Anda di halaman 1dari 6

TUGAS TUTORIAL KE- 1

KODE/NAMA/SKS MATA KULIAH: PDGK 4504/ MATERI DAN PEMBELAJARAN


BAHASA INDONESIA SD / 3 sks
PROGRAM STUDI S1 PGSD

Nama : DESI IRAWATI


Nim : 835664727
Semester : 9 b
Mata kuliah : Materi dan pembelajaran bahasa Indonesia sd

1. Jelaskan dan berilah contoh bahwa bahasa itu bersifat dinamis!


Jawab : Bahasa bersifat dinamis, artinya bahasa tidak terlepas dari kemungkinan
perubahan yang sewaktu waktu dapat terjadi. Perubahan itu bisa terjadi pada tataran
fonologis, morfologis, sintaksis, semantik dan leksikon. Perubahan ini terlihat pada
tataran leksikon, misalnya ada kosa kata baru muncul, namun ada juga kosa kata lama
yang tidak digunakan lagi.
contoh kata: kerja paksa, kerja rodi, kerja bakti tidak dipakai lagi, yang dipakai adalah
gotong royong.
Contoh : Ejaan yang di sempurnakan contoh dari Soerabaya menjadi Surabaja menjadi
Surabaya.

2. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar bahasa!


Jawab : faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar bahasa adalah
 Belajar merupakan perubahan perilaku manusia atau perubahan kapabilitas yang
relatif permanen sebagai hasil pengalaman. Keberhasilan belajar bahasa
dipengaruhi oleh dua faktor, kedua faktor ini adalah faktor eksternal dan faktor
internal.
a. Faktor eksternal
Faktor eksternal adalah kondisi yang terjadi diluar diri manusia.
Kondisi ini seperti lingkungan sekolah, guru, teman sekolah, keluarga,
orang tua dan masyarakat. Ada tiga prinsip belajar yang harus
diperhatikan agar tercapai keberhasilan belajar. Pertama; memberikan
situasi atau materi yang sesuai dengan respons yang diharapkan, kedua;
dilakukan pengulangan agar belajar lebih sempurna dan lebih lama
diingat, dan yang ketiga; harus ada penguatan respons yang tepat untuk
mempertahankan dan bahkan meningkatkan kekuatan respons itu.
b. Faktor internal
Faktor ini merupakan faktor yang terjadi dari dalam diri manusia.
Beberapa hal yang bisa dilakukan antara lain motivasi positif dan percaya
diri dalam belajar, menyediakan materi yang memadai untuk memancing
aktivitas yang positif dan merencanakan strategi yang akan dilaksanakan
agar dapat merangsang kejiwaan dan keinginan untuk belajar.
3. Sebutkan dan jelaskan unsur-unsur apa saja yang menyebabkan terjadinya bunyi bahasa!

Jawab : Bunyi bahasa merupakan unsur bahasa yang paling kecil. Istilah bunyi bahasa
atau fon merupakan terjemahan dari bahasa inggris phone ‘bunyi’. Bunyi bahasa
menyangkut getaran udara.Bunyi itu terjadi karena dua benda atau lebih bergeseran
atau berbenturan.Sebagai getaran udara, bunyi bahasa merupakan suara yang
dikeluarkan oleh mulut, kemudian gelombang-gelombang bunyi sehingga dapat
diterimaolehtelinga.
Bunyi bahasa atau bunyi ujaran dihasilkan oleh alat ucap manusia seperti pita
suara, lidah, dan bibir.Bunyi bahasa atau bunyi ujaran adalah bunyi yang dihasilkan
oleh alat ucap manusia atau bunyi yang diartikan, kemudian membentuk
gelombang bunyi, sehingga dapat diterima oleh telinga manusia.

