PSIKOLOGI PEMBELAJARAN
KELOMPOK 3
Nama Anggota:
Puji syukur kami ucapkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
hidayahnya penulis dapat menyelesaikan Makalah tentang “Azas dan Prinsip Belajar”
Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas Mata kuliah Psikologi pembelajaran.
Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pengampu
mata kuliah ini dan Rekan-rekan satu kelompok yang telah membantu dalam penyusunan
Makalah ini. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan Makalah ini jauh dari sempurna,
baik dari segi penyusunan, bahasa ataupun penulisannya. Oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah...................................................................................................... 1
C. Tujuan masalah.......................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Prinsip Belajar dan Pembelajaran............................................................ 2
B. Pengertian Asas-asas Belajar dan Pembelajaran........................................................ 9
C. Macam-macam Asas Pembelajaran........................................................................... 10
D. Penerapan Asas dan Prinsip Belajar dan Pembelajaran............................................. 14
B. Rumusan Masalah
1. Apa prinsip belajar dan pembelajaran?
2. Apa pengertian asas-asas pembelajaran?
3. Apa saja macam-macam asas pembelajaran?
4. Bagaimana penerapan asas dan prinsip pembelajaran dan pembelajaran?
C. Tujuan Masalah
1. Memahami pengertian dari prinsip-prinsip dalam belajar dan pembelajaran
2. Mengetahui Memahami pengertian asas-asas belajar dan macam-macamnya dalam
belajar dan pembelajaran
3. Mengetahui penerapan asas dan prinsip pembelajaran dan pembelajaran
BAB II
PEMBAHASAN
a. Evaluasi memberi arti pada proses belajar dan memberi arah baru pada pelajar.
b. Bila tujuan dikaitkan dengan evaluasi maka peran evaluasi begitu penting bagi
pelajar.
c. Latihan penilaian guru dapat mempengaruhi bagaimana pelajar terlibat dalam
evaluasi dan belajar.
d. Evaluasi terhadap kemajuan pencapaian tujuan akan lebih mantap bila guru dan
murid saling bertukar dan menerima pikiran, perasaan dan pengamatan.
e. Kekurangan atau ketidaklengkapan evaluasi dapat mengurangi kemampuan guru
dalam melayani muridnya. Sebaliknya evaluasi yang menyeluruh dapat
memperkuat kemampuan pelajar untuk menilai dirinya.
f. Jika tekanan evaluasi guru diberikan terus menerus terhadap penampilan siswa,
pola ketergantungan penghindaran dan kekerasan akan berkembang.
g. Kelompok teman sebaya berguna dalam evaluasi.
10) Prinsip Belajar Psikomotor
Proses belajar psikomotor individu menentukan bagaimana ia mampu mengendalikan
aktivitas ragawinya. Belajar psikomotor mengandung aspekmental dan fisik. Hal-hal yang
harus diperhatikan:
3. Motivasi
Motivasi bersal dari bahasa latin “movere”, yang berarti menggerakkan. Berdasarkan
pengertian ini, makna motivasi menjadi berkembang. Wlodkowski (1985) menjelaskan
motivasi sebagai suatu kondisi yang menyebabkan atau menimbulkan perilaku tertentu, dan
yang memberi arah serta ketahanan pada tingkah laku tersebut. Sedangkan Imron (1996)
menjelaskan, bahwa motivasi berasal dari bahasa inggris motivation, yang berarti dorongan
pengalasan dan motivasi. Motivasi adalah dorongan bagi seseorang untuk kekuatan
melakukan sesuatu dengan penuh semangat, yang berasal dari diri sendiri disebut motivasi
instrinsik, kemudian dorongan dari luar disebut motivasi ekstrinsik.
Motivasi instrinsik, misalkan saja siswa belajar bersungguh-sungguh untuk menguasai
pelajaran yang diajarkan. Kemudian motivasi ekstrinsik dapat dilakukan oleh guru,
sehubungan dengan itu S. Nasution membedakan macam-macam motivasi sebagai berikut:
a. Memberi angka, angka yang baik bagi mereka merupakan motivasi dalam
kegiatan belajar.
b. Hadiah, dapat membangkitkan motivasi dalam hal pekerjaan atau belajar, namun
hadiah dapat merusak jiwa manakala membelokkan pikiran dan jiwa dari tujuan
yang sebenarnya.
c. Persaingan, dalam waktu tertentu dapat meningkatkan motivasi, dapat
mempertinggi hasil belajar anak bilamana dilakukan dengan cara positif.
d. Tugas yang menantang, memberi tugas yang menantang mendorong siswa untuk
belajar secara serius.
e. Pujian, merupakan motivasi yang baik bila diberikan dengan benar dan beralasan.
f. Teguran dan kecaman, digunakan untuk memperbaiki kesalahan anak, hendaknya
diberikakn secara bijaksana dan dapat menjadikan anak menyadari kesalahnya.
g. Celaan, secara psikologis dapat merusak jiwa anak, anntara lainmenjadi frustrasi
dalam belajarnya dan menimbulkan dendam terhadap guru.
h. Hukuman, sama halnya dengan celaan, juga dapat menimbulkan kekecewaan
dalam diri anak dan perasaan dendam.
