Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH KONSEP DASAR STRATEGI PEMBELAJARAN

DOSEN PENGAMPU :
Lalu Wira Zain Amrullah , S.Pd., M.Pd
Dr. Mansur Hakim, M.Pd

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 1:
Muhammad Ilham Januarta E1E018093
Nita Puspita Ria E1E018099
Nur Halifah E1E018102
Nurbaiti E1E018105

KELAS 6C (REGULER PAGI)


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yan telah melimphkan rahmat serta
karunianya sehinggakami dapat menyusun makalah yan berjudul “Konsep Dasar
Strategi Pembelajaran”. Makalah ini disusun untuki memenuhi tugas mata kuliah
Strategi Pembelajaran SD.
Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yan telah membantu
sehingga makalah ini dapat kami selesaikan tepat waktu. Kami menyadari bahwa
makalah yan kami buat ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan informasi bagi para pembaca
sekalian dan juga dapat bermanfaat bagi kita semua.

Mataram, 03 Maret 2021

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................... i
DAFTAR ISI....................................................................................................................ii
BAB I
PENDAHULUAN........................................................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................. 2
C. Tujuan ................................................................................................................. 3

BAB II
PEMBAHASAN.............................................................................................................. 4
A. Prinsip-prinsip Belajar dan Pembelajaran........................................................
B. Perbedaan Pendekatan, Strategi, Metode, dan Teknik.....................................

BAB III
PENUTUP.....................................................................................................................12
A. Kesimpulan........................................................................................................12
B. Saran..................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................13
BAB 1

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan factor utama dalam pembentukan pribadi
manusia. Pendidikan merupakan kegiatan universal yang ada dalam
kehidupan manusia, dimanapun di dunia terdapat masyarakat, disinalah
terdapat pendidikan salah satu aspek dalam kehidupan adalah proses
pembelajaran. Aspek ini sering kali memang menjadi focus penting dalam
pendidikan. Namun demikian, pembelajaran yang selama ini sudah ada
dan sedang dilakukan, belum menyentuh substansi serta harapan yang
ingin di capai.
Akan menjadi sebuah kesulitan bagi guru apabila kurang
memahami prinsip-prinsip pembelajaran. Di sinilah sejatinya peran
seorang pendidik untuk memilih peran-peran penting yang sekiranya akan
digunakan ketika mengajar di depan peserta didik.
Dalam proses pembelajaran yang menjadi persoalan pokok ialah
bagaimana memilih strategi pembelajaran. Strategi pembelajaran
menentukan jenis interaksi dalam proses pembelajaran. Selain itu, metode
mengajar adalah suatu cara atau jalan yang harus dilalui dalam mengajar.
Kemudian, sebagai seorang pendidik, juga harus mengetahui pendekatan-
pendekatan yang bias digunakan dalam pembelajaran serta teknik-teknik
yang sesuai umtuk pembelajaran.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana prinsip-prinsip belajar dan pembelajaran ?
2. Bagaiman pendekatan dalam pembelajaran ?
3. Bagaimana strategi dalam pembelajaran ?
4. Bagaiaman metode dalam pembelajaran ?
5. Bagaiaman teknik dalam pembelajaran?

C. Tujuan
1. Mengetahui prinsip-prinsip belajar dan pembelajaran.
2. Mengetahui pengertian pendekatan pembelajaran.
3. Mengetahui pengertian strategi pembelajaran.
4. Mengetahui pengertian metode pembelajaran.
5. Mengetahui pengertian teknik pembelajaran.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Prinsip-Prinsip Belajar dan Pembelajaran


