo International Ethnic Music). Banyak
karya-karya musik kontemporer dipentaskan dalam acara itu dengan jumlah penonton
kurang lebih 50.000 orang. Festival “World Music” dengan nama acara “Hitam Putih”
di Riau, Festival Gong Kebyar di Bali dan lain sebagainya. Acara-acara tersebut secara
rutin dilakukan bukan sekedar “ritual” atau memiliki tujuan memecahkan rekor Muri
apalagi mencari keuntungan, karena pementasan musik kontemporer seperti yang
pernah dikatakan Harry Roesli merupakan “seni yang merugi akan tetapi melaba dalam
tata nilai”.

Sebenarnya banyak komponis kontemporer di daerah Sunda yang cukup potensial,


akan tetapi sangat sedikit yang konsisten. Salah satu komponis pertama yang perlu
disebut adalah Nano S. Meskipun aktifitasnya lebih cenderung sebagai pencipta lagu,
akan tetapi beberapa karyanya seperti karya “Sangkuriang” atau “Warna” memberi
nafas baru dalam pengembangan musik Sunda. Komponis lain seperti Suhendi Afrianto,
Ismet Ruhimat sangat nyata upayanya dalam pengembangan instrumentasi pada
gamelan Sunda. Dodong Kodir yang cukup konsisten dalam upaya mengembangkan
aspek organologi dalam komposisinya, Ade Rudiana yang sukses dalam pengembangan
dibidang komposisi musik perkusi, Lili Suparli yang memegang prinsip kuat dalam
pengolahan idiom-idiom musik tradisi Sunda, serta tak kalah penting komponis-
komponis seperti Dedy Satya Hadianda, Dody Satya Eka Gustdiman, Oya Yukarya,

8
Dedy Hernawan, Ayo Sutarma yang karya-karyanya cukup variatif dan memiliki
orsinalitas dilihat dari aspek kompositorisnya.

Dari beberapa komponis Sunda seperti yang telah disebutkan di atas, secara
kompositoris karakteristik karyanya dapat dipetakan menjadi tiga kategori.
 Pertama adalah karya musik yang bersifat “musik iringan”. Konsep komposisi
dalam karya seperti ini berdasar pada penciptaan suatu melodi (bentuk
lagu/intrumental), kemudian elemen-elemen lainnya berfungsi mengiringi melodi
tersebut.
 Kedua adalah karya musik yang bersifat “illustratif”. Konsep komposisinya
berusaha menggambarkan sesuatu dari naskah cerita, puisi dan lain-lain. Dengan
demikian orientasi musiknya lebih tertuju pada penciptaan suasana-suasana yang
berdasar pada interpretasi komponisnya.
 Ketiga adalah karya musik yang bersifat otonom. Karya musik seperti ini biasanya
sangat sulit dipahami oleh orang awam. Selain bentuknya yang tidak baku, aspek
gramatika musiknya pun sangat berbeda jika dibandingkan dengan karya-karya
tradisi.

Di Bali, aktivitas berkesenian dengan ideologi ”kontemporer” sesungguhnya telah


berlangsung sejak awal abad ke-20 dengan lahirnya seni kekebyaran di Bali Utara.
Namun wacana tentang musik kontemporer mulai mengemuka serangkaian adanya
Pekan Komponis Muda I yang diselenggarakan di Jakarta pada tahun 1979. Komponis
muda yang mewakili Bali pada waktu itu adalah I Nyoman Astita dengan karyanya yang
berjudul ”Gema Eka Dasa Rudra”. Pada tahun-tahun berikutnya Pekan Komponis Muda
diikuti oleh komponis-komponis muda Bali lainnya seperti I Wayan Rai tahun 1982
dengan karyanya ”Trompong Beruk”, I Nyoman Windha tahun 1983 dengan karyanya
berjudul ”Sangkep”, I Ketut Gede Asnawa tahun 1984 dengan karyanya berjudul
”Kosong”, Ni Ketut Suryatini dan I Wayan Suweca tahun 1987 dengan karyanya
berjudul ”Irama Hidup”, I Nyoman Windha tahun 1988, dengan dua karyanya sekaligus
yaitu ”Bali Age” dan ”Sumpah Palapa”.

Kehadiran karya musik kontemporer ini mulai terasa mengguncang persepsi


masyarakat akademik di ASTI dan STSI (kini ISI) Denpasar dan juga di KOKAR Bali
(kini SMK 3 Sukawati), karena musik ini cenderung mengubah cara pandang, cita rasa,
dan kriteria estetik yang sebelumnya telah dikurung oleh sesuatu yang terpola, ada
standarisasi, seragam, global, dan bersifat sentral. Konsep musik kontemporer menjadi
sangat personal (individual), sehingga perkembangannyapun beragam. Paham inilah

9
yang ditawarkan oleh musik kontemporer, sehingga dalam karya-karya yang lahir
banyak terjadi vokabuler teknik garapan dan aturan tradisi yang telah mapan ke dalam
wujud yang baru, terkesan aneh, nakal, bahkan urakan.

