Oleh :
Vio Velina
XII / X/ 5/33
Musik kontemporer adalah istilah di bahasa Indonesia yang
mengedepankan aktivitas kreatif pada konteks berbahasa Inggris yang biasa
dinamakan dengan musik baru, musik kontemperor atau yang tepatnya disebut
dengan musik seni kontemporer.
Musik kontemporer juga lazim disebut new music atau musik terbaru.
Secara gampangnya, 'kontemporer' memiliki arti 'masa kini'.
Definisi musik kontemporer lainnya yakni jenis musik yang baru diciptakan
alias belum pernah diciptakan sebelumnya.
Selain itu defnisi yang lain yaitu memainkan musik tidak memakai alat
musik asli, namun alunan musik yang dihasilkan cukup baik seperti memakai alat
musik aslinya seperti memainkan musik dengan kaleng, pipa.
Seni musik kontemporer kerap dianggap sebagai seni musik yang unik dan
inovatif. Hal ini dikarenakan seorang musisi biasanya menggunakan gabungan
dari bunyi tepuk tangan, berbagai gesekan, atau bunyi-bunyi lain yang bisa
dihasilkan oleh benda yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Keanekaragaman dari musik ini secara resmi diakui dan dilembagakan dan
dalam hal ini ditetapkan sebagai sebuah gerakan yang lebih besar, yaitu pekan
komponis.
Sebuah pertemuan tahunan untuk para komposer dari berbagai daerah di
Indonesia. Pertemuan ini biasanya dilaksanakan di Taman Ismail Marzuki
Jakarta.
Sejarah Singkat Musik Kontemporer
Musik kontemporer muncul semenjak abad ke-19. Kemunculan seni kontemporer berawal
dari suatu gerakan seni lukis impresionis. Kelompok yang membentuk gerakan tersebut ialah
sekelompok pelukis dari Perancis yaitu Degas, Monet, Renoir, dan temannya yang lain.
Pembentukan gerakan tersebut didasarkan ketidak setujuan mereka terhadap pandangan
romantisme yang saat itu diterima oleh masyarakat dengan aliran seni baru yaitu impresionisme.
Aliran baru tersebut lebih mengutamakan kesan atau impresi yang dibuat dari karya seni.
Sehingga dalam musik kontemporer, banyak menggunakan elemen baru yang jelas menonjolkan
dan menciptakan impresi.
Pada 3 bulan terakhir di abad ke-19, musik orkestrasi dan juga piano mulai menghasilkan
suara-suara merdu yang bahannya berasal dari seni sastra dan seni lainnya. Munculnya ritme dan
melodi baru yang tidak berasal dari Barat. Kord dan tangga nada yang baru dan dipakai hingga
kini.
Musik pada abad ke-20 menunjukkan adanya pengaruh sastra dan seni dalam
mekanismenya. Musik saat ini sudah memiliki banyak variasi serta warna musik yang beragam.
Mulai dari pos modernisasi hingga impresionisme, selain itu muncul konsep melodi irama baru
misalnya dari Stravinsky, Bantok, Coplad, Shostakovich, Prokofiev, Gorecki dan Barber.
Di Indonesia, seni musik kontemporer mempunyai berbagai jenis variasi yang
beranekaragam, dan telah ditetapkan serta diakui sebagai suatu gerakan yang besar. Sehingga
pada tiap tahunnya, ada peringatan Pekan Komponis yaitu bagi para komposer di seluruh
Indonesia.
Unsur-Unsur Musik Kontemporer
Warna nada (tone color)
Dalam musik kontemporer, terdapat sedikit penekanan pada campuran suara. Selain itu, perkusi juga
memainkan peran utama. Warna nada yang dimainkan secara individu akan terdengar jelas pada
musik ini.
Harmoni
Dalam musik kontemporer, dikenal istilah 'polychord', di mana dua kunci nada terdengar pada waktu
yang bersamaan. Dalam harmoni musik kontemporer juga menggunakan empat kunci nada.
Selain itu, musik kontemporer menggunakan tone cluster yang dihasilkan dari suara piano. Dalam
musik kontemporer dikenal istilah 'polytonality', yaitu penggunaan dua atau lebih kunci nada pada
waktu yang bersamaan.
Ritme
Ritme merupakan satu di antara unsur musik kontemporer yang paling mencolok. Kebanyakan ritme
yang digunakan merupakan ritme yang membangkitkan semangat, dorongan, dan kegembiraan.
Selain itu, terdapat kelompok ketukan yang tak beraturan. Dalam ritme musik kontemporer, dikenal
istilah 'polyrhrthm', yaitu penggunaan dua ritme yang kontras dalam waktu yang bersamaan.
Melodi
Melodi adalah tingkatan tinggi rendah dan panjang pendek nada dalam musik. Melodi dalam musik
kontemporer dikenal memiliki range yang sangat lebar atau besar dan menggunakan 12 nada
kromatik tanpa tonel center.
Ciri Khas dan Karakteristik Musik
Kontemporer
Musik kontemporer memiliki ciri khas, yaitu:
Memiliki warna bunyi sejenis atau berbagai macam jenis.
Memiliki notasi yang hanya bisa dimengerti oleh pemusik karena notasinya ditulis
dengan tanda atau simbol.
Mempunyai improvisasi yang beragam sesuai keinginan si pembuat musik (komposer).
Suara yang dihasilkan berasal dari berbagai macam sumber bukan hanya dari alat
musik saja.
Jenis tangga nada pada musik kontemporer beragam.
Jenis irama yang digunakan tidak terpaku pada satu jenis irama.
Tempo dan dinamikanya bervariasi.
Melodi liriknya mempunyai jumlah yang sedikit.
Memiliki ritme yang kompleks.
Lebih banyak menggunakan instrumen perkusi.
Alat musik yang digunakan merupakan perpaduan suara dari alat musik sintesis dan
elektronik.
Tidak terikat akan adanya aturan permainan pada zaman dahulu dan zaman sekarang.
Berikut karakteristik umum pada musik kontemporer:
Melodi liriknya tak sebanyak periode sebelumnya.
Adanya harmoni yang disonan.
Ritme yang kompleks.
Terdapat banyak suara perkusi.
Suara dari alat musik tiup wood wind and brass, serta
suara perkusi lebih banyak ditemukan dibandingkan
dengan periode sebelumnya.
Penggunaan suara sintetis dan elektronik.
Fungsi Musik Kontemporer
Berikut beberapa fungsi musik kontemporer secara umum:
Fungsi religi atau keagamaan, memiliki fungsi untuk menyebarkan nilai-nilai
keagamaan.
Fungsi komunikasi, yaitu menggunakan musik untuk mengomunikasikan gagasannya
kepada masyarakat. Baik itu berupa ide, kritik sosial, dan lain sebagainya.
Fungsi pendidikan, setiap cabang seni memiliki fungsi pendidikannya sendiri. Dalam
musik grup atau sebut saja ansambel, diperlukan kerja sama tim agar musik yang
tercipta harmonis.
Fungsi artistik adalah fungsi yang ditujukan sebagai media ekspresi seniman dalam
menyajikan karyanya.
Fungsi rekreasi atau hiburan merupakan fungsi yang tidak lepas dari sebuah karya seni
pertunjukan.