Membuat generalisasi dari pola pada barisan bilangan dan barisan konfigurasi objek
Memahami barisan dan deret bilangan dengan cara menentukan pola barisan bilangan
sederhana, menentukan suku barisan aritmatika dan barisan geometri, menentukan jumlah n
suku pertama deret aritmatika dan deret geometri pada barisan dan deret.
1. Masalah sehari-hari yang berkaitan engan barisan dan deret bilangan
a. Pengertian barisan barisan bilangan
Barisan bilangan adalah mengurutkan bilangan-bilangan menurut aturan tertentu.
Contoh:
4) Deret
Deret bilangan adalah sebuah penjumlahan suku-suku sebuah barisan bilangan.
Barisan bilangan adalah 𝑈1 , 𝑈2 , 𝑈3 , 𝑈4 , 𝑈5 , …
Deret bilangan adalah 𝑈1 + 𝑈2 + 𝑈3 + 𝑈4 + 𝑈5 + ⋯
Contoh:
Barisan bilangan 15, 10, 5, 0, −5, …. Tentukan deret bilangannya!
Jawab:
Barisan bilangan 15, 10, 5, 0, −5, ….
Deret bilangan 15 + 10 + 5 + 0 − 5 …
b. Menentukan suku ke-n barisan aritmatika dan barisan geometri
1) Pengertian barisan aritmatika dan barisan geometri
a) Pengertian barisan aritmatika
Suatu barisan 𝑈1 , 𝑈2 , 𝑈3 , … , 𝑈𝑛 , 𝑈𝑛+1 dinamakan barisan aritmatika untuk
setiap n bilangan asli memenuhi 𝑈𝑛+1 − 𝑈𝑛 , 𝑈𝑛 − 𝑈𝑛−1 , … 𝑈2 − 𝑈1 = 𝑏
Jika suku pertama barisan aritmatika adalah a dengan beda adalah b, maka
barisan aritmatika 𝑈1 , 𝑈2 , 𝑈3 , … , 𝑈𝑛 , 𝑈𝑛+1 menjadi 𝑎, 𝑎 + 𝑏, 𝑎 + 2𝑏, 𝑎 +
3𝑏, … , 𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏, dengan demikian suku ke-n barisan aritmatika
dirumuskan sebagai berikut 𝑈𝑛 = 𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏.
Contoh:
Barisan bilangan 7, 12, 17, 22, … Tentukan bahwa barisan bilangan tersebut
merupakan barisan aritmatika!
Jawab:
𝑏 = 12 − 7 = 5
= 17 − 12 = 5
Beda dari dua bilangan berurutan adalah 5 maka barisan bilangan
7, 12, 17, 22, … merupakan barisan aritmatika.
b) Pengertian barisan geometri
Suatu barisan 𝑈1 , 𝑈2 , 𝑈3 , … , 𝑈𝑛 , 𝑈𝑛+1 dinamakan barisan geometri untuk setiap
𝑈𝑛+1 𝑈𝑛 𝑈 𝑈
n bilangan asli memenuhi =𝑈 = 𝑈𝑛−1 = ⋯ = 𝑈2 = 𝑟
𝑈𝑛 𝑛−1 𝑛−2 1
Jika suku pertama barisan geometri adalah a dengan rasio adalah r, maka
barisan geometri 𝑈1 , 𝑈2 , 𝑈3 , … , 𝑈𝑛 , 𝑈𝑛+1 menjadi 𝑎, 𝑎𝑟, 𝑎𝑟 2 , 𝑎𝑟 3 , … , 𝑎𝑟 𝑛−1 ,
dengan demikian suku ke-n barisan geometri dirumuskan sebagai berikut 𝑈𝑛 =
𝑎𝑟 𝑛−1
Contoh:
Barisan bilangan 2, 6, 18, 54, 162, 486, … Tentukan bahwa barisan bilangan
tersebut merupakan barisan geometri!
Jawab:
6
𝑟= =3
2
18
= =3
6
Rasio dari dua bilangan berurutan adalah 3 maka barisan bilangan
2, 6, 18, 54, 12, 486, … merupakan barisan geometri.
2) Menentukan rumus suku ke-n barisan aritmatika dan barisan geometri
a) Menentukan rumus suku ke-n barisan aritmatika
Jika diketahui sebuah barisan bilangan dalam bentuk aljabar adalah 𝑎, 𝑎 +
𝑏, 𝑎 + 2𝑏, 𝑎 + 3𝑏, 𝑎 + 4𝑏, … disebut barisan aritmatika, maka rumus suku ke-
n barisan aritmatika adalah 𝑈𝑛 = 𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏 dengan 𝑛 ≥ 1 dan 𝑛 ∈
bilangan bulat.
