Anda di halaman 1dari 20

Materi ke-1 :

“Bab 1 : Pola Bilangan”

Tujuan Pembelajaran :

➢ Peserta didik dapat memahami Pola Bilangan.


➢ Peserta didik dapat mengetahui macam-macam Pola Bilangan.
➢ Peserta didik dapat mengetahui Pola Bilangan pada Segitiga Pascal.

Rincian Materi :

➢ Pengertian Pola Bilangan


➢ Macam-macam pola bilangan dan contoh soalnya
➢ Latihan Soal 𝒎𝒂𝒕𝒆𝒓𝒊 𝒌𝒆 − 𝟏

Materi :

A. Pengertian Pola Bilangan


Pola bilangan adalah sekumpulan bilangan yang memiliki pola yang sama dan teratur. Pola
bilangan pada matematika memiliki beberapa jenis atau macamnya.

B. Macam-Macam Pola Bilangan


1. Pola Bilangan Persegi
Pola bilangan persegi adalah susunan bilangan yang dibentuk oleh bilangan kuadrat.
Secara matematis, pola bilangan ini mengikut bentuk dari rumus berikut

𝑼𝒏 = 𝒏𝟐 dengan 𝑈𝑛 = 𝑠𝑢𝑘𝑢 𝑘𝑒 − 𝑛

Contoh susunan bilangan yang menghasilkan pola persegi adalah 1 , 4 , 9 , 25 , 36 dan


seterusnya. Jika dijabarkan dalam bentuk gambar akan menjadi seperti berikut ini.

Pola bilangan persegi


Contoh Soal : Tentukan suku ke-8 dari pola bilangan persegi!
Penyelesaian : 𝑈𝑛 = 𝑛2 → 𝑈8 = 82 = 64
∴ 𝐽𝑎𝑑𝑖 𝑠𝑢𝑘𝑢 𝑘𝑒 − 8 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑝𝑜𝑙𝑎 𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑔𝑖 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝟔𝟒

1
2. Pola Bilangan Persegi Panjang
Pola bilangan persegi panjang adalah susunan bilangan yang akan menyerupai persegi
panjang jika dibentuk dalam bentuk gambar.
Secara matematis, pola bilangan ini mengikut bentuk dari rumus berikut

𝑼𝒏 = 𝒏( 𝒏 + 𝟏) dengan 𝑈𝑛 = 𝑠𝑢𝑘𝑢 𝑘𝑒 − 𝑛

Contoh susunan bilangan yang menghasilkan pola persegi panjang adalah 2 , 6 , 12 , 20 dan
seterusnya. Jika dijabarkan dalam bentuk gambar akan menjadi seperti berikut ini.

Pola bilangan persegi panjang


Contoh Soal : Tentukan suku ke-9 dari pola bilangan persegi!
Penyelesaian : 𝑈𝑛 = 𝑛(𝑛 + 1) → 𝑈9 = 9(9 + 1) = 9 × 10 = 90
∴ 𝐽𝑎𝑑𝑖 𝑠𝑢𝑘𝑢 𝑘𝑒 − 9 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑝𝑜𝑙𝑎 𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑔𝑖 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝟗𝟎

3. Pola Bilangan Segitiga


Pola bilangan segitiga adalah susunan bilangan yang akan menyerupai segitiga jika dibentuk
dalam bentuk gambar.
Secara matematis, pola bilangan ini mengikut bentuk dari rumus berikut

𝒏(𝒏 + 𝟏)
𝑼𝒏 = dengan 𝑈𝑛 = 𝑠𝑢𝑘𝑢 𝑘𝑒 − 𝑛
𝟐
Contoh susunan bilangan yang menghasilkan pola segitiga adalah 1 , 3 , 6 , 10 , 15, 21 dan
seterusnya. Jika dijabarkan dalam bentuk gambar akan menjadi seperti berikut ini.

Pola bilangan segitiga

2
Contoh Soal : Tentukan suku ke-10 dari pola bilangan segitiga!
𝑛(𝑛+1) 10(10+1) 10(11)
Penyelesaian : 𝑈𝑛 = → 𝑈10 = = = 55
2 2 2

∴ 𝐽𝑎𝑑𝑖 𝑠𝑢𝑘𝑢 𝑘𝑒 − 10 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑝𝑜𝑙𝑎 𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑔𝑖𝑡𝑖𝑔𝑎 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝟓𝟓

4. Pola Bilangan Ganjil


Pola bilangan ganjil adalah pola bilangan yang terbentuk dari bilangan-bilangan ganjil.
Secara matematis, pola bilangan ini mengikut bentuk dari rumus berikut

𝑼𝒏 = 𝟐𝒏 − 𝟏 dengan 𝑈𝑛 = 𝑠𝑢𝑘𝑢 𝑘𝑒 − 𝑛

Contoh susunan bilangan yang menghasilkan pola bilangan ganjil adalah


1 , 3 , 5 , 7 , 9 , 11 dan seterusnya. Jika dijabarkan dalam bentuk gambar akan menjadi seperti
berikut ini.

