Anda di halaman 1dari 4

1.

ANALISIS MASALAH BELAJAR DAN SOLUSINYA

1. Faktor intern

Faktor ini meliputi gangguan psiko fisik siswa, yakni :

1)   Yang bersifat kognitif seperti rendahnya rendahnya kapasitas intelektual.

2)   Yang bersifat afektif antara labilnya emosi dan sikap. Kelemahan emosional, seperti
merasa tidak aman, kurang menyesuaikan diri serta ketidakmatangan emosi.

3)   Yang bersifat psikomotor antara lain terganggunya alat indra, cacat tubuh, serta kurang
berfungsinya organ-organ perasaan.

4)   Motivasi. Kurangnya motivasi belajar akan menyebabkan anak atau siswa malas untuk
belajar.

5)   Konsentrasi belajar yang kurang baik.

6)   Rasa percaya diri. Rasa percaya diri timbul dari keinginan berhasil dalam belajar.

7)   Kebiasaan belajar. Kebiasaan belajar akan mempengaruhi kemampuannya dalam berlatih
da menguasai materi yang telah disampaikan oleh guru.

8)   Kurang perhatian dan minat terhadap pelajaran sekolah, malas dalam belajar, dan sering
bolos atau tidak mengikuti pelajaran.

2. Faktor ekstern

Faktor ini meliputi semua situasi dan kondisi lingkungan siswa yang tidak kondusif bagi
terwujudnya aktifitas-aktifitas belajar. Yang termasuk dalam faktor ini adalah :

1)   Lingkungan keluarga, seperti ketidak harmonisan hubungan antara ayah dan ibu, dan
rendahnya tingkat ekonomi keluarga.

2)   Lingkungan masyarakat, seperti wilayah yang kumuh, teman sepermainan yang nakal.

3)   Lingkungan sekolah, seperti kondisi dan letak gedung sekolah yang buruk, seperti dekat
pasar kondisi guru, serta alat-alat belajar yang berkualitas rendah.

4)   Guru sebagai pembina siswa belajar. Guru adalah pengajar yang mendidik. Dia tidak
hanya menajar bidang studi yang sesuai dengan keahliannnya, tetapi juga menjadi pendidik
pemuda generasi bangsa.
5)   Kurikulum sekolah. Adanya kurikulum baru akan menimbulkan masalah seperti tujuan
yang akan dicapai mungkin juga berubah, isi pendidikan berubah, kegiatan belajar mengajar
juga berubah serta evaluasi berubah.

6)   Terlalu berat beban belajar siswa maupun guru.

7)   Metode belajar yang kurang memadai.

8)   Sikap orangtua yang tidak memperhatikan anaknya.

9)   Keadaan ekonomi.

Mengatasi malas belajar siswa agar bersemangat dan tidak malas untuk belajar, adalah hal
yang harus dilakukan oleh orangtua di rumah maupun guru di sekolah. Terkadang siswa
malas untuk belajar karena minat dan motivasi yang kurang dari orangtua maupun guru.
Orangtua maupun guru harus mendukung dan memotivasi siswa agar bersemangat dan tidak
malas untuk belajar. Ada beberapa solusi yang bisa dilakukan oleh orangtua maupun guru
untuk meningkatkan minat belajar siswa adalah sebagai berikut :

1)        Menanamkan pengertian yang benar tentang belajar pada siswa sejak dini,
menumbuhkan inisiatif belajar mandiri pada siswa, menanamkan kesadaran serta tanggung
jawab sebagai pelajar pada siswa merupakan hal lain yang bermanfaat jangka panjang.

2)        Berikan contoh belajar pada peserta didik.

3)        Berikan intensif jika siswa belajar. Intensif yang dapat diberikan ke siswa tidak selalu
berupa materi, tapi bisa juga berupa penghargaan dan perhatian.

4)        Orang tua sering mengajukan pertanyaan tentang hal-hal yang diajarkan di sekolah
pada anak. Sehingga orangtua tahu perkembangan anak di sekolah.

5)        Mengajarkan kepada siswa pelajaran-pelajaran dengan metode tertentu yang sesuai
dengan kemampuan siswa.

6)        Komunikasi. Orangtua harus membuka diri, berkomunikasi dengan anak untuk
mendapat informasi tentang perkembangan anak tersebut.

7)        Menciptakan disiplin. Jadikan belajar sebagai rutinitas yang pasti.

8)        Pilih waktu belajar yang tepat dan anak merasa bersemangat untuk belajar agar anak
mampu memahami apa yang sedang dipelajari.

