Anda di halaman 1dari 17

PRINSIP-PRINSIP DALAM PEMBELAJARAN

MAKALAH
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata kuliah: Etika Profesi Keguruan

Dosen Pengampu: Faelasup, M.Pd.I

Oleh:

MAR’ATUL LATIFAH

NIM (21.1.11.034)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) SANGATTA
KUTAI TIMUR
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmatnya, tak lupa shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada

junjungn kita nabi Muhammad SAW berserta seluruh keluarganya, sahabat dan para

pengikutnya sampai akhir zaman.

Makalah ini membahas tentang “PRINSIP-PRINSIP DALAM

PEMBELAJARAN”, dimana Prinsip-Prinsip Dalam Pembelajaran memiliki

petunjuk-petunjuk teoretis, landasan berpikir, landasan berpijak yang digunakan guru

sebagai pedoman dalam menyusun sebuah metode pembelajaran sehingga tujuan

pembelajaran tercapai dan terciptanya proses pembelajaran yang dinamis dan terarah.

Tidak lupa saya mengucapkan terimakasih kepada

1. Kedua orang tua saya yang telah mendoakan dan memberi semanagt kepada saya

2. Bapak Faelasup, M.Pd.I selaku Dosen Pengampu Matakuliah Etika Profesi

keguruan yang telah membantu dan membimbing proses pembuatan makalah ini.

3. Orang-orang terdekat yang telah membantu dengan memberikan dukungan

motivasi dan doa kepada saya sehingga mampu menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari bahwa dalam makalah ini masih memiliki banyak kesalahan

serta kekurangan didalamnya. Untuk itu saya mengharapkan kritikan dan saran dari

pembaca yang dapat membangun motivasi saya untuk menyusun makalah yang lebih

baik lagi kedepanya.

Sangatta, 16 Desember 2022

II
Penulis

III
DAFTAR ISI
Kata Pengantar II
Daftar Isi III
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Prinsip-Prinsip Dalam Pembelajaran 2
B. Macam-Macam Prinsip Dalam Pembelajaran 3
C. Prinsip Pembelajaran Dilihat Dari Ranah Pembelajaran 8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan 11
B. Saran 11
DAFTAR PUSTAKA 12

IV
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan factor utama yang membentuk karakter/perilaku
manusia.Salah satu aspek penting yang menunjang keberhasilan dalam
pendidikan adalah proses pembelajaran. Pembelajaran merupakan suatu sistem
yang bertujuan untuk membantu proses belajar siswa, pembelajaran berisi
rangkaian kegiatan yang disusun dan dirancangsedemikian rupa untuk
mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar siswa.
Prinsip belajar merupakan landasan berpikir,landasan berpijak, dan
sumbermotivasi agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik antara
pendidik dengan peserta didik. Salah satu tugas guru adalah mengajar. Kegiatan
mengajar tidak dapatdilakukan sembarangan, tetapi harus menggunakan teori-
teori dan prinsip-prinsip belajartertentu agar bisa bertindak secara tepat. Oleh
karenanya, guru maupun calon guru perluuntuk mempelajari teori dan prinsip-
prinsip belajar sehingga dapat ia dapat merencanakandan melaksanakan kegiatan
belajar mengajar dengan baik.
B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian prinsip -prinsip dalam pembelajaran ?


2. Apa saja macam-macam prinsip dalam pembelajaran ?
3. Apa saja prinsip pembelajaran jika dilihat dari ranah pembelajaran ?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Prinsip-Prinsip dalam Pembelajaran


Menurut Larsen dan Freeman (1986 dalam Supani dkk. 1997/1998) prinsip
pembelajaran adalah represent the theoretical framework of the method. Prinsip
pembelajaran merupakan kerangka teoretis dari sebuah metode pembelajaran.
Bisadisimpulkan bahwa prinsip pembelajaran merupakan kerangka teoretis atau
teori-teori yang mengarahkan bagaimana guru harus menyusun proses
pembelajaran dilihat dari segi:
1. bahan yang akan dibelajarkan,
2. prosedur pembelajaran (bagaimana siswa belajar dan bagaimana guru
mengajarkan bahan),
3. gurunya, dan
4. siswanya
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa prinsip pembelajaran merupakan
petunjuk-petunjuk teoretis, landasan berpikir, landasan berpijak yang digunakan
gurusebagai pedoman dalam menyusun sebuah metode pembelajaran sehingga
tujuan pembelajaran tercapai dan terciptanya proses pembelajaran yang dinamis
dan terarah.1 Dengan kata lain, prinsip mengajar bagi guru adalah pedoman
bagaimana menyelenggarakan pembelajaran yang bermakna bagi siswa dengan
melalui prinsip-prinsip pengajaran ini.
B. Macam -Macam Prinsip dalam Pembelajaran

1. Prinsip perhatian dan motivasi

Perhatian dalam pembelajaran memegang peranan penting. Kenyataan ini


menunjukkan bahwa tanpa adanya perhatian tidak mungkin terjadi pembelajaran

1
Daradjat, Zakiah.et al , Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam Edisi II, Cet. II; Jakarta:
PT. Bumi Aksara, 2001.