Pola bilangan ganjil


Contoh Soal : Tentukan suku ke-15 dari pola bilangan ganjil!
Penyelesaian : 𝑈𝑛 = 2𝑛 − 1 → 𝑈15 = 2(15) − 1 = 30 − 1 = 29
∴ 𝐽𝑎𝑑𝑖 𝑠𝑢𝑘𝑢 𝑘𝑒 − 15 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑝𝑜𝑙𝑎 𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑔𝑎𝑛𝑗𝑖𝑙 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝟐𝟗

5. Pola Bilangan Genap


Pola bilangan genap adalah pola bilangan yang terbentuk dari bilangan-bilangan genap.
Secara matematis, pola bilangan ini mengikut bentuk dari rumus berikut

𝑼𝒏 = 𝟐𝒏 dengan 𝑈𝑛 = 𝑠𝑢𝑘𝑢 𝑘𝑒 − 𝑛

Contoh susunan bilangan yang menghasilkan pola bilangan genap adalah 2 , 4 , 6 , 8 , 10 dan
seterusnya. Jika dijabarkan dalam bentuk gambar akan menjadi seperti berikut ini.

Pola bilangan genap

3
Contoh Soal : Tentukan suku ke-26
dari pola bilangan genap!
Penyelesaian : 𝑈𝑛 = 2𝑛 → 𝑈26 = 2(26) = 52
∴ 𝐽𝑎𝑑𝑖 𝑠𝑢𝑘𝑢 𝑘𝑒 − 26 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑝𝑜𝑙𝑎 𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑔𝑒𝑛𝑎𝑝 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝟓𝟐

6. Pola Bilangan Segitiga Pascal


Pola bilangan Pascal ini ditemukan oleh ilmuwan asal Prancis, yaitu Blaise Pascal. Jika
dituliskan, pola bilangan Pascal akan membentuk suatu segitiga. Segitiga tersebut
dinamakan segitiga Pascal.
Ada beberapa ketentuan terkait pola bilangan Pascal, yaitu sebagai berikut :
➢ Baris paling atas (baris ke-1) diisi oleh angka 1.
➢ Setiap baris diawali dan diakhir dengan angka 1.
➢ Setiap bilangan yang tertulis di baris ke-2 sampai ke-𝑛 merupakan hasil penjumlahan
dari dua bilangan diagonal di atasnya (kecuali angka 1 pada baris ke-1)

Pola bilangan segitiga pascal


➢ Setiap baris berbentuk simetris.
➢ Banyaknya bilangan di setiap barisnya
merupakan kelipatan dua dari jumlah angka
pada baris sebelumnya.

Adapun bentuk pola bilangan Pascal adalah sebagai berikut.

4
Untuk menentukan bilangan ke-𝑛 pada pola bilangan segitiga pascal, bisa gunakan
rumus berikut ini :

𝑼𝒏 = 𝟐𝒏−𝟏

Contoh Soal : Tentukan jumlah bilangan pada baris ke-9 pada pola bilangan segitiga pascal!
Penyelesaian : 𝑈𝑛 = 2𝑛−1 → 𝑈9 = 29−1 = 28 = 256
∴Jadi jumlah bilangan pada baris ke-9 pada pola bilangan segitiga pascal adalah 256

LATIHAN
Latihan SoalSOAL
: ( MATERI 1)

Selesaikan soal-soal di bawah ini dengan menggunakan rumus pola bilangannya masing-masing!
1. Tentukan suku ke-11 dari pola bilangan persegi!
2. Tentukan suku ke-15 dari pola bilangan persegi panjang!
3. Tentukan suku ke-7 dari pola segitiga!
4. Tentukan suku ke-20 dari pola bilangan ganjil!
5. Tentukan jumlah bilangan pada baris ke-10 pola bilangan segitiga pascal!

5
Materi ke-2 : Belajar Matematika
“Bab 1 : Pola Bilangan”

Tujuan Pembelajaran :
➢ Peserta didik dapat memahami dasar Barisan dan Deret Bilangan. 𝒎𝒂𝒕𝒆𝒓𝒊 𝒌𝒆 − 𝟐

➢ Peserta didik dapat memahami Barisan dan Deret Aritmatika.

Materi :
A. Pengertian Barisan dan Deret Bilangan
Barisan adalah suatu susunan bilangan yang dibentuk berdasarkan pola tertentu. Setiap
bilangan dalam barisan disebut suku. Contoh : 1, 2, 3, 4, 5 (bilangan 1 adalah suku pertama, 2
adalah suku kedua, dst).

