OLEH :
Kelompok 6
DOSEN PEMBIMBING :
JURUSAN MATEMATIKA
2018
1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, kami ucapkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah sejarah Matematika tentang sejarah masuk dan
berkembangnya matematika di India.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa ada
kekurangan baik dari segi penyusunan bahasanya maupun segi lainnya. Oleh
karena itu denganlapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya
bagi pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada kami sehingga kami
dapat memperbaiki makalah Sejarah Matematika tentang Sejarah masuk dan
berkembangnya matematika di India.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
BAB I ..................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN .................................................................................................. 4
A.Latar Belakang................................................................................................. 4
BAB II ..................................................................................................................... 7
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 7
PENUTUP ............................................................................................................. 24
A.Kesimpulan .................................................................................................... 24
B.Saran .............................................................................................................. 25
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
4
menyelesaikan persamaan linear dan kuadrat, mengembangkan tripel Pythagoras
secara aljabar, dan memberikan pernyataan dan bukti numerik untuk teorema
Pythagoras.
Rumus itu sekarang ada di Pakistan tetapi ini masih termasuk dalam
bahasan kita “Indian Matematic” yang pada makalah ini menunjukan pada
perkembangan matematika di bagian India. Peradaban India berdasarkan pada dua
kota tersebut dan juga pada lebih dari 100 kota kecil dan desa-desa. Peradaban ini
dimulai sekitar 2500 tahun sebelum masehi dan berjalan sampai 1700 sebelum
masehi atau berikutnya. Orang-orang telah menulis dan menggunakan tulisan
beraksara berkisar 5090 karakter yang beberapa telah diakui dapatditafsirkan,
tetapi jauh dari kejelasan, ini adalah masalahnya.
Ada 2 era dalam perkembangan matematika di India:
1. Era Sulvasutra
Sulvasutra menerbitkan sebuah buku yang berjudul “Sulvasutras” (buku
tentang hukum-hukum pengukuran yang didalamnya terdapat pengetahuan
geometri kuno). Sulvasutras ini menemukan dalil-dalil untuk melukis suatu
segitiga yang sisi-sisinya membentuk triple Pythagoras. Berdasarkan hal ini,
bukan tidak mungkin bahwa Sulvasutras dipengaruhi oleh matematika
Messopotamia.
Setelah India ditaklukkan sedikit oleh Iskandar Agung, kemudian
muncullah kekaisaran Mourya, yang mempunyai daerah kekuasaan seluruh India
ditambah lagi dengan sebagian Asia Tengah. Kaisar Mourya yang paling terkenal
adalah Asoka (272-232 SM), dimana pada zaman kekuasaan kaisar ini dibangun
pilar-pilar pada setiap kota-kota penting di India, yang sampai sekarang masih
bisa dilihat sisa-sisanya. Pilar-pilar sangat penting artinya dalam sejarah
matematika India karena mengandung lambang-lambang bilangan.
Setelah Asoka, India mengalami sederetan inovasi yang akhirnya diikuti
oleh dinasti Gupto, yang merupakan pemerintahan asli penduduk India. Periode
dinasti Gupto ini (290-450) merupakan zaman keemasan dari bangkitnya kembali
kebudayaan sangskerta. India pada zaman itu merupakan pusat ilmu pengetahuan,
kesenian, dan kedokteran. Pada waktu itu dibangunlah beberapa kota besar di
India, serta bermunculan beberapa universitas.
5
2. Era Siddanta
Era Siddanta ini merupakan hasil dari kebangkitan kembali kebudayaan
sangskerta. Terdapat lima versi Siddanta, yakni Paulisa Siddanta, Surya Siddanta,
Vasisishta Siddanta, Paitamaha Siddanta, dan Romanka Siddanta, yang ditulis
sekitar tahun 400. Satu-satumya Siddanta yang dapat ditemukan secara lengkap
adalah Surya Siddanta (pengetahuan dari matahari) tidak diketahui siapa
penulisnya. Sedangkan buku Paulisha Siddanta, yang ditulis kira-kira tahun 330
diringkas oleh matemati kawan Hindu yaitu Varhamihira pada tahun 505.
