XII
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut.
1. Memahami tentang jenis-jenis pola bilangan.
2. Memahami tentang barisan 1, 2, 3, dan 4 larik.
3. Memahami tentang barisan bertingkat 2 dan 3.
4. Dapat menentukan bilangan berikutnya dari pola yang terbentuk.
Pola bilangan adalah kumpulan beberapa bilangan yang membentuk pola tertentu. Pola
bilangan merupakan salah satu materi dalam tes kemampuan numerik pada SBMPTN. Tes ini
bertujuan untuk mengetahui kecepatan, ketelitian, dan keakuratan individu dalam menganalisis
perubahan angka yang terjadi.
Pada tes pola bilangan, peserta akan diberikan soal berupa barisan bilangan yang
memiliki pola tertentu. Tugas peserta adalah menentukan bilangan selanjutnya atau bagian
bilangan yang hilang berdasarkan pola yang terbentuk. Pola bilangan dapat dibentuk melalui
penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, akar, kuadrat, atau gabungan dari operasi
bilangan tersebut.
1 3 5 7
Gambar 1. Contoh pola bilangan ganjil
2. Pola Bilangan Genap
a. Pola bilangan genap adalah 2, 4, 6, 8, 10, ….
b. Rumus suku ke-n pola bilangan genap adalah Un = 2n, dengan n bilangan asli.
2 4 6 8
Gambar 2. Contoh pola bilangan genap
1 3 6 10
Gambar 3. Contoh pola bilangan segitiga
1 4 9 16 25
Gambar 4. Contoh pola bilangan persegi
2
b. Rumus suku ke-n pola bilangan persegipanjang adalah U n = n(n + 1), dengan
n bilangan asli.
2 6 12 20
Gambar 5. Contoh pola bilangan persegipanjang
1 1
+
1 2 1
+ +
1 3 3 1
+ + +
1 4 6 4 1
+ + + +
1 5 10 10 5 1
Gambar 6. Contoh pola bilangan segitiga Pascal
Contoh Soal 1
2, 4, 6, 8, …, ….
Pembahasan:
Barisan tersebut merupakan barisan bilangan genap. Oleh karena itu, rumus suku ke-n
yang digunakan adalah Un = 2n. Pada barisan tersebut, bagian yang rumpang adalah suku
ke-5 dan suku ke-6. Ini berarti:
Suku ke-5: U5 = 2 × 5 = 10
3
Suku ke-6: U6 = 2 × 6 = 12
Jadi, bilangan untuk suku ke-5 adalah 10 dan suku ke-6 adalah 12.
Contoh Soal 2
9, 16, 25, 36, …, ….
Pembahasan:
Barisan tersebut merupakan barisan bilangan persegi. Oleh karena itu, rumus suku ke-n
yang digunakan adalah Un = n2. Barisan ini merupakan barisan dengan pola 32, 42, 52, 62, ….
Oleh karena itu, jawaban yang tepat untuk dua bagian yang rumpang adalah 72 = 49 dan
82 = 64.
Jadi, bilangan yang tepat untuk mengisi dua bagian yang rumpang adalah 49 dan 64.
Contoh Soal 3
1, 3, 6, 10, …, ….
Pembahasan:
Barisan tersebut merupakan barisan bilangan segitiga. Oleh karena itu, rumus suku ke-n
n ( n + 1)
yang digunakan adalah Un = . Pada barisan tersebut, bagian yang rumpang
2
adalah suku ke-5 dan suku ke-6. Ini berarti:
5 ( 5 + 1)
Suku ke-5: U5 = = 15
2
6 ( 6 + 1)
Suku ke-6: U6 = = 21
2
Jadi, jawaban yang tepat untuk mengisi bagian rumpang pada soal adalah 15 dan 21.
B. Barisan 1 Larik
Barisan 1 larik adalah barisan yang terdiri atas 1 larik, dengan pola yang tetap. Pola yang
terbentuk dapat berupa penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.
Contoh Soal 4
4, 8, 12, …, 20, ….
Pembahasan:
4
• Perhatikan hubungan antara suku ke-1 dan ke-2, serta suku ke-2 dan ke-3.
