Anda di halaman 1dari 26

Oleh Math With Olive September 19, 2017

                                  Mata Pelajaran Matematika Kelas IX / Semester 1 SMP

A.  Standar Kompetensi

1.     Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

2.     Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi,


gotongroyong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

3.     Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin


tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian
tampak mata.

4.     Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,


merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang
sama dalam sudut pandang/teori.

B.   Kompetensi Dasar

1.1     Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

2.1    Menunjukkan sikap logis, kritis, analitik dan kreatif, konsisten dan teliti, bertanggung
jawab,   responsif, dan tidak mudah menyerah dalam menyelesaikan masalah sehari-hari, yang
merupakan pencerminan sikap positif dalam bermatematika

2.2    Memiliki rasa ingin tahu, percaya diri dan ketertarikan pada matematika serta memiliki rasa
percaya pada daya dan kegunaan matematika, yang terbentuk melalui pengalaman belajar

3.10   Menerapkan pola dan generalisasi untuk membuat prediksi


4.4  Mengenal pola bilangan, barisan, deret, dan semacam, dan memperumumnya; menggunakan
untuk menyelesaikan masalah nyata serta menemukan masalah baru

C.       Indikator Pencapaian Kompetensi

1.1.1.    Tekun dalam mempelajari Pola, Barisan dan Deret sebagai cermin menghayati ajaran
agama yang dianutnya

1.1.2.    Jujur dalam menyelesaikan tugas Pola, Barisan dan Deret sebagai cermin menghayati


ajaran agama yang dianutnya

2.1.1.    Aktif dalam kerja kelompok (gotong royong)

2.1 2.    Tidak mudah menyerah dalam menyelesaikan masalah matematika

2.2.1.    Suka bertanya kepada guru atau teman lain selama proses pembelajaran (rasa ingintahu)

2.2.2.    Menyampaikan hasil diskusi kelompok di depan kelas dengan rasa percaya diri

3.10.1   Menjelaskan pengertian pola barisan

3.10.2  Menentukan pola barisan

4.4.1    Mengenal barisan dan deret aritmetika

4.4.2    Mengenal barisan dan deret geometri

4.4.3     Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan barisan dan deret aritmetika

4.4.4     Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan barisan dan deret geometri

............................................................................................................................................................
....................
Peta Konsep

A. Pola Bilangan

Barisan bilangan Real adalah susunan atau deretan bilangan yang diurutkan menurut aturan
tertentu yang dapat berupa rumus, bentuk aljabar dan bentuk persamaan..

Contoh :   4, 8, 12,... disebut barisan builangan genap.

                 1,4,9,16,... disebut bilangan persegi.

Setiap bilangan yang membentuk satu barisan dinamakan suku

B. Barisan dan Deret

a) Pengertian Barisan
Barisan adalah rangkaian bilangan yang disusun menurut aturan atau pola tertentu.

Bentuk umum:

                                   U1, U2, U3, ...Un

Keterangan:

U1 = suku pertama

U2 = suku kedua

U3 = suku ketiga

Un = suku ke-n

b) Pengertian Deret

Deret adalah penjumlahan suku-suku suatu barisan bilangan

Bentuk umum:

                          Sn =  U1 + U2  + U3 + ... + Un

Keterangan:

Sn = jumlah suku ke-n

Barisan dan Deret terbagi menjadi 2 yaitu Aritmatika dan Geometri

i) Barisan dan Deret Aritmatika


Barisan aritmatika adalah barisan bilangan yang setiap suku-sukunya beruru-tan dan mempunyai
selisih (beda) yang tetap (konstan)

Bentuk umum:

                           U1, U2, U3, ...Un

                      a, a+b,a+2b,...,a+(n-1)b

Pada barisan aritmatika terdapat beberapa rumus sebagai berikut:

a) Rumus beda (b)

         b = Un - Un-1

         b = U2 -  U1 =  U3  - U2

b) Rumus mencari suku ke-n 

               Un = a+ (n-1) b

U1 = a = suku pertama/suku awal

U2 = a + b

U3 = a + 2b

U4 = a + 3b

c) Suku tengah barisan aritmatika

Suku tengah dari barisan aritmatika  terjadio jika banyaknya suku ganjil, dirumuskan :

Bentuk umum:

                Ut = ½ ( a + Un )
Contoh

Tentukan  beda dari barisan aritmatika berikut :

a.     1,3,5,7,,9...                  b. 16,14,12,10,... Tentukan suku ke-10

Jawab :

a.    b = U2 -  U1 = 3 – 1 = 2.