Dari tahun 450 sampai dengan akhir tahun 1400, India kembali menjadi
subjek inovasi asing. Yang pertama kali datang adalah bangsa Hunt, kemudian
diikuti oleh bangsa Arab pada abad kedelapan, selanjutnya disusul oleh bangsa
Porsi pada abad kesebelas. Pada periode ini muncul matematikawan yang
terkenal.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah masuknya matematika ke India?
C. Tujuan Penulisan
6
BAB II
PEMBAHASAN
7
Kemudian lahirlah matematika Vedanta yang berkembang di India sejak
Zaman Besi. Sekitar abad ke-9 SM, seorang matematikawan bernama Shatapatha
Brahmana mulai menemukan pendekatan nilai π, dan kemudian antara abad ke-8
dan ke-5 SM, Sulba Sutras memberikan tulisan-tulisan geometri yang
menggunakan bilangan rasional, bilangan prima, aturan tiga dan akar kubik yaitu
dengan menghitung akar kuadrat dari 2 sampai sebagian dari seratus ribuan,
memberikan metode konstruksi lingkaran dan perhitungan luasnya menggunakan
susunan persegi, menyelesaikan persamaan linear dan kuadrat serta
menggembangkan Tripel Pythagoras secara aljabar, dan memberikan pernyataan
dan bukti numerik untuk teorema Pythagoras.
Pada tahun 550 bangsa Hindu menemukan bilangan nol dan penulisan
sistem letak untuk bilangan. Angka India atau Argam Hindiyyah dimulai satu
tempat kosong untuk angka nol, ini terbukti telah dituliskan posisi itu pada Kitab
Injil orang India. Para ahli matematika India telah lama menemukan bilangan nol,
tetapi belum ada simbolnya. Kemudian Aryabrata menyebut bilangan nol dengan
kata “kha”. Aryabrata telah memasukkan nol dalam sistem perhitungan bukan
sekedar tempat kosong. Konsep bilangan nol menggunakan satu tempat kosong di
dalam pengaturan bentuk tabel telah dikenal dan digunakan di India dari abad ke-
6. Naskah tertua yang diketahui menggunakan nol adalah karya Jain dari India
yang berjudul Lokavibhaaga, berangka tahun 458.
Penggunaan simbol nol oleh orang India yang pasti adalah di Gwalior
Tablet Stone pada tahun 876. Dokumen tersebut tercetak pada lempengan
tembaga dengan simbol “o” kecil tercetak di situ. Ensiklopedi Britanica
mengatakan “Literatur Hindu membuktikan bahwa bilangan nol mungkin telah
dikenal di depan kelahiran Kristus, tetapi tidak ada catatan yang ditemukan
dengan simbol seperti itu di depan abad ke-9”. Ide-ide brilian dari matematikawan
India selanjutnya dipelajari oleh matematikawan Muslim dan Arab. Hal ini terjadi
pada tahap-tahap awal ketika matematikawan Al-Khawarizmi meneliti sistem
perhitungan Hindu (India) yang menggambarkan sistem nilai tempat dari bilangan
yang melibatkan bilangan 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9. Al-Khawarizmi adalah
yang pertama kali memperkenalkan penggunaan bilangan nol sebagai nilai tempat
dalam basis sepuluh. Sistem ini disebut sebagai Sistem Bilangan Desimal.
8
B. Sistem Angka India
9
Tidak ada masalah dalam memahami simbol untuk 1, 2, dan 3. Namun
simbol untuk 4, … , 9 tampaknya kita tidak ada kaitan yang jelas dengan nomor
yang mereka wakili. Ada cukup banyak teori dikemukakan oleh sejarawan selama
bertahun-tahun untuk asal-usul angka-angka.
