Anda di halaman 1dari 45

“Perkembangan Matematika Hindu, Arab, dan Eropa”

MAKALAH

Disusun dan Diajukan untuk Tugas dalam Mata Kuliah Sejarah dan Filsafat
Pendidikan

Disusun oleh :
Trina Febrianti

Dosen pengampu:

Mesi Oktafia, S.Pd., M.Si

JURUSAN TADRIS MATEMATIKA

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KERINCI

TAHUN AJARAN 2020 M/ 1442 H


KATA PENGANTAR

Puji syukur selalu kami ucapkan atas kehadirat Allah swt yang senantiasa
melimpahkan ranmat, hidayah, serta inayahnya kepada kami, sehingga kami bisa
menyelesaikan tugas makalah tentang ”Perkembangan Matematika Hindu, Arab,
dan Eropa ”. Sholawat beserta salam kita curahkan kepada junjungan kita nabi besar
Muhammad SAW. Yang telah menunjukan kepada kita semua jalan yang lurus
berupa ajaran agama islam yang sempurna dan menjadi anugrah terbesar bagi
seluruh alam semesta.

Saya selaku penyusun makalah menyampaikan ucapan terimakasih kepada


Ibu Mesi Oktafia, S.Pd., M.Si selaku dosen pengampuh mata kuliah Sejarah dan
Filsafat Matematika yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam
pembuatan makalah ini. Terimakasih kepada orang tua yang selalu mendoakan
kelancaran tugas kami, serta teman-teman yang telah memberikan saran kepada
saya.

Dalam penyelesaian laporan ini,kami menyadari masih jauh dari kata


sempurna. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran agar kedepannya
dapat kami perbaiki. Dan kami berharap semoga laporan ini bisa memberikan
manfaat bagi saya penyusun dan para pembaca semuanya.

Sungai Penuh, 14 Desember 2020

Penyusun

Trina Febrianti

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... 2

DAFTAR ISI ................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 4

A. Latar belakang ......................................................................... 4


B. Rumusan masalah ..................................................................... 4
C. Tujuan penelitian ...................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................... 5

A. Sejarah Matematika Hindu, Arab dan Eropa ........................... 5


B. Tokoh-tokoh Matematika Hindu, Arab dan Eropa .................. 15
C. Sistem Bilangan Hindu, Arab dan Eropa ................................. 33
D. Penemuan yang Berhubungan dengan Matematika Hindu, Arab
dan Eropa ................................................................................. 35

BAB III PENUTUP ........................................................................................ 43

A. Kesimpulan .............................................................................. 43
B. saran ........................................................................................ 43

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 44

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari


perkembangan teknologi modern. Matematika mempunyai peran penting
dalam berbagai disiplin ilmu sehingga memajukan daya pikir manusia. Pada
kehidupan sehari-hari, sering kita temukan aplikasi dari perhitungan
matematika. Misalnya, ketika berbelanja di warung, kita akan menghitung
uang hasil belanja. Kegiatan menghitung atau menjumlah adalah salah satu
konsep dalam matematika. Seorang ilmuwan sering melakukan perhitungan
matematika untuk mendukung teori yang ditemukannya. Dalam bidang
ekonomi, matematika juga memiliki peran yang tidak kalah penting.
Demikian halnya di bidang fisika, kimia, biologi, dan sosial, peranan
matematika sangatlah besar. Oleh karena itu, matematika dianggap sebagai
ibu dari segala ilmu pengetahuan.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalahnya ialah :
1. Bagaimana Sejarah Matematika Hindu, Arab dan Eropa?
2. Siapa sajakah Tokoh-tokoh Matematika Hindu, Arab dan Eropa?
3. Bagaimana Sistem Bilangan Hindu, Arab dan Eropa?
4. Sebutkan Penemuan yang Berhubungan dengan Matematika Hindu,
Arab dan Eropa?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Sejarah Matematika Hindu, Arab dan Eropa
2. Untuk Mengetahui Tokoh-tokoh Matematika Hindu, Arab dan Eropa
3. Untuk Mengetahui Sistem Bilangan Himdu, Arab dan Eropa
4. Untuk Mengetahui Penemuan yang berhubungan dengan Matematika
Hindu, Arab dan Eropa

4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Matematika Hindu, Arab dan Eropa
1. Sejarah Matematika Hindu