Ada 3 (tiga) unsur penting ketika organ ucap manusia memproduksi bunyi atau fonem, yaitu:

 udara - sebagai penghantar bunyi,


 artikulator - bagian alat ucap yang bergerak, dan
 titik artikulasi (disebut juga artikulator pasif) - bagian alat ucap yang menjadi
titik sentuh artikulator.
Ada beberapa istilah lain yang berkaitan dengan fonologi, antara lain: fona, fonem, vokal,
dan konsonan. Fona adalah bunyi ujaran yang bersifat netral atau masih belum terbukti
membedakan arti, sedangkan fonem adalah satuan bunyi ujaran terkecil yang membedakan arti.
Variasi fonem karena pengaruh lingkungan yang dimasuki disebut alofon. Gambar atau
lambang fonem dinamakan huruf, jadi fonem berbeda dengan huruf. Variasi ini terdiri dari:
vokal, konsonan, diftong (vokal rangkap), dan kluster (konsonan rangkap).
Vokal adalah fonem yang dihasilkan dengan menggerakkan udara keluar tanpa rintangan.
Dalam bahasa, khususnya bahasa Indonesia, terdapat huruf vokal. Huruf vokal merupakan huruf-
huruf yang dapat berdiri tunggal dan menghasilkan bunyi sendiri. Huruf vokal terdiri
atas: a, i, u, e, dan o. Huruf vokal sering pula disebut huruf hidup.
Konsonan adalah fonem yang dihasilkan dengan menggerakkan udara keluar dengan
rintangan. Dalam hal ini, yang dimaksud dengan rintangan adalah terhambatnya udara keluar
oleh adanya gerakan atau perubahan posisi artikulator. Terdapat pula istilah huruf konsonan,
yaitu huruf-huruf yang tidak dapat berdiri tunggal dan membutuhkan keberadaan huruf vokal
untuk menghasilkan bunyi. Huruf konsonan tersebut terdiri
atas: b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, dan z. Huruf konsonan sering pula disebut
sebagai huruf mati.
4. Jelaskan arti dan fungsi morfem terikat morfologis dalam bahasa Indoneisa!
Jawab :
 Morfem Terikat
Morfem terikat merupakan morfrm yang belum mengandung arti maka morfem
ini  belum mempunyai potensi sebagai kata. Untuk membentuk kata, morfem ini
harus digabung dengan morfem bebas. Morfem terikat dalam bahasa Indonesia 
ada 2 macam, yakni morfem terikat morfologi dan morfem terikat sintaksis.
a.     Morfem Terikat Morfologi
Morfem terikat morfologi yakni morfem yang terikat pada sebuah
morfem dasar. Morfem itu sebagai berikut:
1)    Prefiks = awalan:  me-, ber, pe-, per-, se-, ke-
2)    Infiks = sisipan : -er-, -el-, -em-
3)    Sufiks = akhiran : -i, -kan, -an
4)    Konfiks = imbuhan gabungan senyawa : per-an, ke-an, dan lain-lain.
Morfem terikat morfologi  mempunyai fungsi yang bermacam-macam.
a.    Imbuhan yang berfungsi  membentuk kata kerja, yaitu: me-, ber-, di-, -kan, -i
dsb.
b.    Imbuhan yang berfungsi membentuk kata benda yaitu: pe-, ke-, -an, per-an,
-man, wati, -wan, dsb.
c.    Imbuhan yang berfungsi membentuk kata sifat, yaitu: ter-, -i, wiah, iah.
d.    Imbuhan yang berfungsi membentuk kata bilangan, yaitu: ke-, se-.
e.    Imbuhan yang berfungsi membentuk kata tugas, misalnya: se- dan se-nya.
Berdasarkan contoh di atas menunjukkan bahwa setiap kata berimbuhan akan
tergolong dalam satu jenis tertentu, tetapi hanya imbuhan yang merupakan unsur
langsung yang dapat diidentifikasi fungsinya sebagai pembentuk jenis kata. Untuk
itu, perhatikan unsur langsung pembentuk kata dapat dilihat pada diagram berikut
ini.