Salah satu tugas guru adalah mengajar. Dalam kegiatan mengajar
ini tentu saja tidak dapat dilakukan sembarangan, tetapi harus
menggunakan prinsip-prinsip belajar dan pembelajaran tertentu agar bisa
bertindak secara tepat. Oleh karenanya, Anda sebagai guru perlu
mempelajari prinsip-prinsip belajar dan pembelajaran yang dapat
membimbing aktivitas merencanakan dan melaksanakan kegiatan belajar
mengajar. Prinsip belajar dan pembelajaran diharapkan menentukan
langkah demi langkah pro bisa memberi arah prioritasprioritas dalam
tindakan guru. Dalam perencanaan pembelajaran, prinsip-prinsip belajar
dapat mengungkap batasbatas kemungkinan dalam pembelajaran dalam
melaksanakan pengajaran, pengetahuan dan prinsip-prinsip belajar dan
pembelajaran dapat membantu guru dalam memilih tindakan yang tepat.
Selain itu dengan prinsip-prinsip belajar dan pembelajaran ia memiliki dan
mengembangkan sikap yang diperlukan untuk menunjang peningkatan
belajar peserta didik secara efektif dan efesien.

1. Prinsip-Prinsip Belajar dan Pembelajaran


a. Prinsip Kesiapan (Readiness)
Proses belajar di-pengaruhi kesiapan peserta didik, yang
dimaksud dengan ke-siapan atau readiness ialah kondisi individu
yang memungkinkan ia dapat belajar. Berkenaan dengan hal itu
terdapat berbagai macam taraf kesiapan belajar untuk suatu tugas
khusus. Seseorang peserta didik yang belum siap untuk
melaksanakan suatu tugas dalam belajar akan mengalami
kesulitan atau malah putus asa. Yang termasuk kesiapan ini ialah
kematangan dan pertumbuhan fisik, intelegensi latar belakang
pengalaman, hasil belajar yang baku, motivasi, persepsi dan
faktor-faktor lain yang memungkinkan seseorang dapat belajar.
b. Prinsip Motivasi (Motivation)
Tujuan dalam belajar diperlukan untuk suatu proses yang
terarah. Motivasi adalah suatu kondisi dari pelajar untuk
memprakarsai kegiatan, mengatur arah kegiatan itu dan
memelihara ke-sungguhan.1 Secara alami anakanak selalu ingin
tahu dan melakukan kegiatan penjajagan dalam lingkungannya.
Rasa ingin tahu ini seyogianya didorong dan bukan di-hambat
dengan mem-berikan aturan yang sama untuk semua anak. Secara
psikologis, apabila sudah berkonsentrasi (memusatkan perhatian)
pada sesuatu maka segala stimulus yang lainnya tidak diperlukan.
Akibat dari keadaan ini kegiatan yang dilakukan tentu akan
sangat cermat dan berjalan baik. Bahkan akan lebih mudah masuk
ke dalam ingatan, tanggapan yang terang, kokoh dan lebih mudah
untuk diproduksikan.
c. Prinsip Persepsi dan keaktifan
Menurut Thomas M. Riskdalam Zakiah Daradjat, “teaching
is theguidance of learning experiences.” Mengajar adalah proses
membimbing pengalaman belajar. Pengalaman tersebut diperoleh
apabila peserta didik mempunyai keaktifan untuk bereaksi
terhadap lingkungannya. Apabila seorang anak ingin
memecahkan suatu persoalan dia harus dapat berpikir sistematis
atau menurut langkah-langkah tertentu, termasuk ketika dia
menginginkan suatu keterampilan tentunya harus pula dapat
menggerakkan otot-ototnya untuk mencapainya.
d. Prinsip Tujuan dan keterlibatan langsung
Edgar Dale dalam Dimyati mengatakan bahwa: “belajar
yang baik adalah belajar melalui pengalaman langsung”.12
Pembelajaran dengan pengalaman langsung ini bukan sekedar
duduk dalam kelas ketika guru sedang menjelaskan pelajaran,
tetapi bagaimana peserta didik terlibat langsung dalam proses
pembelajaran tersebut. Kegiatan pembelajaran yang diterapkan
guru berarti pengalaman belajar bagi peserta didik. Sehubungan
dengan itu guru harus memahami pola pengalaman belajar peserta
didik seperti dalam kerucut pengalaman belajar.
e. Prinsip Perbedaan Individual
Proses pembelajaran yang berlangsung di sekolah-sekolah
