Anda di halaman 1dari 8

MAT.VIII.1.

MODUL PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Matematika


Kelas : VIII
Semester :1
Waktu : 8 JP

POLA DAN BARISAN BILANGAN


Penyusun : Sanusi, S.Pd
: Elvi Rodiah, S.Pd
: Arif Suparmono, M.Pd

PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KABUPATEN MADIUN
2021
POLA PADA BARISAN BILANGAN DAN BARISAN KONFIGURASI OBJEK

PENDAHULUAN

Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh


Semoga kalian dalam keadaan sehat walafiat, sehingga kalian tetap semangat untuk tetap belajar
dan tetap pada tekadmu untuk meraih cita-citamu di masa mendatang, walau sekarang masih dalam masa
pandemi covid-19, yang memaksa kita harus belajar jarak jauh.
Anak-anak, materi ini sangat berguna dalam kehidupan sehari ataupun dalam bidang pekerjaan
tertentu misalnya untuk memprediksi atau memperkirakan suatu kejadian yang datang jika kejadian
tersebut terulang secara berkala atau teratur, seperti memperkirakan akan adanya gerhana, menetapkan
kalender dan lain-lain.
Modul ini terdiri tiga Kegiatan Belajar (KB) yang akan membahas materi KD 3.1 Pola pada
bilangan dan pada konfigurasi objek (Kurikulum mandiri).
KB 1 : Membuat generalisasi pola pada barisan bilangan dan pada barisan konfigurasi objek
KB 2 : Memahami macam-macam barisan bilangan
KB 3 : Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan generalisasi dari pola pada barisan bilangan dan
barisan konfigurasi objek
Pada akhir pembelajaran modul akan diadakan tea akhir untuk menguji seberapa tingkat keberhasilan
dalam mempelajari modul 1 ini, semoga modul ini bermanfaat untuk kita semua

KEGIATAN BELAJAR 1
Membuat generalisasi pola pada barisan bilangan dan pola pada barisan konfigurasi objek

Coba ingat-ingat deh waktu kamu ulang tahun, kue yang


diberikan orang tuamu berbentuk apa? Kalau kue ulang tahunmu
berbentuk lingkaran, dan dipotong dengan cara seperti gambar
berikut, maka pengetahuan apakah yang kamu dapat ?

Pola potongan kue (sumber: shutterstock.com)

Sebelum kuenya dipotong, bentuk kuenya masih utuh. Kemudian, setelah potongan pertama
bentuk kuenya tinggal ¾. Lalu dipotong lagi sisanya menjadi ½ atau 2/4. Jikadilanjutkan maka sisanya ¼.
Nah, urutan susunan potongan kue yang berkurang teratur 1, ¾, 2/4, ¼ tersebut dinamakan pola. Pola
tersebut tersusun secara teratur dan tetap. Pola tersebut merupakan contoh pola bilangan.

Selanjutnya kita akan mengenal macam-macam pola konfigurasi objek dan pola bilangan

1. Pola bilangan Persegi

Dilihat dari namanya saja mudah dipahami bahwa pola ini bersesuaian dengan konfigurasi objek yang
membentuk susunan seperti bangun persegi. Jika objek kita gambarkan dengan lingkaran-lingkaran maka
pola konfigurasi objek yang bersesuaian dengan bangun persegi.
Perhatikan konfigurasi objek berikut :

Dengan memperhatikan objek berbentuk lingkaran di atas kita dapat menentukan rumus pola bilangan
persegi.
Pada pola Ke-1 terdapat 1 lingkaran yang merupakan suku pertama pola persegi kita tulis U 1 = 1= 12
Pada pola ke-2 terdapat 4 lingkaran yang yang merupakan suku kedua pola persegi kita tulis U 2 = 4 = 22
Pada pola ke-3 terdapat 9 lingkaran yang merupakan suku ketiga pola persegi kita tulis U 3 = 9 = 32
Dengan memperhatikan pola persegi di atas maka kalian pasti dapat menentukan pola selanjutnya

Coba kamu tulis pola bilangan persegi selanjutnya, tulislah prediksimu di sini ........ , ........ , ........ , ..
...... , ........ , ........ ,
Jika kamu lebih suka menghafal, kamu bisa membandingkan prediksimu, samakah dengan pola persegi
berikut yaitu 1, 4, 9, 16, 25, 36, 49, 64, 81, 100, 121, … (hafalkanlah)