Secara umum, format barisan adalah sebagai berikut :

𝑼𝟏 , 𝑼𝟐 , 𝑼𝟑 , … , 𝑼𝒏

Sementara deret adalah penjumlahan suku-suku dari suatu barisan. Deret memiliki format
sebagai berikut :

𝑼𝟏 + 𝑼𝟐 + 𝑼𝟑 + ⋯ + 𝑼𝒏

B. Pengertian Barisan dan Deret Aritmatika


Barisan aritmatika adalah barisan yang memiliki selisih yang sama pada setiap urutan suku.
Selisih ini disebut juga dengan beda, dan disimbolkan dengan 𝒃. Sedangkan suku pertama suatu
barisan disimbolkan dengan 𝑼𝟏 atau 𝒂
Misalkan suatu barisan memiliki suku pertama yaitu 3, suku kedua (𝑈2 ) adalah 5, suku
ketiga (𝑈3 ) adalah 7, dst.. Barisan tersebut memiliki beda +2 di setiap sukunya (perhatikan
gambar di bawah).

𝟑 , 𝟓 , 𝟕 , 𝟗 , 𝟏𝟏 , …

Untuk mencari beda, digunakan rumus berikut :

𝒃 = 𝑼𝟐 − 𝑼𝟏 atau 𝒃 = 𝑼𝒏 − 𝑼𝒏−𝟏

6
Contoh Soal : Diketahui sebuah barisan aritmatika sebagai berikut : 0, 3, 6, …, 18, 21.
Tentukan bedanya!
Penyelesaian :
𝑏 = 𝑈𝑛 − 𝑈𝑛−1 = 21 − 18 = 3 atau 𝑏 = 𝑈2 − 𝑈1 = 3 − 0 = 3
∴ 𝑗𝑎𝑑𝑖, 𝑏𝑒𝑑𝑎 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑏𝑎𝑟𝑖𝑠𝑎𝑛 𝑎𝑟𝑖𝑡𝑚𝑎𝑡𝑖𝑘𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑠𝑒𝑏𝑢𝑡 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 3.
1. Barisan Aritmatika
Secara matematis, suku ke-𝑛 dari suatu barisan aritmatika dapat
diperoleh dengan menggunakan rumus berikut :

𝑼𝒏 = 𝒂 + (𝒏 − 𝟏)𝒃
Contoh Soal :
1) Tentukan suku ke-23 dari barisan aritmatika -2, 0, 2, 4, 6, 8, …!
Penyelesaian :
𝑏 = 𝑈2 − 𝑈1 = 0 − (−2) = 2
𝑈𝑛 = 𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏
𝑈23 = −2 + (23 − 1)2 = −2 + 22 ∙ 2 = −2 + 44 = 42
∴ 𝑗𝑎𝑑𝑖, suku ke − 23 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑏𝑎𝑟𝑖𝑠𝑎𝑛 𝑎𝑟𝑖𝑡𝑚𝑎𝑡𝑖𝑘𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑠𝑒𝑏𝑢𝑡 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 42.

2) Diketahui sebuah barisan aritmatika memiliki 𝑈6 = 29 dan 𝑈3 = 14. Tentukanlah :


a) Beda (𝑏)
b) Suku pertama (𝑎)
c) Suku ke-13 (𝑈13 )
Penyelesaian :
𝐵𝑒𝑟𝑑𝑎𝑠𝑎𝑟𝑘𝑎𝑛 𝑟𝑢𝑚𝑢𝑠 𝑈𝑛 = 𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏, 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ ∶
𝑈6 = 𝑎 + (6 − 1)𝑏 = 𝑎 + 5𝑏 = 29 … (1)
𝑈3 = 𝑎 + (3 − 1)𝑏 = 𝑎 + 2𝑏 = 14 … (2)
Kurangkan 𝑈6 = 𝑎 + 5𝑏 = 29 dengan 𝑈3 = 𝑎 + 2𝑏 = 14 , menjadi seperti berikut :
𝑎 + 5𝑏 = 29
𝑎 + 2𝑏 = 14
3𝑏 = 15
15
𝑏= =5
3
Sehingga beda (𝑏) = 5
Kemudian substitusikan nilai 𝑏 = 5 ke salah satu persamaan (1) atau (2).
𝑎 + 2𝑏 = 14 → 𝑎 + 2(5) = 14 → 𝑎 + 10 = 14 → 𝑎 = 14 − 10 → 𝑎 = 4
Diperoleh suku pertama (𝑎) = 4

7
Suku ke-13 (𝑈13 ) bisa diperoleh dengan menggunakan rumus suku ke-n berikut :
𝑈𝑛 = 𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏
𝑈13 = 4 + (13 − 1)5
𝑈13 = 4 + 12 ∙ 5
𝑈13 = 4 + 60
𝑈13 = 64
∴ Jadi dari soal di atas diperoleh beda (𝑏) = 5, suku pertama (𝑎) = 4 dan suku ke-13 = 64