Dalam Ifrah daftar sejumlah hipotesis yang telah diajukan. Pada dasarnya
hipotesis tersebut terdiri dari dua jenis. Salah satunya adalah bahwa angka-angka
berasal dari alfabet dengan cara yang mirip dengan angka Yunani yang
merupakan huruf awal dari nama-nama angka. Tipe kedua hipotesis adalah bahwa
mereka berasal dari sistem nomor sebelumnya dari jenis yang sama dengan angka
Romawi. Misalnya, angka Aram dari hipotesis 2 didasarkan pada I (satu) dan X
(empat) :
Sembilan pertama angka Brahmi merupakan sisa-sisa dari notasi numerik adat
lama, di mana sembilan angka diwakili oleh angka yang sesuai garis vertikal …
Untuk mengaktifkan angka akan ditulis dengan cepat, untuk menghemat waktu,
kelompok-kelompok garis berkembang dalam banyak cara yang sama dengan
orang-orang tua angka Pharonic Mesir. Dengan mempertimbangkan jenis bahan
yang ditulis di India selama berabad-abad (pohon atau daun kelapa kulit) dan
keterbatasan peralatan yang digunakan untuk menulis (Calamus atau sikat),
10
bentuk angka menjadi lebih dan lebih rumit dengan ligatures banyak, sampai
angka tidak lagi menanggung setiap kemiripan dengan prototipe asli.
Ini adalah teori yang bagus, dan memang mungkin benar, tetapi
tampaknya benar-benar tidak ada bukti positif untuk mendukungnya. Idenya
adalah bahwa mereka berevolusi dari:
Orang mungkin berharap untuk menemukan bukti seperti angka pada saat
evolusi. Namun, akan muncul bahwa kita tidak akan pernah menemukan bukti
meyakinkan untuk asal dari angka Brahmi.
2. Angka Gupta
11
3. Angka Nagari
० 8 aṣṭá (००००) 12
० 9 náva (००)
‘pengumpulan sepuluh-sepuluh’. Dimana sepuluh satu diganti dengan satu
sepuluh, dan sepuluh-sepuluh diganti dengan satu-ratus, seratus-sepuluh diganti
dengan satu ribu dan seterusnya. Bilangan objek yang dikumpulkan sedemikian
disebut basis bagi sistem itu. Oleh karena itu, sistem Hindu-Arab boleh ditulis
dalam bentuk uraian, dimana nilai bagi setiap digit dalam setiap kedudukan itu
jelas. Sebagai contoh kita menulis 663 dalam bentuk uraian yaitu:
663 = 6 × 100 + 6 × 10 + (3 × 1)
13
The sum of zero and a negative enumber is negative, the sum of a positif
number and zero is positive, the sum of zero and zero is zero.
Artinya : Jumlah angka nol dan negatif adalah negatif, jumlah angka nol dan
positif adalah positif, jumlah nol dan nol adalah nol.
Artinya: Angka negatif disubtraksikan dari nol adalah positif, angka positif
disubtraksikan dari nol adalah negatif, nol disubtraksikan dari angka negatif
adalah negatif, nol disubtraksikan dari nol adalah nol.
adalah nol. Akan tetapi, suatu percobaan yang jenius dari orang pertama yang kita
tau mencoba untuk mengembangkan aritmatika pada angka negatif dan nol.
Pada 830 Mahavira menulis Ganita Sara Samgraha yang dibuat untuk
memperbaharui buku Brahmagupta. Ia menyatakan bahwa :
.... a number multiplied by zero is zero, and a number remain the same
when zero is substracted from it.
Artinya: Angka yang dikalikan nol hasilnya nol, dan angka akan tetap sama
apabila nol disubtraksikan dengan angka tersebut.
14
Bhaskara menulis lebih dari 500 tahun setelah Brahmagupta. Ia menulis;
𝑛
Maka Bhaskara mencoba untuk memecahkan masalah dengan menulis =
0
∞ dilihat pertama kali mungkin kita terbujuk untuk percaya Bhaskara benar, tetapi
tentu saja dia tidak benar. Apabila benar bahwa waktu nol adalah harus sejajar
dengan semua angka n, maka semua angka adalah sejajar. Matematika India tidak
menyimpulkan pada hal pembenaran bahwa sesuatu tidak dapat dibagi dengan
nol. Akan tetapi, Bhaskara juga mempunyai pernyataan yang benar seperti 02 =
0 dan 0 = 0.