Pakaian          ……………..    kata benda


Berpakaian   ……………..     kata  kerja
Berkemauan     ……………..   kata kerja
Kemauan      ……………..    kata benda
Ber-    ke-an     mau    ……………..    keterangan Imbuhan Pembentuk Jenis Kata
Jadi,  dengan imbuhan yang berbeda, morfem dasar yang sama, akan berbeda
maknanya. Tetapi perhatikan jika imbuhannya sama. Morfem  dasarnya berbeda,
apa yang dapat terjadi? Kita ambil contoh akhiran –an pada morfem dasar tepi,
darat, lapang; membentuk kata tepian, daratan, lapangan, ternyata menunjukkan
persamaan makna imbuhan, yaitu tempat. Berarti dengan imbuhan yang sama,
morfem dasarnya berbeda, dapat menghasilkan persamaan makna imbuhan  yaitu
jenis kata benda.
Selain itu yang perlu pula dicermati ialah, Imbuhan sama, melekat pada morfem
dasar yang sama, tetapi mengandung makna yang berbeda perhatikan contoh
berikut!
a)    Berkaca:       Jendela kamarnya berkaca. (mempunyai kaca)
                           Ia berkaca sambil berdandan. (menggunakan kaca)
b)    Pencetak:    Si Gonzales pencetak gol terbanyak. (pelaku perbuatan cetak)
                         Mesin pencetak genteng itu  rusak. (alat untuk mencetak)
Ketidaksamaan makna dari kata-kata di atas disebut makna struktural, hal ini
disebabkan karena pengaruh kata yang menjadi unsur dalam kalimat tersebut.
Untuk menentukan makna struktural dalam kata berimbuhan dapat dilakukan
dengan cara-cara berikut.
a)    Menentukan morfem dasar dan satuan dasarnya
b)    Menentukan apakah makna kata berimbuhan itu diturunkan langsung dari
morfem dasarnya
c)    Menentukan hubungan makna morfem dasar dengan makna berimbuhan
d)    Menguji hasilnya melalui pemakaian kata itu dalam kalimat
Selanjutnya dalam konteksnya, kita jumpai ada morfem  terikat morfologis yang
mengalami perubahan bentuk atau variasi, misalnya:
ber-    be-    bel-
berlayar
beruang
bersatu    bekerja    belajar
mem-    men-    meng-    me-    meny-    menge-
membantu    menarik    mengganti    menerima    menyerang    Mengebom

Awalan yang mempunyai variasi bentuk seperti di atas adalah me-,


ber-, ter-, dan pe-. Perubahan bentuk seperti di atas, terjadi sebagai akibat dari
lingkungan kata yang dimasukinya, peristiwa seperti  ini disebut alomorf. Jadi ,
Alomorf adalah variasi bentuk dari suatu morfem yang disebabkan oleh pengaruh
lingkungan yang dimasukinya.
Selain menentukan jenis kata, morfem imbuhan juga menentukan makna
kata. Maka sebuah imbuhan yang menjadi unsur langsung pembentuk sebuah
kata, merupakan penentu makna bagi kata yang dilekatinya.
5. Jelaskan pengertian frase dengan mengaitkan ciri-ciri frase!
Jawaban :
Yang dimaksud dengan frase adalah gabungan kata-kata yang terdiri dari dua atau lebih
kelompok kata yang mempunyai satu makna gramatikal (makna yang dapat berubah
tergantung konteksnya). Pandangan lain juga mengatakan bahwa, pengertian frase adalah
satuan kata yang terbentuk dari dua atau lebih kelompok kata, namun tidak dapat
membentuk kalimat yang sempurna karena tidak memiliki predikat (nonpredikatif).
Frase memiliki ciri-ciri tertentu dan mudah dikenali. Adapun beberapa ciri-ciri frase
sebagai berikut:

 Sebuah frase harus terdiri dari dua kata atau lebih.


