Nama kelompok II
Nama Anggota:
Fransiska rini
Ester kurniawati
Ega monica
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
hidayahnya penulis dapat menyelesaikan Makalah tentang “Azas dan Prinsip Belajar dan
Pembelajaran” Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas Mata kuliah belajar dan
pembelajaran.
Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pengampu
mata kuliah ini dan Rekan-rekan satu kelompok yang telah membantu dalam penyusunan
Makalah ini. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan Makalah ini jauh dari sempurna,
baik dari segi penyusunan, bahasa ataupun penulisannya. Oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah...................................................................................................... 1
C. Tujuan masalah.......................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Prinsip Belajar dan Pembelajaran............................................................ 2
B. Pengertian Asas-asas Belajar dan Pembelajaran........................................................ 9
C. Macam-macam Asas Pembelajaran........................................................................... 10
D. Penerapan Asas dan Prinsip Belajar dan Pembelajaran............................................. 14
B. Rumusan Masalah
1. Apa prinsip belajar dan pembelajaran?
2. Apa pengertian asas-asas pembelajaran?
3. Apa saja macam-macam asas pembelajaran?
4. Bagaimana penerapan asas dan prinsip pembelajaran dan pembelajaran?
C. Tujuan Masalah
1. Memahami pengertian dari prinsip-prinsip dalam belajar dan pembelajaran
2. Mengetahui Memahami pengertian asas-asas belajar dan macam-macamnya dalam
belajar dan pembelajaran
3. Mengetahui penerapan asas dan prinsip pembelajaran dan pembelajaran
BAB II
PEMBAHASAN
a. Evaluasi memberi arti pada proses belajar dan memberi arah baru pada pelajar.
b. Bila tujuan dikaitkan dengan evaluasi maka peran evaluasi begitu penting bagi
pelajar.
c. Latihan penilaian guru dapat mempengaruhi bagaimana pelajar terlibat dalam
evaluasi dan belajar.
d. Evaluasi terhadap kemajuan pencapaian tujuan akan lebih mantap bila guru dan
murid saling bertukar dan menerima pikiran, perasaan dan pengamatan.
e. Kekurangan atau ketidaklengkapan evaluasi dapat mengurangi kemampuan guru
dalam melayani muridnya. Sebaliknya evaluasi yang menyeluruh dapat
memperkuat kemampuan pelajar untuk menilai dirinya.
f. Jika tekanan evaluasi guru diberikan terus menerus terhadap penampilan siswa,
pola ketergantungan penghindaran dan kekerasan akan berkembang.
g. Kelompok teman sebaya berguna dalam evaluasi.
10) Prinsip Belajar Psikomotor
Proses belajar psikomotor individu menentukan bagaimana ia mampu mengendalikan
aktivitas ragawinya. Belajar psikomotor mengandung aspekmental dan fisik. Hal-hal yang
harus diperhatikan:
Pendapat kami dari pemaparan Bab II bagian A, yaitu menjelaskan tentang isi-isi atau makna
dari prinsip belajar, Adapun juga prinsip menurut para ahli lainnya. Pentingnya setiap
pendidik perlu memahami prinsip-prinsip ini dikarenakan , pendidik dapat memahami apa
dan bagimana sebenarnya proses belajar itu terjadi pada diri peserta didik , sehingga pendidik
dapat menagmbil tindakan pedagogic dan edukatif yang tepat bagi penyelenggaraan
pembelajaran .
Pendapat kami dari pemaparan Bab II bagian B , pentingnya mempelajari asas-asas ini ,
dikarenakan Pendidikan merupakan pilar utama terhadap perkembangan manusia suatu
bangsa . Asas Pendidikan ini merupakan suatu kebenaran yang menjadi dasar atau tumpuan
berfikir, baik pada tahap perancangan maupun pelaksanaan pendidikan .
C. Macam-macam Asas Pembelajaran
1. Peragaan
Peragaan ialah suatu cara yang dilakukan oleh guru dengan maksud memberikan
kejelasan secara realita terhadap pesan yang disampaikan sehingga dapat dimengerti dan
dipahami oleh para siswa. Dengan peragaan diharapkan proses pengajaran terhindar dari
verbalisme, yaitu siswa hanya tahu kata-kata yang diucapkan oleh guru tetapi tidak mengerti
maksudnya. Untuk itu sangat diperlukan peragaan dalam pengajaran terutama terhadap siswa
pada tingkat dasar.
Peragaan meliputi semua pekerjaan indera yang bertujuan untuk mencapai pengertian
tentang sesuatu hal secara tepat. Agar peragaan berkesan secara nyata, anak tidak hanya
mengamati benda atau model yang diperagakan terbatas pada luarnya saja, tetapi harus
mencapai berbagai segi,dianalisis, disusun, dan dibanding-bandingkan untuk memperoleh
gambaran yang jelas dan lengkap.