Matematika India atau juga bisa disebut Matematika Hindu


muncul pada abad ke-26 SM dan berakhir pada abad ke-14 M.
Matematika India ini berkembang setelah matematika China dan
berakhir tepat sebelum munculnya matematika Eropa abad pertengahan.
Matematika India dimulai sejak munculnya sebuah peradaban yang
terletak di daerah aliran Sungai Indus. Peradaban ini biasa disebut
Peradaban Lembah Indus. Kota-kota yang mereka tempati kala itu diatur
secara geometris. Sekitar abad ke-15 SM bangsa India diusir oleh
bangsa Arya yang datang dari Asia Tengah. Selama kira-kira 1000 tahun
bangsa Arya menyempurnakan tulisan Hindu dan bahasa Sansekerta.

Beberapa penulis agama juga menulis sejarah matematika


karena dalam pembangunan altar Budha direntangkan tali yang
menunjukkan pengenalan tigaan Pythagoras.Kemudian lahirlah
matematika Vedanta yang berkembang di India sejak Zaman besi.
Sekitar abad ke-9 SM, seorang matematikawan bernama Shatapatha
Brahmana mulai menemukan pendekatan nilai π, dan kemudian antara
abad ke-8 dan ke-5 SM, Sulba Sutras memberikan tulisan-tulisan
geometri yang menggunakan bilangan rasional, bilangan prima, aturan
tiga dan akar kubik yaitu dengan menghitung akar kuadrat dari 2 sampai
sebagian dari seratus ribuan, memberikan metode konstruksi lingkaran
dan perhitungan luasnya menggunakan susunan persegi, menyelesaikan
persamaan linear dan kuadrat serta menggembangkan Tripel Pythagoras
secara aljabar, dan memberikan pernyataan dan bukti numerik untuk
teorema Pythagoras.

Pada tahun 550 bangsa Hindu menemukan bilangan nol dan


penulisan sistem letak untuk bilangan. Angka India atau Argam

5
Hindiyyah dimulai satu tempat kosong untuk angka nol, ini terbukti
telah dituliskan posisi itu pada Kitab Injil orang India. Para ahli
matematika India telah lama menemukan bilangan nol, tetapi belum ada
simbolnya. Kemudian Aryabrata menyebut bilangan nol dengan kata
“kha”. Aryabrata telah memasukkan nol dalam sistem perhitungan
bukan sekedar tempat kosong. Konsep bilangan nol menggunakan satu
tempat kosong di dalam pengaturan bentuk tabel telah dikenal dan
digunakan di India dari abad ke-6. Naskah tertua yang diketahui
menggunakan nol adalah karya Jain dari India yang berjudul
Lokavibhaaga, berangka tahun 458. Penggunaan simbol nol oleh orang
India yang pasti adalah di Gwalior Tablet Stone pada tahun 876.
Dokumen tersebut tercetak pada lempengan tenbaga dengan simbol “o”
kecil tercetak di situ. Ensiklopedi Britanica mengatakan “Literatur
Hindu membuktikan bahwa bilangan nol mungkin telah dikenal di
depan kelahiran Kristus, tetapi tidak ada catatan yang ditemukan dengan
simbol seperti itu di depan abad ke-9”. Ide-ide brilian dari
matematikawan India selanjutnya dipelajari oleh matematikawan
Muslim dan Arab. Hal ini terjadi pada tahap-tahap awal ketika
matematikawan Al-Khawarizmi meneliti sistem perhitungan Hindu
(India) yang menggambarkan sistem nilai tempat dari bilangan yang
melibatkan bilangan 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9. Al-Khawarizmi adalah
yang pertama kali memperkenalkan penggunaan bilangan nol sebagai
nilai tempat dalam basis sepuluh. Sistem ini disebut sebagai Sistem
Bilangan Desimal.1

1Reskinamath, 2018. Sejarah Matematika India (Hindu).


https://reskinamath.wordpress.com/2018/02/14/sejarah-matematika-india-hindu/. Diakses pada
08 desember 2020.