3) Diketahui suatu barisan aritmatika : 1, 4, 7, 10, 13, …, 𝑈𝑛 . Tentukan rumus suku ke- 𝑛!
Penyelesaian :
Diketahui : 𝑆𝑢𝑘𝑢 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎𝑚𝑎 (𝑎) = 1 𝑑𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑑𝑎 (𝑏) = 𝑈2 − 𝑈1 = 4 − 1 = 3
Berdasarkan rumus suku ke−𝑛, diperoleh :
𝑈𝑛 = 𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏
𝑈𝑛 = 1 + (𝑛 − 1)3
𝑈𝑛 = 1 + (3𝑛 − 3)
𝑈𝑛 = 3𝑛 − 2
∴ Jadi rumus suku ke−𝑛 dari barisan aritmatika di atas yaitu 𝑈𝑛 = 3𝑛 − 2

Selain suku ke-𝑛, terdapat pula suku tengah yang dinotasikan dengan 𝑼𝒕 (berlaku jika
banyak sukunya ganjil). Ada 2 cara untuk mencari suku tengah :
• Jika diketahui suku pertama (𝑎) dan suku terakhir (𝑈𝑛 )

𝒂 + 𝑼𝒏
𝑼𝒕 =
𝟐
Contoh Soal : Sebuah barisan aritmatika memiliki banyak suku ganjil. Jika suku pertamanya
adalah 3 dan suku terakhirnya adalah 23, maka hitunglah suku tengahnya!
Penyelesaian :
𝑎+𝑈𝑛 3+23 26
𝑈𝑡 = 2
= 2
= 2
= 13

∴ 𝑗𝑎𝑑𝑖, 𝑠𝑢𝑘𝑢 𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ𝑛𝑦𝑎 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 13.

8
2. Deret Aritmatika
Deret aritmatika (𝑆𝑛 ) adalah jumlah n suku pertama pada barisan
aritmatika. Untuk mencari deret aritmatika digunakan rumus berikut :
• Jika diketahui suku pertama (𝑎) dan beda (𝑏)

𝒏
𝑺𝒏 = [𝟐𝒂 + (𝒏 − 𝟏)𝒃]
𝟐

Contoh Soal :
1. Diberikan sebuah barisan aritmatika sebagai berikut : -3, -1, 1, 3, 5, ….
Tentukan jumlah 10 suku pertama!
Penyelesaian :
𝑎 = 𝑈1 = −3, 𝑏 = 𝑈2 − 𝑈1 = −1 − (−3) = −1 + 3 = 2
𝑛
𝑆𝑛 = 2 [2𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏]
10
𝑆10 = [2(−3) + (10 − 1)2] = 5[−6 + 9 ∙ 2] = 5[−6 + 18] = 5[12] = 60
2

∴ 𝑗𝑎𝑑𝑖, 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 10 𝑠𝑢𝑘𝑢 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎𝑚𝑎𝑛𝑦𝑎 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 60.


• Jika diketahui suku pertama (𝑎 atau 𝑈1 ) dan suku terakhir (𝑈𝑛 )

𝒏 𝒏
𝑺𝒏 = 𝟐 (𝑼𝟏 + 𝑼𝒏 ) atau 𝑺𝒏 = 𝟐 (𝒂 + 𝑼𝒏 )

Contoh Soal :
2. Diketahui suku pertama suatu barisan aritmatika adalah 1 dan suku
terakhirnya adalah 45. Tentukan jumlah 9 suku pertama!
Penyelesaian :
𝑎 = 𝑈1 = 1, 𝑈𝑛 = 45
𝑛
𝑆𝑛 = 2 (𝑎 + 𝑈𝑛 )
9 9
𝑆9 = 2 (1 + 45) = 2 (46) = 207

∴ 𝑗𝑎𝑑𝑖, 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 9 𝑠𝑢𝑘𝑢 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎𝑚𝑎𝑛𝑦𝑎 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 207.

9
LATIHAN
Latihan SoalSOAL
: ( MATERI 2)

Selesaikan soal-soal di bawah ini!


1. Tentukan suku ke−15 dari barisan aritmatika berikut ini : −4 , 2 , 8 , 14 , …
2. Diketahui suatu barisan aritmatika : 2, 6, 10, 14, 18, …, 𝑈𝑛 . Tentukan rumus suku ke- 𝑛!
3. Diketahui sebuah barisan aritmatika memiliki 𝑈6 = 29 dan 𝑈3 = 14. Tentukanlah :
a) Beda (𝑏)
b) Suku pertama (𝑎)
c) Suku ke-21 (𝑈21 )
4. Diketahui barisan aritmatika : 3 , 7 , 11 , 15 , … 𝑈𝑛 . Tentukan jumlah 11 suku pertama barisan
aritmatika tersebut (𝑆11 )!
5. Dalam sebuah barisan aritmatika, diketahui suku kedua adalah 10 dan suku kelima adalah
19. Berapakah jumlah 10 suku pertama dari barisan aritmatika tersebut?

