Anda di halaman 1dari 4

Tugas Kelas VII, Hari Kamis tgl 10 Agustus 2023

Mencatat Materi

Operasi hitung bilangan bulat

1. Operasi hitung penjumlahan


Pada penjumlahan, berlaku beberapa sifat berikut.
1. Sifat asosiatif, yaitu (a + b) + c = a + (b + c)
2. Sifat komutatif, yaitu a + b = b + a
3. Unsur identitas, yaitu a + 0 = 0 + a

Contoh bil. bulat penjumlahan adalah sebagai berikut.


 (2 + 5) + 4 = 2 + (5 + 4) = 11
 6 + 7 = 7 + 6 = 13
 8+0=0+8=8

2. Operasi hitung pengurangan


Pada pengurangan tidak berlaku sejumlah sifat seperti halnya penjumlahan. Adapun
sifat pengurangan adalah sebagai berikut.
a – b = a + (-b)
a – (-b) = a + b
Contoh bil. bulat pengurangan adalah sebagai berikut.
12 – 20 = 12 + (-20) = -8, dengan nilai -8 tersebut adalah bilangan bulat negatif.
1 – (-2) = 1 + 2 = 3

3. Operasi hitung perkalian


Pada perkalian, berlaku sejumlah sifat seperti berikut.

1. Hasil perkalian antara dua bilangan bulat atau lebih harus mengikuti ketentuan
berikut.
1. Perkalian antarbilangan bulat positif = positif. Contoh perkaliannya 2 x 3 = 6.
2. Perkalian antarbilangan bulat negatif = positif. Contoh perkaliannya (-2) x (-3) =
6.
3. Perkalian antara bilangan bulat positif dan negatif = negatif. Contoh
perkaliannya (-2) x 3 = -6.
2. Sifat asosiatif, yaitu (a x b) x c = a x (b x c)
3. Sifat komutatif, yaitu (a x b) x c = a x (b x c)
4. Sifat distributif, yaitu a x (b +c) = (a x b) (a x c)

4. Operasi hitung pembagian


1. Hasil pembagian antara dua bilangan bulat atau lebih, harus mengikuti ketentuan
berikut.
1. Pembagian antarbilangan bulat positif menghasilkan bilangan positif. Contoh
pembagiannya adalah 6 : 3 = 2.
2. Pembagian antarbilangan bulat negatif menghasilkan bilangan positif. Contoh
pembagiannya adalah (-6) : (-2) = 3.
3. Pembagian antara bilangan bulat positif dan negatif menghasilkan bilangan
negatif. Contoh pembagiannya adalah 6 : (-2) = -3. Perlu diingat bahwa hasil
bagi antara dua bil. bulat tidak selalu bil. bulat, contohnya 6 : 4 = 1,5 (angka 1,5
tidak termasuk bilangan bulat).
2. Tidak berlaku sifat komutatif, contohnya 6 : 3 ≠ 3 : 6.
3. Tidak berlaku sifat asosiatif, contohnya (6 : 1) : 3 ≠ 6 : (1 : 3).
4. Jika dibagi dengan nol atau nol sebagai nilai yang dibagi, menghasilkan nilai tak
berhingga dan tidak terdefinisi. Contohnya adalah sebagai berikut.
2 : 0 = ~ dan 3 : 0 = ~ , sementara 2 ≠ 3
0 : 2 = 0 dan 0 : 3 = 0, sementara 2 ≠ 3.
Tugas Kelas VIII, Hari Jum’at tgl 11 Agustus 2023
Mencatat Materi

POLA BILANGAN
Pola angka atau pola bilangan adalah susunan angka yang membentuk pola tertentu. Pola-pola
tersebut disusun secara berurutan, seperti susunan bilangan ganjil, bilangan genap, bentuk
geometris, aritmatika, dll.

