Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

KONSEP DASAR DAN STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF

DI

OLEH

Rosyalinda Afrita (190406006)


Medi Yarfan (190406007)
M. Iqbal Otsa (190406018)
Putri Yolanda (190406025)
Dosen Pengampu :

Nishbah Fadhelina, M.Pd

PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SAMUDRA

TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan rahmat, inayah,

taufik dan hinayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah tentang

“KONSEP DASAR DAN STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF” ini dalam bentuk

maupun isinya yang sederhana. Semoga makalah ini dapat digunakan sebagai salah satu

acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam meningkatkan proses dalam

pendidikan.

Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman

bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini

sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki

sangat kurang. Oleh karena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan

masukan – masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Langsa, 06 Maret 2021

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................... i

DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang.............................................................................................................. 1

1.2. Rumusan Masalah......................................................................................................... 2

1.3. Tujuan........................................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Konsep Dasar Pembelajaran Efektif............................................................................. 3

A. Kriteria Pembelajaran Efektif.................................................................................. 6

B. Prosedur Pembelajaran Efektif................................................................................ 7

2.1. Strategi Pembelajaran Efektif....................................................................................... 10

A. Pengertian Strategi Pembelajaran............................................................................ 10

B. Konsep Dasar Strategi Pembelajaran....................................................................... 13

C. Variabel – Variabel Strategi Pembelajaran.............................................................. 13

D. Unsur – Unsur Strategi Pembelajaran..................................................................... 14

E. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Strategi Pembelajaran................................. 15

F. Klasifikasi Strategi Pembelajaran............................................................................ 18

G. Prinsip Dari Pembelajaran Yang Efektif................................................................. 19

H. Metode dan Model Pembelajaran Efektif................................................................ 21

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan................................................................................................................... 24

ANALISIS SOAL................................................................................................................ 25

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 26

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pada mulanya strategi digunakan dalam dunia militer dan diartikan sebagai cara

penggunaan seluruh kekuatan militer untuk menenangkan suatu peperangan. Seorang yang

berperang dalam mengatur strategi, untuk memenangkan peperangan sebelum melakukan

tindakan, ia akan menimbang bagaimana kekuatan pasukan yang dimilikinya baik dilihat dari

kuantitas maupun kualitasnya. Setelah semuanya diketahui, baru kemudian ia akan menyusun

tindakannya yang harus dilakukan, taktik dan teknik peperangan, maupun waktu yang tepat

untuk melakukan serangan. Dengan demikian dalam menyusun strategi perlu

memperhitungkan berbagai faktor, baik dari dalam maupun dari luar.

Istilah strategi, sebagaimana banyak istilah lainnya, dipakai dalam banyak konteks

dengan makna yang tidak selalu sama. Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang

berkaitan dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam

kurun waktu tertentu. Didalam konteks belajar mengajar, strategi berarti pola umum

perbuatan guru – peserta didik didalam perwujudan kegiatan belajar – mengajar. Sifat umum

pola tersebut berarti bahwa macam dan urutan perbuatan yang dimaksud tampak

dipergunakan atau dipercayakan guru dan peserta didik didalam macam – macam peristiwa

belajar.

Pembelajaran yang baik dan juga efektif merupakan pembelajaran yang aktif,

interaktif, kreatif, edukatif, dan menyenangkan. Strategi pembelajaran mengandung rentetan

aktivitas yang dapat dijadikan pedoman (petunjuk umum) agar kompetensi sebagai tujuan

pembelajaran dapat tercapai secara optimal. Strategi pembelajaran juga mengandung siapa

melakukan apa dalam proses pembelajaran, bagaimana melaksanakan tugas pembelajaran,

serta dimana kegiatan pembelajaran berlangsung.


1
Strategi pembelajaran adalah suatu rencana yang dilaksanakan pendidik (guru) untuk

mengoptimalkan potensi peserta didik agar siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran

dan mencapai hasil yang diharapkan. Strategi disusun untuk mencapai tujuan tertentu. Oleh

karena itu, sebelum menentukan strategi harus dirumuskan terlebih dahulu tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai. Maka strategi pembelajaran harus dikerjakan baik oleh

pendidik maupun peserta didik agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan

efisien.

Pengertian efektif adalah cara mencapai suatu tujuan dengan pemilihan cara yang

benar dari beberapa alternative, kemudian mengimplementasikan pekerjaan dengan tepat

dengan waktu yang cepat. Pekerjaan efektif berhubungan perencanaan, perjadwalan dan

pengeksekusian keputusan yang tepat guna. Suatu pekerjaan dapat dikatakan efektif jika

tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya berhasil dicapai.

1.2. Rumusan Masalah

a. Bagaimanakah konsep dasar pembelajaran efektif?

b. Apa sajakah strategi pembelajaran efektif?

1.3. Tujuan

a. Mengetahui konsep dasar pembelajaran efektif

b. Mengetahui strategi pembelajaran efektif

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Konsep Dasar Pembelajaran Efektif

Proses pembelajaran pada dasarnya merupakan hubungan antara guru dan peserta

didik. Kualitas antara guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran sebagian besar

ditentukan oleh pribadi pendidik dalam mengajar (teaching) dan peserta didik dalam belajar

(learning) hubungan tersebut mempengaruhi kesediaan murid untuk melibatkan diri dalam

kegiatan ini. Jadi, bila terjadi hubungan yang positif antara guru dan peserta didik, peserta

didik akan berusaha untuk sungguh – sungguh masuk dalam kegiatan ini. Hal ini terjadi

karena selain murid memiliki rasa senang yang diperolehnya dari hubungan positif dengan

gurunya. Semakin besar keterlibatan murid memahami dan menguasai bahan pelajaran yang

diberikan. Begitu pula sebaliknya. Dengan kata lain kualitas hubungan antara guru dan

peserta didik menentukan keberhasilan proses pembelajaran efektif.

