Dosen Pengampu :
Sri Rahma Ramadhoni, M.Pd.
SEMESTER V (LIMA)
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah,serta inayah-Nya dan Sholawat serta salam
semoga tetap terlimpahkan kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW.
Selanjutnya kami ucapkan Alhamdulillah atas tersusunnya makalah ini
dengan judul “Teori – Teori Belajar” sebagai acuan untuk memahami Mata
Kuliah Psikologi Pendidikan
Kami sadar akan keterbatasan kami sebagai insan yang tidak pernah lepas
dari segala kesalahan dan keteledoran , oleh karena itu kami yakin makalah ini
masih banyak kekurangan maupun kesalahan dalam berbagai hal. Kami mohon
koreksi dari Dosen Pengampu , teman-teman yang lain, dan pembaca umumnya
untuk membetulkan dan memberikan kritik maupun saran serta masukan , agar
kesalahan dan kekurangan tersebut dapat dibenahi dikemudian hari.
Ricky Gustianto
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB. I PENDAHULUAN................................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.................................................................................................1
BAB. II PEMBAHASAN.................................................................................................2
A. Kesimpulan...........................................................................................................9
B. Saran.....................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................10
ii
BAB. I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan teori belajar ?
2. Apa macam-macam teori belajar ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian teori belajar
2. Untuk mengetahui macam-macam teori belajar
1
BAB. II
PEMBAHASAN
1
Husein Umar, Metode Riset Ilmu Administrasi, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2004),
hlm. 50
2
Mardalis, Metode Penelitian Kualitatif (Suatu Pendekatan Proposal), (Jakarta : Bumi
Aksara, 2003), hlm. 42
3
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, (Bandung:
Cv. Alfa Beta, 2010), hlm. 55
2
Perubahan terjadi akibat adanya suatu pengalaman atau latihan. Berbeda
dengan perubahan serta-merta akibat refleks atau perilaku yang
bersifat naluriah.4
2. Menurut Hilgard menyatakan belajar merupakan proses perbuatan yang
dilakukan dengan sengaja, yang kemudian menimbulkan perubahan, yang
keadaannya berbeda dari perbuatan yang ditimbulkan oleh lainnya.
3. Winkel berpendapat bahwa belajar adalah semua aktivitas mental atau psikis
yang berlangsung dalam interaksi aktif dalam lingkungan, yang menghasilkan
perubahan-perubahan dalam pengelolaan pemahaman. 5
4
Robert M. Gagne, The Conditions of Learning, (New York : Holt, Rinehart, and Winston,
1977), hlm. 65
5
Winkel, W. Santrock, Psikologi Pengajaran, (Jakarta : Gramedia, 1996), hlm. 38
3
1. Teori Belajar Behaviorisme
Teori behavioristik adalah sebuah teori yang dicetuskan oleh Gage dan
Berliner tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. Teori
ini lalu berkembang menjadi aliran psikologi belajar yang berpengaruh
terhadap arah pengembangan teori dan praktik pendidikan dan pembelajaran
yang dikenal sebagai aliran behavioristik. Aliran ini menekankan pada
terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil belajar.
Tujuan pembelajaran menurut teori behavioristik ditekankan pada
penambahan pengetahuan, sedangkan belajar sebagi aktivitas yang menuntut
pembelajar untuk mengungkapkan kembali pengetahuan yang sudah
dipelajari dalam bentuk laporan, kuis, atau tes. Penyajian isi atau materi
pelajaran menekankan pada ketrampian yang terisolasi atau akumulasi fakta
mengikuti urutan dari bagian ke keseluruhan. Pembelajaran mengikuti urutan
kurikulum secara ketat, sehingga aktivitas belajar lebih banyak didasarkan
pada buku teks/buku wajib dengan penekanan pada ketrampilan
mengungkapkan kembali isi buku teks/buku wajib tersebut. Pembelajaran dan
evaluasi menekankan pada hasil belajar.
Evaluasi belajar dipandang sebagi bagian yang terpisah dari kegiatan
pembelajaran, dan biasanya dilakukan setelah selesai kegiatan pembelajaran.
Teori ini menekankan evaluasi pada kemampuan siswa secara individual
4
b. John Watson
Kajian tentang belajar disejajarkan dengan ilmu-ilmu lain seperti
Fisika atau Biologi yang berorientasi pada pengalaman empirik semata,
yaitu sejauh mana dapat diamati dan diukur. Belajar merupakan proses
interaksi antara stimulus dan respon, namun keduanya harus dapat diamati
dan diukur.
c. Edwin Guthrie
Azas belajar Guthrie yang utama adalah hukum kontiguiti. Yaitu
gabungan stimulus-stimulus yang disertai suatu gerakan. Hukuman
(punishment) memegang peranan penting dalam proses belajar. Hukuman
yang diberikan pada saat yang tepat akan mampu mengubah tingkah laku
seseorang.