pada saat ini masih cenderung berlangsung secara klasikal yang
artinya seorang guru menghadapi 30-40 orang peserta didik dalam
satu kelas. Guru masih juga menggunakan metode yang sama
kepada seluruh peserta didik dalam kelas itu.15 Bahkan mereka
memperlakukan peserta didik secara merata tanpa mem-
perhatikan latar belakang sosial budaya, ke-mampuan, atau segala
perbedaan individual peserta didik. Padahal tiap peserta didik
memiliki ciri-ciri dan pembawaan yang berbeda. Ada peserta
didik yang memiliki bentuk badan tinggi kurus, gemuk pendek,
ada yang cekatan, lincah, periang, ada pula yang lamban,
pemurung, mudah tersinggung dan beberapa sifat-sifat individu
yang berbeda.n Untuk dapat mem-berikan bantuan agar peserta
didik dapat mengikuti pembelajaran yang disajikan oleh guru,
maka guru harus benarbenar dapat memahami ciri-ciri para
peserta didik tersebut.16 Begitu pula guru harus mampu mengatur
kegiatan pem-belajaran, mulai dari perencanaan, proses
pelaksanaan sampai pada tahap terakhir yaitu penilaian atau
evaluasi, sehingga peserta didik secara total dapat mengikuti
proses pem-belajaran dengan baik tanpa perbedaan yang berarti
walaupun dari latar belakang dan kemampuan yang berbeda-beda.
f. Prinsip Transfer, Retensi dan tantangan
“Belajar dianggap bermanfaat bila seseorang dapat
menyimpan dan menerapkan hasil belajar dalam situasi baru”.
Apa pun yang dipelajari dalam suatu situasi pada akhirnya akan
digunakan dalam situasi yang lain. Prosesa tersebut dikenal
dengan proses transfer, kemampuan seseorang untuk
menggunakan lagi hasil belajar disebut retensi. Bahan-bahan yang
dipelajari dan diserap dapat digunakan oleh para pelajar dalam
situasi baru.
“Belajar dianggap bermanfaat bila seseorang dapat
menyimpan dan menerapkan hasil belajar dalam situasi baru”.
Apa pun yang dipelajari dalam suatu situasi pada akhirnya akan
digunakan dalam situasi yang lain. Prosesa tersebut dikenal
dengan proses transfer, kemampuan seseorang untuk
menggunakan lagi hasil belajar disebut retensi. Bahan-bahan yang
dipelajari dan diserap dapat digunakan oleh para pelajar dalam
situasi baru.
g. Prinsip Belajar Kognitif
“Belajar kognitif melibatkan proses pengenalan dan atau
penemuan”.Belajar kognitif mencakup asosiasi antar unsur,
pembentukan konsep, penemuan masalah, dan keterampilan
memecahkan masalah yang selanjutnya membentuk perilaku
baru, berpikir, menalar, menilai dan berimajinasi me-rupakan
aktivitas mental yang berkaitan dengan proses belajar kognitif.
Proses belajar itu dapat terjadi pada berbagai tingkat kesukaran
dan menuntut berbagai aktivitas mental.
h. Prinsip Belajar Afektif
“Proses belajar afektif seseorang menentukn bagaimana ia
meng-hubungkan dirinya dengan pengalaman baru”.Belajar
afektif mencakup nilai emosi, dorongan, minat dan sikap. Dalam
banyak hal pelajar mungkin tidak menyadari belajar afektif.
Sesungguhnya proses belajar afektif meliputi dasar yang asli
untuk dan merupakan bentuk dari sikap, emosi dorongan, minat
dan sikap individu.
i. Proses Belajar Psikomotor
Proses belajar psikomotor individu menentukan bagaimana ia
mampu mengendalikan aktivitas ragawinya. Belajar psikomotor
mengandung aspek mental dan fisik.
j. Prinsip Pengulangan, Balikan, Penguatan dan Evaluasi.
Prinsip pembelajaran yang menekankan pentingnya
pengulangan yang barangkali paling tua seperti yang
dikemukakan oleh teori psikologi daya. Menurut teori ini bahwa
belajar adalah melatih daya-daya yang ada pada manusia yang
terdiri dari daya mengamat, menangkap, mengingat, menghayal,
merasakan, berpikir dan sebagainya. Dengan mengadakan
pengulangan maka daya-daya tersebut akan berkembang.