Dengan mengganti nilai a dan b bilangan dari sebuah barisan dapat diperoleh
rumus suku ke-n barisan bilangan tersebut.
Keterangan:
𝑈𝑛 = suku ke-n
𝑎 = suku pertama
𝑏 = beda
Contoh:
Barisan bilangan adalah 1, 9, 17, 25, … Tentukan suku ke-13 barisan tersebut!
Jawab:
Suku pertama = 𝑎 = 1
Beda = 𝑏 = 9−1 =8
𝑈𝑛 = 𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏
𝑈𝑛 = 1(𝑛 − 1)8
𝑈𝑛 = 1 + 8𝑛 − 8
𝑈𝑛 = 8𝑛 − 7
Suku ke-13 adalah 𝑈𝑛 = 8𝑛 − 7
𝑈𝑛 = 8 × 13 − 7
= 104 − 7
= 97
b) Menemukan rumus suku ke-n barisan geometri
Jika diketahui barisan bilangan adalah 𝑎, 𝑎𝑟, 𝑎𝑟 2 , 𝑎𝑟 3 , 𝑎𝑟 4 , … disebut barisan
geometri, maka rumus suku ke-n barisan geometri adalah 𝑈𝑛 = 𝑎𝑟 𝑛−1 dengan
𝑛 ≥ 1 dan 𝑛 ∈ bilangan bulat.
Dengan mengganti nilai a dan r bilangan dari sebuah barisan dapat diperoleh
rumus suku ke-n barisan bilangan tersebut.
Keterangan:
𝑈𝑛 = suku ke-n
𝑎 = suku pertama
𝑟 = rasio
Contoh:
Dari barisan bilangan 4, 20, 10, 500, … Tentukan suku ke-7 barisan bilangan
tersebut!
Jawab:
Suku pertama = 4
20
Rasio = 𝑟 = =5
4
𝑈𝑛 = 𝑎𝑟 𝑛−1
𝑈𝑛 = 4 × 5𝑛−1
Rumus suku ke-n barisan bilangan 4, 20, 100, 500, … adalah
𝑈𝑛 = 4 × 5𝑛−1 suku ke-7
𝑈7 = 4 × 57−1
= 4 × 56
= 62.500
c. Menentukan jumlah n suku pertama deret aritmatika dan deret geometri
1) Mengenal pengertian deret aritmatika dan deret geometri naik atau turun
a) Mengenal pengertian deret aritmatika
(1) Deret aritmatika
Deret aritmatika adalah sebuah deret hitung dengan menjumlahkan suku-
suku barisan aritmatika.
Barisan aritmatika bilangan adalah 𝑈1 , 𝑈2 , 𝑈3 , 𝑈4 , 𝑈5 , … , 𝑈𝑛
Deret aritmatika bilangan adalah 𝑈1 + 𝑈2 + 𝑈3 + 𝑈4 + 𝑈5 + ⋯ + 𝑈𝑛
(2) Deret aritmatika naik
Deret aritmatika naik adalah sebuah deret hitung dengan nilai 𝑈𝑛 semakin
besar.
Contoh:
Tentukan deret aritmatika 3 + 10 + 17 + 24 + ⋯ merupakan deret
aritmatika naik!
Jawab:
Karena 𝑈𝑛 dari deret tersebut semakin besar maka merupakan deret
aritmatika naik.
(3) Deret aritmatika turun
Deret aritmatika turun adalah sebuah deret hitung dengan nilai 𝑈𝑛 semakin
kecil.
Contoh:
Tentukan deret aritmatika 29 + 25 + 21 + 17 + ⋯ merupakan deret
aritmatika turun!
Jawab:
Karena 𝑈𝑛 dari deret tersebut semakin kecil maka merupakan deret
aritmatika turun.
b) Mengenal pengertian deret geometri
(1) Deret geometri
Deret geometri adalah sebuah deret ukur dengan menjumlahkan suku-suku
barisan geometri.
(2) Deret geometri naik
Deret geometri naik adalah sebuah deret ukur dengan nilai rasio positif.
Contoh:
Tentukan deret geometri 9 + 36 + 144 + 576 + ⋯ merupakan deret
geometri naik!
