Anda di halaman 1dari 14

Nama : Luluk Purwanti

Npm : 1104190009
Kelas : Pendidikan Matematika 2019

KEGIATAN
Pola dan Barisan Bilangan
MAHASISWA 1

Kompetensi Dasar :

1. Mengidentifikasi pengertian pola dan barisan bilangan.


2. Membuat generesasi pola pada barisan dan deret bilangan.
3. Mengkonstruksi pola barisan bilangan dan deret bilangan.

Tujuan Pembelajaran :

Setelah mempelajari bab ini, peserta didik mampu:

1. Peserta didik dapat menentukan, mendeskripsikan mengenati pola


barisan bilangan dan deret bilangan.
2. Peserta didik dapat mengaplikasikan pengetahuan tentang pola
barisan bilangan dan deret bilangan dengan menyelesaikan
permasalahan yang diberikan.
3. Peserta didik dapat menggunakan nalar yang berkaitan dengan pola
barisan bilangan dan deret bilangan.

KAPITA SELEKTA MATEMATIKA II 1


A. Pengertian Pola Bilangan dan Istilah-Istilah dalam Pola Bilangan

1. Pengertian Pola Bilangan

Pola bilangan adalah susunan bilangan yang memiliki aturan


dalam menyusunnya dan membentuk suatu pola. Pola bilangan
mempunyai banyak macam-macamnya, diantaranya pola bilangan
ganjil, genap, persegi, persegi panjang, segitiga dan fibonacci.

2. Istilah-Istilah dalam Pola Bilangan

 Suku  Urutan bilangan (U)

 Suku ke-n  Urutan bilangan ke-n (𝑈𝑛 )


Penulisan suku ke-n dipisah dengan tanda koma (,). 𝑈1
merupakan bilangan pada urutan ke-1, 𝑈2 merupakan
bilgangan pada urutan ke-2 dan seterusnya.
Misal: 1, 3, 5, 7, ...
Dari contoh di atas, dapat kita ketahui bahwa
𝑈1 = 1 , 𝑈2 = 3 dan seterusnya.

 Deret  Jumlah bilangan(S)

 Deret ke-n  jumlah bilangan pertama sampai bilangan ke-


n (𝑆𝑛 )
Penulisan deret bilangan dipisah dengan tanda tambah (+).
𝑆1 merupakan jumlah suku ke-1, 𝑆2 merupakan jumlah suku
ke-1 dan suku ke-2 dan seterusnya.
Misal: 1, 3, 5, 7, ...
Dari contoh di atas, dapat kita ketahui bahwa
𝑆1 = 1, 𝑆2 = 1 + 3 = 4 dan seterusnya.

KAPITA SELEKTA MATEMATIKA II 2


B. Macam-Macam Pola Bilangan

1. Pola Bilangan Ganjil

Pola bilangan ganjil adalah pola bilangan dimana barisannya

tersusun atas bilangan ganjil.

Rumus suku ke-n: 𝑈𝑛 =2n – 1

Contoh soal :

Tentukan dua bilangan selanjutnya dari barisan:

1, 3, 5, 7, ...

Jawab:
1, 3, 5, 7,...
+2 +2 +2
Jika dilihat dari pola yang ada, dapat disimpulkan bahwa barisan
tersebut memiliki pola yakni ditambah 2 untuk tiap bilangan
setelahnya, maka suku selanjutnya juga pasti ditambah 2.
Jadi, 7 + 2 = 9
Lalu, 9 + 2 = 11
Jadi, dua suku selanjutnya dari barisan tersebut adalah 9 dan 11.
Atau kita juga bisa mencarinya dengan menggunakan rumus,
seperti:
𝑈𝑛 = 2𝑛 − 1 𝑈𝑛 = 2𝑛 − 1
𝑈5 = 2ሺ5ሻ − 1 𝑈6 = 2ሺ6ሻ − 1
𝑈5 = 9 𝑈6 = 11

Jadi dari sini kita ketahui bahwa dua suku selanjutnya, yakni
suku ke-5 dam ke-6 adalah 9 dan 11.

KAPITA SELEKTA MATEMATIKA II 3


2. Pola Bilangan Genap
Pola bilangan genap adalah pola bilangan dimana barisannya
tersusun atas bilangan genap.
Rumus suku ke-n:
𝑈𝑛 =2n
Contoh Soal:
Tentukan dua bilangan selanjutnya dari barisan:
2, 4, 6, 8, ...
Jawab:
Untuk barisan bilangan 2, 4, 6, 8, ..., ....
Dapat kita ketahui dua suku selanjutnya berarti suku ke-5 dan ke-6.
Jadi, yang perlu kita cari adalah 𝑈5 dan 𝑈6 . Sehingga:
𝑈𝑛 = 2𝑛 𝑈𝑛 = 2𝑛
𝑈5 = 2ሺ5ሻ 𝑈6 = 2ሺ6ሻ
𝑈5 = 10 𝑈6 = 12

Jadi dari sini kita ketahui bahwa dua suku selanjutnya adalah 10 dan
12.

