Anda di halaman 1dari 4

Resume materi Mutu Manajemen Pendidikan, Standar Mutu Pendidikan dan Konsep Dasar Pengawasan

Disusun Oleh:
Alfi Sahrina
Ayu Setyorini
Isro Sekar Ayu WS
Putri Ayu Maharani
Program Studi Pendidikan Matematika 2017 C

Mutu secara umum adalah gambaran dan karakteristik menyeluruh dari bidang atau jasa yang
menunjukkan dalam kemampuan memuaskan kebutuhan yang diharapkan atau tersirat. Dalam konteks
pendidikan, pengertian mutu mencakup input, proses, dan atau output pendidikan.
Pendidikan yang  bermutu bukan sesuatu yang terjadi dengan sendirinya, hal tersebut merupakan hasil
dari suatu proses pendidikan berjalan dengan baik, efektif dan efesien.
Istilah manajemen mutu dalam pendidikan sering disebut sebagai Total Quality Manajement (TQM).
Aplikasi konsep manajemen mutu TQM  dalam  pendidikan  ditegaskan  oleh  Sallis  yaitu  Total
Quality Management  adalah  sebuah  filosofi  tentang  perbaikan  secara  terus-menerus, yang dapat
memberikan seperangkat alat praktis kepada setiap institusi pendidikan dalam memenuhi kebutuhan,
keinginan, dan harapan para pelangganya, saat ini dan untuk masa yang akan dating.
Manajemen mutu pendidikan tidak lepas dari tiga model yaitu: input, proses dan output. Dalam usaha
peningkatan mutu dengan menggunakan model ini, ada beberapa kriteria dan karakteristik sekolah yang
harus dipenuhi sebagai berikut:
1. Input Pendidikan, Input pendidikan meliputi aspek sebagai berikut:
a. Memiliki Kebijakan Mutu
b. Sumber Daya Tersedia dan Siap
c. Memiliki Harapan Prestasi Tinggi
d. Fokus Pada Pelanggan (Khususnya Peserta Didik)
e. Input Manajemen
Proses dalam Pendidikan
1. Efektifitas Proses belajar Mengajar Tinggi
2. Kepemimpinan yang Kuat
3. Pengelolaan yang Efektik Tenaga Kependidikan
4. Sekolah Memiliki Budaya Mutu
5. Sekolah Memiliki Kewenangan (Kemandirian)
6. Partisipasi Warga Sekolah dan Masyarakat
7. Sekolah Memiliki Keterbukaan (Transparasi) Manajemen
8. Sekolah Melakukan Evaluasi dan Perbaikan secara Berkelanjutan
Strategi Manajmen mutu pendidikan
Ada beberapa strategi dalam mengelola dan mengembangkan lembaga pendidikan baik berupa pesantren,
madrasah atau sekolah, yaitu:
1. Merumuskan visi, misi dan tujuan lembaga yang jelas, serta berusaha keras mewujudkannya
melalui kegiatan nyata sehari hari.
2. Membangun kepemimpinan yang benar-benar professional
3. Menyiapkan pendidik yang benar-benar berjiwa pendidik sehingga mengutamakan tugas-tugas
pendidikan dan bertanggung jawab terhadap kesuksesan peserta didiknya
4. Membangun sarana dan prasarana yang memadai untuk kepentingan proses pembelajaran,
terutama ruang kelas, perpustakaan, dan laboratarium
Standar mutu pendidikan
Proses pendidikan bermutu apabila mampu menerapkan pembelajaran sesuai dengan kurikulum secara
efektif. Output dinyatakan bermutu jika hasil belajar akademik dan non akademik peserta didik
tinggi. Outcome dinyatakan bermutu apabila lulusan cepat terserap di dunia kerja, gaji wajar atau sesuai,
dan semua pihak mengakui kehebatan lulusan dan merasa puas dengan kompetensi yang dimiliki oleh
lulusan.
Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah
hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.
