Anda di halaman 1dari 50

Pola Bilangan

Pada pembahasan topik kali ini, Anda akan


mempelajari tentang Pola Bilangan. Disertakan
juga contoh soal yang sesuai dengan
kehidupan sehari-hari. Selamat Belajar!
Brainies, coba ingat-ingat deh waktu kamu ulang tahun, kue yang diberikan orang tuamu
berbentuk apa? Kalau ulang tahun kakak, kue ulang tahunnya berbentuk lingkaran nih!
Yap, kebetulan kemarin adalah ulang tahun temannya kakak. Saat acara pemotongan kue,
kakak tertarik pada pola pemotongan kuenya. Coba perhatikan pola potongan kue di
bawah ini!

Sebelum kuenya dipotong, bentuk kuenya masih utuh. Kemudian, setelah potongan
pertama bentuk kuenya tinggal ¾. Lalu dipotong lagi menjadi ½. Nah, urutan susunan
potongan kue yang teratur tersebut dinamakan pola, Branies! Pola tersebut tersusun
secara teratur dan tetap. Tahukah kamu kalau pola tersebut termasuk ke dalam materi
matematika? Yap, kalau dalam matematika kita mengenalnya dengan pola bilangan. Kira-
kira pola selanjutnya untuk pemotongan kue terakhir seperti apa ya?
Dengan mempelajari materi ini, kamu akan dapat memahami tentang :
1. Pola bilangan yang ada didalam kehidupan sehari-hari melalui pemaparan pola
bilangan yang berbentuk gambar dan deret angka tertentu.
2. Menyelesaikan masalah-masalah yang berkaitan dengan barisan dan deret aritmatika.
3. Menyelesaikan masalah-masalah yang berkaitan dengan barisan dan deret geometri.
1 Pola Bilangan

2 Barisan Aritmetika

POLA
BILANGAN Deret Aritmetika 3

4 Barisan Geometri

Deret Geometri 5
Konsep Kilat Pola Bilangan
Pola Bilangan 1
Pola Bilangan 2
Barisan dan Deret Aritmetika
Barisan dan Deret Geometri
01 Pola Bilangan
Pola Bilangan

Pola bilangan adalah susunan angka- angka (barisan bilangan) yang mempunyai pola
atau aturan tertentu.
Contoh:
Barisan: 1, 2, 3, 4, 5, . . . n-1, n, . . .
Deret: 1+2+3+4 + . . . + n-1+ ....
Keterangan :
1 = U1 = suku pertama
2 = U2 = suku pertama
n = Un = suku ke n
Deret = S
Deret ke n = Sn
CONTOH POLA BILANGAN

a. Pola bilangan genap


Barisan: 2, 4, 6 , 8 . . . Rumus Suku ke –n Rumus Deret ke-n
Deret: 2 + 4+ 6 + 8 + . . .
Un = 2n Un = 2n Sn = n2+n

b. Pola bilangan ganjil


Barisan: 1, 3, 5 , 7 . . .
Rumus Suku ke –n Rumus Deret ke-n
Deret: 1 + 3+ 5 + 7 + . . .
Un = 2n-1 Sn = n2

c. Pola bilangan fibonacci


Barisan: 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, . . . Rumus Suku ke –n
Deret: 1+ 1+ 2+ 3 + 5 + 8 + 13 + 21 . . .
Un=Un-1+Un-2
POLA KONFIGURASI OBJEK
DEFINISI
Susunan angka-angka yang mempunyai pola atau aturan tertentu dari suatu objek.
Contoh :
a. Pola Segitiga
mewakili bilangan 1 Barisan : 1, 3, 6 , 10 . . .
Deret : 1 + 3 + 6 + 10 + . . .
mewakili bilangan 3
Rumus Suku ke –n Rumus Deret ke-n

mewakili bilangan 6

mewakili bilangan 10
CONTOH POLA KONFIGURASI OBJEK

b. Pola persegi

mewakili bilangan 1 Barisan : 1, 4, 9 , 16 . . .


Deret : 1 + 4 + 9 + 16 + . . .
mewakili bilangan 3
Rumus Suku ke –n Rumus Deret ke-n

mewakili bilangan 9

mewakili bilangan 16
CONTOH POLA KONFIGURASI OBJEK

c. Pola Persegi Panjang

mewakili bilangan 2 Barisan : 2, 6, 12 , 20 . . .