10
Materi ke-3 :
“Bab 1 : Pola Bilangan”

Tujuan Pembelajaran.

➢ Peserta Didik Mampu Memahami Barisan dan Deret Geometri. 𝒎𝒂𝒕𝒆𝒓𝒊 𝒌𝒆 − 𝟑

➢ Peserta Didik Mampu Menyelesaikan Permasalahan Mengenai


Barisan dan Deret Geometri.

Materi :

A. Pengertian Barisan dan Deret Geometri


1. Barisan Geometri
Barisan geometri adalah barisan yang memiliki rasio atau perbandingan yang sama pada
setiap urutan suku. Rasio dinotasikan dengan 𝒓, yang diperoleh dengan cara membagi suatu
suku ke-𝑛 dengan suku sebelumnya. Secara matematis rasio dapat dituliskan sebagai berikut :

𝑼𝒏
𝒓=
𝑼𝒏−𝟏

Misalkan suatu barisan memiliki suku pertama yaitu 3, suku kedua (𝑈2 ) adalah 6,
suku ketiga (𝑈3 ) adalah 12, dst.. Barisan tersebut memiliki rasio 2 di setiap sukunya
(perhatikan gambar di bawah).

𝟑, 𝟔, 𝟏𝟐, …

Contoh 1 : Menentukan Rasio


1
Diketahui sebuah barisan geometri sebagai berikut : , −1, 3, −9, 27, −81, ….
3
Tentukan rasionya!
Penyelesaian :
Misalkan dipilih suku ke-3, sehingga 𝑈𝑛 = 𝑈3 = 3, dan 𝑈𝑛−1 = 𝑈3−1 = 𝑈2 = −1
𝑈𝑛 3
𝑟= = = −3
𝑈𝑛−1 −1
∴ 𝑗𝑎𝑑𝑖, 𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑏𝑎𝑟𝑖𝑠𝑎𝑛 𝑔𝑒𝑜𝑚𝑒𝑡𝑟𝑖 𝑡𝑒𝑟𝑠𝑒𝑏𝑢𝑡 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ − 3.

11
Suku ke−𝒏 dari suatu barisan geometri dapat diperoleh
dengan menggunakan rumus berikut :
Keterangan :
𝑼𝒏 = 𝒂 ∙ 𝒓𝒏−𝟏
𝑈𝑛 = suku ke − 𝑛
𝑎 = suku pertama
𝑟 = rasio

Contoh 2 : Menentukan suku ke−𝒏 𝒅𝒂𝒏 rasio barisan geometri

1) Dari barisan geometri 2, 6, 18, 54, 162, 486, …,


Tentukan rumus suku ke-𝑛 dan cocokkan dengan menggunakan suku ke-5!
Penyelesaian :
Dari soal tersebut, diketahui 𝑎 = 2. Misalkan dipilih suku ke-4, maka 𝑈𝑛 = 𝑈4 = 54, dan
𝑈𝑛−1 = 𝑈4−1 = 𝑈3 = 18. Sehingga diperoleh rasio
𝑈𝑛 54
𝑟= = =3
𝑈𝑛−1 18

rumus suku ke-𝑛


𝑈𝑛 = 𝑎 ∙ 𝑟 𝑛−1 = 2 ∙ 3𝑛−1
Cocokkan dengan suku ke-5
𝑈5 = 2 ∙ 35−1 = 2 ∙ 34 = 2 ∙ 81 = 162
∴ 𝑗𝑎𝑑𝑖, 𝑟𝑢𝑚𝑢𝑠 𝑠𝑢𝑘𝑢 𝑘𝑒 − 𝑛 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑏𝑎𝑟𝑖𝑠𝑎𝑛 𝑔𝑒𝑜𝑚𝑒𝑡𝑟𝑖 𝑡𝑒𝑟𝑠𝑒𝑏𝑢𝑡 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑈𝑛 = 2 ∙ 3𝑛−1 .

2) Tentukan suku ke-7 dari barisan geometri 1, 4, 16, 64, ...!


Penyelesaian :
𝑈𝑛 4
𝑟= = =4
𝑈𝑛−1 1

𝑈𝑛 = 𝑎 ∙ 𝑟 𝑛−1 = 2 ∙ 3𝑛−1
𝑈7 = 𝑎 ∙ 𝑟 7−1 = 1 ∙ 46 = 4.096
∴ 𝑗𝑎𝑑𝑖, 𝑠𝑢𝑘𝑢 𝑘𝑒 − 7 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑏𝑎𝑟𝑖𝑠𝑎𝑛 𝑔𝑒𝑜𝑚𝑒𝑡𝑟𝑖 𝑡𝑒𝑟𝑠𝑒𝑏𝑢𝑡 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 4.096.