6
2. Sejarah Matematika Arab

Perkembangan matematika Arab sesudah pertengahan abad ke


delapan sangat mengagumkan sekali , dan mempunyai peranan serta
kontribusi yang besar terhadap perkembangan sejarah matematika .
Bangsa Arab bangkit mengejar ketinggalan ketinggalannya dalam
bidang ilmu pengetahuan . Bangsa Arab mulai mempelajari astronomi,
konsep-konsep falsafah, ilmu kedokteran, matematika dan ilmu lainnya
dari Yunani, Mesir,India,Babylonia dan lain-lainya. Karya ilmu klasik
Yunani dan India dibawa ke Baghdad , kemudian diterjemahkan
kedalam bahasa Arab. Hal ini sangat menguntungkan bagi
perkembangan sejarah metematika, karena hampir seluruh karya
matematikawan Yunani Kuno tidak dapat ditemukan lagi,yang tinggal
sekarang hanyalah terjemahan dari karya-karya ini dalam bahasa Arab.

Periode mulai dari abad ke VIII sampai dengan abad ke


XIV dapat dikatakan merupakan “zaman keemasan” dari matematika
bangsa Arab. Kontribusi bangsa Arab dalam perkembangan sejarah
matematika bukan hanya sebagai pengumpul dan kemudian
menyebarkannya saja, tetapi lebih dari itu. Matematika Arab disamping
menterjemahkan dan memberi ulasan terhadap matematika Yunani,
mereka juga menghasilkan beberapa karya asli dalam matematika.

Matematika bangsa Arab dapat dibagi menjadi 4 kelompok:

1. Aritmatika, yang kemungkinan berasal dari India, dan berdasarkan


kepada prinsip nilai tempat.
2. Aljabar, walaupun berasal dari Yunani, Hindu, dan Babylonia, tetapi
telah dipolesi oleh matematikawan Arab menjadi bentuk serta
sistematik yang baru.

7
3. Trigonometri, umumnya berasal dari Yunani, tetapi matematikawan
Arab mengaplikasikannya dengan bentuk trigonometri Hindu dan
menambahkan beberapa fungsi dan rumus-rumus baru
4. Geometri, yang umumnya berasal dari Yunani, matematikawan Arab
memberikan generalisasi terhadap rumus-rumus Yunani tertentu.2
Kajian matematika secara ilmiah dimulai sejak umat manusia
bersentuhan dengan beberapa karya matematika yang dihasilkan oleh
peradaban lain seperti Yunani, India dan Cina. Pemikiran bangsa
Yunani sangat menonjol dengan ide-ide briliannya, mengispirasi bangsa
lain dalam mengembangkan matematika. Pengaruh Yunani dalam
matematika masuk melalui kegiatan penerjemahan. Pada saat itu,
umumnya matematika bukan hanya berperan sebagai alat
perkembangan budaya, akan tetapi matematika sendiri lahir dan
berkembang oleh adanya suatu budaya (Sukardjono, 2011).
Matematika Yunani membawa pengaruh pada perkembangan
matematika di dunia Islam. Tersebarnya matematika Yunani ke penjuru
Islam dikarenakan orang-orang Kristen Ortodoks menerapkan
pemisahan sekte-sekte karena alasan perbedaan doktrinal. Orang
Kristen yang berada di bawah doktrin gereja mengucilkan orang-orang
yang berbeda pendapat. Karena paksaan para pendeta, mereka akhirnya
pindah ke negara Arab dan Persia dengan membawa warisan ilmu
pengetahuan terutama kedokteran, matematika, astronomi, teknologi
dan filsafat (Mehdi Nakosteen, 1996).
Kondisi ini tentu membawa dampak bagi perkembangan
matematika di Arab dan Persia. Perkembangan ini terjadi hingga Islam
datang. Di bawah kekuasaan Bani Umayyah, kegiatan penerjemahan
buku-buku matematika dilakukan. Namun, karya-karya yang
diterjemahkan jumlahnya sangat terbatas. Hal ini disebabkan kebijakan

2Siti maratus solikah, 2016. Perkembangan matematiks Arab dari abad ke VIII sampai abad ke
XIV. https://sitimaratussolikah.wordpress.com/2016/09/26/perkembangan-matematika-arab-
dari-abad-ke-viii-sampai-abad-ke-xiv/. Diakses pada 08 desember 2020.

