Anda di halaman 1dari 14

Makalah

MATEMATIKA YUNANI

DISUSUN OLEH :

ROZALIATUR ZANAH
NIM : 21114007

FAKULTAS KEGURUAN DAN PENDIDIKAN


UNIVERSITAS ABULYATAMA
BANDA ACEH
2022
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga kami telah dapat menyelesaikan
makalah ini yang sederhana ini dengan judul “Matematika Yunani”
Tak lupa pula shalawat beriring salam kita sanjungkan kepangkuan Nabi
besar Muhammad SAW yang telah membawa umatnya dari alam kebodohan ke
alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti saat ini.
Saya ucapkan terima kasih kepada Dosen yang telah membimbing kami
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Hal
ini karena keterbatasan kemampuan pengalaman kami serta kami juga menyadari
banyak kekurangan pada penyusunan makalah ini baik dari segi isi maupun dari
pembedaharaan kata, untuk itu kami sangat mengharap bimbingan dari
pembimbing dan juga mengharapkan kritik dan saran.
Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih, semoga makalah ini
bermanfaat bagi kita semua.

Penyusun,
Rozaliatur Zanah

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................ 1
A. Latar Belakang......................................................................... 1
B. Tujuan Penulisan...................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN........................................................................... 2
A. Sejarah Matematika dalam Bangsa Yunani............................. 2
B. Perkembangan Matematika di Zaman Yunani kuno................ 2
C. Toko-toko Matematika Yunani (Matematikawan Yunani)..... 4

BAB III PENUTUP..................................................................................... 10


A. Kesimpulan.............................................................................. 10
B. Saran........................................................................................ 10

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut bahasa kata “matematika” berasal dari kata μάθημα(máthema)
dalam bahasa Yunani yang diartikan sebagai “sains, ilmu pengetahuan, atau
belajar” juga μαθηματικός (mathematikós) yang diartikan sebagai “suka belajar”.
             Bahasa simbol, matematika itu adalah bahasa numrik, matematika itu
adalah bahasa yang menghilangkan sifat kabur, majemuk, dan emosional,
matematika adalah metode berpikir logis , matematika adalah saran berpikir,
matematika adalah logika pada masa dewasa , matematika adalah ratunya ilmu
dan sekaligus menjadi pelayannya, matematika adalah sains mengenai kuantitas
dan besaran, matematika adalah sains yang bekerja menarik mkesimpulan-
kesimpulan yang perlu, matematika adalah sains formal yang murni, matematika
dalah sains yang memanipulsi simbol, matematika adalah ilmu tentang bilangan
dan ruang, matematika adalah ilmu yang mempelajari hubungan pola, bentuk dan
struktur , matematika adalah imu yang abstrak dan deduktif .

B. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui bagaimana sejarah Matematika zaman Yunani?
2. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan Matematika Yunani?
3. Untuk mengetahui Siapa tokoh pelopor matematika pada zaman Yunani?
 

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Matematika dalam Bangsa Yunani


Kata "matematika" berasal dari kata μάθημα (máthema) dalam bahasa
Yunani yang diartikan sebagai "sains, ilmu pengetahuan, atau belajar" juga
μαθηματικός (mathematikós) yang diartikan sebagai "suka belajar".
Dasar fakta tentang asal-usul peradaban Yunani dan matematikanya:
Perkiraan yang terbaik adalah bahwa peradaban Yunani kembali pada  2800 SM –
pada saat pembangunan piramida besar di Mesir. Orang Yunani menetap di Asia
Kecil, mungkin rumah asli mereka, di bidang Yunani modern, dan di Italia
selatan, Sisilia, Kreta, Rhodes, Delos, dan Afrika Utara.
Sekitar 775 SM mereka berubah dari tulisan hieroglif ke abjad Fenisia. Hal
ini memungkinkan mereka untuk menjadi lebih baik, atau setidaknya lebih lancar
dalam kemampuan mereka untuk mengekspresikan pikiran konseptual.
Peradaban Yunani kuno berlangsung hingga sekitar 600 SM. Pengaruh
Mesir dan Babilonia itu terbesar di Miletus, kota Ionia di Asia Kecil dan tempat
kelahiran filsafat Yunani, matematika dan ilmu pengetahuan.
Dari sudut pandang matematika nya, yang terbaik adalah untuk
membedakan antara dua periode: periode klasik dari sekitar 600 SM sampai 300
SM dan Aleksandria atau periode Helenistik dari 300 SM sampai 300 AD
Memang, dari sekitar 350 SM pusat matematika pindah dari Athena ke Alexandria
(di Mesir), kota ini dibangun oleh Alexander Agung (358 -323 SM). Ini tetap
menjadi pusat matematika selama seribu tahun sampai perpustakaan dihentikan
oleh umat Islam pada sekitar 700 AD.

