Anda di halaman 1dari 18

MATA KULIAH DOSEN PENGAMPUH

sejarah matematika Riska noviasari,M.Pd

SEJARAH MATEMATIKA YUNANI

OLEH:

MESY AMELIA(1930026)

RISKI MAHARANI(1930027)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PASIR PENGARAIAN

T.P 2021/2022
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, dengan ini kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ilmiah Sejarah Matematika yang kami beri judul "Sejarah Matematika
Yunani".

Adapun makalah ilmiah ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan
tentunya dengan bantuan dari banyak pihak, sehingga dapat memperlancar proses
pembuatan makalah ini. Oleh sebab itu, kami juga ingin menyampaikan rasa
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu
kami dalam pembuatan makalah Sejarah Matematika ini.

Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah ini dapat


diambil manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap pembaca.
Selain itu, kritik dan saran dari Anda kami tunggu untuk perbaikan makalah ini
nantinya

Pasir pengaraian 24 Oktober 2021

PENULIS
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................zi
DAFTAR ISI..................................................................................................zii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang .........................................................................1
B. Rumusan masalah...................................................................1
C. Tujuan......................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
1. Sejarah Matematika Yunani....................................................

2. Latar Belakang Sejarah..............................................................


3. Sumber-Sumber Matematika Yunani.........................................
4. Tokoh-Tokoh Matematika Yunani.............................................
5. Macam-Macam Sistem Numerasi Yunani.................................
BAB III PENUTUP
A.Kesimpulan..................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Matematika dan pendidikan matematika awalnya tidaklah seperti yang kita lihat sekarang ini.
Matematika dan pendidikan matematika berkembang dari dahulu sampai sekarang dan
perkembangannya terus berlanjut. Perkembangan ini dipengaruhi berbagai faktor. Dan faktor yang
dinilai paling berpengaruh yaitu tentang pandangan terhadap matematika itu sendiri.

Ernest (1991) menyatakan bahwa pandangan terhadap matematika mempengaruhi model


pembelajaran dan pengajaran yang diterapkan dan juga pemilihan buku yang digunakan selain
pengaruh konteks sosial.

Banyak pandangan yang berbeda terhadap matematika. Pandangan-pandangan terhadap


matematika menyebabkan perbedaan pendapat bagaimana matematika seharusnya diajarkan.
Bahkan sampai sekarang perbedaan pandangan tersebut masih terus berlanjut.

Perbedaan pandangan yang ada, melahirkan berbagai macam model pembelajaran.


Penelitian-penelitian dilakukan untuk melihat model pembelajaran yang seperti apa yang
seharusnya digunakan dalam membelajarkan matematika. Dari hal inilah matematika dan
pendidikan matematika berkembang. Tentunya tidak terlepas dari para ilmuwan matematika
sehnga ilmu matematika berkembang hingga saat ini.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana sejarah matematika yunani ?

2. Bagaimana latar belakang sejarah matematika Yunani ?

3. Apa saja sumber-sumber matematika Yunani ?

4. Siapa saja tokoh matematika Yunani ?

5. Apa saja Macam sistem numerasi Yunani ?


C. Tujuan

1. Untuk mengetahui sejarah matematika Yunani.

2. Untuk mengetahui latar belakang sejarah matematika yunani.

3. Untuk mengetahui sumber-sumber matematika Yunani.

4. Unutk mengetahui tokoh-tokoh matematika Yunani.

5. Untuk mengetahui macam-macam system numerasi Yunani.


BAB II
PEMBAHASAN

SEJARAH PERKEMBANGAN MATEMATIKA YUNANI

1. Sejarah Matematika Yunani

Kata "matematika" berasal dari kata μάθημα (máthema) dalam bahasa Yunani yang
diartikan sebagai "sains, ilmu pengetahuan, atau belajar" juga μαθηματικός (mathematikós) yang
diartikan sebagai "suka belajar".