Sekolah sebagai lembaga pendidikan membantu mengembangkan potensi – potensi

yang dimiliki peserta didik melalui proses belajar mengajar (schooling is building or

institusional for teaching and learning). Fasilitas, sarana, sumber dan tenaga kependidikan

merupakan fasilisator yang membantu, mendorong dan membimbing peserta didik dalam

pembelajaran guna memperoleh keberhasilan dalam belajar.

Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri

seseorang sebagai hasil dari pengalaman dan latihan. Perubahan sebagai hasil dari belajar

dapat ditimbulkan dalam berbagai bentuk, seperti berubahnya pengetahuan, pemahaman,

sikap dan tingkah laku kecakapan serta kemampuan. Oleh sebab itu proses belajar adalah

proses aktif. Pembelajaran adalah reaksi terhadap situasi yang ada disekitar. Proses belajar

mengajar diarahkan kepada suatu tujuan, proses berbuat melalui pengalaman. Proses belajar

3
mengajar adalah suatu proses melihat dan mengalami, mengamati dan memahami ssesuatu

yang dipelajari untuk memperoleh hasil yang ditentukan, melalui pembinaan, pemberian

penjelasan, pemberian bantuan dan dorongan dari pendidik.

Perubahan perilaku dari hasil proses belajar mengajar adalah sebagai akibat adanya

interaksi antara individu dengan lingkungan. Interaksi ini biasanya dilakukan secara

disengaja. Kesempatan ini sendiri tercermin dari adanya faktor – faktor berikut ini :

 Kesiapan, yaitu kapasitas baik fisik maupun mental untuk melakukan sesuatu.

 Motivasi, yaitu dorongan dari diri sendiri untuk melakukan sesuatu.

 Tujuan yang ingin dicapai.

Ketiga faktor ini akan mendorong peserta didik dan pendidik untuk melakukan proses

belajar mengajar, karena adanya proses belajar mengajar peserta didik akan mengalami atau

memperoleh kematangan pribadi. Untuk mencapai pribadi yang matang setiap orang

melakukan sejumlah kecakapan dan keterampilan tertentu yang harus dikembangkan melalui

pekerjaan.

Sungguhpun tidak selalu mudah merumuskan secara pasti apa yang dimaksudkan

dengan istilah “efektif”, guru – guru selalu membutuhkan rentangan pengetahuan mengenai

bahan kajian dan keterampilan professional yang luas.

Mengajar anak – anak kecil membaca dan menulis, untuk memahami dunia

disekitarnya, untuk mengerti dan dapat menggunakan prinsip – prinsip matematika dan sains,

menggunakan kecerdasan dan imajinasinya yang sedang berkembang, hidup dan bekerja

secara serasi dengan orang – orang lain, semuanya membutuhkan guru yang efektif agar dapat

memiliki pengetahuan pengertian mengenai isi materi pelajaran dan pokok bahasan yang

diajarkan, sebagaimana halnya kemampuan mengelola kelas, menerangkan dengan jelas,

menanyakan pertanyaan – pertanyaan yang bermutu dan tepat, dan memantau serta menilai

proses belajar.

4
Terdapat perpaduan banyak faktor yang menutut guru memiliki tingkat kemampuan

professional yang lebih tinggi lagi. Ini termasuk pertumbuhan yang cepat dalam penguasaan

pengetahuan, berubahnya bukan hanya kaitan antara ketenagakerjaan dengan dunia kerja,

tetapi juga meningkatnya tekanan umum untuk mempertanggungjawabkan segala biaya

pendidikan, perkembangan bentuk baru teknologi pendidikan dan informasi, untuk meningkat

kemampuan profesionalnya, termasuk mereka yang telah memperlihatkan keterampilan

pembelajaran yang tinggi dikelasnya.

Implikasinya bagi guru – guru adalah jelas. Begitu banyak yang harus diketahui dan

dimengerti, jadi jika anda tidak dapat mengetahui segala sesuatu, anda harus mengetahui

sesuatu. Sehubungan dengan itu banyak usaha yang dilakukan baik pada tingkat daerah untuk

menentukan isi pendidik apa yang harus dipelajari anak – anak pada tingkat usia dan daerah

tertentu atau oleh guru – guru itu sendiri pada tingkat daerah untuk menyusun program dan

melaksanakan kurikulum yang memperhatikan tahap perkembangan anak – anak serta sesuai

dengan keadaan dan kebutuhan lingkungan. Kedua, jika anda tidak dapat mengetahui atau

mempelajari segala sesuatu, anda harus bisa menemukan untuk anda sendiri, dan inilah

sebabnya mengapa proses belajar penting disamping isi pendidikan. Ketiga, oleh karena

murid – murid hanya dapat memperoleh sebagian kecil pengetahuan dan keterampilan yang

dimiliki manusia sekarang ini, guru – guru harus mengembangkan strategi pembelajaran yang

bukan hanya menyampaikan informasi, tetapi juga mendorong anak – anak belajar mandiri

dan sebagai anggota kelompok.