Penerapan asas-asas peragaan dalam kegiatan belajar mengajar, menyangkut beberapa
aspek:
a. Penggunaan bermacam-macam alat peraga.
b. Meragakan pelajaran dengan perbuatan, percobaan-percobaan.
c. Membuat poster-poster, ruang eksposisi dan lain sebagainya.
d. Menyelenggarakan karya wisata.
Dasar psikologi penerapan asas peragaan tersebut yakni, suatu hal akan lebih berkesan
dalam ingatan siswa bila melalui pengalaman dan pengamatan langsung anak itu sendiri. Ada
dua macam peragaan: Peragaan langsung, dengan menggunakan benda aslinya atau
mengadakan percobaan-percobaan yang bisa diamati oleh siswa. Peragaan tidak langsung,
dengan menunjukkan benda tiruan atau suat model. Contoh: gambar, boneka, film, foto dan
sebagainya.
2. Minat dan Perhatian
Perhatian mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar, tanpa adanya perhatian
tidak mungkin akan terjadi belajar, perhatian akan timbul dari siswa apabila bahan pelajaran
sesuai dengan kebutuhanya.
Minat dan perhatian merupakan gejala jiwa yang selalu berkaitan, seorang siswa yang
berminat dalam belajar akan timbul perhatiannya terhadap pelajaran tersebut. Akan tetapi
terkadang perhatian siswa akan hilang jika tidak ada minat dalam pelajaran yang diajarkan,
oleh karena itu diperlukan kecakapan seorang guru untuk membangkitkan minat dan
perhatian peserta didik.
Untuk membangkitkan perhatian dan minat yang disengaja guru harus:
a. Dapat menunjukkan pentingnya bahan pelajaran yang disajikan bagi siswa.
b. Berusaha menghubungkan apa yang diketahui siswa dengan bahan yang disajikan.
c. Merangsang siswa agar melakukan kompetisi belajar yang sehat, berusaha
menghindarkan hukuman.
d. Mengajar dengan persiapan yang baik, menggunakan meia,menghindari hal-hal
yang tidak perlu, mengadakan selingan sehat.
3. Motivasi
Motivasi bersal dari bahasa latin “movere”, yang berarti menggerakkan. Berdasarkan
pengertian ini, makna motivasi menjadi berkembang. Wlodkowski (1985) menjelaskan
motivasi sebagai suatu kondisi yang menyebabkan atau menimbulkan perilaku tertentu, dan
yang memberi arah serta ketahanan pada tingkah laku tersebut. Sedangkan Imron (1996)
menjelaskan, bahwa motivasi berasal dari bahasa inggris motivation, yang berarti dorongan
pengalasan dan motivasi. Motivasi adalah dorongan bagi seseorang untuk kekuatan
melakukan sesuatu dengan penuh semangat, yang berasal dari diri sendiri disebut motivasi
instrinsik, kemudian dorongan dari luar disebut motivasi ekstrinsik.
Motivasi instrinsik, misalkan saja siswa belajar bersungguh-sungguh untuk menguasai
pelajaran yang diajarkan. Kemudian motivasi ekstrinsik dapat dilakukan oleh guru,
sehubungan dengan itu S. Nasution membedakan macam-macam motivasi sebagai berikut:
a. Memberi angka, angka yang baik bagi mereka merupakan motivasi dalam
kegiatan belajar.
b. Hadiah, dapat membangkitkan motivasi dalam hal pekerjaan atau belajar, namun
hadiah dapat merusak jiwa manakala membelokkan pikiran dan jiwa dari tujuan
yang sebenarnya.
c. Persaingan, dalam waktu tertentu dapat meningkatkan motivasi, dapat
mempertinggi hasil belajar anak bilamana dilakukan dengan cara positif.
d. Tugas yang menantang, memberi tugas yang menantang mendorong siswa untuk
belajar secara serius.
e. Pujian, merupakan motivasi yang baik bila diberikan dengan benar dan beralasan.
f. Teguran dan kecaman, digunakan untuk memperbaiki kesalahan anak, hendaknya
diberikakn secara bijaksana dan dapat menjadikan anak menyadari kesalahnya.
g. Celaan, secara psikologis dapat merusak jiwa anak, anntara lainmenjadi frustrasi
dalam belajarnya dan menimbulkan dendam terhadap guru.
h. Hukuman, sama halnya dengan celaan, juga dapat menimbulkan kekecewaan
dalam diri anak dan perasaan dendam.
4. Apersepsi
Apersepsi berasal dari kata apperception (Inggris), yang berarti menafsirkan buah pikiran,
menyatukan dan mengasimilasikan suat pengamatan dengan pengalaman yang telah dimiliki
dan dengan demikian memahami dan menafsirkanya.