B. Perkembangan Matematika di Zaman Yunani Kuno


Sejarah perkembangan awal matematika pada zaman Yunani Kuno
dimulai dengan orang-orang Yunani membuat matematika menjadi sebuah
disiplin ilmu. Mereka menyadari bahwa pentingnya ilmu matematika dalam
kehidupan sehari-hari. Orang Yunani mewarisi ilmu pengetahuan dari Timur dan
mereka mendalaminya dengan usaha mereka sendiri, inilah yang membedakannya

2
dengan para pemikir zaman Babilonia. Sumber sejarah matematika Yunani
sayangnya sangat sedikit. Hal tersebut disebabkan karena di Yunani tidak ada
papirus seperti yang digunakkan di Mesir dan tidak ada tanah liat yang di gunakan
di Babel. Akibatnya, sejarah awal Yunani berawal dari mitos, legenda dan
anekdot yang di lestarikan oleh penulis yang hidup berabad- abad kemudian.
Pada Zaman Besi (abad ke-6 SM), menandakan kenaikannya matematika
di Yunani. Dimana peristiwa tersebut disebut “Peradaban Yunani” dimana muncul
perkembangan matematika baru oleh ilmuwan-ilmuwan seperti Thales dan
Pythagoras. Thales memiliki karya-karya dalam bidang geometri. Thales berhasil
membuat suatu pengukuran tidak langsung ketingian Piramida besar dan
mengukur seberapa jauh jarak kapal laut dari pantai. Sedangkan Pythagoras juga
memiliki karya-karya yang tidak kalah pentingnya dalam perkembangan ilmu
matematika. Pythagoras menemukan aritmatika, harmoni (music), dan astronomi.
Pengaruh Yunani dalam ilmu matematika masuk melalui kegiatan
penerjemahan. Menurut para sejarawan, perkembangan matematika Yunani dibagi
atas dua periode, yaitu periode klasik dan periode helenistik.
1. Periode Klasik
Perkembangan matematika di Yunani pada periode klasik berlangsung
sekitar abad ke-6 SM dibawah pimpinan kota Athena, yang berhasil
menghalau serangan kekaisaran Persia. 
2. Periode Helenistik
Peradaban helenistik bermula pada abad ke-5 SM dengan penaklukan
iskandar agung atas pesisir laut tengah bagian timur, mesir, Mesopotamia, dataran
tinggi iran, asia tengah dan beberapa bagian dari india yang menjadi awal dari
penyebaran bahasa dan budaya yunani keseberang lautan. Bahasa yunani menjadi
bahasa para sarjana didunia helenistik dan matematika yunani melebur dengan
matematika mesir dan matematika babilonia untuk membangkitkan matematika
helenistik.
Pusat pengkajian terpenting pada priode ini adalah iskandariah di mesir
yang menarik banyak sarjana dari seluruh penjuru dunia helenistik, terutama
yunani dan mesir, tetapi juga dari yahudi, Persia, fenesia dan bahkan juga dari
india. Sebagian besar naskah matematika yang ditulis didalam bahasa yunani telah

3
ditemukan di yunani, mesir, Anatolia, Mesopotamia, dan sisilia. Archimedes
mampu menggunakan infinitesimal di dalam cara yang sama dengan kakulus
integral modern.
Dengan mengasumsikan proposisi sebagai benar dan menunjukkan bahwa
langkah-langkah berikutnya menunjukkan kontradiksi dia dapat memberi jawaban
untuk soal-aoal sampai sembarang derajat keakuratan, pada saat yang sama
menspesifikasi limit-limit tempat beradanya jawaban.teknik ini dikenal sebagai
metode kelelahan dan dia memanfaatnkanya untuk menghampiri nilai didalam
kuadratur parabola archimrdes membuktikan bahwa luas yang dilingkupi parabola
dan garis lurus adalah sama dengan  kali luas segitiga yang alas dan tingginya
sama panjang. Dia menyatakan solusi untuk soal itu sebagai barisan geometri tak
hingga yang jumlahnya sama dengan .di dalam penghisapan pasir, Archimedes
berupaya menghitung banyaknya butiran pasir yang dapat dimuat oleh
semesta.untuk melakukannya dia menantang gagasan bahwa banyaknya butiran
pasir terlalu banyak untuk dihitung, dengan merancang skema perhitungan sendiri
berdasarkan myriad,yng dilambangkan 10.000.
Matematika dan astronomi yunani mencapai tahapan lanjut pada
peradaban kelenistik, yang diramaikan oleh para sarjana seperti hipparchs,
posidonius, dan prolemy yang mampu membangun computer analog sederhana
seperti mekanisme antikyhera.

