Anda di halaman 1dari 20

SEJARAH MATEMATIKA MESIR KUNO DAN INDIA

Makalah ini Diajukan untuk Memenuhi Tugas Sejarah Matematika

Prodi Tadris Matematika

Dosen Pembimbing : Danial,S.Pd., M.Pd

DISUSUN OLEH :

DAVID ADRIAN FACHREZI DEREK

190109017

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM MUHAMMADIYAH

TAHUN AKADEMIK 2019/2020

i
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kitananti-natikan syafa’atnya di
akhiratnanti.

Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu untuk
menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Sejarah Matematika Mesir Kuno dan
India”.

Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya.Untuk itu, kami
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat.Terima kasih.

Sinjai, 4 Oktober 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................. ii

Daftar Isi........................................................................................................... iii

BAB I Pendahuluan ......................................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .............................................................................. 2

C. Tujuan........................................................................... ..................... 2

BAB II Pembahasan.......................................................................................... 3

A. Sejarah Matematika . ......................................................................... . 3

B. Sejarah Matematika Mesir Kuno ....................................................... . 4

C. Sejarah Matematika India .................................................................. . 13

BAB III Penutup .............................................................................................. 16

A. Kesimpulan ........................................................................................ 16
B. Saran .................................................................................................. 16

Daftar Pustaka .................................................................................................. 17

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan
teknologi modern,mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu dan
mengembangkan daya pikirmanusia. Obyek-obyek matematika bersifat sosial,
kultural, historis. Artinya bahwa matematika dan pembelajaranya merupakan
milik bersama seluruh umat. Betapapun primitifnya masyarakat, matematika
adalah bagian dari kebudayaanya (meski dalam bentukyang sederhana).
Sejarah matematika adalah penyelidikan terhadap asal mula penemuan di
dalam matematikadan sedikit perkembanganya, penyelidikan terhadap metode
dan notasi matematika dimasa silam. Matematika seperti halnyaaspek
kehidupan manusia lainnya,memiliki sisi yang tidak terpisahkan yaitu sejarah.
Sejarah matematika terbentangdari sekitar 18000 SM hingga kini serta
memuat sumbangan dari ribuan tokoh matematika. Sejarah matematika
menampilkan bagian matematika yang berkaitan dengan perkembangan
matematika hingga menemukan bentuknya sekarang ini, yang terekam dalam
kebudayaan besar Mesopotamia, Mesir kuno, Yunani kuno, India kuno,
Cinakuno, Arab kuno, Persia, dan Eropa kuno, serta zaman modern yang
sebagian besar terpusat diEropa. Penggunaan terkuno matematika adalah di
dalam perdagangan, pengukuran tanah, pelukisan, dan pola-pola penenunan
dan pencatatan waktu dan tidak pernah berkembang luashingga tahun 3000
SM ke muka ketika orang Babilonia dan Mesir Kuno mulai menggunakan
aritmetika, aljabar, dan geometri untuk penghitungan pajak dan urusan
keuangan lainnya, bangunan dan konstruksi, dan astronomi. Melihat dalam
matematika itu “diciptakan” oleh manusia terdahulu, maka ini memberi

1
pengetahuan bagi paradigma pembelajaran yang bersifat konstruktifisme.
Oleh karena itu kami ingin menjelaskan sejarah matematika yang ditinjau dari
topik materi dan horison waktu, dimana bertujuan untuk menunjukan proses
waktu sejarah matematika itu berjalan hingga menghasilkan beberapa temuan
teori atau ilmu matematika yang kita kenal hingga saat ini.

B. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah dari makalah ini yaitu :
1. Apa itu Sejarah Matematika?
2. Bagaimana Sejarah Matematika Mesir Kuno?
3. Bagaimana Sejarah Matematika India?

C. TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penulisan makalah ini adalah :
1. Mengetahui maksud dari Sejarah Matematika
2. Mengetahui Sejarah Matematika Mesir Kuno
3. Mengetahui Sejarah Matematika India

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. SEJARAH MATEMATIKA

Cabang pengkajian yang dikenal sebagai sejarah matematika adalah penyelidikan


terhadap asal mula penemuan di dalam matematika dan sedikit perluasannya,
penyelidikan terhadap metode dan notasi matematika pada masa silam.