Tetapi disarankan untuk menggunakan rumus ya guys, karena dengan menggunakan rumus kamu bisa
menentukan suku pola bilangan yang besar berapa pun seperti misalnya suku ke- 200 ditulis U 200 = 2002 =
40.000

2. Pola Bilangan Persegipanjang


Pada pola bilangan ini, setiap pola atau suku akan tersusun dari objek atau benda membentuk
bangun seperti bentuk bangun persegi panjang. Misalkan pola persegi panjang  disusun dari konfigurasi
objek berupa lingkaran-lingkaran yang membentuk susunan berbentuk persegi panjang. Perhatikan
gambar di bawah ini

Sama halnya seperti penjelasan sebelumnya, jumlah lingkaran yang terdapat dalam setiap pola
membentuk bangun atau pola berbentuk persegi panjang.
Jumlah lingkaran-lingkaran yang terdapat pada setiap suku-suku atau setiap polanya dapat ditentukan
dengan aturan atau rumus yaitu Un = n (n+1). (Dengan n = banyak baris lingkaran dan (n+1) adalah
banyaknya lingkaran dalam tiap baris sehingga banyaknya lingkaran = n x (n+1)

Pada pola ke-1 terdapat 1 baris lingkaran dan tiap baris terdapat 2 lingkaran sehingga banyaknya
lingkaran pada pola ke-1 ditulis U 1 = 1 (1+1) lingkaran = 2 lingkaran.
Pada pola ke-2 terdapat 2 baris lingkaran dan tiap baris terdapat 3 lingkaran sehingga banyaknya
lingkaran pada pola ke-2 ditulis U 2 = 2 (2+1) lingkaran = 6 lingkaran.
Pada pola ke-3 terdapat 3 baris lingkaran dan tiap baris terdapat 4 lingkaran sehingga banyaknya
lingkaran pada pola ke-1 ditulis U 3 = 3 (3+1) lingkaran = 12 lingkaran.
Pada pola ke-4 terdapat 4 baris lingkaran dan tiap baris terdapat 5 lingkaran sehingga banyaknya
lingkaran pada pola ke-4 ditulis U4 = 4 (4+1) lingkaran = 20 lingkaran.
Secara umum
Pada pola ke-n terdapat n baris lingkaran dan tiap baris terdapat (n+1) lingkaran sehingga banyaknya
lingkaran pada pola ke-n ditulis Un = n(n+1) lingkaran.
Pasti kalian sudah bisa menentukan pola berikutnya bukan? dengan menghubungkan jumlah
lingkaran yang sesuai dengan nomor polany. Coba kalian isikan prediksimu di sini

........ , ........ , ........ , ........ , ........ , ........ ,

Jika kamu ingin menentukan suku ke-5 gunakan rumusnya yaitu n(n+1) = 5(5+1) = 30.
Gampang, kan?
Cocokan prediksimu dengan pola berikutnya dengan pola bilangan persegipanjang berikut yaitu 2,
6, 12, 20, 30, 42, 56, 72, 110, …

3. Pola Segitiga
Seperti halnya pola-pola diatas, pola segitiga juga akan membentuk susunan objek berpola seperti
bangun segitiga.  Pola segitiga bersesuaian dengan rumus pola bilangan segitiga, perhatikan gambar di
bawah ini :

Pada pola ke-1 terdapat sebanyak 1 lingkaran. Pada pola pertama ini kita belum bisa memprediksi
rumus, namun dengan mengamati pola berikutnya akan terlihat pola bilangannnya
Pada pola ke-2 terdapat 2 tumpukan lingkaran dengan susunan dari atas lingkaran sebanyak (1+2)
lingkaran = 3 lingkaran.
Pada pola ke-3 terdapat tiga tumpukan lingkaran dengan jumlah lingkaran (1+2+3)lingkaran = 6
lingkaran
Tentu kamu dapat menghitung banyaknya lingkaran pada pola ke-4 bukan?
Ya benar jawabanmu, pada pola ke-4 terdapat (1+2+3+4)lingkaran = 10 lingkaran.
Secara umum banyaknya lingkaran pada pola ke-n akan terdapat lingkaran sebanyak (1+2+3+......
+n)lingkaran
n ( n+1 )
Bandingkan rumus Un = (1+2+3+....+n) dengan rumus Un = manakah yang benar untuk
2
rumus barisan 1 + 2 + 3 + 4 + …….. + n ?
Kalian pasti bisa menuliskan pola bilangan segitiga bukan? Isikan jawabanmu pada kotak di bawah ini
:
........ , ........ , ........ , ........ , ........ , ........ ,

Sebagai bahan perbandingan prediksimu, bandingkan jawabnmu dengan pola bilangan segitiga
berikut: 1, 3, 6, 10, 15, 21, 28, 36, 55, ...

