Pernahkah kamu jalan-jalan melewati perumahan? Atau kamu s endiri tinggal di perumahan?
Coba perhatikan penomoran rumahnya. Pemberian nomor pada rumah sering kita jumpai adanya
nomor ganjil dan nomor genap. Tahukah kamu bilangan ganjil dan bilangan genap? Tuliskanlah.
Pada bilangan ganjil dan bilangan genap terdapat pola bilangan. Coba kamu cari sesuatu yang
membentuk pola bilangan. Tuliskan dalam buku latihanmu.
Dalam bab ini kita akan mempelajari tentang pola bilangan.
Selain itu pola bilangan dapat juga dirumuskan dengan kalimat matematika. Rumusan
pola bilangan dengan kalimat matematika dapat ditentukan setelah sekian banyak
bilangan berpola sama ditata secara urut.
Rumusan pola bilangan dengan kalimat matematika adalah rumusan yang
menyatakan hubungan antara setiap bilangan dengan nomor urutnya.
b. Barisan
Perhatikan bilangan-bilangan yang disusun secara urut berikut ini:
Bilangan ganjil: 1, 3, 5, 7, 9,
Bilangan segitiga: 1, 3, 6, 10, 15,
Bilangan Fibonacci: 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13,
Bilangan ganjil, bilangan segitiga dan bilangan Fibonacci yang disusun secara
urut merupakan barisan bilangan. Jadi, barisan bilangan adalah sekumpulan bilangan-
bilangan dengan pola yang sama dan tertata secara urut.
Disetiap nomor urut terdapat satu bilangan yang unik. Oleh karena itu, barisan
bilangan sering pula disebut sebagai fungsi dengan daerah asal (domain) himpunan
bilangan asli yang anggota-anggotanya menyatakan nomor urut suku.
Setiap bilangan dalam sustu barisan bilangan disebut suku dan biasa
dilambangkan dengan Un (n menyatakan nomor urut suku). Jadi,
c. Deret
Diketahui barisan bilangan 1, 4, 7, 10, 13, penjumlahan suku-suku barisan itu,
yaitu 1 + 4 + 7 + 10 + 13 + disebut deret bilangan.
Bila U1, U2, U3, U4, U5, disebut barisan bilangan,
maka U1 + U2 + U3 + U4 + U5 + disebut deret bilangan. Nilai deret bilangan
hingga n buah suku pertama biasa dilambangkan dengan Sn.
Suatu barisan U1, U2, U3, Un, disebut barisan aritmatika jika untuk setiap nilai n
bilangan asli berlaku:
U2 U1 = U3 U2 = = Un Un-1 = b, dengan b suatu tetapan yang tidak
bergantung pada n.
Jadi, barisan aritmatika adalah suatu barisan bilangan yang suku beriktnya diperoleh
dengan menambah atau mengurangi dengan suatu bilangan yang tetap kepada suku
sebelumnya. Bilangan yang tetap itu disebut selisih atau beda. Apabila bedanya
positif, maka barisan itu naik. Apabila bedanya negative, maka barisan itu turun.
Jika jumlah n suku pertama deret aritmatika itu kita lambangkan dengan Sn, maka Sn
= U1 + U2 + U3 + U4 + U5 + Un.
Seorang matematikawan Karl Friedrech Gauss (1777 1855) ketika di sekolah dasar,
gurunya meminta dia untuk menjumlahkan seratus bilangan asliyang pertama. Gauss
memberikan jawaban dalam beberapa detik, dia menjawab sebagai berikut:
S100 = 1 + 2 + 3 + + 99 + 100
S100 = 100 + 99 + + 2 + 1
+
2S100 = 1001 + 101 + 101 + + 101 + 101
2S100 = 100 + 101
Atau
Sn = a + (a + b) + (a + 2b) + + (Un 2b) + (Un b) + Un.
Kemudian urutan suku-suku dijumlahkan dan dibalik sehingga:
2Sn = n (a + Un)
Sn =
Catatan :
Un = a + (n 1)b
Sifat-sifat Sn = = =
Jadi, Sn merupakan fungsi kuadrat dari n dengan n bilangan asli.