B. Perbedaan Pendekatan, Strategi, Metode dan Teknik


1. Pendekatan Pembelajaran

Roy Killen (dalam Sanjaya, 2011) mencatat ada doa


pendekatan dalam pembelajaran,yakni pendekatan yan berpusat pada
guru dan yang berpusat padasiswa. Masih menurut Roy Killen,
pendekatan yang berpusat pada guru menurunkan strategi
pembelajaran lansung, deduktif, atau ekspositori, sedangkan
pendekatan yang berpusat pada siswa menurunkan strategi
pembelaaran inkuiri / penemuan serta strategi pembeljaran induktif.

Istillah pendekatan sendiri definisi oleh Gulo (dalam


Suprihatiningrum, 2013) sebagai sudut pandang yang menggambarkan
cara berpikir dan sikap seorang guru dalam selesai masalah
pembelajaran sebuah. Secara lebih rinci, Babbae, Byers, dan Redding
(dalam Suprihatiningrum, 2013) mendefinisikan pendekatan sebagai:

a. Sebuah gagasan filosofis atau titik tolak yang digunakan oleh


seorang guru maupun sekelompok guru untuk menyepakati taktik-
taktik bagi pendidikan siswa-siswanya.
b. Sebuah filosofi personal dan cara kerja yang melandasi pengajaran,
serta dapat ditentukan atau dipengaruhi oleh pokok bahasan, usia
dan kemampuan para siswa, gaya mengajar, nilai-nilai, dan
kepercayaan yang dimiliki.
c. Cara-cara yang berbeda dari pendekatan berbagai materi pelajaran,
dan  penyampaian kurikulum.
d. Struktur, organisasi, dan konten pelajaran yang diturunkan dari
skema kerja.
e. Penyediaan iklim yang sesuai untuk belajar, dan
f. Sebuah cara untuk memulai dan memperkenalkan ide-ide.

Berdasarkan definisi-definisi ini terlihat beberapa unsur penting yang


serupa yang melekat pada pendekatan pembelajaran. Lebih lanjut,
dapat digeneralisasi bahwa hakikat pendekatan pembelajaran adalah
suatu landasan filosofis dalam memandang bagaimana melaksanakan
proses pembelajaran agar tujuan yang diharapkan tercapai.

Ada beberapa jenis pendekatan pembelajaran :

a. Pendekatan tujuan pembelajaran


Pendekatan ini berorientasi pada tujuan akhir yang akan
dicapai. Sebenarnya pendekatan ini tercakup juga ketika seorang
guru merencanakan penekatan lainnya, karena suatu pendekatan itu
dipilih untuk mencapai tujuan pembelajaran. Semua penekatan
dirancang untuk keberhasilan suatu tujuan.

b. Pendekatan Konsep
Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan konsep
berarti siswa dibimbing memahami suatu bahasan melalui
pemahaman konsep yang terkandung di dalamnya. Dalam proses
pembelajaran tersebut  penguasaan konsep dan subkonsep yang
menjadi fokus. Dengan beberapa metode siswa dibimbing untuk
memahami konsep.

c. Pendekatan Lingkungan

Penggunaan pendekatan lingkungan berarti mengaitkan


lingkungan dalam suatu proses belajar mengajar. Lingkungan
digunakan sebagai sumber belajar. Untuk memahami materi yang
erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari sering digunakan
pendekatan lingkungan.
d. Pendekatan Proses
Pada pendekatan proses, tujuan utama pembelajaran adalah
mengembangkan kemampuan siswa dalam keterampilan proses
seperti mengamati, berhipotesa, merencanakan, menafsirkan, dan
mengkomunikasikan. Pendekatan keterampilan proses digunakan
dan dikembangkan sejak kurikulum 1984. penggunaan pendekatan
proses menuntut keterlibatan langsung siswa dalam kegiatan
belajar.

e. Pendekatan Sains Teknologi dan Masyarakat (STM)


