Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH”


DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
STRATEGI BELAJAR MENGAJAR

DOSEN PENGAMPU :
LESTARININGSIH, M.Pd

DISUSUN OLEH:
ALFI SAHRINA (1784202023)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA 2017 C


STKIP PGRI SIDOARJO

i
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa Atas limpahan
rahmat dan kasihnya atas anugrah hidup dan kesehatan yang telah kami terima, serta
petunjuknya sehingga memberikan kemampuan dan kemudahan bagi kami dalam
penyusunan dalam penyusunan makalah ini sebagai tugas dimata kuliah “Strategi
Belajar Mengajar”.
Di dalam makalah ini kami selaku penyusun hanya sebatas ilmu yang bias kami
sajikan dengan judul “Pembelajaran Berbasis Masalah”. Dimana didalam topik
tersebut ada beberapa hal yang bias kita pelajari khusunya tentang Strategi belajar
mengajar.
Kami menyadari bahwa keterbatasan pengetahuan dan pemahaman kami,
menjadikan keterbatasan kami pula untuk memberikan penjabaran yang lebih dalam
tentang masalah ini, kiranya mohon dimaklumi apabila masih terdapat banyak
kekurangan dan kesalahan dalam penyusunan makalah ini.
Harapan kami, semoga makalah ini membawa manfaat bagi kita, setidaknya
untuk sekedar membuka cakrawala berpikir kita tentang pembelajaran berbasis
masalah.

Sidoarjo, September 2018

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Hal Judul ........................................................................................................................i


Kata Pengantar ..............................................................................................................ii
Daftar Isi .......................................................................................................................iii
BAB I Pendahuluan ......................................................................................................1
a. Latar Belakang ..................................................................................................1
b. Rumusan Masalah .............................................................................................2
c. Tujuan ...............................................................................................................2
d. Manfaat .............................................................................................................2
BAB II Pembahasan ......................................................................................................3
a. Pengertian Pembelajaran Berbasis Masalah......................................................3
b. Ciri-ciri pembelajaran berbasis masalah ...........................................................4
c. Tujuan pembelajaran berbasis maslah...............................................................4
d. Pendekatan pembelajaran berbasis masalah......................................................4
e. Tahapan-tahapan pembelajaran berbasis masalah.............................................5
f. Keunggulan dan kelemahan pembelajaran berbasis masalah............................6
g. Sintaks pembelajaran berbasis masalah.............................................................6
h. Manfaat pembelajaran berbasis masalah...........................................................7
i. Hal-hal yang dilaksanakan dalam pembelajaran berbasis masalah...................7
BAB III Penutup ..........................................................................................................10
a. Simpulan ..........................................................................................................10
b. Saran ................................................................................................................10
Daftar Pustaka .............................................................................................................11