4. Apersepsi
Apersepsi berasal dari kata apperception (Inggris), yang berarti menafsirkan buah pikiran,
menyatukan dan mengasimilasikan suat pengamatan dengan pengalaman yang telah dimiliki
dan dengan demikian memahami dan menafsirkanya.
Ahli psikologi mendenifisikan apersepsi adalah bersatunya memori yang lama dengan
yang baru pada saat tertentu. Untuk menetapkan asas-asas apersepsi dapat diikuti langkah-
langkah sebagai berikut:
a. Sebelum pelajaran dimulai guru mencari titik tolak untuk menghubungkan
pengetahuan yang telah dimiliki oleh siswa dengan cara mengajukan pertanyaan.
b. Dalam menjelaskan pelajaran dapat digunakan teknik induktif, yaitu dari contoh
menuju hukum, dari yang khusus menuju yang bersifat umum, dari konkret ke
abstrak.
5. Korelasi dan Konsentrasi
Korelasi adalah hubungan antara mata pelajaran yang satu dengan yang lainnya yang
berfungsi untuk menguatkan pengetahuan yang dimiliki oleh siswa, juga dapat menimbulkan
minat dan perhatian siswa. Hendaknya guru juga menghubungkan pelajaran dengan realita
sehari-hari.
Ada tiga tahapan dalam pelaksanaanya, yakni:
a. Tahap inisiasi, guru dapat menarik perhatian siswa dengan alat peraga, supaya
kelas dapat memiliki topik, siswa dibentuk kelompok dan tiap kelompok diberi
permasalahanya masing-masing.
b. Tahap pengembangan, pada tahap hal ini kelompok-kelompok diterjunkan
langsung kelapangan untuk mencari sumber data untuk materi diskusi, laporan
ditulis lengkap, para siswa diharapkan dapat berpartisipasi secara aktif dan guru
bertindak sebagai pedamping.
c. Tahap kulminasi, sebagai tahap akhir, setelah semua kelompok dapat
menyelesaikan laporan yang mereka buat maka diadakan diskusi kelas atau
diskusi panel, dan diharapkan para siswa dapat berperan aktif.
6. Kooperatif
Model pembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja
kelompok termasuk bentuk-bentuk yang dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru.
Kooperatif menggambarkan makna yang lebih luas, yaitu menggambarkan keseluruhan
proses sosial dalam belajar dan mencangkup pula pengertian kolaborasi.
Adapun pengelompokan kelompok itu biasanya didasarkan pada adanya alat pelajaran
yang tidak mencukupi jumlahnya, kemampuan belajar siswa, memperbesar partisipasi siswa,
pembagian tugas dan kerja sama. yang dimaksud dengan kooperatif disini adalah belajar atau
bekerja sama (kelompok). Hal ini dianggap penting untuk menjalin hubungan sosial antara
siswa yang satu dengan yang lainnya, juga hubungan guru dengan siswa.
Adapun keuntungan-keuntungan kooperatif antara lain:
a. Hasil belajar lebih sempurna bila dibandingkan dengan belajar individual.
b. Pendapat yang dituangkan dalam kelompok lebih meyakinkan dibandingkan
pendapat individual.
c. Dengan kerja sama yang dilakukan oleh siswa dapat mengikat tali persatuan,
tanggung jawab bersama, rasa memiliki, dan menghilangkan egoisme.
D. Penerapan Asas dan Prinsip Belajar dan Pembelajaran
1. Pembelajaran untuk belajar isyarat
Belajar isyarat merujuk pada proses yang di mulai dengan mengenal adanya isyarat tanda
atau petunjuk yang pengimplikasikan pada proses perubahan prilaku.
2. Pembelajaran untuk stimulasi respon
Belajar stimulasi respon merujuk pada proses perubahan prilaku yang dihasilkan oleh
terciptanya relasi antara stimulus atau rangsangan dan respon atau jawaban atas stimulus.
Hal-hal yang diperlukan:
a. Penampilan objek peristiwa atau suasana harus memiliki daya tarik atau daya
rangsang yang baik.
b. Kesiapan individu untuk memberikan reaksi terhadap pemberi rangsangan
tergantung antara lain pada kesiapan,pengalaman dan kemampuan.