1. Panini
15
(kira-kira abad ke-5 SM) yang
merumuskan aturan-aturan tata bahasa
Sanskerta. Notasi yang dia gunakan sama
dengan notasi matematika modern, dan
menggunakan aturan-aturan meta,
transformasi, dan rekursi.
2. Pingala
Pingala (kira-kira abad ke-3 sampai abad pertama SM) di dalam risalahnya
prosody menggunakan alat yang bersesuaian dengan sistem bilangan biner.
Pembahasannya tentang kombinatorika meter bersesuaian dengan versi dasar dari
teorema binomial. Karya Pingala
juga berisi gagasan dasar tentang
bilangan Fibonacci (yang disebut
mātrāmeru).
3. Surya Siddhanta
Surya Siddhanta (kira-kira 400) memperkenalkan fungsi trigonometri
sinus, kosinus, dan balikan sinus, dan meletakkan aturan-aturan yang menentukan
gerak sejati benda-benda langit, yang bersesuaian dengan posisi mereka
sebenarnya di langit. Daur waktu kosmologi
dijelaskan di dalam tulisan itu, yang merupakan
salinan dari karya terdahulu, bersesuaian dengan
rata-rata tahun siderik 365,2563627 hari, yang
hanya 1,4 detik lebih panjang daripada nilai
modern sebesar 365,25636305 hari. Karya ini
diterjemahkan ke dalam bahasa Arab dan bahasa
Latin pada Zaman Pertengahan.
16
4. Aryabhata
Pada tahun 476 – 520 A.D,
adalah ahli matematika Hindu
pertama yang dikenal dunia.
Risalah atau tulisannya mengenai
subyek ini adalah karya Hindu
yang pertama mengenai
matematika murni, dan terdiri dari tiga-puluh-tiga sloka. Ia menjelaskan mengenai
sebab-sebab gerhana matahari dan bulan.
Dia memberikan peraturan (rule) untuk pemecahan sederhana dari persamaan
sederhana lanjutan (simple intermediate equations) dan penetapan yang tepat
mengenai nilai (accurate determination of value). Percaya tau tidak, Aryabhata
menyatakan hubungan keliling sebuah lingkaran pada diameternya (relation of the
circumperence of a circle to its diameter). Pada tahun 499, memperkenalkan
fungsi versinus, menghasilkan tabel trigonometri India pertama tentang sinus,
mengembangkan teknik-teknik dan algoritma aljabar, infinitesimal, dan
persamaan diferensial, dan memperoleh solusi seluruh bilangan untuk persamaan
linear oleh sebuah metode yang setara dengan metode modern, bersama-sama
dengan perhitungan (astronomi) yang akurat berdasarkan sistem heliosentris
gravitasi. Sebuah terjemahan bahasa Arab dari karyanya Aryabhatiya tersedia
sejak abad ke-8, diikuti oleh terjemahan bahasa Latin pada abad ke-13. Dia juga
62832
memberikan nilai π yang bersesuaian dengan = 3,1416 . Ia juga membuat
20000
rumus untuk menemukan luas segitiga, lingkaran, dan lain-lain. Dalam rumus
lingkaran, ia membuat peraturan yang menyatakan komponen utama pemecahan
keliling sebuah lingkaran ada pada diameternya.
Pada tahun 499 M, saat usianya baru 23 tahun ia sudah berhasil membuat
sebuah karya besar. Karyanya itu adalah sebuah Kitab yang ia beri judul mirip
dengan namanya yakni Aryabhatiya. Kitab ini begitu populer karena didalamnya
ia memperkenalkan fungsi versinus, menghasilkan tabel trigonometri India
pertama tentang sinus, mengembangkan teknik-teknik algoritma aljabar,
infinitesimal, dan persamaan diferensial, serta memperoleh M.