 Frase memiliki fungsi tata bahasa dalam sebuah kalimat.
 Suatu frase harus memiliki makna gramatikal.
 Frase bersifat nonpredikatif, atau salah satu kata dalam kombinasi tersebut tidak
berfungsi sebagai predikat.

6. Jelaskan dan berikan contoh perbedaan kalimat tunggal dengan kalimat majemuk!
Jawab :
 Kalimat Tunggal

Kalimat Tunggal Kalimat tunggal disebut juga kalimat sederhana. Tidak


ada kata penghubung atau konjungsi dalam kalimat tunggal. Mengutip Yendra
dalam buku Mengenal Ilmu Bahasa (2018), kalimat sederhana atau kalimat
tunggal adalah kalimat yang hanya terdiri dari satu klausa atau satu kerangka yang
menyusun klausa yang memberikan suatu makna utuh dalam ujaran tersebut.

Sederhananya, kalimat tunggal terdiri dari satu klausa dan memenuhi


syarat sebagai kalimat utuh. Kalimat tunggal memuat satu subjek, satu predikat,
dan satu objek atau keterangan. Contohnya sebagai berikut:

-Kita pergi tamasya ke Bali.


- Mereka makan sate lilit.
- Wali kota terpapar Covid-19.
- Musik gamelan diputar oleh pegawai rumah makan.

 Kalimat Majemuk
Kalimat Majemuk Sebagian besar kalimat majemuk, ditandai dengan kata
penghubung atau disebut juga konjungsi. Jenis kalimat ini lebih kompleks karena
memuat lebih dari satu klausa dan kalimat dasar. Menurut Dendy Sugono dalam
Sintaksis Bahasa Indonesia: Analisis Fungsi Sintaktik (2019), kalimat majemuk
diartikan sebagai kata-kata yang memiliki struktur kalimat yang di dalamnya
terdapat beberapa kalimat dasar. Kalimat majemuk dibagi menjadi tiga, yaitu
kalimat majemuk setara, bertingkat, dan campuran.

1. Kalimat majemuk setara


Kalimat majemuk setara disebut juga kalimat majemuk koordinatif.
Struktur kalimat di dalamnya terdapat paling sedikit dua kalimat dasar dan
masing-masing dapat berdiri sendiri sebagai kalimat tunggal. Contohnya sebagai
berikut:

 Ibu memasak rendang, acar bawang, sayur asam, dan tumis bunga pepaya.
 Gina menerima telepon, mencatat pesanan, kemudian melaporkannya pada
petugas di gudang.
 Adik ingin bermain di lapangan, tetapi ayah tidak mengizinkannya keluar rumah.
 Kita harus memilih patuhi protokol atau terancam tertular Covid-19.

2. Kalimat majemuk bertingkat


Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat yang mengandung satu
kalimat dasar yang merupakan inti (utama) dan satu atau beberapa kalimat dasar
yang berfungsi sebagai pengisi salah satu unsur kalimat inti itu. Contohnya
sebagai berikut:

 Pak Min datang menjemput ke sekolah, ketika saya dalam perjalanan


menuju rumah.
 Nadin janji membelikan boneka, kalau adik mendapat rangking satu di
kelas.
 Petugas KPPS menanggung risiko kematian yang besar, karena
pemerintah mengadakan Pilkada serentak selama pandemi.

3. Kalimat majemuk campuran


Kalimat majemuk campuran merupakan gabungan penggunaan kalimat
majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat. Contohnya sebagai berikut:
 Kerja bakti di desa dapat menumbuhkan semangat gotong-royong
dan kekeluargaan, karena melibatkan seluruh warga.
 Rendang perlu dimasak cukup lama, kemudian diaduk teratur,
agar cita rasa khas dari rempah-rempah di dalamnya keluar.

Anda mungkin juga menyukai