DOSEN PEMBIMBING
QAULAN RANIYAH, M.Pd
A. Latar Belakang
Dalam dunia pendidikan, keberadaan peran dan fungsi guru merupakan salah satu faktor
yang sangat signifikan. Guru merupakan bagian terpenting dalam proses belajar mengajar, baik
di jalur pendidikan formal, informal maupun nonformal. Oleh sebab itu, dalam setiap upaya
peningkatan kualitas pendidikan di tanah air, guru tidak dapat dilepaskan dari berbagai hal yang
berkaitan dengan eksistensi mereka.
Filosofi sosial budaya dalam pendidikan di Indonesia, telah menempatkan fungsi dan
peran guru sedemikian rupa sehingga para guru di Indonesia tidak jarang telah di posisikan
mempunyai peran ganda bahkan multi fungsi. Mereka di tuntut tidak hanya sebagai pendidik
yang harus mampu mentransformasikan nilai-nilai ilmu pengetahuan, tetapi sekaligus sebagai
penjaga moral bagi anak didik. Bahkan tidak jarang, para guru dianggap sebagai orang kedua,
setelah orang tua anak didik dalam proses pendidikan secara global. Saat ini setidak-tidaknya ada
empat hal yang berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi guru di Indonesia, yaitu: pertama,
masalah kualitas/mutu guru, kedua, jumlah guru yang dirasakan masih kurang, ketiga, masalah
distribusi guru dan masalah kesejahteraan guru.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, penulis mengambil beberapa rumusan masalah yaitu:
1. Apa Saja Permaslahan Yang Di Hadapi Guru?
2. Bagaimana Solusi Penyelesaian Masalah Guru?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Permaslahan yang di Hadapi Guru
2. Untuk Mengetahui Solusi Penyelesaian Masalah Guru
BAB II
PEMBAHASAN
Sumber-sumber seperti
keterampilan guru, Guru dan siswa tidak mampu menggunakan
kemampuan siswa, dan sumber-sumber yang tersedia
Hambatan sumber-sumber sekolah
tidak dikenal
Dalam proses belajar mengajar di dalam kelas, seringkali kita sebagai guru menghadapi
masalah yang timbul dari lingkungan maupun para siswa. berikut ini beberapa kendala yang
sering kita hadapi beserta solusinya yang saya kutip dari bukunya Nurlaela Isnawati:
1. Penganiayaan terhadap siswa yang lebih lemah (Bullying)
Kasus bullying sudah jamak terjadi di sekolah. bullying sepertinya menjadi salah satu
cara bagi siswa yang lebih besar untuk menunjukan dominasinya di sekolah. berikut ini
solusi yang bisa kita terapkan :
o Buat waktu khusus untuk berbicara dari hati ke hati dengan siswa pelaku bullying.
o Jangan memposisikan diri sebagai interogator, petugas keamanan atau juru selamat
dalam pembicaraan itu.
o Tunjukan perhatian kita untuk bisa mengetahui alasan apa yang melatarbelakangi
terjadinya tindakan bullying tersebut.
o Pahami bahwa tindakan bullying itu merupakan wujud ekspresi kemarahan
tersembunyi dari suatu masalah yang sedang dihadapi pelaku dan kita akan terus
mencari tahu alasannya.
o Katakan bahwa bullying atau perilaku agresif tidak akan pernah diizinkan di
sekolah.
o Katakan bahwa kita yakin kalau mereka dapat mengatasi masalah ini serta mampu
belajar dari perbuatan buruk yang sudah ia lakukan.
o Hal lain yang tak kalah penting adalah bagaimana seorang guru juga dapat
melakukan pendekatan dan pendampingan terhadap korban bullying.
2. Pelawak Kelas
Siswa yang selalu berkelakar, baik dengan tindakan maupun kata-kata, sering kali
menimbulkan masalah tersendiri yang mengganggu efektifitas belajar. ini bukan berarti
bahwa humor tidak penting. masalahnya kadang-kadang humor itu digunakan di waktu-
waktu yang kurang tepat sehingga sering mengganggu. Alasan menjadi pelawak di kelas
berikut ini beberapa kemungkinan alasan siswa menjadi pelawak di kelas :
o Untuk mendapatkan perhatian dari para guru
o Untuk mendapatkan perhatian dari teman-temannya
o Untuk mendapatkan perhatian dari seseorang yang memiliki makna khusus di
hatinya.
o Untuk keluar dari kejenuhan mereka dalam mengikuti pelajaran
o Dia tidak menyukai materi yang sedang kita sampaikan
o Sedang menghadapi masalah di rumah dan ia hendak menghibur diri dihadapan
teman-temannya
Beberapa cara penanganan yang memungkinkan di antaranya :
o Ajak berbicara dari hati ke hati.
o Katakan bahwa kita sangat tertarik dengan lawakannya, sebagaimana teman-
temannya yang lain.
o Buatlah pertanyaan pancingan untuk lebih mengarahkan konsentrasi si pelawak pada
tindakan yang sudah dilakukannya, misalnya :”menurut kamu, apa akibat dari
lawakanmu itu pada teman-teman yang sedang berkonsentrasi mendengarkan
pelajaran?”
o Berikan satu waktu khusus bagi si pelawak untuk mengekspresikan lawakannya di
depan kelas dan kita menikmatinya beserta teman-temannya yang lain.
o Secara pribadi, sampaikann hal-hal negatif yang mungkin terjadi jika dia terus
menerus bertingkah konyol.
o Jangan tunjukan sikap yang mencerminkan kalau kita tidak menyukainya.
Ada beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk mengatasi kecenderungan buruk
tersebut antara lain :
o Lakukan pertemuan khusus dengan siswa tersebut untuk memahami kemungkinan
apa yang menjadikannya seorang tukang interupsi.
o Ketika dia menginterupsi di tengah-tengah proses pembelajaran, jangan berhenti
menjelaskan pelajaran sehingga seolah-olah kita tidak terpengaruh oleh interupsinya.
o Jika siswa masih terus menginterupsi, maka tulislah nama siswa yang bersangkutan
di papan tulis.
o Jelaskan dengan gamblang bahwa interupsi yang tidak penting di saat pelajaran
sedang berlangsung dapat mengganggu suasana belajar.
o Pastikan bahwa kita serius dengan segala peraturan yang telah ditetapkan dan
jelaskan konsekuensi logis jika peraturan itu dilanggar.
o Sediakan waktu khusus untuk melakukan sesi tanya jawab dengan siswa.