b.    b = U2 -  U1 = 14 - 16 = -2

    Suku ke -10 adalah 

 Un = a+ (n-1) b

U10 = 16 + (10-1)(-2)

U10 = 16 + (-18) = -2

maka suku ke-10 bilangan tersebut adalah -2

Deret aritmatika adalah jumlah nilai dari barisan aritmatika

Bentuk umum:

                       U1 + U2 + U3 + ... + Un

               a + (a+b) + (a+2b) +... + (a+(n-1)b)

Rumus mencari jumlah n suku pertama

                     Sn = n/2 (a + Un) = n/2 [2a+(n-1)b]

Sn adalah jumlah n suku yang pertama


Contoh:

Tentukan  jumlah 10 suku pertama 1,3,5,7,9,... adalah

Pembahasan

Perhatikan barisan dan aritmatika berikut 1+3+5+7+ 9+...

n= 10, a= 1 dan b= 3-1 =2

maka

Sn = n/2 [2a+(n-1)b]

Sn = 10/2 [2.1+(10-1)2]

Sn = 5 [2+18]

Sn = 5 . 20 = 100

maka jumlah 10 suku pertama barisan 1,3,5,7,9,... adalah 100

ii) Barisan dan Deret Geometri

Barisan geometri adalah barisan bilangan yang setiap suku – sukunya berurutan dan mempunyai
pembanding / ratio yang tetap ( konstan ).

Bentuk umum:

                              U1, U2, U3, ...Un

                            a, ar, ar^2, .., ar^(n-1)
Pada barisan aritmatika terdapat beberapa rumus sebagai berikut:

a) Rumus rasio (r)

         r = Un / Un-1 = U2 / U1 = U3 / U2

b) Rumus mencari suku ke-n

        Un = ar^(n-1)

U1 = a, U2 = ar, U3 = ar^2

Contoh:

Tentukan U10 dan rasionya pada barisan geometri berikut 2, 6, 18, 54, ...

Pembahasan

Rasionya adalah

r = 6/2 = 3 atau  18/6 = 3 atau 54/18= 3

maka suku ke-10 adalah

Un = ar^(n-1)

U10 = 2. 3^(10-1)

U10 = 39.266

Deret Geometri

Bentuk umum:

               U1   + U2, + U3, +  ... + Un


           U1  + U1 .r + U1r2 + U1 r3 + ... + U1 r(n – 1). Atau

            a  + a.r + a2 + ar3 + ... + ar(n – 1).

Rumus n jumlah suku pertama deret geometri adalah :

Sn = a                         jika r < 1, r ≠ 1  atau

Sn =                        jika r > 1, r ≠ 1

POLA BILANGAN

1. Pola Bilangan Ganjil


Perhatikan gambar berikut

Gambar 1  
Pada gambar 1 diatas,
Apakah antara persegi yang berwarna dengan persegi
yang tidak berwarna membentuk pola bilangan ganjil?Jelaskan!
Selanjutnya kita bandingkan jumlah bilangan- bilangan ganjil
terhadap luas persegi.

Perhatikanlah!
        1 = 1 x 1 = 12

        1 + 3 = 2 x 2 = 22

        1 + 3 + 5 = 3 x 3 = 32

        1 + 3 + 5 + 7 = 4 x 4 = 42

        1 + 3 + 5 + 7 + 9 = 5 x 5 = 52                                    

Dari hasil diatas, bagaimanakah hubungan antara hasil penjumlahan


bilangan- bilangan ganjil yang terurut dengan luas persegi panjang.

Dapatkah kita simpulkan bahwa jumlah dari n bilangan ganjil yang pertama adalah n2.

Contoh 1:
Tentukanlah jumlah dari 8 bilangan ganjil yang pertama!

Penyelesaian:

1 + 3 + 5 + 7 + 9 + 11+ 13 + 15 = 64 atau n2 = 82 = 64

2. Pola Bilangan Genap

Perhatikan gambar berikut

Selanjutnya kita bandingkan jumlah bilangan- bilangan yang genap itu terhadap luas persegi
panjang. Perhatikanlah pola penjumlahan berikut!

2=2

2+4=6

2 + 4 + 6 = 12

2 + 4 + 6 + 8 = 20

2 + 4 + 6 + 8 + 10 = 30

2 + 4 + 6 + 8 + 10 + 12 = 42

Dari hasil diatas, bagaimanakah hubungan antar hasil penjumlahan bilangan- bilangan genap
yang terurut dengan luas persegi panjang?

Dapat kita simpulkan bahwa jumlah dari n bilangan genap yang pertama adalah n(n + 1)
Contoh 2:

Tentukan jumlah dari 7 bilangan genap yang pertama!