iii
1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Model Pembelajaran Berbasis Masalah adalah suatu model pembelajaran
yang didasarkan pada banyaknya permasalahan yang membutuhkan penyelidikan
autentik, yakni penyelidikan yang membutuhkan penyelesaian nyata dari
permasalahan yang nyata.
Banyak kritik yang ditujukan pad acara guru mengajar yang terlalu
menekankan pada penguasaan informasi . Penumpukan informasi pada peserta didik
dapat saja kurang bermanfaat. Kenyataannya di lapangan banyak siswa hanya
menghafal konsep dan kurang mapu menggunakan konsep itu jika menemui masalah
dalam kehidupan nyata yang berhubungan dengan konsep yang dimiliki, apalagi
dikaitkan dengan pemahaman siswa terhadap materi yang telah diajarkan. Walaupun
demikian, kita menyadari bahwa ada siswa yang mampu memiliki tingkat hafalan
yang baik terhadap materi yang diterimanya, naun kenyataannya mereka kurang
memahami dan mengerti secara mendalam pengetahuan yang bersifat hafalan.
Permasalahan sekarang adalah bagaimana menemukan cara yang terbaik
untuk menyampaikan berbagai konsep yang diajarkan sehingga siswa dapat
menggunakan dan mengingat lebih lama konsep tersebut. Bagaimana guru dapat
berkomunikasi dengan siswanya. Bagaimana guru dapat membuka wawasan berpikir
yang beragam dari seluruh siswa, sehingga dapat mempelajari bergbagai konsep dan
cara mengaitkannya dalam kehidupan nyata. Sebagai guru yang baik dan bijaksana
mampu menggunakan model pembelajaran yang berkaitan dengan cara pemecahan
masalah.
B. Rumusan Masalah
A. Apa pengertian dari pembelajaran berbasis masalah?
B. Apa saja ciri-ciri pembelajaran berbasis masalah?
C. Apa tujuan pembelajaran berbasis masalah?
D. Bagaimana Pendekatan Belajar Berbasis Masalah?
E. Bagaimana Tahapan- tahapan pembelajaran berbasis masalah ?
F. Apa Keunggulan dan kelemahan pembelajaran berbasis masalah ?
G. Apa saja sintaks pembelajaran berbasis masalah?
H. Apa saja manfaat pembelajaran berbasis masalah?
I. Apa hal yang dilaksanaan dalam Pembelajaran Berbasis Masalah?
C. Tujuan
A. Untuk mengetahui pengertian dari pembelajaran berbasis masalah
B. Untuk mengetahui ciri-ciri pembelajaran berbasis masalah
C. Untuk mengetahui tujuan pembelajaran berbasis masalah
D. Untuk mengetahui cara Pendekatan Belajar Berbasis Masalah
E. Untuk mengetahui Tahapan- tahapan pembelajaran berbasis masalah
F. Untuk mengetahui keunggulan dan kelemahan pembelajaran berbasis
masalah
G. Untuk mengetahui sintaks pembelajaran berbasis masalah
H. Untuk mengetahui manfaat pembelajaran berbasis masalah
I. Untuk mengetahui hal yang dillaksanaan dalam Pembelajaran Berbasis
Masalah

D. Manfaat
A. Manfaat bagi mahasiswa diharapkan dapat meningkatkan pemahaman
mahasiswa terhadap pembelajaran berbasis masalah.
B. Manfaat bagi saya sendiri selain untuk meningkatkan pemahaman penulis
sekaligus juga sebagai salah satu syarat penilaian pada mata kuliah Strategi
belajar mengajar.

2
3

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pembelajaran Berbasis Masalah