Pada abad 21 banyak orang yang akan bekerja pada industry pelayanan dan yang lain

akan menjalankan usaha – usaha kecil. Ini berarti bahwa banyak orang yang tidak lagi bekerja

dipabrik – pabrik dan akan berhubungan lebih dekat dengan orang – orang lain dari pada

dengan mesin, dan ini membutuhkan tingkat imajinasi, sifat inventif, dorongan dan

keterampilan hubungan antara pribadi yang tinggi. Lagi pula, peletakkan dasar yang sehat

5
bagi kualitas tersebut dapat dikembangkan pada sekolah – sekolah dasar yang baik dan guru –

guru yang memupuk hubungan serupa itu haruslah diberi penghargaan.

A. Kriteria Pembelajaran yang Efektif

Kerberhasilan proses pembelajaran tidak terlepas dari cara mengajar dan pesera didik

belajar, sebab baik tidaknya hasil proses pembelajaran dapat dilihat dan dirasakan oleh

pendidik dan peserta didik sendiri. Proses belajar mengajar yang dikatakan berhasil apabila

ada perubahan pada diri peserta didik. Perubahan perilaku ini menyangkut pengetahuan, sikap

dan keterampilan. Juga didalam proses pembelajaran peserta didik harus menunjukkan

kegairahan belajar yang tinggi, semangat kerja yang besar dan percaya pada diri sendiri.

Untuk memperoleh hasil seperti yang telah dikemukakan diatas, salah satu caranya adalah

meningkatkan kualitas belajar.

Untuk kegiatan proses pembelajaran yang efektif dan memperoleh hasil yang

memuaskan, pendidik dan peserta didik perlu menggunakan cara – cara belajar yang efektif

pula. Sebenarnya banyak cara yang dapat ditempuh untuk memperoleh keefektifan dalam

proses pembelajaran, yaitu dari memberikan informasi dan penjelasan, memberikan tugas

praktek dilaboratorium sampai dengan praktek dilapangan namun apakah semua kegiatan itu

efektif dilaksanakan oleh peserta didik dan memperoleh hasil yang memuaskan tanpa

mengetahui pembelajaran yang baik.

Agar didalam pembelajaran memperoleh hasil yang memuaskan dan memperoleh

kesuksesan, perlu memperhatikan sejumlah komponen seperti berikut :

a. Tujuan yang diharapkan merupakan tugas, tuntutan atau kebutuhan yang harus

diperoleh atau sistem nilai yang harus nampak dalam perilaku dan merupakan

karakteristik kepribadian peserta didik dan seyogyanya diterjemahkan kedalam

perilaku dalam berbagai kegiatan yang berencana dan dapat dievaluasi.

6
b. Dalam pembelajaran harus mengembangkan peserta didik seoptimal mungkin melalui

berbagai kegiatan, guna mencapai tujuan.

c. Target pembelajaran yang ditetapkan dalam tujuan pembelajaran khusus tercapai

minimum.

d. “Time of learning” siswa, dalam arti waktu yang dibutuhkan siswa untuk mencapai

tujuan pembelajaran, dapat diselesaikan tepat atau bahkan kurang dari seluruh waktu

kegiatan pembelajaran.

e. Berkembangnya “coriusity” dan merangsang peserta didik untuk melakukan kegiatan

belajar dalam mencapai tujuan – tujuan yang dikehendaki.

f. Kegiatan guru siswa mampu menciptakan suasana dan lingkungan yang kondusif

untuk aktivitas belajar.

g. Pengembangan keterampilan peserta didik sebagai hasil dari proses pembelajaran

(learning skills development) yang semakin meningkat dan berkembang secara baik

dan wajar sesuai tujuan – tujuan pembelajaran.

B. Prosedur Pembelajaran yang Efektif

Agar memperoleh hasil yang memuaskan dalam proses belajar mengajar, peserta didik

dan guru dalam proses belajar mengajar perlu memperhatikan hal – hal sebagai berikut :

a. Menciptakan suasana proses belajar mengajar yang menyenangkan dan merangsang

aktivitas proses belajar mengajar.

b. Mengoptimalkan hasil belajar melalui proses belajar mengajar yang berdaya guna dan

berhasil.

c. Mengerjakan tugas dengan baik.

d. Merumuskan tujuan pembelajaran secara nyata.

e. Melihat kembali hasil – hasil pembelajaran yang telah dicapai.

f. Mencari jalan keluar agar dalam proses belajar mengajar lebih aktif dan kreatif.

7
Proses pembelajaran adalah suatu proses yang sulit apalagi didalam pembelajaran itu

ada tujuan yang ingin dicapai. Karena dalam proses belajar itu tidak hanya banyak kegiatan

yang harus ditempuh dan dilakukan. Oleh sebab itu dalam rangka memperoleh keberhasilan

dalam proses pembelajaran baik pendidik maupun peserta didik perlu mengetahui, memahami

dan keterampilan dalam melaksanakan prosesur pembelajaran tersebut adalah :

a. Tahap Pra Pembelajaran

Pada tahap ini langkah – langkah yang perlu ditempuh adalah sebagai berikut :

 Menganalisis materi belajar yang tersedia dengan mempertimbangkan aspek

ruang lingkup (scope) dan urutan (sequence) materi dikaitkan dengan tujuan

belajar dan dampak iring (nurturant effect) yang hendak dicapai.

 Menganalisis potensi, pengalaman, dan kebutuhan peserta didik dikaitkan

dengan tujuan yang hendak dicapai dan materi yang harus dikuasi peserta

didik.

 Menganalisis jenis kecakapan hidup yang dapat dipelajari secara langsung

maupun tidak langsung dari setiap materi belajar yang akan disajikan sesuai

dengan ruang lingkup dan urutan materi belajar yang tersedia.