8
pemerintahan Bani Umayyah lebih diorientasikan pada pengembangan
(expansi) wilayah kekuasaan dan pembangunan infrastruktur
kepemerintahan (Agus Rifai, 2014 [66]). Penerjemahan pada masa ini
dilakukan secara bertahap. Pada awalnya karya-karya asing atau Yunani
diterjemahkan ke dalam bahasa Syiria, kemudian diterjemahkan ke
dalam bahasa Arab.
Puncak kegiatan intelektual terjadi pada masa pemerintahan
Abbasiyah di bawah pimpinan khalifah Harun al Rasyid dan putranya al
Ma’mun. Masa pemerintahan Harun al Rasyid yang berkuasa selama 23
tahun ini merupakan permulaan zaman keemasan (golden ages of Islam)
bagi sejarah dunia Islam di belahan Timur (M. Mukhlis Fahruddin, 2009
[181]). Khalifah Harun al Rasyid dan al Ma’mun terkenal sebagai
khalifah yang cinta terhadap ilmu pengetahuan. Ia menggalakkan
penerjemahan buku-buku asing ke dalam bahasa Arab sehingga
masyarakat muslim mampu mencerna isi buku tersebut. Ilmu
matematika terbaik dari seluruh peradaban besar dunia seperti Yunani,
Mesopotamia, Mesir, Persia, India dan Cina semuanya dikumpulkan
untuk diterjemahkan.3
3. Sejarah Matematika Eropa
Selama berabad-abad dimana Cina, India dan kerajaan Islam
telahberkuasa. Eropa telah jatuh di bawah bayangan abad kegelapan.
Semua kehidupan intelektual termasuk studi matematika telah
mengalami stagnasi. Namun pada abad ke sesuatu telah mulai berubah.
Dipimpin oleh Italia, Eropa mulai untuk mengeksplorasi perdagangan
dengan bangsa Timur. Fibonacci adalah matematikawan terbaik yang
dikenal dengan penemuannya akan beberapa angka yang disebut
dengan deret Fibonacci. Deret Fibonacci diciptakan ketika Fibonacci
sedang memecahkan teka-teki tentang kebiasaan kawin kelinci. Angka

3Yuni arrifada, dkk. 2016. Dinamika perkembangan Matematika abad pertenganhan hingga
munculnya gerakan renaissance (implikasi terhadap pembelajaran matematika disekolah.
https://media.neliti.com/media/publications/80551-ID-dinamika-perkembangan-matematika-
abad-pe.pdf.

9
Fibonacci merupakan angka favorit alam. Bukan hanya digunakan
pada kelinci, namun juga jumlah kelopak pada bunga dimana selalu
bernomor fibonacci. Dimanapun kita menemukan pertumbuhan di
alam, kita pasti akan menemukan bilangan Fibonacci.
a. Abad Pertengahan
Setelah runtuhnya kekuasaan Romawi, kebudayaan Eropa
relatif mengalami kemunduran dibanding perkembangan pesat
sebelumnya. Hanya biarawan-biarawan Katolik yang
memelihara ilmu pengetahuan dari Gerik. Sedikit sekali
kemajuan yang dicapai di bidang Matematika pada khususnya.
Tetapi kalender semakin disempurnakan. Namun demikian masih
terdapat beberapa penulis yang mengembangkan dan memelihara
matematika itu.
Alcuin (735 -804) lahir di Yorkshire, Inggris. Ia dikenal
sebagai Flaccus, Albinus, Ealhwine. Dia adalah matematika
Inggris yang banyak sekali menulis tentang matematika,
diantaranya yang paling terkenal adalah mengenai kalender
dan finger reckoning (menghitung dengan jari). Alcuin
mempunyai koleksi tentang problem puzzele dan rekreasi
berjudul Problems For The Quickening Of Mind. Selain itu
Alcuin juga menulis tentang astronomi, tetapi karyanya ini tidak
sebaik karya-karya penulis Yunani. Alcuin dihargai atas kumpulan
permasalahan teka-tekinya mengenai matematika yang
mempengaruhi penulis buku teks yang berabad-abad, dengan judul
Soal-soal untuk mempercepat berfikir pada tahun ± 775 dalam
bahasa Latin.
Gerbert (950-1003) lahir di Auvergne, Perancis. Ia
mendapatkan pendidikan di Spanyol dan Italia. Dia pernah bekerja
sebagai guru di Jerman dan diangkat menjadi penasehat Kaisar
Roma. Otto III, setelah menjadi Uskup Agung. Kemudian pada
tahun 999 Gerbert diangkat menjadi Paus dengan gelar Paus

