DISUSUN OLEH :
MESY AMELIA (1930026)
RISKI MAHARANI (1930027)
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
1. Sejarah Matematika India
2. Sistem Angka India
3. Sejarah Angka Nol
4. Tokoh Matematika India
5. Penemuan Yang Berhubungan Dengan Matematika Di India
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
India telah memiliki pengetahuan besar mengenai matematika. Angka nol
diciptakan oleh bangsa India kuno. Demikian juga system desimal. Matematika Hindu
atau matematika India dikenal sebagai Sulwa Sutra atau “talidarisloka” (cord of verses).
Ini berkaitan dengan pembangunan altar tempat pemujaan dan upacara korban. Formula
dari Sulwa Sutra sifatnya empirik. Sesungguhnya, dikatakan bahwa Sulwa Sutra
mungkin merupakan pengaruh di belakang perkembangan kemudian dari geometri
Yunani. Semua hal yang datang dari matematika India, angka adalah yang paling
menonjol.
Peradaban terdiri anak benua India adalah Peradaban Lembah Indus yang
mengemuka di antara tahun 2600 dan 1900 SM di daerah aliran Sungai Indus. Kota-
kota mereka teratur secara geometris, tetapi dokumen matematika yang masih terawat
dari peradaban ini belum ditemukan.
Peradaban Lembah Sungai Indus, 2800 SM–1800 SM, merupakan sebuah
peradaban kuno yang hidup sepanjang Sungai Indus dan Sungai Ghaggar-Hakra yang
sekarang Pakistan dan India Barat. Peradaban ini sering juga disebut sebagai Peradaban
Harappa Lembah Indus, karena kota penggalian pertamanya disebut Harappa, atau juga
Peradaban Indus Sarasvati karena Sungai Sarasvati yang mungkin kering pada akhir
1900 SM. Pemusatan terbesar dari Lembah Indus berada di timur Indus, dekat wilayah
yang dulunya merupakan Sungai Sarasvati kuno yang pernah mengalir.
Matematika Vedanta dimulakan di India sejak ZamanBesi. Shatapatha
Brahmana (kira-kira abad ke-9 SM), menghampiri nilai π, dan Sulba Sutras (kira-kira
800–500 SM) yang merupakan tulisan-tulisan geometri yang menggunakan bilangan
irasional, bilangan prima, aturan tiga dan akar kubik; menghitung akar kuadrat dari 2
sampai sebagian dari seratus ribuan; memberikan metode konstruksi lingkaran
yang luasnya menghampiri persegi yang diberikan, menyelesaikan persamaan linear
dan kuadrat, mengembangkan tripel Pythagoras secara aljabar, dan memberikan
pernyataan dan bukti numerik untuk teorema Pythagoras.
Rumus itu sekarang ada di Pakistan tetapi ini masih termasuk dalam bahasan
kita “Indian Matematic” yang pada makalah ini menunjukan pada perkembangan
matematika di bagian India. Peradaban India berdasarkan pada dua kota tersebut dan
juga pada lebih dari 100 kota kecil dan desa-desa. Peradaban ini dimulai sekitar 2500
tahun sebelum masehi dan berjalan sampai 1700 sebelum masehi atau berikutnya.
Orang-orang telah menulis dan menggunakan tulisan beraksara berkisar 5090 karakter
yang beberapa telah diakui dapat ditafsirkan, tetapi jauh dari kejelasan, ini adalah
masalahnya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah perkembangan matematika India?
2. Bagaimana sistem angka Matematika India?
3. Bagaimana sejarah Angka Nol Matematika India?
4. Apa saja penemuan yang berhubungan dengan Matematika di India?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui sejarah perkembangan Matematika India.
2. Untuk mengetahui sistem angka Matematika India.
3. Untuk mengetahui sejarah angka Nol Matematika India.
4. Untuk mengetahui penemuan yang berhubungan dengan Matematika di India.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Sejarah Matematika India
Bila dikatakan matematika Hindu atau matematika India, nama yang akan muncul
adalah nama Ramanujam (ahli matematika India abad 20 yang diakui dunia, pen), manusia
yang mengetahui ketidak-terbatasan. Tapi jauh sebelum Ramanujam, jauh sebelum orang
Arab (orang Arab mengambil matematika Hindu ketika mereka menyerbu India pada tahun
712. Dari Arab ilmu ini kemudian menyebar ke Eropa Barat), India telah memiliki
pengetahuan besar mengenai matematika. Angka nol diciptakan oleh bangsa India kuno.