Penyelesaian:

Tujuh bilangan genap yang pertama adalah 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14

Jumlah 7 bilangan genap yang pertama adalah = n (n + 1) = 7 ( 7 + 1 ) = 56

3. Pola Bilangan Persegi

Perhatikan gambar berikut

Pada pola gambar diatas,tuliskan jumlah noktah dari masing- masing pola. Coba kamu
gambarkan pola bilangan apakah yang ditunjukkan noktah pola ke-6?

Karena bilangan- bilangan 1, 4, 9, 16 berhubungan dengan persegi, maka bilangan itu dinamakan
pola bilangan persegi.

Pola bilangan ke-n dari bilangan persegi adalah n2


Contoh 3

Hitunglah jumlah titik pola ke-10 dari bilangan persegi.

Penyelesaian:

Banyak titik pola ke-10 dari bilangan persegi adalah n2 = 102 = 100

4. Pola Bilangan Segitiga

Perhatikan gambar berikut

Dalam sebuah akrobat para pemainnya mendominasikan keahliannya yaitu pemain atas berdiri
pada pundak pemain dibawahnya, sehingga yang paling tinggi hanya satu orang.
Jika diperhatikan, berbentuk apakah susunan pemain akrobat itu?
Bila banyaknya orang pada tingkat ke-2 dan ke-3?
Pola bilangan segitiga diambil dari salah satu barisan bilangan pada segitiga pascal.

Bila kita gambar menggunakan noktah-noktah, akan memiliki pola seperti pada gambar 4
tersebut.

Tuliskan banyaknya noktah-noktah pada pola diatas. Berapakah banyaknya noktah pada pola ke-
6, ke-7, ke-8, dan seterusnya.

 Pola barisan diatas1, 3, 6, 10,....karena bentuknya seperti segitiga, maka pola bilangan itu
disebut pola bilangan segitiga.

5. Pola Bilangan Persegi Panjang

Perhatikan gambar berikut

Pada setiap perpisahan sekolah, setiap anak dimintai foto untuk dipajang pada sebuah bingkai
yang berbentuk persegi. Setiap satu tahun sekali ada pergantian foto disusun membentuk suatu
pola bilangan. Jumlah foto pada bingkai pertama ada 2, bingkai kedua 6, bingkai ketiga ada 20,
dan seterusnya. Jadi, jumlah foto yang dipasang pada bingkai persegi akan membentuk pola
bilangan persegi.
Tentukanlah banyaknya noktah-noktah pada masing-masing pola diatas.berapakah banyaknya
noktah pada pola ke 6? Pola bilangan diatas adalah 2, 6, 9, 20,...karena bentuknya seperti persegi
panjang, maka pola bilangan itu dinamakan pola bilangan persegi panjang.

6. Pola Bilangan Pascal

Blaise Pascal (1632-1662) adalah Matematikawan dari Prancis. Ia menyusun pola bilangan yang


sangat unik, yaitu segitiga pascal. Untuk lebih memahami pola bilangan segitiga pascal,
perhatikanlah gambar berikut:

1                      1

1                      2                      1

1                      3                      3                      1

1                      4                      6                      4                      1

1                      5                      10                    10                    5                      1


Bilangan pada diagonal-diagonal segitiga pascal dapat dilihat pada pascal, yaitu:

o   Diagonal ke-1: 1, 1, 1, 1,.....

o   Diagonal ke-2: 1, 2, 3, 4, 5,....

o   Diagonal ke-3: 1, 3, 6, 10,...

o   Diagonal ke-4: 1, 4, 10,...dan seterusnya

Dapatkah kamu melanjutkan sampai pola diagonal ke-9? Bagaimana kamu mendapatkannya?

Pola jumlah baris ke-n pada segitiga pascal adalah 2n-1

............................................................................................................................................
Daftar Pustaka

Subchan, dkk. Matematika SMP/Mts Kelas IX Semester 1. 2015. Jakarta: Pusat Kurikulum dan
Perbukuan Kemendikbud
1. Barisan Bilangan Sederhana
Barisan bilangan dibentuk oleh bilangan-bilangan yang disusun menurut aturan tertentu. Barisan
bilangan ini dapat kita teruskan suku-sukunya apabila aturan untuk memperoleh suku berikutnya
sudah ditentukan.