2
3

yang baik dari pihak guru sebagai pengajar maupun dari para peserta didik yang

belajar. Perhatian peserta didik akan timbul apabila bahan pelajaran yang di

hadapinya sesuai dengan kebutuhannya,apabila bahan ajar itu sebagai sesuatu

yang di butuhkan tentu perhatian untuk mempelajarinya semakin kuat.

Motivasi juga mempunyi peranan penting dalan kegiatan

pembelajaranSeseorang akan berhasil dalam belajar kalua keinginan untuk

belajar itu timbul dari dirinya.Motivasi dalam hal ini meliputi mengetehui apa

yang akan di pelajari dan memahami mengapa hal tersebut harus di pelajari

Motivasi dibagi menjadi 2 yaitu:

a. Motivasi intrinsik yaitu motivasi yang muncul dari diri siswa sendiri.

Contohnya adalah siswa yang memang belajar karena merasa memiliki

kebutuhan untuk mengembangkan diri.

b. Sedangkan motivasi ekstrinsik yaitu motivasi yang berasal dari luar diri

siswa. Atau di sebut dengan tenaga pendorong dari luar sesuai dengan

perbuatan yang dia lakukan Dengan mengetahui motivasi ekstrinsik yang

dimiliki siswa, Guru Pintar dapat memilih strategi untuk membuat siswa

lebih giat belajar seperti dengan cara memberi pujian, hadiah, menciptakan

situasi belajar yang menyenangkan, memberi nasihat, dan lain sebagainya.

c. Demikian juga dengan mengetahui motivasi intrinsik siswa dalam belajar,

Guru Pintar dapat menyusun strategi mengajar yang dapat memenuhi

kebutuhan siswa tersebut.

Kedua motivasi dibutuhkan untuk keberhasilan proses pembelajaran, namun

yang memegang peranan penting adalah peserta didik itu sendiri yang dapat

memotivasi dirinya yang didukung oleh kepiawaian seorang guru dalam

merancang pembelajaran yang dapat merangsang minat sehingga motivasi


4

peserta didik dapat dibangkitkan. Hal ini sebagai unsur motivasi yang menjadi

dasar permulaan untuk belajar. Sebab tanpa ada kedua unsur tersebut kegiatan

pembelajaran sulit akan berhasil.

2. Prinsip Keaktifan

Menurut Thomas M.Risk dalm Zakiah Daradjat ,Teaching is the Guidance of

Learning Experience ,mengajar adalah proses membimbing pengalaman belajar.

Pengalaman tersebut diperoleh apabila peserta didik mempunyai keaktifan

untuk bereaksi terhadap lingkungannya. Apabila seorang anak ingin

memecahkan sebuah persoalan dia harus dapat berpikir sistematis atau menurut

langkah-langkah tertentu, termasuk ketika dia mengingankan suatu

keterampilan tertentu harus pula dapat menggerakkan otot -ototnya untuk

mencapainya. Prinsip aktivitas di atas menurut psikologis bahwa segala

pengetahuan harus diperoleh melalui pengamatan dan pengalaman sendiri. Jiwa

memiliki energy sendiri dan dapat menjadi aktif karena di dorong oleh

krbutuhan-kebutuhan.

Keaktifan belajar ditandai dengan adanya keterlibatan secara optimal, baik

intelaktual, emosional, dan fisik jika dinutuhksn. Bila proses pembelajaran

melibatkan hal tersebut secara optimal, maka akan membuahkan hasil yang

maksimal pula. keaktifan bisa diliat dari segi kegiatan fisik seperti membaca,

mendengar, menulis, berlatih keterampilan-keterampilan, dan sebagainya.