Demikian juga sistem desimal. Matematika Hindu atau matematika India dikenal sebagai
Sulwa Sutra, Atau “tali dari sloka” (cord of verses). Ini berkaitan dengan pembangunan
altar tempat pemujaan dan upacara korban. Formula dari Sulwa Sutra sifatnya empirik.
Sesungguhnya, dikatakan bahwa Sulwa Sutra mungkin merupakan pengaruh di belakanag
perkembangan kemudian dari geometri Yunani. Semua hal yang datang dari matematika
India, angka nol adalah yang paling menonjol.
Pada tahun 550 bangsa Hindu menemukan bilangan nol dan penulisan sistem letak
untuk bilangan.Angka India atau Argam Hindiyyah dimulai satu tempat kosong untuk
angka nol, ini terbukti telah dituliskan posisi itu pada Kitab Injil orang India. Para ahli
matematika India telah lama menemukan bilangan nol, tetapi belum ada simbolnya.
Kemudian Arybrata menyebut bilangan nol dengan kata “kha”. Aryabrata telah
memasukkan nol dalam sistem perhitungan bukan sekedar tempat kosong.Konsep bilangan
nol menggunakan satu tempat kosong di dalam pengaturan bentuk tabel telah dikenal dan
digunakan di India dari abad ke-6. Naskah tertua yang diketahui menggunakan nol adalah
karaya Jain dari India yang berjudul Lokavibhaaga, berangka tahun 458. Penggunaan
simbol nol oleh orang India yang pasti adalah di Gwalior Tablet Stone pada tahun 876.
Dokumen tersebut tercetak pada lempengan tenbaga dengan simbol “o” kecil tercetak di
situ. Ensiklopedi Britanica mengatakan “Literatur Hindu membuktikan bahwa bilangan nol
mungkin telah dikenal di depan kelahiran Kristus, tetapi tidak ada catatan yang ditemukan
dengan simbol seperti itu di depan abad ke9. Ide-ide brilian dari matematikawan India
selanjutnya dipelajari oleh matematikawan Muslim dan Arab. Hal ini terjadi pada tahap-
rahap awal ketika matematikawan Al-Khawarizmi meneliti sistem perhitungan Hindu
(India) yang menggambarkan sistem nilai tempat dari bilangan yang melibatkan bilangan 0,
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9. Al-Khawarizmi adalah yang pertama kali memperkenalkan
penggunaan bilangan nol sebagai nilai tempat dalam basis sepuluh. Sistem ini disebut
Sebagai Sistem Bilangan Desimal.
Peradaban terdini anak benua India adalah Peradaban Lembah Indus yang
mengemukan di antara tahun 2600 dan 1900 SM di daerah aliran Sungai Indus. Kota-kota
mereka teratur secara geometris, tetapi dokumen matematika yang masih terawat dari
peradaban ini belum ditemukan.
A. Angka Brahmi
Angka Brahmi ditemukan pada prasasti di gua dan kuil di daerah dekat Poona,
Bombay dan Uttar Pradesh, prasasti yang berbeda, berbeda pula bentuk simbolnya.
Angka Brahmi sudah digunakan lebih lama sampai abad 4M.
Ada beberapa teori angka yang dikedepankan oleh para ahli sejarah melalui
banyak tulisan mengenai asal-usul angka Brahmi, yaitu :
Angka Brahmi berasal dari kebudayaan sungai Indus sekitar 2000 SM.
Angka Brahmi berasal dari angka Aramaen.
Angka Brahmi berasal dari abjad Karoshthi.
Angka Brahmi berasal dari abjad Brahmi.
Angka Brahmi berasal dari sistem angka dari abjad yang pertama, seperti
halnya Panini.