12
3) Diketahui suku pertama suatu barisan geometri adalah 4 dan suku
ke-5 adalah 324. Tentukan rasio dari barisan geometri tersebut!
Penyelesaian :
Dari soal diperoleh 𝑈1 = 𝑎 = 4 dan 𝑈5 = 324
Berdasarkan rumus 𝑈𝑛 = 𝑎 ∙ 𝑟 𝑛−1 , diperoleh :
4 ∙ 𝑟 5−1 = 324 𝑟 4 = 81
4 ∙ 𝑟 4 = 324 𝑟 4 = 34 atau 𝑟 4 = (−3)4
324 𝑟 = 3 atau 𝑟 = −3
𝑟4 =
4

∴ 𝑗𝑎𝑑𝑖, 𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑏𝑎𝑟𝑖𝑠𝑎𝑛 𝑔𝑒𝑜𝑚𝑒𝑡𝑟𝑖 𝑡𝑒𝑟𝑠𝑒𝑏𝑢𝑡 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 3 𝑎𝑡𝑎𝑢 − 3.

4) Pada suatu barisan geometri, diketahui 𝑈5 = 162 dan 𝑈7 = 1458.


Tentukan 𝑈9 dari barisan tersebut!
Penyelesaian :
Berdasarkan rumus 𝑈𝑛 = 𝑎 ∙ 𝑟 𝑛−1 , diperoleh :
162
𝑎= … (1)
𝑟4
𝑈7 = 𝑎 ∙ 𝑟 7−1 = 𝑎 ∙ 𝑟 6 = 1458 … (2)
Substitusi (1) ke (2) :
𝑎 ∙ 𝑟 6 = 1458
162
∙ 𝑟 6 = 1458
𝑟4
1458
𝑟 6−4 =
162

𝑟2 = 9
𝑟 = ±3 (𝑏𝑖𝑠𝑎 𝑗𝑢𝑔𝑎 𝑑𝑖𝑡𝑢𝑙𝑖𝑠 𝑟 = 3 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑟 = −3)
Kemudian substitusikan nilai 𝑟 = ±3 ke persamaan (1)
162 162 162
𝑎= = (±3)4 = =2
𝑟4 81

(𝑐𝑎𝑡𝑎𝑡𝑎𝑛 ∶ (±3)4 = 34 𝑎𝑡𝑎𝑢 (−3)4 , 𝑘𝑒𝑑𝑢𝑎𝑛𝑦𝑎 𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑛𝑔ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙𝑘𝑎𝑛 81)


Diperoleh suku pertama (𝑎) = 2
Suku ke-9 (𝑈9 ) bisa diperoleh dengan menggunakan rumus suku ke-n berikut :
𝑈𝑛 = 𝑎 ∙ 𝑟 𝑛−1
𝑈9 = 2 ∙ (±3)9−1
𝑈9 = 2 ∙ (±3)8
𝑈9 = 2 ∙ 6561
𝑈9 = 13.122
∴ Jadi suku ke-9 (𝑈9 ) dari barisan geometri tersebut adalah 13.122.

13
2. Deret Geometri
Deret geometri (𝑆𝑛 ) adalah jumlah 𝒏 suku pertama pada barisan geometri.
untuk mencari deret geometri digunakan rumus berikut :
Keterangan :
𝑆𝑛 = Jumlah 𝑛 suku pertama 𝒂(𝟏−𝒓𝒏 )
𝑎 = suku pertama
𝑺𝒏 = , untuk 𝒓 < 𝟏
𝟏−𝒓
𝑟 = rasio

atau

𝒂(𝒓𝒏 −𝟏)
𝑺𝒏 = , untuk 𝒓 > 𝟏
𝒓−𝟏

Contoh 3 : Menentukan jumlah suku ke-𝒏 barisan geometri

1) Tentukan jumlah 10 suku pertama dari barisan geometri 2, 4, 8, …!


Penyelesaian :
4
𝑟= =2
2

Karena 𝑟 > 1, maka


𝑎(𝑟 𝑛 −1)
𝑆𝑛 =
𝑟−1
2(210 −1) 2(1.024−1) 2(1.023)
𝑆10 = = = = 2.046
2−1 1 1

∴ 𝑗𝑎𝑑𝑖, 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 10 𝑠𝑢𝑘𝑢 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎𝑚𝑎𝑛𝑦𝑎 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 2.046.

1 1
2) Tentukan jumlah 7 suku pertama (𝑆7 ) dari barisan geometri 2, 1, , , … !
2 4

Penyelesaian :
1⁄ 1
2
𝑟= =
1 2

Karena 𝑟 < 1, maka


𝑎(1−𝑟 𝑛 )
𝑆𝑛 =
1−𝑟
1 7
2(1−(2) ) 2(1−0,0078125) 2(0,9921875) 1,9975
𝑆7 = 1 = = = = 3,995
1−2 0,5 0,5 0,5

∴ 𝑗𝑎𝑑𝑖, 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 7 𝑠𝑢𝑘𝑢 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎𝑚𝑎𝑛𝑦𝑎 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 3,995.

