Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS KASUS-KASUS

PEMBELAJARAN

Oleh :
Meilinda Lestari
Yuni setiawati
Pengertian MASALAH BELAJAR
Masalah

• Ketidaksesuaian antara harapan dan


kenyataan.
• Tidak terpenuhinya kebutuhan seseorang.
• Suatu hal yang tidak mengenakan.

Belajar

Suatu proses perubahan, yaitu perubahan


dalam tingkah laku sebagai hasil dari interaksi
dengan lingkungannya dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya
Masalah Belajar

Suatu kondisi tertentu yang dialami oleh


siswa dan menghambat kelancaran proses yang
dilakukan individu untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan.
Jenis-jenis siswa yang mengalami
permasalahan dalam belajar

Siswa yang tidak mampu mencapai tujuan belajar


atau hasil belajar sesuai dengan pencapaian teman-
teman seusianya yang ada dalam kelas yang sama

1. Siswa yang mengalami keterlambatan akademik

2. Siswa yang secara nyata tidak dapat mencapai


kemampuannya sendiri (tingkat IQ yang diatas rata-rata)

3. Siswa yang sangat lambat dalam belajar

4. Siswa yang kekurangan motivasi dalam belajar


5. Siswa yang bersikap dan memiliki kebiasaan buruk dalam
belajar

6. Siswa yang sering tidak mengikuti proses belajar mengajar


di kelas

7. Siswa yang mengalami penyimpangan perilaku (kurangnya


tata krama)
Faktor-faktor timbulnya masalah belajar

hal-hal atau keadaan-keadaan yang


1. Faktor muncul dari dalam diri siswa itu
Internal sendiri. Faktor intern siswa
meliputi gangguan atau
kekurangmampuan psiko-fisik siswa
1. kognitif (ranah cipta), antara lain seperti rendahnya
kapasitas intelektual/intelegensi siswa;

2. afektif (ranah rasa), antara lain seperti labilnya emosi dan


sikap

3. psikomotor (ranah karsa), antara lain seperti


terganggunya alat-alat indra penglihatan dan pendengaran
(mata dan telinga)
hal-hal atau keadaan yang datang
1. Faktor
dari luar diri siswa itu sendiri.
Eksternal Faktor ekstern siswa meliputi semua
kondisi lingkungan sekitar yang tidak
mendukung aktivitas belajar siswa

1. Lingkungan keluarga, contohnya: ketidakharmonisan hubungan


antara kedua orang tua, dan rendahnya kehidupan ekonomi
keluarga.

2. Lingkungan sekitar/masyarakat, contohnya : wilayah


perkampungan kumuh (slum area), dan teman sepermainan
(pear group) yang nakal.

3. Lingkungan sekolah, contohnya kondisi dan letak gedung


sekolah yang buruk seperti dekat pasar, kondisi guru dan alat-
alat pendukung sarana belajar yang berkualitas rendah.
Menumbuhkan semangat
belajar siswa
Di dalam kegiatan belajar mengajar peranan
motivasi baik intrinsik maupun ekstrinsik sangat
diperlukan. Dengan motivasi, pelajar (siswa) dapat
mengembangkan aktivitas dan inisiatif, dapat
mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam
melakukan kegiatan belajar.

1. Memberi angka.
Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan
belajarnya. Banyak siswa belajar, yang utama justru untuk
mencapai angka/nilai yang baik. Sehingga siswa biasanya
yang dikejar adalah nilai ulangan atau nilai-nilai pada
raport angkanya baik-baik.
2. Hadiah.

3. Saingan/kompetisi.
Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat
motivasi untuk mendorong belajar siswa. Persaingan, baik
persaingan individual maupun persaingan kelompok dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa.

4. Memberi ulangan.

5. Mengetahui hasil

6. Memberi pujian

7. Hukuman
8. Minat

9. Tujuan yang diakui

Anda mungkin juga menyukai