4. Pola Bilangan Pascal


Apa itu bilangan pascal? Sebenarnya bilangan ini telah ditemukan pada masa kebudayaan kuno di
China, baru beberapa abad kemudian dikembangkan sebagai ilmu pengethuan oleh seorang ahli
matematika dari Prancis yang bernama Blaise Pascal. Oleh karena itu nama barisan bilangan ini dinamai
barisan atau pola bilangan Pascal. 
Bilangan ini terbentuk dari sebuah aturan geometri yang berisi susunan koefisien binomial yang
bentuknya menyerupai segitiga.

? ? ? ? ? ?
Segitiga Pascal (sumber: MathLibraryRukmantara.com)

Perhatikan pola bilangan pascal di atas, demikian penjelasannya


Pada baris ke-1 hanya ada bilangan 1
Pada baris ke-2 terdapat bilangan 1 1
Pada baris ke-3 terdapat 1 2 1 , bilangan 2, ini diperoleh dari 1+1 pada baris atasnya.
Pada baris ke-4 terdapat 1 3 3 1 , bilangan 3, ini diperoleh dari 1+3 pada baris atasnya
Pada baris ke-5, terdapat 1 4 6 4 1 , bilangan 4 didapat dari 1+3 pada baris atasnya, sedang 6 diperoleh
dari 3+3 dari baris atasnya. Demikian seterusnya

Kalian pasti bisa mengisi baris ke-6 bukan?


Ya benar jawabanmu, coba bandingkan dengan barisan ke-5 yaitu : 1 5 10 10 5 1

Sekarang kita bahas pola bilangan pascalnya. Perhatikan jumlah bilangan tiap barisnya :
Pada baris ke-1 = 1
Pada baris ke-2 = 1 + 1 = 2
Pada baris ke-3 = 1+2+1 = 4
Pada baris ke-4 = 1+3+3+1 = 8
Pada baris ke-5 = .............................................

Kamu pasti bisa meneruskan pola segitiga pascal selanjutnya bukan?


Berdasar gambar diatas, dapat kita susun rumu untuk barisan bilangan segitiga pascal yaitu
Pola ke-1 = 1 = 20 = 21-1
Pola ke-2 = 2 = 21 = 22-1
Pola ke-3 = 4 = 22 = 23-1
Pola ke-4 = 8 = 23 = 24-1
...........................
Pola ke-n = 2n-1
Jika kamu susun barisan bilangan segitiga pascal maka bandingkan hasilmu dengan barisan berikut
Pola bilangan pascal: 1, 2, 4, 8, 16, .........................................

Coba kamu lanjutkan pola bilangan pascal berikutnya, kamu pasti bisa bukan? Isikan jawabanmu dalam
kotak di bawah ini :
........ , ........ , ........ , ........ , ........ , ........ ,

TES FORMATIF 1 (Penilaian keterampilan Teknik Produk)


1. Perhatikan pola susunan bola berikut

Tentukan banyaknya bola pada


a. Pola ke-5
b. Pola ke-10
c. Pola ke 50
d. Pola ke-100
2. Batang-batang korek api disusun membentuk pola seperti gambar berikut

Pola Ke-1 ke-2 ke-3 ke-4 ke- ....


Tentukan banyaknya batang korek api pada :
a. Pola ke-4
b. Pola ke-5
c. Pola ke-50
d. Pola ke-100
3. Batang-batang korek api disusun membentuk pola seperti gambar berikut

Tentukan banyaknya batang korek api pada :


a. Pola ke-4
b. Pola ke-5
c. Pola ke-50
d. Pola ke-100

KEGIATAN BELAJAR 2

Memahami macam-macam barisan bilangan

1. Barisan Aritmatika
Perhatikan barisan bilangan berikut :
3 , 8 , 13 , 18 , …. , …..

Pada barisan ini, kamu diperintahkan untuk menentukan suku ke 5 dan 6. Apa yang kalian lakukan ?
Alternatif penyelesaiannya adalah :
Coba kamu lihat bilangan pertama atau suku awal (a) dan selisih atau beda (b) dari tiap ke ke
bilangannya berikutnya
Suku pertama adalah a = 3
Selisih dari bilangan ke-1 dengan bilangan ke-2 adalah 5. Selanjutnya selisih dari bilangan ke-2 dan
bilangan ke-3 adalah 5, dan begitu seterusnya. Ternyata selisihnya selalu bertambah 5 atau b = 5.
Dengan demikian kita dapat memprediksi bilangan berikutnya

