Disusun Oleh
Rezky Annisa
A 221 21 118
D/Pendidikan Biologi
UNIVERSITAS TADULAKO
2022
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpah rahmat dan karunianya
kepada kita, sehingga saya sebagai penulis dapat menyelesaiakn makalah yang berjudul
Menerapkan Strategi Pembelajaran Efektif Dalam Pembelajaran. Penulisan makalah ini
bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas dari Dosen Mata Kuliah Strategi Belajar
Mengajar Biologi
Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang dengan tulus memberikan do’a, saran dan kritik sehingga makalah ini
dapat terselesaikan
Saya menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang saya miliki. Oleh karena itu, saya
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari
berbagai pihak. Akhirnya saya berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
perkembangan dunia Pendidikan.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................................
DAFTAR ISI........................................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 KESIMPULAN..............................................................................................................................................
3.2 SARAN...........................................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................................
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.2 Rumusan Masalah
1. Pengertian Pembelajaran Efektif
2. Cara Belajar yang Efektif
3. Prosedur Pembelajaran yang Efektif
4. Kriteria Pembelajaran yang Efektif
5. Model dan metode Pembelajaran yang Efektif
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui Pengertian Pembelajaran Efektif
2. Untuk mengetahui bagaimana Cara Belajar yang Efektif
3. Untuk mengetahui Prosedur Pembelajaran yang Efektif
4. Untuk mengetahui Kriteria Pembelajaran yang Efektif
5. Untuk mengetahui Model dan metode Pembelajaran yang Efektif
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
dan pembina pendidikan mengenai peranan yang harus dimainkan guru. Tetapi sungguhpun
demikian ada satu hal yang patut dipertimbangkan yaitu hasil pembelajaran. Jika suatu
sekolah efektif, maka barangkali semua atau sebagian besar guru yang bekerja di situ juga
efektif. Oleh karenanya, ini menimbulkan pertanyaan, seperti ‘Apa sesungguhnya dp pelajari
anak-anak?’ dan ‘Apa yang dikerjakan guru yang nampaknya membantu murid-murid
belajar?
7
-cukup sarana yang diperlukan untuk belajar, misalnya alat pelajaran, buku-
buku, dan sebagainya.
Strategi belajar, belajar yang efisien dapat dapat tercapai apabila dapat
menggunakan strategi belajar yang tepat. Strategi belajar diperlukan untuk
dapat mencapai hasil yang semaksimal mungkin.
Seorang yang menyelidiki berbagai buku tentang cara-cara belajar yang baik
mengumpulkan berbagai macam petunjuk yang penting yaitu: keadaan
jasmani, keadaan emosional dan sosial, keadaan lingkungan, memulai belajar,
membagi pekerjaan, adakan kontrol, pupuk sikap optimis, waktu bekerja,
buatlah suatu rencana kerja, menggunakan waktu, belajar keras tidak merusak,
cara mempelajari buku,mempertinggi kecepatan membaca, jangan membaca
belak.
Proses pembelajaran adalah suatu proses yang sulit apalagi di dalam pembelajaran itu
ada tujuan yang ingin dicapai. Karena dalam proses belajar mengajar itu tidak hanya
banyak kegiatan yang harus ditempuh dan dilakukan. Oleh sebab itu dalam rangka
memperoleh keberhasilan dalam proses pembelajaran baik pendidik maupun peserta
didik perlu mengetahui, memahami dan terampil dalam melaksanakan prosedur
pembelajaran tersebut adalah
1. Tahap Pra Pembelajaran
Pada tahap ini langkah-langkah yang perlu ditempuh adalah sebagai berikut :
Menganalisis materi belajar yang tersedia dengan mempertimbangkan aspek
ruang lingkup (scope) dan urutan (sequence) materi dikaitkan dengan tujuan
belajar dan dampak iring (nurturant effects) yang hendak dicapai.
Menganalisis potensi, pengalaman, dan kebutuhan peserta didik dikaitkan
dengan tujuan yang hendak dicapai dan materi yang harus dikuasai peserta
didik.
Menganalisis jenis kecakapan hidup yang dapat dipelajari secara langsung
maupun tidak langsung dari setiap materi belajar yang akan disajikan sesuai
dengan ruang lingkup dan urutan materi belajar yang tersedia.