• Pola yang terbentuk antara dua bilangan yang berdekatan adalah +4.
4, 8, 12, ..., 20, ....
+4 +4 +4 +4 +4
• Suku ke-4: U4 = U3 + 4 = 12 + 4 = 16.
• Suku ke-6: U6 = U5 + 4 = 20 + 4 = 24.
4, 8, 12, 16, 20, 24
+4 +4 +4 +4 +4
Contoh Soal 5
4, 7, 21, 18, 6, 9, …, ….
Pembahasan:
• Perhatikan hubungan antara suku ke-1 dan ke-2, suku ke-2 dan ke-3, dan
seterusnya.
• Pola yang terbentuk antara dua bilangan yang berdekatan adalah 3, dengan tanda
operasi hitung yang berbeda, yaitu penjumlahan, perkalian, pengurangan, dan
pembagian secara berurutan dan berulang.
4, 7, 21, 18, 6, 9, ..., ....
+3 ×3 –3 :3 +3 ×3 –3
• Suku ke-7: U7 = U6 × 3 = 9 × 3 = 27.
• Suku ke-8: U8 = U7 – 3 = 27 – 3 = 24.
4, 7, 21, 18, 6, 9, 27, 24
+3 ×3 –3 :3 +3 ×3 –3
Contoh Soal 6
2, …, 3, …, 4, 4, 5
5
Pembahasan:
• Perhatikan hubungan antara suku ke-5 dan ke-6, serta suku ke-6 dan ke-7.
• Pola yang terbentuk antara dua bilangan yang berdekatan adalah 1, dengan tanda
operasi hitung yang berbeda, yaitu perkalian dan penjumlahan secara berurutan
dan berulang.
2, ..., 3, ..., 4, 4, 5
×1 +1 ×1 +1 ×1 +1
• Suku ke-2: U2 = U1 × 1 = 2 × 1 = 2.
• Suku ke-4: U4 = U3 × 1 = 3 × 1 = 3.
2, 2, 3, 3, 4, 4, 5
×1 +1 ×1 +1 ×1 +1
C. Barisan 2 Larik
Barisan 2 larik adalah barisan bilangan yang terdiri atas dua subderet angka atau dua
larik, dengan masing-masing larik memiliki pola yang tetap. Pola yang terbentuk dapat
berupa penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.
Sebagai contoh, barisan bilangan 3, 3, 4, 6, 5, 9, 6, 12, ... adalah barisan 2 larik. Hal
ini dikarenakan barisan tersebut dapat dipecah menjadi 2 subderet angka atau 2 larik.
Perhatikan bahwa kelompok bilangan yang berwarna merah dan bilangan yang berwarna
biru adalah kelompok bilangan dalam satu larik.
3, 3, 4, 6, 5, 9, 6, 12, ....
Contoh Soal 7
1, 3, …, 8, 7, 13, 10, ….
Pembahasan:
6
• Perhatikan hubungan antara suku ke-2 dan ke-4, serta suku ke-4 dan ke-6.
• Pola yang terbentuk antarbilangan pada larik 1 ini adalah +5.
• Perhatikan juga hubungan antara suku ke-1 dan ke-3, suku ke-3 dan ke-5, serta suku
ke-5 dan ke-7.
• Pola yang terbentuk antarbilangan pada larik 2 ini adalah +3.
+5 +5 +5
+3 +3 +3
• Suku ke-3: U3 = U1 + 3 = 1 + 3 = 4.
• Suku ke-8: U8 = U6 + 5 = 13 + 5 = 18.
+5 +5 +5
1, 3, 4, 8, 7, 13, 10, 18
+3 +3 +3
Contoh Soal 8
2, 3, 6, 6, 18, 12, …, ….
Pembahasan:
• Perhatikan hubungan antara suku ke-1 dan ke-3, serta suku ke-3 dan ke-5.
• Pola yang terbentuk antarbilangan pada larik 1 ini adalah ×3.
• Perhatikan juga hubungan antara suku ke-2 dan ke-4, serta suku ke-4 dan ke-6.