Sebelum zaman modern dan penyebaran ilmu pengetahuan ke seluruh dunia,


contoh-contoh tertulis dari pengembangan matematika telah mengalami kemilau
hanya di beberapa tempat. Tulisan matematika terkuno yang telah ditemukan adalah
Plimpton 322 (matematika Babilonia sekitar 1900 SM), Lembaran Matematika Rhind
(Matematika Mesir sekitar 2000-1800 SM) dan Lembaran Matematika Moskwa
(matematika Mesir sekitar 1890 SM). Semua tulisan itu membahas teorema yang
umum dikenal sebagai teorema Pythagoras, yang tampaknya menjadi pengembangan
matematika tertua dan paling tersebar luas setelah aritmetika dasar dan geometri.

Sumbangan matematikawan Yunani memurnikan metode-metode (khususnya


melalui pengenalan penalaran deduktif dan kekakuan matematika di dalam
pembuktian matematika) dan perluasan pokok bahasan matematika. Kata
"matematika" itu sendiri diturunkan dari kata Yunani kuno, μάθημα (mathema), yang
berarti "mata pelajaran". Matematika Cina membuat sumbangan dini, termasuk notasi
posisional. Sistem bilangan Hindu-Arab dan aturan penggunaan operasinya,
digunakan hingga kini, mungkin dikembangakan melalui kuliah pada milenium
pertama Masehi di dalam matematika India dan telah diteruskan ke Barat melalui
matematika Islam. Matematika Islam, pada gilirannya, mengembangkan dan
memperluas pengetahuan matematika ke peradaban ini. Banyak naskah berbahasa
Yunani dan Arab tentang matematika kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa

3
Latin, yang mengarah pada pengembangan matematika lebih jauh lagi di Zaman
Pertengahan Eropa.

Dari zaman kuno melalui Zaman Pertengahan, ledakan kreativitas matematika


seringkali diikuti oleh abad-abad kemandekan. Bermula pada abad Renaisans Italia
pada abad ke-16, pengembangan matematika baru,berinteraksi dengan penemuan
ilmiah baru, dibuat pada pertumbuhan eksponensial yang berlanjut hingga kini.1

B. SEJARAH MATEMATIKA MESIR KUNO

Sejarah mengatakan bahwa matematika berasal dari Mesir adalah gagasan


Aristoteles dalam bukunya yang berjudul Metapysics yang menyebutkan bahwa
“sains-sains matematis berasal dari kawasan Mesir, karena di sana kaum yang sekelas
pendeta memiliki waktu luang yang cukup.”

Pandangan Proclus (410-485 S.M.), seorang pengamat ahli dari Yunani, dalam
Commentary on the First Book of Euclid’s Elements adalah bahwa sebagian besar
catatan sejarah mengatakan geometri adalah ilmu yang pertama ditemukan di Mesir.
Ilmu ini berasal dari perngukuran luas tanah. Hal ini sangat penting mengingat sungai
Nil yang setiap tahun meluap akan menghapus batas-batas tanah.

Dari pendapat dia atas dapat disimpulkan bahwa matematika di Mesir muncul
akibat kebutuhan-kebutuhan praktis. Peradaban Mesir yang terdapat di sepanjang
sungai Nil yang setiap tahun banjir, menyebabkan lahan bertambah atau berkurang.
Aturan geometri sederhana dipakai untuk menentukan batas-batas ladang dan daya
tampung lumbung. Selain itu, peradaban Mesir membutuhkan aritematika sederhana
untuk melakukan transaksi perdagangan, pemungutan pajak oleh pemerintah,
mengitung bunga pinjaman, gaji, serta penyusunan kalender kerja.