14
LATIHAN
Latihan SoalSOAL
: ( MATERI 3)

Selesaikan soal-soal di bawah ini!


1
1. Tentukan suku ke−15 dari barisan geometri berikut ini : −4 , −2 , −1 , − , …!
2

2. Diketahui suatu barisan geometri : 2, 6, 18, 54, 162, …, 𝑈𝑛 . Tentukan rumus suku ke- 𝑛!
3. Pada suatu barisan geometri, diketahui 𝑈6 = 32 dan 𝑈8 = 128. Tentukanlah :
a) Rasio (𝑏)
b) Suku pertama (𝑎)
c) Suku ke-11 (𝑈11 )
4. Diketahui barisan geometri : 3 , 12 , 48 , 192 , … 𝑈𝑛 . Tentukan jumlah 12 suku pertama
barisan geometri tersebut (𝑆12 )!
5. Dalam sebuah barisan geometri, diketahui suku kedua adalah 120 dan suku kelima
adalah 15. Berapakah jumlah 8 suku pertama dari barisan geometri tersebut?

15
Materi ke-4 :
“Bab 1 : Pola Bilangan”

Tujuan Pembelajaran :

➢ Peserta didik dapat menyelesaikan permasalahan 𝒎𝒂𝒕𝒆𝒓𝒊 𝒌𝒆 − 𝟒

mengenai barisan dan deret bilangan.

➢ Materi :
A. Soal Cerita Barisan dan Deret Aritmatika
1. Dalam gedung pertunjukkan disusun kursi dengan baris paling depan terdiri 8 buah, baris kedua
berisi 12 buah, baris ketiga 16 buah dan seterusnya selalu bertambah 4. Banyaknya kursi pada
baris ke-16 adalah … (Barisan aritmatika)
Penyelesaian :
Diketahui : Banyak kursi baris pertama (𝑎 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑈1 ) = 8
Banyak kursi baris kedua (𝑈2 ) = 12
Ditanyakan : Banyak kursi pada baris ke-16 (𝑈16 ) = ⋯
Gunakan rumus 𝑈𝑛 Aritmatika
Beda (𝑏) = 𝑈2 − 𝑈1 = 12 − 8 = 4
𝑈𝑛 = 𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏
𝑈16 = 8 + (16 − 1)4
𝑈16 = 8 + (15)4
𝑈16 = 8 + 60
𝑈16 = 68
∴ Jadi banyak kursi pada baris ke-16 adalah 68 kursi

2. Seorang pegawai kecil menerima gaji tahun pertama sebesar 𝑅𝑝. 2.000.000. Setiap tahun gaji
tersebut naik 𝑅𝑝. 400.000. Jumlah uang yang diterima pegawai tersebut selama sebelas tahun
adalah … (Deret aritmatika dengan 𝑎 dan 𝑏 diketahui)
Penyelesaian :
Diketahui : Gaji awal (𝑎) = 2.000.000
Kenaikan gaji (𝑏) = 400.000
Ditanyakan : Jumlah gaji selama 11 tahun (𝑆11 ) = ⋯
Gunakan rumus 𝑆𝑛 Aritmatika
𝑛
𝑆𝑛 = [2𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏]
2

16
11
𝑆11 = [2(2.000.000) + (11 − 1)(400.000)]
2
11
𝑆11 = [4.000.000 + (10)(400.000)]
2
11
𝑆11 = (4.000.000 + 4.000.000)
2
11
𝑆11 = (8.000.000)
2
8.000.000
𝑆11 = 11 ( )
2
𝑆11 = 11(4.000.000)
𝑆11 = 44.000.000
∴ Jadi jumlah uang yang diterima pegawai tersebut selama sepuluh tahun adalah 𝑅𝑝. 44.000.000

3. Sebuah besi dipotong menjadi 10 bagian, sehingga membentuk barisan aritmatika. Jika panjang
besi terpendek adalah 1,5 𝑚 dan terpanjang adalah 2,5 𝑚. Maka panjang besi sebelum dipotong
adalah … (Deret aritmatika dengan 𝑎 dan 𝑈𝑛 diketahui)
Penyelesaian :
Diketahui : Besi terpendek (𝑎) = 1,5 𝑚
Besi terpanjang (𝑈10 ) = 2,5 𝑚
Banyak potongan besi (𝑛) = 10
Ditanyakan : Panjang besi sebelum dipotong (𝑆10 ) = ⋯
Gunakan rumus 𝑆𝑛 Aritmatika Jika diketahui 𝑎 dan 𝑈𝑛
𝑛
𝑆𝑛 = (𝑎 + 𝑈𝑛 )
2
10
𝑆10 = (1,5 + 2,5)
2
𝑆10 = 5(4)
𝑆10 = 20
∴ Jadi panjang besi sebelum dipotong adalah 20 𝑚