Angka Brahmi berasal dari abjad Mesir
B. Angka Gupta
Periode Gupta adalah selama dinasti Gupta memerintah sampai ke
Magadha di timur laut India yang dimulai sejak awal abad 4 M sampai abad
6 M. Angka Gupta dibangun dari angka Brahmi yang tersebar luas oleh
kerajaan Gupta.
C. Angka Nagari
Angka Nagari sering disebut-sebut oleh Al-Biruni sebagai “kebanyakan
bilangan” karena banyak dikirim ke dalam dunia Arab. Angka Nagari yang
sering juga disebut angka Devanagari. Angka India menyebar kebagian
dunia antara abad 7 sampai 16 M dan sudah menyebar sampai di Eropa
diakhir abad 5 M.
Nomor Hindi dari 0 sampai 10 juta angka, angka yang tertulis dalam
alfabet Devanagari dan transliterasi. Perhatikan bahwa unit untuk jumlah
yang sangat besar tidak ditemukan dalam bahasa Inggris: लाख (lakh) =
seratus ribu, dan करोड़ (karoṛ) = sepuluh juta. Unit-unit ini juga digunakan
dalam bahasa Inggris India.
२१ इक्कीस Ikkīs 21
२२ बाईस Bāīs 22
२३ ते ईस Tēīs 23
२४ चौबीस Chaubīs 24
२५ पच्चीस Paccīs 25
२६ छब्बीस Chabbī 26 Berdasarkan angka-
angka yang
२७ सत्ताईस Sattāīs 27
ditemukan di India
२८ अट्ठाईस aṭṭhāīs 28 kita dapat
mengetahui
२९ उनतीस Unatīs 29 perkembangan
३० तीस Tīs 30 sistem angka India
yaitu dari angka
३१ इकतीस Ikatīs 31 Brahmi menuju
३२ बत्तीस Battīs 32 angka Gupta
kemudian kedalam
३३ तैं तीस taiṃtīs 33 angka Nagari dan
selanjutnya angka-
३४ चौंतीस cauṃtīs 34
angka India tersebut
३५ पैं तीस paiṃtīs 35 dikembangkan di
bangsa Arab dan
३६ छत्तीस Chattīs 36
beerkembang
३७ सैं तीस saiṃtīs 37 menjadi angka
modern yang kita
३८ अड़तीस aṛatīs 38 gunakan sekarang
३९ उनतालीस Unatālīs 39 ini.
b. Madhava
Madhava dari Sangamagrama (lahir
dengan nama Irinjaatappilly Madhava
Namboodiri) (1350–1425) adalah
matematikawan dan astronom India dari
kota Irinjalakkuda (dekat Cochin, Kerala,
India). Ia merupakan pendiri sekolah
astronomi dan matematika Kerala.
Mādhava dianggap sebagai salah satu
matematikawan astronom terbesar pada
abad pertengahan, dan telah
menyumbangkan kontribusi dalam deret takhingga, kalkulus, trigonometri, geometri
dan aljabar.
Karya Madhava diduga dikirim ke Eropa melalui misionaris-misionaris Yesuit
dan pedagang yang aktif disekitar pelabuhan Kochi, sehingga memberikan
pengaruh terhadap perkembangan kalkulus di Eropa.
Πr =4r –(4r)/3+(4r)/s
Karya Madhava yang memberikan suatu urutan untuk π diterjemahkan kedalam
bahasa matematika modern,dibaca. Pada abad ke-14, Madhava dari Sangamagrama
menemukan rumus Leibniz untuk pi, dan, menggunakan 21 suku, untuk menghitung
nilai π sebagai berikut 3,14159265359
c. Aryabhata (abad ke-499)
Aryabhata adalah matematikawan dan
astronom India yang lahir pada tahun 475
M dan meninggal pada tahun 550 M. Dia
hidup di zaman yang sulit untuk
mengembangkan matematika. Bahkan,
pada masa itu dia merupakan satu-satunya
orang yang menemukan rumus-rumus
matematika sebelum lahirnya ahli-ahli
matematika pada masa modern kini.