• Pola yang terbentuk antarbilangan pada larik 2 ini adalah ×2.
×2 ×2 ×2
×3 ×3 ×3
7
• Suku ke-7: U7 = U5 × 3 = 18 × 3 = 54.
• Suku ke-8: U8 = U6 × 2 = 12 × 2 = 24.
×2 ×2 ×2
×3 ×3 ×3
Contoh Soal 9
5, 10, 15, 20, 45, 40, …, 80, ….
Pembahasan:
• Perhatikan hubungan antara suku ke-1 dan ke-3, serta suku ke-3 dan ke-5.
• Pola yang terbentuk antarbilangan pada larik 1 ini adalah ×3.
• Perhatikan juga hubungan antara suku ke-2 dan ke-4, serta suku ke-4 dan ke-6.
• Pola yang terbentuk antarbilangan pada larik 2 ini adalah ×2.
×2 ×2 ×2
×3 ×3 ×3 ×3
• Suku ke-7: U7 = U5 × 3 = 45 × 3 = 135.
• Suku ke-9: U9 = U7 × 3 = 135 × 3 = 405.
×2 ×2 ×2
×3 ×3 ×3 ×3
8
D. Barisan 3 Larik
Barisan 3 larik adalah barisan bilangan yang terdiri atas tiga subderet angka atau tiga
larik, dengan masing-masing larik memiliki pola yang tetap. Pola yang terbentuk dapat
berupa penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.
Sebagai contoh, barisan bilangan 1, 3, 7, 2, 6, 8, 3, 9, 9, 4, 12, … adalah barisan
3 larik. Perhatikan bahwa kelompok bilangan yang berwarna merah, biru, dan hitam
adalah kelompok bilangan dalam satu larik.
1, 3, 7, 2, 6, 8, 3, 9, 9, 4, 12, ….
Contoh Soal 10
12, 3, 9, 13, 5, 12, …, 7, …, 15
Pembahasan:
• Perhatikan hubungan antara suku ke-1 dan ke-4 yang memiliki pola +1. Kemudian,
perhatikan hubungan antara suku ke-4 dan suku ke-10 dengan 2 langkah, yang jika
dibagi 2 langkah juga menghasilkan pola +1.
• Perhatikan juga hubungan antara suku ke-2 dan ke-5, serta suku ke-5 dan ke-8
dengan pola +2.
• Selain itu, perhatikan juga hubungan antara suku ke-3 dan ke-6 yang memiliki pola +3.
+3 +3
+1 +1 +1
+2 +2
• Suku ke-7: U7 = U4 + 1 = 13 + 1 = 14.
• Suku ke-9: U9 = U6 + 3 = 12 + 3 = 15.
9
+3 +3
+1 +1 +1
+2 +2
Contoh Soal 11
11, 16, 23, 34, 39, 46, 57, 62, ….
Pembahasan:
• Perhatikan hubungan antara suku ke-1 dan ke-4, serta suku ke-4 dan ke-7 yang
memiliki pola +23.
• Perhatikan juga hubungan antara suku ke-2 dan ke-5, serta suku ke-5 dan ke-8 yang
memiliki pola +23.
• Selain itu, perhatikan juga hubungan antara suku ke-3 dan ke-6 dengan pola +23.
+23 +23
+23 +23
+23 +23
• Suku ke-9: U9 = U6 + 23 = 46 + 23 = 69.
+23 +23
+23 +23
+23 +23
10
Contoh Soal 12
6, 7, 5, 10, 12, 10, 14, 17, 15, 18, …, ….
Pembahasan:
• Perhatikan hubungan antara suku ke-1 dan ke-4, serta suku ke-4 dan ke-7 yang
memiliki pola +4.
• Perhatikan juga hubungan antara suku ke-2 dan ke-5, serta suku ke-5 dan ke-8 yang
memiliki pola +5.
• Selain itu, perhatikan juga hubungan antara suku ke-3 dan ke-6, serta suku ke-6 dan
ke-9 yang memiliki pola +5.