Contoh 1.1
Tentukan jumlah 25 suku pertama deret 3 + 6 + 9 +.
Penyelesaian:
Deret 3 + 6 + 9 +. adalah deret aritmatika dengan a = 3 dan b = 3. Oleh
karena itu dengan menggunakan rumus Sn =
diperoleh S25 = [2(3) + (25 -1)(3)]
= [6 + 24(3)]
= (6 + 72)
= 25 (39)
= 975.
Jadi jumlah 25 suku pertama dari deret 3 + 6 + 9 +. adalah 975.
Contoh 1.2
Tentukan jumlah semua bilangan ganjil antara 50 dan 100.
Penyelesaian:
Diketahui a = 51, b = 2, dan Un = 99.
Untuk mencari jumlah semua bilangan ganjil di antara 50 dan 100, pertama-tama
kita cari dulu banyaknya bilangan ganjil di antara 50 dan 100, yaitu n
dengan menggunakan rumus:
Un = a + (n 1) b
99 = 51 + (n 1)(2)
99 = 51 + 2n 2
99 = 49 + 2n
2n = 99 49
n = 25.
Selanjutnya dengan rumus jumlah n suku pertama suatu barisan aritmatika,
Sn =
diperoleh:
S25 = [2(51) + (25 -1)(2)]
= 25(51 + 24)
= 25(75)
= 1.875.
Jadi jumlah semua bilangan ganjil antara 50 dan 100 adalah 1.875.
Contoh 1.3
Ditentukan deret aritmatika 1 + 4 + 7 + 10 +
Carilah :
a. rumus suku ke-n,
b. rumus jumlah n suku pertama, dan
c. jumlah 20 suku pertama.
Penyelesaian:
a. Diketahui a = 1, dan b = 3
Un = a + (n 1)b
= 1 + (n 1)3
= 3n 1
= 600 10 = 590
Contoh 1.4
Hitunglah jumlah deret aritmatika 3+ 8 + 13 + + 98
Penyelesaian:
Diketahui n = 3, b = 5 dan Un = 98
Un = a + (n 1)b
98 = 3 + (n 1)5
98 = 5n 2
5n 2 = 98
5n = 100
n = 20
S20 =
Sn =
= 1010
Jadi, Sn adalah 1010
b. 3 + 5 + 7 + + (2n 1) = 960.
c. 3 + 6 + 9 + + n = 165.
4. Berapakah banyaknya bilangfan yang menyusun deret 5 + 7 + 9 + yang jumlahnya
192.
5. hitunglah jumlah semua bilangan asli
a. antara 20 dan 100 yang habis dibagi 3.
b. Antara 52 dan 150 yang habis dibagi 5.
6. Jumlah 9 suku pertama sama dengan 225 dan suku yang ke-7 adalah 38. Carilah suku
pertama, kedua, dan suku terakhir.
7. jumlah suku pertama dengan suku ke-13 dari deret aritmatika adalah 44. jumlah suku
ke 7 dengan suku ke-10 adalah 50.
a. Carilah suku pertama, beda, dan suku terakhir.
b. Jumlah 25 suku pertama.
Suatu barisan U1, U2, U3, Un, disebut barisan geometri jika untuk setiap nilai n
bilangan asli berlaku:
dengan r suatu tetapan yang tidak bergantung pada n.
Jadi, barisan geometri adalah barisan bilangan yang tiap sukunya diperoleh dari suku
sebelumnya dengan mengalikan atau membagi dengan suatu bilangan tetap. Bilangan
tetap itu disebut pembanding atau rasio yang dilambangkan dengan huruf r.
Jika > 1, artinya r < -1 atau r > 1, maka suku-suku barisan geometri itu semakin
besar. Barisan tersebut dinamakan barisan geometri naik (contoh a dan b). Jika < 1,
artinya -1 < r < 1, maka suku-suku barisan geometri itu semakin kecil. Barisan
tersebut dinamakan barisan geometri turun (contoh c dan d).