17
Tak hanya matematika, di dalam kitab ini ia juga menuliskan perhitungan
astronomi yang akurat berdasarkan sistem heliosentris gravitasi. Saking
populernya, kitab ini diterjemahkan kedalam bahasa Arab pada abad ke-8 M, dan
kemudian dalam bahasa Latin pada abad ke-13 Aryabhata adalah matematikawan
dan astronom India yang lahir pada tahun 475 M dan meninggal pada tahun 550
M. Dia hidup di zaman yang sulit untuk mengembangkan matematika. Bahkan,
pada masa itu dia merupakan satu-satunya orang yang menemukan rumus-rumus
matematika sebelum lahirnya ahli-ahli matematika pada masa modern kini.
5. Brahma Gupta
Brahma Gupta adalah matematikawan besar India berikutnya, ia hidup dari
tahun 598 sampai 660 M. Karyanya yang terkenal adalah Brahma Siddhanta yang
terdiri dari dalil dan peraturan. Pada tahun 628
M Brahma Gupta menulis sebuah buku berjudul
Brahma Gupta Siddhanta sebagai perbaikan
dari buku sebelumnya. Dalam buku barunya ini
ia menulis 2 bab tentang matematika, yaitu bab
12 dan 18 yang didalamnya terdapat teorema-
teorema yang sudah diakui sebagai teorema
yang benar. Namun ada pendapat beberapa ahli
yang mengatakan bahwa teorema Brahma
Gupta tidak benar. Disamping itu terdapat pula teorema-teorema Brahma Gupta
yang eksak yaitu dengan memanfaatkan rumus-rumus Archimedes Heron untuk
menentukan jari-jari lingkaran luar suatu segitiga. Salah satu contohnya adalah
saat Brahma Gupta membuat rumus yang ekivalen dengan rumus trigonometri
yang kita pakai sekarang yakni:
𝑎 𝑏 𝑐
2𝑅 = = =
sin 𝐴 sin 𝐵 sin 𝐶
Yang merupakan formulasi kembali dari hasil karya ptolami. Barangkali
hasil yang paling menarik dari Brahma Gupta adalah menggeneralisasikan dari
rumus beron untuk menentukan luas segi empat yakni :
𝐾 = √(𝑠 − 𝑎)(𝑠 − 𝑏)(𝑠 − 𝑐)(𝑠 − 𝑑)
18
6. Mādhavan
Mādhavan dari Sangamagrama lahir
dengan nama Irinjaatappilly Madhavan
Namboodiri (1350 – 1425) adalah
matematikawan dan astronom India dari
kota Irinjalakkuda (dekat Cochin, Kerala,
India). Ia merupakan pendiri sekolah
astronomi dan matematika Kerala. Mādhava
dianggap sebagai salah satu matematikawan-astronom terbesar pada abad
pertengahan, dan telah menyumbangkan kontribusi dalam deret takhingga,
kalkulus, trigonometri, geometri dan aljabar.
Karya Madhava diduga dikirim ke Eropa melalui misionaris-misionaris
Yesuit dan pedagang yang aktif disekitar pelabuhan Kochi, sehingga memberikan
pengaruh terhadap perkembangan kalkulus di Eropa.
Karya Madhava yang memberikan suatu urutan untuk π diterjemahkan ke
dalam bahasa matematika modern, dibaca
4𝑟 4𝑟
Π𝑟 = 4𝑟 − +
3 𝑠
Pada abad ke-14, Madhava dari Sangamagrama menemukan rumus
Leibniz untuk pi, dan menggunakan 21 suku, untuk menghitung nilai π sebagai
berikut 3,14159265359.
7. Mahavira
Mahavira mulai dikenal sekitar tahun 850M, berasal dari selatan India. dia
menulis tentang matematika dasar, seperti
operasi-operasi menambah, mengurang,
memangkatkan, menarik akar, dan
sebagainya. Mahavira juga sudah mengenal
bilangan positif dan negatif serta operasi
dalam bilangan nol. Dia mengatakan bahwa
“apabila sebuah bilangan dikalikan dengan nol
akan menghasilkan nol, dan bilangan itu tidak
19
akan berubah nilainya apabila ditambah, dikurangi, atau dibagi dengan nol”.