 Menganalisis sumber – sumber belajar dan fasilitas pembelajaran yang tersedia

atau yang dapat disediakan untuk mendukung pelaksanaan proses

pembelajaran yang akan dilaksanakan.

 Berdasarkan langkah – langkah tersebut, selanjutnya disusun program

pembelajaran untuk waktu tertentu.

b. Tahap Pelaksanaan Pembelajaran

Langkah – langkah yang harus dilakukan guru dalam pelaksanaan proses

pembelajaran meliputi rangkaian kegiatan berikut ini :

8
 Membuka kegiatan pembelajaran melalui appresepsi, yaitu mengaitkan

kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan apa yang sudah dipelajari

sebelumnya dengan pengalaman atau pemahaman yang sudah dimiliki peserta

didik.

 Menjelaskan program pembelajaran yang harus dilakukan peserta didik, yatu

menginformasikan tujuan dan program pembelajaran yang dirancang guru

pada tahap pra pembelajaran.

 Mengorganisasikan pelaksanaan kegiatan belajar peserta didik, termasuk

mengatur waktu yang dibutuhkan untuk kegiatan pembelajaran maupun

mengorganisasikan peserta didik dalam pembelajarannya (individual,

kelompok atau klasikal).

 Penyajian bahan belajar dengan pendekatan pembelajaran yang sesuai

(ekspositori, inkuiri, eksperimen, atau discovery) melalui pemanfaatan sumber

– sumber belajar dan fasilitas belajar yang tersedia.

 Memotivasi kegiatan belajar peserta didik melalui penguatan, penjelasan,

penghargaan, ataupun apresepsi terhadap perilaku belajar peserta didik.

 Melakukan penyesuaian – penyesuaian kegiatan belajar peserta didik

berdasarkan analisis actual kondisi proses pembelajaran yang terjadi, agar

kegiatan pembelajaran lebih menyenangkan peserta didik.

c. Tahap Penilaian Pembelajaran

Langkah – langkah kegiatan yang dilakukan guru dalam penilain proses pembelajaran

meliputi kegiatan – kegiatan sebagai berikut :

 Melalukan penilaian terhadap proses belajar yang dilakuakn peserta didik

sesuai dengan prosedur yang dirancang semula.

9
 Melakukan penilaian terhadap hasil belajar yang dicapai peserta didik untuk

mengukur ketercapaian tujuan – tujuan pembelajaran yang ditetapkan serta

dampak iringnya.

 Menganalisis hasil penilaian terhadap proses dan hasil belajar peserta didik

dikaitkan dengan tujuan – tujuan pembelajaran yang ditetapkan.

 Menggunakan hasil analisis terhadap penilaian proses dan hasil belajar peserta

didik sebagai referensi peningkatan kualitas pembelajaran yang akan

dilaksanakan mendatang.

2.2. Strategi Pembelajaran

A. Pengertian Strategi Pembelajaran

Strategi pembelajaran adalah suatu rencana yang dilaksanakan pendidik (guru) untuk

mengoptimalkan potensi peserta didik agar siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran

dan mencapai hasil yang diharapkan.

Adapun beberapa pendapat dari strategi pembelajaran antara lain yaitu :

 Gerlach dan Ely, pada tahun 1980 berpendapat bahwa strategi pembelajaran

merupakan cara - cara yang dipilih untuk menyampaikan metode pembelajaran

dalam lingkungan pembelajaran tertentu selanjutnya dijabarkan oleh mereka bahwa

pembelajaran dimaksud meliputi sifat lingkup dan urutan kegiatan pembelajaran

yang dapat memberikan pengelaman belajar peserta didik.

 Kozna, pada tahun 1989 berpendapat secara umum menjelaskan bahwa strategi

pembelajaran dapat diartikan sebagai setiap kegiatan yang dipilih, yaitu yang dapat

memberikan fasilitas atau bantuan kepada peserta didik menuju tercapainya tujuan

pembelajaran tertentu.

10
Secara harfiah kata strategi dapat diartikan sebagai seni (art) melaksanakan atau

strategem yaitu siasat atau strategem yaitu siasat atau rencana. Sedangkan menurut Reber

dalam Muhaimin, strategi sebagai rencana tindakan yang terdiri atas seperangkat langkah

untuk memecahkan masalah atau mencapai tujuan. Menurut Syaiful bahri Djamarah strategi

merupakan sebuah cara atau metode. Strategi secara umum mempunyai pengertian suatu

garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan.

Gropper dalam Hamzah mengatakan bahwa strategi pembelajaran adalah pemilihan atas

berbagai jenis latihan tertentu yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

Dalam kegiatan belajar mengajar, guru harus memiliki strategi agar anak didik

dapat belajar secara efektif dan efisien. Salah satu langkah untuk memiliki strategi itu adalah

harus menguasai teknik – teknik penyajian atau biasanya disebut metode mengajar. Dengan

memiliki strategi, seorang guru akan mempunyai pedoman dalam bertindak yang berkenaan

dengan berbagai alternatif pilihan yang mungkin dapat ditempuh. Dengan demikian

strategi Menurut Newman dan Mogan sebagaimana dikutip oleh Syaiful Sagala, Konsep

dasar strategi belajar mengajar meliputi empat hal :

a. Menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan perilaku belajar.

b. Menentukan pilihan berkenaan dengan pendekatan terhadap masalah belajar

mengajar.

c. Memilih prosedur, metode dan teknik belajar mengajar.

d. Norma dan kriteria keberhasilan kegiatan belajar mengajar.