10
Sylfester II. Dia adalah ahli matematika Kristen pertama yang
belajar sekolah Islam di Andalusia, Spanyol. Dia membawa
sistem numerasi Hindu-Arab tanpa nol ke Eropa. Gerbert juga
menulis tentang aritmatika dan geometri, serta menciptakan
abaci, globe bumi, jam dan sebuah organ. Ia juga menyatakan
rumus luas segitiga sama sisi : L = ½ a(a –a)dengan pendekatan .
Masa ini juga disebut sebagai zaman kejayaan pengetahuan Islam
tetapi sarjana-sarjana latin tidak sedikitpun menghargai karya-
karya Islam ini.
Kegiatan pedagang dari bagian pantai timur laut tengah
dengan dunia Arab menyertakan terbawanya ilmu pengetahuan
dunia Arab ke Eropa pada abad 12 melalui terjemahan. Dalam
sejarah matematika abad 12 itu disebut sebagai abad
terjemahan. Salah seorang yang giat dalam menterjemahkan itu
ialah biarawan Adelard dari Bath (± 1120). Buku elemen
Euclideus ia terjemahkan ke dalam bahasa latin dan
menterjemahkan tabel astronomi dari Khawarizmi. Plato dari
Trivoli menterjemahkan buku astronomi dari Al-Battani, bola
dari Theodosius dan karya lain pada tahun ± 1120. Penterjemah
paling banyak ialah Gherardo dari Cremona (1114 –1187), ia
terjemahkan 90 karya berbahasa Arab ke bahasa Latin, diantara
terjemahannya ialah Almagest dari Ptolemeus, elemen Euclides
dan aljabar dari Khawarizmi.
b. Masa Transmisi dan Abad ke 12-15
Sekitar masa Gerbret karya-karya klasik Yunani tentang ilmu
pengetahuan mulai menembus Eropa. Hal ini dikuti oleh masa
transmisi. Ilmu pengetahuan yang dipelajari Islam kuno
diterjemahkan oleh pengunjung pusat-pusat ilmu pengetahuan
Islam. Dengan perantara hubungan antara kerajaan Norida Di
Sicilia dan dunia Timur dan melalui hubungan dagang Eropa
dengan daerah Levant dan dunia Arab.

11
Jatuhnya Tolendo dari orang-orang Moor ke tangan orang
kristen pada tahun 1085 diikuti masuknya cendikiawan-
cendikiawan Kristen ke kota untuk mendapatkan ilmu
pengetahuan Islam. Beberapa pusat Moor di Spanyol masuk dan
abad keduabelas dalam sejarah matematika menjadi abad
terjemahan Letak dan sejarah Sicilia adalah tempat pertemuan
alami barat dan timur. Sicilia awalnya adalah kolonial Yunani,
menjadi bagian kerajaan Romawi menjalin ikatan dengan
Konstantinopel setelah jatuhnya Roma, kemudian dikuasi Arab
dan direbut kembali oleh Yunani yang diambil alih oleh
Normandia. Diantara kota-kota yang pertama kali mengadakan
hubungan perdagangan dengan dunia Arab ialah pusat
perdagangan italia di Guenia, Pisa, Venesia, Milan, dan Florence

1) Abad ke 13
Leonardo fibonaci atau yang lebih dikenal sebagai
Leonardo de Pisa adalah matematikawan yang paling
berbakat pada abad pertengahan. Ia dikenal dalam sistem biologi
India sejak abad 200 SM. Dia adalah anak seorang pedagang
yang mengikuti ayahnya berdagang ke Mesir, Sicilia,Yunani
dan Syria. Karyanya yang terbesar adalah sebuah buku yang
berjudul Liber Abaci pada tahun 1202. Buku ini berisi
tentang problem-problem dengan menggunakan lambang
Hindu-Arab yang memperlihatkan bahwa dia dipengaruhi
oleh aljabarnya Al-khawarizmi dan Abu Kamil. Liber abaci
ini lebih memfokuskan pada aritmatika dibandingkan
geometri, buku ini dimulai dengan penjelasan sembilan
lambang bilangan India dengan menambahkan bilangan nol.
Fibonacci pun secara tetap menggunakan garis datar (–)
sebagai lambang untuk menyatakan pembagian, dalam buku
ini Fibonacci menggunakan 3 jenis pecahan yaitu: pecahan
biasa, pecahan sexagesimal, dan pecahan unit.