Deret : 2 + 6 + 12 + 20 + . . .
mewakili bilangan 6
Rumus Suku ke –n Rumus Deret ke-n

mewakili bilangan 12

mewakili bilangan 20
CONTOH POLA KONFIGURASI OBJEK

d. Pola bilangan Balok


Barisan : 6, 24, 60, 120 ….
Deret : 6 + 24 + 60 + 120 + …

Rumus Suku ke –n Rumus Deret ke n


CONTOH POLA KONFIGURASI OBJEK

e. Pola bilangan kubus


Barisan : 1, 8, 27, 64 ….
Deret : 1 + 8 + 27 + 64 + …

Rumus Suku ke –n Rumus Deret ke n


CONTOH POLA KONFIGURASI OBJEK

f. Pola bilangan Segitiga Pascal


1
1 1
1 2 1
1 3 3 1

Jumlah bilangan baris ke n= 2n-1


1. Diberikan barisan bilangan sebagai berikut: 4, 5, 7, 10, 14, ...
Dua suku berikutnya dari barisan bilangan tersebut adalah…

A. 16 dan 19
B. 19 dan 25
C. 25 dan 32
D. 32 dan 40
1. Jawaban B
Perhatikan pola dari barisan tersebut
U1: 4 + 0 = 4
U2: 4 + 1 = 5
U3: 5 + 2 = 7
U4: 7 + 3 = 10
U5: 10 + 4 = 14
U6: 14 + 5 = 19
U7: 19 + 6 = 25
Jadi suku selanjutnya adalah 19 dan 25
2. Rumus suku ke n barisan bilangan 0, 3, 8, 15 24,... adalah ...
A. Un = n2 – 1
B. Un = 2n2 – 1
C. Un = n2 – 2
D. Un = 2n2 – 2
2. Jawaban A
Un = n2 - 1
U1 = 0 = 12 – 1
U2 = 3 = 22 - 1
U3 = 8 = 32 - 1
U4 = 15 = 42 – 1
3. Diana sedang sakit flu berat dan setelah diana pergi berobat ke dokter, diana diberi
obat oleh dokter 2 macam, yaitu antibiotic dan paracetamol dengan aturan antibiotic
3 x 1 1 sehari dan paracetamol 3 x 2 sehari, Banyak obat yang diminum diana dalam
3 hari adalah
A. 9
B. 18
C. 27
D. 30
3. Jawaban C
Banyak obat antibiotic yang diminum sehari oleh diana = 3 x 1 = 3
Banyak obat antibiotic yang diminum 3 hari oleh diana = 3 (3 x 1) = 9
Banyak obat paracetamol yang diminum sehari oleh diana = 3 x 2 = 6
Banyak obat paracetamol yang diminum 3 hari oleh diana = 3(3 x 2) = 18
Jadi Banyak obat yang diminum diana untuk 3 hari = 9 + 18 = 27

Atau bisa dengan cara membuat dalam tabel

Hari Antibiotic Paracetamol Total


1 1(3 x 1) = 3 1 (3 x 2) = 6 3 + 6= 9
2 2 (3x 1) = 6 2 (3 x 2) = 12 6+12=18
3 3(3 x 1) = 9 3 (3 x 2) = 18 9+18=27
02 Barisan dan Deret Aritmatika
Barisan dan Deret Aritmatika

❑ Barisan : Sebuah daftar bilangan yang mengurut dari kiri ke kanan. Setiap urutan
bilangan juga memiliki karakteristik atau pola tertentu. Setiap bilangan yang ada pada
barisan, merupakan suku dalam barisan itu sendiri.
o Contoh barisan : 1, 3, 5, 7, . . . n, . . .

❑ Deret : Penjumlahan suku-suku dari suatu barisan. Misalnya terdapat barisan U1,
U2, U3, U4, ..... Un, maka deret itu adalah U1 + U2 + U3 + U4 +..... Un.
o Contoh deret : 1 + 3 + 5 + 7 + . . . + n+. . .

❑ Barisan aritmatika adalah barisan yang memiliki pola tetap yaitu pertambahan
atau pengurangan bilangan sebelumnya dengan suatu bilangan beda tertentu.
Barisan dan Deret Aritmatika

Rumus-Rumus Aritmatika:
4. Suku pertama dari barisan aritmatika adalah 3 dan bedanya = 4, suku
ke-10 dari barisan aritmatika tersebut adalah ….

A. 33
B. 36
C. 39
D. 42
4. JAWABAN B
𝑎=3
𝑏=4

𝑈𝑛 = 𝑎 + 𝑛 − 1 𝑏
𝑈10 = 3 + 10 − 1 4
𝑈10 = 3 + 9 4
𝑈10 = 3 + 36
𝑈10 = 39

Jadi, suku ke-10 dari barisan aritmatika tersebut adalah 39


5. Jumlah semua bilangan-bilangan bulat di antara 100 dan 300 yang habis
dibagi 5 adalah ....

A. 8000
B. 7800
C. 7600
D. 6700
5. JABAWAN B
Barisan bilangan di antara 100 dan 300 yang habis dibagi 5 adalah 105, 110, 115, …, 295
Suku pertama 𝑎 = 105, beda 𝑏 = 5, dan 𝑈𝑛𝑛 = 295
𝑆𝑛 = 𝑎 + 𝑈𝑛
2
𝑈𝑛 = 𝑎 + 𝑛 − 1 𝑏 39
⇔ 295 = 105 + 𝑛 − 1 5 𝑆39 = 105 + 295
2
⇔ 295 = 105 + 5𝑛 − 5 39
⇔ 295 = 100 + 5𝑛 𝑆39 = 400 = 7.800
2
⇔ 5𝑛 = 295 − 100
⇔ 5𝑛 = 195
195
⇔𝑛= = 39
5