Menurut Jodion Siburian, dkk  dalam Panduan Materi Pembelajaran Model
Pembelajaran Sains (2010:174) sebagai berikut: Pembelajaran berbasis masalah
(problem based learning) merupakan salah satu model pembelajaran yang
berasosiasi dengan pembelajaran kontekstual. Pembelajaran artinya dihadapkan pada
suatu masalah, yang kemudian dengan melalui pemecahan masalah, melalui masalah
tersebut siswa belajar keterampil-keterampilan yang lebih mendasar.
Menurut Muslimin I dalam Boud dan Felleti (2000:7), Pembelajaran
berdasarkan masalah (problem based learning) adalah suatu pendekatan untuk
membelajarkan siswa untuk mengembangkan keterampilan berfikir dan keterampilan
memecahkan masalah, belajar peranan orang dewasa yang otentik serta menjadi
pelajar mandiri
Model Pembelajaran Berbasis Masalah adalah suatu model pembelajaran yang
didasarkan pada banyaknya permasalahan yang membutuhkan penyelidikan autentik,
yakni penyelidikan yang membutuhkan penyelesaian nyata dari permasalahan yang
nyata. Model pembelajaran ini pada dasarnya mengacu pada pembelajaran mutakhir
lainnya. Pembelajaran Berbasis Masalah juga disebut pembelajaran berdasarkan
proyek, pendidikan berdasarkan pengalaman, pembelajaran autentik, dan
pembelajaran berakar pada kehidupan. Pembelajaran ini semua sama-sama berawal
dengan adanya masalah dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran Berbasis
Masalah merupakan pendekatan yang efektif untuk pengajaran proses berpikir
tingkat tinggi. Pembelajaran ini membantu siswa untuk memproses informasi yang
dia terima, dan menyusun pengetahuan tersebut dalam kehidupan sosial dan
sekitarnya. Pembelajaran ini cocok untuk mengembangkan pengetahuan dasar
maupun kompleks. Pada model pembelajaran ini, siswa bekerja sama memecahkan
masalah yang telah disepakati oleh guru dan siswa. Ketika guru sedang menerapkan
model pembelajaran tersebut, seringkali siswa menggunakan berbagai macam
keterampilan, prosedur pemecahan masalah, dan berpikir kritis.
B. Ciri-Ciri Khusus Pembelajaran Berbasis Masalah
Pembelajaran berdasarkan masalah memiliki ciri-ciri khusus sebagai berikut:
 Pembelajaran berbasis masalah mendorong untuk bekerja sama dalam
menyelesaikan tugas.
 Pengajuan pertanyaan atau masalah. Mereka mengajukan pertanyaan situasi
kehidupan nyata autentik, dan memungkinkan adanya berbagai macam
solusi.
 Berfokus pada keterkaitan antardisiplin.
 Penyelidikan autentik, yaitu untuk mencari penyelesaian nyata terhadap
masalah yang nyata.
 Menghasilkan produk dan memamerkannya. Model pembelajaran ini
menuntut siswa menghasilkan produk tertentu dalam bentuk karya nyata dan
peragaan yang menjelaskan atau mewakili bentuk penyelesaian masalah
yang mereka temukan.
 Guru berperan sebagai fasilitator, motivator, dan pembimbing.
 Informasi baru diperoleh melalui belajar mandiri.
C. Tujuan Pembelajaran Berbasis Masalah
Pembelajaran berdasarkan masalah memiliki beberapa tujuan yaitu:
 Membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir dan keterampilan
pemecahan masalah.
 Belajar peranan orang dewasa yang autentik.
 Menjadi pembelajar yang mandiri.
D.Pendekatan Pembelajaran Berbasis Masalah
Belajar Berbasis masalah adalah salah satu bentuk pembelajaran ynag
berlandaskan para paradiqma konstruktivisme, yang berorientasi pada proses belajar
siswa(student-centerned-learning). PBL (problem Based Learning) merupakan model
pembelajaran yang sangat popular dalam dunia kedokteran sejak 1970-an. PBL
berfokus pada penyajian suatu permasalahan (nyata atau simulasi) kepada siswa,
kemudian siswa dimintai mencari pemecahannya melalui serangkaian penelitian dan
investigasi berdasarkan teori, konsep, prinsip yang dipeljarinya dari berbagai bidang
ilmu (multiple perspective). Permasalahan menjadi focus, stimulus, dan pemandu

4
proses belajar. Sementara, guru menjadi fasilitator dan pembimbing. PBL
mempuanyai banyak variasi, diantaranya terdapat 5 bentuk belajar berbasis masalah,
yaitu:
1. Permasalahan Sebagai pemandu
2. Permasalahan sebagai kesatuan dan alat evaluasi
3. Permasalahan sebagai contoh
4. Permasalahan sebagai fasilitas belajar
5. Permasalahan sebagai stimulus belajar
Definisi pendekatan belajar berbasis masalah adalah suatu lingkungan belajar
di mana masalah mengendalikan proses belajar mengajar. Hal ini berarti sebelum
pelajar belajar, mereka diberikan umpan berupa masalah. Masalah diajukan agar
pelajar mengetahui bahwa mereka memecahkan masalah tersebut.

E. Tahapan-tahapan Pembelajaran berbasis masalah


Banyak ahli yang menjelaskan bentuk penerapan SPBM. John Dewey seorang 6
langkah SPBM yang kemudian dia namakan metode pemecahan masalah (problem
solving), yaitu :
a. Merumuskan masalah yaitu langkah siswa menentukan masalah yang akan
dipecahkan.
b. Menganalisis masalah, yaitu langkah siswa meninjau masalah secar
kritis  dari berbagai sudut pandang.
c. Merumuskan hipotesis yaitu langkah siswa merumuskan berbagai
kemungkinan pemecahan sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya.
d. Mengumpulkan data, yaitu langkah siswa mencari dan menggambarkan
informasi yang diperlukan untuk pemecahan masalah.
e. Pengujian hipotesis, yaitu langkah siswa mengambil atau merumuskan
kesimpulan sesuai dengan penerimaan dan penolakan hipotesis yang
diajukan.
f. Merumuskan rekomendasi pemecahan masalah yang dapat dilakukan sesuia
rumusan hasil pengujian hipotesis dan rumusan kesimpulan.

