MAKANAN SEHAT
MATA KULIAH MATERI DAN PEMBELAJARAN IPA SD
DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 2
1.
2.
3.
4.
5.
6.
DESTA LESMANA
NOVIANAWATI
PUJI RAHAYU
RIDA SRIWATI
SHOLEHA
SUKARSIH
822499976
822499905
824461208
824474243
817168165
817168022
sangat
penting
karena
penamaan
jenis
(spesies)
dengan
fisiologi, dan prilaku. Ada beberapa klasifikasi yang diperkenalkan oleh para
ahli taksonomi, yaitu sebagai berikut.
a. Sistem dua kingdom
Sistem dua kingdom adalah
sistem klasifikasi
yang
pertama
dan
Jerman)
pada
Tahun
1866.
Klasifikasi
ini
muncul
setelah
bersel
satu
(uniseluler)
atau
bersel
banyak
autotrof
Copelend.
Sistem
empat
kingdom
muncul
setelah
sel
yang
terdiferensiasi
membentuk
jaringan
(misalnya
1) Kingdom
Plantae:
bersifat
autotrof,
eukariotik
multiseluler,
dan
Kingdom
Phylum/ Divisio
Class
Ordo
Familia
Genus
Spesies
(kerajaan/ dunia)
(filum/ divisio/ keluarga besar)
(kelas)
(bangsa)
(suku)
(marga)
(jenis)
adalah
kemampuan
organisme
untuk
menyesuaikan
diri
terhadap
terjadi
perubahan-perubahan
pada
organisme.
Perubahan yang terjadi akibat adaptasi ini dapat berupa perubahan bentuk
struktur tubuh, fungsi fisiologi alat-alat tubuh dan perubahan tingkah laku.
Berdasarkan perubahan-perubahan yang terjadi, adaptasi dibedakan menjadi
tiga macam, yaitu adaptasi morfologi, adaptasi fisiologi dan adaptasi tingkah
laku.
1. Adaptasi Morfologi
Adaptasi morfologi merupakan suatu penyesuaian makhluk hidup terhadap
lingkungannya berkaitan dengan bentuk dan struktur organ tubuh yang
tampak dan luar dan mudah diamati, sehingga adaptasi tersebut paling
mudah dikenal dan ditemukan.
Contoh adaptasi morfologi adalah sebagai berikut.
a. Bentuk kaki atau cakar yang adaptif pada burung dapat dibedakan
menjadi tipe perenang, pemanjat, petengger, pejalan dan pencengkeram.
b. Bentuk paruh yang adaptif pada burung dapat membedakan menjadi tipe
pemakan biji, pemakan daging, pemakan ikan dan pengisap madu.
c. Bentuk mulut serangga dapat dibedakan menjadi tipe penggigit, penusuk
dan pengisap dan penjilat.
d. Tumbuhan darat yang adaptif pada lingkungan kurang air (kering) disebut
xerofit, contohnya kaktus. Tumbuhan kaktus memiliki batang tebal, daun
yang tereduksi menjadi duri untuk mengurangi penguapan, serta akar
yang panjang dan tersebar luas.
e. Tumbuhan darat yang adaptif pada Iingkungan lembab disebut higrfit,
contohnya lumut. Tumbuhan lumut memiliki daun yang lebar dan relatif
f.
tipis.
Tumbuhan yang adaptif pada lingkungan air disebut hidrofil, contohnya
teratai. Tumbuhan tersebut memiliki daun lebar dan tipis dengan banyak
stomata
yang
terdapat
di
permukaan
daun
bagian
alas
untuk
mengeluarkan
keringat
ketika
kepanasan.
Dengan
keluarnya keringat, tubuh akan dingin. Hal ini karena panas tubuh diambil
untuk penguapan keringat di permukaan tubuh manusia.
b. Penyesuaian fungsi kerja sel-seI retina mata terhadap rangsangan cahaya.
Mata dapat menyesuaikan dengan intensitas cahaya yang berubah dan
gelap ke terang atau sebaliknya.
c. Beberapa jenis jamur seperti jamur Penicillium dapat menghasilkan zat
antibiotika sehingga jamurjenis ini dapat hidup di tempat yang kotor.
d. Cacing Teredo Navalis yang hidup di kayu galangan kapal dapat mencerna
kayu dengan bantuan enzim selulase.
e. Ketajaman indra penglihatan burung hantu di malam hari.