Pendekatan pembelajaran sains dengan menggunakan
pendekatan STM mempunyai beberapa perbedaan jika
dibandingkan dengan cara  biasa. Perbedaan tersebut ada pada
aspek: kaitan dan aplikasi bahan  pelajaran, kreativitas, sikap,
proses, dan konsep pengetahuan. Melalui  pendekatan STM ini
guru dianggap sebagai fasilitator dan informasi yang diterima akan
lebih lama diingat. Sebenarnya dalam pembelajaran dengan
menggunakan pendekatan STM ini tercakup juga adanya
pemacahan masalah, tetapi masalah itu lebih ditekankan pada
masalah yang ditemukan sehari-hari, yang dalam pemecahannya
menggunakan langkah-langkah ilmiah.

f. Pendekatan penemuan
Pengunaan pendekatan penemuan berarti dalam kegiatan
belajar mengajar siwa diberi kesempatan untuk menemukan sendiri
fakta dan konsep tentang fenomena ilmiah. Penemuan tidak
terbatas jika menemukan sesuatu yang baru. Pada umumnya materi
yang diberikan sudah ditentukan leh guru, demikian pula situasi
yang menunjang proses pemahaman tersebut.

g. Pendekatan pemacahan masalah

Pendekatan pemecahan masalah berangkat ari masalah yang


harus dipecahkan melalui praktikum atau pengamatan. Dalam
pendekatan ini siswa dapat menerima saran tentang prosedur yang
digunakan, cara mengumpulkan data, menyusun data, an menyusun
srangkaian prtanyaan yang mengarah ke pemecahan masalah. Dan
siswa juga dapat merancang  pemecahan masalahnya sendiri. Guru
berperan hanya dalam menyediakan  bahan dan membantu
memberi petunjuk.

2. Strategi Pembelajaran
Dalam kaamus besar Bahasa Indonesia (KBBI), strategi
aadalah rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai
sasaran khusus. Syaiful Bahri Djamarah, mengartikan strategi adalah
suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai
sasaran yang telah ditentukan. Strategi digunakan untuk memperoleh
kesuksesan atau keberhasilan dalam mencapai tujan.
Beberapa ahli pendidikan, memberikan pengertian strategi
pembelajaran dengan beragam, yaitu:
a. Dewi Salma Prawiradilaga: strategi pembelajaran adalah upaya
yang dilakukan oleh perancang dalam menentukan tehnik
penyampaian pesan penentuan metode, dan media, alur isi
pelajaran, serta interaksi antara pengajar dan peserta didik.
b. Mansur Muslih: strategi pembelajaran merupakan cara pandang
dan pola pikir guru dalam mengajar.
c. Miarso: strategi pembelajaran adalah suatu pendekatan yang
menyeluruh dalam sebuah sistem pembelajaran dalam bentuk
pedoman dan kerangka kegiatan untuk mewujudkan tujuan umum
pembelajaran.
Dari beberapa pengertian strategi pembelajaran, di
simpulkan bahwa strategi pembelajaran merupakan pendekatan
dalam mengelola kegiatan, dengan mengintegrasikan urutan
kegiatan, peralatan dan bahan serta waktu yang digunakan dalam
proses pembelajaran.
Adapum jenis-jenis strategi pembelajaran adalah sebagai berikut:

1) Strategi Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)