+5 +5 +5
+4 +4 +4
+5 +5 +5
• Suku ke-11: U11 = U8 + 5 = 17 + 5 = 22.
• Suku ke-12: U12 = U9 + 5 = 15 + 5 = 20.
+5 +5 +5
+4 +4 +4
+5 +5 +5
E. Barisan 4 Larik
Barisan 4 larik adalah barisan bilangan yang terdiri atas empat subderet angka atau
empat larik, dengan masing-masing larik memiliki pola yang tetap. Pola yang terbentuk
dapat berupa penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Pada umumnya,
barisan 4 larik terdiri atas 7 buah bilangan atau lebih.
Sebagai contoh, barisan bilangan 2, 4, 5, 7, 3, 6, 8, 11, 4, 8, 11, 15, 5, 10, 14, ... adalah
barisan 4 larik. Perhatikan bahwa kelompok bilangan yang berwarna merah, biru, hijau,
dan hitam adalah kelompok bilangan dalam satu larik.
11
2, 4, 5, 7, 3, 6, 8, 11, 4, 8, 11, 15, 5, 10, 14, ….
Contoh Soal 13
4, 4, 4, 7, 5, 4, 5, 8, 6, 4, …, ….
Pembahasan:
• Perhatikan hubungan antara suku ke-1 dan ke-5, serta suku ke-5 dan ke-9 yang
memiliki pola +1.
• Perhatikan juga hubungan antara suku ke-2 dan suku ke-6, serta suku ke-6 dan ke-10
yang memiliki pola +0 atau dapat dikatakan pula dikali 1 (×1).
• Perhatikan juga hubungan antara suku ke-3 dan ke-7 yang memiliki pola +1.
• Selain itu, perhatikan juga hubungan antara suku ke-4 dan ke-8 yang memiliki pola +1.
+1 +1
+1 +1
4, 4, 4, 7, 5, 4, 5, 8, 6, 4, ..., ....
+0 +0
+1 +1
• Suku ke-11: U11 = U7 + 1 = 5 + 1 = 6.
• Suku ke-12: U12 = U8 + 1 = 8 + 1 = 9.
+1 +1
+1 +1
4, 4, 4, 7, 5, 4, 5, 8, 6, 4, 6, 9
+0 +0
+1 +1
12
Contoh Soal 14
24, 24, 24, 27, 24, 24, 26, 29, 24, 24, …, ….
Pembahasan:
• Perhatikan hubungan antara suku ke-1 dan ke-5, serta suku ke-5 dan ke-9 yang
memiliki pola ×1.
• Perhatikan juga hubungan antara suku ke-2 dan ke-6, serta suku ke-6 dan ke-10 yang
memiliki pola ×1.
• Perhatikan juga hubungan antara suku ke-3 dan suku ke-7 yang memiliki pola +2.
• Selain itu, perhatikan juga hubungan antara suku ke-4 dan ke-8 yang memiliki pola +2.
+2 +2
×1 ×1
24, 24, 24, 27, 24, 24, 26, 29, 24, 24, ..., ....
×1 ×1
+2 +2
• Suku ke-11: U11 = U7 + 2 = 26 + 2 = 28.
• Suku ke-12: U12 = U8 + 2 = 29 + 2 = 31.
+2 +2
×1 ×1
24, 24, 24, 27, 24, 24, 26, 29, 24, 24, 28, 31
×1 ×1
+2 +2
13
F. Barisan Bertingkat Dua
Barisan bertingkat dua adalah barisan bilangan yang memiliki beda tidak tetap pada
tingkat pertama. Namun, beda yang tetap akan diperoleh pada tingkat kedua. Untuk
lebih jelasnya, perhatikan contoh berikut.
6, 8, 12, 18, 26, 36, 48
+2 +2 +2 +2 +2 Tingkat kedua
Gambar 7. Contoh pola barisan bertingkat dua
Contoh Soal 15
3, 5, 9, 17, ….
Pembahasan:
• Tentukan pola pada tingkat pertama dari masing-masing suku.
• Tentukan pola pada tingkat kedua berdasarkan pola pada tingkat pertama.
3, 5, 9, 17, ....