2. Menentukan Rumus Suku ke-n Barisan Geometri
Jika suku pertama U1, dinyatakan dengan a dan perbandingan dua suku berurutan
adalah rasio yang dinyatakan dengan r dan suku ke-n dinyatakan dengan Un, maka
kita dapat merumuskanya dengan:
Dari bentuk di atas, kita peroleh suatu barisan geometri, pada umumnya sebagai
berikut,
Dari keterangan di atas, dapat kita simpulkan rumus ke-n dari barisan geometri adalah
Un = arn-1
Sifat-sifat suku-suku ke-n barisan geometri Un = arn-1 adalah fungsi eksponen dari n.
3. Deret Geometri
Jika a, ar, ar2, ar3, arn-1 adalah barisan geometri, maka
a + ar + ar2 + ar3 + arn-1 disebut deret geometri.
Deret geometri adalah penjumlahan suku-suku dari barisan geometri.
Kalau jumlah n suku pertama deret geometri kita lambangkan dengan Sn, maka dapat
ditulis:
Sn = a + ar + ar2 + ar3 + arn-1
Kita kalikan persamaan di atas dengan r, diperoleh
r Sn = ar + ar2 + ar3 + ar4 + arn-1 + arn
kita kurangkan
Sn = a + ar + ar2 + ar3 + arn-1
r Sn = ar + ar2 + ar3 + ar4 + arn-1 + arn
Sn r Sn = a arn
(1 r)Sn = a(1 rn)
Dengan demikian, jumlah n suku pertama deret geometri dapat ditentukan dengan
rumus:
rumus untuk barisan turun atau < 1,
dan rumus untuk barisan naik atau > 1.
Contoh 1.5
Apakah barisan-barisan berikut merupakan barisan geometri. Jika merupakan
barisan geometri, tentukan rasionya.
a. 2, 4, 8, 16, .
b. 3, 5, 7, 9,.
Penyelesaian:
a. 2, 4, 8, 16, . adalah barisan geometri dengan rasio 2, sebab
b. 3, 5, 7, 9,. bukan deret geometri, sebab
. Contoh 1.6
Carilah jumlah tujuh suku pertama pada deret geometri 4 + 12 + 36 + 108 +
Penyelesaian:
4 + 12 + 36 + 108 +
, S7 = 4372
Jadi, jumlah 7 suku pertama deret geometri adalah 4372.
Contoh 1.7
Carilah jumlah dari deret geometri 2 + 6 + 18 + + 4374
Penyelesaian:
Barisan geometri 2 + 6 + 18 + + 4374
a = 2 dan r = 3
Un = arn-1
2 . 3n-1 = 4374
3n-1 =
3n-1 = 2187
3n-1 = 37
n1=7
n=8
S8
=
= 6560
Jadi, jumlah 8 suku pertama deret geometri adalah 6560.
1.
a. 6 + 12 + 24 + + 384
b. 4 + 2 + 1 + +
c. 1 + +
2. Carilah n jika:
a. 2 + 4 + 8 + + 2n = 510
b. + + +
3. Satuan barisan geometri diketahui U2 = 6 dan U6 = 486, carilah rasio, suku pertama dan
jumlah 8 suku pertama
4. Suatu barisan geometri diketahui r = 2, n = 8, dan Sn = 1275, carilah nila a.
5. Suatu barisan geometri diketahui a = 5, r = 3, dan Sn = 200. carilah n.
Pada deret geometri, untuk n ~ maka deret tersebut dikatakan deret geometri tak berhingga.
Jadi,
Deret Geometri tak berhingga adalah penjumlahan dari
U1 + U2 + U3 + Un , atau jika ditulis dengan notasi adalah
= a + ar + ar
n=1
dimana n ~ dan -1 < r < 1 sehingga rn 0
Deret tersebut akan konvergen (mempunyai jumlah) jika -1 < r < 1, dan mempunyai jumlah :
dengan -1 < r < 1
Bila r tidak terletak pada -1 < r < 1, maka deret tersebut akan divergen (tidak mempunyai jumlah)
Contoh 1.8
Tentukan jumlah deret geometri berikut.
4+2+1+
Penyelesaian:
Deret: 4 + 2 + 1 + adalah deret geometri dengan a = 4 dan r = < 1. J umlah deret
geometri itu adalah
=
A. Penerapan Konsep Deret Aritmatika dan Deret Geometri untuk Memecahkan Masalah
Untuk menyelesaikan soal-soal cerita terlebih dahulu kita susun ke dalam bentuk barisan
bilangan, lalu kita lihat apakah barisan itu termasuk barisan aritmatika atau geometri.
