Anda di halaman 1dari 4

Tugas 1 B.

Indonesia
Nama : Yetni Mawarni
NIM : 856069888
Matkul : Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD
Tutor : Linda, M.Pd
1. Jelaskan dan berilah contoh bahwa bahasa itu bersifat dinamis!
Bahwa bahasa selalu bisa mengikuti perkembangan sesuai zamannya contoh dahulu
hanya dikenal kata “Djakarta menjadi Jakarta”
Bahasa bersifat dinamis maksudnya adalah bahwa bahasa selalu mengikuti
perkembangan zaman. Manusia cenderung tidak menyukai sesuatu yang bersifat tetap
atau statis. Demikian pula dengan bahasa yang digunakanya, seringkali bahasa khususnya
kata dapat berubah makna karena keinginan penggunanya.
Contoh : Ejaan yang di sempurnakan contoh dari “tempo doeloe menjadi tempo dulu.

2. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar bahasa !


Faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajara bahasa diantaranya:
a. Faktor eksternal yaitu kondisi yang terjadi diluar diri manusia. Kondisi ini seperti
lingkungan sekolah, guru, teman sekolah, keluarga, orang tua dan masyarakat. Ada
tiga prinsip belajar yang harus diperhatikan agar tercapai keberhasilan belajar.
Pertama, memberikan situasi atau materi yang sesuai dengan respons yang
diharapkan.
Kedua, dilakukan pengulangan agar belajar lebih sempurna dan lebih lama diingat.
Ketiga, harus ada penguatan respons yang tepat untuk mempertahankan dan bahkan
meningkatkan kekuatan respons itu.
b. Faktor internal, Faktor ini merupakan faktor yang terjadi dari dalam diri manusia.
Beberapa hal yang bisa dilakukan antara lain motivasi positif dan percaya diri dalam
belajar, menyediakan materi yang memadai untuk memancing aktivitas yang positif
dan merencanakan strategi yang akan dilaksanakan agar dapat merangsang kejiwaan
dan keinginan untuk belajar.
3. Sebutkan dan jelaskan unsur-unsur apa saja yang menyebabkan terjadinya bunyi bahasa!
Bunyi bahasa yaitu bunyi yang dibentuk oleh tiga faktor, yaitu pernafasan (sebagai
sumber tenaga), alat ucap (yang menimbulkan getaran), dan rongga pengubah getaran
(pita suara). Bahasa baik dengan memperhatikan fungsinya sebagai pembeda makna
maupun dengan tanpa memperhatikan fungsinya sebagai pembeda makna.
Ada beberapa unsur bunyi pada bahasa, diantaranya bunyi ujaran, fonologi, fonem, vokal,
konsonan, artikulator, daerah artikulasi, intonasi, suku kata.
Ada beberapa unsur bunyi pada bahasa, diantaranya bunyi ujaran, fonologi, fonem, vokal,
konsonan, artikulator, daerah artikulasi, intonasi, suku kata.
a. Artikulator
Alat ucap yang bergerak untuk membentuk bunyi bahasa disebut artikulator, yang
meliputi bibir bawah, gigi bawah dan lidah.
b. Daerah Artikulator
Derah yang disentuh atau didekati oleh artikulator disebut daerah artikulasi, yang
meliputi bibir atas, gigi atas, gusi atas, langit-langit keras, langit langit lunak, dan
anak tekak.
c. Itonasi
Keseluruhan gejala yang berupa dari tekanan, nada, tekanan waktu, dan penghentian
penghentian yang menyertai suatu tutur hingga perhentian terakhir disebut intonasi.
ada macam macam intonasi, yaitu: intonasi berita, intonasi harapan, intonasi
pertanyaan, intonasi perintah, dan sebagainya. setiap macam intonasi kalimat itu
berbeda karena berpaduan antara semua ciri membentuk suatu struktur yang berbeda.
d. Suku Kata
Bagian kata yang diucapkan dalam satu embusan napas dan umumnya berdiri atas
beberapa fonem disebut suku kata. kata matang diucapkan dengan dua embusan
napas. satu embusan untuk ma- dan satunya untuk -tang. Oleh karena itu, kata matang
berdiri atas dua suku kata.