Sejarah penemuan matematika Mesir kuno adalah pada saat invasi Napoleon
ke Mesir pada tahun 1798. Ketika pasukan Napoleon kalah oleh armada Inggris dan

1
https://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_matematika (diakses pada 5 Oktober 2019,pukul 09.30)

4
memutuskan untuk meneliti tiap aspek kehidupan bangsa Mesir pada masa kuno dan
zaman modern. Bersama dengan 167 ilmuwan termasuk dua matematikawan yaitu
Gaspard Monge dan Jean-Baptise Fourier, mereka menghasilkan sebuah karya
monumental yang berjudul Déscription de I’Egypte.2

a. Papirus
Bangsa Mesir Kuno telah mengenal alat tulis sederhana menyerupai kertas yang
disebut papyrus. Mereka membuat tulisan berbentuk gambar-gambar dengan
menggunakan sejenis pena sengan tinta berwarna hitam atau merah. Tulisan Mesir
Kuno sering diesebut tulisan Hieroglif, dan tulisan ini ditemukan dalam bentuk
gambar pada papyrus ataupun guratan pada batu atau potongan kayu.Tulisan Mesir
Kuno diperkirakan berkembang pada tahun 3400 S.M. Tulisan pada zaman mesir ini
ditulis dari kata papu yaitu semacam tanaman.Sistem Numerasi Mesir Mesir Kuno
bersifat aditif, dimana nilai suatu bilangan merupakan hasil penjumlahan nilai-nilai
lambang-lambangnya.

b. Sistem Bilangan Hieroglif


Orang Mesir memiliki system penulisan yang didasarkan pada hieroglif dari sekitar
3000 SM. Hieroglif adalah gambar kecil yang mewakili kata-kata.
Sangat mudah untuk melihat bagaimana mereka akan menunjukkan kata “burung”
oleh gambar burung kecil tetapi tanpa pengembangan lebih lanjut, system
tulisan ini tidak bisa mewakili banyak kata. Masalah ini diadopsi oleh orang
Mesir kuno adalah dengan berbicara menggunakan kata-kata. Misalnya,
untuk menggambarkan dengan kalimat “Aku mendengar anjing menggonggong”
mungkin diwakili oleh: ”Mata”, “telinga”, “kulitpohon” + “kepalamahkota”,
“anjing”. Simbol yang sama mungkin berarti sesuatu yang berbeda dalam konteks
yang berbeda, jadi “mata” mungkin berarti “melihat” sementara “telinga”
mungkin berarti “suara”. Orang Mesir memiliki system bilangan basis 10 hieroglif.
Dengan ini berarti bahwa merekamemiliki symbol terpisah untuk satuan, puluhan,
ratusan, ribuan, puluhribuan, ratusribuan, dan jutaan.

2
Wahyu Purnama dkk,Sejarah Dan Filsafat Matematika(Jakarta:Kementrian Pendidikan Dan
Kebudayaan,2018)h.14

5
Berikut ini adalah angka hieroglif :
Misalnya untuk membuat bilangan 276, ada lima belas simbol yang
diperlukan: dua simbol “ratusan”,tujuh simbol “puluhan”, dan enam simbol “satuan”.
Bilangan tersebut di perlihatkan sebagai berikut :
276 dalam hieroglyphs

Contoh tulisan bilangan 276 dalam hieroglif terlihat pada batu ukiran dari
Karnak, berasal dari sekitar 1500 SM, dan sekarang berada dipamerkan di Louvre,
Paris.
Dapat dilihat bahwa menambahkan angka hieroglif itu mudah.Salah satunya
adalah menggantikan sepuluh symbol oleh symbol tunggal yang nilainya lebih tinggi
diatasnya.Pecahan untuk orang Mesir kuno terbatas pada pecahan tunggal (dengan
pengecualian dari yang sering kali digunakan 2/3 dan kurang sering digunakan 3/4).
Sebuah pecahan tunggal adalah bentuk 1/n dimana n adalah bilangan bulat dan ini
diwakili dalam angka hieroglif dengan menempatkan simbol yang mewakili sebuah
“mulut”, yang berarti “bagian”, di atas nomor tersebut.
Berikut adalah beberapa contoh:

Perhatikan bahwa ketika bilangan yang mengandung terlalu banyak simbol


“bagian”, ditempatkan di atas bilangan bulat, seperti dalam 1/249 , maka simbol
“bagian” ditempatkan di atas “bagian pertama” bilangan. Symbol diletakkan di atas
bagian pertama karena bilangan ini dibaca dari kanan ke kiri.