2. Tahap pelaksanaan pembelajaran
8
Langkah-langkah yang harus dilakukan guru dalam pelaksanaan proses
pembelajaran meliputi rangkaian kegiatan berikut ini :
Membuka kegiatan pembelajarn melalui appresepsi, yaitu mengaitkan
kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan apa yang sudah
dipelajari sebelumnya dengan pengalaman atau pemahaman yang sudah
dimiliki peserta didik.
Menjelaskan program pembelajaran yang harus dilakukan peserta didik,
yaitu menginformasikan tujuan dan program pembelajaran yang dirancang
guru pada tahap pra pembelajaran.
Mengorganisasikan pelaksanaan kegiatan belajar peserta didik,termasuk
mengatur waktu yang dibutuhkan untuk kegiatan pembelajaran maupun
mengorganisasikan peserta didik dalam pembelajarannya (individual,
kelompok atau klasikal).
3. Tahap penilaian pembelajaran
Langkah-langkah kegiatan yang dilakukan guru dalam penilaian proses
pembelajaran meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
Melakukan penilaian terhadap proses belajar yang dilakukan peserta didik
sesuai dengan prosedur yang dirancang semula.
Melakukan penilaian terhadap hasil belajar yang dicapai peserta didik
untuk mengukur ketercapaian tujuan-tujuan pembelajaran yang ditetapkan
serta dampak iringnya.
Menganalisis hasil penilaian terhadap proses dan hasil belajar peserta
didik dikaitkan dengan tujuan-tujuan pembelajaran yang ditetapkan.
Menggunakan hasil analisis terhadap penilaian proses dan hasil belajar
peserta didik sebagai referensi peningkatan kualitas pembelajaran yang
akan dilaksanakan mendatang.
Keberhasilan proses pembelajaran tidak terlepas dari cara mengajar dan peserta didik
belajar, sebab baik tidaknya hasil proses pembelajaran dapat dilihat dan dirasakan oleh
pendidik dan peserta didik sendiri. Proses belajar mengajar yang dikatakan berhasil apabil
ada perubahan pada diri pserta didik. Perubahan perilaku ini menyangkut pengetahuan, sikap
dan keterampilan. Juga didalam proses pembelajaran peeta didik harus menunjukkan
9
kegairahan belajar yang tinggi, semnagat kerja yang besar dan percaya pada diri sendiri.
Untuk memperoleh hasil seprti yang telah dikemukakan diatas, salah satu caranya adalah
meningkatkan kualitas belajar.
Tujuan yang diharapkan merupakan tugas, tuntutan atau kebutuhan yang harus
diperoleh atau sistem nilai yang harus nampak dalam perilaku dan merupakan
karakteristik kepribadian peserta didik.
Dalam pembelajaran harus mengembangkan peserta didik seoptimal mungkin melalui
berbagai kegiatan, guna mencapai tujuan.
Targat pembelajaran yang ditetapkan dalam tujuan pembelajaran khusus tercapai
minimum.
Time of learning” siswa, dalam arti waktu yang dibutuhkan siswa untuk mencapai
tujuan pembelajaran, dapat diselesaikan tepat atau bahkan kurang dari selruh waktu
kegiatan pembelajaran.
Berkembangnya “coriusity” dan merangsang peserta didik untuk melakukan kegiatan
belajar dalam mencapai tujuan-tujuan yang dikehendaki.
pembelajaran adalah sebuah kegiatan yang wajib kita lakukan dan kita berikan kepada
peserta didik. Karena ia merupakan kunci sukses untuk menggapai masa depan yang cerah,
mempersiapkan generasi bangsa dengan wawasan ilmu pengetahuan yang tinggi. Yang pada
akhirnya akan berguna bagi bangsa, negara, dan agama. Melihat peran yang begitu penting,
maka menerapkan metode yang efektif dan efisien adalah sebuah keharusan. Dengan harapan
proses belajar mengajar akan berjalan menyenagkan dan tidak membosankan. Di bawah ini
10
adalah beberapa metode pembelajaran efektif, yang mungkin bisa dipersiapkan untuk kita
lakukan sebagai calon guru SD.