Ahli psikologi mendenifisikan apersepsi adalah bersatunya memori yang lama dengan
yang baru pada saat tertentu. Untuk menetapkan asas-asas apersepsi dapat diikuti langkah-
langkah sebagai berikut:
a. Sebelum pelajaran dimulai guru mencari titik tolak untuk menghubungkan
pengetahuan yang telah dimiliki oleh siswa dengan cara mengajukan pertanyaan.
b. Dalam menjelaskan pelajaran dapat digunakan teknik induktif, yaitu dari contoh
menuju hukum, dari yang khusus menuju yang bersifat umum, dari konkret ke
abstrak.
5. Korelasi dan Konsentrasi
Korelasi adalah hubungan antara mata pelajaran yang satu dengan yang lainnya yang
berfungsi untuk menguatkan pengetahuan yang dimiliki oleh siswa, juga dapat menimbulkan
minat dan perhatian siswa. Hendaknya guru juga menghubungkan pelajaran dengan realita
sehari-hari.
Ada tiga tahapan dalam pelaksanaanya, yakni:
a. Tahap inisiasi, guru dapat menarik perhatian siswa dengan alat peraga, supaya
kelas dapat memiliki topik, siswa dibentuk kelompok dan tiap kelompok diberi
permasalahanya masing-masing.
b. Tahap pengembangan, pada tahap hal ini kelompok-kelompok diterjunkan
langsung kelapangan untuk mencari sumber data untuk materi diskusi, laporan
ditulis lengkap, para siswa diharapkan dapat berpartisipasi secara aktif dan guru
bertindak sebagai pedamping.
c. Tahap kulminasi, sebagai tahap akhir, setelah semua kelompok dapat
menyelesaikan laporan yang mereka buat maka diadakan diskusi kelas atau
diskusi panel, dan diharapkan para siswa dapat berperan aktif.
6. Kooperatif
Model pembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja
kelompok termasuk bentuk-bentuk yang dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru.
Kooperatif menggambarkan makna yang lebih luas, yaitu menggambarkan keseluruhan
proses sosial dalam belajar dan mencangkup pula pengertian kolaborasi.
Adapun pengelompokan kelompok itu biasanya didasarkan pada adanya alat pelajaran
yang tidak mencukupi jumlahnya, kemampuan belajar siswa, memperbesar partisipasi siswa,
pembagian tugas dan kerja sama. yang dimaksud dengan kooperatif disini adalah belajar atau
bekerja sama (kelompok). Hal ini dianggap penting untuk menjalin hubungan sosial antara
siswa yang satu dengan yang lainnya, juga hubungan guru dengan siswa.
Adapun keuntungan-keuntungan kooperatif antara lain:
a. Hasil belajar lebih sempurna bila dibandingkan dengan belajar individual.
b. Pendapat yang dituangkan dalam kelompok lebih meyakinkan dibandingkan
pendapat individual.
c. Dengan kerja sama yang dilakukan oleh siswa dapat mengikat tali persatuan,
tanggung jawab bersama, rasa memiliki, dan menghilangkan egoisme.
Pendapat kami dari pemaparan Bab II bagian D , pentingnya mengetahui penerapan asas dan
prinsip belajar dan pembelajaran ini agar, peserta didik mampu mengikuti proses aliran
belajar dan pembelajaran ini agar terlaksana sehingga tidak ada hambatan bagi peserta didik
maupun pendidik.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Prinsip Belajar adalah landasan berpikir, landasan berpijak, dan sumber motivasi agar
Proses Belajar dan Pembelajaran dapat berjalan dengan baik antara pendidik dengan peserta
didik. asas-asas pembelajaran adalah prinsip-prinsip umum yang harus dikuasai oleh guru
dalam melakukan kegiatan belajar mengajar atau dengan kata lain asas-asas pembelajaran
adalah suatu yang dijadikan dasar berpikir dan bertindak untuk menciptakan proses belajar.
B. Saran
Dalam melaksanakan proses belajar dan mengajar di kelas, sebaiknya sebagai calon
pendidik, kita harus bisa menjelaskan prinsip dan azas belajar dan pembelajaran,
menerapkannya dalam upaya meningkatkan kualitas kita sebagai calon pendidik dan juga
menciptakan suasana yang akan menjadikan siswa lebih nyaman dalam menerima bahan ajar
yang akan kita berikan nantinya.
DAFTAR PUSTAKA
Dimyanti dan Mudjiono. Belajar dan Pembelajaran. 2002. Rineka Cipta & Departemen
Pendidikan & Kebudayaan.
Syaifuddin Iskandar. Materi Mata Kuliah Belajar dan Pembelajaran. 2008. Universitas
Samawa.
Sari Ratna Annisa. Modul Teori Prinsip Media (Online), (http://staff.uny.ac.id/, diakses 24
September 2017).