6
Dalam menuliskan bilangan, susunan decimal terbesar ditulis lebih dahulu.
Bilangan ditulis dari kanan ke kiri:
Missal 46.206

c. Sistem Bilangan Hieratic


Selama Kerajaan Baru masalah matematis disebutkan pada Papyrus Anastasi 1,
dan Wilbour Papyrus dari waktu Ramesses III mencatat pengukuran lahan.Angka
hieroglif agak berbeda dalam periode yang berbeda, namun secara umum
mempunyai style serupa. Sistem bilangan lain yang digunakan orang Mesir setelah
penemuan tulisan di papirus, terdiri dari angka hieratic.
Angka ini memungkinkan bilangan ditulis dalam bentuk yang jauh lebih rapi dari
sebelumnya saat menggunakan sistem yang membutuhkan lebih banyak simbol yang
harus dihafal. Ada symbol terpisah untuk ;
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9,
10, 20, 30, 40, 50, 60, 70, 80, 90,
100, 200, 300, 400, 500, 600, 700, 800, 900,
1000, 2000, 3000, 4000, 5000, 6000, 7000, 8000, 9000

Berikut adalah versi dari angka hieratic:

7
Sistem bilangan ini dapat dibentuk dari beberapa simbol.Angka 9999 hanya
memiliki 4 simbol hieratic sebagai pengganti 36 hieroglif.Salah satu perbedaan utama
antara angka keramat dan system bilangan kita adalah angka keramat tidak
membentuk system posisi sehingga angka tertentu dapat ditulis dalam urutan apapun.
Berikut ini adalah salah satu cara orang Mesir menulis 2765 dalam angka
hieratic.

Berikut ini adalah cara kedua menulis 2765 dalam angka hieratic dengan
urutan terbalik

8
d. Penjumlahan Dalam Sistem Bilangan Mesir

e. Perkalian Dalam Sistem Bilangan Mesir


Matematika papyrus Rhind adalah salinan dari sebuah rata rata krja sebelumnya,
Matematika papyrus rhind disalin dari seseorang penulis yang bernama Ahmose
ditahun 1650 SM. Dimana pada waktu itu, Joseph menjadi gurbenur di mesir.
Alexander Henry Rhind memperolehnya di luxor, Mesir ditahun 1858 dan kemudian
membelinya dimuseum inggris pada tahun 1865.
Matematika Rhind papyrus diperkenalkan dengan menjanjikan pembaca melalui
kalimat berikut, “ Dengan mempelajari semua hal yang baik, semua wawasan akan
tetap ada dan pengetahuan dari rahasia yang tersembunyi, akan terungkap. Pada
faktanya, hal ini merupakan deretan pemecahan masalah matematika dasar, sebuah
garis besar houm untuk penulis yang bercita cita tinggi, Penulis tersebut harus dapat
menghitung dengan pasti berap banyak batu bata yang dibutuhkan untuk membangun
jalan dengan kemiringan tertentu dan berapa banyak papan roti yang dibutuhkan
untuk memberi makan budak pekerja dan sebagainya.
Jauh sebelum kalkulator atau bahkan matematika modern, orang Mesir telah
menemukan cara jitu menentukan jumlah bilangan besar dengan cepat.Pada umunya,
cara ini menggunakan 2 kolom, tiap kolom diawali oleh salah satu pengali. Isi
dikolom pertama adalh dikalikan 2, sementara itu, isi dikolom kedua adalah dibagi 2
(dengan mengurangi 1 terlebih dahulu pada angka ganjil).Yang berangka ganjil, di
tambahkan (metode ini bekerja karena isi yang berupa angka ganjil di kolom kedua
sesuai dengan isi di kolom pertama dalam skala 2 pada pengali kedua).
Misalnya, Anda punya soal : 13 x 12 =?Pada selembar kertas, buatlah garis untuk
memisahkan dua kolom. Isi kolom ke bawah di sebelah kiri, dimulai dengan nomor
1.Gandakan dan tulis 2 dibawahnya, lalu gandakan 2 itu sehingga mendapatkan angka
4, dan seterusnya.Isilah kolom di bawah kanan, tulislah nomor yang ingin anda
kalikan (dalam hal ini, adalah 12). Dibawah 12, gandakan dan tulis 24. Gandakan lagi
24 dan tulis 48, dan seterusnya.
Kolom Anda akan terlihat seperti ini:

9
Sekarang cari angka di kolom kiri yang kalau ditambahkan akan
menghasilkan angka pertama yang ingin dikalikan (dalam soal ini, 13). Angka
1+4+8=13, lalu garisbawahi nomor di kolom kanan diseberang nomor ini.Tambahkan
angka ini (12+48+96) dan kamu dapat mendapatkan 156, yang adalah jawaban tepat
dari 13 x 12.
Contoh lain: 38 x 251 =?

Kita melihat bahwa angka 2 + 4 + 32 = 38.Garis bawahi nomor di kolom


kanan seberang nomor ini. Tambahkan angka ini (502 + 1.004 + 8.032) dan kita akan
mendapatkan 9.538, jumlah yang tepat untuk 38 x 251.

f. Pembagian Dalam Sistem Bilangan Mesir


Misalnya untuk 98/7
Untuk kasus ini, akan difikirkan 7 kali suatu bilangan akan menghasilkan 98
1 7
2* 14*
4* 28*
8* 56*
2 + 4 + 8 = 14 14 + 28 + 56 = 98

Pasangan bilangan di kolom sebelah kiri dijumlahkan untuk mendapatkan hasil


bagi.
Jadi, jawabannya adalah 14.

10
98 = 14 + 28 + 56 = 7(2 + 4 + 8) = 7 x 14

g. Menghitung Volum Limas


Satu satunya sumber informasi dalam matematika Mesir Kuno adalah
matematika moskow Papyrus dan matematika Rhind papyrus, Matematika moskow
Papyrus telah tercatat sejak tahu 1850 SM, Sewaktu Abraham V.S
Golenishchev memperolehnya di tahun 1893 dan membawanya ke Moskow.
Permasalahan yang paling menarik dari matematika Papirus Moskow adalah
masalah mengenai perhitungan volume dari sebuah limas, dengan menggunakan
rumus yang benar, limas adalah sebuah piramida dengan potongan yang sama pada
puncaknya. Jika limas tersebut adalah limas dengan alas persegi dan sisi alasnya
adalah a dan garis yang menghubungkan alas dengan puncak limas adalah sisi b dan
jika tingginya adalah h , mereka orang orang mesir kuno menyatakan volume dari
limas adalah : h (a2+ ab + b2)
Catatan, Jika b=0, kita akan menyatakan rumus volume piramida dengan alas
persegi yaitu a2x h
Kita, tidak tahu bagaimana orang orang mesir menemukan rumus ini, mungkin
dengan hanya mencoba coba dan seatu kesalahan
.
h. Perhitungan Waktu Bangsa Mesir Kuno
Pada sekitar tahun 1500 SM, orang-orang Mesir kuno menggunakan sistem
bilangan berbasis 12, dan mereka mengembangkan sebuah sistem jam matahari
berbentuk seperti huruf T yang diletakkan di atas tanah dan membagi waktu antara
matahari terbit dan tenggelam ke dalam 12 bagian.
Para ahli sejarah berpendapat, orang-orang Mesir kuno menggunakan sistem
bilangan berbasis 12 didasarkan akan jumlah siklus bulan dalam setahun atau bisa
juga didasarkan akan banyaknya jumlah sendi jari manusia (3 di tiap jari, tidak
termasuk jempol) yang memungkinkan mereka berhitung hingga 12 menggunakan
jempol.
Jam matahari generasi berikutnya sudah sedikit banyak merepresentasikan apa
yang sekarang kita sebut dengan “jam”. Sedangkan pembagian malam menjadi 12
bagian, didasarkan atas pengamatan para ahli astronomi Mesir kuno akan adanya 12
bintang di langit pada saat malam hari. Dengan membagi satu hari dan satu malam
menjadi masing-masing 12 jam, maka dengan tidak langsung konsep 24 jam
diperkenalkan. Namun demikian panjang hari dan panjang malam tidaklah sama,
tergantung musimnya (contoh: saat musim panas hari lebih panjang dibandingkan
malam).

