Misalkan bahwa suatu perusahaan yang terintgrasi secra vertikal mempunyai tiga divisi, yaitu ;
Divisi Penambangan
Divisi Pengolahan
Divisi Manafaktur
Dalam praktik,ada tiga pendekatan umum yang digunakan dalam penentuan harga transfer
1. Penentuan harga transfer dengan menggunakan harga pokok:
a. Harga pokok variable
b. Harga pokok keseluruhan (harga pokok penuh)
2. Penentuan harga transfer atas dasar hrga pasar
3. Penentuan harga transfer atas dasar harga pasar yang dirundingkan 3
Tujuan Penentuan
Harga Transfer
Harga transfer merupakan mekanisme untuk
mendistribusikan pendapata, harga transfer harus
dirancang sedemikian rupa sehingga dapat
mencapai tujuan beikut ini :
• Memberikan informasi yang releven kepada
masing-masing unit usaha untuk menentukan
imbal balik yang optimim antara biaya dan
pendapatan perusahaan
• Menghasilkan keputusan yang selaras dengan
cita-cita.
• Membantu pengukuran kinerja ekonomi dari unit
usaha individual
• Sistem tersebut harus mudah dimengerti dan
dikelola. 4
Dari tabel kedua di atas, di mana divisi motor membeli relay baru dari departemen relay dengan harga
transfer Rp. 10,- per relay (harga variabel per satuan divisi relay).
Permintaan dari divisi MOTOR ini akan memaksa divisi relay menghentikan bisnisnya dan keluar
sementara dari bisnis yang sedang berjalan saat ini.
8
Click icon to add picture
9
Click icon to add picture
Pasar perantara seringkali menjadi pilihan yang menarik bagi suatu divisi perusahaan untuk menjual
produknya. Harga pasar perantara yang sudah ditentukan dengan baik bisa digunakan untuk menentukan
harga transfer.
Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh soal transfer pricing tentang perhitungan biaya produksi berikut :
PT TP DOC mempunyai beberapa divisi. Divisi XYZ memiliki produk yang dapat dijual ke salah satu divisi
PT TP DOC, yaitu divisi ABC atau ke pelanggan ekstern melalui pasar perantara.
Struktur biaya dan pendapatan dua divisi ini adalah :
#Divisi XYZ
Harga jual di pasar perantara jika produk dijual ke pihak eksternal adalah Rp 25, sedangkan biaya variabel
Rp 15
#Divisi ABC
Harga pasar akhir di luar adalah Rp 100. Divisi XYZ (harga beli di luar) = Rp 25. Tambahan biaya variabel
di divisi ABC adalah Rp 40,-
11
Click icon to add picture
Lanjutannya...
Pertanyaan :
Berapakah harga transfer yang seharusnya untuk mengelola transfer produk antara dua divisi tersebut?
Jawaban :
Untuk menghitung harga transfer yang seharusnya digunakan rumus berikut ini :
Harga transfer = Biaya variabel per satuan + pengorbanan margin kontribusi per satuan atas penjualan ke
pihak ekstern.
= Rp 15 + (Rp 25 – Rp 15 ) = Rp. 25
Jadi harga transfer yang seharusnya adalah Rp 25 yaitu harga yang bagi divisi XYZ merupakan harga jual
di pasar perantara. Dan bagi divisi ABC merupakan harga yang harus dibayar kalau tidak menghendaki
membeli barang yang diinginkan dari pemasok luar di pasar perantara.
12
Transfer Menurut Harga Pasar : Harga
Berubah Di Pasar Perantara
Masih menggunakan contoh soal transfer pricing sebelumnya, misalnya supplier eksternal menawarkan ke divisi ABC dengan harga
Rp. 20,-
Sedangkan harga normal di pasar perantara yang telah ditetapkan divisi XYZ adalah Rp. 25,-
Berapa harga transfer?
Ada 2 kemungkinan jawaban yang tergantung pada KAPASITAS operasi Divisi Penjual, apakah beroperasi pada kapasitas penuh
atau sebagian?
#1. Divisi penjual beroperasi pada kapasitas penuh
Bila divisi penjual telah menjual seluruh outputnya ke luar, maka opportunity cost adalah harga yang bersedia dibayar oleh
pelanggan ekstern.
Alasannya adalah dengan menyetujui bisnis intern, maka divisi penjual akan menghentikan bisnis ekstern dan mengorbankan
pendapatannya.
Maka jika divisi penjualan ada kapasitas penuh, harga transfer tidak lebih dari harga pasar, kalau tidak divisi penjual akan rugi
dan begitu juga perusahaan secara keseluruhan.
Dari perhitungan studi kasus #1 diperoleh harga transfer yang sesungguhnya adalah Rp 25,-.
Jadi kesimpulannya adalah Divisi XYZ tetap memenuhi pelanggan ekstern dan Divisi ABC harus menerima harga pemasok
13
ekstern Rp. 20,- dengan syarat memenuhi kualitas standar dan jadwal yang dibutuhkan.
Lanjutannya...
2. Divisi penjual kelebihan kapasitas
Dua kemungkinan yang sering digunakan dalam metode pengukuran transfer pricing ini adalah :
Meskipun tidak ada opportunity cost, harga transfer berdasarkan harga pasar yang berlaku, jika harga tersebut dapat
ditentukan dengan baik.
Diperlukan negosiasi penurunan harga-harga pasar yang berlaku, sehingga baik pembeli maupun penjual dapat
memperoleh keuntungann dari bisnis antar divisi intern perusahaan.
Dari dua situasi di atas, dalam kondisi ada kapasitas lebih, divisi penjual dapat menerima harga yang lebuh besar dari
biaya variabelnya
Seluruh pihak akan merasakan manfaat dari mempertahankan bisnis di kalangan intern sendiri daripada mempunyai
divisi yang harus membeli dari pihak ekstern.
Kembali pada rumus perhitungan harga transfer :
= Biaya variabel per satuan + marjin kontribusi yang hilang atas penjualan ke luar.
= Rp 15,- + 0
= Rp 15,- atau harga terendah transfer dari Divisi XYZ ke Divisi ABC.
Kesimpulan :
Jika divisi penjual memiliki kapasitas lebih, dan divisi pembeli menggunakan pihak ekstern, maka pertimbangan
penting adalah timbulnya sub optimasi (rentabilitas perusahaan menyeluruh lebih kecil).
Dengan demikian jika ada kapasitas lebih pada divisi penjual, setiap upaya harus dilakukan untuk merundingkan
harga yang dapat diterima dalam upaya bisnis intern bagi perusahaan sebagai satu kesatuan yang utuh 14
Transfer Menurut Harga Yang Didamaikan
16
THANK
YOU!