Perhatikan barisan bilangan berikut ini :


1, 2, 4, 7, 11, …
Artinya :
Suku pertama ditulis  U1 = 1
Suku ke-dua ditulis   U2 = 2
Suku ke-tiga ditulis  U3 = 4
Suku ke-empat ditulis U4 = 7
Dan seterusnya …
Suku ke-n ditulis Un
Suku berikutnya dari barisan tersebut dapat diteruskan dengan aturan ”menambahkan bilangan
asli berurutan mulai dari suku pertama”

Perhatikan barisan bilangan berikut :

”Suku
berikutnya diperoleh dengan menambahkan bilangan asli berurutan mulai dari suku pertama”.
Dengan cara di atas maka untuk menentukan suku ke-n dapat dicari dengan meneruskan pola
yang ada. Namun demikian, untuk n yang besar misalnya n = 50, kita akan mengalami kesulitan,
untuk itu akan kita pelajari bagaimana menentukan suku ke-n dengan menggunakan rumus Un
Contoh-contoh barisan bilangan khusus antara lain :

 Barisan Bilangan Asli : 1, 2, 3, 4, …


Rumus suku ke-n adalah Un = n
Suku ke-10 adalah U10 = 10
 Barisan Bilangan Genap : 2, 4, 6, 8, …
Rumus suku ke-n adalah Un = 2n
Suku ke-20 adalah U20 = 2 x 20 = 40

 Barisan Bilangan Ganjil : 1, 3, 5, 7, …


Rumus suku ke-n adalah Un = 2n – 1
Suku ke-15 adalah U15 = 2 x 15 – 1 = 29

 Barisan Bilangan Kuadrat / persegi : 1, 4, 9, 16, …


Rumus suku ke-n adalah Un = n2
Suku ke-12 adalah U12 = 122 = 144

Barisan bilangan juga dapat diperoleh dari pengembangan pola yang teratur, contoh :

 Barisan Bilangan Persegi Panjang : 2, 6, 12, 20, …

Pola   ,…
Rumus suku ke-n adalah Un = n(n+1)
Suku ke-8 adalah U8 = 8 (8+1) = 8 x 9 = 72
 Barisan Bilangan Segitiga : 1, 3, 6, 10, …
Pola   ,…
Rumus suku ke-n adalah Un = ½ n(n+1)
Suku ke-10 adalah U10 = ½ x 10 (10+1) = 5 x 11 = 55
 Barisan Bilangan Pada Segitiga Pascal

Baris ke-n diperoleh dengan menjumlahkan dua suku berurutan pada baris sebelumnya
Jumlah bilangan pada baris ke-1 = 1 = 1 = 20 = 21-1
Jumlah bilangan pada baris ke-2 = 1 + 1 = 2 = 21 = 22-1
Jumlah bilangan pada baris ke-3 = 1 + 2 + 1 = 4 = 22 = 23-1
Jumlah bilangan pada baris ke-4 = 1 + 3 + 3 + 1 = 8 = 23 = 24-1
Rumus jumlah bilangan pada baris ke-n = 2n-1
2. Barisan Aritmetika dan Geometri
a. Barisan Aritmetika
Adalah barisan bilangan yang suku berikutnya didapat dari penambahan suku sebelumnya
dengan bilangan yang tetap (tertentu), bilangan yang tetap tersebut dinamakan beda (b)

 Barisan bilangan : 2, 5, 8, 11, …


Suku awal / suku pertama atau a = 2
Beda atau b = 5 – 2 = 8 – 5 = 11 – 8 = 3
Barisan tersebut dinamakan barisan aritmetika naik
 Barisan bilangan : 20, 18, 16, 14, …
Suku awal / suku pertama atau a = 20
Beda atau b = 18 – 20 = 16 – 18 = 14 – 16 = -2
Barisan tersebut dinamakan barisan aritmetika turun
Rumus Suku ke-n (Un) dari Barisan Aritmetika
U1 = a      = a + (1-1)b
U2 = a + b  = a + (2-1)b
U3 = a + 2b = a + (3-1)b
U4 = a + 3b = a + (4-1)b

Un = a + (n-1) b
Jadi rumus suku ke-n dari barisan aritmetika adalah :

