Disusun Oleh
Rezky Annisa
A 221 211 18
D/Pendidikan Biologi
Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak
pihak yang dengan tulus memberikan do’a, saran dan kritik sehingga makalah ini dapat
terselesaikan
Saya menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang saya miliki. Oleh karena itu, saya mengharapkan
segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya
saya berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia
Pendidikan.
KATA PENGANTAR…………………………………………………………..
DAFTAR ISI……………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………
3.2 Saran………………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pendekatan dalam pembelajaran
2. Untuk mengetahui peran pendekatan pembelajaran
3. Untuk mengetahui jenis-jenis pendekatan dalam pembelajaran
BAB II
PEMBAHASAN
2. Pendekatan kelompok
Dalam kegiatan belajar mengjar terkadang ada juga guru yang menggunakan
pendekatan lain, yakni pendkatan kelompok. Pendekatan kelompok memang suatu waktu
diperlukan dan perlu digunakan untuk membina dan mengembangkan sikap social anak
didik. Hal ini disadari bahwa anak ini adalah sejenis makhluk homo secius, yakni
makhluk yang berkecenderungan untuk hidup Bersama.
Ketika guru akan menggunakan pendekatan kelompok, maka guru harus sudah
mempertimbangkan bahwa hal itu tidak bertentangan dengan tujuan, fasilitas belajar
pendukung, metode yang akan dipakai sudah dikuasai, dan bahan yang akan diberikan
kepada anak didik memang cocok didekati dengan pendekatan kelompok. Karena itu,
pendekatan kelompok tidak bisa dilakukan secara sembarangan, tetapi harus
mempertimbangkan hal-hal yang ikut mempengaruhi penggunaannya.
Dalam pengolahan kelas, terutama yang berhubungan dengam penempatan anak
didik, pendekatan kelompok sangat diperlukan. Perbedaan individual anak didik, pada
aspek biologis, intelektual dan psikologis dijadikan sebagai pijakan dalam melakukan
pendekatan kelompok.
3. Penekatan bervariasi
Ketika guru dihadapkan kepada permasalahan anak didik yang bermasaah, maka
guru akan berhadapan dengan permasalahan yang bervariasi. Setiap masalah yang
dihadapi oleh anak didik tidak selalu sama, terkadang ada perbedaan.
Permasalahan yang dihadapi oleh setiap anak didik bervariasi, maka pendekatan
yang digunakan pun akan lebih tepat dengan pendekatan bervariasi pula. Pendekatan
bervariasi bertolak dari konsepsi bahwa permasalahan yang dihadapi oleh setiap anak
didik dalam belajar bermacam-macam. Kasus yang biasanya muncul dalam pengjaran
dengan berbagai motif sehingga diperlukan variasi Teknik pemecahan untuk setiap kasus.
Mak kiranya pendekatn bervariasi ini sebagai alat yang dapat guru gunakan untuk
kepentingan pengajaran.
4. Pendekatan edukatif
Apapun yang guru lakukan dalam Pendidikan dan pengajaran dengan tujuan
untuk mendidik, bukan karena motif-motif lain, seperti karena dendam, karena gengsi,
karena ingin ditakuti dan sebagainya.
Anak didik yang telah melakukan kesalahan, yakni membuat keributan didalam
kelas Ketika guru sedang memberikan pelajaran, misalnya, tidak tepat diberi sanksi
hukum dengan cara memukul badannya sehingga luka atau cidera. Hal ini adalah sanksi
hukum yang tidak bernilai Pendidikan. Guru telah melakukan sanksi hukum yang salah.
Guru telah menggunakan tori power, yakni teori kekuasaan untuk mendukung orang lain.
Dalam Pendidikan, guru akan kurang arif dan bijaksana bila menggunakan kekuasan.
Karena hal itu bisa merugikan pertumbuhan dan perkembangan kepribadian anak didik.