Istilah yang digunakan adalah matematika yang ditulis di dalam bahasa Yunani,
dikembangkan sejak abad ke-6 SM sampai abad ke-5 M di sekitar pesisir Timur Laut Tengah.
Matematikawan Yunani tinggal di kota-kota yang tersebar di sekitaran Laut Tengah bagian Timur,
mulai dari Italia hingga ke Afrika Utara, namun dibersatukan oleh budaya dan bahasa Yunani.
Pengaruh Mesir dan Babilonia itu terbesar di Miletus, Kota Lonia di Asia Kecil dan tempat
kelahiran filsafat Yunani, matematika dan ilmu pengetahuan dari sudut pandang matematikanya,
yang terbaik adalah untuk membedakan antara dua periode:

A. periode klasik dari sekitar 600 SM sampai 300 SM

B. Aleksandria atau periode Helenistik dari 300 SM sampai 300 AD

Memang, dari sekitar 350 SM pusat matematika pindah dari Athena ke Alexandria (di Mesir),
kota ini dibangun oleh Alexander Agung (358 - 323 SM). Ini tetap menjadi pusat matematika
selama seribu tahun sampai perpustakaan dihentikan oleh umat Islam pada sekitar 700 AD.

Cikal-bakal matematika Yunani tidaklah mudah untuk didokumenkan. Peradaban luhur terdini
di Yunani dan Eropa adalah Peradaban Minoa dan yang lebih terkemudian adalah peradaban
Yunani Mikene, kedua-duanya berkembang pada alaf ke-2 SM. Pada saat peradaban ini mencapai
metode penulisan dan rekayasa tingkat tinggi, termasuk istana bertingkat empat dengan sistem
pengairan dan kuburan sarang lebah, mereka tidak meninggalkan dokumen-dokumen matematika.

Meskipun tidak ada bukti langsung, umumnya dipikirkan bahwa peradaban tetangga, yaitu
Babilonia dan Mesir Kuno memiliki pengaruh pada tradisi Yunani yang lebih terkemudian. Antara
800 SM dan 600 SM, matematika Yunani pada umumnya berada di belakang kesusasteraan
Yunani, dan hanya sedikit yang diketahui tentang matematika Yunani dari periode ini—yang
hampir semuanya sudah pernah sampai melalui penulis sebelumnya, sejak pertengahan abad ke-4
SM.

Zaman keemasan bangsa Yunani Kuno diperkirakan terjadi pada tahun 600 SM sampai dengan
300 SM. Pada zaman itu banyak bermunculan ahli-ahli matematika dari Yunani beserta temuan
teorinya, seperti Euclides, Archimides, Appollonius.

Matematika Yunani merujuk pada matematika yang ditulis di dalam bahasa Yunani antara
tahun 600 SM sampai 300 M. Matematikawan Yunani tinggal di kota-kota sepanjang Mediterania
bagian timur, dari Italia hingga keAfrika Utara, tetapi mereka dibersatukan oleh budaya dan bahasa
yang sama. Matematikawan Yunani pada periode setelah Iskandar Agung kadang-kadang disebut
Matematika Helenistik.

Peradaban Helenistik bermula pada abad ke-5 SM dengan penaklukan Iskandar Agung atas
pesisir Laut Tengah bagian Timur, Mesir, Mesopotamia, dataran tinggi Iran, Asia Tengah, dan
beberapa bagian dari India, yang menjadi awal dari penyebaran bahasa dan budaya Yunani ke
seberang lautan. Bahasa Yunani menjadi bahasa para sarjana di dunia Helenistik, dan matematika
Yunani melebur dengan matematika Mesir dan matematika Babilonia untuk membangkitkan
matematika Helenistik.

Matematika Yunani lebih berbobot daripada matematika yang dikembangkan oleh


kebudayaan-kebudayaan pendahulunya. Semua naskah matematika pra-Yunani yang masih
terpelihara menunjukkan penggunaan penalaran induktif, yakni pengamatan yang berulang-ulang
yang digunakan untuk mendirikan aturan praktis. Sebaliknya, matematikawan Yunani
menggunakan penalaran deduktif.

