Anda di halaman 1dari 12

PRESENTASI

MODUL 3
DASAR-DASAR SINTAKSIS BAHASA
INDONESIA

DISUSUN KELOMPOK 3
1. K H O T O N T O N I
2. G E G E R S A N T O S A
3. N U R P I A N A
Sintaksis bahasa indonesia merupakan unsur
bahasa yang lebih besar dari fonem dan
morfem, yang didalamnya mengandung dua
unsur yakni : frase dan klause .
FRASE DALAM BAHASA INDONESIA
A. FRASE
Frase (Kelompok Kata) merupakan salah
satu unsur dalam kalimat (sintaksis). Frase
juga sering didefinisikan sebagai satuan
gramatikal yang terdiri dari dua kata atau
lebih yang menduduki satu pungsi
contoh :
Kami Sedang Menikmati Makan Di Meja Makan
Malam
S P O K
B. MACAM-MACAM FRASE
Frase dapat dibedakan berdasarkan: jenis kata,
kedudukannya, dan maknanya.
1. Berdasarkan Jenis Kata
Frase dapat dibedakan sebagai berikut.
a. Frase Verbal
b.Frase Adverbial
c. Frase Ajektiva
d. Frase Nominal
e. Frase Numeralial
f. Frase Preposisional
2. Berdasarkan Kedudukan
a. Frase Setara
Sesuai namanya, frase setara adalah
frase yang memiliki kedudukan yang sama
antara satu kata dengan kata yang lainnya
seperti contoh : baku hantam, pulang
pergi, sawah ladang, kakak adik, dan
sejenisnya.
b. Frase Bertingkat
Frase Bertingkat adalah Frase yang
salah satu katanya memiliki kedudukan
lebih tinggi satu tingkat dari kata yang
lainnya. Dapat juga dijelaskan bahwa
dalam frase bertingkat terdapat fungsi
menerangkan diterangkan (MD) seperti
contoh : tidak adil, hukum rimba, sangat
jujur guru bahasa dan sejenisnya.
3. Berdasarkan Makna
Sebagaimana kata, frase juga memiliki makna
lugas dan tidak lugas. Dalam hal ini frase
dibedakan atas frase lugas dan frase ideomatis.
Pada frase lugas dikandung makna lugas, bila
dalam kata disebut makna denotatif.
contoh:
frase lugas : Rumahnya bermakna dua
(menghadap kedua arah)

pada frase ideomatik dikandung makna ideom,


bila dalam kata disebut makna konotatif.
contoh : frase ideomatik : penghianat bangsa itu
bermuka dua (tidak berpendirian)
KLAUSA DAN KALIMAT DALAM BAHASA
INDONESIA
A. KLAUSA
Klausa dalam bahasa indonesia dapat diklasifikasi melalui
berbagai cara tergantung pada sudut pandang kita. Hal ini dapat
kita perhatikan sebagai berikut.
1. Klausa maupun kalimat merupakan konstruksi sintaksis yang
mengandung insur predikat (tata bahasa baku bahasa
indonesia; Hasan Alwi dkk. Ed ketiga).
2. Klausa adalah kelompok kata yang mengandung satu predikat
(cook, 1981)/
3. Klausa adalah suatu bentuk linguistik yang terdiri atas subjek
dan predikat ( Ramlan; 1986)
B. KALIMAT
Kalimat dalam bahasa indonesia dibagi menjadi dua bagian . Bagian
pertama merupakan bagianyang diterangkan, dan bagian kedua
merupakan unsur yang menerangkan. Unsur kalimat yang diterangkan itu
dapat berupa frase kerja, frase sifat, atau frase benda.
dengan demikian untaian (susunan) kalimat bahasa indonesia dapat
berpola sebagai berikut :
1. KB + K. Benda = Dia Guru
2. KB + K Kerja = Dia mengajar
3. KB + K. Sifat = Bulunya Indah
4. KB + k. Bilangan = Anaknya Dua Orang
5. KB + K. Keterangan = Rumahnya di Puncak
6. KB + K. Kerja + K. Benda = Tono Menendang Bola (Predikat transitif)
7. KB + K. Kerja + Benda = Tono Menendang Bola (Predikat
intransitif)
Selanjutnya, Fungsi kata/kelompok kata dalam
kalimat , ada 4 sebagai berikut.

1. Kata yang berpungsi sebagai pokok kalimat


disebut subjek.
2. Kata yang berpungsi sebagai sebutan
disebut Predikat.
3. Kata yang berpungsi sebagai objek disebut
objek dan objek penyerta disebut pelengkap.
4. Kata yang berpungsi sebagai keterangan
disebut keterangan.
C. JENIS KALIMAT
Jenis kalimat dapat dijelaskan sebagai berikut.
1. Berdasarkan jumlah klausa dikelompokkan
menjadi kalimat tunggal dan kalimat majemuk.
2. Berdasarkan isi kalimat dibedakan atas kalimat
berita, kalimat tanya, kalimat perintah dan kalimat
seru.
3. Berdasarkan kelengkapan unsur dibedakan atas
kalimat lengkap (kalimay mayor), kalimat tak
lengkap (kalimat minor)
4. Berdasarkan susunan objek dibedakan kalimat
biasa dan kalimat inversi.
,

SEKIAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai