by : Ardiani Ika S 47
MASALAH YANG DIRUNDINGKAN DALAM
PENENTUAN HARGA TRANSFER
by : Ardiani Ika S 48
Pendekatan Full Costing
Unsur Laba :
y% x Aktiva Penuh → (Aktiva Lancar & Aktiva Tidak Lancar)
Example – 1
PT Delta memiliki 2 divisi (A dan B) sebagai pusat laba. Divisi A
menghasilkan sparepart Q yang dijual di pasar luar sebanyak 10%, 90%nya
ditransfer ke Divisi B. Manajer Divisi A & B sedang mempertimbangkan
harga transfer sparepart Q. Menurut anggaran, Divisi A berencana akan
beroperasi pada kapasitas normal 1.000unit dengan estimasi biaya produksi
Rp.200juta, biaya administrasi & umum Rp.50juta dan Biaya pemasaran
Rp.20juta. Estimasi total aktiva Rp.1milyar, ROI 20%.
by : Ardiani Ika S 49
Pendekatan Variable Costing
Example – 2
Dengan melihat kasus PT Delta diatas, kapasitas normal menurut anggaran
sebanyak 1.000kg. Rincian biaya penuh sebesar Rp.260juta adalah sbb: by.
produksi variable Rp.150juta, by. adm & umum variabel Rp.10juta, by.
pemasaran variabel Rp.5juta. Sedang by. produksi tetap Rp.50juta, by. adm
& umum tetap Rp.40juta dan by. pemasaran tetap Rp.5juta.
by : Ardiani Ika S 50
Pendekatan Activity Based Costing
Example – 3
PT Mega memiliki 2 divisi (A & B) sebagai pusat laba. Divisi A menghasilkan
suku cadang Q & R yang dijual ke pasar sebanyak 10%, sedang sisanya di
transfer ke divisi B. Kapasitas normal produksi sebanyak 1juta unit produk Q
& 2juta unit produk R.
Data-data biaya penuh adalah sebagai berikut :
by : Ardiani Ika S 51
Example – 4
Besarnya laba kontribusi yang sama bukan berarti bahwa metode penentuan
harga transfer tersebut adil. Laba kontribusi sebesar Rp.50/unit diperoleh
Divisi X hanya dari produk A saja, sedangkan bagi Divisi Y laba kontribusi
tersebut diperoleh dari penjualan produk akhir yang salah satu kiomponennya
adalah produk A yang berasal dari Divisi X.
by : Ardiani Ika S 52
B. Atas dasar harga pasar
by : Ardiani Ika S 53
C. Atas dasar negosiasi antardivisi
Meskipun telah tersedia aturan rinci yang telah disepakati oleh divisi penjual
dan divisi pembeli, bukan tidak mungkin suatu saat akan terjadi jalan buntu
dalam menetapkan harga transfer. Sehingga perlu disusun prosedur untuk
menengahi perselisihan yang terjadi antar divisi, yang disebut dengan
lembaga arbitrase.
by : Ardiani Ika S 54