C. Toko-toko Matematika Yunani (Matematikawan Yunani)


Seperti yang kita ketahui bahwa matematikawan Yunani menggunakan
penalaran deduktif. Bangsa Yunani menggunakan logika untuk menurunkan
simpulan dari definisi dan aksioma, dan menggunakan kekakuan matematika
untuk membuktikannya. Berikut beberapa matematikawan pada masa Yunani
kuno :
1. Thales(± 624 – 548 SM)
Thales dilahirkan di Militus. Dimasa mudanya Thales aalah seorang
pedagang yang membawanya pergi jauh dari negerinya. Dalam kunjungannya
ke negeri-negeri yang lain, Thales berkesempatan menambah pengetahuannya
dalam bidang matematika, alam dan astronomi. Thales mengemukakan lima

4
teorema tentang geometri, yang mungkin diperolehnya dari hasil
perjalanannya. Teorema tersebut adalah:
 Suatu lingkaran dibagi dua sama besar oleh diameternya.
 Sudut-sudut alas suatu segitiga sama kaki adalah sama.
 Pasangan sudut siku-siku yang dibuat oleh dua garis yang berpotongan
adalah sama.
 Dua segitiga adalah sama dan sebangun apabila dua sudut dan satu sisinya
sama.
 Suatu sudut yang dilukis dalam setengah lingkaran adalah siku-siku.
Dalam bidang astronomi, Thales dikagumi karena Thales sudah dapat
memprediksi gerakan ellips matahari dalam peredarannya dalam satu tahun.

2. Phytagoras
Sama halnya dengan Thales, Phytagoras juga pernah belajar di Mesir,
Babylonia, dan India. Sekembalinya dia dari perjalanan ke luar negeri,
Phytagoras mendirikan sebuah sekolah di Crotona yang memberikan pelajaran
falsafah, matematika dan ilmu pengetahuan alam. Motto dari Phytagoras yang
terkenal adalah “semua adalah bilangan” atau “bilangan menguasai seluruh
alam”. Dalam hal ini, bilangan dianggap sebagai sejumlah titik dalam
konfigurasi geometri, yang menggambarkan mata rantai antara geometir dan
aritmatika. Phytagoras dan pengikutnya membangun bilangan-bilangan
figuratif dimana banyak teorema menarik yang dapat dibuat dengan bilangan
figuratif ini, antara lain: Bilangan triangular, Bilangan bujursangkar, Bilangan
pentagon, Bilangan hexagon, Bilangan persegi panjang.
Bilangan lainnya yang dianggap sebagai hasil temuan Phytagoras
adalah bilangan bersahabat dan bilangan sempurna. Suatu bilangan dikatakan
bilangan bersahabat apabila bilangan yang pertama sama dengan jumlah
pembagi murni bilangan kedua, dan bilangan kedua sama dengan pembagi
murni bilangan pertama. Sedangkan untuk bilangan sempurna apabila jumlah
pembagi murni suatu bilangan sama dengan bilangan itu sendiri.

5
3. Anaxagoras          
Anaxagoras dilahirkan di Clazomenae dan meninggal kira-kira tahun
428 SM. Dia pernah dipenjarakan di Athena karena dia mengatakan bahwa
matahari bukanlah dewa yang harus disembah, melainkan hanyalah sebuah
benda besar yang berpijar. Pendapat ini sangat bertentangan dengan
kepercayaan masyarakat ketika itu sehingga Anaxagoras dimusuhi oleh
masyarakat. Kemudian Anaxagoras menerbitkan buku yang berjudul “On
Nature”. Dengan terbitnya buku tersebut, pendapat Anaxagoras mengenai
alam semesta mulai berkembang di tengah masyarakat dan akhirnya karya
Anaxagoras ini menjadi buku yang sangat popular di zaman itu.