1. Metode Role Playing, adalah suatu cara penugasan bahan-bahan pelajaran melalui
pengembangan imajinasi dan penghayatan siswa. Pengembangan imajinasi dan
penghayatan dilakukan siswa dengan memerankannya sebagai tokoh hidup atau benda
mati. Permainan ini pada umumnya dilakukan lebih dari satu orang, hal itu tergantug
kepada apa yang diperankan
2. Metode Pemecahan Masalah (PROBLEM SOLVING), adalah penggunaan metode
dalam kegiatan pembelajaran dengan jalan melatih siswa menghadapi berbagai
masaah baik itu masalah pribadi atau perorangan maupun masalah kelompok untuk
dipecahkan sendiri atau Bersama-sama.
3. Metode Team Tournament (TGT), Pembelajaran kooperatif model TGT adalah salah
satu tipe atau model pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibtakan
aktivitas seluruh siswa sebagai tutor sebaya dan mengandungunsur permainan dan
reinforcement. Aktivitas belajar dengan permainan yang dirncang dalam pembeljaran
kooperatif model TGT memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks disamping
membutuhkan tanggung jawab, Kerjasama, persaingan sehat dan keterlibatan belajar.
4. Metode Jigsaw, pada dasarnya dalam model ini guru membagi satuan informasi yang
besar menjadi komponen-komponen lebih kecil. Selanjutnya guru membagi siswa
kedalam kelompok belajar kooperatif yang terdiri dari empat orang siswa sehingga
setiap anggota bertanggung jawab terhadap penguasaan setiap komponen/subtopik
yang ditugaskan guru dengan sebaik-baiknya. Siswa dari masing-masing kelompok
yang bertanggung jawab terhadap subtopik yang sama membentuk kelompok lagi
yang terdiri dari dua atau tiga orang
5. Model Examples Non Examples, adalah metode belajar yang menggunakan contoh-
contoh. Contoh-contoh dapat dari kasus/gambar yng relavan dengan KD.
6. Model Lesson Study, adalah suatu metode yang dikembangkan di jepang yang dalam
Bahasa jepangnya disebut jugyokenkyuu. Istilah lesson study sendiri diciptakan oleh
Makoto Yosida. Lesson study merupakan suatu proses dalam mngembangkan
profesionalitas guru-guru di jepang dengan jalan menyelidiki/menguji praktek
mengajar mereka agar menjadi lebih efektif.
11
7. Problem Based Instruction (PBI) memusatkan pada masalah kehidupannya yang
bermakna bagi siswa, peran guru menyajikan masalah, mengajukan pertanyaan dan
memfasilitasi penyelidikan dan dialog.
8. krip kooperatif adalah metode belajar dimana siswa bekerja berpasangan dan secara
lisan mengikhtisarkan bagian-bagian dari materi yang dipelajari.
9. Picture and Picture adalah suatu metode belajar yang menggunakan gambar dan
dipasangkan / diurutkan menjadi urutan benar.
10. Numbered Heads Together adalah suatu metode belajar dimana setiap siswa diberi
nomor kemudian dibuat suatu kelompok kemudian secara acak guru memanggil
nomor dari siswa.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Proses pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian
pelaksanaan oleh guru dan siswa atas dasar hubungan timbal-balik yang
berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi atau
hubungan timbal balik antara guru dan siswa ini merupakan syarat utama bagi
berlangsungnya proses pembelajaran.
Pada hakikatnya pembelajaran yang efektif merupakan proses belajar
mengajar yang bukan saja terfokus kepada hasil yang dicapai peserta didik, namun
bagaimana proses pembelajaran yang efektif mampu memberikan pemahaman
yang baik, kecerdasan, ketekunan, kesempatan dan mutu serta dapat memberikan
perubahan prilaku dan mengaplikasikannya dalam kehidupan mereka.
3.2 Saran
Untuk mewujudkan pembelajaran yang efektif ditinjau dari kondisi dan
suasana serta upaya pemeliharaannya, maka guru selaku pembimbing harus
mampu melaksanakan proses pembelajaran tersebut secara maksimal. Selain itu
untuk menciptakan suasana dan kondisi yang efektif dalam pembelajaran harus
adanya factor factor pendukung tertentu seperti lingkungan belajar, keahlian guru
12
dalam mengajar, fasilitas dan sarana yang memadai serta kerjasama yang baik
antara guru dan peserta didik.
DAFTAR PUSTAKA
Rukamana A dan Suryana A, (2006) Pengelola Kelas upi, press, Bandung. Di kutip dari
halaman 11-15
Dunne R dan Wragg T, (1996) Pembelajaran Efektif PT, Gramedia, Widiasarana, Jakarta.
13