Jawab:
Karena 𝑈𝑛 dari deret tersebut semakin besar maka merupakan deret
geometri naik.
(3) Deret geometri turun
Deret geometri turun adalah sebuah deret ukur dengan nilai rasio negatif.
Contoh:
Tentukan deret geometri 27 − 81 + 243 − 729 + ⋯ merupakan deret
geometri turun!
Jawab:
Karena 𝑈𝑛 dari deret tersebut semakin kecil maka merupakan deret
geometri turun.
2) Menentukan rumus jumlah n suku pertama deret aritmatika dan deret geometri
a) Menemukan jumlah n suku pertama deret aritmatika
Deret aritmatika adalah 𝑎 + (𝑎 + 𝑏) + (𝑎 + 2𝑏) + (𝑎 + 3𝑏) + (𝑎 + 4𝑏) +
⋯ + (𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏). Jika suku-suku tersebut dijumlahkan, maka jumlah n
suku pertama disebut 𝑠𝑛 diperoleh rumus
𝑛 𝑛
𝑆𝑛 = (2𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏) 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑆𝑛 = (𝑈1 + 𝑈𝑛 )
2 2
Keterangan:
𝑆𝑛 = jumlah n suku yang pertama
𝑛 = suku ke-n
𝑈1 = 𝑎 = suku pertama
𝑏 = beda
𝑈𝑛 = suku terakhir
Contoh:
Sebuah deret bilangan adalah 4 + 3 + 22 + 31 + 40 + ⋯ Tentukan jumlah 9
suku pertama deret tersebut!
Jawab:
𝑎=4
𝑏 = 13 − 4 = 9
𝑛
𝑆𝑛 = (2𝑛 + (𝑛 − 1)𝑏)
2
9
𝑆9 = (2 × 4 + (9 − 1)9)
2
𝑆9 = 4,5(8 + 8 × 9) = 4,5(8 + 72) = 4,5(80) = 360
b) Menemukan jumlah n suku pertama deret geometri
Deret geometri adalah 𝑎 + 𝑎𝑟 + 𝑎𝑟 2 + 𝑎𝑟 3 + 𝑎𝑟 4 + ⋯ + 𝑎𝑟 𝑛−1 . Jika suku-
suku tersebut dijumlahkan, maka jumlah n suku pertama disebut 𝑆𝑛 diperoleh
rumus:
𝑎(1 − 𝑟 𝑛 ) 𝑎(𝑟 𝑛 − 1)
𝑆𝑛 = , 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑟 < 1 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑆𝑛 = , 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑟 > 1
1−𝑟 𝑟−1
𝑎(1−𝑟 𝑛 )
Rumus 𝑆𝑛 = , 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑟 < 1 digunakan pada deret geometri jika rasio
1−𝑟
𝑈2 1⁄4 1
𝑟= = =
𝑈1 1 4
𝑎(1 − 𝑟 𝑛 )
𝑆𝑛 =
1−𝑟
1 6 1
1(1 − (4) 1 (1 − 4096)
𝑆6 = =
1 3
1−4 4
4096
1 (4096)4095 4
= = × = 1,333
3 4096 3
4
d. Memecahkan masalah yang berkaitan dengan barisan dan deret
Menggunakan sifat-sifat dan rumus pada deret aritmatika dan geometri untuk
memecahkan masalah yang berkaitan dengan deret dalam kehidupan sehari-hari dan
dilakukan secara berulang-ulang dalam jangka waktu yang panjang.
1) Menggunakan konsep barisan dalam kehidupan sehari-hari
a) Memecahkan masalah sehari-hari yang berkaitan deret aritmatika
Deret aritmatika adalah sebuah penjumlahan deret hitung mempunyai rumus
jumlah n suku deret dapat dicari dengan rumus jumlah n suku pertama deret
aritmatika,
𝑛 𝑛
𝑆𝑛 = (2𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏) 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑆𝑛 = (𝑈1 + 𝑈𝑛 )
2 2
Keterangan:
𝑆𝑛 = jumlah n suku yang pertama
𝑛 = suku ke-n
𝑎 = suku pertama
𝑏 = beda
Dari rumus tersebut dapat ditentukan jumlah suku pertama, suku ke-n, suku
pertama atau beda jika unsur-unsur dalam rumus tersebut diketahui.
Contoh:
Dalam gedung pertemuan terdapat 10 baris kursi, pada baris pertama terdapat
10 kursi dam setiap baris berikutnya memuat 5 kursi lebih banyak dari baris di
depannya. Tentukan banyak kursi dalam gedung pertemuan tersebut!