2. Latar belakang sejarah

Walau terdapat ungkapan “Matematika Yunani”, maka yang kemungkinan terbayang dalam
pikiran seseorang bahwa yang dimaksud adalah matematika yang berkembang pada suatu negeri
tertentu yakni yunani. Tetapi pemikiran demikian tidaklah tepat karena daerah perkembangan
matematika yunani bukanlah hanya di yunani saja melainkan tersebar luas. Periode terakir dari
zaman yunani kuno adalah didominasi oleh kekuasaan romawi, karena yunani adalah kota yang
paling aman damai dalam sejarah termasuk juga mesir. Jadi yunani adalah tempat untuk berlindung
yang aman bagi para kaum cendekiawan dalam kurun waktu yang sangat lama.
Dalam tahun 212 SM syracusp dikuasai oleh bangsa romawi dan dalam tahun 146 SM
chartago juga jatuh ketangan kekuasaan Romawi serta kota terakhir Yunani Gorinth juga dikuasai
bangsa Romawi sehingga menjadikan Yunani sebagai salah satu propinsi dari kekaisaran Romawi.
Mulai saat itu kekuasaan Yunani mulai menyebar keseluruh kehidupan bangsa Romawi.

Kaisar Constantine Agung adalah penguasa romawi pertama yang memeluk agama Kristen dan
memerintahkan kepada seluruh pegawai tinggi kerajaan untuk masuk Islam. Dalam tahun 330,
konstantine memindahkan ibu kotanya dari Roma ke Byzantium, yang kemudian merubah nama
kota itu menjadi constantinopel.

Tahun 395, kekaisaran romawi dibagi atas dua wilayah, yaitu kekaisaran Timur dan Kekaisaran
Barat, dimana Yunani termasuk kedalam wilayah Romawi Timur.

3. Sumber-sumber matematika Yunani

Dalam kenyataannya, pengetahuan langsung kita tentang matematika Yunani kurang dapat
diandalkan dibandingkan dengan Mesir yang lebih tua dan Babilonia, karena tidak ada naskah asli
yang masih ada.

Ada dua sumber :

a. Naskah kuno Yunani Bizantium (buku naskah) yang ditulis 500-1500 tahun setelah
karya-karya Yunani tenang.

b. Arab terjemahan karya-karya Yunani dan terjemahan Latin dari versi bahasa Arab.

Selain itu, tidak ada yang tahu bahkan jika karya-karya ini dibuat dari aslinya. Sebagai contoh,
Heron membuat sejumlah perubahan Euclid's Elemen, menambahkan kasus baru, memberikan
bukti yang berbeda dan converses. Demikian juga untuk Theon dari Alexandria (400M).

Orang Yunani yang menulis sejarah Matematika yaitu :

o Eudemus (abad SM), anggota sekolah Aristoteles menulis sejarah aritmatika dan
geometri.

o Theophrastus (sekitar 372 – 287 SM) Menulis sebuah sejarah fisika.

o Pappus menulis Koleksi Matematika, account matematika klasik dari Euclid ke


Ptolemeus Pappus menulis keuangan Analisis, koleksi karya-karya Yunani sendiri.
4. Tokoh Matematika Yunani

Bangsa Yunani menggunakan logika untuk menurunkan simpulan dari definisi dan aksioma,
dan menggunakan kekakuan matematika untuk membuktikannya. Matematika Yunani diyakini
dimulakan oleh Thales dari Miletus (kira-kira 624 sampai 546 SM) dan Pythagoras dari Samos
(kira-kira 582 sampai 507 SM). Meskipun perluasan pengaruh mereka dipersengketakan, mereka
mungkin diilhami oleh Matematika Mesir dan Babilonia. Menurut legenda, Pythagoras bersafari ke
Mesir untuk mempelajari matematika, geometri, dan astronomi dari pendeta Mesir.