Strategi pembelajaran langsung merupakan bentuk dan
pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada guru
( teacher centered approach). Dikatakan demikian, sebab
dalam strategi ini guru memegang peran yang sangat dominan.
2) Strategi Pembelajaran Cooperative Learning
Merupakan strategi pembelajaran yang menekankan kepada
proses kerja sama dalam suatu kelompok yang biasa terdiri
atas 3 sampai 5 orang siswa untuk mempelajari suatu materi
akademik yang spesifik sampai tuntas. Melalu strategi
Cooperative Learning, peserta didik didorong untuk bekerja
sama sacara maksimal sesuai dengan keadaan kelompoknya.
3) Strategi Pembelajaran Problem Solving
Mengajar memecahkan masalah berbeda dengan penggunaan
pemecahan masalah sebagai suatu strategi pembelajaran.
Mengajar memecahkan masalah adalah mengajar bagaimana
siswa memecahkan persoalan, misalkan memecahkan soal-soal
matematika. Sedangkan strategi pembelajaran pemecahan
masalah adalah teknik untuk membantu siswa agar memahami
dan menguasai materi pembelajaran dengan menggunakan
strategi pemecahan masalah.
4) Strategi Elaborasi
Strategi elaborasi adalah proses penambahan rincian sehingga
informasi baru akan menjadi lebih bermakna. Dengan strategi
elaborasi, pengkodean lebih mudah dilakukan dan lebih
memberikan kepastian. Strategi elaborasi membantu
pemindahan informasi dari memori di otak yang bersifat
jangka pendek ke jangka panjang dengan menciptakan
hubungan dan gabungan antara informasi baru dengan yang
pernah ada.
5) Strategi Organisasi
Strategi organisasi membantu pelaku belajar meningkatkan
kebermaknaan bahan-bahan baru dengan struktur
pengorganisasian baru. Strategi organisasi terdiri dari atas
pengelompokkan ulang ide-ide atau istilah menjadi subset
yang lebih kecil. Strategi tersebut juga berperan sebagai
pengidentifikasian ide-ide atau fakta kunci dari sekumpulan
informasi yang lebih besar.
3. Metode Pembelajaran
Kata metode berasal dari bahasa Latin yakni methodos, yang
berarti jalan yang harus dilalui. Secara etimologi, metode merupakan
cara yang digunakan dalam proses pendidikan yang bertujuan
mempermudah tercapainya tujuan  pendidikan yang diinginkan
(Suprihatiningrum, 2013). Babbage, Byers, dan Redding (dalam
Suprihatiningrum, 2013) mendefinisikan metode sebagai:
a. Suatu cara melakukan sesuatu, yang dapat diikuti tahap demi
tahap dan digunakan oleh setiap guru.
b. Organisasi dan implementasi dari suatu pelajaran tertentu
sehubungan dengan model-model, pendekatan-pendekatan, dan
strategi-strategi yang telah ditentukan serta dipengaruhi oleh
konten matapelajaran, dan
c. Sejumlah kemungkinan bagi guru dalam memutuskan cara-cara
kerja, untuk kelompok-kelompok maupun kelas-kelas, dan
berdasarkan pada program-program  belajar dan skema-skema
kerja. Lebih lanjut, Hudoyo (dalam Suprihatiningrum, 2013)
merinci bahwa di dalam metode mengajar terkandung interaksi
antara guru dengan siswa, dan interaksi antara siswa dengan
materi pelajaran.

Dari berbagai penjelasan mengenai metode pembelajaran, dapat


dibuat suatu generalisasi tentangnya. Metode pembelajaran dapat
dikatakan sebagai seperangkat cara menyampaikan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pembelajaran, dengan situasi yang sesuai
dengan model, pendekatan dan strategi yang telah ditentukan, dan
adanya guru sebagai pembawa pesan.

Ada beberapa jenis metode pembelajaran :

1. Metode Ceramah

Metode ceramah adalah metode penyampaian bahan


pengajaran secara lisan. Metode ini banyak dipilih guru karena
mudah dilaksanakan dan tidak membutuhkan alat bantu khusus
serta tidak perlu merancang kegiatan siswa. Dalam pengajaran
yang menggunakan metode ceramah terdapat unsur paksaan.
Dalam hal ini siswa hanya diharuskan melihat dan mendengar serta
mencatat tanpa komentar informasi penting yang diberikan oleh
guru.
2. Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab dapat menarik dan memusatkan
perhatian siswa. Dengan mengajukan pertanyaan yang terarah,
siswa akan tertarik dalam mengembangkan daya pikir.
Kemampuan berpikir siswa dan keruntunan dalam mengemukakan
pokok-pokok pikirannya dapat terdeteksi ketika menjawab
pertanyaan. Metode ini dapat menjadi  pendorong bagi siswa untuk
mengadakan penelurusan lebih lanjut pada  berbagai sumber
belajar. Metode ini akan lebih efektif dalam mencapai tujuan
apabila sebelum proses pembelajaran siswa ditugasi membaca
materi yang akan dibahas.