Jawab:
Barisan banyak kursi tiap baris 10 + 15 + 20 + 25 + ⋯
𝑎 = 10
𝑏=5
Jumlah 10 baris kursi
𝑛
𝑆𝑛 = (2𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏)
2
10
𝑆10 = × (2 × 10 + (10 − 1) × 5)
2
10
𝑆10 = × (2 × 10 + 9 × 5)
2
𝑆10 = 5 × (2 + 45) = 5 × 65
𝑆10 = 325
Jadi banyak kursi dalam gedung pertemuan adalah 325 kursi.
b) Memecahkan masalah sehari-hari yang berkaitan deret geometri
Deret gemetri adalah penjumlahan deret ukur dapat dihitung jumlah n suku
deret dapat dicari dengan rumus jumlah n suku pertama deret geometri.
𝑎(1 − 𝑟 𝑛 ) 𝑎(𝑟 𝑛 − 1)
𝑆𝑛 = , 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑟 < 1 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑆𝑛 = , 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑟 > 1
1−𝑟 𝑟−1
Keterangan:
𝑆𝑛 = jumlah n suku yang pertama
𝑛 = suku ke-n
𝑎 = suku pertama
𝑟 = rasio
Dari rumus tersebut dapat ditentukan jumah suku pertama, suku ke-n, suku
pertama atau rasio jika unsur-unsur dalam rumus tersebut diketahui.
Contoh:
Sebuah barisan geometri suku ketiga adalah 36 dan suku kelima adalah 324.
Tentukan suku pertama, rasio, dan jumlah 9 suku pertama!
Jawab:
𝑈𝑛 = 𝑎𝑟 𝑛−1
𝑈3 = 𝑎𝑟 (3−1)
𝑈3 = 𝑎𝑟 2 = 36
𝑈5 = 𝑎𝑟 (5−1)
𝑈5 = 𝑎𝑟 4 = 342
(𝑎𝑟 2 )𝑟 2 = 324
36𝑟 2 = 324
324
𝑟=√
36
𝑟 = √9 = 3
𝑈3 = 𝑎𝑟 2 = 36
𝑈3 = 𝑎32 = 36
36
𝑎= =4
9
Jumlah 9 suku pertama
𝑎(𝑟 𝑛 − 1)
𝑆6 =
𝑟−1
4(39 − 1)
=
3−1
4(39 − 1)
=
2
= 2(19683 − 1)
= 2(19682)
= 39364
2) Menggunakan konsep deret dalam kehidupan
a) Menggunakan konsep deret memecahkan masalah sehari-hari yang berkaitan
deret aritmatika
Contoh:
Pada penerimaan gaji pertama seorang pekerja A di perusahaan mendapat gaji
sebesar Rp 1.250.000,00 per bulan. Setiap tahun pekerja tersebut mendapat
kenaikan gaji sebesar Rp 150.000,00. Hitunglah besar gaji yang diterima
setelah Abekerja pada tahun ke-6 di perusahaan tersebut!
Jawab:
Gaji pertama= 𝑎 = 𝑅𝑝 1.250.000,00
Kenaikan gaji pertahun = 𝑏 = 𝑅𝑝 150.000,00
Besar gaji yang di terima setelah 6 tahun bekerja
𝑈𝑛 = 𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏
𝑈6 = 1.250.000 + (6 − 1) × 150.000
𝑈6 = 1.250.000 + 5 × 150.000
𝑈6 = 1.250.000 + 750.000
𝑈6 = 2.000.000
Jadi besar gaji yang diterima setelah 6 tahun adalah 𝑅𝑝 2.000.000,00
b) Menggunakan konsep deret memecahkan masalah sehari-hari yang berkaitan
deret geometri
Contoh:
Harga pembelian sebuah mesin produksi plastic adalah Rp 50.000.000,00
dalam masa emakai setiap tahun menyusul 1,5% terhadap nilai buku pada awal
permulaan tahun. Berapa harga mesin tersebut setelah 5 tahun pemakaian!
Jawab:
Harga = 𝑎 = 𝑅𝑝 50.000.000,00
Penyusutan petahun= 1,5%
Suku kedua adalah 𝑅𝑝 50.000.000,00 − (𝑅𝑝 50.000.000,00 × 1,5%) =
𝑅𝑝 49.250.000,00
49.250.000 197
Rasio = 50.000.000 = 200