3. Adaptasi Tingkah Laku
Adaptasi lingkah laku adalah cara penyesuaian makhluk hidup terhadap
lingkungannya melalui tingkah laku. Adaptasi tingkah laku juga ditunjukkan
oleh tumbuhan. Bagaimana bentuk adaptasi tingkah laku pada tumbuhan?
Pernahkah Anda melihat pohon jati atau bunga flamboyan? Bagaimana
tumbuhan jati atau flamboyan menghindari kekeringan pada musiin kemarau?
Di musim kemarau, tumbuhan jati menggugurkan daunnya (meranggas)
untuk
menghindari
terjadinya
penguapan
yang
berlebihan,
sehingga
tubuhnya tidak mengalami kekeringan. Jika musim penghujan tiba, tunastunas pada tumbuhan tersebut akan tumbuh kembali.
a. Setiap 30 menit sekali ikan paus muncul ke permukaan air untuk
menghirup oksigen sambil memancarkan air yang merupakan uap air
sudah jenuh.
b. Bunglon merubah warna tubuhnya sesuai dengan warna Iingkungannya
untuk mengaburkan pandangan musuh. Perubahan ini disebut mimikri.
c. Cecak memutuskan ekor dan meninggalkannya bila ada hewan yang akan
memangsanya, sehingga cecak selamat dari ancaman hewan pemangsa.
Peristiwa pemutusan sebagian tubuhnya disebul aulolomi.
d. Daun jagung menggulung apabila udara sangat panas.
Pada dasar piramida dengan proporsi terbesar adalah kelompok karbohidrat (roti,
sereal, mi, nasi, dan lain-lain) sebagai sumber energi atau kalori utama. Di atasnya,
kelompok buah dan sayur sebagai sumber vitamin dan mineral. Keduanya dalam
kotak berbeda untuk menekankan pentingnya peran dan proporsi tiap-tiap
9
kelompok. Kotak sayur (sebelah kiri) sedikit lebih besar dari kotak buah di sebelah
kanannya. Artinya, jumlah atau porsi sayur yang dianjurkan untuk kita makan setiap
hari sedikit lebih banyak dibandingkan porsi buah. Pada lapisan ketiga dari bawah
piramida, ada produk susu (mentega, keju dan lain-lain) di kotak kanan. Proporsi
kelompok makanan ini lebih kecil atau lebih sempit dibandingkan dengan kedua
kelompok di bawahnya. Artinya, jumlah atau porsi lauk pauk sebagai sumber utama
protein dan lemak lebih kecil daripada porsi untuk makanan pokok dan sayur atau
buah. Di puncak piramida terdiri dari makanan yang porsinya perlu dibatasi
seperlunya saja untuk menjaga keseimbangan gizi. Kelompok ini adalah gula, lemak,
dan garam.
Zat-zat gizi yang dibutuhkan untuk hidup sehat adalah karbohidrat, protein, lemak,
vitamin, mineral dan air. Karbohidrat, lemak, protein dan vitamin disebut zat organik
(susunannya
mengandung
karbon),
sedangkan
mineral
dan
air
adalah
zat
anorganik. Di dalam tubuh, zat-zat tersebut berfungsi sebagai sumber energi atau
tenaga (karbohidrat, protein dan lemak), sumber zat pembangun terutama untuk
tetap tumbuh dan berkembang, serta untuk mengganti sel-sel yang rusak (protein,
lemak, dan vitamin).
Manusia sebagai makhluk hidup memerlukan zat gizi yang diperolehnya melalui
konsumsi bahan makanan. Makanan yang dikonsumsi harus mengandung semua zat
gizi tersebut.
A. MAKAN PAGI (SARAPAN PAGI)
Kebiasaan makan pagi membantu seorang anak untuk memenuhi kecukupan
gizinya sehari-hari. Jenis hidangan untuk makan pagi dapat dipilih dan disusun
sesuai dengan keadaan. Namun, akan lebih baik bila terdiri dari makanan
sumber zat tenaga, sumber sat pembangun , dan sumber zat pengatur.