Pada tahun 1987 serangkain dengan tugas kelas mata kuliah Komposisi VI,
mahasiswa jurusan karawitan ASTI Denpasar semester VIII untuk pertama kalinya
menggarap sebuah musik kontemporer dengan judul ”Apang Sing Keto”. Karya yang
berbentuk drama musik ini menggunakan instrumen pokok Gamelan Gong Gede dipadu
olahan vokal dan penggunaan lagu ”Goak Maling Taluh” sebagai lagu pokok. Karya ini
kemudian ditampilkan pada Pesta Kesenian Bali tahun 1987 dan mendapat sambutan
meriah dari penonton.

Kehidupan dan perkembangan musik kontemporer yang diawali event-event gelar


seni baik dalam dan luar negeri akhirnya juga masuk ke ranah akademik. Mahasiswa
jurusan karawitan ISI Denpasar telah banyak menggarap musik kontemporer sebagai
materi ujian akhirnya. Hingga tahun 2009 penggarapan musik kontemporer masih
mendominasi pilihan materi ujian akhir mahasiswa jurusan karawitan, hal ini
menyebabkan secara produktivitas penciptaan musik kontemporer sangat banyak,
model dan jenisnyapun sangat beragam. Penggunaan instrumen tidak hanya terpaku
pada alat-alat musik tradisional Bali, juga digunakan instrumen musik budaya lainnya,
bahkan mahasiswa sudah mengeksplorasi bunyi dari benda-benda apa saja yang
dianggap bisa mengeluarkan suara yang mendukung ide garapannya.

5. FUNGSI DAN PERANAN MUSIK KONTEMPORER INDONESIA


 Fungsi
1. Mengembangkan jenis musik baru baik yang berakar pada tradisi maupun tidak
2. Aktualisasi gaya bermusik para komponis
3. Wujud ditemukan dan berkembangnya gramatika musik
4. Suatu fenomena bahwa semua sumber bunyi bisa menjadi musik

 Peranan
a. Sarana Komunikasi Beragama
Syair lagu yang digunakan untuk sarana komunikasi beragama berisi tentang
ajakan berbuat baik dan meninggalkan perbuatan jahat, serta berisi pujian kepada
Tuhan Yang Maha Esa.

10
b. Sarana Ekonomi
Dalam hal ini, musik dapat digunakan sebagai sumber penghasil uang bagi
seniman musik maupun orang-orang yang bergerak di lingkungan musik.
c. Sarana Komunikasi dan Sosial
Komunikasi merupakan faktor penting dalam kehidupan masyarakat. Lagu-
lagu ciptaan Ebiet G. Ade dan Ully siregar yang syairnya syarat akan kepedulian
lingkungan, dapat mendorong masyarakat untuk menumbuhkan rasa peduli
lingkungan.

6. CONTOH MUSIK KONTEMPORER LUAR NEGERI


Musik kontemporer luar negeri memiliki banyak sub-genre seperti country
contemporary, pop contemporary, funk contemporay dan classical contemporary.
Berdasarkan sub-genre di atas, contoh - contoh musik kontemporer yaitu:
1. Country Contemporary
 Rascal Flatts – Compass
 Carie Underwood – Good Girl
 Alan Jackson – A Little Bluer Than That

2. Pop Contemporary
 The Kinks – Low Budget
 Bob Dylan – Most of The Time
 Madonna – True Blue

3. Funk Contemporary
 The Funk Revolution – Izzy Come, Izzy Go
 The Qualitons – One Man Song
 Mauri Bailey – Soul Pop

4. Classical Contemporary
 Alexander Scriabin – Mysterium
 Harry Partch - The Bewitched
 Yves Klein - Monotone Symphony

11
7. CONTOH MUSIK KONTEMPORER INDONESIA
Berikut ini beberapa contoh musik kontemporer Indonesia.

a. Tetabuhan Sungut
Karya Tetabuhan Sungut dari Slamet Abdul Syukur merupakan satu karya
yang dimainkan oleh sekelompok paduan suara laki-laki dan perempuan. Ide utama
karya ini, yaitu mentransfer bunyi-bunyi gamelan, vokal, dan alat perkusi tradisi,
seperti suara saron, kendang, dan lain-lain melalui vokal manusia. Ibarat bermain
gamelan, namun menggunakan mulut. Bunyi-bunyi tersebut dikemas menjadi satu
kesatuan bunyi yang otonom. Bukan mengimitasi satu gending dan dimainkan oleh
suara manusia, namun bunyi-bunyi tersebut disusun kembali hingga menajdi sebuah
komposisi mandiri, musiknya terdiri atas beberapa bagian, yaitu satu bagian yang
menekankan pada aspek bunyi-bunyi perkusi, saron, dan senggakan.