3. Metode Demonstrasi

Metode demostrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan


memeragakan suatu proses kejadian. Metode demostrasi biasanya
diaplikasikan dengan menggunakan alat-alat bantu pengajaran
seperti  benda-benda miniatur, gambar, perangkat alat-alat
laboratorium dan lain-lain. Akan tetapi, alat demostrasi yang paling
pokok adalah papan tulis dan white board, mengingat fungsinya
yang multi proses. Dengan menggunakan papan tulis guru dan
siswa dapat menggambarkan objek, membuat skema, membuat
hitungan matematika, dll peragaan konsep serta fakta yang
memungkinkan. Sehingga dapat merangsang siswa untuk aktif
mengamati menyesuaikan antara teori dengan kenyataan dan
mencoba untuk melakukannya sendiri.

4. Metode Penugasan

Metode ini berarti guru memberi tugas tertentu agar siswa


melakukan kegiatan belajar. Metode ini dapat mengembangkan
kemandirian siswa, merangsang untuk belajar lebih banyak,
membina disiplin dan tanggung jawab siswa, dan membina
kebiasaan mencari dan mengolah informasi sendiri. Tetapi dalam
metode ini sulit mengawasi mengenai kemungkinan siswa tidak
dapat bekerja secara mandiri.

5. Metode Eksperimen
Metode eksperimen adalah cara penyajian pelajaran dengan
menggunakan percobaan. Dengan melakukan eksperimen, siswa
menjadi akan lebih yakin atas suatu hal daripada hanya menerima
dari guru dan  buku, dapat memperkaya pengalaman,
mengembangkan sikap ilmiah dan hasil belajar akan bertahan lebih
lama dalam ingatan siswa. Metode ini  paling tepat apabila
digunakan untuk merealisasikan pembelajaran dengan  pendekatan
inkuiri atau pendekatan penemuan.

6. Metode Diskusi

Metode diskusi adalah cara pembelajaran dengan


memunculkan masalah. Dalam diskusi terjadi tukar-menukar
gagasan atau pendapat untuk memperoleh kesamaan pendapat.
Dengan metode diskusi keberanian dan kreativitas siswa dalam
mengemukakan gagasan akan terangsang, siswa terbiasa bertukar
pikiran dengan teman, menghargai dan menerima pendapat orang
lain, dan lebih penting melalui diskusi mereka akan belajar
bertanggung jawab terhadap hasil pemikiran bersama.