4. Hippocrates
Hippocrates dilahirkan di Chios kira-kira tahun 460 SM. Hippocrates
menulis buku yang berjudul “Element of Geometry”. Menurut teorema
Hippocrates, segment-segment yang sebangun dari lingkaran-lingkaran yang
mempunyai ratio yang sama dengan kuadrat-kuadrat alasnya. Hippocrates
mendemonstrasikan teoremanya ini dengan memperlihatkan bahwa luas dua
lingkaran adalah berbanding lurus dengan kuadrat diameter-diameternya.

5. Archytas
Archytas dilahirkan di Torentum kira-kira 428 SM. Dia adalah seorng
jenderal dan negarawan sekaligus seorang pengikut Phytagoras yang
menempatkan aritmatika diatas geometri. Archytas adalah orang yang sangat
perhatian dengan pendidikan dan kurikulum sekolah. Dia membagi
matematika atas empat cabang matematika, yakni aritmatika, geometri, musik
dan astronomi. Salah satu karya Archytas yang menonjol adalah penyelesaian
Delion Problem dengan tiga dimensi yang melibatkan kerucut dan silinder,
yang merupakan langkah pertama kepada geometri analitik.

6. Zeno
Menurut ajaran Phytagoras, ruangan dan waktu diasumsikan sebagai
titik-titik, dan ruang dan waktu juga mempunyai suatu sifat yang disebut
“kontinuitas”. Menurut ajaran Phytagoras waktu dan ruang dapat dibagi atas

6
bagian-bagian yang sangat kecil sekali, yakni kecil yang tak terhingga. Tetapi
pendapat ini ditentang oleh Zeno, yang berpendapat bahwa konsep
divisibialitas dan multiplicitas adalah tidak mungkin.
Zeno mengemukakan beberapa paradox, yang sebagian besar
berhubungan dengan gerak benda. Diantara paradok-paradok Zeno ini yang
paling terkenal antara lain: dichotomy, achiles, panah, stadium.

7. Democritus
Democritus dikenal sebagai penganut paham “Doctrin Materialistik”.
Dia pernah melakukan perjalanan ke Mesir dan Babylonia. Democrats banyak
menulis tentang matematika, beberapa buku diantaranya adalah : on numbers,
on geometry, on irrational. Disamping Democritus juga banyak menulis
risalah-risalah dalam bidang matematika dan kimia.

8. Plato (428 - 348 SM)


Meskipun tidak banyak menghasilkan karya-karya dalam bidang
matematika, namun Plato adalah seorang inspirator aktivitas matematika,
dimana dia banyak membantu mathematician lainnya dalam pengembangan
matematika. Salah satu penemuan khusus dari Plato dalam bidang matematika
adalah penemuannya tentang rumus triple phytagoras. Pentingnya Plato dalam
sejarah matematika adalah karena perannya yang sebagai pemancing inspirasi
dan bimbingannya terhadap teman-teman seangkatannya.
Dalam karyanya Republic, Plato mengatakan bahwa “aritmatika
mempunyai efek yang besar sekali, yaitu memaksa pikiran untuk memikirkan
bilangan yang abstrak” dan “bilangan adalah raja dari kelahiran buruk dan
baik”. Dari apa yang telah dilakukan dan dihasilkan Plato, dapat diambil
kesimpulan bahwa Plato mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam
perkembangan matematika. Akademi Plato di Athena merupakan pusat
matematika dunia pada waktu itu. Dan dari seklah Plato ini muncul guru-guru
dan peneliti-peneliti matematika yang kenamaan pada zamannya, seperti
Eudoxus.

7
9. Eudoxus (408 – 355 SM)
Eudoxus adalah salah seorang murid Plato.Dalam bidang matematika,
Eudoxus memperkenalakan hal baru mengenai perbandingan seharga. Dimana
a/b = c/d jika dan hanya jika diketahui bilangan m dan n, bilangan ma < nb,
maka mc < nd, atau jika ma = nb, maka mc = nd, atau jika ma > nb, maka mc
> nb.
Disamping defenisi mengenai perbandingan seharga, Eudoxus
menemukan lagi suatu aksioma yang sering disebut dengan”aksioma
kontuinitas”. Aksioma ini menyatakan bahwa: apabila diketahui dua besaran
yang mempunyai suatu ratio (artinya bilangan tersebut tidak ada yang sama
dengan nol)  maka dapat dicari suatu pengali sehingga salah satunya lebih
besar dari yang lain.