Proses pembelajaran yang baik ialah yang memungkinkan terjadinya relasi antara stimulus
dan respon dengan baik.
3. Pembelajaran untuk belajar rangkaian
Belajar rangkaian merujuk pada proses belajar yang tercipta dari adanya berbagai proses
stimulus respon artinya seseorang yang menerima berbagai stimulus dan selanjutnya memberi
respon di dalam suatu konteks, akan dapat melakukan proses belajar rangkaian.
4. Pembelajaran untuk belajar asosiasi verbal
Belajar Asosiasi Verbal merujuk kepada proses memahami perbuatan (konsep, prinsip,
benda, situasi) melalui proses penyerupaan hal itu dengan sesuatu benda, situasi yang nyata
pernah dialami oleh orang lain itu. Ciri-ciri sebagai berikut:
a. Adanya pilihan benda, situasi, suasana, orang dan lain-lain yang dapat di jadikan
penggandaian atau penyerupaan konsep atau prinsip yang harus di pahami.
b. Terjadinya proses asosiasi verbal sebagai jembatan untuk memahami suatu
konsep, prinsip, atau sifat.
c. Adanya kesesuaian antara tujuan antruksional dengan proses belajar asosiasi
verbal.
5. Pembelajaran untuk belajar diskriminasi
Belajar diskriminasi memahami sesuatu hal dengan cara melihat perbedaan karakteristik
yang di miliki oleh objek pelajaran. Hal-hal yang harus diperhatikan:
a. Menghadapkan kepada dua hal yang masing-masing memiliki karakteristik yang
khas.
b. Memahami dua hal yang berbeda.
c. Menyajikan suasana yang berisikan hal di mana seseorang dapat menerapkan
pengertian tentang dua hal itu melalui proses klasifikasi.
d. Memberi jalan bagi individu untuk memantapkan hasil pemahamannya itu.
6. Pembelajaran untuk belajar konsep
Belajar konsep merujuk kepada aktivitas individu dalam memahami sesuatu benda,
proses, gejala, aturan, pengalaman melalui proses mengenal ciri-ciri nya, contoh dan sifat dari
ciri-ciri itu.
7. Pembelajaran untuk Belajar Aturan
Belajar aturan merujuk kepada proses belajar membangun prinsip atau aturan dengan
menggunakan serangkaian fakta, data, peristiwa dan pengalaman yang telah di ketahui atau di
alami atau di alami sebelum nya.
8. Pembelajaran Untuk Belajar Memecahkan Masalah
Belajar memecahkan masalah berarti proses mental individu dalam menghadapi suatu
masalah untuk selanjutnya menemukan cara mengatasi masalah itu melalui proses berpikir
yang sistematis dan cermat. Langkah-langkah yang harus di tempuh ;
a. Merasakan adanya masalah.
b. Merumuskan masalah secara khusus dalam bentuk pertanyaan atau pernyataan.
c. Memberikan jawaban sementara atau hipotesis atas yang diajukan.
d. Mengumpulkan dan mengolah data dan informasi.
e. Merumuskan kesempatan mengenei pemecahan masalah tersebut dan mencoba
melihat kemungkinan penerapan dari kesimpulan itu.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Prinsip Belajar adalah landasan berpikir, landasan berpijak, dan sumber motivasi agar
Proses Belajar dan Pembelajaran dapat berjalan dengan baik antara pendidik dengan peserta
didik. asas-asas pembelajaran adalah prinsip-prinsip umum yang harus dikuasai oleh guru
dalam melakukan kegiatan belajar mengajar atau dengan kata lain asas-asas pembelajaran
adalah suatu yang dijadikan dasar berpikir dan bertindak untuk menciptakan proses belajar.
B. Saran
Dalam melaksanakan proses belajar dan mengajar di kelas, sebaiknya sebagai calon
pendidik, kita harus bisa menjelaskan prinsip dan azas belajar dan pembelajaran,
menerapkannya dalam upaya meningkatkan kualitas kita sebagai calon pendidik dan juga
menciptakan suasana yang akan menjadikan siswa lebih nyaman dalam menerima bahan ajar
yang akan kita berikan nantinya.
DAFTAR PUSTAKA
Dimyanti dan Mudjiono. Belajar dan Pembelajaran. 2002. Rineka Cipta & Departemen
Pendidikan & Kebudayaan.
Syaifuddin Iskandar. Materi Mata Kuliah Belajar dan Pembelajaran. 2008. Universitas
Samawa.
Sari Ratna Annisa. Modul Teori Prinsip Media (Online), (http://staff.uny.ac.id/, diakses 24
September 2017).