Strategi pembelajaran ini dapat dibagi menjadi dua tahap, yaitu :

a. Tahap sebelum masuk kelas. Tahap ini dilakukan sebelum guru mengajar, dapat juga

disebut tahap persiapan atau pre-conditions.

11
b. Tahap saat siswa didalam kelas. Tahap ini dilakukan didalam kelas dan disebut

sebagai operating procedures. Kegiatan guru pada tahap ini yaitu :

 Tahap Pra instruksional yaitu tahap yang ditempuh guru pada saat ia

memulai proses belajar mengajar.

 Tahap instruksional yaitu tahap memberikan bahan pelajaran yang telah

disusun guru sebelumnya.

 Tahap penilaian. Tahap ini merupakan tahap yang bertujuan untuk

mengetahui tingkat keberhasilan dari instruksional.

 Tindak lanjut. Berdasarkan hasil penilaian maka diberikan umpan balik

(tindak lanjut) yang berupa perbaikan dan pengayaan.

Strategi pembelajaran merupakan hal yang perlu diperhatikan oleh seorang guru

dalam proses pembelajaran. Paling tidak ada 3 jenis strategi yang berkaitan dengan

pembelajaran,yaitu :

a. Strategi pengorganisasian pembelajaran.

b. Strategi penyampaian pendapat.

c. Strategi pengolaan pembelajaran.

Setelah mencermati konsep strategi pembelajaran, kita perlu mengkaji pula tentang

istilah lain yang erat kaitannya dengan strategi pembelajaran dan memiliki keterkaitan makna

yitu pendekatan, metoda, dan teknik.

 Pendekatan pembelajaran adalah suatu cara pandang dalam melihat dan memahami

situasi pembelajaran. Terdapat dua pendekatan dalam pembelajaran yaitu pendekatan

yang berpusat pada guru (teacher centred approach) dan pendekatan yang berpusat

pada siswa (student centred approach).

 Metoda pembelajaran adalah cara yang digunakan guru dalam menyampaikan bahan

agar tujuan atau kompetensi dasar tercapai.

12
B. Konsep Dasar Strategi Pembelajaran

Menurut Mansur (1991) terdapat empat konsep dasar strategi pembelajaran :

a. Mengidentifikasikan serta menetapkan tingkah laku dari kepribadian anak didik

sebagaimana yang diharapkan sesuai tuntutan dan perubahan zaman.

b. Mempertimbangkan dan memilih sistem belajar mengajar yang tepat untuk mencapai

sasaran yang akurat.

c. Memilih dan menetapkan prosedur, metode dan teknik belajar mengajar yang

dianggap paling tepat dan efektif sehingga dapat dijadikan pegangan guru dalam

menunaikan kegiatan mengajar.

d. Menetapkan norma – norma dan batas minimal keberhasilan atau kriteria serta standar

keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman bagi guru dalam melakukan evaluasi

hasil kegiatan belajar mengajar.

C. Variabel – Variabel Strategi Pembelajaran

1. Tujuan dan Bahan Pengajaran

Belajar terjadi pada situasi tertentu, yang berbeda dari situasi lain yaitu yang disebut

pembelajaran. Pembelajaran merupakan suatu sistem lingkungan belajar yang terjadi dari

komponen atau unsure : tujuan, bahan, strategi, alat, siswa, dan guru. Seperti yang telah anda

ketahui bahwa tujuan pembelajaran menurut Bloom dkk meliputi tiga ranah, yaitu

pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotorik) dan sikap (afektif).

Menurut pendapat Gagne (1988) mengelompokan kemampuan – kemampuan sebagai

hasil belajar didalam lima kelompok, yaitu :

13
a. Keterampilan intelektual, merupakan keterampilan pikiran, yang jika dihubungkan

dengan pendapat bloom termasuk ranah koognitif. Keterampilan intelektual terbagi

atas beberapa tahapan :

 Diskriminasi

 Konsep – konsep konkrit

 Aturan – aturan

 Aturan – aturan tingkat tinggi

b. Strategi koognitif, merupakan suatu proses control yaitu suatu proses internal yang

digunakan seseorang untuk memilih dan mengubah cara – cara memberikan

perhatian, belajar, mengingat, dan berfikir (Gagne, 1985).

c. Invormasi verbal, yang termasuk verbal ialah nama atau label, fakta dan

pengetahuan. Tujuan akhir pelajaran informasi verbal adalah seseorang

mengetahuinya (mampu mengingat). Informasi verbal diperoleh seseorang melalui

pendengaran (kata – kata yang diucapkan oleh orang lain, radio, tv, dan sejenisnya)

dan melalui membaca.

d. Keterampilan motorik, yang dimaksud keterampilan – keterampilan motorik tidak

hanya mencakup kegiatan – kegiatan fisik, akan tetapi digabung dengan

keterampilan intelektual.

e. Sikap, sikap (afektif) merupakan salah satu ranah perilaku manusia atau siswa yang

merupakan kegiatan dari tujuan pendidikan yang tidak dapat dipisahkan dari ranah

kognitif dan psikomotorik. Jujur, sopan, ramah, suka menolong orang lain, hari –

hati, rajin, kreatif, kritis, disiplin, dan sejenisnya merupakan sikap – sikap positif

yang harus dibentuk dan dikembangkan pada diri setiap peserta didik.

