Soal :
Jelaskan hal-hal sebagai berikut:
1. Berbagai contoh sumber belajar pada zaman batu?
2. Peranan guru sebagai sumber belajar utama?
3. Sumber belajar tulis dan cetak?
4. Sumber belajar yang berasal dari produk teknologi komunikasi?
Jawaban :
1. Berbagai contoh sumber belajar pada zaman batu, yaitu:
Zaman Prasejarah merupakan babak baru dalam sejarah yang merupakan suatu periode
di mana keberadaan manusia masih belum dicatat dalam sejarah, sehingga disebut juga zaman
praaksara atau zaman Nirleka. Nir artinya tidak ada dan leka artinya tulisan, jadi zaman Nirleka
adalah zaman tidak adanya tulisan. Perkembangan kebudayaan manusianya bisa dilacak
berdasarkan keberadaan fosil dan artefak.
Batas antara zaman Praaksara dengan zaman sejarah adalah mulai adanya tulisan. Hal
ini menimbulkan suatu pengertian bahwa Praaksara adalah zaman sebelum ditemukannya
tulisan, sedangkan sejarah adalah zaman setelah adanya tulisan.
Gambar berikut: Hubungan zaman praaksara dan zaman sejarah
1) Batu Tua/Palaeolithikum
Merupakan suatu masa di mana hasil buatan alat-alat dari batunya masih kasar dan
belum diasah/diupam, sehingga bentuknya masih sederhana.
a. Kebudayaan Kjokkenmoddinger
Kjokkenmodinger, istilah dari bahasa Denmark, kjokken yang berarti
dapur & moddinger yang berarti sampah (kjokkenmoddinger = sampah
dapur). Dalam kaitannya dengan budaya manusia, kjokkenmoddinger
merupakan timbunan kulit siput & kerang yang menggunung di
sepanjang pantai Sumatra Timur antara Langsa di Aceh sampai Medan.
Di antara timbunan kulit siput & kerang tersebut ditemukan juga
perkakas sejenis kapak genggam yaitu kapak Sumatra/Pebble & batu
pipisan
b. Kebudayaan Abris Sous Roche
Abris sous roche, yang berarti gua-gua yang pernah dijadikan tempat
tinggal, berupa gua-gua yang diduga pernah dihuni oleh manusia.
Dugaan ini muncul dari perkakas seperti ujung panah, flakke, batu
penggilingan, alat dari tulang & tanduk rusa; yang tertinggal di dalam
3) Batu Muda atau Neolitikum
Zaman batu muda ditandai dengan terjadinya revolusi kebudayaan, yaitu
timbul dan berkembangnya pertanian/bercocok tanam dan berternak dalam
masyarakat. Pada masa ini alat sudah diupam dengan halus, berkembang
teknologi gerabah, astronomi, dan sistem perdagangan. Kebudayaan yang
berkembang pada masa ini adalah kebudayaan kapak lonjong, kapak persegi,
dan kebudayaan megalitik. Alat yang dihasilkan pada masa ini antara lain
beliung persegi, kapak lonjong, alat obsidian, mata panah, gerabah, alat
pemukul kulit kayu serta perhiasan. Hasil dari kebudayaan megalitik antara lain
punden berundak, menhir, dolmen, kalamba, sarkofagus, waruga, batu kandang,
serta batu lumpang.
Pada zaman praguru, sumber belajar utamanya adalah orang dalam lingkungan
keluarga atau kelompok karena sumber belajar lainnya dianggap belum ada atau
masih sangat langka (Sadiman, 1989: 143). Bentuk benda yang digunakan
sebagai sumber belajar antara lain adalah : batu-batu, debu, daun-daunan, kulit
pohon, kulit binatang dan kulit karang. Isi pesan itu sendiri ada yang disajikan
dengan isyarat verbal dan ada yang menggunakan tulisan. Perbedaan ini terletak
pada tingkat kemajuan peradaban masing-masing suku bangsa itu sendiri.
Sumber belajar jumlahnya langka, sedangkan pencari pengetahuan jumlahnya
lebih banyak, maka pengetahuan diperoleh dengan coba-coba sendiri. Oleh
sebab itu kondisi pendidikan masih sederhana dan berada di bawah kontrol
keluarga dan anggota masyarakat, pendidikan masih tertutup, rumusan tujuan
pembelajaran tidak dirumuskan dalam kurikulum. Sehingga tidak ada
keteraturan isi pembelajaran
Kata teknologi sering dipahami oleh orang awam sebagai sesuatu yang berupa
mesin atau hal-hal yang berkaitan dengan permesinan, namun sesungguhnya teknologi
pendidikan memiliki makna yang lebih luas, karena teknologi pendidikan merupakan
perpaduan dari unsur manusia, mesin, ide, prosedur, dan pengelolaannya (Hoba, 1977)
kemudian pengertian tersebut akan lebih jelas dengan pengertian bahwa pada
hakikatnya teknologi adalah penerapan dari ilmu atau pengetahuan lain yang
terorganisir ke dalam tugas-tugas praktis (Galbraith, 1977).
1). Telepon genggam juga berkembang begitu dahsyat sehingga dipergunakan tidak
hanya sebagai alat untuk nelpon saja tetapi juga telah memiliki kemampuan untuk
merekam, menyimpan, dan mengirim pesan tertulis, suara, dan gambar serta dapat
mengakses berbagai informasi dari internet. Alat komunikasi ini juga dilengkapi
dengan berbagai fasilitas untuk menghitung angka (kalkulator), waktu (stopwatch), dan
agenda harian (organizer).
2). Dengan menggunakan word processor dan spreadsheet peserta didik dapat
mengembangkan kemampuan menulis, mengolah/memanipulasi, menganalisis, dan
menampilkan data.
3). Program komputer, seperti animasi dan flash, dapat dipergunakan untuk melakukan
berbagai percobaan dan praktek simulasi yang keakuratannya tidak berbeda dengan
praktek di laboratorium.Dengan menggunakan multi media serta berbagai program
perangkat lunak komputer, guru dapat merancang proses pembelajaran yang interaktif,
menarik, dan efektif dan mampu membuat peserta didik belajar aktif dan mandiri.
Komputer grafis dan animasi dapat menciptakan lingkungan virtual sehingga orang
dapat melihat dan berinteraksi dengan dunia buatan (artifisial) tiga dimensi.