Jadi, jumlah semua bilangan diantara 100 dan 300 yang habis dibagi 5 adalah 7.800
03 Barisan dan Deret Geometri
Barisan dan Deret Geometri

❑ Barisan geometri adalah barisan bilangan yang bilangan berikutnya merupakan


perkalian dari bilangan sebelumnya dengan suatu bilangan rasio tertentu.

❑ Jika dalam barisan aritmatika, selisih antara satu suku dengan suku berikutnya disebut
dengan nilai beda. Sedangkan dalam barisan geometri selisih antar suku diistilahkan
dengan rasio (dilambangkan dengan r).

❑ Contoh dari Barisan Geometri:


2, 4, 8, 16, 32, 64, 128, 256, ...
Barisan ini memiliki rasio 2 (r = 2)
Setiap suku (kecuali suku pertama) merupakan hasil perkalian suku sebelumnya dengan 2.
Barisan dan Deret Geometri

Rumus-Rumus Aritmatika:
2
6. Sebuah bola dijatuhkan dari ketinggian 4m dan memantul Kembali menjadi
3

tinggi sebelumnya. Berapa meter panjang lintasan bola tersebut sampai

berhenti?

A. 40
B. 24
C. 36
D. 20
7. Pertambahan penduduk suatu kota tiap tahun mengikuti aturan barisan
geometri. Pada tahun 1996 pertambahannya sebanyak 6 orang, tahun 1998
sebanyak 54 orang. Pertambahan penduduk pada tahun 2001 adalah …
orang.
A. 1458
B. 1302
C. 1345
D. 1234
2. Pola Persegi
1. Pola Panjang
Persegi Rumus: n2 + n
Rumus: n2
POLA
BILANGAN 3. Pola Segitiga
5. Pola n2 +n
Pembagian Rumus:
2
1
Rumus: n
2 4. Pola Warna
Tergantung banyak
variasi warna

Barisan Aritmetika Keterangan: Deret Aritmetika


𝑎 = suku pertama
Rumus beda (𝑏) Rumus jumlah 𝑛 suku
𝑏 = beda
𝑏 = 𝑈𝑛 − 𝑈𝑛−1 pertama (𝑆𝑛 )
𝑛 = banyaknya suku 𝑛
𝑈𝑛 = suku ke-𝑛 𝑆𝑛 = 𝑎 + 𝑈𝑛
Rumus suku ke-𝑛 (𝑈𝑛 ) 𝑆𝑛 = jumlah 𝑛 suku 𝑛
2
𝑈𝑛 = 𝑎 + 𝑛 − 1 𝑏 𝑆𝑛 = 2𝑎 + 𝑛 − 1 𝑏
pertama 2
Barisan Aritmetika Bertingkat Barisan Geometri Deret Geometri

Rumus rasio Rumus jumlah 𝑛 suku pertama


𝑈2 𝑈3 𝑈𝑛 𝑎(𝑟 𝑛 − 1)
𝑟= = =⋯= 𝑆𝑛 = , 𝑟 < −1 atau 𝑟 > 1
𝑈1 𝑈2 𝑈𝑛−1 𝑟−1
atau
𝑎(1 − 𝑟 𝑛 )
Rumus suku ke-𝑛 𝑆𝑛 = , −1 < 𝑟 < 1
1−𝑟
𝑈𝑛 = 𝑎𝑟 𝑛−1

Rumus suku ke-𝒏:


𝑈𝑛 = 𝑝 + 𝑆𝑛−1 Keterangan:
atau 𝑎 = suku pertama 𝑈𝑛 = suku ke-𝑛
𝑛−1 𝑟 = rasio (𝑟 ≠ 0) 𝑆𝑛 = jumlah 𝑛 suku pertama
𝑈𝑛 = 𝑝 + (2𝑎 + 𝑛 − 2 𝑏)
2 𝑛 = banyak suku 𝑆𝑛−1 = jumlah (𝑛 − 1) suku pertama