D. Unsur - Unsur Strategi Pembelajaran

14
Strategi pembelajaran aktualisasinya berwujudnya serangkaian dari keseluruhan

tindakan strategis guru dalam rangka mewujudkan kegiatan pembelajaran yang efektif dan

efisien. Efektifitas strategi dapat diukur dari tingginya kuantitas dan kualitas hasil belajar

yang dicapai anak. Sedangkan efisien dalam arti penggunaan strategi yang dimaksud sesuai

dengan waktu, fasilitas maupun kemampuan yang tersedia.

Secara singkat, menurut Slameto strategi pembelajaran mencakup 8 unsur

perencanaan tentang :

a. Komponen sistem yaitu guru/dosen, siswa/mahasiswa baik dalam ikatan kelas

kelompok maupun perorangan yang akan terlibat dalam kegiatan belajar mengajar

telah disiapkan.

b. Jadwal pelaksanaan, format dan lama kegiatan telah disiapkan.

c. Tugas – tugas belajar yang akan dipelajari dan yang telah diidentifikasikan.

d. Materi/bahan belajar, alat pelajaran dan alat bantu mengajar yang disiapkan dan

diatur.

e. Masukan dan karakteristik siswa yang telah diidentifikasikan.

f. Bahan pengait yang telah direncanakan.

g. Metode dan teknik penyajian telah dipilih, misalnya ceramah, diskusi dan lain

sebagainya, dan

h. Media yang akan digunakan.

E. Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Strategi Pembelajaran

Faktor - faktor yang dapat mempengaruhi kegiatan sistem pembelajaran diantara lain

faktor guru, faktor siswa, faktor sarana dan prasarana yang tersedia, dan faktor lingkungan.

 Faktor Guru

Keberhasilan suatu sistem pembelajaran, guru merupakan komponen yang

menentukan. Hal ini disebabkan guru merupakan orang yang secara langsung berhadapan

15
dengan siswa. Dalam system pembelajaran guru bisa berperan sebagai perencana atau

desainer pembelajaran, sebagai motivator maupun implementator. Sebagai perencana, guru

dituntut untuk memahami secara benar kurikulum yang berlaku, karakteristik siswa, fasilitas

dan sumber daya yang ada, sehingga semuanya dijadikan komponen – komponen dalam

menyusun rencana dan desain pembelajaran.

Guru merupakan komponen yang sangat menentukan dalam implementasi suatu

strategi pembelajaran. Tanpa guru, bagaimanapun bagus dan idealnya suatu strategi, maka

strategi itu tidak mungkin dapat diaplikasikan. Layaknya seorang prajurit di medan

pertempuran. Keberhasilan penerapan strategi berperang untuk menghancurkan musuh akan

sangat bergantung kepada kualitas prajurit itu sendiri. Demikian juga dengan guru,

keberhasilan implementasi suatu strategi pembelajaran akan tergantung pada kepiawaian guru

dalam menggunakan metode, teknik, dan taktik pembelajaran. Diyakini, setiap guru akan

memiliki pengalaman, pengetahuan, kemampuan, gaya, dan bahkan pandangan yang berbeda

dalam mengajar. Guru yang menganggap mengajar hanya sebatas menyampaikan materi

pelajaran, akan berbeda dengan guru yang menganggap mengajar adalah suatu proses

pemberian bantuan kepada peserta didik. Masing – masing perbedaan tersebut dapat

mempengaruhi baik dalam penyusunan strategi atau implementasi pembelajaran.

Guru dalam proses pembelajaran memegang peran yang sangat penting. Peran guru,

apalagi untuk siswa pada usia pendidikan dasar, tidak mungkin dapat digantikan oleh

perangkat lain, seperti televisi, radio, komputer, dan lain sebagainya. Sebab, siswa adalah

organisme yang sedang berkembang yang memerlukan bimbingan dan bantuan orang dewasa.

Dalam proses pembelajaran guru bukanlah hanya berperan sebagai model atau teladan bagi

siswa yang diajarnya, akan tetapi juga sebagai pengelola pembelajaran (manager of learning).

Dengan demikian, efektivitas proses pembelajaran terletak di pundak guru. Oleh karenanya,

keberhasilan suatu proses pembelajaran sangat ditentukan oleh kualitas atau kemampuan

16
guru. Norman Kirby (1981) menyatakan : "One underlying emphasis should be noticeable :

that the quality of the teacher is the essential, constant feature in the success of any

educational system". Menurut Dunkin (1974), ada sejumlah aspek yang dapat mempengaruhi

kualitas proses pembelajaran dilihat dari faktor guru, yaitu : "teacher formative experience,

teacher training experience and teacher properties". Teacher formative experience, meliputi

jenis kelamin serta semua pengalaman hidup guru yang menjadi latar belakang sosial mereka.

Yang termasuk ke dalam aspek ini di antaranya, meliputi tempat asal kelahiran guru termasuk

suku, latar belakang budaya dan adat istiadat, keadaan keluarga dari mana guru itu berasal,

misalkan apakah guru itu berasal dari keluarga yang tergolong mampu atau tidak apakah

mereka berasal dari keluarga harmonis atau bukan.

 Faktor Peserta Didik (Siswa)

Peserta didik merupakan subjek utama dalam proses pembelajaran, maka dari itu

pengajar harus dapat memilih strategi pembelajaran yang tepat serta memperhatikan

karakteristik peserta didik siswa juga memiliki karakteristik dan perbedaan satu sama lain,

mulai dari fisik, gaya belajar, motivasi belajar, kecerdasan, orientasi bersekolah, cita-cita, dan

berbagai perbedaan lain.

