MODUL PEMBELAJARAN
PENDAHULUAN
KEGIATAN BELAJAR 1
Membuat generalisasi pola pada barisan bilangan dan pola pada barisan konfigurasi objek
Sebelum kuenya dipotong, bentuk kuenya masih utuh. Kemudian, setelah potongan pertama
bentuk kuenya tinggal ¾. Lalu dipotong lagi sisanya menjadi ½ atau 2/4. Jikadilanjutkan maka sisanya ¼.
Nah, urutan susunan potongan kue yang berkurang teratur 1, ¾, 2/4, ¼ tersebut dinamakan pola. Pola
tersebut tersusun secara teratur dan tetap. Pola tersebut merupakan contoh pola bilangan.
Selanjutnya kita akan mengenal macam-macam pola konfigurasi objek dan pola bilangan
Dilihat dari namanya saja mudah dipahami bahwa pola ini bersesuaian dengan konfigurasi objek yang
membentuk susunan seperti bangun persegi. Jika objek kita gambarkan dengan lingkaran-lingkaran maka
pola konfigurasi objek yang bersesuaian dengan bangun persegi.
Perhatikan konfigurasi objek berikut :
Dengan memperhatikan objek berbentuk lingkaran di atas kita dapat menentukan rumus pola bilangan
persegi.
Pada pola Ke-1 terdapat 1 lingkaran yang merupakan suku pertama pola persegi kita tulis U 1 = 1= 12
Pada pola ke-2 terdapat 4 lingkaran yang yang merupakan suku kedua pola persegi kita tulis U 2 = 4 = 22
Pada pola ke-3 terdapat 9 lingkaran yang merupakan suku ketiga pola persegi kita tulis U 3 = 9 = 32
Dengan memperhatikan pola persegi di atas maka kalian pasti dapat menentukan pola selanjutnya
Coba kamu tulis pola bilangan persegi selanjutnya, tulislah prediksimu di sini ........ , ........ , ........ , ..
...... , ........ , ........ ,
Jika kamu lebih suka menghafal, kamu bisa membandingkan prediksimu, samakah dengan pola persegi
berikut yaitu 1, 4, 9, 16, 25, 36, 49, 64, 81, 100, 121, … (hafalkanlah)
Tetapi disarankan untuk menggunakan rumus ya guys, karena dengan menggunakan rumus kamu bisa
menentukan suku pola bilangan yang besar berapa pun seperti misalnya suku ke- 200 ditulis U 200 = 2002 =
40.000
Sama halnya seperti penjelasan sebelumnya, jumlah lingkaran yang terdapat dalam setiap pola
membentuk bangun atau pola berbentuk persegi panjang.
Jumlah lingkaran-lingkaran yang terdapat pada setiap suku-suku atau setiap polanya dapat ditentukan
dengan aturan atau rumus yaitu Un = n (n+1). (Dengan n = banyak baris lingkaran dan (n+1) adalah
banyaknya lingkaran dalam tiap baris sehingga banyaknya lingkaran = n x (n+1)
Pada pola ke-1 terdapat 1 baris lingkaran dan tiap baris terdapat 2 lingkaran sehingga banyaknya
lingkaran pada pola ke-1 ditulis U 1 = 1 (1+1) lingkaran = 2 lingkaran.
Pada pola ke-2 terdapat 2 baris lingkaran dan tiap baris terdapat 3 lingkaran sehingga banyaknya
lingkaran pada pola ke-2 ditulis U 2 = 2 (2+1) lingkaran = 6 lingkaran.
Pada pola ke-3 terdapat 3 baris lingkaran dan tiap baris terdapat 4 lingkaran sehingga banyaknya
lingkaran pada pola ke-1 ditulis U 3 = 3 (3+1) lingkaran = 12 lingkaran.
Pada pola ke-4 terdapat 4 baris lingkaran dan tiap baris terdapat 5 lingkaran sehingga banyaknya
lingkaran pada pola ke-4 ditulis U4 = 4 (4+1) lingkaran = 20 lingkaran.
Secara umum
Pada pola ke-n terdapat n baris lingkaran dan tiap baris terdapat (n+1) lingkaran sehingga banyaknya
lingkaran pada pola ke-n ditulis Un = n(n+1) lingkaran.
Pasti kalian sudah bisa menentukan pola berikutnya bukan? dengan menghubungkan jumlah
lingkaran yang sesuai dengan nomor polany. Coba kalian isikan prediksimu di sini
Jika kamu ingin menentukan suku ke-5 gunakan rumusnya yaitu n(n+1) = 5(5+1) = 30.
Gampang, kan?
Cocokan prediksimu dengan pola berikutnya dengan pola bilangan persegipanjang berikut yaitu 2,
6, 12, 20, 30, 42, 56, 72, 110, …
3. Pola Segitiga
Seperti halnya pola-pola diatas, pola segitiga juga akan membentuk susunan objek berpola seperti
bangun segitiga. Pola segitiga bersesuaian dengan rumus pola bilangan segitiga, perhatikan gambar di
bawah ini :
Pada pola ke-1 terdapat sebanyak 1 lingkaran. Pada pola pertama ini kita belum bisa memprediksi
rumus, namun dengan mengamati pola berikutnya akan terlihat pola bilangannnya
Pada pola ke-2 terdapat 2 tumpukan lingkaran dengan susunan dari atas lingkaran sebanyak (1+2)
lingkaran = 3 lingkaran.
Pada pola ke-3 terdapat tiga tumpukan lingkaran dengan jumlah lingkaran (1+2+3)lingkaran = 6
lingkaran
Tentu kamu dapat menghitung banyaknya lingkaran pada pola ke-4 bukan?
Ya benar jawabanmu, pada pola ke-4 terdapat (1+2+3+4)lingkaran = 10 lingkaran.
Secara umum banyaknya lingkaran pada pola ke-n akan terdapat lingkaran sebanyak (1+2+3+......
+n)lingkaran
n ( n+1 )
Bandingkan rumus Un = (1+2+3+....+n) dengan rumus Un = manakah yang benar untuk
2
rumus barisan 1 + 2 + 3 + 4 + …….. + n ?
Kalian pasti bisa menuliskan pola bilangan segitiga bukan? Isikan jawabanmu pada kotak di bawah ini
:
........ , ........ , ........ , ........ , ........ , ........ ,
Sebagai bahan perbandingan prediksimu, bandingkan jawabnmu dengan pola bilangan segitiga
berikut: 1, 3, 6, 10, 15, 21, 28, 36, 55, ...
? ? ? ? ? ?
Segitiga Pascal (sumber: MathLibraryRukmantara.com)
Sekarang kita bahas pola bilangan pascalnya. Perhatikan jumlah bilangan tiap barisnya :
Pada baris ke-1 = 1
Pada baris ke-2 = 1 + 1 = 2
Pada baris ke-3 = 1+2+1 = 4
Pada baris ke-4 = 1+3+3+1 = 8
Pada baris ke-5 = .............................................
Coba kamu lanjutkan pola bilangan pascal berikutnya, kamu pasti bisa bukan? Isikan jawabanmu dalam
kotak di bawah ini :
........ , ........ , ........ , ........ , ........ , ........ ,
KEGIATAN BELAJAR 2
1. Barisan Aritmatika
Perhatikan barisan bilangan berikut :
3 , 8 , 13 , 18 , …. , …..
Pada barisan ini, kamu diperintahkan untuk menentukan suku ke 5 dan 6. Apa yang kalian lakukan ?
Alternatif penyelesaiannya adalah :
Coba kamu lihat bilangan pertama atau suku awal (a) dan selisih atau beda (b) dari tiap ke ke
bilangannya berikutnya
Suku pertama adalah a = 3
Selisih dari bilangan ke-1 dengan bilangan ke-2 adalah 5. Selanjutnya selisih dari bilangan ke-2 dan
bilangan ke-3 adalah 5, dan begitu seterusnya. Ternyata selisihnya selalu bertambah 5 atau b = 5.