i. Perhitungan Luas Bangun Datar


Pada tahun 2450 SM, orang-orang Mesir kuno telah memulai perhitungan tentang
unsur-unsur segitiga dan menemukan segitiga keramat dengan sisi-sisi 3, 4 dan 5.
Dalam perancangan Piramida Cherpen, orang-orang Mesir Kuno menggunakan
konsep Segitiga Suci Mesir (Sacred Triangle) dengan perbandingan sisi-sisinya 3:4:5

11
yang dengan nama lain disebut sebagai segitiga Phytagorean dan pada Piramida
Khufu disebut Segitiga Emas (The Golden Triangle). Dengan mengukur batang
menurut garis dari jaringan geometri diheptagonal.Proyek Piramida Cherpen dan
Khufu menggunakan metode pengukuran dan nilai esoteric yang berbeda.
Penyelidikan-penyelidikan yang baru agaknya menunjukkan bahwa orang Mesir
Kuno mengetahui bahwa luas setiap segitiga ditentukan oleh hasil kali alas dan
tinggi.Beberapa soal nampaknya membahas cotangent dari sudut dihedral antara alas
dari sebuah permukaan piramida, dan beberapa lagi menunjukkan perbandingan.
Pada Masa Mesir Kuno penggunaan Matematika khususnya Geometri hanya
digunakan secara praktis. Pada saat itu geometri hanya digunakan untuk keperluan
yang sangat mendasar yaitu pemantauan ukuran tanah milik penduduk untuk
keperluan pemungutan pajak. Hal ini dilakukan karena setiap tahunnya terjadi luapan
diukur ulang.
Pada saat itu pengukuran hanya menggunakan tali yang direntangkan.Selain itu,
untuk menentukan luas-luas dan volume-volume dari berbagai bangun datar dan
bangun ruang merupakan hasil dari trial and error, mereka mendasari perhitungannya
dari sebuah fakta tanpa harus membuktikan secara deduktif. Rumusan yang diperoleh
hanya mempunyai nilai pendekatan dan pada saat itu telah mencukupi dan diterima
untuk keperluan praktis pada kehidupan masa itu. Sehingga pada Mesir Kuno
Geometri berkembang tidak jauh dari tingkatan intuitif belaka, dimana pengukuran-
pengukuran objek nyata adalah sasaran utama dari penggunaannya.
Tahun 1650 SM, orang-orang Mesir Kuno menemukan nilai phi yaitu 3,16.
Sumber informasi matematika Mesir Kuno adalah Papyrus Moskow danPapyrus
Rhind. Papyrus Moskow berukuran tinggi 8 cm dan lebar 540 cm sedangkan Papyrus
Rhind memiliki tinggi 33 cm dan lebar 565 cm. Dari 100 soal-soal dalam lembaran
Papyrus Moskow dan Rhind terdapat 26 soal bersifat geometris. sebagian besar dari
soal-soal tersebut berasal dari rumus-rumus pengukuran yang diperlukan untuk
menghitung luas tanah dan isi lumbug padi-padian.
Luas sebuah lingkaran dipandang sama dengan kuadrat 8/9 kali garis
tengahnya.Orang Mesir Kuno telah menemukan nilai phi yaitu 3,16.