1. Thales (Yunani, 624-646 SM)


Thales adalah seorang filsuf. Tokoh ini ahli dalam
bidang matematika, astronomi, fisika dan ilmu alam. Thales
lahir di Yunani dan kemudian pergi ke Mesir untuk belajar. Ia
mengukur ketinggian piramida dengan menggunakan konsep
ruang dan waktu untuk bangun serta memprediksi peredaran
Matahari. Tak heran ia disebut sebagai bapak awal ilmu
Matematika dan Astronomi. Thales tidak meninggalkan
bukti-bukti tertulis mengenai pemikiran filsafatnya. Pemikiran Thales terutama
didapatkan melalui tulisan Aristoteles tentang dirinya. Aristoteles mengatakan bahwa
Thales adalah orang yang pertama kali memikirkan tentang asal mula terjadinya alam
semesta. Karena itulah, Thales juga dianggap sebagai perintis filsafat alam (natural
philosophy).
2. Phytagoras (Yunani, 582-493 SM)

Pythagoras lahir di Samos, Yunani (570-495 SM) adalah


seorang Matematikawan dan filsuf Yunani yang paling dikenal
melalui teoremanya. Dikenal sebagai "Bapak Bilangan", beliau
memberikan sumbangan yang penting terhadap filsafat dan
ajaran keagamaan pada akhir abad ke-6 SM. Salah satu
peninggalan Pythagoras yang terkenal adalah teorema
Pythagoras, yang menyatakan bahwa kuadrat hipotenusa dari suatu segitiga siku-
siku adalah sama dengan jumlah kuadrat dari kaki-kakinya (sisi-sisi siku-sikunya). Ia
percaya keindahan matematika disebabkan segala fenomena alam dapat dinyatakan
dalam bilangan-bilangan atau perbandingan bilangan
3. Aristoteles (Yunani, 384-322 SM)
Aristoteles lahir di Stageria, Yunani 384-322 SM.
Beliau meninggal dalam usia 63 tahun. Ia menulis tentang
berbagai subyek yang berbeda, termasuk fisika, metafisika,
puisi, logika, retorika, politik, pemerintahan, etnis, biologi
dan zoologi. Bersama dengan Socrates dan Plato, ia
dianggap menjadi seorang di antara tiga orang filsuf yang
paling berpengaruh di pemikiran Barat. Aristoteles
memimpin akademik ruang dibangun oleh Plato untuk mengembangkan ajaran Plato
tentang ketuhanan, politik, dan perbintangan. Aristoteles memiliki banyak karya
diantaranya adalah buku Logika, Fisika, Metafisika, Perbintangan, Sastra, dan Ilmu
Seni. Filsafat Aristoteles yang lebih dominan adalah masalah logika. Adapun dasar
loginya adalah berfikir secara teratur menurut urutan yang tepat atau berdasarkan
hubungan sebab akibat. Filsafat etika Aristoteles adalah menyangkut estetika atau
keindahan yang tertinggi yang dapat diperoleh dengan kesusilaan.
4. Plato (Athena, 427-347 SM)

Plato lahir sekitar 427 SM meninggal sekitar 347 SM


adalah seorang filsuf dan matematikawan Yunani, penulis
philosophical dialogues dan pendiri dari Akademi Platonik di
Athena, sekolah tingkat tinggi pertama di dunia barat. Beliau
adalah murid Socrates. Pemikiran Plato pun banyak
dipengaruhi oleh Socrates. Plato adalah guru dari Aristoteles.
Karyanya yang paling terkenal ialah Republik yang di dalamnya berisi uraian garis besar
pandangannya pada keadaan "ideal
5. Socrates (427-347 SM)
Socrates adalah filsuf dari Athena, Yunani dan merupakan
salah satu figur paling penting dalam tradisi filosofis Barat.
Socrates lahir di Athena, dan merupakan generasi pertama dari
tiga ahli filsafat besar dari Yunani, yaitu
Socrates, Plato dan Aristoteles. Socrates adalah guru Plato,
dan Plato pada gilirannya juga mengajar Aristoteles. Semasa

