Anda di halaman 1dari 7

Barisan aritmetika dan Geometri

Barisan bilangan merupakan salah satu bentuk cabang ilmu matematika yang merupakan
bentuk materi kelanjutan dari pola bilangan yang telah kita pelajari pada pembahasan sebelumnya.
Barisan bilangan terdiri atas barisan aritmetika dan barisan geometri. Sebelum mempelajari secara
rinci atau secara mendalam, maka kita terlebih dahulu mempeljari pengertian daripada barisan
bilangan.

A. Barisan Bilangan dan Polanya

Barisan bilangan yaitu suatu daftar bilangan dari sebelah kiri ke kanan yang memiliki
pola tertentu. Setiap anggota dari barisan bilangan di sebut dengan suku bilangan atau yang
biasa dilambangkan dengan “⋃”. Beberapa contoh barisan bilangan sebagai berikut :

1. Barisan Bilangan Asli


Barisan bilangan asli yaitu 1, 2, 3, 4, …, bilangan selanjutnya diperoleh dengan cara
menambahkan 1 pada bilangan sebelumnya.
2. Barisan Bilangan Ganjil
Barisan bilangan ganjil yaitu 1, 3, 5, 7, …, bilangan selanjutnya diperoleh dengan cara
menambahkan 2 pada bilangan sebelumnya.
3. Barisan Bilangan Genap
Barisan bilangan genap yaitu 2, 4, 6, 8, …, bilangan selanjutnya diperoleh dengan cara
menambahkan 2 pada bilangan sebelumnya.
4. Barisan Bilangan Persegi
Barisan bilangan persegi yaitu 1, 4, 9, 16, …, barisan bilangan persegi disebut juga barisan
bilangan kuadrat karena untuk mendapatkannya diperoleh dari kuadrat bilangan asli.
5. Barisan Bilangan segitiga
Barisan bilangan segitiga yaitu 1, 3, 6, 10, …
6. Barisan Bilangan Persegi Panjang
Salah satu barisan bilangan persegi panjang yaitu 2, 6, 12, 20, …
7. Barisan Bilangan Fibonacci
Barisan bilangan Fibonacci yaitu 1, 1, 2, 3, 5, …, bilangan selanjutnya diperoleh dengan cara
menjumlahkan dua bilangan sebelumnya.
B. Macam-Macam Barisan Bilangan

Barisan bilangan terbagi atas dua macam yaitu :

1. Barisan Aritmetika
2. Barisan Geometri

C. Barisan Aritmetika dan Geometri

1. Barisan Aritmetika

Barisan aritmetika adalah barisan bilangan yang memiliki pola yang tetap, di mana
polanya berdasarkan operasi penjumlahan atau pengurangan, sehingga setiap urutan suku
memiliki selisih atau beda yang sama. Selisih ini disimbolkan dengan 𝑏. 𝑏 dapat dicari
dengan beberapa rumus :

a. Jika diketahui nilai suku secara berurutan:


Jika nilai suku yang diketahui berurutan, maka selisih dapat diperoleh dengan
rumus :
𝑏 = ⋃𝑛 − ⋃𝑛−1
Dimana,
𝑏 = Selisih
⋃𝑛 = Suku ke-n
⋃𝑛−1 = Suku sebelum n
Contoh :
10, 15, 20, 25, 30, …
Jika kita mengambil suku ke-5 sebagai suku ke-n, maka :
𝑏 = ⋃𝑛 − ⋃𝑛−1
𝑏 = 30 − 25
𝑏=5
b. Jika nilai suku yang diketahui tidak berurutan
Jika nilai suku yang diketahui tidak berurutan, maka selisih dapat dicari dengan
rumus :
⋃𝑚𝑎𝑥 −⋃𝑚𝑖𝑛
𝑏= n𝑚𝑎𝑥 −n𝑚𝑖𝑛
Dimana,

⋃𝑚𝑎𝑥 = Suku terbesar

⋃𝑚𝑖𝑛 = Suku terkecil

n𝑚𝑎𝑥 = n terbesar

n𝑚𝑖𝑛 = n terkecil

Contoh :

Diketahui suku ke-5 adalah 30 dan suku ke-8 adalah 51, berapakah beda dari
barisan aritmetika tersebut?

⋃𝑚𝑎𝑥 −⋃𝑚𝑖𝑛
𝑏= n𝑚𝑎𝑥 −n𝑚𝑖𝑛
51−30
𝑏= 8−5

21
𝑏=
3
𝑏=7
Jadi, beda dari barisan aritmetika tersebut adalah 7.

