Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Matematika adalah cabang ilmu pengetahuan yang sangat penting dan sangat
berperan dalam perkembangan dunia. Secara etimologi, pengertian matematika
berasal dari bahasa latin manthanein ataumathemata yang berarti "belajar atau
hal yang dipelajari" . Salah satu hal diantaranya yang dipelajari dalam pelajaran
matematika adalah Pola Bilangan yang mana telah dipelajari pada kelas IX tingkat
Sekolah menengah pertama (SMP),
Kemudian daripada itu sebagai mahasiswa STKIP-STIT PGRI PASURUAN yang
mengikuti program studi “Pendidikan Matematika”, adalah suatu kewajiban bagi
kami untuk mempelajari dan memahami pelajaran matematika, hal tersebut yang
kemudian mendorong kami untuk menyusun makalah tentang “Pola bilangan
”ini, yang merupakan salah satu BAB yang di pelajari pada tingkatan SMP kelas
IX, juga sebagai kewajiban kami untuk menyusun makalah ini sebagai salah satu
tugas pada mata kuliah Matematika Sekolah Menengah 2 (MATSM2) agar
menjadi manfaat bagi kami sebagai penyusun dan juga bermanfaat bagi
mahasiswa lainnya serta masyarakat pada umumnya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu pola bilangan?
2. Apa saja macam-macam pola bilangan?
3. Bagaimana rumus suku ke-n untuk masing-masing pola?

C. Tujuan
1. Memahami pengertian pola bilangan
2. Mengetahui beberapa macam-macam pola bilangan
3. Mengetahui rumus suku ke-n pola bilangan

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pola Bilangan

Sebelum kita lebih jauh membahas polabilangan, alangkah lebih


baik jika kita terlebih dahulu mengetahui apa itu pola dan apa itu
bilangan.Dalam beberapa pengertian yang dikemukakanpara ahli
tentang pola, dapat dirumuskan bahwa pola adalah sebuah susunan
yang mempunyai bentuk yang teratur dari bentuk yang satu ke bentuk
berikutnya.
Sedangkan bilangan adalah sesuatu yang digunakan untuk
menunjukkan kuantitas (banyak, sedikit) dan ukuran (berat, ringan,
panjang, pendek, luas) suatu objek. Bilangan ditunjukkan dengan suatu
tanda atau lambang yang disebut angka.
Dalam matematika terdapat beberapa bilangan yang dapat
disusun menjadi diagram pohon bilangan. Adapun diagram ,mpohon
bilangan dapat ditunjukkan sebagai berikut.

2
Gambar Diagram pohon bilangan

Dalam beberapa kasus sering kita temui sebuah bilangan yang


tersusun dari bilangan lain yang mempunyai pola tertentu,maka yang
demikian itu disebut pola bilangan.

3
B. Macam-Macam Pola Bilangan
Selanjutnya, Pernahkah kamu memperhatikan dadu? Pada
umumnya, dadu memiliki bilangan-bilangan yang digambarkan dalam
bentuk bulatan. Coba kamu perhatikan Gambar berikut.
Gambar tersebut menunjukkan
bahwa dadu memiliki bulatan-bulatan
kecil (disebut noktah atau titik) di setiap
sisinya. Noktah-noktah tersebut
mewakili bilangan-bilangan yang
ditentukan. Satu noktah mewakili
bilangan 1, dua noktah mewakili bilangan 2, dan begitu seterusnya
hingga enam noktah yang mewakili bilangan 6. Penggunaan noktah
untuk mewakili suatu bilangan tertentu tersebut sebenarnya telah
digunakan manusia pada zaman dahulu. Uniknya, penulisan noktah-
noktah tersebut ternyata mengikuti pola yang didasarkan pada bentuk
bangun datar atau bangun ruang.

1. Pola Garis Lurus


Penulisan bilangan yang mengikuti pola garis lurus merupakan
pola bilangan yang paling sederhana. Suatu bilangan hanya
digambarkan dengan noktah yang mengikuti pola garis lurus. Misalnya,
a. mewakili bilangan 1
b. mewakili bilangan 2.
c. mewakili bilangan 3.
d. mewakili bilangan 4.
e. mewakili bilangan 5. dan seterusnya
Jika kita perhatikan angka-angka pada pola tersebut, maka kita
dapatkan bahwa :
Bilangan ke 1  1
2 Jadi, Suku ke-n untuk pola
Bilangan ke 2
garis lurus adalah :
Un  n
4
Bilangan ke 3 3
Bilangan ke 4  4
Bilangan ke n  n

...
2. Pola Persegi Panjang
Pada umumnya, penulisan bilangan yang didasarkan pada pola
persegi panjang hanya digunakan oleh bilangan bukan prima. Pada pola
ini, noktah-noktah disusun menyerupai bentuk persegipanjang.
Misalnya,
a. mewakili bilangan 2, yaitu 2 x 1 = 2.

b. mewakili bilangan 6, yaitu 2 x 3 = 6.

c. mewakili mewakili bilangan 12, yaitu 3 x 4 = 12.

dan lain-lain
Perhatikan pola persegi panjang berikut :

2 6 12 20 ...dst
Jika kita perhatikan angka-angka pada pola tersebut, maka kita
dapatkan bahwa :
Bilangan ke 1  2 = 1 x(1  1)
Bilangan ke 2 6 = 2 x( 2  1) Jadi, Suku ke-n untuk pola
persegi panjang adalah :
Bilangan ke 3  12 = 3 x(3  1) Un  n( n  1)

Bilangan ke 4  20 = 4 x( 4  1)
...

Bilangan ke n  ... = n x( n  1)

5
3. Pola Persegi
Persegi merupakan bangun datar yang semua sisinya memiliki
ukuran yang sama panjang. Begitu pula dengan penulisan pola bilangan
yang mengikuti pola persegi. Semua noktah digambarkan dengan
jumlah yang sama. Perhatikan uraian berikut.

a. mewakili bilangan 1, yaitu 1 x 1 = 1.

b. mewakili bilangan 4, yaitu 2 x 2 = 4.

c. mewakili bilangan 9, yaitu 3 3 = 9.

d. mewakili bilangan 16, yaitu 4 4 = 16.

Jika dilanjutkan, bilangan-bilangan yang digambarkan


mengikuti pola persegi adalah : 1, 4, 9, 16, 25, 36, 49, 64, 81, 100, ...

Bilangan-bilangan tersebut merupakan bilangan kuadrat


(pangkat dua). Jika kamu perhatikan, bilangan kuadrat memiliki pola
sebagai berikut.
1 4 9 16 25 36 49 64 ...
+3 +5 +7 +9 +11 +13 +15
+2 +2 +2 +2 +2 +2

Jika kita perhatikan angka-angka pada pola tersebut, maka kita


dapatkan bahwa :
Bilangan ke 1  1  1 x 1  12
Bilangan ke 2  4  2 x 2  22 Jadi, Suku ke-n untuk pola
persegi adalah :
Bilangan ke 3  9  3 x 3  33 Un  n 2
Bilangan ke 4  16  4 x 4  4 2
...

6
Bilangan ke n  ...  n x n  n 2

4. Pola Segitiga
Selain mengikuti pola persegipanjang dan persegi, bilangan pun
dapat digambarkan melalui noktah yang mengikuti pola segitiga. Untuk
lebih jelasnya, coba kamu perhatikan lima bilangan yang mengikuti
pola segitiga berikut ini.
a. mewakili bilangan 1.

b. mewakili bilangan 3.

c. mewakili bilangan 6.

d. mewakili bilangan 10.

Jadi, bilangan yang mengikuti pola segitiga dapat dituliskan


sebagai berikut.
1, 3, 6, 10, 15, 21, 28, 36, 45, ...
Coba kamu perhatikan bilangan yang memiliki pola segitiga.
Ternyata, bilangan-bilangan tersebut dibentuk mengikuti pola sebagai
berikut.
1 3 6 10 15 21 28 36 ...
+2 +3 +4 +5 +6 +7 +8
+1 +1 +1 +1 +1 +1

Jika kita perhatikan angka-angka pada pola tersebut, maka kita


dapatkan bahwa :
Bilangan ke 1  1  1 1(1  1)
2
Jadi, Suku ke-n untuk pola
Segitiga adalah :
1 7
Un  n( n  1)
2
Bilangan ke 2  3  1 2(2  1)
2

Bilangan ke 3  6  1 3(3  1)
2

Bilangan ke 4  10  1 4(4  1)
2

...
Bilangan ke n  ...  1 n(n  1)
2

5. Pola Bilangan Ganjil dan Genap


a. Pola Bilangan Ganjil
Salah satu dari himpunan bagian bilangan asli adalah bilangan
ganjil. Bilangan ganjil adalah bilangan bulat yang tidak habis dibagi 2
atau bukan kelipatan dua. Dalam hal ini karena pembahasan hanya pada
himpunan bagian dari bilangan asli, maka anggota dari himpunan
bilangan asli ganjil adalah {1, 3, 5, 7, 9, . . . }.
Adapun susunan pola bilangan ganjil adalah sebagai berikut:

1 3 5 7

1 3 5 7
Pola bilangan ganjil memiliki aturan sebagai berikut.
1) Bilangan 1 sebagai bilangan awal.
2) Bilangan selanjutnya memiliki selisih 2 dengan bilangan sebelumnya.
Perhatikan pola bilangan ganjil berikut ini.
1 3 5 7 9 11 13 15 ...
+2 +2 +2 +2 +2 +2 +2

8
Pola pada diatas adalah 2n - 1 dari mana 2n - 1 ? perhatikan
bahwa :
Bilangan ke 1  1 = 2 x 1 - 1
Jadi, Suku ke-n untuk pola
Bilangan ke 2  3 = 2 x 2 - 1 bilangan ganjil adalah :
Un  2n  1
Bilangan ke 3  5 = 2 x 3 - 1
Bilangan ke 4  7 = 2 x 4 - 1
...

Bilangan ke n  ... = 2 x n - 1 atau 2n - 1

Selanjutnya dari pola tersebut jika kita lakukan penjumlahan


pada bilangan ganjil tersebut, maka kita akan dapatkan bahwa :
Penjumlahan dari 2 bilangan asli ganjil yang pertama
1+3=4 ⇒4 = 22
Penjumlahan dari 3 bilangan asli ganjil yang pertama
1+3+5=9 ⇒9 = 32
Penjumlahan dari 4 bilangan asli ganjil yang pertama
1 + 3 + 5 + 7 = 16 ⇒16 = 42
Penjumlahan dari 5 bilangan asli ganjil yang pertama
1 + 3 + 5 + 7 + 9 = 25 ⇒25 = 52
Dari hasil penjumlahan bilangan-bilangan ganjil di atas, maka kita dapat
menuliskan sebagai berikut :
Penjumlahan dari 2 bilangan asli ganjil yang pertama
1 + 3 = 22
Penjumlahan dari 3 bilangan asli ganjil yang pertama
1 + 3 + 5 = 32
Penjumlahan dari 4 bilangan asli ganjil yang pertama
1 + 3 + 5 + 7 = 42
Penjumlahan dari 5 bilangan asli ganjil yang pertama
1 + 3 + 5 + 7 + 9 = 52

9
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa:
1 + 3 + 5 + 7 + 9 + 11 + .....+ n = n2
n bilangan

Contoh soal :
Berapakah hasil penjumlah bilangan ganjil antara 1-10.000?
Jawab :
Karna bilangan asli terdiri dari ganjil-genap-ganjil-genap maka bilangan
ganjil diantara 1-10.000 ada 4999
Maka hasil jumlah bilangan ganjil antara 1-10.000 adalah
(4.999)2-1 (dikurangi 1 karna angka 1 tidak diikut sertakan) =
24.990.001-1=24.990.000

10
b. Pola Bilangan Genap
Selain bilangan ganjil, yang termasuk himpunan bagian bilangan
asli adalah bilangan genap, yaitu { 2 , 4 , 6 , 8 , . . . }.
Adapun pola-pola bilangan genap adalah sebagai berikut.

Gambar Pola bilangan genap


Pola bilangan genap memiliki aturan sebagai berikut.
1) Bilangan 2 sebagai bilangan awal.
2) Bilangan selanjutnya memiliki selisih 2 dengan bilangan sebelumnya.
Perhatikan pola bilangan ganjil berikut ini.
2 4 6 8 10 12 14 16 ...
+2 +2 +2 +2 +2 +2 +2
Pola pada diatas adalah 2n dari mana 2n perhatikan bahwa :
Bilangan ke 1  2 = 2 x 1
Jadi, Suku ke-n untuk pola
Bilangan ke 2  4 = 2 x 2 bilangan Genap adalah :
Bilangan ke 3  6 = 2 x 3 Un  2n

Bilangan ke 4  8 = 2 x 4
...

Bilangan ke n  ... = 2 x n atau 2n

Dari pola di atas, akan ditentukan jumlah berapa bilangan asli


genap pertama. Untuk lebih jelas perhatikan uraian penjumlahan
bilangan asli genap berikut.
Penjumlahan dari 2 Bilangan asli genap yang pertama

11
2+4= ⇒ = 2(2+1)
Penjumlahan dari 3 bilangan asli genap yang pertama
2 + 4 + 6 = 12 ⇒ = 3(3+1)

Penjumlahan dari 4 bilangan asli genap yang pertama


2 + 4 + 6 +8 = 20 ⇒ = 4(4+1)
Dari hasil penjumlahan bilangan-bilangan genap di atas, kita dapat
menuliskannya sebagai berikut.

Penjumlahan dari 2 bilangan asli genap yang pertama


2 + 4 = 2(2+1)
Penjumlahan dari 3 bilangan asli genap yang pertama
2 + 4 + 6 = 3(3+1)
Penjumlahan dari 4 bilangan asli genap yang pertama
2 + 4 + 6 + 8 = 4(4+1)
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa:
2 + 4 + 6 + 8 + 10 + 12 + ... + n = n (n + 1)
n bilangan

Contoh soal :
Tentukan banyak bilangan asli genap yang pertama yang jumlahnya
14.762
Jawab :
n (n+1) = 14.762
n2 + n - 14.762 = 0
(n - 121) (n + 122) =0
n = 121 atau n = 122 (tidak memenuhi)
Jadi jawabannya adalah 121 bilangan asli genap

12
5. Pola Bilangan Segitiga Pascal
a. Mengenal Segitiga Pascal
Untuk mengetahui bagaimana susunan bilangan-bilanganpada
segitiga pascal, maka perlu terlebih dahulu kita memperhatikan papan
permainan berikut. Gambar berikut adalah sebuah permainan papan
luncur,pada setiap titik dipasang sebuah paku yang akan
digunakanuntuk meluncurkan sebuah kelereng yang dimulai dari titik A
menuju ke titik-titik yang lain. Banyaknya lintasan yang dilalui oleh
bola dari A ke titik-titik yang lain dapat dinyatakan dalam tabel berikut.

AE

BE CE

DE EE F

GE HE I JE

KE LE ME NE OE

13
Jika huruf-huruf pada gambar papan permainan tersebut diganti
dengan angka-angka yang menunjukkan banyaknya lintasan dari A ke
titik tertentu dan A sendiri diganti dengan angka 1, maka papan
permainan tersebut menjadi:

Susunan bilangan-bilangan seperti pada gambar disebut segitiga


pascal. Kata segitiga diberikan mengingat susunanbilangan-bilangan itu
membentuk sebuah segitiga. Sedangkankata pascal diberikan untuk
mengenang Blaise Pascal (1623-1662), seorang ahli matematika bangsa
Perancis yang menemukan susunan bilangan-bilangan tersebut. Jika
diperhatikan, ternyata terdapat hubungan antara suatu bilangan dengan
jumlah bilangan berdekatan yang terdapat pada baris yang ada tepat di
atasnya.
b. Jumlah Bilangan-bilangan pada Setiap Baris pada Segitiga
Pascal
Perhatikan penjumlahan bilangan-bilangan pada setiap baris
pada segitiga pascal berikut.
n Bilangan Segitiga Pascal
1 1 1  1=20

2 1 1 1 + 1 = 2  2=21

3 1 2 1 1 + 2 + 1 = 4  4=22

4 1 3 3 1 1 + 3 + 3 + 1 = 8  8=23

5 1 4 6 4 1  1 + 4 + 6 + 4 +1 = 16  16=24

14
... ... ...
n  .....  ..=24

Dari jumlah bilangan-bilangan pada setiap baris dari bilangan


segitiga pascal di atas, maka dapat dinyatakan bahwa:
Dalam pola bilangan segitiga pascal, jumlah bilangan pada
baris ke-n adalah Sn = 2n-1

Jadi, jumlah bars ke-n untuk pola


bilangan segitiga pascal adalah :
Sn  2 n 1

c. Penerapan Bilangan Segitiga Pascal Pada Binomial Newton

Jika a dan b adalah variabel-variabel real yang tidak nol,maka


bentuk aljabar (a + b) disebutsuku dua atau binomialdalam a dan b.
Binomial (a + b) dipangkatkan dengan n (nadalah bilangan-bilangan asli
) dituliskan sebagai berikut.
 a  b n
Perhatikan uraian berikut ini :
n  0   a  b  1
0

n  1   a  b   a  b
1

n  2   a  b    a 2  ab  b 2 
2

n  3   a  b    a 3  3a 2b  3ab 2  b 2  dst
3

n 1
1 1 1
2 1 2 1
3 1 3 3 1
n  3   a  b   1a 3  3a 2b  3ab 2  1b 2  semakin
3
ke kanan
pangkat a turun/berkurang dan pangkat b naik/bertambah

15
Dan perhatikan bahwa koefisien pada binominal newton tersebut
sama dengan pada segitiga pascal .

16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Pola Bilangan adalah sebuah kumpulan bilangan yang mempunyai

pola tertentu.

Terdapat banyak macam-macam pola bilangan diantaranya

1. Pola Bilangan Garis Lurus, Dimana suku ke-n  Un  n


2. Pola Bilangan Persegi, Dimana suku ke-n  Un  n 2
3. Pola Bilangan Persegi Panjang, Dimana suku ke-n  Un  n( n  1)
1
4. Pola Bilangan Segitiga, Dimana suku ke-n  Un  n(n  1)
2
5. Pola Bilangan Bilangan Ganjil dan Genap
Dimana suku ke-n bilangan ganjil  Un  2n  1
Dimana suku ke-n bilangan genap  Un  2n
6. Pola Bilangan Segitiga Pascal, Dimana jumlah baris ke-n
 Un  2 n 1
dan pola bilangan lainnya yang masih banyak lagi.

B. Saran

Matematika adalah ilmu pengetahuan dan ilmu pengetahuan perlu


dipelajari dan diterapkan serta digunakan dalam kehidupan sehari-hari,
maka marilah kita menjadi insan yang mempelajari dan mengamalkan
ilmu dalam kehidupan sehari-hari.

17
18
DAFTAR PUSTAKA

Utomo, I.B., dan Masduki. 2007. Matematika Untuk SMP & MTS Kelas IX .
Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional

Agus, Nuniek Avianti. 1984. Mudah Belajar Matematika. Jakarta : Departemen


Pendidikan Nasional

http://lavoisierthewinner.blogspot.com/2012/08/hubungan-pola-alam-dan-
matematika.html (diakses tanggal 24 september 2014)

http://afifasukanulis.blogspot.com/2012/02/jenis-jenis-pola-bilangan-dalam.html
(diakses tanggal 24 september 2014)

19

Anda mungkin juga menyukai