Dengan melibatkan siswa dan membuat siswa mengalami pengalaman belajar,

maka pelajaran yang didapat tidak akan mudah dilupakan.2

3. Prinsip Keterlibatan langsung berpengalaman

2
Faelasup, Etika & Profesi Keguruan (YOGYAKARTA: INTERPENA Yogyakarta, 2016).
Hlm 92-94
5

Perinsip keterlibatan langsung merupakan hal yang penting dalam

Pembelajaran. Pembelajaran sebagai aktifitas belajar dan mengajar, maka guru

harus terlibat langsung begitu juga peserta didik. Prinsip keterlibatan langsung

ini mencakup keterlibatan langsung secara fisik dan non fisik. Prinsip ini

diarahkan agar peserta didik merasa dirinya penting dan berharga dalam kelas

sehingga dia bisa menikmati jalannya pembelajaran. Edgar Dale dalam Dimyati

mengatakan bahwa ”belajar yang baik adalah belajar melalui pengalaman

langsung“

Prinsip keterlibatan langsung merupakan hal yang penting dalam

pembelajaran.Pembelajaran yang dilaksanakan guru baik di dalam maupun di

luar kelas, harusmemperhatikan keterlibatan siswa. Keterlibatan langsung siswa

dalam belajar akanmemberikan pengalaman kepada siswa. Siswa akan lebih

mengerti dan paham pada materi yang sedang dipelajari apabila ia terlibat

langsung dalam pembelajarannya.Karenanya penting untuk guru menerapkan

prinsip ini dalam proses pembelajarannya.

4. Prinsip Pengulangan

Thorendike mengemukakan bahwa dengan pengulangan,pengalaman-

pengalaman belajar maka akan semakin memperkuat hubungan stimulasi dan

respon. Prinsip pembelajaran yang menekankan pentingnya pengalaman yang

barangkali paling tua seperti yang dikemukakan oleh teori psikologi daya.

Menurut teori ini bahwa belajar adalah melatih daya-daya yang ada pada

manusia yang terdiri dari daya pengamat, meningkat, menghayal, merasakan,

berfikir, dan sebagainya. Dengan mengadakan pengulamgam maka daya-daya

tersebut akan berrkembang.

5. Prinsip Tantangan
6

Depoter mengemukakan bahwa study-study menunjukan bahwa siswa lebih

banyak belajar jika pelajarannya memuaskan, menantang serta ramah dan

mereka

memiliki peran dalam pengambilan keputusan. Agar pada diri peserta didik

timbul motif yang kuat untuk mengatasi hambatan dengan baik, maka materi

pembelajaran juga harus menantang setiap peserta didiknya agar bergairah

dalam belajar.

6. Prinsip balikan dan penguatan

Memberi penguatan (reinforcement) merupakan tindakan atau respon

terhadap suatu bentuk prilaku yang dapat mendorong munculnya peningkatan

kualitas tingkah laku pada waktu yang lain. Prinsip pembelajaran yang berkaitan

dengan balikan dan penguatan, ditekankan oleh teori operant conditionaling

yaitu law of effect bahwa peserta didik akan belajar dengan semangat apabila

mengetahui akan mendapatkan hasil yang baik. Hasil yang baik merupakan

balikan yang menyenangkan dan berpengaruh baik bagi hasil usaha belajar yang

selanjutnya. 3

7. Prinsip perbedaan individual

Proses pembelajaran yang berlangsung di sekolah pada saat ini masih

cenderung berlangsung secara klasikal yang artinya seorang guru menghadapi

30-40 peserta didik dalam satu kelas. Guru juga masih menggunakan metode

yang sama kepada seluruh peserta didik dalam satu kelas itu. Bahkan mereka

memperlakukan peserta didik secara merata tanpa memperhatikan latar

3
Faelasup, Etika & Profesi Keguruan (YOGYAKARTA: INTERPENA Yogyakarta, 2016).
Hlm 97-98
7

belakang sosial budaya, kemampuan, atau segala perbedaan individual peserta

didik.

Perbedaan individual harus menjadi perhatian bagi para guru dalam

mempersiapkan pembelajaran dalam kelasnya. Karena perbedaan individual

merupakan suatu prinsip dalam pembelajaran yang tidak boleh dikesampingkan

demi keberhasilan dalam pembelajaran. Untuk dapat memberikan bantuan agar


8

peserta didik dapat mengikuti pembelajaran yang disajikan oleh guru, maka

guru harus benar-benar dapat memahami ciri-ciri para peserta didik tersebut.

Begitu pula guru harus mampu mengatur kegiatan pembelajaran, mulai dari

kegiatan perencanaan, proses pelaksnaan sanpai pada tahap terakhir yaitu

penilaian atau evaluasi, sehingga peserta didik secara total dapat mengikuti

proses pembelajaran dengan baik tanpa perbedaan yang berarti walaupun dari

latar belakang dan kemampuan yang berbeda-beda.

C. Prinsip Pembelajaran Dilihat Dari Rana Pembelajaran

1. Prinsip belajar kognitif

Yang harus diperhatikan dalam proses pembelajaran kognitif yaitu:

a. Perhatian harus di pusatkan pada aspek-aspek lingkungan yang relevan

sebelum belajar kognitif.

b. Hasil belajar kognitif akan berfariasi sesuai dengan tafar dan jenis perbedaan

idividual yang ada.

c. Bentuk-bentuk kesiapan perbendaharaan kata atau kemampuan membaca,

kecakapan dan pengalaman berpengaruh langsung terhadap proses belajar

kognitif.

d. Pengalaman belajar harus diorganisasikan kedalam satuan-satuan yang

sesuai.

e. Bila menyajikan konsep, kebermaknaan dalam konsep amatlah penting.

f. Dalam pemecahan masalah, para siswa dibantu untuk mendefinisikan dan

membatasi lingkungan masalah, menemukan informasi yang sesuai.