Pada tahun 499 M, saat usianya baru 23
tahun ia sudah berhasil membuat sebuah karya besar. Karyanya itu adalah sebuah
Kitab yang ia beri judul mirip dengan namanya yakni Aryabhatiya. Kitab ini begitu
populer karena didalamnya ia memperkenalkan fungsi versinus, menghasilkan tabel
trigonometri India pertama tentang sinus, mengembangkan teknik-teknik algoritma
aljabar, infinitesimal, dan persamaan diferensial, serta memperoleh solusi seluruh
bilangan untuk persamaan linear oleh sebuah metode yang setara dengan metode
modern. Tak hanya matematika, di dalam kitab ini ia juga menuliskan perhitungan
astronomi yang akurat berdasarkan sistem heliosentrisgravitasi. Saking populernya,
kitab ini diterjemahkan kedalam bahasa Arab pada abad ke-8 M, dan kemudian
dalam bahasa Latin pada abad ke-13 M.
Penemuannya yang lain dalam matematika adalah penemuan rumus π (phi). Ia
memberikan nilai π yang bersesuaian dengan 62832/20000 = 3,1416. Ia juga
membuat rumus untuk menemukan luas segitiga, lingkaran, dll. Dalam rumus
lingkaran, ia membuat peraturan yang menyatakan komponen utama pemecahan
keliling sebuah lingkaran ada pada diameternya.
d. Surya Siddhanta (kira-kira abad ke-400 SM)
Surya Siddhanta memperkenalkan
fungsi trigonometri sinus, kosinus, dan
balikan sinus, dan meletakkan aturan-
aturan yang menentukan gerak sejati
benda-benda langit, yang bersesuaian
dengan posisi mereka sebenarnya di
langit. Daur waktu kosmologi dijelaskan
di dalam tulisan itu, yang merupakan
salinan dari karya terdahulu, bersesuaian dengan rata-rata tahun siderik
365,2563627 hari, yang hanya 1,4 detik lebih panjang daripada nilai modern sebesar
365,25636305 hari. Karya ini diterjemahkan ke dalam bahasa Arab dan bahasa
Latin pada Zaman Pertengahan.
Surya Siddhanta adalah salah satu buku astronomi terawal India, meskipun
karya tersebut dalam bentuk yang kita kenal sekarang berasal dari sekitar setelah
tahun 400 M. Dalam Siddhanta terdapat peraturan-peraturan yang menjelaskan
pergerakan benda-benda angkasa yang sesuai dengan letak asli mereka di langit.
Tidak diketahui siapa penulis Siddhanta atau kapan buku ini pertama kali disusun,
namun umumnya versi-versi yang ditemukan berasal dari sekitar abad ke-4.
Matematikawan dan astronom India dari periode-periode selanjutnya, misalnya
Aryabhata merujuk kepada naskah ini, sementara terjemahan-terjemahan dalam
bahasa Arab dan Latin kelak menjadi berpengaruh di Timur Tengah dan Eropa.
e. Aryabhata (abad ke-499)
Aryabhata adalah matematikawan dan
astronom India yang lahir pada tahun 475
M dan meninggal pada tahun 550 M. Dia
hidup di zaman yang sulit untuk
mengembangkan matematika. Bahkan, pada
masa itu dia merupakan satu-satunya orang
yang menemukan rumus-rumus matematika
sebelum lahirnya ahli-ahli matematika pada
masa modern kini.
Pada tahun 499 M, saat usianya baru 23
tahun ia sudah berhasil membuat sebuah
karya besar. Karyanya itu adalah sebuah Kitab yang ia beri judul mirip dengan
namanya yakni Aryabhatiya. Kitab ini begitu populer karena didalamnya ia
memperkenalkan fungsi versinus, menghasilkan tabel trigonometri India pertama
tentang sinus, mengembangkan teknik-teknik algoritma aljabar, infinitesimal, dan
persamaan diferensial, serta memperoleh solusi seluruh bilangan untuk persamaan
linear oleh sebuah metode yang setara dengan metode modern.
Tak hanya matematika, di dalam kitab ini ia juga menuliskan perhitungan
astronomi yang akurat berdasarkan sistem heliosentrisgravitasi. Saking populernya,
kitab ini diterjemahkan kedalam bahasa Arab pada abad ke-8 M, dan kemudian
dalam bahasa Latin pada abad ke-13 M.