17
B. Soal Cerita Barisan dan Deret Geometri
4. Bakteri A berkembang biak menjadi dua kali lipat setiap sepuluh menit. Setelah 20 menit,
banyak bakteri ada 500. Banyak bakteri setelah 60 menit/1 jam adalah … (Barisan Geometri)
Penyelesaian :
Misalkan : 𝑼𝟏 menyatakan banyaknya bakteri mula-mula (𝟎 𝒎𝒆𝒏𝒊𝒕), 𝑼𝟐 saat 10 menit. 𝑼𝟑 saat 20
menit, 𝑼𝟒 saat 30 menit, 𝑼𝟓 saat 40 menit, 𝑼𝟔 saat 50 menit , 𝑼𝟕 saat 60 menit dan seterusnya.
Diketahui : 𝑈3 = 500 dan 𝑟 = 2
Ditanyakan : 𝑈7 = ⋯
Karena 𝑈3 = 𝑎𝑟 2 , maka
𝑎𝑟 2 = 500
𝑎 ∙ 22 = 500
𝑎 ∙ 4 = 500
500
𝑎=
4
𝑎 = 125
Dengan demikian, didapat
𝑈𝑛 = 𝑎𝑟 𝑛−1
𝑈7 = 𝑎𝑟 7−1
𝑈7 = 𝑎𝑟 6
𝑈7 = 125(26 )
𝑈7 = 125 ∙ 64
𝑈7 = 8000
∴ Jadi banyak bakteri setelah 60 menit adalah 8000 bakteri

18
5. Seutas tali dipotong menjadi 4 bagian, masing-masing membentuk barisan geometri.
Jika potongan tali terpendek adalah 2 𝑐𝑚 dan potongan tali terpanjang adalah 54 𝑐𝑚,
panjang tali semula adalah … 𝑐𝑚 (Menentukan rasio & S4 )
Penyelesaian :
Diketahui : Potongan tali terpendek (𝑎) = 2 𝑐𝑚
Potongan tali terpanjang (𝑈4 ) = 54 𝑐𝑚
Banyak potongan tali (𝑛) = 4
Ditanyakan : Panjang tali sebelum dipotong (𝑆4 = 𝑈1 + 𝑈2 + 𝑈3 + 𝑈4 ) = ⋯
Langkah pertama adalah menentukan rasionya.
𝑈4 = 𝑎𝑟 3
54 = 2𝑟 3
54
= 𝑟3
2
27 = 𝑟 3
3
𝑟 = √27 = 3
Jadi, rasio barisannya adalah 3. Untuk itu, didapat
𝑈2 = 𝑎𝑟 = 2 ∙ 3 = 6
𝑈3 = 𝑎𝑟 2 = 2 ∙ 32 = 2 ∙ 9 = 18
Sehingga
𝑆4 = 𝑈1 + 𝑈2 + 𝑈3 + 𝑈4 = 2 + 6 + 18 + 54 = 80
∴ Jadi panjang tali semula (sebelum dipotong) adalah 80 𝑐𝑚

19
LATIHAN
Latihan SoalSOAL
: ( MATERI 4)

Selesaikan soal-soal di bawah ini!


1. Dalam gedung pertunjukkan disusun kursi dengan baris paling depan terdiri 15 buah, baris
kedua berisi 18 buah, baris ketiga 21 buah dan seterusnya selalu bertambah 3. Banyaknya
kursi pada baris ke-21 adalah … (Barisan aritmatika)
2. Dalam ruang sidang terdapat 10 baris kursi, baris paling depan terdapat 21 kursi, baris
berikutnya 3 kursi lebih banyak dari baris di depannya. Jumlah kursi dalam ruangan sidang
tersebut adalah … (Deret aritmatika dengan 𝑎 dan 𝑏 diketahui)
3. Sebuah besi dipotong menjadi 10 bagian, sehingga membentuk barisan aritmatika. Jika panjang
besi terpendek adalah 3,4 𝑚 dan terpanjang adalah 5,4 𝑚. Maka panjang besi sebelum dipotong
adalah … (Deret aritmatika dengan 𝑎 dan 𝑈𝑛 diketahui)
4. Keuntungan sebuah percetakan setiap bulannya bertambah menjadi dua kali lipat dari
keuntungan bulan sebelumnya. Jika keuntungan bulan pertama 𝑅𝑝. 300.000,00 , maka
keuntungan percetakan tersebut pada bulan keenam adalah … (Barisan geometri)
5. Seutas tali dipotong menjadi 4 bagian, masing-masing membentuk barisan geometri. Jika
potongan tali terpendek adalah 3 𝑐𝑚 dan potongan tali terpanjang adalah 192 𝑐𝑚, panjang
tali semula adalah … 𝑐𝑚 (Menentukan rasio & S4 )

20

Anda mungkin juga menyukai