OLEH
NIM : 201999010966
BANYUWANGi
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah Belajar dan Pembelajaran ini dapat
diselesaikan dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan
kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita
selaku umatnya.
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah Belajar dan Pembelajaran ini. Dan kami juga
menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet yang telah
membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah ini.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah
dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan
dalam penulisan makalah Belajar dan Pembelajaran ini sehingga kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan
makalah ini.
Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan
dan kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah
SWT, dan kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga makalah Belajar
dan Pembelajaran ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................ i
DAFTAR ISI....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.........................................................................................
B. Rumusan Masalah....................................................................................
C. Tujuan......................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Konsep Belajar dan Pembelajaran...........................................................
B. Hakikat Belajar dan Pembelajaran...........................................................
C. Tujuan Belajar dan Pembelajaran............................................................
D. Ciri-ciri Belajar dan Pembelajaran...........................................................
E. Prinsip Belajar dan Pembelajaran............................................................
F. Teori-teori Belajar dan Pembelajaran......................................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan..............................................................................................
B. Saran........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era digital yang serba modern menuntut setiap negara untuk
menghasilkan sumber daya manusia dengan kesiapan yang lebih matang
dalam segala hal. Bidang pendidikan merupakan salah satu bidang yang
sangat berpengaruh untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang
dibutuhkan untuk menghadapi tuntutan zaman. Namun, mendidik anak sejak
dini hingga menjadi individu yang berkualitas, dan mempertahankan kualitas
tersebut bukan hal yang mudah. Perlu proses yang panjang untuk membentuk
individu yang mampu mengikuti alur era digital. Untuk mewujudkan hal
tersebut, tentu individu harus melakukan suatu proses yang disebut belajar.
Dalam dunia pendidikan, belajar merupakan kata kunci yang paling
penting. Jika tidak ada belajar maka tidak akan ada pendidikan dan di dalam
pendidikan akan terjadi suatu pembelajaran yang akan membentuk individu
yang berkualitas. Karena belajar merupakan modifikasi atau memperteguh
kelakuan melalui pengalaman belajar bukan suatu hasil melainkan proses yang
bertujuan berbagai pengalaman, proses melihat, mengamati, dan memahami
sesuatu yang dipelajari. Selain itu pembelajaran merupakan suatu kombinasi
yang tersusun meliputi unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan
prosedur yang saling mempengaruhi dalam mencapai tujuan pembelajaran
Pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung serentetan
perbuatan guru/dosen dan siswa/mahasiswa atas dasar hubungan timbal balik
yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu.
Pembelajaran dalam hal ini merupakan suatu kumpulan yang terdiri dari
komponen-komponen pembelajaran yang saling berinteraksi, berintegrasi satu
sama lainnya. Oleh karenanya jika salah satu komponen tidak dapat
terinteraksi, maka proses dalam pembelajaran akan menghadapi banyak
kendala yang mengaburkan pencapaian tujuan pembelajaran.
1
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan
dibahas di dalam makalah tentang Belajar dan Pembelajaran ini adalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana konsep belajar dan pembelajaran?
2. Apa hakikat dari belajar dan pembelajaran?
3. Apa tujuan dari belajar dan pembelajaran?
4. Apa saja ciri-ciri belajar dan pembelajaran?
5. Apa saja prinsip-prinsip belajar dan pembelajaran?
6. Apa saja teori-teori dalam belajar dan pembelajaran?
C. Tujuan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah tentang Belajar dan
Pembelajaran ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui konsep belajar dan pembelajaran.
2. Untuk mengetahui hakikat belajar dan pembelajaran.
3. Untuk mengetahui tujuan belajar dan pembelajaran.
4. Untuk mengetahui ciri-ciri belajar dan pembelajaran.
5. Untuk mengetahui prinsip belajar dan pembelajaran.
6. Untuk mengetahui teori-teori belajar dan pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
1
Henry Clay Lindgren. 1976. Educational Psychology in the Classroom. Toronto:
John Wiley & Sons, Inc.
2
Heinich, Robert, et al. 1999. Instructional Media and Technology for Learning.
New Jersey: Prentice Hall.
3
Gredler, Margareth E. 2011. Learning and Instruction: Teori dan Aplikasi.
Jakarta: Kencana.
4
Gagne, Briggs J. 2008. Principles of Instructional Design. Second Edition. New
York: Holt Rinehart and Winston.
