Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH SEJARAH MATEMATIKA

SEJARAH MATEMATIKA BABILONIA

DOSEN PENGAMPU:
Dr.Somakim, M.pd. (NIP.196304061991031003)

Jeri Araiku, M.pd. (NIP. 199101142018031001)

DISUSUN OLEH :

Adisyah Fatrina (06081382126057)

Afifah Julianti (06081382126080)

Inka Verandera Nugraha (06081182126010)

Mardhotillah Oktania Putri (06081382126054)

Muzayyanah (06081382126066)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Sejarah Matematika Babiloni” dengan baik
dan tepat waktu tanpa ada halangan yang berarti untuk memenuhi tugas mata kuliah Sejarah
Matematika. Makalah ini telah kami selesaikan dengan maksimal. Oleh karena itu, kami
sampaikan banyak terima kasih kepada Bapak Dr. Somakim, M.Pd dan Bapak Jeri Araiku,
M.Pd, selaku Dosen Mata Kuliah Sejarah Matematika. Adapun tujuan dari penulisan makalah
ini agar dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca mengenai Sejarah
Matematika Babilonia.

Kami sebagai manusia biasa menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan
dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tata bahasa, susunan kalimat maupun isi. Oleh
sebab itu, dengan segala kerendahan hati , kami selaku penyusun menerima segala kritik dan
saran dari pembaca yang membangun dan menyempurnakan makalah ini. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya
sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Akhir kata, kami berharap
semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para membaca ke depan.

Palembang, 09 September 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………………………. ............... i

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1

1.1. Latar Belakang Masalah ....................................................................................... 4

1.2. Rumusan Masalah ................................................................................................. 4

1.3. Tujuan Penulisan . ................................................................................................. 4

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................. 5

2.1.Sejarah Matematika Babilonia ............................................................................... 5


2.2.Peninggalan Matematika Babilonia ....................................................................... 6
2.3.Sistem Bilangan Babilonia ..................................................................................... 7
2.4.Tokoh –tokoh Matematika Babilonia..................................................................... 9

BAB III PENUTUP ....................................................................................................... 10

3.1.Kesimpulan .......................................................................................................... 10
3.2.Saran ..................................................................................................................... 10

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Peradaban Babilonia adalah salah satu peradaban yang besar yang ada di dunia
pada saat itu dan sangat memberikan pengaruh besar untuk kehidupan manusia pada saat
ini. Peradaban Babilonia ini dibangun berdasarkan dua periode yaitu Babilonia kuno
yang dipimpin oleh Hammurabi dan Babilonia baru oleh Nebukadnezar, hanya usaha
keduanya pada akhirnya mengalami keruntuhan.

Kebudayaan yang dihasilkan peradaban Babilonia ini masih banyak yang


digunakan dalam kehidupan masa kini, jadi bisa dikatakan bahwa peradaban Babilonia
memberikan pengaruh besar baik untuk kehidupan masa lalu maupun untuk masa kini.
Dalam kegiatan sehari – hari, manusia pasti sangat membutuhkan yang namanya
matematika untuk melakukan seluruh aktivitas perhitungan sederhana. Matematika itu
sendiri pun mempunyai perkembangan yang sangat besar

1.2. Rumusan Masalah


1. Bagaimana sejarah matematika Babilonia?
2. Apa saja peninggalan matematika Babilonia?
3. Bagaimana sistem bilangan matematika Babilonia?
4. Siapa tokoh-tokoh penemu matematika Babilonia?
1.3. Tujuan Makalah
1. Mengatahui sejarah singkat matematika Babilonia.
2. Untuk mengetahui apa saja dari peninggalan matematika Babilonia
3. Mengetahui materi sistem bilangan Babilonia.
4. Mengetahui tokoh-tokoh penemu matematika Babiloni.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2. 1. Sejarah Matematika Babilonia