Kemudian selesaikan dengan menggunakan rumus yang sesuai.
Untuk itu diingatkan lagi sifat-sifat deret aritmatika maupun geometri.
Deret aritmatika
Un = a + (n 1)b
Sn =
Deret Geometri
Un = arn-1
untuk < 1 dan untuk > 1.
Contoh 1.9
Dalam suatu gedung pertunjukan terdapat 30 kursi pada baris pertama dan setiap baris
berikutnya memuat empat kursi lebih banyak dari baris di depanya. Bila dalam gedung
itu terdapat sepuluh baris kursi. Tentikanlah:
1.
a. banyaknya kursi pada baris ke-10.
b. banyaknya kursi dalam gedung itu.
Penyelesain:
a. barisanya adalah 30, 34, 38, 42, adalah barisan aritmatika
U10 = a + (n 1)b
= 30 + (10 1)4 = 30 + 36 + = 66
Jadi, banyaknya kursi pada baris ke-10 adalah 66 kursi.
=
Jadi, banyaknya kursi pada gedung itu ada 480 kursi.
Contoh1.10
Mulai tahun 2000, Pak Arman mempunyai kebun tebu. Penghasilan kebun
tebu Pak Arman pada akhir tahun 2000 adalah Rp 6.000.000,-. Mulai tahun
2001, Pak Arman memupuk kebun tebunya dengan pupuk kandang. Pak
Arman memperkirakan bahwa setiap akhir tahun, penghasilan kebun tebunya
naik Rp 500.000,-. Berapa perkiraan penghasilan kebun tebu Pak Arman pada
akhir tahun 2005?
Penyelesaian:
Misalkan:
a = penghasilan kebun tebu Pak Arman pada akhir tahun 2000.
b = perkiraan kenaikan penghasilan kebun tebu Pak Arman setiap akhir
tahun.
P2005 = perkiraan penghasilan kebun Pak Arman pada akhir tahu 2005.
Jadi a = Rp 6.000.000,-, b = Rp 500.000,-, dan P2005 akan dicari.
Karena perkiraan kenaikan penghasilan kebun tebu Pak Arman setiap
akhir tahun adalah tetap, maka untuk menentukan penghasilan kebun Pak
Arman pada akhir tahun 2005, kita dapat menerapkan rumus unsur ke n dari
barisan aritmatika dengan
U1 = a = a = Rp 6.000.000,-, b = Rp 500.000.
P2005 = U6 = a + 5b
= 6.000.000 + 5(500.000)
= 6.000.000 + 2.500.000
= 8.500.000.
Jadi perkiraan penghasilan kebun tebu Pak Arman pada akhir tahun 2005
adalah Rp 8.500.000,-
1. Pak Marasabesi mempunyai uang simpanan uang di bank sebesar Rp. 750 juta, ia
mmengambil simpanan di bank dengan menggunakan cek setiap bulanya, pengambilan
pertama Rp. 10 juta, kemudian Rp. 15 juta, dan seterusnya setiap pengambilan Rp. 5 juta
lebih banyak dari sebelumnya. Dalam berapa bulan uang pak Marasabehi dapat terambil
seluruhnya?(biaya administrasi tidak ada)
2. pak Anton membeli mobil baru seharga Rp. 165 juta. Ia memperkirakan harga jual mobil
akan turun sebesar 15% dari harga beli untuk setiap tahunya. Tentukan harga jual mobil
pak Anton jika ia menjual mobil tersebut setelah 6 tahun?
3. pada tahun 2000 ningsih diterima bekerja di sebuah perusahaanswasta dengan gaji Rp.
2.500.000,00 per bulan. Perusahaan itu memberikan bonus akhir tahun pada karyawanya
sebesar 15% gaji untuk tahun pertama. Akhir tahun kedua menerima gaji dua kali lipat
bonus tahun pertama dan seterusnya.
a. berapakah bonus yang diterima Ningsih akhir tahun 2004?
b. Berapa banyak bonus yang akan diterima Ningsih selama 10 tahun?