j. Dasar Segitiga Phytagoras


Phytagoras sudah tahu tentang luas sisi miring ini sejak 2500 tahun yang lalu.
Tapi tahukah anda bahwa ia memperoleh pengetahuan itu dari orang Mesir Kuno?
Saat masih muda, Pythagoras berguru kepada Thales (salah satu orang paling
bijaksana di Athena), dan sang guru menyarankan Phytagoras muda pergi ke Mesir
untuk belajar matematika.
Dari pengamatan Pythagoras melihat orang-orang Mesir menggunakan mistar dan
tali pembanding untuk menghitung tinggi bangunan - maka ia terinspirasi untuk
membuat hukum matematika untuk menghitung tinggi dan sisi miring segitiga siku-

12
siku. Dari kunjungan ke Mesir itulah Pythagoras lalu memperkenalkan prinsip yang
kita kenal dengan hukum Pythagoras.3

C. SEJARAH MATEMATIKA INDIA


Matematika India atau juga bisa disebut Matematika Hindu muncul pada abad ke-
26 SM dan berakhir pada abad ke-14 M. Matematika India ini berkembang setelah
matematika China dan berakhir tepat sebelum munculnya matematika Eropa abad
pertengahan. Matematika India dimulai sejak munculnya sebuah peradaban yang
terletak di daerah aliran Sungai Indus. Peradaban ini biasa disebut Peradaban
Lembah Indus. Kota-kota yang mereka tempati kala itu diatur secara geometris.
Peradaban Lembah Sungai Indus, 2800 SM–1800 SM, merupakan sebuah
peradaban kuno yang hidup sepanjang Sungai Indus dan Sungai Ghaggar-Hakra yang
sekarang Pakistan dan India barat. Peradaban ini sering juga disebut sebagai
Peradaban Harappa Lembah Indus, karena kota penggalian pertamanya disebut
Harappa, atau juga Peradaban Indus Sarasvati karena Sungai Sarasvati yang mungkin
kering pada akhir 1900 SM. Pemusatan terbesar dari Lembah Indus berada di timur
Indus, dekat wilayah yang dulunya merupakan Sungai Sarasvati kuno yang pernah
mengalir.
India telah memiliki pengetahuan besar mengenai matematika. Angka nol
diciptakan oleh bangsa India kuno. Demikian juga sistem desimal. Matematika Hindu
atau matematika India dikenal sebagai Sulwa Sutra atau “tali dari sloka” (cord of
verses). Ini berkaitan dengan pembangunan altar tempat pemujaan dan upacara
korban. Formula dari Sulwa Sutra sifatnya empirik. Sesungguhnya, dikatakan bahwa
Sulwa Sutra mungkin merupakan pengaruh di belakanag perkembangan kemudian
dari geometri Yunani. Semua hal yang datang dari matematika India, angka nol
adalah yang paling menonjol

3
https://www.scribd.com/document/328375636/Sejarah-Matematika-Mesir-Kuno (diakses pada 5
Oktober 2019,pukul 00.20)

13
Sekitar abad ke-15 SM bangsa India diusir oleh bangsa Arya yang datang dari
Asia Tengah. Selama kira-kira 1000 tahun bangsa Arya menyempurnakan tulisan
Hindu dan bahasa Sansekerta. Beberapa penulis agama juga menulis sejarah
matematika karena dalam pembangunan altar Budha direntangkan tali yang
menunjukkan pengenalan tigaan Pythagoras.
Kemudian lahirlah matematika Vedanta yang berkembang di India sejak Zaman
Besi. Sekitar abad ke-9 SM, seorang matematikawan bernama Shatapatha
Brahmana mulai menemukan pendekatan nilai π, dan kemudian antara abad ke-8
dan ke-5 SM, Sulba Sutras memberikan tulisan-tulisan geometri yang menggunakan
bilangan rasional, bilangan prima, aturan tiga dan akar kubik yaitu dengan
menghitung akar kuadrat dari 2 sampai sebagian dari seratus ribuan, memberikan
metode konstruksi lingkaran dan perhitungan luasnya menggunakan susunan persegi,
menyelesaikan persamaan linear dan kuadrat serta menggembangkan Tripel
Pythagoras secara aljabar, dan memberikan pernyataan dan bukti numerik untuk
teorema Pythagoras.
Pada tahun 550 bangsa Hindu menemukan bilangan nol dan penulisan sistem
letak untuk bilangan. Angka India atau Argam Hindiyyah dimulai satu tempat kosong
untuk angka nol, ini terbukti telah dituliskan posisi itu pada Kitab Injil orang India.
Para ahli matematika India telah lama menemukan bilangan nol, tetapi belum ada
simbolnya. Kemudian Aryabrata menyebut bilangan nol dengan kata “kha”.
Aryabrata telah memasukkan nol dalam sistem perhitungan bukan sekedar tempat
kosong. Konsep bilangan nol menggunakan satu tempat kosong di dalam pengaturan
bentuk tabel telah dikenal dan digunakan di India dari abad ke-6. Naskah tertua yang
diketahui menggunakan nol adalah karya Jain dari India yang berjudul Lokavibhaaga,
berangka tahun 458.
Penggunaan simbol nol oleh orang India yang pasti adalah di Gwalior Tablet
Stone pada tahun 876. Dokumen tersebut tercetak pada lempengan tembaga dengan
simbol “o” kecil tercetak di situ. Ensiklopedi Britanica mengatakan “Literatur Hindu
membuktikan bahwa bilangan nol mungkin telah dikenal di depan kelahiran Kristus,