dengan Un = Suku ke-n


a = suku awal / suku pertama
b = beda

Contoh :
Tentukan suku ke-15 dan suku ke-20 dari barisan : 1 , 4 , 7 , 10 , …

Jawab :
a=1
b=4–1
=7–4
=3

Un = a + (n-1) b
U15 = 1 + (15 – 1) x 3
= 1 + 14 x 3
= 1 + 42
= 43

U20 = 1 + (20 – 1) x 3
= 1 + 19 x 3
= 1 + 57
= 58

Jadi suku ke-15 = 43 dan suku ke-20 = 58

b. Barisan Geometri
Barisan geometri adalah Barisan bilangan yang suku-suku berikutnya diperoleh dari hasil
kali suku sebelumnya dengan bilangan tetap yang tidak sama dengan nol. Bilangan tetap tersebut
dinamakan pembanding (rasio)
 Barisan bilangan : 2, 6, 18, 54, …
Suku awal / suku pertama atau a = 2
Rasio atau r = 6 : 2 = 18 : 6 = 54 : 18 = 3
Barisan tersebut dinamakan barisan geometri naik
 Barisan bilangan : 20, 10, 5, 2,5 , …
Suku awal / suku pertama atau a = 20
Rasio atau r = 10 : 20 = 5 : 10 = ½
Barisan tersebut dinamakan barisan geometri turun
Rumus Suku ke-n (Un) dari Barisan Geometri
U1 = a      = a x r1-1
U2 = a x r  = a x r2-1
U3 = a x r2 = a x r3-1
U4 = a x r3 = a x r4-1

Un = a  x rn-1
Jadi rumus suku ke-n dari barisan geometri adalah :
dengan Un = suku ke-n
a = suku awal / suku pertama
r = rasio

Contoh :
Tentukan suku ke-9 dari barisan : 2 , 4 , 8 , 16 , …

Jawab :
a = 2 ,  r = 4 : 2 = 8 : 4 = 2
Un = a x rn-1
U9 = 2 x 29-1
= 2 x 28
= 2 x 256
= 512
Jadi suku ke-9 adalah 512

3. Deret Aritmetika dan Geometri


a. Deret Aritmetika
Apabila barisan bilangan aritmetika dijumlahkan maka akan terbentuk deret Aritmetika

Contoh :
Barisan Aritmetika : 2, 6 , 10 , 14 , … .
Deret Aritmetika : 2 + 6 + 10 + 14 + … .
Jumlah n suku pertama deret aritmetika ditulis dengan Sn 
Jadi S1 = U1 = 2
S2 = U1 + U2 = 2 + 6 = 8
S3 = U1 + U2 + U3 = 2 + 6 + 10 = 18
S4 = U1 + U2 + U3 + U4 = 2 + 6 + 10 + 14 = 32
…..
Sn = U1 + U2 + U3 + … + Un
Rumus jumlah n suku pertama deret aritmetika

Sn = U1 +    U2      +     U3     + … + Un


Sn =  a + (a + b)  + (a + 2b) + … + Un
Sn = Un + Un – b    + Un – 2b  + … + a
———————————————– +
2.Sn = (a + Un) + (a + Un) + … + (a +Un)
2.Sn = n (a + Un)

dengan Sn = jumlah n suku pertama


a  = suku awal
b   = beda
Contoh :
Jumlah dari  100 + 95 + 90 + 85 + … + 5 = …

Jawaban :
a = 100
b = 95 – 100
= 90 – 95
= -5
Un = a + (n-1)b
5 = 100 + (n-1)(-5)
95 = (n-1)(-5)
19 = (n-1)
n = 20

Jadi jumlah dari 100 + 95 + 90 + 85 + … + 5 = 1.050

b. Deret Geometri
Apabila barisan bilangan geometri dijumlahkan maka akan terbentuk deret geometri
Contoh :
Barisan geometri : 2, 6 , 18 , 54 , … .
Deret geometri : 2 + 6 + 18 + 54 + … .
Jumlah n suku pertama deret aritmetika ditulis dengan Sn
Jadi S1 = U1 = 2
S2 = U1 + U2 = 2 + 6 = 8
S3 = U1 + U2 + U3 = 2 + 6 + 18 = 26
S4 = U1 + U2 + U3 + U4 = 2 + 6 + 18 + 54 = 80

Rumus jumlah n suku pertama deret geometri


Sn = U1 +    U2 +     U3 + … + Un

Sn =  a +   (ar)    +    (ar2)   +  … + arn-1


r x Sn =          (ar)     +    (ar2)   + …. + arn-1 + arn
 –
Sn– r.Sn =  a   +    0       +     0      +       +   0    – arn
(1 – r)Sn = a                                             – arn
(1 – r)Sn = a (1 – rn)

 untuk nilai r < 1,   atau , untuk r > 1

dengan Sn = jumlah n suku pertama


a  = suku awal
r = rasio
Contoh :
Jumlah dari  400 + 200 + 100 + 50 + 25 + 12,5 = …

Jawaban :
a = 400
r = 200 : 400
= 100 : 200

n=6

Jadi jumlah dari 500 + 200 + 100 + 50 + 25 + 12,5 = 787,5

Anda mungkin juga menyukai