hidupnya, Apa yang dikenal sebagai pemikiran Socrates pada dasarnya adalah
berasal dari catatan Plato, Xenophone (430-357) SM, dan siswa-siswa lainnya..
Dalam karya-karyanya, Plato selalu menggunakan nama gurunya sebagai tokoh
utama sehingga sangat sulit memisahkan gagasan Socrates yang sesungguhnya
dengan gagasan Plato yang disampaikan melalui mulut Socrates
6. Leonhard Euler (1707-1783 M)

Leonhard Euler (15 April 1707-18 September 1783) adalah


seorang matematikawan dan fisikawan pionir dari Swiss. Dia
membuat penemuan-penemuan penting dalam bidang yang
beragam seperti kalkulus dan teori graf. Dia juga mengenalkan
banyak notasi dan terminologi matematika modern, terutama
untuk analisis matematika, seperti konsep fungsi matematika.
Dia juga dikenal melalui karyanya dalam mekanika, dinamika

fluida, optik, dan astronomi. Dia juga merupakan salah satu matematikawan paling
produktif; hasil karyanya termuat dalam 60–80 jilid kuarto.
7. Rene Descartes (Prancis, 1.596-1.650 M)

Rene Descartes sering disebut sebagai bapak filsafat modern.


Rene Descartes lahir di La Haye Touraine-Prancis dari sebuah
keluarga borjuis. Descartes, kadang dipanggil "Penemu Filsafat
Modern" dan "Bapak Matematika Modern", adalah salah satu
pemikir paling penting dan berpengaruh dalam sejarah barat
modern. Dia menginspirasi generasi filsuf kontemporer dan
setelahnya, membawa mereka untuk membentuk apa yang sekarang kita kenal
sebagai rasionalisme kontinental, sebuah posisi filosofikal pada Eropa abad ke-17
dan 18.
8. Blaise Pascal (Prancis, 1.623-1.662 M)

Blaise Pascal (lahir di Clermont-Ferrand, Perancis, 19


Juni 1623, meninggal di Paris, Perancis, 19 Agustus 1662 pada
umur 39 tahun) berasal dari Perancis. Dia memberi kontribusi
signifikan terhadap matematika dan dunia ilmiah sejak usia yang
sangat muda sebelum beralih ke topik agama dan filsafat setela

konversi dramatis pada usia 31 tahun. Berdasarkan hal ini, Pascal berpendapat bahwa
prosedur yang digunakan dalam geometri itu sempurna, dengan prinsip-prinsip
tertentu diasumsikan dan proposisi lain yang dikembangkan dari mereka.
5. Macam-macam sistem numerasi

 Sistem Numerasi Yunani kuno Attic

Sistem Attic sering disebut system Acrophonic dan system Herodian.


“Acrophonic” maksudnya adalah bahwa simbol bilangan tersebut berasal dari
huruf pertama nama bilangan tersebut.

Menggunakan sifat aditif, contohya :

2879 = 2000 + 500 + 300 + 50 + 20 + 5 + 4

= (2x1000) + 500 + (3x100) + 50 + (2x10) + 5 + (4x1)

Sistem Yunani ini berbasis 10 sistem serupa dengan sebelumnya Mesir


satu (dan bahkan lebih mirip dengan kemudian Romawi sistem), dengan simbol-
simbol untuk 1, 5, 10, 50, 100, 500 dan 1.000 diulangi sebanyak yang diperlukan
untuk mewakili nomor yang diinginkan. Penambahan dilakukan dengan
menjumlahkan secara terpisah simbol (1s, 10s, 100s, dll) dinomor yang akan
ditambahkan, dan perkalian merupakan proses yang melelahkan berdasarkan
doubling berturut (pembagian didasarkan pada kebalikan dari proses ini).
Dilambangkan sederhana, dimana angka satu sampai empat dilambangkan dengan
lambang tongkat, misal : 2 → II

 Sistem Numerasi Yunani kuno Alfabetik

Sejarah perkembangan alfabetik merupakan tulisan tertua dari masyarakat


purba yang telah melahirkan dua jalur proses perkembangan sistem penulisan.
Jalur penulisan Phonetis yang pada akhirnya menjadi tulisan alphabetis adalah
pilihan bagi sistem menulis yang dikembangkan oleh dua pusat peradaban tertua
diKawasan Asia Barat ( Timur Tengah ), yakni Mesir dan Mesopotania.
Sedangkan bangsa Tionghoa di kawasan Timur jauh tetap mempertahankan
sistem perlambangan gambar (pictografis-ideografis) dalam penulisan mereka,
bahkan sampai saat ini. kira-kira tahun 450 SM.
Bangsa Ionia dari Yunani telah mengembangkan suatu sistem angka, yaitu
alphabet Yunani sendiri yang terdiri dari 27 huruf. Bilangan dasar yang mereka
pergunakan adalah 10. Digunakan setelah Sistem Numerasi Yunani kuno attic.

Contoh-contoh:

1. 12 = ι β

2. 21 = κ α

3. 247 = σ μ ς

Untuk menyatakan ribuan, diatas sembilan angka dasar yang pertama


(dari...sampai ...) dibubuhi tanda aksen („) sebagai contoh :

α‟= 1000

ε‟= 5000

Sedangkan kelipatan 10.000 dinyatakan dengan menaruh angka yang


bersangkutan di atas tanda M. Contoh :

5000 = ε”

3567 = γ‟ φ ξ ς

Dibandingkan dengan sistem angka Mesir Purba, maka penulisan dengan


system angka alphabet Yunani ini lebih singkat dan sistematis.
Sebagai contoh untuk penulisan bilangan 500 dalam system angka Mesir
Purba lambang 9 ditulis sampai 5 kali tetapi dalam sistem angka alphabet yunani
telah mempunyai lambang tersendiri yaitu φ.

 Bilangan-Bilangan Prima

Dalam sejarah awal perkembangannya, pengertian bilangan prima adalah


bagian dari himpunan bilangan bulat positif lebih dari 1 dan hanya mempunyai
dua faktor, yaitu 1 dan bilangan itu sendiri. Jika definisinya diperluas menjadi
himpunan bilangan bulat, maka dikenal bilangan prima negatif dan bilangan
prima positif.

Bilangan-bilangan selain bilangan prima disebut bilangan komposit. Cara


yang paling sederhana untuk menentukan bilangan prima dalam suatu rentang
tertentu adalah dengan menggunakan Sieve of Erastosthenes (Saringan
Erastothenes). Bilangan prima dapat disebut sebagai batu pembangun bilangan
bulat positif seperti yang sudah dibuktikan dalam Teorema Fundamental
Aritmetik. Dalam beberapa usaha penemuan yang bertujuan mengkaji hubungan
antar bilangan prima, dikenal pula bilangan prima kembar (twin primes) yang
merupakan pasangan bilangan prima yang memenuhi kaidah p dan p+2 dengan p
adalah bilangan prima. Sebagai contoh, 3 dan 5, 11 dan 13, 29 dan 31.

Sejarah bilangan prima dimulai pada zaman Mesir Kuno dengan


ditemukannya sebuah catatan yang menyatakan penggunaan bilangan prima pada
zaman tersebut. Namun, bilangan prima dan komposit pada saat itu berbeda
dengan bilangan prima dan komposit yang kita kenal sekarang.