Seseorang yang tidak makan pagi memiliki resiko menderita gangguan
kesehatan berupa menurunnya kadar gula darah dengan tanda-tanda antara lain
: lemah, keluar keringat dingin, kesadaran menurut bakan pingsan.
Hasil penelitian menunjukkan anak yang makan pagi mempunyai sikap dan
prestasi sekolah lebih baik daripada anak yang tidak sempat sarapan. Hal ini
dapat dijelaskan bahwa otak dan sel darah merah bekerja memerlukan energi
dari glukosa (karbohidrat). Tanpa sarapan, pada tengah hari persediaan glukosa
menurun sehingga anak kekurangan energi yang dibuthkan otak untuk dapat
berkonsentrasi. Makan pagi dapat menyumbang dari kebutuhan gizi sehari
yaitu sekitar 450-500 kalori dengan 8-9 gram protein.
B. BEKAL MAKANAN
10
Jika tidak sempat sarapan, anak biasanya membawa bekal makanan ke sekolah.
Makanan bekal dapat menjadi tambahan makan pagi anak. Kandungan gizi
makanan bekal sebaiknya sekitar 300 kalori, 5-7 gram protein. Makanan bekal
dapat berupa snack atau makanan lengkap dalam porsi kecil.
C. WARUNG SEKOLAH
Warung/ Kantin sekolah mempunyai potensi yang menentukan perilaku siswa
sehari-hari penyediaan makanan jajanan disekolah. Karena diwarung sekolah
itulah
siswa
memperoleh
makanan
diwaktu
istirahat.
Ada
kantin
yang
menyediakan makanan sehat dan ada juga yang belum. Jajanan seperti nasi
uduk, nasi goreng, mie ayam memiliki kandungan gizi yang relatif rendah. Kantin
sekolah dapat menjual makanan yang memiliki kandungan energi, lemak dan
karbohidrat yang tinggi dengan vitamin, mineral dan serat yang rendah,
misalnya : ayam goreng, sosis dan meningkatkan penjualan makanan yang
mengandung sayur, buah-buahan, jus buah, buah potongn segar dan susu.
D. GIZI SEIMBANG BAGI ANAK SEKOLAH
Pesan dalam Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) hendaknya diterapkan
dalam menyusun makanan untuk anak usia sekolah, misalnya makanlah aneka
ragam makanan, kurangi makanan sumber lemak dan minyak sampai dari
kebutuhan energi.
E. MENU SEIMBANG
Gizi seimbang perlu diterapkan agar tidak menimbulkan masalah kelebihan atau
kekurangan gizi. Menu adalah susunan dan urutan beberapa macam makanan
yang dihidangkan pada makan pagi, makan siang atau makan malam. Menu
yang dihidangkan sebaiknya dapat memenuhi persyaratan sebagai berikut.
1. Harus memenuhi kecukupan gizi,
2. Sebaiknya mempunyai kombinasi dan keanekaragaman,
3. Sesuai dengan komposisi keluarga,
4. Sesuai dengan dana yang tersedia,
5. Menu makanan harus seimbang dan sesuai.
Menyusun menu sangat besar manfaatnya, antara lain :
1. Dapat menjamin kualitas dan kuantitas gizi makanan yang dihidangkan sesuai
kebutuhan.
2. Dapat mengatur keanekaragaman dan kombinasi bahan makanan yang diolah
sehingga seimbang dan tidak membosankan.
3. Dapat menyusun menu yang sesuai dengan dana tersedia.
11
12
13
CARA
PERLAKUAN
(PENGOLAHAN),
PENYIMPANAN
makanan
yang
mengalami
kerusakan
biasanya
telah
mengalami
fisik,
kerusakan
juga
dapat
membahayakan
2. Kerusakan Mekanis
Kerusakan mekanis dapat terjadi jika ada benturan-benturan mekanis. Pada
saat bahan pangan dipanen dengan galah atau bambu lalu jatu ke tanah,
atau umbi-umbian saat dipanen terpotong oleh cangkul. Kerusakan mekanis
dapat juga terjadi saat pengangkutan. Bahan makanan yang mengalami
kerusakan mekanis sangat mudah untuk terkena atau tercemar mikroba
sehingga terjadi kerusakan mikrobiologis.