3
4
2. Konsep Pembelajaran
Pembelajaran adalah suatu proses yang mengandung serentetan perbuatan
guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi
edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam pembelajaran terdapat sejumlah
tujuan yang hendak dicapai. Pembelajaran dalam hal ini merupakan suatu
kumpulan yang terdiri dari komponen-komponen pembelajaran yang saling
berinteraksi, berintegrasi satu sama lainnya5. Oleh karenanya jika salah satu
komponen tidak dapat terinteraksi, maka proses dalam pembelajaran akan
menghadapi banyak kendala yang mengaburkan pencapaian tujuan pembelajaran.
Istilah “pembelajaran” sama dengan “instruction atau “pengajaran”.
Pengajaran mempunyai arti cara mengajar atau mengajarkan. Dengan demikian
pengajaran diartikan sama dengan perbuatan belajar (oleh siswa) dan mengajar
(oleh guru). Kegiatan belajar mengajar adalah satu kesatuan dari dua kegiatan
yang searah. Kegiatan belajar adalah kegiatan primer, sedangkan mengajar adalah
kegiatan sekunder yang dimaksudkan agar terjadi kegiatan secara optimal.
5
Aunurrahman. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
5
6
Gulo, W. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Grasindo.
7
Sudjana, Nana. 2002. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar
Baru Algensindo.
8
Syah, Muhibbin. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
9
Darsono, Max, dkk. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP
Semarang Press.
6
Gagne dan Briggs mengartikan instruction atau pembelajaran ini adalah suatu
sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajar siswa, yang berisi
serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian rupa untuk
mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar siswa yang bersifat
internal11. Sedangkan dalam Undang-Undang No. 23 Tahun 2003 tentang
Sisdiknas, pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Berangkat dari pengertian tersebut, maka dapat dipahami bahwa pembelajaran
membutuhkan hubungan dialogis yang sungguh-sungguh antara guru dan peserta
didik, di mana penekanannya adalah pada proses pembelajaran oleh peserta didik
(student of learning), dan bukan pengajaran oleh guru (teacher of teaching)12.
Konsep seperti ini membawa konsekuensi kepada fokus pembelajaran yang lebih
ditekankan pada keaktifan peserta didik sehingga proses yang terjadi dapat
menjelaskan sejauh mana tujuan-tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dapat
dicapai oleh peserta didik.
Keaktifan peserta didik ini tidak hanya dituntut secara fisik saja, tetapi juga
dari segi kejiwaan. Apabila hanya fisik peserta didik saja yang aktif, tetapi pikiran
dan mentalnya kurang aktif, maka kemungkinan besar tujuan pembelajaran tidak
tercapai. Ini sama halnya dengan peserta didik tidak belajar, karena peserta didik
tidak merasakan perubahan di dalam dirinya.13
Pembelajaran pada hakikatnya adalah proses interaksi antara peserta didik
dengan lingkungan, sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih baik.
Dan tugas guru adalah mengkoordinasikan lingkungan agar menunjang terjadinya
perubahan perilaku bagi peserta didik. Pembelajaran juga dapat diartikan sebagai
usaha sadar pendidik untuk membantu peserta didik agar mereka dapat belajar
10
Tilaar, H.A.R. 2002. Pendidikan, Kebudayaan, dan Masyarakat Madani
Indonesia: Strategi Reformasi Pendidikan Nasional. Cet. III. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
11
Gagne, Briggs J. 2008. Principles of Instructional Design. Second Edition. New
York: Holt Rinehart and Winston.hal 3
12
Suryosubroto, B. 1997. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka
Cipta.
13
Fathurrohman, Pupuh & Sutikno, Sobry. 2007. Strategi Belajar Mengajar
melalui Penanaman Konsep Umum & Konsep Islam. Cet. II. Bandung: Refika
Aditama.
7
14
Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar. Jakarta: Rajawali
Pers.
8
harus melakukan pendekatan yang bijak dan hati-hati. Guru harus bisa menjadi
contoh bagi anak didik dan memiliki kecakapan dalam memberikan motivasi dan
mengarahkan berpikir. Bertolak dari berbagai definisi yang telah diuraikan para
pakar tersebut, secara umum belajar dapat dipahami sebagai suatu tahapan
perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap (permanen) sebagai
hasil pengalaman. Sehubungan dengan pengertian itu perlu ditegaskan bahwa
perubahan tingkah laku yang timbul akibat proses kematangan (maturation),
keadaan gila, mabuk, lelah, dan jenuh tidak dapat dipandang sebagai hasil proses
belajar.
2. Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran merupakan salah satu aspek yang perlu dipertimbangkan
dalam merencanakan pembelajaran. Segala kegiatan pembelajaran muaranya pada
tercapainya tujuan tersebut. Dilihat dari sejarahnya, tujuan pembelajaran pertama
kali diperkenalkan oleh B.F. Skinner pada tahun 1950 yang diterapkannya dalam
ilmu perilaku (behavioural science) dengan maksud untuk meningkatkan mutu
pembelajaran. Kemudian diikuti oleh Robert Mager yang menulis buku yang
berjudul “Preparing Instructional Objective” pada tahun 1970 di seluruh lembaga
pendidikan termasuk di Indonesia. Penuangan tujuan pembelajaran ini bukan saja
memperjelas arah yang ingin dicapai dalam suatu kegiatan belajar, tetapi dari segi
efisiensi diperoleh hasil belajar yang maksimal.
Banyak pengertian yang diberikan para ahli pembelajaran tentang tujuan
pembelajaran, yang satu sama lain memiliki kesamaan di samping ada perbedaan
sesuai dengan sudut pandangnya.
bahwa tingkah laku yang terjadi setelah belajar akan bersifat menetap. Misalnya
kecakapan seorang anak dalam memainkan piano setelah belajar, tidak akan
hilang, melainkan akan terus dimiliki dan bahkan makin berkembang bila terus
dipergunakan atau dilatih.
e. Perubahan dalam Belajar Bertujuan dan Terarah
Ini berarti bahwa perubahan tingkah laku itu terjadi karena ada tujuan yang
akan dicapai. Perubahan terarah pada perubahan tingkah laku yang benar-benar
disadari. Misalnya seseorang yang belajar mengetik, sebelumnya sudah
menetapkan apa yang mungkin dapat dicapai dengan belajar mengetik, atau
tingkat kecakapan mana yang dicapainya. Dengan demikian, perbuatan belajar
yang dilakukan senantiasa terarah pada tingkah laku yang telah ditetapkannya.
f. Perubahan Mencakup Seluruh Aspek Tingkah Laku
Perubahan yang diperoleh individu setelah melalui suatu proses belajar
meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku. Jika seseorang belajar sesuatu,
sebagai hasilnya ia akan mengalami perubahan tingkah laku secara menyeluruh
dalam sikap kebiasaan, keterampilan, pengetahuan, dan sebagainya. Misalnya,
jika seseorang anak telah belajar naik sepeda, maka perubahan yang paling
tampak adalah dalam keterampilan naik sepeda itu. Akan tetapi, ia telah
mengalami perubahan-perubahan lainnya seperti pemahaman tentang cara kerja
sepeda, pengetahuan tentang jenis-jenis sepeda, pengetahuan tentang alat-alat
sepeda, cita-cita untuk memiliki sepeda yang lebih bagus, kebiasaan
membersihkan sepeda, dan sebagainya. Jadi, aspek perubahan yang satu
berhubungan erat dengan aspek lainnya.
2. Ciri Pembelajaran
a. Memiliki tujuan yaitu untuk membentuk peserta didik dalam suatu
perkembangan tertentu.
b. Terdapat mekanisme, prosedur, langkah-langkah, metode dan teknik
yang direncanakan dan didesain untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
c. Fokus materi ajar, terarah dan terencana dengan baik.
d. Adanya aktivitas peserta didik merupakan syarat mutlak bagi
berlangsungnya kegiatan pembelajaran.
11
20
Budiningsih, Asri. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
15
A. Kesimpulan
Kegiatan belajar selalu terjadi pada semua orang, baik disadari maupun tidak.
Kegiatan belajar selalu menjadi bagian dari rutinitas sehari-hari, mulai dari
bangun tidur hingga tidur kembali. Misalnya, jika seseorang tiba-tiba melihat
petani sedang mencangkul di sawah, dia akan merasa betapa sulitnya kehidupan
mereka untuk menghasilkan bahan makanan, dan dia akan merasa menghargai
hasil kerja keras mereka. Ilustrasi ini menunjukkan adanya pengalaman belajar
yang mengubah perilaku, seperti menghargai karya petani sendiri.
B. Saran
Para mahasiswa diharapkan agar mengetahui proses belajar mengajar pada
mata kuliah belajar dan pembelajaran dalam kehidupan sehari-hari dan untuk
lebih memahami dan mampu menjelaskan dalam dunia pendidikan.
16
DAFTAR PUSTAKA
Darsono, Max, dkk. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang
Press.
Dimyati & Mudjiono. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Fathurrohman, Pupuh & Sutikno, Sobry. 2007. Strategi Belajar Mengajar melalui
Penanaman Konsep Umum & Konsep Islam. Cet. II. Bandung: Refika
Aditama.
Heinich, Robert, et al. 1999. Instructional Media and Technology for Learning.
New Jersey: Prentice Hall.