4. Jelaskan arti dan fungsi morfem terkait morfem dalam bahasa Indonesia!
Morfem merupakan istilah yang ada dalam tataran linguistik, khususnya cabang ilmu
yang bernama Morfologi. Morfem sendiri mempunyai pengertian (menurut Abdul Chaer)
adalah satuan gramatikal terkecil yang mempunyai makna. Sedangkan secara umum,
morfem mempunyai pengertian, satuan bahasa paling kecil dan bermakna, dapat berupa
kata atau imbuhan.
Adapun jenis-jenis morfem dan contohnya bisa kalian simak pada penjelasan di bawah
ini.
a. Berdasarkan kebebasannya, morfem dibedakan menjadi:
Morfem bebas adalah morfem yang tanpa kehadiran morfem lain dapat muncul dalam
penuturan. Misalnya, bentuk pulang, makan, dll. adalah termasuk morfem bebas.
Morfem terikat merupakan morfem yang tidak mempunyai potensi untuk berdiri
sendiri dan yang selalu terikat dengan morfem lain untuk membentuk ujaran.
Misalnya, henti, juang dan se-mua bentuk afiks.
b. Berdasarkan keutuhannya, morfem dibedakan menjadi:
Morfem utuh adalah morfem satu kesatuan yang utuh. Misalnya, meja, kursi, rumah,
dll. Morfem terbagi, yaitu morfem yang merupakan bagian yang ter-pisah atau
terbagi. Misalnya, pada kata satuan (satu) merupakan morfem utuh dan (-an) adalah
morfem terbagi. Semua afiks dalam bahasa Indonesia termasuk morfem terbagi.
c. Berdasarkan maknanya, morfem terbagi menjadi:
Bermakna leksikal, morfem yang telah mempunyai makna pada dirinya, tanpa perlu
proses dengan morfem lain. Misalnya, morfem-morfem seperti (pergi), (lari), dll.
adalah morfem ber-makna leksikal. Morfem seperti itu sudah dapat digunakan secara
bebas.
Tidak bermakna leksikal, yaitu morfem-morfem yang tidak mempunyai makna apa-
apa pada dirinya sendiri sebelum bergabung dengan morfem lainnya dalam proses
morfologis. Misalnya, morfem-morfem afiks (ber-), (me-), (ter-), dan sebagainya.

5. Jelaskan pengertian frase dengan mengaitkan ciri-ciri frase!


Frase merupakan kesatuan kata yang terbentuk dari kelompok kata atau gabungan dua
kata atau lebih yang memiliki satu makna gramatikal (makna yang berubah-ubah
menyesuaikan dengan konteks).
Ciri-ciri frase :
a. Dalam frase harus terdiri setidaknya minimal dua kata atau lebih.
b. Menduduki atau memiliki fungsi gramatikal dalam kalimat.
c. Dalam frasa harus memiliki satu makna gramatikal.
d. Frase bersifat nonpredikatif.

6. Jelaskan dan berikan contoh perbedaan kalimat tunggal dengan kalimat majemuk!
a. Kalimat Tunggal adalah kalimat yang terdiri atas satu klausa bebas tanpa klausa
terikat, kalimat yang hanya mempunyai satu pola kalimat, yaitu hanya memiliki satu
subjek dan satu predikat, serta satu keterangan (jika perlu).
b. Kalimat Majemuk adalah kalimat yang terdiri atas dua buah klausa atau lebih, kalimat
yang mempunyai dua pola kalimat atau lebih. Kalimat majemuk ini terdiri dari induk
kalimat dan anak kalimat. Cara membedakan anak kalimat dan induk kalimat yaitu
dengan melihat letak konjungsi. Induk kalimat tidak memuat konjungsi di dalamnya,
konjungsi hanya terdapat pada anak kalimat.
Kalimat Tunggal Berpredikat Nomina contoh: Ayahku guru bahasa Indonesia.
Kalimat Tunggal Berpredikat Adjektiva contoh: Gadis itu sangat cantik.

Anda mungkin juga menyukai