Langkah kedua yaitu kamu harus melakukan operasi yang sama dengan pola yang tadi telah
ditemukan.
3+5 , 8+5 , 13+5 , 18+5, ........ , .........

Jadi, untuk menentukan bilangan yang ke-5, kamu harus menambahnya dengan angka 5 maka pola
ke 5 = 23, sehingga pola atau suku ke 6 = 23 + 5 = 28. Mudahkan?

Barisan bilangan yang memiliki selisih tetep pada tiap sukunya dinamakan barisan Aritmatika
Wah ilmu kalian bertambah deh. Sebenarnya masih banyak contoh barisan aritmatika yang dapat
kalian buat, silahkan buat sendiri dengan cara kamu ganti suku awalnya dan selilisih atau beda nya.

2. Barisan Geometri

Perhatikan contoh pola atau barisan bilangan berikut :


2 , 6 , 18 , 54 , …. , …..

Jika kamu dimnta menentukan suku ke 5 dan ke 6 apa yang kamu lakukan?

Alternatif penyelesaiaanya adalah :


2 , 2x3 , 6x3 , 18x3, ….
Perhatikan suku awal (a) = 2, dan rasio atau perbandingan suku dengan suku sebelumnya adalah
3 didapat dari 6 : 2 = 3 atau 18 : 6 = 3 atau 54 :18 = 3 sehingga rasio (r) = 3
Dengan mudah kamu tentu dapat menentukan suku ke 5 dan ke 6 bukan?
Cocokan jawabmu apakah suku ke 5 = 162, dan suku ke 6 = 486 ?

3. Barisan Fibonacci
Barisan bilangan ini diberinama sesuai dengan nama penemunya yaitu Fibonacci.
Perhatikan barisan bilangan fibonacci berikut
1 , 1 , 2 , 3 , 5 , …. , …. , ….
2 , 2 , 4 , 6 , 10 , …. , …. , ….
2 , 3 , 5 , 8 , 13 , … , …. , ….
5, 7 , 12 , 19 , 31, … , … , ….
Dapatkah kamu menentukan suku selanjutnya?
Sebenarnya masih banyak lagi macam-macam barisan yang dapat dikenali, namun hal itu akan
kalian pelajari pada tingkat pendidikan yang lebih tinggi

TES FORMATIF 2 ( Penilaian Tugas Pengetahuan)


1. Tentukan empat suku berikutnya :
a. 1 , 3 , 5 , 7 , ... , .... , .... , ....
b. 1 , 4 , 16 , 64 , …. , …. , ….
c. 4 , 4, 8 , 12 , 20 , ... , .... , ....
2. Jika angka pada bilangan 133464133464133464133464...... diteruskan dengan pola yang sama,
maka tentukanlah angka pada :
a. Pola ke-100
b. Pola ke-2021
3. Temukan tiga bilangan genap berurutan yang jumlahnya 60.
4. Jika pada bilangan 100100100100.... diteruskan dengan pola yang sama, tentukanlah bilangan
pada :
a. Pola ke-100
b. Pola ke -2021
KEGIATAN BELAJAR 3

Menyelesaikan Masalah Yang Berkaitan Dengan Generalisasi Dari Pola Barisan Bilangan Dan Pola
Barisan Konfigurasi Objek

Menetukan suku barisan menggunakan rumus


Suatu barisan bilangan ditulis dengan rumus Un = 2n + 1 dengan Un artinya suku ke n dan n adalah urutan
bilangan Asli { 1,2,3,4, …… , n}. Dapatkah kalian menentukan barisan bilangan tersebut ?
Jawab
Un = 2n + 1
U1 = 2 . 1 + 1 = 2 + 1 = 3
U2 = 2 . 2 + 1 = 4 + 1 = 5
U3 = 2 . 3 + 1 = 6 + 1 = 7
U4 = 2 . 4 + 1 = 8 + 1 = 9
Dan seterusnya
Sehingga barisan bilangan itu adalah 3 , 5 , 7, 9 , …… (arti …. Adalah dan seterusnya sampai tak
hingga)