Bukti lain permulaan sejarah bilangan prima adalah sebuah catatan


penelitian bilangan prima oleh bangsa Yunani Kuno. Dalam sejarah Yunani Kuno,
Pythagoras (570 SM - 500 SM) terkenal melalui ‘Theorem of Pythagoras’ dan
memunculkan Pythagorean Triples yang sebenarnya sudah ada sejak 1000 tahun
sebelum masa Pythagoras. Sebelumnya, bangsa Babilonia telah mengenal
Pythagorean Triples tersebut dengan nama Babylonian triples. Babylonian Triples
terdapat dalam Plimpton 322 yang diperkirakan berasal dari tahun 1900 SM.

Terdapat perbedaan antara Pythagorean Triples dengan Babylonian


Triples, yaitu :

a. Pada Babylonian Triples disyaratkan bahwa u dan v sebagai generator


2uv, u2-v2 dan u2+v2 yang merupakan ukuran sisi-sisi segitiga siku-
siku.

b. harus relatif prima dan tidak mempunyai faktor prima selain 2, 3 atau
5.

Sebagai contoh : 56, 90 dan 106 adalah Babylonian Triples karena u=9
dan v=5. Contoh lain 28, 45 dan 53 adalah Pythagorean Triples, tetapi
bukan Babylonian Triples karena u=7 dan u memiliki faktor prima 7.

Bilangan prima dalam Rumusan bilangan sempurna terdapat pada karya


Euclid dalam buku IX Elements (300 SM) yang berisi beberapa teorema penting
mengenai bilangan prima, termasuk ketakberhinggaan bilangan prima dan
teorema fundamental aritmatik. Euclid juga memperlihatkan cara Menyusun
sebuah bilangan sempurna (perfect number) dari sebuah bilangan prima Mersenne
yang ditemukan kemudian.

Bilangan prima Mersenne adalah sebuah bilangan prima dengan rumus M n


= 2n - 1. Dalam karya Euclid tersebut, terdapat proporsi bahwa “jika 2n-1 adalah
bilangan prima maka (2n-1)+(2n-1) adalah bilangan sempurna”.

Pada masa itu, bangsa Yunani telah menemukan 4 bilangan sempurna,


yaitu 6, 28, 496 dan 8128. Berkaitan dengan bilangan sempurna, sekitar 2000
tahun kemudian seorang matematikawan, Euler pada tahun 1947 telah mampu
menunjukkan bahwa semua bilangan sempurna adalah genap.
BAB III
PENUTUP

A.    Simpulan
Menurut bahasa kata “matematika” berasal dari kata μάθημα(máthema)
dalam bahasa Yunani yang diartikan sebagai “sains, ilmu pengetahuan, atau
belajar” juga μαθηματικός (mathematikós) yang diartikan sebagai “suka belajar”.

matematika itu adalah bahasa numrik, matematika itu adalah bahasa yang
menghilangkan sifat kabur, majemuk, dan emosional, matematika adalah metode
berpikir logis , matematika adalah saran berpikir, matematika adalah logika pada
masa dewasa , matematika adalah ratunya ilmu dan sekaligus menjadi pelayannya,
matematika adalah sains mengenai kuantitas dan besaran, matematika adalah sains
yang bekerja menarik mkesimpulan-kesimpulan yang perlu, matematika adalah
sains formal yang murni, matematika dalah sains yang memanipulsi simbol,
matematika adalah ilmu tentang bilangan dan ruang, matematika adalah ilmu yang
mempelajari hubungan pola, bentuk dan struktur, matematika adalah imu yang
abstrak dan deduktif.

Seperti yang kita ketahui bahwa matematikawan Yunani menggunakan


penalaran deduktif. Bangsa Yunani menggunakan logika untuk menurunkan
simpulan dari definisi dan aksioma, dan menggunakan kekakuan matematika
untuk membuktikannya.
DAFTAR PUSTAKA

Ngatholilah, Ibnu. 2004. Sejarah Matematika Klasik dan Modern : UAD PRESS

Cuteyz, Zoen. Sejarah Matematika. Tersedia : http://zoen-


cuteyz.blogspot.com/2007/11/sejarah-matematika.html Diakses pada 24 Februari
2015

Anda mungkin juga menyukai