Dengan demikian kita dapat memprediksi bilangan berikutnya
Langkah kedua yaitu kamu harus melakukan operasi yang sama dengan pola yang tadi telah
ditemukan.
3+5 , 8+5 , 13+5 , 18+5, ........ , .........
Jadi, untuk menentukan bilangan yang ke-5, kamu harus menambahnya dengan angka 5 maka pola
ke 5 = 23, sehingga pola atau suku ke 6 = 23 + 5 = 28. Mudahkan?
Barisan bilangan yang memiliki selisih tetep pada tiap sukunya dinamakan barisan Aritmatika
Wah ilmu kalian bertambah deh. Sebenarnya masih banyak contoh barisan aritmatika yang dapat
kalian buat, silahkan buat sendiri dengan cara kamu ganti suku awalnya dan selilisih atau beda nya.
2. Barisan Geometri
Jika kamu dimnta menentukan suku ke 5 dan ke 6 apa yang kamu lakukan?
3. Barisan Fibonacci
Barisan bilangan ini diberinama sesuai dengan nama penemunya yaitu Fibonacci.
Perhatikan barisan bilangan fibonacci berikut
1 , 1 , 2 , 3 , 5 , …. , …. , ….
2 , 2 , 4 , 6 , 10 , …. , …. , ….
2 , 3 , 5 , 8 , 13 , … , …. , ….
5, 7 , 12 , 19 , 31, … , … , ….
Dapatkah kamu menentukan suku selanjutnya?
Sebenarnya masih banyak lagi macam-macam barisan yang dapat dikenali, namun hal itu akan
kalian pelajari pada tingkat pendidikan yang lebih tinggi
Menyelesaikan Masalah Yang Berkaitan Dengan Generalisasi Dari Pola Barisan Bilangan Dan Pola
Barisan Konfigurasi Objek
5. Pada kalender masehi terdapat tujuh nama hari, Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, Minggu.
Sedangkan pada kalender Jawa terdapat 5 nama hari, Pon, Wage, Kliwon, Lagi, Pahing. Biasanya
kedua kalender ini dibuat dalam satu halaman kalender bulanan. Nama hari kalender Jawa ditulis
kecil di bawah setiap tanggal, misalnya tanggal 5 Juni 2021 bertepatan dengan hari Sabtu kalender
masehi dan hari Pahing (dino pahing) pada kalender Jawa. Sehingga masyarakat Jawa sering
menyebutnya Sabtu Pahing. Jawablah pertanyaan di bawah ini :
a. Jika tanggal 5 Juni 2021 bertepatan dengan Sabtu Pahing (pasangan hari dua kalender), tentukan
hari apakah (pasangan hari dua kalender) tanggal 1 Agustus 2021?
b. Tanggal berapakah hari Sabtu pahing akan terulang lagi?
c. Tanggal 17 Agustus 2021 bertepatan dengan hari apa?
d. Tentukan tanggal berapa sajakah Senin Wage sejak tanggal 5 Juni 2021 hingga akhir tahun ?
RANGKUMAN
Pola bilangan adalah susunan atau sederatan bilangan yang mempunyai pola atau keteraturan
yang tetap yang berlaku pada setiap suku-sukunya. Ilmu tentang pola bilangan berguna dalam kehidupan
sehari-hari, salah satunya adalah untuk memprediksi kejadian di masa mendatang dari suatu kejadian
yang terjadi secara berkala atau berpola tertentu, seperti terjadinya gerhana, menentukan hari, dan lain-
lain
Pola konfigurasi objek adalah susunan benda-benda atau objek-objek yang membetuk pola atau
keteraturan tertentu sehingga mudah diprediksi untuk menentukan pola berikutnya
Barisan bilangan adalah barisan dari bilangan-bilangan yang mempunyai pola tertentu. Jika
kumpulan bilangan tidak empunyai pola maka tidak dapat dikatakan sebagai barisan bilangan
Ada banyak macam barisan bilangan, yaitu barisan aritmatika, barisan geometri, barisan persegi,
barisan, barisan persegipanjang, barisan segitiga, barisan segitiga pascal, barisan fibonacci dan lain-lain.