3. Pola Bilangan Persegi


Pola bilangan persegi yaitu pola bilangan yang membentuk persegi.

...... dan seterusnya.

Rumus suku ke-n:


𝑈𝑛 = 𝑛2

Contoh Soal:
Berapakah suku ke-10 dari suatu barisan bilangan persegi?
Jawab:
𝑈𝑛 = 𝑛2
𝑈10 = 102
𝑈10 = 100
Jadi, suku kesepuluh dari barisan bilangan persegi adalah 100.

KAPITA SELEKTA MATEMATIKA II 4


4. Pola Bilangan Persegi Panjang
Pola bilangan persegi yaitu pola bilangan yang membentuk
persegi panjang.

......dan seterusnya.
Rumus suku ke-n:

𝑈𝑛 = 𝑛ሺ𝑛 + 1ሻ
Contoh Soal:
Tentukan suku ke-17 dari barisan bilangan persegi panjang!
Jawab:
𝑈𝑛 = 𝑛ሺ𝑛 + 1ሻ
𝑈17 = 17ሺ17 + 1ሻ
𝑈17 = 306
Jadi, suku kesepuluh dari barisan bilangan persegi adalah 100.

5. Pola Bilangan Segitiga


Pola bilangan yang dapat membentuk segitiga.

...... dan seterusnya.


Rumus suku ke-n:
1
𝑈𝑛 = 𝑛ሺ𝑛 + 1ሻ
2

Contoh Soal:
Tentukan suku ke 12 dari barisan bilangan segitiga!
Jawab:
1
𝑈𝑛 = 2 𝑛ሺ𝑛 + 1ሻ
1
𝑈12 = 2 12ሺ12 + 1ሻ
𝑈12 = 6ሺ13ሻ
𝑈12 = 78
Jadi, suku ke-12 dari barisan segitiga adalah 78.

KAPITA SELEKTA MATEMATIKA II 5


6. Pola Bilangan Fibonachi
Pola bilangan fibonachi yakni suatu barisan di mana suku
selanjutnya merupakan penjumlahan dari dua suku sebelumnya.
Misal: 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13,...
7. Pola Bilangan Aritmatika
Pola bilangan aritmatika adalah barisan bilangan di mana selisih
antar tiap suku sama. Barisan aritmatika memiliki bentuk umum
sebagai berikut:
a, a + b, a + 2b, a + 3b, ..., a + (n-1) b, a + nb

 Rumus suku ke-n(𝑈𝑛 )


a = suku pertama / 𝑈1
𝑈𝑛 = 𝑎 + ሺ𝑛 − 1ሻ𝑏 b = beda
b = 𝑈𝑛 − 𝑈𝑛−1

 Rumus deret (𝑆𝑛 )

1
𝑆𝑛 = 𝑛ሺ2𝑎 + ሺ𝑛 − 1ሻ𝑏ሻ
2
Atau
1
𝑆𝑛 = 𝑛ሺ𝑎 + 𝑈𝑛 ሻ
2

Conroh Soal:
Diketahui sebuah barisan 25, 29, 33, 37,...
Tentuka:
a. Suku ke-20
b. Jumlah 20 suku pertama
Penyelesaian:
Diketahui: a = 25
b = 𝑈𝑛 − 𝑈𝑛−1
b = 𝑈2 − 𝑈2−1
b = 𝑈2 − 𝑈1
b = 29 − 25 = 4
ditanya:
a. 𝑈20 ?
b. 𝑆20 ?

KAPITA SELEKTA MATEMATIKA II 6


Jawab:

a. 𝑈𝑛 = 𝑎 + ሺ𝑛 − 1ሻ𝑏
𝑈20 = 25 + ሺ20 − 1ሻ4
𝑈20 = 25 + ሺ19ሻ4
𝑈20 = 25 + 76
𝑈20 = 101
1
b. 𝑆𝑛 = 2 𝑛ሺ2𝑎 + ሺ𝑛 − 1ሻ𝑏ሻ
1
𝑆20 = 2 20ሺ2.25 + ሺ20 − 1ሻ4ሻ

𝑆20 = 10ሺ50 + ሺ19ሻ4ሻ

𝑆20 = 10ሺ126ሻ = 126

8. Pola Bilangan Geometri


Pola bilangan geometri adalah barisan bilangan yang tersusun
dari suku-suku yang memilikii perbandingan tetap. Nilai
perbandingan yang tetap tersebut dinamakan rasio, disimbolkan
dengan r. Barisan geometri mempunyai bentuk umum sebagai
berikut:
a, ar, ar2, ..., arn-1, arn