5
F. Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Berbasis Masalah
 Keunggulan:
1. Melalui pemecahan masalah (problem solving) bisa memperlihatkan kepada
siswa bahwa setiap mata pelajaran (matematika,ipa, sejarah dan lain
sebagainya) pada dasarnya merupakan cara berfikir, dan sesuatu yang harus
dimengerti oleh siswa, bukan hanya sekedar belajar dari guru atau dari buku-
buku saja.
2. Pemeccahan masalah (problem solving) dianggap lebih menyenangkan dan
disukai siswa.
3. Pemecahan masalah(problem solving) dapat mengembangkan kemampuan
siswa untuk berfikir kritis dan  mengembangkan kemampuan mereka untuk
menyesuaikan dengan pengetahuan baru.
4. Pemecahan masalah (problem solving) dapat memberikan kesempatan pada
siswa untuk mengaplikasikan pengetahuan yang mereka miliki dalam dunia
nyata.
5. Pemecahan masalah (problem solving) dapat mengembangkan minat siswa
untuk secara terus menerus belajar sekalipun belajar pada pendidikan formal
telah berakhir.
 Kelemahan:
1. Siswa tidak memiliki minat atau tidak mempunyai kepercayaan bahwa
masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahkan, maka mereka akan merasa
enggan untuk mencoba.
2. Keberhasilan strategi pembelajaran melalui problem solving membutuhkan
cukup waktu untuk persiapan.
3. Tanpa pemahaman maka mereka berusaha untuk memecahkan masalah yang
sedang dipelajari, maka mereka tidak akan belajar apa yang mereka ingin
pelajari
G. Sintaks Pembelajaran Berbasis Masalah

6
Sintaks suatu pembelajaran berisi langkah-langkah praktis yang harus
dilakukan guru dan siswa dalam suatu kegiatan. Pada Pembelajaran Berbasis
Masalah terdiri dari lima langkah utama yaitu:
a. Menorientasikan siswa pada masalah
b. Mengorganisasikan siswa untuk belajar
c. Memandu menyelidiki secara mandiri atau kelompok
d. Mengembangkan dan menyajikan hasil kerja
e. Menganalisis dan mengevaluasi hasil pemecahan masalah.

H. Manfaat Pembelajaran Berbasis Masalah


Pembelajaran berbasis masalah tidak dirancang untuk membantu guru
memberikan informasi sebanyak-banyaknya kepada siswa. Pembelajaran berbasis
masalah dikembangkan untuk membantu siswa mengembangkan kemampuan
berpikir, pemecahan masalah, dan keterampilan intelektual;belajar berbagai peran
orang dewasa melalui pelibatan meeka dalam pengalaman nyata atau simulasi dan
menjadi pebelajar yang otonom dan mandiri.
Menurut sudjana, manfaat khusus yang diperoleh dari metode dewey adalah
metode pemecahan masalah. Tugas guru adalah membantu para siswa merumuskan
tugas-tugas, dan bukan menyajikan tugas-tugas pelajaran. Objek pelajaran tidak
dipelajari dari buku, tetapi masalah yang ada disekitarnya.

I. Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Masalah


1. Tugas-tugas perencanaan pembelajaran berbasis masalah yaitu:
a. Penetapan model tujuan
Model pembelajaran berbasis masalah dirancang untuk mencapai tujuan
seperti keterampilan menyelidiki, dan membantu siswa menjadi pembelajar
yang mandiri.
b. Merancang situasi masalah
Merancang situasi yang baik seharusnya yang mengandung teka-teki, dan
tidak didefinisikan secara ketat, memungkinkan kerja sama, bermakna bagi
siswa, dan konsisten dengan tujuan kurikulum.
c. Organisasi sumber daya dan rencana logistic

7
Tugas mengorganisasi sumber daya dan merencanakan kebutuhan untuk
penuyelidikan siswa haruslah menjadi tugas perencanaan yang utama bagi
guru yang menerapkan pembelajaran berbasis masalah.