Kata "matematika" berasal dari bahasa Yunani Kuno yaitu mathema yang
memeliki arti pengkajian, pembelajaran, ilmu, yang ruang lingkupnya menyempit, dan
arti teknisnya menjadi " pengkajian matematika".
Babilonia adalah salah satu suku yang berada di wilayah Mesopotamia, terletak
di antara dua sungai besar, Eufrat dan Tigris. Mesopotamia sekarang dikenal dengan Iraq
Matematika Babilonia ini ditemukan di Mesopotamia pada tahun 2500 SM yang
mana masih zaman peradaban Babilonia. Matematika Babilonia merujuk pada seluruh
matematika yang dikembangkan oleh bangsa Mesopotamia (Irak). Penduduk Babilonia
inilah merupakan orang yang pertama kali menulis bilangan dimulai dari sebelah kiri ke
kanan.
Lebih dari 400 lempengan tanah liat ditemukan sebagai sumber sejarah adanya
bangsa Babilonia yang digali sejak tahun 1850-an. Lempengan-lempengan tersebut
ditulis menggunakan tulisan berbentuk paku, lempengan berkirim surat ketika tanah liat
masih basah, dan dibakar di dalam tungku api ataupun dijemur di bawah terik sinar
matahari.
Sebagian besar lempengan tanah liat yang sudah diketahui berasal dari tahun
1800 sampai 1600 SM, dan terdiri dari topik-topik pecahan, aljabar, persamaan kuadrat
dan kubik, dan juga perhitungan bilangan regular, invers perkalian, dan bilangan prima
kembar.
Pada era Matematika Babilonia menggunakan sistem bilangan seksagesimal
atau bisa juga di sebut bilangan berbasis 60. Angka 60 ini memiliki banyak pembagi
yaitu terdiri dari 2, 3, 4, 5, 6, 10, 12, 15, 20, dan 30, yang mana tujuan nya membuat
perhitungan jadi lebih mudah. Selain itu juga, bangsa Babilonia memiliki sistem
bilangan real yang mana penulisan digit sebelah kiri memiliki nilai yang lebih besar
seperti bilangan berbasis 10.
Melalui sistem perhitungan berbasis 60 orang Babilonia , sistem perhitungan
berbasis 60 masih digunakan sampai sekarang. Dibuktikan dengan diturukannya
bilangan 60 detik untuk satu menit dan 60 menit untuk satu jam. Alasan mengapa
digunakan bilangan 60 karena bilangan ini merupakan bilangan terkecil yang bisa
dibagi oleh 6 angka pertama yaitu 1,2,3,4,5,6. Alasan lain juga karena sistem bilangan
yang paling banyak digunakan manusia saat ini adalah sistem desimal, yaitu sebuah
sistem yang berbasis 10.

5
2.2. Peninggalan Matematika Babilonia
1) Plimpton 322

Sistem ini pertama kali muncul sekitar tahun 3100 SM di kenal sebagai sistem
angka posisional, dimana nilai digit tertentu tergantung pada angka itu sendiri dan
posisinya dalam nomor tersebut. Naskah plimton 322 berbentuk tabel yang terdiri dari
4 kolom dan 15 baris berisi bilangan yang bersesuaian sehingga terbentuk bilangan
triple pyhtagoras.
2) Papan Yale YBC 7289

Papan Yale YBC 7289 merupakan sebuah papan dimana pada papan tersebut
terdapat gambar suatu diagram. Diagram tersebut merupakan sebuah segi empat
berukuran 30.

3) Papan Susa

6
Papan susa merupakan sebuah papan yang mana menunjukkan bagaimana cara
menghitung radius lingkaran melalui segitiga sama sisi. Di dalam papan susa ini
terdapat sebuah segitiga ABC dengan pusat lingkaran di titik O, dan terdapat suatu
garis AD yang menghubungkan antara titik A dengan garis BC.
4) Papan Tell Dhibayi

Papan Tell Dhibayi adalah sebuah papan yang menampilkan suatu


permasalahan geometri yang untuk mencari dimensi sebuah bujur sangkar yang luas
maupun diagonalnya sudah diketahui.

2.3. Sistem Bilangan Babilonia

Tulisan dan angka bangsa Babilonia sering juga disebut sabagai tulisan paku
karena bentuknya seperti paku. Bangsa Babilonia menggunakan Sistem Bilangan
Seksagesimal (basis-60). Sistem bilangan basis-60 ini bisa dilihat dalam ketetapan
satuan waktu, yaitu 60 detik untuk 1 menit, 60 menit untuk 1 jam, dan dalam
penggunaan sistem sudut yaitu 360 derajat (60 x 6) untuk 1 putaran lingkaran, serta
penggunaan detik dan menit pada busur lingkaran yang merupakan lambang dari
pecahan derajat.
Babilonia menggunakan satu untuk mewakili satu, dua untuk mewakili dua, tiga
untuk tiga, dan seterusnya, sampai yang kesembilan. Namun, mereka cenderung untuk
mengatur simbol-simbol ke dalam tumpukan rapi. Setelah mereka sampai kesepuluh,
terlalu banyak simbol, sehingga mereka berpaling untuk membuat simbol yang
berbeda. Sebelas itu sepuluh dan satu, dua belas itu sepuluh dan dua, dua puluh itu
sepuluh dan sepuluh begitupun seterusnya.
7
Contoh:

• Merubah paku ke seksagesimal

• Penulisan Seksagesimal Ke Angka Modern


Contoh:
1) 4,18 = 4 x 60 + 18
= 240 + 18
= 258
2) 1, 2 ;30 = 1 x 60 + 2 +30/60
= 62,5

• Penulisan Modern Ke Seksagesimal


Contoh:
1) 220 = 3 x 60 + 40
= 3,40
2) 7755 = 2 x 602 + 9 x 60 + 15
= 2 , 9 , 15
Kelebihan Sistem Bilangan Babilonia

✓ Mengenal bentuk- bentuk bangun ruang seperti segitiga dan kubus.