b. Jalinan Kita
Karya Jalinan Kita merupakan salah satu karya dari Dody Satya
Ekagustdiman yang dimainkan secara quatrophoni. Dalam teknik pementasannya,
karya ini dimainkan oleh empat kelompok yang saling berhadapan secara simetris.
Setiap kelompok menggunakan instrument kecapi, gelas plasik, suling, dan
digunakan vokal. Cara memainkan kecapinya sendiri sangat berbeda dengan cara
dalam mengiringi kawih tradisi. Cara memainkannya adalah dengan dipetik,
kemudian bagian bawahnya ditekan hingga menghasilkan suara baru, atau
keseluruhan kawat dibunyikan secra bersamaan (dari atas ke bawah atau sebaliknya)
dengan menggunakan klaber, atau kawat-kawat kecapi itu dipukul dengan pemukul
karet.
Bunyi gelas plastik yang dipukulkan satu sama lain dengan sesekali menutup
bagian mulut gelasnya bisa menghasilkan perbedaaan bunyi yang diproduksi gelas
tersebut. Sementara itu, suling tidak digunakan sebagai alat melodis, namun
komponis memanfaatkan bunyi-bunyinya sebagai bunyi perkusi atau ritmis dan
berbagai aksentuasi. Alat vokal diproduksi menjadi warna-warna suara yang
cenderung aneh, seperti mengaum dan mendesis. Serta teknik komposisinya sendiri
menggunakan berbagai perbedaan birama.

12
c. Badingkut
Oya Yukarya menciptakan karya Badingkut. Dalam satu bagian tertentu,
idenya bertolak dari eksplorasi warna-warna suara vokal manusia, seperti gaya
melodi bicara dengan menggunakan suatu kalimat yang bunyi huruf vokalnya
diganti dengan hanya menggunakan vokal yang sama a, i, u, e, atau o. kesan lucu
dan akrab terasa pada bagian ini sehingga terkadang penonton mampu larut dalam
karyanya. Tentu saja kekayaan karyanya terletak pada kemampuan menyusun
bunyi-bunyi yang satu sama lain tidak selalu sama dengan menggunakan berbagai
teknik komposisi yang khas.

d. OAEO
Komposisi yang dicipta oleh Wayan Sadra yang berjudul O A E O ini terdapat
kesan menarik karena dengan menggunakan vocal ini saja mampu menjadi satu
karya baru. Dia memadukan vocal tersebut dengan beberapa alat perkusi dan
menggunakan berbagai rangkaian melodi sebagai bahan musical tradisi dengan
teknik pengulangan dan berbagai variasi di setiap bagiannya. Warna suara vocal
laki-laki dan perempuan menjadi satu kesatuan warna yang khas apalagi dalam
karya ini terdapat solois-solois, namun tidak dominan.

13
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan
 Musik kontemporer adalah musik baru di Indonesia yang tidak berkaitan dengan
tradisi sama sekali
 Seni Kontemporer adalah seni yang tidak terikat oleh aturan zaman dulu, tetapi
berkembang sesuai zaman sekarang
 perkembangan musik kontemporer di Indonesia baru mulai dirasakan sejak
diselenggarakannya acara Pekan Komponis Muda tahun 1979 di Taman Ismail
Marzuki
 Jenisbirama musik kontemporer tidak terpaku dalam satu birama saja
 Fungsi musik kontemporer dibagi menjadi dua yaitu : Fungsi fisik dan fungsi sosial

2. Saran
Saran kami untuk penyajian makalah yang mencakup seni rupa Kontemporer dimana
seharusnya materi yang disajikan lebih lengkap. Namun hal tersebut dikarenakan
kurangnya materi yang ada di media-media dan semoga dengan adanya makalah ini kita
dapat mengetahui segala sesuatu yang ada dalam makalah ini.

14
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Seni_kontemporer

http://hypernet-arie.blogspot.co.id/2013/05/musik-kontemporer.html

http://rianafp.blogspot.co.id/2016/03/sejarah-musik-kontemporer_4.html

http://lets-sekolah.blogspot.co.id/2015/09/beberapa-contoh-musik-kontemporer.html

http://handokoagusbudi.blogspot.co.id/2011/12/pembentukan-dan-perkembangan-
musik.html?m=1

http://putekputrieka.blogspot.co.id/2011/12/nilai-nilai-musikal-dari-hasil.html

http://endentriyanti44.blogspot.co.id/

http://hiburan.kompasiana.com/musik/2011/01/19/sekilas-musik-kontemporer-di-
indonesia-334480.html

http://linopadeihina.blogspot.com/2012/02/musik-kontemporer-modern-vs-tradisi.html

http://littlethinkgiet.blogspot.co.id/2011/02/musik-kontemporer.html

http://imajiner07.blogspot.co.id/2013/08/sekilas-musik-kontemporer-di-indonesia.html

putekputrieka.blogspot.com

15

Anda mungkin juga menyukai