14
tetapi tidak ada catatan yang ditemukan dengan simbol seperti itu di depan abad ke-
9”. Ide-ide brilian dari matematikawan India selanjutnya dipelajari oleh
matematikawan Muslim dan Arab. Hal ini terjadi pada tahap-tahap awal ketika
matematikawan Al-Khawarizmi meneliti sistem perhitungan Hindu (India) yang
menggambarkan sistem nilai tempat dari bilangan yang melibatkan bilangan 0, 1, 2,
3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9. Al-Khawarizmi adalah yang pertama kali memperkenalkan
penggunaan bilangan nol sebagai nilai tempat dalam basis sepuluh. Sistem ini disebut
sebagai Sistem Bilangan Desimal.4

4
https://www.scribd.com/document/374895816/Makalah-Sejarah-Matematika-India (diakses pada 5
Oktober 2019,pukul 15.46)

15
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. Sejarah Matematika adalah penyelidikan terhadap asal mula penemuan di
dalam matematika dan sedikit perluasannya, penyelidikan terhadap
metode dan notasi matematika pada masa silam.
2. Sejarah mengatakan bahwa matematika berasal dari Mesir adalah gagasan
Aristoteles dalam bukunya yang berjudul Metapysics yang menyebutkan
bahwa “sains-sains matematis berasal dari kawasan Mesir, karena di sana
kaum yang sekelas pendeta memiliki waktu luang yang cukup.”
3. Matematika India atau juga bisa disebut Matematika Hindu muncul pada
abad ke-26 SM dan berakhir pada abad ke-14 M. Matematika India ini
berkembang setelah matematika China dan berakhir tepat sebelum
munculnya matematika Eropa abad pertengahan. Matematika India
dimulai sejak munculnya sebuah peradaban yang terletak di daerah aliran
Sungai Indus. Peradaban ini biasa disebut Peradaban Lembah Indus. Kota-
kota yang mereka tempati kala itu diatur secara geometris.
B. SARAN
Dalam penulisan makalah ini,masih banyak kekurangan kekurangan maka dari
itu,penulis mengharapkan semoga para pembaca bisa memberikan masukan
kepada penulis.Semoga makalah ini dipergunakan sebaik-baiknya.

16
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_matematika diakses pada 5 Oktober 2019,pukul 09.30


Wahyu Purnama dkk,Sejarah Dan Filsafat Matematika(Jakarta:Kementrian Pendidikan Dan
Kebudayaan,2018)h.14

https://www.scribd.com/document/328375636/Sejarah-Matematika-Mesir-Kuno diakses pada 5


Oktober 2019,pukul 00.20
https://www.scribd.com/document/374895816/Makalah-Sejarah-Matematika-India diakses pada 5
Oktober 2019,pukul 15.46

17

Anda mungkin juga menyukai