 Rumus suku ke-n(𝑈𝑛 )


a = suku pertama / 𝑈1
𝑈𝑛 = arn-1 r = rasio
𝑈𝑛
r=𝑈
𝑛−1

 Rumus deret (𝑆𝑛 )

𝑎ሺ𝑟 𝑛 −1ሻ 𝑎ሺ𝑟 𝑛 −1ሻ


𝑆𝑛 = ,r > 1 atau 𝑆𝑛 = ,r>1
𝑟−1 𝑟−1

KAPITA SELEKTA MATEMATIKA II 7


Contoh Soal:
Pada sebuah barisan geometri 2, 6, 18, 54, ... Tentukan:
a. Suku ke-10
b. Jumlah 10 suku pertama
Penyelesaian:
Diketahui:
a=2
𝑈𝑛 𝑈2 𝑈 6
r=𝑈 =𝑈 = 𝑈2 = 2 = 3
𝑛−1 2−1 1
ditanya:
a. 𝑈10 ?
b. 𝑆10?
Jawab:
a. 𝑈𝑛 = arn-1
𝑈10 = 2. 310−1
𝑈10 = 2. 39
𝑈10 = 2.19683 = 39366
𝑎ሺ𝑟 𝑛 −1ሻ
b. 𝑆𝑛 = 𝑟−1
2ሺ310 −1ሻ
𝑆10 = 3−1
2ሺ59049−1ሻ
𝑆10 = 2
2ሺ59048ሻ
𝑆10 = = 59048
2

KAPITA SELEKTA MATEMATIKA II 8


C. Menyelesaikan Masalah yang Melibatkan Pola dan Barisan Bilangan

Dalam kehidupan sehari-hari terdapat banyak permasalahan


yang berkaitan dengan barisan dan deret bilangan. Simaklah
contoh di bawah ini.

Contoh Soal:

a. Diketahui 𝑈𝑛 adalah “usia anak ke-n” dari seorang ibu. Nilai


(𝑈1 − 𝑈2 ሻ, (𝑈2 − 𝑈3 ሻ, (𝑈3 − 𝑈4 ሻ, (𝑈4 − 𝑈5 ሻ adalah 2 tahun,
3 tahun, 4 tahun, 5 tahun. Jika usia ibu dari anak-anak ini
pada waktu melahirkan anak ke-1 adalah 22 tahun,
berapakah usia ibu ini pada saat anak ke-5 berusia 6 tahun?
Jawab:
(𝑈1− 𝑈2 ሻ + ሺ𝑈2 − 𝑈3 ሻ + ሺ𝑈3 − 𝑈4 ሻ + ሺ𝑈4 − 𝑈5 ሻ = 2 + 3 + 4 + 5
𝑈1− 𝑈2 + 𝑈2 − 𝑈3 + 𝑈3 − 𝑈4 + 𝑈4 − 𝑈5 = 14
𝑈1− 𝑈5 = 14
Artinya, selisih anak ke-1 dan anak ke-5 adalah 14 tahun.
Jika usia anak ke-5 baru lahir atau usia 0 tahun maka usia
anak ke-1 adalah 14 tahun.
Usia ibu pada anak ke-1 sudah berumur 14 tahun adalah 22
+ 14 = 36 tahun.
Usia ibu menginjak 36 tahun pada saat melahirkan anak
kelima (baru lahir berusia 0 tahun).
Jika anak kelima berusia 6 tahun maka usia ibu adalah 36 +
6 = 42 tahun.
Jadi, usia ibu ini pada saat anak ke-5 berusia 6 tahun adalah
42 tahun.

KAPITA SELEKTA MATEMATIKA II 9


b. Di sebuah supermarket, setiap 5 menit sekali datang dua orang
pengunjung yang akan berbelanja di supermarket tersebut. Berapakah
jumlah pengunjung supermarket setelah 1 jam pertama dengan catatan
tidak ada pengunjung yang meninggalkan seprtmarket?
Jawab:
a=2
b=2
60
𝑛= = 12
5
1
𝑆𝑛 = 2 𝑛ሺ2𝑎 + ሺ𝑛 − 1ሻ𝑏ሻ
1
𝑆12 = 2 12ሺ2.2 + ሺ12 − 1ሻ2ሻ
𝑆12 = 6ሺ4 + 22ሻ
𝑆12 = 156
Jadi, jumlah pengunjung di supermarket tersebut selama 1 jam
adalah 156 orang.