 Faktor sarana dan prasarana

Media pembelajaran merupakan konsep – konsep yang masih konkrit dalam sebuah

pembelajaran. Konsep yang masih abstrak dan sulit dijelaskan kepada siswa secara langsung,

yang bisa dikonkritkan atau disederhanakan melalui pemanfaatan media pembelajaran.

Sarana adalah segala sesuatu yang mendukung secara langsung terhadap kelancaran

proses pembelajaran, misalnya:

a. Media pembelajaran

b. Alat-alat pelajaran

c. Perlengkapan sekolah.

17
Sedangkan prasarana adalah segala sesuatu yang tidak langsung dapat mendukung

keberhasilan proses pembelajaran, misalnya :

a. Jalan menuju sekolah

b. Penerangan sekolah

c. Kamar kecil dan lain sebagainya

Adapun keuntungan yang didapat siswa maupun guru dari sekolah yang memiliki

kelengkapan sarana dan prasarana adalah sebagai berikut:

a. Kelengkapan sarana dan prasarana dapat menumbuhkan gairah dan motivasi guru

mengajar.

b. Kelengkapan sarana dan prasarana dapat memberikan berbagai pilihan pada siswa

untuk belajar.

 Faktor Lingkungan

Dilihat dari dimensi lingkungan ada dua faktor yang dapat mempengaruhi proses

pembelajaran, yaitu faktor organisasi kelas dan faktor iklim sosial-psikologis. Faktor

organisasi kelas yang di dalamnya meliputi jumlah siswa dalam satu kelas merupakan aspek

penting yang dapat memengaruhi proses pembelajaran. Organisasi kelas yang terlalu besar

akan kurang efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran.

F. Klasifikasi Strategi Pembelajaran

Adapun klasifikasi dari strategi pembelajaran, antara lain yaitu :

 Strategi pembelajaran langsung

Strategi pembelajaran langsung merupakan pembelajaran yang banyak diarahkan oleh

guru. Dalam strategi ini efektif untuk menetukan informasi atau membangun keterampilan

tahap demi tahap. Pembelajaran ini biasanya bersifat deduktif.

Kelebihan strategi pembelajaran langsung yaitu mudah untuk direncanakan dan

digunakan, namun ia memiliki kelemahan utama dalam mengembangkan kemampuan, proses,


18
dan sikap yang diperlukan untuk pemikiran kritis dan hubungan interpersonal serta belajar

kelompok.

 Strategi pembelajaran tak langsung

Strategi pembelajaran tak langsung sering disebut inkuiri, induktif, pemecahan

masalah, pengambilan keputusan dan penemuan. Pembelajaran tak langsung ini umumnya

berpusat pada peserta didik hal ini berbanding dengan pembelajaran langsung yang berpusat

pada guru. Pada strategi pembelajaran tak langsung guru berperan sebagai fasilitator bukan

seorang penceramah, ini berarti seorang guru mengelola lingkungan belajar dan memberikan

kesempatan peserta didik untuk terlibat.

 Strategi pembelajaran interaktif

Pada strategi ini lebih menekan pada diskusi dan sharing di antara peserta didik.

Diskusi dan sharing memberikan kesempatan peserta didik untuk bereaksi terhadap

pengalaman, gagasan, pendekatan dan pengetahuan guru atau temannya serta untuk

membangun cara alternatif untuk berfikir dan merasakan. Sementara kelebihan dari strategi

ini yaitu :

a. Peserta didik dapat belajar dari temannya dan guru membangun keterampilan sosial

dan kemampuan – kemampuan.

b. Mengorganisasikan pemikiran dan membangun argumen yang rasional.

G. Prinsip Dari Strategi Pembelajaran Yang Efektif

Panduan prinsip-prinsip pembelajaran efektif

 Pembelajaran efektif berkaitan langsung dengan keberhasilan pencapaian pengalaman

belajar.

 Pembelajaran efektif menguatkan praktek dalam tindakan.

 Pembelajaran efektif mengintegrasikan komponen - komponen kurikulum inti.

19
 Pembelajaran efektif bersifat dinamis dan dapat membangkitkan kegairahan.

 Pembelajaran efektif merupakan perpaduan antara seni dan ilmu tentang pengajaran.

 Pembelajaran efektif membutuhkan pemahaman komprehensif tentang siklus

pembelajaran.

 Pembelajaran efektif dapat menemukan ekspresi terbaiknya ketika guru berkolaborasi

untuk mengembangkan, mengimplementasikan, dan menemukan bentuk praktek

mengajar yang profesional.

 Interaktif

Prinsip interaktif bermakna bahwa mengajar bukan hanya sekedar menyampaikan

pengetahuan dari pendidik peserta didik, tetapi mengajar dianggap suatu proses

mengatur lingkungan yang dapat meransang peserta didik untuk belajar. Dengan

demikian proses pembelajaran adalah proses interaaksi baik antara pendidik dan

peserta didik, antara sesama pendidik maupun peserta didik dengan lingkungannya.

Dengan cara tersebut dimungkinkan kemampuan peserta didik akan berkembang baik

secara mental-spiritual, intelektual, emosional, sosial dan fisik.

 Inspiratif

Proses pembelajaran dikatakan inspiratif jika proses pembelajaran memungkinkan

peserta didik untuk mencoba dan melakukan sesuatu. Dalam proses pembelajaran

peserta didik harus membuka peluang agar peserta didik dapat melakukan sesuatu

terkait dengan pembelajaran. Peserta didik dimotivasi untuk mengembangkan

inspirasinya sendiri, sehingga pengetahuan, keterampilam dan pengalamannya dapat

dikembangkan sendiri bermakna, dan kontekstual.