• Standar Nasional Pendidikan terdiri dari :
• Standar Kompetensi Lulusan
• Standar Isi
• Standar Proses
• Standar Pendidikan dan Tenaga Kependidikan
• Standar Sarana dan Prasarana
• Standar Pengelolaan
• Standar Pembiayaan Pendidikan
• Standar Penilaian Pendidikan
Konsep dasar pengawasan
Supervisi pendidikan atau yang lebih dikenal dengan pengawasan pendidikan memiliki konsep dasar yang
saling berhubungan. Dalam konsep dasar supervisi pendidikan dijelaskan beberapa dasar-dasar tentang
konsep supervisi pendidikan itu sendiri.
Oleh karena itu, pendidikan haruslah diawasi atau disupervisi oleh supervisor yang dapat disebut sebagai
kepala sekolah dan pengawas-pengawas lain yang ada di departemen pendidikan.
Pengawasan di sini adalah pengawasan yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja para pendidik dan
pegawai sekolah lainnya dengan cara memberikan pengarahan-pengarahan yang baik dan bimbingan serta
masukan tentang cara atau metode mendidik yang baik dan professional.
Tujuan pengawasan
1)   Untuk mengetahui apakah sesuatu kegiatan berjalan sesuai dengan rencana yang digariskan.
2)   Untuk mengetahui apakah segala sesuatu dilaksanakan dengan instruksi serta asas-asas yang telah
ditentukan.
3)   Untuk mengetahui kesulitan-kesulitan, kelemahan-kelemahan dalam bekerja.
4)   Untuk mengetahui apakah kegiatan berjalan efisien.
5)   Untuk mencari jalan keluar, bila ternyata dijumpai kesulitan-kesulitan dan kegagalan ke arah
perbaikan.
Macam-macam pengawasan
 Dalam pengawasan terdapat beberapa tipe pengawasan seperti yang diungkapkan Winardi (2000, hal.
589). Fungsi pengawasan dapat dibagi dalam tiga macam tipe, atas dasar fokus aktivitas pengawasan,
antara lain:
• a. Pengawasan Pendahuluan (preliminary control).
• b. Pengawasan pada saat kerja berlangsung (cocurrent control)
• c. Pengawasan Feed Back (feed back control)
prinsip-prinsip dalam pengawasan
Prinsip-prinsip pengawasan yang perlu diperhatikan menurutMassie, terdiri dari
(1) tertuju kepada strategis sebagai kunci sasaranyang menentukan keberhasilan,
(2) pengawasan harus menjadi umpanbalik sebagai bahan revisi dalam mencapai
tujuan,
(3) harus fleksibel danresponsif terhadap perubahan-perubahan kondisi
lingkungan,
(4) cocokdengan organisasi pendidikan, misalnya organisasi sebagai systemterbuka,
(5) merupakan control diri sendiri,
(6) bersifat langsung yaitupelaksanaan kontrol di tempat kerja,
(7) memperhatikan hakikat manusiadalam mengontrol para personil pendidikan.
Syarat-syarat Pengawasan umum dapat dipergunakan sebagai berikut:
1. Menentukan standar pengawasan yang baik dan dapat dilaksanakan.
2. Menghindarkan adanya tekanan, paksaan, yang menyebabkan penyimpangan dari tujuan pengawasan
itu sendiri.
3. Melakukan koreksi rencana yang dapat digunakan untuk mengadakan per-baikan serta penyempurnaan
rencana yang akan datang.
Secara umum ada 2 macam metode dan teknik pengawasan Yaitu :
a. Metode Konvensional
b.Metode Partisipatif ( PRA )
Fungsi pokok dari suatu pengawasan adalah untuk mencegah terjadinya penyimpangan atau  kesalahan-
kesalahan , memperbaiki adanya berbagai macam penyimpangan atau kesalahan yang terjadi , serta rasa
tanggung jawab.
 

Anda mungkin juga menyukai