2. Tugas Interaktif
a. Orientasi siswa pada masalah
Cara yang baik dalam menyajikan atau menyampaikan masalah untuk
suatu materi pemebelajaran berbasis masalah yaitu dengan meningkatkan
minat dan keinginan siswa untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi.
b. Mengorganisasikan siswa untuk belajar
Pada model pembelajaran berbasis masalah dibutuhkan pengembangan
keterampilan kerja sama diantara siswa dan saling membantu utnuk
menyelidiki masalah. Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok
pengajaran berdasarkan masalah.
c. Membantu penyelidikan mandiri dan kelompok
Guru membantu siswa dalam mengumpulkan informasi dari berbagai
sumber, siswa diberi pertanyaan yang membuat mereka berpikir tentang
suatu masalah dan jenis informasi yang diperlukan utnuk pemecahan
masalah.
Guru mendorong pertukaran gagasan secara bebas, dan penerimaan
sepenihnya gaagasan-gagasan itu merupakan hal yang sangat penting
dalam tahap penyelidikan dalam rangka pembelajaran berbasis masalah.
d. Analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah
Tugas guru pada tahap akhir pembelajaran berbasis masalah yaitu
membantu siswa menganalisis dan mengevaluasi proses berpikir siswa itu
sendiri, dan keterampilan penyelidikan yang mereka gunakan.
3. Lingkungan belajar dan tugas-tugas manajemen
Hal yang sangat penting diketahui oleh guru yaitu guru perlu memiliki
aturan yang jelas agar pembelajaran dapat berlangsung tertib tanpa gangguan,
dapat menangani perilaku siswa yang menyimpang secara tepat dan cepat,
dan memiliki panduan mengenai pengelolaan kerja kelompok. Masalah yang
sering dihadapi guru dalam pembelajaran berbasis masalah yaitu cara

8
menangani siswa baik individu maupun kelompok, yang dapat menyelesaikan
tugas lebih awal maupun yang terlambat.

4. Asesmen dan Evaluasi


Pada pembelajaran berbasis masalah penilaian tidak cukup dengan tes tulis
atau paper. Teknik penilaian dan evaluasi yang sesuai dengan model
pembelajaran berbasis masalah yaitu menilai pekerjaan yang dihasilkan siswa
yang merupakan hasil penyelidikan mereka.

9
BAB III
PENUTUP

A. SIMPULAN
Berdasarkan pembahasan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pada
pembelajaran berbasis masalah dikembangkan utnuk membantu siswa
mengembangkan kemapuan berpikir, pemecahan masalah, dan keterampilan
intelektual. Belajar melalui keterlibatan mereka dalam pengalaman nyata atau
simulasi dan menjadi pembelajar yang mandiri. Pada model pembelajaran berbasis
masalah dibutuhkan pengembangan keterampilan kerja sama diantara siswa dan
saling membantu utnuk menyelidiki masalah. Mengorganisasikan siswa ke dalam
kelompok pengajaran berdasarkan masalah. Membantu penyelidikan mandiri dan
kelompok
Guru membantu siswa dalam mengumpulkan informasi dari berbagai
sumber, siswa diberi pertanyaan yang membuat mereka berpikir tentang suatu
masalah dan jenis informasi yang diperlukan utnuk pemecahan masalah. Guru
mendorong pertukaran gagasan secara bebas, dan penerimaan sepenihnya gaagasan-
gagasan itu merupakan hal yang sangat penting dalam tahap penyelidikan dalam
rangka pembelajaran berbasis masalah.

B. SARAN
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya,
kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada
hubungannya dengan judul makalah ini.
Saya banyak berharap para pembaca untuk dapat memberikan kritik dan
saran yang membangun kepada kami demi sempurnanya makalah ini dan dan

10
penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini
berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

al-Tabany, T. I. (2017). Mendesain Pembelajaran Inovatif, Progresif, dan


Kontekstual. Prenada Media.

Nanang Hanafiah dan Cucu Suhada, Konsep Strategi Pembelajaran. Cet ketiga.


Bandung: PT Refika Aditama, 2012.
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar. Cet kedua
Jakarta: PT Reneka Cipta, 2002
Warsono, Pembelajaran Aktif Teori dan Asesmen Bandung; PT Remaja Rosdakarya.
2013.
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, Jakarta: Preneda Sanjaya, 2011.

11

Anda mungkin juga menyukai