6
Ahmad Naim, “Makalah Teori Belajar”,
https://perkuliahanpgsd.blogspot.com/2015/11/makalah-teori-belajar.html (diakses 28
September 2022)
5
Beberapa tokoh dalam aliran kognitivisme :
a. Teori Gestalt dari Wertheimer
Menekankan pada kebermaknaan dan pengertian sehingga tidak
menimbulkan ambiguitas dalam proses pembelajaran
6
3. Teori Belajar Konstruktivisme
Kontruksi berarti bersifat membangun, dalam konteks filsafat pendidikan
dapat diartikan Konstruktivisme adalah suatu upaya membangun tata susunan
hidup yang berbudaya modern. Konstruktivisme merupakan landasan berfikir
(filosofi) pembelajaran konstektual yaitu bahwa pengetahuan dibangun oleh
manusia sedikit demi sedikit, yang hasilnya diperluas melalui konteks yang
terbatas dan tidak sekonyong-konyong. Pengetahuan bukanlah seperangkat
fakta-fakta, konsep, atau kaidah yang siap untuk diambil dan diingat. Manusia
harus mengkontruksi pengetahuan itu dan memberi makna melalui
pengalaman nyata.
Dengan teori konstruktivisme siswa dapat berfikir untuk menyelesaikan
masalah, mencari idea dan membuat keputusan. Siswa akan lebih paham
karena mereka terlibat langsung dalam membina pengetahuan baru, mereka
akan lebih paham dan mampu mengapliklasikannya dalam semua situasi.
Selian itu siswa terlibat secara langsung dengan aktif, mereka akan ingat lebih
lama semua konsep.
Menurut asalnya, teori konstruktivime bukanlah teori pendidikan. Teori
ini berasal dari disiplin filsafat, khususnya filsafat ilmu. Pada tataran filsafat,
teori ini membahas mengenai bagaimana proses terbentuknya pengetahuan
manusia. Menurut teori ini pembentukan pengetahuan terjadi sebagai hasil
konstruksi manusia atas realitas yang dihadapinya.
Menurut teori konstruktivisme belajar adalah proses mengkonstruksi
pengetahuan dengan cara mengabstraksi pengalaman sebagai hasil interaksi
antara siswa dengan realitas baik realitas pribadi, alam, maupun realitas
sosial. Proses konstruksi pengetahuan berlangsung secara pribadi maupun
sosial. Proses ini adalah proses yang aktif dan dinamis. Beberapa faktor
seperti pengalaman, pengetahuan awal, kemampuan kognitif dan lingkungan
sangat berpengaruh dalam proses konstruksi makna.
7
4. Teori Belajar Humanistik
Teori belajar ini berusaha memahami perilaku belajar dari sudut pandang
pelakunya, bukan dari sudut pandang pengamatnya. Tujuan utama para
pendidik adalah membantu peserta didik untuk mengembangkan dirinya,
yaitu membantu masing-masing individu untuk mengenal diri mereka sendiri
sebagai manusia yang unik dan membantu dalam mewujudkan potensi-
potensi yang ada dalam diri mereka.
Dalam teori belajar humanistik, belajar dianggap berhasil jika si pelajar
memahami lingkungannya dan dirinya sendiri. Peserta didik dalam proses
belajarnya harus berusaha agar lambat laun ia mampu mencapai aktualisasi
diri dengan sebaik-baiknya. Teori belajar ini berusaha memahami perilaku
belajar dari sudut pandang pelakunya, bukan dari sudut pandang
pengamatnya.
Tujuan utama para pendidik adalah membantu si peserta didik. untuk
mengembangkan dirinya, yaitu membantu masing-masing individu untuk
mengenal diri mereka sendiri sebagai manusia yang unik dan membantu
dalam mewujudkan potensi-potensi yang ada dalam diri mereka. Jadi, teori
belajar humanistik adalah suatu teori dalam pembelajaran yang
mengedepankan bagaimana memanusiakan manusia serta peserta didik
mampu mengembangkan potensi dirinya. 7
7
Akira, “Belajar dan Pembelajaran (Teori-Teori Belajar)”
http://zacaryngeblog.blogspot.com/2017/03/makalah-TEORI-TEORI-BELAJAR.html
(diakses 28 September 2022)
8
BAB. III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa, Teori belajar merupakan
landasan terjadinya suatu proses belajar yang menuntun terbentuknya kondisi
untuk belajar. Oleh karena itu dengan adanya teori-teori belajar maka akan
memberikan kemudahan bagi guru dalam menjalankan model-model
pembelajaran yang akan dilaksanakan dan akan membantu peserta didik dalam
belajar.
Ada beberapa macam teori belajar yang muncul di dalam masa perkembangan
psikologi pendidikan, diantaranya yaitu:
1. Teori Belajar Behaviorisme
2. Teori Belajar Kognitif
3. Teori Belajar Kostruktivisme
4. Teori Belajar Humanistik
B. Saran
Semoga makalah yang kami susun ini dapat bermanfaat untuk kita semua,
terutama untuk menambah ilmu pada Mata Kuliah Psikologi Pendidikan. Kami
menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, untuk itu
kami selaku penulis meminta maaf serta memerlukan ungkapan kritik dan juga
saran dari para pembaca demi kualitas makalah yang lebih baik lagi
9
DAFTAR PUSTAKA
10