Indonesia
Nama : Yetni Mawarni
NIM : 856069888
Matkul : Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD
Tutor : Linda, M.Pd
1. Jelaskan dan berilah contoh bahwa bahasa itu bersifat dinamis!
Bahwa bahasa selalu bisa mengikuti perkembangan sesuai zamannya contoh dahulu
hanya dikenal kata “Djakarta menjadi Jakarta”
Bahasa bersifat dinamis maksudnya adalah bahwa bahasa selalu mengikuti
perkembangan zaman. Manusia cenderung tidak menyukai sesuatu yang bersifat tetap
atau statis. Demikian pula dengan bahasa yang digunakanya, seringkali bahasa khususnya
kata dapat berubah makna karena keinginan penggunanya.
Contoh : Ejaan yang di sempurnakan contoh dari “tempo doeloe menjadi tempo dulu.
4. Jelaskan arti dan fungsi morfem terkait morfem dalam bahasa Indonesia!
Morfem merupakan istilah yang ada dalam tataran linguistik, khususnya cabang ilmu
yang bernama Morfologi. Morfem sendiri mempunyai pengertian (menurut Abdul Chaer)
adalah satuan gramatikal terkecil yang mempunyai makna. Sedangkan secara umum,
morfem mempunyai pengertian, satuan bahasa paling kecil dan bermakna, dapat berupa
kata atau imbuhan.
Adapun jenis-jenis morfem dan contohnya bisa kalian simak pada penjelasan di bawah
ini.
a. Berdasarkan kebebasannya, morfem dibedakan menjadi:
Morfem bebas adalah morfem yang tanpa kehadiran morfem lain dapat muncul dalam
penuturan. Misalnya, bentuk pulang, makan, dll. adalah termasuk morfem bebas.
Morfem terikat merupakan morfem yang tidak mempunyai potensi untuk berdiri
sendiri dan yang selalu terikat dengan morfem lain untuk membentuk ujaran.
Misalnya, henti, juang dan se-mua bentuk afiks.
b. Berdasarkan keutuhannya, morfem dibedakan menjadi:
Morfem utuh adalah morfem satu kesatuan yang utuh. Misalnya, meja, kursi, rumah,
dll. Morfem terbagi, yaitu morfem yang merupakan bagian yang ter-pisah atau
terbagi. Misalnya, pada kata satuan (satu) merupakan morfem utuh dan (-an) adalah
morfem terbagi. Semua afiks dalam bahasa Indonesia termasuk morfem terbagi.
c. Berdasarkan maknanya, morfem terbagi menjadi:
Bermakna leksikal, morfem yang telah mempunyai makna pada dirinya, tanpa perlu
proses dengan morfem lain. Misalnya, morfem-morfem seperti (pergi), (lari), dll.
adalah morfem ber-makna leksikal. Morfem seperti itu sudah dapat digunakan secara
bebas.
Tidak bermakna leksikal, yaitu morfem-morfem yang tidak mempunyai makna apa-
apa pada dirinya sendiri sebelum bergabung dengan morfem lainnya dalam proses
morfologis. Misalnya, morfem-morfem afiks (ber-), (me-), (ter-), dan sebagainya.
6. Jelaskan dan berikan contoh perbedaan kalimat tunggal dengan kalimat majemuk!
a. Kalimat Tunggal adalah kalimat yang terdiri atas satu klausa bebas tanpa klausa
terikat, kalimat yang hanya mempunyai satu pola kalimat, yaitu hanya memiliki satu
subjek dan satu predikat, serta satu keterangan (jika perlu).
b. Kalimat Majemuk adalah kalimat yang terdiri atas dua buah klausa atau lebih, kalimat
yang mempunyai dua pola kalimat atau lebih. Kalimat majemuk ini terdiri dari induk
kalimat dan anak kalimat. Cara membedakan anak kalimat dan induk kalimat yaitu
dengan melihat letak konjungsi. Induk kalimat tidak memuat konjungsi di dalamnya,
konjungsi hanya terdapat pada anak kalimat.
Kalimat Tunggal Berpredikat Nomina contoh: Ayahku guru bahasa Indonesia.
Kalimat Tunggal Berpredikat Adjektiva contoh: Gadis itu sangat cantik.