3. Kerusakan Fisik dan Kimia
Kerusakan fisik dapat terjadi karena perlakuan-perlakuan fisik seperti cara
pengolahan dengan penggorengan, pengeringan dan pendinginan. Bahan
makanan yang digoreng terlalu lama akan mengalami kegosongan. Ikan yang
dikeringkan dengan suhu terlalu tinggi akan mengalami case hardening.
Bahan makanan yang dibekukan pada suhu yang tidak tepat dapat
menimbulkan sel-sel pecah sehingga cairan keluar dari sel, warna berubah
menjadi gelap, terjadi pembusukan dan pelunakan.
Pada umumnya kerusakan fisik terjadi bersama-sama dengan berubahnya
struktur kimiawi. Adanya sinar dapat membantu terjadinya kerusakan kimiawi
misalnya kerusakan vitamin A dan B pada bahan makanan. Adanya oksigen
menjadikan minyak dan bahan makanan sumber lemak cepat menjadi tengik.
4. Kerusakan Biologis
Yang dimaksud dengan kerusakan biologis adalah kerusakan yang disebabkan
oleh serangga, binatang pengerat, dan rusak secara fisiologis. Seringkali
serangga
melukai
permukaan
bahan
makanan
sehingga
mudah
15
proses
pemanasan
baik
itu
penggorengan,
perebusan
atau
16
menimbulkan bau yang lebih harum. Dengan adanya air panas, karbohidrat
menjadi lebih larut dan manis.
3. Lemak
Lemak merupakan komponen yang berfungsi sebagai media untuk vitamin
larut dalam lemak. Dengan pemanasan akan memberikan bau yang harum
dan sedap karena lemak rantai pendek menguap lebih kuat.
4. Vitamin
Proses pemasakan dapat mengurangi kandungan bebebrapa vitamin yang
tidak tahan panas misalnya vitamin B1 dan C. Cara pemasakan sayur dengan
cara mengukus dapat mengurangi kehilangan vitamin dibandingkan dengana
cara merebus. Kehilangan vitamin C dapat dikurangi jika sayuran dimasak
dalam air yang telah mendidih. Vitamin yang larut lemak (A, D, E, dan K)
relatif lebih stabil selama pemanasan dibandingkan dengan vitamin yang
larut dalam air. Namun, vitamin ini sangat sensitif terhadap oksigen dan
cahaya ultraviolet.
5. Mineral
Proses pengolahan tidak menyebabkan kandungan mineral di dalamnya
rusak tetapi bentuknya berubah menjadi lebih mudah diserap oleh tubuh.
6. Zat-zat Toksik
Di dalam bahan makanan terkadang terkandung zat-zat yang merugikan
tubuh, seperti HCN (asam sianida) pada singkong, anti tripsin pada kedelai.
Zat toksik tersebut dapat dihilangkan melalui proses pengolahan baik
penjemuran, perendaman dan pemanasan.
C. GIZI PADA MAKANAN TRADISIONAL DAN PADA MAKANAN SIAP SAJI
Kemajuan ilmu dan teknologi membawa dampak positif dan negatif. Dalam
bidang pangan, teknologi meningkatkan kuantitas dan kualitas pangan, juga
meningkatkan diversifikasi, higiene, sanitasi, praktis dan lebih ekonomis.
Dampak negatif kemajuan teknologi tersebut ternyata cukup besar bagi
kesehatan konsumen dengan adanya penggunaan zat aditif berbahaya.
D. PENGERTIAN MAKANAN SIAP SAJI DAN KESEHATAN KONSUMEN
1. Makanan siap saji
Makanan siap saji adalah jenis makanan yang dikemas, mudah disajikan,
praktis atau diolah dengan cara sederhana. Biasanya makanan diproduksi
17
dengan
teknologi
tinggi
dan
memberikan
beberapa
additif
untuk
tetapi
juga
mempertimbangkan
pengaruh
pangan
terhadap
18
19