✓ Sudah mengenal nilai phi.
✓ Telah mengenal awal teori Pythagoras.

Kekurangan Sistem Bilangan Babilonia

✓ Belum mengenal koma untuk membuat bilangan desimal.


✓ Belum mengenal bilangan nol.
✓ Belum mengenal tanda (-).
✓ Penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian masih belum jelas.
8
2.4. Tokoh- Tokoh Matematika Bangsa Babilonia
1. Raja Sargon
Raja Sargon merupakan seorang raja dari bangsa Akkadia. kebudayaan bangsa
Akkadia ini merujuk pada kebudayaan bangsa Sumeria yang sudah maju sehingga
berkembanglah budaya baru yang di kenal sebagai budaya Sumer Akkad (akulturasi).
Ditemukan nya alat hitung yang bernama “Sempoa”.
2. Raja Hammurabi
Raja Hammurabi terkenal sebagai pembuat Undang- undang. Diperkirakan
hukum- hukum yang telah diterbitkan menjadi piagam berbentuk prasasti dan
ditunjukkan kepada masyarakat untuk mendapat persetujuan. oleh karena itu, hukum-
hukum dibuat oleh pemerintah hanya untuk pendapatnya sendiri. Piagam yang dibuat
oleh raja Hammurabi dikenal dengan sebutan piagam Hammurabi. Piagam Hammurabi
dianggap sebagai pendahulu dari sistem hukum resmi seperti yang berlaku pada masa
modern sekarang.
3. Diophantus
Diophantus dikenal sebagai “Bapak Aljabar” bagi bangsa Babilonia yang sudah
mengembangkan konsep-konsep Aljabar Babilonia. Diophantus merupakan seorang
matematikawan Yunani yang tinggal di daerah Iskandaria. Karya besar Diophantus
berupa buku aritmatika, buku karangan pertama tentang Sistem Aljabar.
4. Para Ilmuan Babel
Para Ilmuan Babel merupakan pemenu dari suatu penentuan nilai akar kuadrat,
bahkan telah menunjukkan Teori Pythagoras, jauh sebelum Pythagoras sendiri muncul
dengan teorinya. Hal ini telah dibuktikan oleh Dennis Ramsey yang menerjamahkan
sebuah catatan kuno yang berasal tahun 1900 SM.
5. Otto Neugebauer dan F.Thureau-Dangin
Otto Neugebauer dan F.Thureau-Dangin menemukan berbagai macam
pengetahuan tentang isi dari suatu tablet-tablet matematika. Karena kerja penafsiran
tablet-tablet ini mesih berlangsung, penemuan yang baru dan sama menariknya sangat
mungkin terjadi dalam waktu dekat.
6. Grotefend
Grotefend mencoba untuk memecahkan teka-teki yang disempurnakan oleh
Rawlinson. Tablet- tablet itu ternyata berisi tentang semua tahap dan kepentingan-
kepentingan yang meliputi banyak jaman dari sejarah Babilonia.

9
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Matematika Babilonia ini ditemukan di Mesopotamia pada tahun 2500 SM


yang mana masih zaman peradaban Babilonia. Matematika Babilonia merujuk pada
seluruh matematika yang dikembangkan oleh bangsa Mesopotamia (Irak). Penduduk
Babilonia inilah merupakan orang yang pertama kali menulis bilangan dimulai dari
sebelah kiri ke kanan.

Lebih dari 400 lempengan tanah liat ditemukan sebagai sumber sejarah adanya
bangsa Babilonia yang digali sejak tahun 1850-an. Lempengan-lempengan tersebut
ditulis menggunakan tulisan berbentuk paku, lempengan berkirim surat ketika tanah
liat masih basah, dan dibakar di dalam tungku api ataupun dijemur di bawah terik sinar
matahari.

Sebagian besar lempengan tanah liat yang sudah diketahui berasal dari tahun
1800 sampai 1600 SM, dan terdiri dari topik-topik pecahan, aljabar, persamaan kuadrat
dan kubik, dan juga perhitungan bilangan regular, invers perkalian, dan bilangan prima
kembar. Pada era Matematika Babilonia menggunakan sistem bilangan seksagesimal
atau bisa juga di sebut bilangan berbasis 60. Selain itu juga, bangsa Babilonia memiliki
sistem bilangan real yang mana penulisan digit sebelah kiri memiliki nilai yang lebih
besar seperti bilangan berbasis 10.

3.2. Saran

Dalam penulisan makalah ini, masih banyak kekurangan kekurangan maka dari
itu, penulis mengharapkan semoga para pembaca bisa memberikan masukan kepada
penulis. Semoga makalah ini dipergunakan sebaik-baiknya.

10

Anda mungkin juga menyukai