MATEMATIKA (MTK)
Materi Pembelajaran
1. Pola Bilangan
2. Sistem Koordinat
3. Relasi dan Fungsi
MTS AL IMTIYAZ
Bilangan pada baris kedua (di dalam kotak berbingkai merah) merupakan selisih
dari pola bilangan sebelum dan setelahnya. Kamu bisa melihat bahwa selisihnya
selalu + 1 dari selisih sebelumnya. Kira-kira, bilangan setelah 15 berapa ya?
Untuk memudahkan kamu menjawab, tentukan dulu selisih antara bilangan 15
dan setelahnya, yaitu +6. Jadi, bilangan setelah 15 adalah 15 + 6 = 21.
Gambar di atas menunjukkan bahwa pola bilangan Pascal itu sangat unik dan
mudah sekali untuk dipahami. Untuk menentukan bilangan ke-n kamu bisa
menggunakan persamaan 2n-1. Apakah kamu bisa melanjutkan bilangan ke-9?
Contoh soal 1
Diketahui barisan bilangan 4, 6, 9, 13, 18, …, …
Kira-kira, berapa kelanjutan bilangan di atas?
Pembahasan:
Pertama, kamu lihat selisih antarbilangannya.
Selisih 4 ke 6 = 2
Selisih 6 ke 9 = 3
Selisih 9 ke 13 = 4
Selisih 13 ke 18 = 5
Artinya, antarbilangan memiliki selisih + 1 dari selisih antarbilangan sebelumnya.
Dengan demikian, bilangan selanjutnya adalah sebagai berikut.
Selisih 18 ke bilangan selanjutnya pasti 6, sehingga 18 + 6 = 24
Selisih 24 ke bilangan selanjutnya pasti 7, sehingga 24 + 7 = 31.
Jadi, kelanjutan bilangannya adalah 24 dan 31.
Contoh soal 2
Andi diberi tugas oleh Pak Marno untuk meletakkan buku di rak perpustakaan. Di rak
pertama ia harus meletakkan 6 buah buku, di rak kedua 11 buah buku, di rak ketiga 16
buah buku, di rak keempat 21 buah buku. Jika banyaknya rak di perpustakaan adalah 10,
tentukan banyaknya buku yang harus disusun Budi di rak terakhir!
Pembahasan:
Rak ke-1 = 6
Rak ke-2 = 11
Rak ke-3 = 16
Rak ke-4 = 21
Artinya, selisih buku antara rak satu dan lainnya adalah 5 buku.
Untuk mencari banyaknya kursi pada rak ke-n, gunakan persamaan berikut.
Un = banyaknya buku di rak ke-2 + {(n – 1)× selisih buku antarrak}
Banyaknya buku di rak ke-10 dirumuskan sebagai berikut.
U10 = rak ke-1 + {(10 – 1) × 5}
U10 = 6 + {(10 – 1) × 5}
U10 = 6 + 45
U10 = 51
Jadi, banyaknya buku di rak terakhir/ rak ke-10 adalah 51 buah buku.
Posisi titik pada koordinat Kartesius ditulis dalam pasangan berurut (x, y). Bilangan x
menyatakan jarak titik itu dari sumbu-Y dan bilangan y menyatakan jarak titik itu dari
sumbu-X. Sumbu-X dan sumbu-Y membagi bidang koordinat Kartesius menjadi 4
kuadran, yaitu
Kuadran I : koordinat-x positif dan koordinat-y positif
Kuadran II : koordinat-x negatif dan koordinat-y positif
Kuadran III : koordinat-x negatif dan koordinat-y negatif
Kuadran IV : koordinat-x positif dan koordinat-y negatif
Berdasarkan gambar diatas dapat ditulis beberapa garis sebagai berikut. Tabel berikut
Garis-garis yang sejajar, tegak lurus, dan memotong sumbu-X dan sumbu-Y.
Gambar diatas menunjukkan silsilah keluarga Bapak Madhuri dan Ibu Marhawi. Tanda panah
menunjukkan hubungan “mempunyai anak”. Empat anak Pak Madhuri dan Bu Marhawi
adalah Sulastri, Idris, Halim, dan Tohir. Jika anak-anak Pak Madhuri dan Bu Marhawi
dikelompokkan menjadi satu dalam himpunan A, maka anggota himpunan A adalah Sulastri,
Idris, Halim, dan Tohir.
A = {Sulastri, Idris, Halim, Tohir}
Sedangkan cucu-cucu dari Pak Madhuri dan Bu Marhawi dapat dikelompokkan dalam
himpunan B, maka anggota himpunan B adalah Wafi, Faisal, Alu', Risqi', Alvin, Najwa, dan
Suci.
B = {Wafi, Faisal, Alu', Risqi, Alvin, Najwa, Suci}
Hubungan anggota himpunan B ke anggota himpunan A memiliki hubungan keluarga (relasi)
“anak dari”. Sedangkan hubungan anggota himpunan B dengan Pak Madhuri dan Bu
Marhawi memiliki relasi “cucu dari”.
Permasalahan pada tabel di atas dapat dinyatakan dengan diagram panah, diagram
Kartesius, dan himpunan pasangan berurutan seperti berikut ini.
Misalkan A = {Abdul, Budi, Candra, Dini, Elok}, B = {Matematika, IPA, IPS, Bahasa
Inggris, Kesenian, Keterampilan, Olahraga}, dan “pelajaran yang disukai” adalah relasi
yang menghubungkan himpunan A ke himpunan B.
Cara 1:
Diagram Panah disamping menunjukkan
relasi “pelajaran yang disukai” dari himpunan
A ke himpunan B. Arah panah menunjukkan
anggota-anggota himpunan A yang berelasi
dengan anggota-anggota tertentu pada
himpunan B.
Cara 3:
Himpunan Pasangan Berurutan Apabila data pada tabel dinyatakan dengan pasangan
berurutan, maka dapat ditulis sebagai berikut. Himpunan pasangan berurutan dari
himpunan A ke himpunan B adalah {(Abdul, Matematika), (Abdul, IPA), (Budi, IPA),
(Budi, IPS), (Budi, Kesenian), (Candra, Keterampilan), (Candra, Olahraga), (Dini,
Bahasa Inggris), (Dini, Kesenian), (Elok, Matematika), (Elok, IPA), (Elok,
Keterampilan)} Uraian di atas menunjukkan macam-macam cara yang bisa digunakan
untuk menyatakan relasi dari himpunan A ke himpunan B.
.
Himpunan A dan himpunan B dikatakan memiliki relasi jika ada anggota himpunan yang
saling berpasangan.
Mari kita perhatikan cara-cara menyajikan fungsi yang biasa digunakan di dalam
Matematika. Misalkan fungsi f dari P = {1, 2, 3, 4, 5} ke Q = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9,
10}. Relasi yang didefinisikan adalah “setengah kali dari”