4. pada perayaan kemerdekaan RI bulan Agustus yang lalu di perumahan CITRA diadakan
lomba panjat pinang dengan ketinggian 6 meter. Seorang peserta memulai memanjat dari
bawah. Setiap satu meter ia memanjat memerlukan waktu 6 menit dan ia merosot
meter juga dalam 6 menit, demikian seterusnya. Hitunglah waktu yang dibutuhkan
peserta itu untuk mencapai ketinggian 6 meter.
5. seorang karyawan teladan mendapat gaji seperti pada table di bawah ini.
RANGKUMAN
Barisan U1, U2, U3, , Un, . disebut barisan aritmatika jika Un Un-1 = konstan.
Un disebut unsur ke n barisan itu, dan konstanta tersebut disebut beda, yang dinotasikan
dengan b.
Jika U1, U2, U3, , Un, . merupakan barisan aritmatka dengan beda b
dan unsur pertama U1 = a, maka rumus unsur ke n dari barisan itu adalah
Un = a + (n 1)b
Jika U1, U2, U3, , Un, . merupakan barisan aritmatka, maka
U1 + U2 + U3 + + Un, .
disebut deret aritmatika. Un disebut suku ke n dari deret itu.
Jumlah n suku deret aritmatika dengan beda b dan unsur pertama U1 = a
adalah
Sn = n[2a + (n -1)b].
Barisan U1, U2, U3,, Un, disebut barisan geometri jika konstan,
dengan n = 2, 2, 3,.
Konstanta pada barisan geometri di atas disebut rasio dari barisan itu dan sering
dinotasikan dengan r.
Rumus unsur ke n barisan geometri U1, U2, U3, U4,, Un,. dengan U1 = a dan rasio
r adalah Un = arn-1
Jika U1, U2, U3, , Un,. merupakan barisan geometri dengan unsure pertama adalah
a = U1 dan rasio r, maka U1 + U2 + U3 + + Un disebut deret geometri dengan Un =
arn-1
Rumus jumlah n suku pertama deret geometri dengan suku pertama a dan rasio r adalah
untuk < 1 dan untuk > 1.
Jumlah tak hingga suatu deret geometri dengan suku pertama a dan rasio r adalah
dengan -1 < r < 1
Bila r tidak terletak pada -1 < r < 1, maka deret tersebut akan divergen (tidak mempunyai
jumlah)
UJI KOMPETENSI
I. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat, dan kerjakan di buku latihanmu!
1. Tentukan bilangan yang belum diketahui sesuai dengan pola yang dimiliki pada deretan
bilangan 1, 1, 2, 3, 5, 8, .
a. 13
b. 11
c. 15
d. 12
e. 16
1. Suku ke 5 suatu deret aritmatika adalah 22, jumlah suku ke 7 dengan suku ke 2 adalah 39.
Tentukan jumlah 5 suku pertamanya!
a. 55
b. 60
c. 65
d. 70
e. 75
1. Hitunglah 30 + 25 + 20 + + (-40)
a. 125
b. 148
c. 155
d. 150
e. 215
1. Hitunglah 1 + 2 + 4 + + 32
a. 49
b. 81
c. 64
d. 100
e. 121
II. Jawablah pertanyaan berikut dengan benar!
1. Tentukan suku pertama dan beda dari barisan aritmatika yang mempunyai:
a. U6 = 5; U12 = -13.
b. 9. U13 = 8; U17 = 48.
c. 10. U7 = 14; U10 = 20.
4. sebuah bola menggelinding dari puncak sebuah bukit, makin lama makin cepat. Menurut
catatan, bola tersebut menggelinding seperti pada table berikut.
Detik ke- Jauh Bola (m)
1 1
2 3
3 5
4 7
a. Berapa jauh bola menggelinding pada detik ke sepuluh?
b. Setelah 20 detik, berapa jarak bola dari titik awal?
5. Dalam suatu penyelidikan diketahui bahwa sebuah sel bakteri khusus berkembang biak 2
kali lipat tiap menit. Jika semuala ada 100 sel untuk penyelidikan, maka jumlah ssel
bakteri setelah 4 menit adalah.