Penemuannya yang lain dalam matematika adalah penemuan rumus π (phi). Ia
memberikan nilai π yang bersesuaian dengan 62832/20000 = 3,1416. Ia juga
membuat rumus untuk menemukan luas segitiga, lingkaran, dll. Dalam rumus
lingkaran, ia membuat peraturan yang menyatakan komponen utama pemecahan
keliling sebuah lingkaran ada pada diameternya.
f. Bhaskara
Bhaskara adalah ahli matematika India yang
terkenal pada abad kedua belas. Karya-
karyanya yaitu memberikan penyelesaian umum terhadap persamaan pell (john pell,
1611-1685). Karya bhaskara yang paling terkenal adalah “lilavati” (si cantik). Yang
merupakan kumpulan dari problem-problem matematika dari Brahmagupta, dll dan
kemudian ditambah dengan problem-problem hasil obsevasinya sendiri.
g. Srinivoso ramanujan (1887-1920)
Srinivoso ramanujan juga merupakan salah
seorang genius Hindu pada abad kedua
puluh, terutama dalam aljabar dan aritmatika.
Yang mengesankan dari ramujan ini adalah
tentang kecepatan daya pikirannya, ia
mengatakan bahwa “angka 1729 merupakan
angka yang paling kecil yang menyatakan
jumlah dua pangkat tiga”.
h. Pingala
Pingala (kira-kira abad ke-3 sampai abad pertama SM) di dalam risalahnya
prosody menggunakan alat yang bersesuaian dengan sistem bilangan biner.
Pembahasannya tentang kombinatorika meter bersesuaian dengan versi dasar dari
teorema binomial. Karya Pingala juga berisi gagasan dasar tentang bilangan
Fibonacci (yang disebut mātrāmeru).
i. Panini
(kira-kira abad ke-5 SM) yang merumuskan aturan-aturan tata bahasa Sanskerta.
Notasi yang dia gunakan sama dengan notasi matematika modern, dan
menggunakan aturan-aturan meta, transformasi, dan rekursi.
BAB I11
PENUTUP
A. KESIMPULAN
a. 25
Matematika Hindu atau matematika India dikenal sebagai Sulwa Sutra
atau “tali dari sloka” (cord of verses). Semua hal yang datang dari matematika
India, Angka India atau Argam Hindiyyah dimulai satu tempat kosong untuk
angka nol. Para ahli matematika India telah lama menemukan bilangan nol, tetapi
belum ada simbolnya. Kemudian Arybrata menyebut bilangan nol dengan kata
“kha”. Dokumen tersebut tercetak pada lempengan tenbaga dengan simbol “o”
kecil tercetak di situ. Ensiklopedi Britanica.
B. SARAN
Diharapkan materi ini bermanfaat untuk masyarakat terutama mahasiswa
untuk menambah pengetahuan tentang sejarah perkembangan matematika dan
tokoh-tokoh matematika India.
DAFTAR PUSTAKA
http://emmasalim.blogspot.co.id/2013/09/makalah-matematika-india-sejarah-
math.html
http://blognya-rinakhairina.blogspot.co.id/2013/11/sejarah-matematika-india.html
http://sejarahmatematika1.blogspot.co.id/2015/04/sejarah-matematika-india-
kuno.html
http://sejarahmatematika1.blogspot.co.id/2015/04/sejarah-matematika-india-
kuno.html
http://fitrirahmiku.blogspot.co.id/2013/04/makalah-sejarah-matematika-
sejarah.html
https://nugrohodimasadi.wordpress.com/2014/04/11/indian-numeral/
DAFTAR PUSTAKA
https://pdfcookie.com/documents/makalah-sejarah-matematika-india-dvm1o1og08vy
http://devimeiyanti.blogspot.com/2015/04/v-behaviorurldefaultvmlo.html
http://blognya-rinakhairina.blogspot.com/2013/11/sejarah-matematika-india.html
https://reskinamath.wordpress.com/2018/05/01/biografi-tokoh-matematika-india-hindu/