2. Bentuk barisan aritmetika

Selisih pada suku-suku dalam barisan aritmetika adalah selisih tetap, sehingga pola
dari barisan aritmetika dapat ditulis sebagai berikut :

𝑎, 𝑎 + 𝑏, 𝑎 + 2𝑏, 𝑎 + 3𝑏, 𝑎 + 4𝑏, …

Sehingga

⋃1 = 𝑎

⋃2 = 𝑎 + 𝑏

⋃3 = 𝑎 + 2𝑏

⋃4 = 𝑎 + 3𝑏

⋃5 = 𝑎 + 4𝑏

Jadi, suku ke-n barisan aritmetika dinyatakan dengan :

⋃𝑛 = 𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏

Dimana,

⋃𝑛 = Suku ke-n

𝑎 = Suku pertama

𝑏 = Beda

Contoh Soal

1. 7, 13, 19, 25, 31, 37, . . .

Dari barisan bilangan di atas, tentukan :

a. 𝑎
b. 𝑏

Jawab :

a. 𝑎 = ⋃1
𝑎= 7
b. 𝑏 = ⋃𝑛 − ⋃𝑛−1
𝑏 = ⋃2 − ⋃2−1
𝑏 = 13 − 7
𝑏=6
2. Suku ketiga dan suku keenam dari barisan aritmetika adalah 13 dan 28. Tentukan :
a. 𝑏
b. 𝑎
c. Dua suku pertama

Jawab :

⋃𝑚𝑎𝑥 −⋃𝑚𝑖𝑛
a. 𝑏 = n𝑚𝑎𝑥 −n𝑚𝑖𝑛
28 − 13
𝑏=
6−3
15
𝑏=
3
𝑏=5
b. Kita gunakan rumus umum barisan aritmetika
⋃𝑛 = 𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏, kita pilih salah satus suku yang diketahui, yaitu suku ketiga
⋃3 = 𝑎 + (3 − 1)𝑏
13 = 𝑎 + (3 − 1)5
13 = 𝑎 + (2)5
13 = 𝑎 + 10
𝑎 = 13 − 10
𝑎=3
c. ⋃1 = 𝑎
⋃1 = 3
⋃2 = 𝑎 + (2 − 1)𝑏
⋃2 = 3 + (2 − 1)5
⋃2 = 3 + 5
⋃2 = 8
Jadi, dua suku pertamanya adalah 3 dan 8

2. Barisan Geometri

Barisan geometri adalah suatu barisan bilangan yang setiap sukunya diperoleh dengan
cara mengalikan suku di depannya dengan bilangan tetap. Bilangan tetap ini disebut rasio. Rasio
dapat dicari dengan menggunakan rumus :

⋃𝑛
𝑟=
⋃𝑛−1

Dengan bentuk umum barisan geometri :

𝑎, 𝑎𝑟, 𝑎𝑟 2 , 𝑎𝑟 3 , …

Suku ke-n barisan barisan geometri dinyatakan dengan :


⋃𝑛 = 𝑎𝑟 (𝑛−1)

Contoh soal :

1. Suku ke-2 dan suku ke-5 suatu barisan geometri berturut-turut adalah 6 dan 162. Suku ke-
7 barisan tersebut adalah ?
1 1 1
2. Hasil penjumlahan suku ke-4 dan suku ke-7 dari barisan bilangan 27, 9, 3, …, adalah …

Jawab :

1. Diketahui :
⋃2 = 𝑎𝑟 (2−1)
⋃2 = 𝑎𝑟
6 = 𝑎𝑟

⋃5 = 𝑎𝑟 (5−1)
⋃5 = 𝑎𝑟 4
162 = 𝑎𝑟 4

⋃5 𝑎𝑟 4
=
⋃2 𝑎𝑟
162
= 𝑟3
6

27 = 𝑟3
3 =𝑟

Untuk mencari 𝑎, maka subtitusikan 𝑟 pada suku yang diketahui, misal kita memilih ⋃2 .
⋃2 = 𝑎𝑟
6 =𝑎 × 3
𝑎 =2
Diperoleh 𝑟 = 3 dan 𝑎 = 2, susku ketujuh barisan geometri :
⋃7 = 𝑎𝑟 (7−1)
= 2 × 36
= 2 × 729
= 1.458

Jadi, suku ketujuh darai barisan geometri adalah 1.458.

2. Diketahui :
1
⋃1 = 27
1
⋃2 =9
⋃𝑛
𝑟 =⋃
𝑛−1
1
9
= 1
27

27
= 9

=3

Suku keempat

⋃4 = 𝑎𝑟 (4−1)
1
= 27 × 33

=1
Suku ketujuh
⋃7 = 𝑎𝑟 (7−1)
1
= 27 × 36

= 27

⋃4 + ⋃7 = 1 + 27

= 28

Jadi, penjumlahan suku keempat dan suku ketujuh adalah 28.

Anda mungkin juga menyukai