BAB II
SUDUT
A. Pengertian Sudut
Pernahkah kamu memperhatikan kendaraan yang melewati jalan layang? Pada saat
memasuki jalan laying, kendaraan akan menanjak mengikuti kemiringnan jalan. Kemiringan
jalan laying dengan permukaan jalan raya harus dibuat dengan ukuran yang sesuai.
Ketidakakuratan ukuran sudut karena kemiringan jalan laying dengan permukaan jalan raya
akan berakibat fatal bagi pengguna jalan raya.
Sudut dibentuk dari dua sinar yang titik pangkalnya berimpit. Sinar digambarkan berupa
garis lurus yang diujungnya tanda panah dan di pangkalnya adalah titik.
Sudut dapat juga digambarkan dengan dua ruas garis yang berpotongan pada satu titik.
Perhatikan berbagai macam benda yang ada dikelasmu. Pada bagian pojok buku, permukaan
meja, lemari dan papan tulis ada sudutnya. Apakah bagian pojok ruang kelasmu, pertemuan
antara dinding dengan lantai kelas membentuk sudut?
Sudut terdiri dari dua buah kaki sudut, titik sudut dan daerah sudut.
Kaki sudut adalah sinar yang membentu sudut.
Titik sudut adalah titik potong dua sinar.
Daerah sudut adalah daerah yang dibatasi oleh kaki-kaki sudut.
Daerah sudut disebut besar sudut. Besar sudut tidak ditentukan oleh panjang atau pendeknya
kaki sudut.
Sudut pada gambar 2.1 di bentuk oleh garis AB dan garis AC dengan titik pangkal A.
Garis AB dan AC disebut kaki sudut, di tulis AB dan AC.
Titik A disebut titik sudut
Daerah yang diarsir disebut daerah sudut
Sudut pada gambar 2.1 dapat dinamakan sudut BAC yang disimbolkan dengan BAC atau
dapat pula dinamakan dengan sudut CAB yang disimbolkan dengan CAB atau dapat pula
hanya ditulis sudut A yang disimbolkan dengan A.
Gambar 2.1 hal 185 VII
Bumi berevolusi mengelilingi matahari pada orbit yang berbentuk lingkaran, jarak
satu kali putaran dapat terbagi menjadi 360 bagian dan tiap-tiap bagian diberi nama 1
derajat, ditulis dengan lambang 10.
Penyelesaian:
a. 60 = 6 x 60 = 360
b. 80 = 60 + 20 = 1 20
c. 650 75 70 = 650 76 10 = 660 16 10
Contoh 2.2
Sederhanakan bentuk (800 4).
Penyelesaian:
(800 4) = 200 4
Contoh 2.3
Nyatakan 1120 40 dalam bentuk desimal.
Penyelesaian:
1120 40 = 1120 + 40
= 1120 +(40 x )0
= 1120 +
= 1120 + 0, 670
= 112,670 = 112,70
C. Kamu telah mengenal alat-alat ukur dan penggunaanya dalam pengukuran. Misalnya:
1. untuk mengukur panjang digunakan mistar atau pita ukur
2. untuk mengukur panas digunakan thermometer
3. untuk mengukur massa digunakan neraca
4. untuk mengukur sudut digunakan busur derajat
Busur derajat adalah alat untuk mengukur besar sudut dengan satuan derajat
Pada busur derajat terdapat dua satuan angka, yaitu bagian atas dan bagian bawah. Pada
bagian atas, dari kiri ke kanan tertulis angka 0, 10, 30, 180. garis penghubung angka 0
(bagian atas) dan angka 0 (bagian bawah), selanjutnya di sebut garis horizontal. Dan garis
yang tegak lurus pada garis itu disebut garis vertikal. Perpotongan natara garis horizontal dan
garis vertikal disebut pusat busur.
Tugas 2.1
Salinlah tugas berikut di buku latihanmu. Kemudian kerjakan sesuai dengan perintah yang
diberikan
Gunakan busue derajatmu untuk mengerjakan soal-aoal di bawah ini!
1. Tentukan besar sudut ABC di bawah ini.