Kesalahan terhadap tulisan Mahavira ini adalah bahwa membagi dengan nol
dikatakannya tidak merubah bilangan itu sendiri. Tetapi yang menarik dari karya
Mahavira ini adalah pembagian dengan pecahan, yaitu dengan mengalikan
dengan kebalikan dari pecahan tersebut.
8. Bhaskara (1114-1185)
Bhaskara adalah ahli matematika India yang terkenal pada abad kedua
belas. Karya-karyanya yaitu memberikan penyelesaian umum terhadap persamaan
pell (john pell, 1611-1685).
Karya bhaskara yang paling terkenal adalah “lilavati” (si cantik). Yang
merupakan kumpulan dari problem-problem matematika dari Brahmagupta, dll,
dan kemudian ditambah dengan
problem-problem hasil
obsevasinya sendiri.
20
Ada dua konstribusi Hindu yang paling menonjol dalam sejarah
matematika adalah:
Naskah Bakhshali
21
memastikan ukuran atau keseimbangan antara topik yang berbeda. Sebagian besar
naskah telah rusak dan hanya sekitar 70 daun pelepah pohon yang tersisa yang
masih bertahan hingga naskah ini ditemukan. Naskah tersebut diperkirakan
disusun sekitar 400M.
Nilai π
Pemahaman π oleh Aryabhata, Aryabhata bekerja pada pendekatan untuk
π dan memungkinkan telah sampai pada kesimpulan bahwa π adalah tidak
rasional. Pada bagian kedua dari Aryabhata (ganita pada 10), ia menulis dalam
bahasa sansekerta, yang artinya :
“tambahkan 4 dan 100, kalikan dengan 8, dan kemudian menambahkan 62.000.
dengan aturan ini keliling lingkaran dengan diameter 20.000 dapat ditemui
menjadi ∏ = = 3.1416
Geometri
Basis dan inspirasi dari keseluruhan matematika India adalah geometri.
Bekas-bekas peninggalan awal pengetahuan geometri dari peradaban Lembah
Indus dapat ditemukan pada penggalian kota Harappa dan Mohenjo-daro, dimana
terdapat bukti berupa alat penggambar lingkaran yang berasal dari 2500 SM. Ilmu
geometri yang berasal dari India dapat diketahui melalui sebuah catatan
konstruksi geometri para pendeta Weda yang disebut Sulbasutra. Sulbasutra
adalah panduan untuk pembangunan altar-altar tersebut untuk pemujaan dan
menjelaskan sejarah geometri bangsa India. Altar-altar ini memiliki bentuk
berbeda-beda tetapi berdiri di wilayah yang sama. Sulbasutra berisi penjelasan
verbal awal mengenai teorema Pythagoras meskipun juga telah diketahui oleh
bangsa Babilonia. Dalil-dalil Sutrasulba berhubungan dengan pembagian gambar-
gambar seperti garis lurus, persegi panjang, lingkaran dan segitiga. Geometri
Hindu terutama untuk keperluan praktek. Geometri yang pertama mengenai
pendirian altar agama Hindu. Pendirian altar itu terkait dengan teorema
Pythagoras.
22
Trigonometri
Penelitian trigonometri oleh Aryabhata. Dalam kitab Ganitapada 6,
Aryabhata mengemukakan luas segitiga, yang artinya
“untuk segitiga, hasil yang tegak lurus dengan sisi setengah merupakan daerah”.
Aljabar
Penelitian Aljabar oleh Aryabhata. Didalam kitab Aryabhata, Aryabhata
memberikan hasil elegan untuk penjumlahan dari serangkaian bilangan kuadrat
dan bilangan pangkat 3 :
13 + 23 + ⋯ + 𝑛3 = (1 + 2 + ⋯ + 𝑛)2
Jika x, y, dan r merupakan sisi segitiga dan memenuhi persamaan x 2 +
y 2 = r 2 maka segitiga tersebut pastilah siku-siku, dan dikatakan x, y, dan r
adalah tripel pythagoras.