Pendekatan yang benar bagi guru adalah dengan melakukan pendekatan edukatif. Setiap
Tindakan dan perbuatan yang dilakukan guru harus bernilai Pendidikan dengan tujuan
untuk mendidik anak didik agar menghargai norma huku, norma Susila, norma sosil dan
norma agama.
5. Pendekatan keagamaan
Pendidikan dan pembelajaran disekolah tidak hanya memberikan satu atau dua
macam mata pelajaran, tetapi terdiri dari banyak mata pelajaran. Dalam prakteknya tidak
hanya digunakan satu, tetapi bisa juga penggabungan dua atau lebih pendekatan.
Dengan penerapan prinsip-prinsip mengajar seperti prinsip korelasi dan
sosialisasi, guru dapat menyisipkan pesan-pesan keagamaan untuk semua mata pelajaran.
Khususnya utnuk mata pelajaran umum sangat penting dengan pendekatan keagamaan.
Hal ini dimaksudkan agar nilai budaya ini tidak sekuler, tetapi menyatu dengan nilai
agama. Tentu saja guru harus menguasai ajaran-ajaran agama yang sesuai dengan mata
pelajaran yang dipegang. Mata pelajaran biologi, misalnya, bukan terpisah dari masalah
agama, tetapi ada hubungannya. Persoalannya sekarang terletak mau atau tidaknya guru
mata pelajaran tersebut.
Pendekatan agama dapat membantu guru untuk memperkecil jiwa agama di dalam
diri siswa, agar nilai-nilai agamanya tidak dicemoohkan dan dilecehkan, tetapi diyakini,
dipahami, dihayati dan diamalkan seara hayat siswa dikandung badan.
6. Pendekatan kebermaknaan
Bahasa adalah alat untuk meyampaikan dan memahami gagasan pikiran,
pendapat, dan perasaan, secara lisan atau tulisan. Bahasa merupakan alat untuk
mengungkapkan makna yang diwujudkan melalui struktur (tata Bahasa dan kosa kata).
Dengan demikian struktur berperan sebagai alat pengungkapan makan (gagasan, pikiran,
pendapat dan perasaan). Jadi pendekatan kebermaknaan adalah pendekatn yang
memasukkan unsur-unsur terpenting yaitu pada Bahasa dan makna. Misalnya pendekatan
dalam rangka penguasaan Bahasa inggris.
Bahasa inggris adalah Bahasa asing yang pertama di Indonesia yang dianggap
penting untuk tujuan penyerapan dan pengembangan ilmu pengetahuqn. Kegagalan
penguasaan Bahasa inggris oleh siswa salah satu sebabnya kurang tepatnya pendekatan
yang digunakan oleh guru selain faktor lain seperti faktor sejarah, fasilitas, dan
lingkungan serta kompetensi guru itu sendri. Karenanya perlu dipecahakan. Salah satu
alternatif kearah pemecahan masalah tersebut diajukanlah pendekatan baru, yaitu
pendekatan kebermaknaan
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pendekatan pembelajaran dapat berarti titk tolak atau sudut pandang terhadap
proses pembelajaran atau merupakan gambaran pola umum perbuatan guru dan peserta
didik didalam perwujudan kegiatan pembelajaran, yang berusahan meningkatkan
kemampuan-kemampuan kognitif , afektif, psikomotorik siswa dalam pengolahan pesan
sehingga tercapai sasaran belajar.
3.2 Saran
Dari bermacam-macamnya pendekatan dalam proses belajar mengajar,
diharapkan pendidik mampu memaksimalkan dan mempraktekan pendekatan itu untuk
mengatasi semua permasalahan yang muncul dalam upanya membentuk kepribadian anak
didik sehingga nantinya memperoleh hasil yang memuaskan dan mampu menciptakan
generasi bangsa.
DAFTAR PUSTAKA
Syaiful Bahri Djamarah. 2005. Guru dan anak didik dalam interaksi edukatif (suatu
pendekatan teoritis psikologis). Jakarta; Rineka Cipta.