Menentukan rumus suku ke n suatu barisan bilangan


Tentukan rumus suku ke n barisan bilangan 3 , 5 , 7 , 9 , ……
Jawab
Suku awal a = 3
Selisih atau beda b = 2
U1 = 3 = = 3 + (1 – 1) .2
U2 = 5 = 3 + 2 =3+1.2 = 3 + (2 – 1) . 2
U3 = 7 = 3 + 2 + 2 =3+2.2 = 3 + (3 – 1) . 2
U4 = 9 = 3 + 2 + 2 + 2 = 3 + 3 . 2 = 3 + (4 – 1) . 2
Maka dapat disimpulkan
U4 = 3 + (4 – 1) . 2
4 adalah n
3 adalah suku awal (a)
2 adalah selisih atau beda ( b) sehingga dapat ditulis Un = a + (n – 1) . b
Jadi rumus suku ke n untuk barisan 3 , 5 , 7 , 9 , …. Adalah Un = a + (n – 1) b

TES FORMATIF 3 (Penilaian Tugas Pengetahuan)


1. Rumus suku ke n lalu n bilangan 3 , 7 , 11 , 15 , .... adalah …
a. Un = 3n
b. Un = 4n
c. Un = 3n – 1
d. Un = 4n – 1
2. Rumus suku ke n barisan bilangan 1 , 4 , 9 , 16, .... adalah …
a. Un = n
b. Un = 2n
c. Un = n2
d. Un = 2n2
3. Barisan bilangan yang sesuai dengan rumus Un = 2n – 1 adalah ….:
a. Barisan bilangan positif ganjil
b. Barisan bilangan positif genap
c. Barisan bilangan positif kelipatan 3
d. Barisan bilangan persegipanjang
4. Perhatikan pola konfigurasi batang korek api berikut
Rumus suku ke n yang menunjukkan banyaknya batang korek api adalah …
a. Un = 5n
b. Un = 3n + 2
c. Un = 5n + 2
d. Un = 8n - 3

5. Pada kalender masehi terdapat tujuh nama hari, Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, Minggu.
Sedangkan pada kalender Jawa terdapat 5 nama hari, Pon, Wage, Kliwon, Lagi, Pahing. Biasanya
kedua kalender ini dibuat dalam satu halaman kalender bulanan. Nama hari kalender Jawa ditulis
kecil di bawah setiap tanggal, misalnya tanggal 5 Juni 2021 bertepatan dengan hari Sabtu kalender
masehi dan hari Pahing (dino pahing) pada kalender Jawa. Sehingga masyarakat Jawa sering
menyebutnya Sabtu Pahing. Jawablah pertanyaan di bawah ini :
a. Jika tanggal 5 Juni 2021 bertepatan dengan Sabtu Pahing (pasangan hari dua kalender), tentukan
hari apakah (pasangan hari dua kalender) tanggal 1 Agustus 2021?
b. Tanggal berapakah hari Sabtu pahing akan terulang lagi?
c. Tanggal 17 Agustus 2021 bertepatan dengan hari apa?
d. Tentukan tanggal berapa sajakah Senin Wage sejak tanggal 5 Juni 2021 hingga akhir tahun ?

RANGKUMAN
Pola bilangan adalah susunan atau sederatan bilangan yang mempunyai pola atau keteraturan
yang tetap yang berlaku pada setiap suku-sukunya. Ilmu tentang pola bilangan berguna dalam kehidupan
sehari-hari, salah satunya adalah untuk memprediksi kejadian di masa mendatang dari suatu kejadian
yang terjadi secara berkala atau berpola tertentu, seperti terjadinya gerhana, menentukan hari, dan lain-
lain
Pola konfigurasi objek adalah susunan benda-benda atau objek-objek yang membetuk pola atau
keteraturan tertentu sehingga mudah diprediksi untuk menentukan pola berikutnya
Barisan bilangan adalah barisan dari bilangan-bilangan yang mempunyai pola tertentu. Jika
kumpulan bilangan tidak empunyai pola maka tidak dapat dikatakan sebagai barisan bilangan
Ada banyak macam barisan bilangan, yaitu barisan aritmatika, barisan geometri, barisan persegi,
barisan, barisan persegipanjang, barisan segitiga, barisan segitiga pascal, barisan fibonacci dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai