Dalam kehidupan sehari-hari kita sering kali menjumpai masalah yang berkaitan dengan pola,
tetapi tidak menyadarinya. Sebagai contoh, ketika kita mencari alamat rumah seseorang dalam
suatu kompleks perumahan. Kita akan melihat pola nomor rumah tersebut, “sisi manakah yang
genap atau ganjil?”, “apakah urutan nomor rumahnya semakin bertambah atau berkurang?”.
Dengan memahami pola nomor rumah tersebut kita akan dengan mudah menemukan alamat
rumah tanpa melihat satu per satu nomor rumah yang ada dalam kompleks perumahan tersebut.
Menemukan pola bisa menjadi suatu hal yang menantang ketika kamu ingin menemukan pola
suatu data dalam berbagai situasi yang berbeda.
Contoh :
Pada peringatan ulang tahun ke-64 Toko Baju Bintang memberikan diskon 90% kepada 64 orang
pembeli pertama. Pada pukul 08.00 sudah ada 8 pembeli. Pukul 08.05 bertambah menjadi 16 orang.
Pukul 08.10 bertambah lagi menjadi 24 pembeli. Jika pola seperti ini berlanjut terus, pada pukul
berapa 64 pembeli akan memasuki toko?
Pukul 08.00 08.05 08.10 08.15 08.20 08.25 08.30 08.35 08.40 08.45
Jumlah pembeli 8 16 24 32 40 48 56 64
Penambahan pembeli 8 8 8 8 8 8 8 8
Dari pola yang terlihat pada Tabel 1.5, kalian bisa memperkirakan bahwa 64 pembeli akan
terpenuhi pada pukul 08.35.
Catatan: Dari pola yang terlihat, kita juga bisa menarik simpulan bahwa setiap 5 menit ada 8
pembeli datang.
Contoh :
Penyelesaian Alternatif :
1. Pola ke-1: 1 = 2 × 1 – 1
Pola ke-2: 3 = 2 × 2 – 1
Pola ke-3: 5 = 2 × 3 – 1
Pola ke-4: 7 = 2 × 4 – 1
ke-n: Un = 2 × n – 1
Keterangan:
Pola di atas disebut pola bilangan ganjil, karena bilangan yang dihasilkan adalah
semua anggota himpunan bilangan ganjil (positif).
Selain itu, pola tersebut juga bisa digolongkan sebagai barisan bilangan artimetika karena
mempunyai beda antar suku yang tetap yaitu 2.
2. Pola susunan bilangan yang membentuk persegi tersebut dinamakan pola bilangan persegi.
Dengan memerhatikan susunan bola tersebut dapat kita simpulkan bahwa
n2
LATIHAN SOAL
Setelah memahami pengertian pola bilangan, kamu perlu tahu bahwa ada banyak jenis pola
bilangan. Apa saja?
Yang pertama adalah pola bilangan ganjil. Pola ini tersusun atas angka ganjil, yaitu dimulai
dengan angka 1, 3, 5, dan seterusnya. Rumus dari pola bilangan ganjil adalah Un = 2n – 1.
Selanjutnya ada pola bilangan genap, yaitu pola bilangan yang tersusun dari angka genap. Pola
ini dimulai dari angka 2, 4, 6, dan seterusnya. Rumus untuk penyelesaian pola bilangan ini
adalah Un = 2n.
Materi Pola Bilangan
3. Pola Bilangan Persegi
Yang ketiga adalah pola bilangan persegi. Pola bilangan ini terdiri dari susunan angka yang
dapat membentuk bangun persegi, contohnya angka 1, 4, dan 9. Rumusnya adalah Un = n2.
Jika pola bilangan persegi dapat membentuk bangun datar persegi, maka pola bilangan persegi
panjang terdiri dari angka yang dapat membentuk bangun datar persegi panjang. Misalnya, angka
2, 6, dan 12. Rumusnya adalah Un = n(n+1).
Selain itu, ada juga pola bilangan segitiga, yaitu pola bilangan yang terdiri dari angka yang
membentuk bangun segitiga. Contohnya adalah angka 1, 3, dan 6. Rumus pola ini adalah Un = ½
n(n+1).
Pola bilangan segitiga pascal tersusun dari penjumlahan dua bilangan yang berdampingan, dan
membentuk bilangan lain di di baris berikutnya. Rumus pola bilangan ini ini adalah Un = 2n-1.
Pola bilangan fibonacci didapatkan dengan menjumlahkan dua angka yang sebelumnya secara
berturut-turut. Contohnya seperti 0, 1, 1, 2, 3, 5, dan seterusnya. Rumus pola bilangan fibonacci
adalah Un = Un-1 + Un-2.
Materi Pola Bilangan
8. Pola Bilangan Aritmatika
Pola bilangan aritmatika dibentuk oleh selisih yang sama antara kedua suku atau angka.
Misalnya, urutan angka 1, 5, 9, 13, dan 17. Angka 1 diperoleh dari 5-4, sedangkan angka 5
diperoleh dari 9-5, dan seterusnya. Rumus untuk pola bilangan ini adalah Un = a + (n-1)b.
Setelah mempelajari pengertian, jenis, dan rumus pola bilangan, di bawah ini kita akan
membahas contoh soal pilihan ganda pola bilangan dan pembahasannya.
1. Apabila diketahui suku ke-n suatu barisan adalah Un = 5-2n2, maka selisih antara suku ke-3
dan ke-5 adalah …
a. -32 b. 32 c. 25 d. -25 e. 28
a. 28 b. 22 c. 33 d. 31 e. 30
a. 0 b. 2 c. -2 d. -4 e. 4
Materi Pola Bilangan
4. Pada pola bilangan segitiga pascal, baris keenam adalah bilangan …
a. 43 b. 56 c. 65 d. 32 e. 21
a. 91
b. 90
c. 89
d. 81
e. 72
a. 30 dan 35
b. 36 dan 42
c. 28 dan 53
d. 27 dan 51
e. 28 dan 55
7. Jika rumus suku ke-n diketahui Un = an+b, maka rumus suku ke-n dari pola bilangan 6,
10, 14, 18, 22, … adalah …
a. Un = 3n+3
b. Un = 3n-3
c. Un = 4n+2
d. Un = 5n+2
e. Un = 4n-2
Materi Pola Bilangan
8. Rumus suku ke-n pada suatu pola bilangan adalah Un = 4 + 2n-1n2. Apabila suku keempat
adalah -36, maka nilai dari a adalah …
a. -2
b. 2
c. 4
d. -3
e. 3
1. Dalam suatu pola bilangan, diketahui suku pertama barisan bilangan adalah -3. Apabila suku
ke-52 adalah 201, maka tentukanlah beda di barisan tersebut.
2. Apabila diketahui jumlah n suku pertama dari pola bilangan aritmatika adalah 1.325, dengan
U3 adalah 13 dan U7 adalah 29, maka carilah nilai n!