Prinsip penggunaan strategi yang digunakan pada Taman Kanak-kanak tidak terlepas

dari prinsip pembelajaran di taman kanak-kanak, yaitu:

a. Bermain sambil belajar dan belajar seraya bermain.

20
b. Pembelajaran disesuaikan dengan perkembangan anak.

c. Pembelajaran disesuaikan dengan kebutuhan anak baik fisik maupun psikologis secara

optimal.

Pembelajaran berpusat pada anak yakni anak diberi kesempatan menentukan pilihan,

mengemukakan pendapat, dan aktif melakukan dan mengalami sendiri guru sebsgai

pembimbing dan fasilitator.

H. Metode dan Model Pembelajaran Efektif

1. Model Examples Non Examples

Examples Non Examples adalah metode belajar yang menggunakan contoh – contoh.

Contoh dapat dari kasus atau gambar yang relevan dengan KD.

Langkah – langkah :

a. Guru mempersiapkan gambar – gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran.

b. Guru menempelkan gambar dipapan atau ditayangkan lewat LCD.

c. Guru member petunjuk dan member kesempatan kepada siswa untuk memperhatikan

atau menganalisa gambar.

d. Melihat gambar tersebut siswa menulis dalam kertas.

e. Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya.

f. Mulai dari komentar atau hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan materi sesuai

tujuan yang ingin dicapai.

g. Kesimpulan.

Kelebihan :

a. Siswa lebih kritis dalam menganalisa gambar.

b. Siswa dapat mengetahui dari materi berupa contoh dan gambar.

c. Siswa diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya.

Kekurangan :

21
a. Tidak semua materi dapat disajikan dalam bentuk gambar.

b. Memakan waktu yang lama.

2. Pembelajaran berdasarkan masalah

Problem Based Instruction (PBI) memusatkan pada masalah kehidupannya yang

bermaksa bagi siswa, peran guru menyajikan masalah, mengajukan pertanyaan dan

memfasilitasi penyelidikan dan dialog.

Langkah – langkah :

a. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistic yang dibutuhkan, dan

memotivasi siswa terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah yang dipilih.

b. Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang

berhubungan dengan masalah tersebut (menetapkan topic, tugas, jadwal, dll).

c. Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan

eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah, pengumpulan

data, dan pemecahan masalah.

d. Guru menbantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti

membantu mereka berbagi tugas dengan temannya.

e. Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan

mereka

Kelebihan :

a. Siswa dilibatkan pada kegiatan belajar sehingga pengetahuannya benar – benar

diserapnya dengan baik.

b. Dilatih untuk dapat bekerjasama dengan siswa lain.

c. Dapat memperoleh dari berbagai sumber.

Kekurangan :

a. Untuk siswa yang malas, tujuan dari metode tersebut tidak dapat tercapai.

22
b. Membutuhkan banyak waktu dan dana.

c. Tidak semua mata pelajaran dapat diterapkan dengan metode ini.

23
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Pada hakikatnya pembelajaranyang efektif merupakan proses belajar mengajar yang

bukan saja terfokus kepada hasil yang dicapai peserta didik, namun bagaimana proses

pembelajaran yang efektif mampu memberikan pemahaman yang baik, kecerdasan,

ketekunan, kesempatan dan mutu serta dapat memberikan perubahan perilaku dan

mengaplikasikannya dalam kehidupan mereka.

Strategi pembelajaran adalah suatu rencana yang dilaksanakan pendidik (guru) untuk

mengoptimalkan potensi peserta didik agar siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran

dan mencapai hasil yang diharapkan. Faktor yang mempengaruhi strategi pembelajaran yaitu

faktor guru, faktor peserta didik, faktor sarana dan prasarana dan faktor lingkungan.

Pembelajaran berpusat pada anak yakni anak diberi kesempatan menentukan pilihan,

mengemukakan pendapat, dan aktif melakukan dan mengalami sendiri guru sebsgai

pembimbing dan fasilitator.

24
ANALISIS SOAL

Guru merupakan komponen yang sangat menentukan dalam implementasi suatu strategi

pembelajaran. Guru dalam proses pembelajaran memgang peran yang sangat penting. Peran

guru, apalagi untuk siswa pada sekolah dasar, tidak mungkin dapat digantikan oleh perangkat

lain, seperti televise, radio, computer, dan lain sebagainya. Jelaskan jenis – jenis strategi

pembelajaran ditinjau dari interaksi guru dan siswa!

25
DAFTAR PUSTAKA

http://www.mediapustaka.com/2014/06/klasifikasi-strategi-pembelajaran.html

http://strategipembelajaranaktif1.blogspot.com/2013/06/klasifikasi-strategi-pembelajaran.html

http://alaksamana.blogspot.com/2016/12/prinsip-prinsip-penggunaan-strategi.html

http://materi4belajar.blogspot.com/2018/11/kumpulan-contoh-saran-dalam-makalah.html

Hamzah B. Umo, 2007. Model Pembelajaran, Jakarta : Bumi Aksara

Mochsin, 2008. Strategi Pembelajaran, Jakarta : Amanah Pustaka

http://edhakidam.blogspot.com/2012/11/konsep-dasae-strategi-pembelajaran.html

https://kennytitjo.blogspot.com/2016/10/pembelajaran-efektif.html

https://tomahayuningtiasblog.wordpress.com/2016/05/24/makalah-strategi-pembelajaran/

26

Anda mungkin juga menyukai