Untuk mencari tripel pythagoras kita bisa menggunakan rumus-rumus
berikut :
𝑥 = 𝑎2 − 𝑏 2
𝑦 = 2𝑎𝑏
𝑟 = 𝑥2 + 𝑦2
dengan ketentuan a > b
23
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Matematika Hindu atau matematika India dikenal sebagai Sulwa Sutra
atau “tali dari sloka” (cord of verses). Semua hal yang datang dari matematika
India, Angka India atau Argam Hindiyyah dimulai satu tempat kosong untuk
angka nol. Para ahli matematika India telah lama menemukan bilangan nol, tetapi
belum ada simbolnya. Kemudian Arybrata menyebut bilangan nol dengan kata
“kha”. Dokumen tersebut tercetak pada lempengan tenbaga dengan simbol “o”
kecil tercetak di situ. Ensiklopedi Britanica.
Al-Khawarizmi meneliti sistem perhitungan Hindu (India) yang
menggambarkan sistem nilai tempat dari bilangan yang melibatkan bilangan 0, 1,
2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9. Al-Khawarizmi adalah yang pertama kali
memperkenalkan penggunaan bilangan nol sebagai nilai tempat dalam basis
sepuluh. Penomoran India berdasarkan basis 10. Ada beberapa macam angka di
India yaitu : Angka Brahmi ditemukan di gua dan kuil di daerah dekat Poona,
Bombay dan Uttar Pradesh. Data waktunya menunjukkan bahwa sudah dipakai
lebih lama sampai abad 4M. Periode Gupta adalah selama dinasti Gupta
memerintah sampai ke Magadha di Timur laut India pada awal abad 4M sampai
akhir abad 6M. Angka Gupta dibangun dari angka Brahmi dan tersebar luas oleh
kerajaan Gupta. Angka Gupta kemudian berkembang menjadi angka Nagari atau
angka Devahagari. Bentuk ini berkembang dimulai sekitar abad 7M dan berlanjut
berkembang dari abad 11M.
Berdasarkan angka-angka yang ditemukan di India kita dapat mengetahui
perkembangan sistem angka India yaitu dari angka Brahmi menuju angka Gupta
kemudian kedalam angka Nagari dan selanjutnya angka-angka India tersebut
dikembangkan di bangsa Arab dan berkembang menjadi angka modern yang kita
gunakan sekarang ini.
Matematika Vedanta dimulakan di India sejak Zaman Besi. Shatapatha
Brahmana (kira-kira abad ke-9 SM), menghampiri nilai π, dan Sulba Sutras (kira-
24
kira 800–500 SM) yang merupakan tulisan-tulisan geometri yang menggunakan
bilangan irasional, bilangan prima, aturan tiga dan akar kubik, menghitung akar
kuadrat dari 2 sampai sebagian dari seratus ribuan, memberikan metode
konstruksi lingkaran yang luasnya menghampiri persegi yang diberikan, dan lain-
lain.
B. Saran
Diharapkan materi ini bermanfaat untuk masyarakat terutama mahasiswa
untuk menambah pengetahuan tentang sejarah perkembangan matematika dan
tokoh-tokoh matematika India.
25
DAFTAR PUSTAKA
http://emmasalim.blogspot.co.id/2013/09/makalah-matematika-india-sejarah-
math.html
http://blognya-rinakhairina.blogspot.co.id/2013/11/sejarah-matematika-india.html
http://sejarahmatematika1.blogspot.co.id/2015/04/sejarah-matematika-india-
kuno.html
http://sejarahmatematika1.blogspot.co.id/2015/04/sejarah-matematika-india-
kuno.html
http://fitrirahmiku.blogspot.co.id/2013/04/makalah-sejarah-matematika-
sejarah.html
https://nugrohodimasadi.wordpress.com/2014/04/11/indian-numeral/
26