9)        Menciptakan suasana belajar yang baik dan nyaman, orangtua memberikan perhatian
dengan cara mengarahkan dan mendampingi anak saat belajar.
10)    Menghibur dan memberikan solusi yang baik dan bijaksana pada anak, apabila anak
sedang sedih atau sedang sakit, sedang tidak ada motivasi untuk belajar, orangtua harus
membangun motivasi anak agar bersemangat dalam belajar.

11)    Gunakan imajinasi peserta didik. Orangtua membantu peserta didik membayangkan apa
yang dia inginkan untuk masa depan, baik dalam waktu panjang atau pendek.

12)    Mengarahkan peserta didik untuk berteman dan hidup dalam lingkungan yang baik dan
mendukung.

13)    Tidak memfokuskan bahwa belajar hanya dari buku saja. Tetapi dari lingkungan sekitar
juga dapat digunakan untuk belajar.

14)    Mengidentifikasi siswa yang diperkirakan mengalami kesulitan dalam belajar.

15)    Membangun motivasi atau minat belajar siswa, sehingga siswa bersemangat dalam
belajar.

16)    Menyiapkan ruang kelas yang nyaman, kondusif, sehingga siswa dapat belajar dengan
nyaman.

17)    Guru dalam mengajar harus melibatkan anak secara aktif melalui kegiatan diskusi,
tugas kelompok agar anak tidak bosan di dalam kelas. Karena metode guru yang mengajar
dengan berceramah saja akan membuat siswa merasa bosan dan tidak memperhatikan.

18)    Guru harus mempunyai model pembelajaran yang bervariasi dalam setiap pertemuan
agar tidak monoton, sehingga siswa semangat dengan metode pembelajaran yang baru.

19)    Melakukan pendekatan terhadap siswa.

3. Langkah-langkah mengenali peserta didik yang mengalami kesulitan atau


masalah belajar

1)   Menunjukkan prestasi yang menurun atau rendah, di bawah rata rata.

2)   Hasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang dilakukan.

3)   Lambat dalam mengerjakan tugas-tugas belajar.

4)   Prestasi menurun drastis.

5)   Peserta didik sering bolos, masuk tanpa keterangan.

6)   Bila ada tugas selalu tidak mengerjakan.

4. Mengidentifikasi kesulitan belajar peserta didik

1)   Melakukan kunjungan rumah.


2)   Meneliti pekerjaan siswa jika ada tugas rumah.

3)   Mengamati tingkah laku peserta didik.

4)   Komunikasi dengan orangtua mengenai perkembangan anak dan tingkah laku di sekolah.

5)   Bekerjasama dengan masyarakat dan lembaga untuk membantu memecahkan masalah
peserta didik.

6)   Menyelenggarakan bimbingan belajar atau kelompok untuk meningkatkan prestasi


belajar peserta mendidik. Bimbingan belajar merupakan upaya guru untuk membantu siswa
yang mengalami kesulitan belajar.

7)   Meneliti kemajuan peserta didik di sekolah maupun di luar sekolah.

1. PENUTUP

1. Kesimpulan

Dalam dunia pendidikan, kesulitan belajar adalah suatu kondisi di mana peserta didik tidak
dapat belajar secara wajar, disebabkan adanya ancaman, hambatan ataupun gangguan dalam
belajar. Sedangkan masalah belajar adalah suatu keadaan yang tidak diharapkan oleh kita
sebagai penyimpangan kecil dalam belajar yang kita alami. Ada dua faktor yang menjadi
penyebab masalah belajar yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu yang
berasal dari dalam diri peserta didik meliputi kurangnya motivasi dalam belajar, kurangnya
minat dalam belajar, intelegensi, bakat serta kesehatan mental. Faktor eksternal yaitu faktor
yang berasal dari luar peserta didik meliputi lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan
lingkungan masyarakat atau sosial.

2. Saran

1)   Bagi siswa yang mengalami kesulitan belajar atau masalah belajar hendaknya bertanya
kepada teman, guru atau berkonsultasi ke BK.

2)   Apabila siswa belum memahami materi yang diajarkan oleh guru, siswa harus aktif
bertanya kepada guru, jangan hanya diam saja. Karena jika siswa belum memahami materi
yang diajarkan akan membuat siswa malas belajar.

3)   Bagi para guru atau pengajar harus lebih memahami karakteristik peserta didiknya,
sehingga peserta didik lebih mudah memahami pelajaran.

Anda mungkin juga menyukai