2. Prinsip belajar afektif

a. Sikap dan nilai tidak hanya dinilai dari proses pembelajaran lansung, akan

tetapi sering diperoleh melalui proses identifikasi dari orang lain.


9

b. Sikap lebih mudah dibentuk karna pengalaman yang menyenangkan.

c. Nilai-nilai yang ada pada diri individu dipengaruhi oleh standar prilaku

kelompok.

d. Bagaimana para siswa menyesuaikan diri dan memberi reaksi terhadap

situasi akan memberi dampak dan pengaruh terhadap proses belajar afektif.

e. Dalam banyak kesempatan nilai-nilai penting yang diperoleh pada masa

kanak-kanak tetap melekat sepanjang hayat.

f. Proses belajar disekolah dan kesehatan mental memiliki hubungan yang erat.

g. Model interaksi guru dan siswa yang positif dalam proses pembelajaran

dikelas, dapat memberikan konstribusi bagi tumbuhnya sikap positif di

kalangan siswa.

3. Prinsip belajar psikomotorik

a. Perkembangan psikomotorik anak, sebagiaan berlangsung secara beraturan

dan sebagiannya diantaranya tidak beraturan.

b. Di dalam tugas suatu kelompok akan menunjukkan variasi kemampuan dasar

psikomotorik.

c. Melalui aktivitas bermain dan aktifitas informal lainnya para siswa akan

memperoleh kemampuan mengontrol gerakannya secara lebih baik.

d. Struktur ragawi dan sistem syaraf individu menentukan taraf penampilan

psikomotorik.

e. Seirama dengan kematangan fisik dan mental, kemampuan belajar untuk

memadukan dan memperluas gerakan motorik akan lebih diperkuat.

f. Faktor-faktor lingkungan memberikan prngaruh trhadap bentuk dan cakupan

penampilan psikologi individu.

g. Penjelasan yang lebih baik, demontrasi dan partisipasi aktif siswa dapat

menambah efisiensi prosos blajar psikomotorik.


10

h. Latihan yang cukup diberikan dalam rentang waktu tertentu dapat

memperkuat proses belajar psikomotorik.4

4
Faelasup, Etika & Profesi Keguruan (YOGYAKARTA: INTERPENA Yogyakarta, 2016).
Hlm 110-111
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Belajar merupakan suatu proses perubahan di dalam kepribadian manusia dan perubahan
tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkahlaku seperti
peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman,keterampilan, daya
pikir dan lain-lain kemampuan. Prinsip Belajar adalah landasan berpikir, landasan berpijak,
dan sumber motivasi agar Proses Belajar dan Pembelajarandapat berjalan dengan baik antara
pendidik dengan peserta didik.
Dan dari prinsip-prinsip belajar dan pembelajaran ini terdapat atau ada implikasinya.
Adapun fungsi dari prinsip belajar dan pembelajaran yaitu agar peserta didik dapat
mengikuti berbagai proses pembelajaran,menjaga minat belajar siswaagar terjadi proses
tranfer pengetahuan,informasi dan budaya dapat terjadi dalam suasananyaman,untuk
menarik perhatian peserta didik terhadap materi yang disajikan gurusehingga dapat
memotivasi peserta didik untuk berperan/terlibat aktif dalam pembelajarandan dapat
membantu peserta didik agar bergairah dalam belajar.
B. SARAN
Penulis memberikan saran yang ditujukan untuk :
1. Masyarakat, terutama bagi para guru indonesia agar lebih memperhatikan kode etik
kepegawaian, sehingga tidak ada lagi terdengar kasus-kasus yang terkait dengan
pendidikan di Indonesia.
2. Para calon guru di harapkan mempelajari dan memahami tentang profesi keguruan
terutama tentang kode etik guru, sehingga kedepannya diharapkan kualitas pendidikan
menjadi lebih baik.

11
DAFTAR PUSTAKA

Daradjat, Zakiah. et al , Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Edisi II, Cet. II; Jakarta:
PT. Bumi Aksara, 2001
Dimyati dan Mudjiono. Belajar dan Pembelajaran, Cet. IV; Jakarta: Rineka Cipta, 2009
Faelasup, Etika & Profesi Keguruan, (YOGYAKARTA: INTERPENA Yogyakarta, 2016)
Hamalik, Oemar.Kurikulum dan Pemblajaran, Edisi I, Cet. VI; Jakarta: Bumi Aksara, 2007

12
13

13

Anda mungkin juga menyukai