4. Teknik Pembelajaran

Teknik pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang


dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara
spesifik. Misalkan  penggunaan metode ceramah pada kelas dengan
jumlah siswa yang relatif banyak membutuhkan teknik tersendiri, yang
tentunya secara teknis akan berbeda dengan  penggunaan metode
ceramah pada kelas yang jumlah siswanya terbatas. Demikian  pula,
dengan penggunaan metode diskusi, perlu digunakan teknik yang
berbeda  pada kelas yang siswanya tergolong aktif dengan kelas yang
siswanya tergolong  pasif. Dalam hal ini, guru pun dapat berganti-ganti
teknik meskipun dalam koridor metode yang sama.
Teknik pembelajaran adalah cara kongkret yang dipakai saat
proses  pembelajaran berlangsung.
1. Teknik Umum
Teknik umum adalah cara-cara yang dapat digunakan untuk
semua  bidang studi. Contohnya antara lain:
a. Teknik ceramah, merupakan penuturan secara lisan oleh
guru terhadap kelas.
b. Teknik tanya jawab, merupakan metode mengajar dimana
guru menanyakan hal-hal yang sifatnya factual.
c. Teknik diskusi, guru memberikan pertanyaan-pertanyaan
yang  jawabannya menggunakan informasi yang telah
dipelajari untuk memecahkan suatu masalah.
d. Teknik pemberian tugas, dengan metode ini guru
memberikan tugas, siswa mempelajari kemudian
melaporkan hasilnya.
e. Teknik latihan, merupakan cara mengajar dengan
memberikan latihan-latihan terhadap apa yang dipelajari.
f. Teknik kerja kelompok, merupakan suatu cara mengajar,
dimana  peserta didik di dalam kelas dibagi menjadi
beberapa kelompok.
g. Teknik demonstrasi merupakan teknik mengajar dimana
seorang instruktur atau guru menunjukkan, memperlihatkan
suatu proses.
h. Teknik Karya Wisata merupakan tehnik mengajar yang
dilaksanakan dengan mengajak siswa kesuatu tempat atau
obyek tertentu diluar sekolah untuk mempelajari atau
menyelidiki sesuatu.
2. Teknik Khusus
Teknik khusus adalah cara mengajarkan (menyajikan atau
memantapkan) bahan-bahan pelajaran bidang studi tertentu.
Sebagai contoh, teknik pengajaran keterampilan berbahasa terdiri
atas teknik pembelajaran membaca, teknik pembelajaran menulis,
teknik pembelajaran berbicara, teknik  pembelajaran menyimak,
teknik pembelajaran tata bahasa, dan teknik  pembelajaran kosa
kata. Pembelajaran membaca terbagi pula atas teknik
pembelajaran membaca permulaan dan teknik pembelajaran
membaca lanjut. Masing-masing terdiri pula atas banyak macam.
Begitulah, teknik khusus itu  banyak sekali macamnya karena
teknik khusus itu berhubungan dengan rincian  bahan
pembelajaran. Dalam setiap kegiatan belajar mengajar, misalnya
guru  bahasa Indonesia, hanya menggunakan satu metode,
katakanlah metode khusus  pembelajaran bahasa (yang ditunjang
sejum!ah pendekatan dan prinsip), tetapi menggunakan sejumlah
teknik, baik umum maupun khusus. Teknik ini setiap saat
divariasikan.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa Dalam kegiatan mengajar tentu saja
tidak dapat dilakukan sembarangan, tetapi harus menggunakan prinsip-
prinsip belajar dan pembelajaran tertentu agar bisa bertindak secara tepat.
Oleh karena itu sebagai guru perlu mempelajari Prinsip belajar dan
pembelajaran, diharapkan dapat menentukan langkah demi langkah untuk
bisa memberikan arah prioritas-prioritas dalam tindakan guru. Selain itu
dengan prinsip-prinsip belajar dan pembelajaran guru memiliki dan
mengembangkan sikap yang diperlukan untuk menunjang peningkatan
belajar peserta didik secara efektif dan efesien.
Pendekatan, strategi, metode dan teknik yaitu seperangkat cara
yang digunakan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran, untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang aktif dan efisien.
B. Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang
menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak
kekurangan dan kelemahannya, karna terbatasnya pengetahuan dan
kurangnya rujukan dan referensi yang ada hubungannya dengan makalah
ini.
Penyusunan banyak berharap para pembaca dapat memberikan
kritik dan saran yang membangun kepada penyusun demi
menyempurnakan makalah ini.
(Muis, 2013)
(Lina, 2017)
DAFTAR PUSTAKA

Lina, M. (2017). No Title (pp. 3–13). pp. 3–13. Retrieved from


https://www.academia.edu/35644850/Makalah_Belajar_dan_Pembelajaran_S
trategi_model_pendekatan_dan_teknik_docx

Muis, A. A. (2013). PRINSIP-PRINSIP BELAJAR DAN PEMBELAJARAN


(Principles of Teaching and Learning). Fakultas Agama Islam Universitas
Muhammadiyah Parepare, I, 29–38. Retrieved from
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://jurnal.ump
ar.ac.id/index.php/istiqra/article/view/199%23:~:text%3DDalam
%2520konteksnya%2520dengan%2520prinsip%252Dprinsip,tujuan
%2520dan%2520ketertiban%2520langsung%252C
%2520prinsip&ved=2ahUKEwjGpZXAoZPvAhXy4nMBHS77ChoQFjACe
gQIAhAF&usg=AOvVaw1j2csgcMwU8unL-fORQe-L

Anda mungkin juga menyukai