Keyword:
Aritmetika Beda Geometri Rasio
Barisan Deret Pola bilangan Suku
• Menentukan pola warna • Menentukan beda dalam barisan dan
Pada saat menentukan pola warna, lihat ada berapa deret aritmetika
banyak variasi warnanya. merupakan selisih antara suku
- Misalkan ada 3 warna berbeda membentuk pola, seBedasudahnya (𝑈𝑛 ) dengan suku
jika dijabarkan: sebelumnya (𝑈𝑛−1 ).
warna pertama: 𝟑𝑛 − 2, - Bernilai positif (+) jika 𝑈𝑛 > 𝑈𝑛−1
warna kedua : 𝟑𝑛 − 1, - Bernilai negatif (-) jika 𝑈𝑛 < 𝑈𝑛−1
warna ketiga : 𝟑𝑛,
warna keempat: 𝟑𝑛 − 2, • Menentukan rasio dalam barisan dan
warna kelima : 𝟑𝑛 − 1, deret geometri
dst. Rasio merupakan perbandingan antara
dimana 𝑛 menyatakan pola yang berbeda ke-𝑛. suku sesudah dengan suku sebelumnya.
Sehingga dapat menentukan warna apa yang - Bernilai bilangan bulat jika 𝑈𝑛 > 𝑈𝑛−1
sesuai pola tersebut. - Bernilai bilangan pecahan jika 𝑈𝑛 < 𝑈𝑛−1

• Menentukan deret aritmetika atau geometri


Perhatikan soal, tulis apa saja yang dibutuhkan dengan menggunakan simbol yang dipakai dalam
menentukan barisan atau deret.
- Jika terdapat kata “beda” atau “selisih yang sama” artinya menentukan barisan atau deret
aritmetika
- Jika terdapat kata “perbandingan” atau “rasio” artinya menentukan barisan atau deret geometri
1. Satu pasukan parade drum band yang berjumlah 49 orang membentuk formasi
barisan. Paling depan 1 orang, kemudian dibelakangnya bertambah 2 dan
berikutnya bertambah 2 lagi dan seterusnya. Maka banyaknya orang pada
barisan terakhir adalah...
A. 11
B. 13
C. 15
D. 17
3. Dalam sebuah barisan aritmatika diketahui suku kedua adalah 5 dan suku kelima
adalah 14. Maka berapakah jumlah 10 suku pertama dari barisan aritmatika
tersebut?
A. 210
B. 300
C. 430
D. 155
5. Diketahui sebuah barisan geometri : 20, 40, 80, .... , 1280. Nilai suku
tengahnya adalah ....
A. 160
B. 320
C. 510
D. 640
6. Suatu barisan geometri diketahui U2 = 320 dan U5 = 40. Nilai U8 dari barisan
tersebut adalah ....

A. 5
B. 10
C. 20
D. 30
7. Putri menabung sebanyak Rp2.000,00 pada tanggal 1 januari 2019. Setiap hari,
Putri menabung sebanyak 2 kali dari hari sebelumnya. Jumlah uang Putri pada
tanggal 9 Januari 2019 adalah .…

A. Rp1.004.000,00
B. Rp1.012.000,00
C. Rp1.022.000,00
D. Rp1.024.000,00
8. Tiga buah bilangan membentuk barisan aritmatika dengan jumlah dari ketiga bilangan
tersebut sama dengan 15. Jika suku ke duanya dikurangi 1 maka barisan bilangan tersebut
menjadi barisan geometri dengan jumlah ketiga bilangan geometri tersebut sama dengan 14,
maka rasio barisan geometri tersebut adalah... .
A. 2
B. 3
C. 5
D. 8
9. Seutas tali dibagi menjadi 5 bagian dengan membentuk suatu barisan geometri.
Jika tali yang paling pendek adalah 16 cm dan tali yang paling panjang adalah 81
cm, maka panjang tali semula adalah ….

A. 203
B. 211
C. 231
D. 243
Pada malam pertunjukan dalam rangka membantu korban
bencana alam, ruangan tempat duduk untuk para penonton
dibagi atas beberapa baris. Masing-masing baris terdiri dari 200
tempat duduk. Harga karcis baris terdepan Rp150.000,00 per
orang dan harga karcis baris paling belakang sebesar Rp50.000,00
per orang. Selisih harga karcis untuk tiap baris itu sama. Jika
semua karcis habis terjual maka panitia berharap akan
memperoleh uang sebesar Rp120.000.000,00. Berapakah harga
karcis perorang dari sebelum baris paling belakang?
Berdasarkan suatu survei oleh lembaga penelitian, diketahui bahwa
populasi hewan A berkurang menjadi setengahnya setiap 10 tahun.
Dapat diperkirakan pada tahun 2050 populasinya tinggal 1 juta ekor.
Tentukan jumlah populasi hewan A setiap 10 tahun sekali dari tahun
2010- 2050!

Anda mungkin juga menyukai