10. Archimedes (287 - 212 SM)


Ia berasal dari Syracuse. Ia menggunakan metoda kelelahan untuk
menghitung luas di bawah busur parabola dengan penjumlahan barisan tak
hingga, dan memberikan hampiran yang cukup akurat terhadap Pi. Dia juga
mengkaji spiral yang mengharumkan namanya, rumus-rumus volume benda
putar, dan sistem rintisan untuk menyatakan bilangan yang sangat besar.

11. Hippias
Hippies dilahirkan di Ellis. Hippies banyak sekali menulis naskah, baik
mengenai matematika, maupun pidato-pidato, tetapi semua hasil karya
Hippias ini tidak dapat ditemukan. Hippies memperkenalkan bentuk kurva
yang lain dari kurva, garis lurus dan lingkaran, yang lebih dikenal dengan
trisectrix/quadratrix dari Hippias. Kurva Hippias ini lebih dikenal dengan
quadratrix, sebab kurva ini dapat digunakan untuk mengkuadratkan suatu 
lingkaran.

12. Aristotles (388 – 322 SM)


Karyanya yang berjudul “On Indivisible Lines” cukup menjadi
pembicaraan orang ramai. Isi dari risalah ini mengenai indivisible (tak dapat
dibagi). Aristotle juga menulis biografi tentang Phytagoras, namun karyanya

8
ini hilang. Diskusi-diskusi dan ceramah-ceramah yang dilakukannya mengenai
adanya infinito (tak terhingga) dalam aritmatika dan geometri mempengaruhi
penulis-penulis berikutnya terhadap dasar-dasar matematika.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Menurut bahasa kata “matematika” berasal dari kata μάθημα(máthema)
dalam bahasa Yunani yang diartikan sebagai “sains, ilmu pengetahuan, atau
belajar” juga μαθηματικός (mathematikós) yang diartikan sebagai “suka belajar”.
matematika itu adalah bahasa numrik, matematika itu adalah bahasa yang
menghilangkan sifat kabur, majemuk, dan emosional, matematika adalah metode
berpikir logis , matematika adalah saran berpikir, matematika adalah logika pada
masa dewasa , matematika adalah ratunya ilmu dan sekaligus menjadi pelayannya,
matematika adalah sains mengenai kuantitas dan besaran, matematika adalah sains
yang bekerja menarik mkesimpulan-kesimpulan yang perlu, matematika adalah
sains formal yang murni, matematika dalah sains yang memanipulsi simbol,
matematika adalah ilmu tentang bilangan dan ruang, matematika adalah ilmu yang
mempelajari hubungan pola, bentuk dan struktur, matematika adalah imu yang
abstrak dan deduktif.
Seperti yang kita ketahui bahwa matematikawan Yunani menggunakan
penalaran deduktif. Bangsa Yunani menggunakan logika untuk menurunkan
simpulan dari definisi dan aksioma, dan menggunakan kekakuan matematika
untuk membuktikannya.

B. Saran
Perkembangan matematika zaman Yunani Kuno mulai memperlihatkan
kemajuannya setelah banyaknya kaum pedagang dan ilmuwan Yunani merantau
serta belajar ke Mesir dan Babilonia. Sehingga mengakibatkan matematika
berkembang sangat luas dan terdapat interaksi bermanfaatantara matematika dan
sains seperti yang kita ketahiu sampai saat ini. Oleh karena itu penting bagikita
untuk mengetahui sumber asal pengetahuan tentang sejarah perkembangan
Matematika pada zaman Yunani Kuno.

10
DAFTAR PUSTAKA

Ngatholilah, Ibnu. 2004. Sejarah Matematika Klasik dan Modern : UAD PRESS


Cuteyz, Zoen. Sejarah Matematika. Tersedia : http://zoen-cuteyz.blogspot.com
/2007/11/sejarah-matematika.html  Diakses pada 13 Maret 2022

G,Muchtar, 1988. Sejarah Matematika.Universitas Negeri Padang.


 
Ainul Yakin, 2015. Sejarah Matematika pada zaman yunani http://ainulyakin165.
blogspot.co.id/2015/09/sejarah-matematika-pada-zaman-yunani.htm
Diakses pada 13 Maret 2022

11

Anda mungkin juga menyukai