KAPITA SELEKTA MATEMATIKA II 10


Soal Latihan

1. Diketahui barisan bilangan 5, 8, 11, 14, 17, ..., Tentukan:


a. Rumus suku ke-n barisan tersebut;
b. Suku ke-15 barisan tersebut.
2. Diketahui deret aritmatika dengan 𝑈4 = 14 dan 𝑈2 + 𝑈7 = 31 .
Tentukan jumlah 20 suku pertama deret tersebut!
3. Diketahui barisan bilangan 125, 25, 5, 1, ... Tentukan:
a. Rasio barisan tersebut;
b. Rumus suku ke-n dari barisan tersebut;
c. Suku ke-6 barisan tersebut.
4. Seekor Amoeba setelah 15 menit membelah menjadi 2 ekor. Setelah
30 menit menjadi 4 ekor. Setelah 45 menit menjadi 8 ekor, semikian
seterusnya. Tentukan banyak Amoeba setelah 4 jam/1
5. Dari suatu barisan bilangan 1 , 3 , 6 , 10 , 15 , 21 , 28 , 36 , . . . , ke
10 . Berapakah pola bilangan segitiga ke 10 ?
Jawab
1. Penyelesaian:
a. Barisan aritmatika 5, 8, 11, 14, 17, ...
Berarti, a = 5 dan b = 8 – 5 = 3.
𝑈𝑛 = 3𝑛 + 2
𝑈𝑛 = 𝑎 + ሺ𝑛 − 1ሻ𝑏
𝑈𝑛 = 5 + ሺ𝑛 − 1ሻ3
𝑈𝑛 = 5 + 3𝑛 − 3
𝑈𝑛 = 3𝑛 + 2
Jadi, rumus suku ke-n barisan tersebut adalah 𝑈𝑛 = 3𝑛 + 2
b. 𝑈𝑛 = 3𝑛 + 2
𝑈15 = 3ሺ15ሻ + 2
𝑈15 = 47
Jadi, suku ke-15 barisan tersebut adalah 47.

KAPITA SELEKTA MATEMATIKA II 11


2. Penyelesaian:
𝑈4 = 14
 a + 3b = 14
 a = 14 – 3b ... (1)
𝑈2 + 𝑈7 = 31
 a + b + a + 6b = 31
 2a + 7b = 31 ... (2)
Substitusikan persamaan (1) ke persamaan (2).
2a + 7b = 31
 2(14 – 3b) + 7b = 31
 28 – 6b + 7b = 31
 b = 31 – 28
b=3
Substitusikan b = 3 ke persamaan (1)
a = 14 – 3  3 = 14 – 9 = 5

3. Penyelesaian:
a. Barisan geometri 125, 25, 5, 1, ...
𝑈
𝑟 = 𝑈2
1
25 1
𝑟 = 125 = 5
1
Jadi, rasio barisan terssebut adalah 5
1
b. a = 125 dan r = 5
maka:
𝑈𝑛 = 𝑎𝑟 𝑛−1
1𝑛−1
𝑈𝑛 = 125 × 5
3 1 1−𝑛
𝑈𝑛 = 5 × ሺ5ሻ
𝑈𝑛 = 54−𝑛
Jadi, rumus suku ke-n adalah 𝑈𝑛 = 54−𝑛

KAPITA SELEKTA MATEMATIKA II 12


4. Penyelesaian:
a=1
4 8
𝑟= = =2
2 4
240
𝑛= = 16
15
𝑈𝑛 = 𝑎𝑟 𝑛−1
𝑈16 = 1 × 216−1
𝑈16 = 215
𝑈16 = 32768
Jadi, banyaknya Amoeba setelah 3 jam adalah 32768 ekor.

5. Penyelesaian:
1
𝑈𝑛 = 2 𝑛ሺ𝑛 + 1ሻ
1
𝑈10 = 2 10ሺ10 + 1ሻ
𝑈10 = 5ሺ11ሻ = 55

KAPITA SELEKTA MATEMATIKA II 13


RANGKUMAN

 Pola bilangan adalah susunan bilangan yang memiliki aturan


dalam menyusunnya dan membentuk suatu pola. Pola bilangan
mempunyai banyak macam-macamnya, diantaranya pola
bilangan ganjil, genap, persegi, persegi panjang, segitiga,
fibonacci, pola bilangan aritmatika dan geometri.
 Suku adalah urutan barisan bilangan. Di dalamnya terdapat
bilangan tertentuk.
 Deret adalah penjumlahan bilangan.
 Barisan aritmatika adalah barisan bilangan dengan selisih dari
dua suku yang berurutan selalu tetap.
 Barisa geometri adalah barisan bilangan dengan perbandingan
dua suku yang berurutan selalu tetap. Nilai perbandingan yang
tetap tersebut dinamakan rasio, didimbolkan dengan r.

KAPITA SELEKTA MATEMATIKA II 14

Anda mungkin juga menyukai