DOSEN PENGAMPU:
Dr.Somakim, M.pd. (NIP.196304061991031003)
DISUSUN OLEH :
Muzayyanah (06081382126066)
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Sejarah Matematika Babiloni” dengan baik
dan tepat waktu tanpa ada halangan yang berarti untuk memenuhi tugas mata kuliah Sejarah
Matematika. Makalah ini telah kami selesaikan dengan maksimal. Oleh karena itu, kami
sampaikan banyak terima kasih kepada Bapak Dr. Somakim, M.Pd dan Bapak Jeri Araiku,
M.Pd, selaku Dosen Mata Kuliah Sejarah Matematika. Adapun tujuan dari penulisan makalah
ini agar dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca mengenai Sejarah
Matematika Babilonia.
Kami sebagai manusia biasa menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan
dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tata bahasa, susunan kalimat maupun isi. Oleh
sebab itu, dengan segala kerendahan hati , kami selaku penyusun menerima segala kritik dan
saran dari pembaca yang membangun dan menyempurnakan makalah ini. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya
sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Akhir kata, kami berharap
semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para membaca ke depan.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
3.1.Kesimpulan .......................................................................................................... 10
3.2.Saran ..................................................................................................................... 10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Peradaban Babilonia adalah salah satu peradaban yang besar yang ada di dunia
pada saat itu dan sangat memberikan pengaruh besar untuk kehidupan manusia pada saat
ini. Peradaban Babilonia ini dibangun berdasarkan dua periode yaitu Babilonia kuno
yang dipimpin oleh Hammurabi dan Babilonia baru oleh Nebukadnezar, hanya usaha
keduanya pada akhirnya mengalami keruntuhan.
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
2.2. Peninggalan Matematika Babilonia
1) Plimpton 322
Sistem ini pertama kali muncul sekitar tahun 3100 SM di kenal sebagai sistem
angka posisional, dimana nilai digit tertentu tergantung pada angka itu sendiri dan
posisinya dalam nomor tersebut. Naskah plimton 322 berbentuk tabel yang terdiri dari
4 kolom dan 15 baris berisi bilangan yang bersesuaian sehingga terbentuk bilangan
triple pyhtagoras.
2) Papan Yale YBC 7289
Papan Yale YBC 7289 merupakan sebuah papan dimana pada papan tersebut
terdapat gambar suatu diagram. Diagram tersebut merupakan sebuah segi empat
berukuran 30.
3) Papan Susa
6
Papan susa merupakan sebuah papan yang mana menunjukkan bagaimana cara
menghitung radius lingkaran melalui segitiga sama sisi. Di dalam papan susa ini
terdapat sebuah segitiga ABC dengan pusat lingkaran di titik O, dan terdapat suatu
garis AD yang menghubungkan antara titik A dengan garis BC.
4) Papan Tell Dhibayi
Tulisan dan angka bangsa Babilonia sering juga disebut sabagai tulisan paku
karena bentuknya seperti paku. Bangsa Babilonia menggunakan Sistem Bilangan
Seksagesimal (basis-60). Sistem bilangan basis-60 ini bisa dilihat dalam ketetapan
satuan waktu, yaitu 60 detik untuk 1 menit, 60 menit untuk 1 jam, dan dalam
penggunaan sistem sudut yaitu 360 derajat (60 x 6) untuk 1 putaran lingkaran, serta
penggunaan detik dan menit pada busur lingkaran yang merupakan lambang dari
pecahan derajat.
Babilonia menggunakan satu untuk mewakili satu, dua untuk mewakili dua, tiga
untuk tiga, dan seterusnya, sampai yang kesembilan. Namun, mereka cenderung untuk
mengatur simbol-simbol ke dalam tumpukan rapi. Setelah mereka sampai kesepuluh,
terlalu banyak simbol, sehingga mereka berpaling untuk membuat simbol yang
berbeda. Sebelas itu sepuluh dan satu, dua belas itu sepuluh dan dua, dua puluh itu
sepuluh dan sepuluh begitupun seterusnya.
7
Contoh:
9
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Lebih dari 400 lempengan tanah liat ditemukan sebagai sumber sejarah adanya
bangsa Babilonia yang digali sejak tahun 1850-an. Lempengan-lempengan tersebut
ditulis menggunakan tulisan berbentuk paku, lempengan berkirim surat ketika tanah
liat masih basah, dan dibakar di dalam tungku api ataupun dijemur di bawah terik sinar
matahari.
Sebagian besar lempengan tanah liat yang sudah diketahui berasal dari tahun
1800 sampai 1600 SM, dan terdiri dari topik-topik pecahan, aljabar, persamaan kuadrat
dan kubik, dan juga perhitungan bilangan regular, invers perkalian, dan bilangan prima
kembar. Pada era Matematika Babilonia menggunakan sistem bilangan seksagesimal
atau bisa juga di sebut bilangan berbasis 60. Selain itu juga, bangsa Babilonia memiliki
sistem bilangan real yang mana penulisan digit sebelah kiri memiliki nilai yang lebih
besar seperti bilangan berbasis 10.
3.2. Saran
Dalam penulisan makalah ini, masih banyak kekurangan kekurangan maka dari
itu, penulis mengharapkan semoga para pembaca bisa memberikan masukan kepada
penulis. Semoga makalah ini dipergunakan sebaik-baiknya.
10