+2 +4 +8 +16
×2 ×2 ×2
• Suku ke-5: U5 = U4 + (8 × 2) = 17 + 16 = 33.
3, 5, 9, 17, 33
+2 +4 +8 +16
×2 ×2 ×2
Contoh Soal 16
1, 2, 4, 7, …, …, 22
Pembahasan:
• Tentukan pola pada tingkat pertama dari masing-masing suku.
14
• Tentukan pola pada tingkat kedua berdasarkan pola pada tingkat pertama.
1, 2, 4, 7, ..., ..., 22
+1 +2 +3 +4 +5 +6
+1 +1 +1 +1 +1
• Suku ke-5: U5 = U4 + (3 + 1) = 7 + 4 = 11.
• Suku ke-6: U6 = U5 + (4 + 1) = 11 + 5 = 16.
1, 2, 4, 7, 11, 16, 22
+1 +2 +3 +4 +5 +6
+1 +1 +1 +1 +1
Contoh Soal 17
5, 8, 13, 20, …, …, 53
Pembahasan:
• Tentukan pola pada tingkat pertama dari masing-masing suku.
• Tentukan pola pada tingkat kedua berdasarkan pola pada tingkat pertama.
5, 8, 13, 20, ..., ..., 53
+3 +5 +7 +9 +11 +13
+2 +2 +2 +2 +2
+3 +5 +7 +9 +11 +13
+2 +2 +2 +2 +2
15
Contoh Soal 18
2, 66, 98, 114, …, 126, ….
Pembahasan:
• Tentukan pola pada tingkat pertama dari masing-masing suku.
• Tentukan pola pada tingkat kedua berdasarkan pola pada tingkat pertama.
2, 66, 98, 114, …, 126, ….
+6 +6 +6 Tingkat ketiga
Gambar 8. Contoh pola barisan bertingkat tiga
16
Contoh Soal 19
2, 5, 18, 45, ….
Pembahasan:
• Tentukan pola pada tingkat pertama dari masing-masing suku.
• Tentukan pola pada tingkat kedua berdasarkan pola pada tingkat pertama.
• Tentukan pola pada tingkat ketiga berdasarkan pola pada tingkat kedua.
2, 5, 18, 45, ....
+4 +4
• Suku ke-5: U5 = U4 + (27 + 18) = 45 + 45 = 90.
2, 5, 18, 45, 90
+4 +4
Contoh Soal 20
3, 27, 105, 273, 567, …, ….
Pembahasan:
• Tentukan pola pada tingkat pertama dari masing-masing suku.
• Tentukan pola pada tingkat kedua berdasarkan pola pada tingkat pertama.
• Tentukan pola pada tingkat ketiga berdasarkan pola pada tingkat kedua.
17
3, 27, 105, 273, 567, ..., ....
Contoh Soal 21
3, 8, 17, 32, 55, …, ….
Pembahasan:
• Tentukan pola pada tingkat pertama dari masing-masing suku.
• Tentukan pola pada tingkat kedua berdasarkan pola pada tingkat pertama.
• Tentukan pola pada tingkat ketiga berdasarkan pola pada tingkat kedua.
+4 +6 +8 +10 +12
+2 +2 +2 +2
18
3, 8, 17, 32, 53, 88, 133
+4 +6 +8 +10 +12
+2 +2 +2 +2
Contoh Soal 22
1, 2, 5, 12, 27, …, ….
Pembahasan:
• Tentukan pola pada tingkat pertama dari masing-masing suku.
• Tentukan pola pada tingkat kedua berdasarkan pola pada tingkat pertama.
• Tentukan pola pada tingkat ketiga berdasarkan pola pada tingkat kedua.
1, 2, 5, 12, 27, ..., ....
+2 +4 +8 +16 +32
×2 ×2 ×2 ×2
• Suku ke-6: U6 = U5 + (15 + 8 × 2) = 27 + 31 = 58.
• Suku ke-7: U7 = U6 + (31 + 16 × 2) = 58 + 63 = 121.
+2 +4 +8 +1 +32
×2 ×2 ×2 ×2
19