Macam – macam pola bilangan


1. Pola Bilangan Ganjil
Poal bilangan ganjil yaitu pola bilangan yang terbentuk dari bilangan – bilangan ganjil .
Sedangkan pengertian dari bilangan ganjil sendiri memiliki arti suatu bilangan asli
yang tidak habis dibagi dua ataupun kelipatannya .
 pola bilangan ganjil adalah : 1 , 3 , 5 , 7 , 9 , . . . .
 Gambar Pola bilangan ganjil :

 Rumus Pola Bilangan ganjil


1 , 3 , 5 , 7 , . . . , n , maka rumus pola bilangan ganjil ke n adalah :
Un = 2n – 1

Contoh :
1 , 3 , 5 , 7 , . . . , ke 10
Berapakah pola bilangan ganjil ke 10 ?
Jawab :
Un = 2n – 1
U10 = 2 . 10 – 1
= 20 – 1 = 19

2. Pola Bilangan Genap


pola bilangan genap yaitu pola bilangan yang terbentuk dari bilangan – bilangan
genap . Bilangan genap yaitu bilangan asli yaitu bilangan asli yang habis dibagi dua
atau kelipatannya .
 Pola bilangan genap adalah : 2 , 4 , 6 , 8 , . . .
 Gambar pola bilangan genap :

 Rumus Pola bilangan genap


2 , 4 , 6 , 8 , . . . . , n maka rumus pola bilangan genap ke n adalah :
Un = 2n

Contoh :
2 , 4 , 6 , 8 , . . . ke 10 .berapakah pola bilangan genap ke 10 ?
jawab :
Un = 2n
U10 = 2 x 10
= 20

3. Pola bilangan Persegi


Pola bilangan persegi , yaitu suatu barisan bilangan yang membentuk suatu pola
persegi .
 Pola bilangan persegi adalah 1 , 4 , 9 , 16 , 25 , . . .
 Gambar Pola bilangan persegi :
 Rumus Pola bilangan persegi
1 , 4 , 9 , 16 , 25 , 36 , . . . , n maka rumus untuk mencari pola bilangan
persegi ke n adalah :
Un = n2

Contoh :
Dari suatu barisan bilangan 1 , 2 , 9 , 16 , 25 , 36 , . . . ,ke 10 . Berapakah pola
bilangan ke 10 dalam pola bilangan persegi ?
Jawab :
Un = n2
U10 = 102 = 100

4. Pola Bilangan Persegi Panjang


Pola bilangan persegi panjang yaitu suatu barisan bilangan yang membentuk pola
persegi panjang .
 Pola persegi panjang adalah 2 , 6 , 12 , 20 , 30 , . . .
 Gambar Pola Bilangan persegi panjang :

 Rumus pola bilangan persegi panjang


2 , 6 , 12 , 20 , 30 , . . . n , maka Rumus Pola bilangan Persegi panjang ke n
adalah :
Un = n . n + 1

Contoh :
Dari suatu barisan bilangan 2 , 6 , 12 , 20 , 30 , . . . , ke 10 . Berapakah pola
bilangan persegi ke 10 ?
Jawab :
Un = n . n+ 1
U10 = 10 . 10 + 1
= 10 . 11
= 110

5. Pola Bilangan Segitiga


Pola bilangan segitiga yaitu suatu barisan bilangan yang membentuk sebuah pola
bilangan segitiga .
 Pola bilangan segitiga adalah : 1 , 3 , 6 , 10 , 15 , . . .
 Gambar Pola bilangan segitiga :

 Rumus Pola Bilangan Segitiga :


1 , 3 , 6 , 10 , 15 , 21 , 28 , 36 , . . . , ke n . Maka rumus pola bilangan segitiga
ke n adalah :
Un = 1 / 2 n ( n + 1 )
Contoh Soal :
Dari suatu barisan bilangan 1 , 3 , 6 , 10 , 15 , 21 , 28 , 36 , . . . , ke 10 .
Berapakah pola bilangan segitiga ke 10 ?
Jawab :
Un = 1/2 n ( n + 1 )
U 10 = 1/2 .10 ( 10 + 1 )
= 5 ( 11 ) = 55

6. Pola Bilangan FIBONACCI


Pola bilangan fibonacci yaitu suatu bilangan yang setiap sukunya merupakan jumlah
dari dua suku di depanya .
 Pola bilangan fibonacci :
1 , 2 , 3 , 5 , 8 , 13 , 21 , 34 , 56 , . . .
2 , 2 , 4 , 6 , 10 , 16 , 26 , 42 , . . ..

Anda mungkin juga menyukai