12
Salah satu problem yang terdapat pada Liber Abaci ini
adalah “ berapa pasang kelinci yang akan dilahikan dalam satu
tahun, yang dimulai dengan sepasang kelinci, apabila setiap
bulan masing-masing pasangan menghasilkan satu pasang
kelinci baru, dimana pasangan kelinci baru akan
menghasilkan setelah bulan ke-2”. Problem ini dikenal
sebagai barisan Fibonacci; 1,1,2,3,5,8,13,21..., m,n,m+n…
Karya keduanya Fibonacci’s Practica Geometriae pada tahun
1220, yaitu sebuah kumpulan materi geometri dan trigonometri
yang dikerjakan oleh Euclid dan beberapa merupakan karya
aslinya sendiri Dan tahun 1225 dengan judul Liber
Quadratorum, yaitu karyanya yang brilian dan original
dalam menganalisis dan telah membuatnya luar biasa pada
jaman Diophantus dan Fermat.

Bakatnya yang luar biasa ini menyebabkan dia dipanggil


oleh raja Federick II untuk ikut dalam suatu perlombaan yang
tiga soalnya sudah disiapkan oleh Jhon dari Pelermotiga dan
salah satunya yaitu x2+5 adalah suatu kuadrat bilangan dan
x2-5 juga merupakan suatu kuadrat dari sebuah bilangan, dan
Fibonacci menjawab dengan tepat bahwa x bernilai sebab () 2 +
5 = ()2 -5 = ()2 problem ini terdapat dalam buku Liber
Quadrtorum, selain itu Fibonacci juga menuliskan identitas-
identitas dalam buku Liber Quadrtorum seperti;

(a2+b2)(c2+d2)
= (ac+bd)2 + (bc–ad)2
= (ad+bc)2 + (ac–bd)2
2) Abad ke-14
Abad ke-14 adalah masa yang tandus bagi matematika. Ini
adalah abad dari maut hitam yang menyapu lebih dari 1/3
penduduk Eropa, di dalam abad ini terjadi perang 100 tahun

13
(Hundred Year’s War), dengan pergolakan politik ekonomi
di Eropa utara yang sedang memuncak.
Meskipun matematika pada abad pertengahan pada
dasarnya bersifat praktis matematika spekulatif tidak
sepenuhnya lenyap. Pemikiran-pemikiran filsuit-filsuit
sholastic menyebabkan pemikiran teoritis yang halus tentang
gerak, tak terhingga dan continu yang semuanya merupakan
pemikiran pokok matematika modern.
3) Abad ke-15
Bagian aritmetika dari suma dimulai dengan alogarisme
bagi operasi-operasi yang pokok dan untuk mengambil
kuadrat. Uraian cukup lengkap, juga mememuat misalnya
saja tidak kurang dari delapan cara untuk melakukan
perkalian.Aturan ponasi/ pernisalan yang dibahas dan
diterapkan pula. Meskipun banyak kesalahan dalam karya
Luca Pacioli tapi dalam Aritmetika karyanya merupakan
standar authority. Aljabar yang ditulisnya masih aljabar
sinkopasi. Singkatan-singkatan yang ditulisnya antara lain:

P singkatan dari piu artinya tambah

M singkatan dari meno artinya kurang


Co singkatan dari cosa artinya benda yg tidak diketahui dipakai
untuk perubah x
Ce singkatan dari censo dipakai untuk x2
Cu singkatan dari cuba dipakai untuk x3
Cece singkatan dari censo censo dipakai untuk x4
Ae singkatan dari aequalis artinya sama

14
Tanda-tanda + dan-. disini tanda-tanda tersebut tidak
digunakan sebagai lambang operasi tapi semata-mata untuk
menyatakan kelebihan dan kekurangan. 4
B. Tokoh-tokoh Matematika Hindu, Arab dan Eropa
1. Tokoh-tokoh Matematika Hindu5
a. Panini
Pāṇini (kira-kira abad ke-5 SM) yang merumuskan aturan-aturan
tata bahasa Sanskerta. Notasi yang dia gunakan sama dengan notasi
matematika modern, dan menggunakan aturan- aturan meta,
transformasi, dan rekursi.
b. Pingala
Pingala (kira-kira abad ke-3 sampai abad pertama SM) di dalam
risalahnya prosod menggunakan alat yang bersesuaian dengan
sistem bilangan biner. Pembahasannya tentang kombinatorika meter
bersesuaian dengan versi dasar dari teorema binomial. Karya
Pingala juga berisi gagasan dasar tentang bilangan Fibonacci (yang
disebut mātrāmeru).
c. Surya Siddhanta
Surya Siddhanta (kira-kira 400) memperkenalkan fungsi
trigonometri sinus, kosinus, dan balikan sinus, dan meletakkan
aturan-aturan yang menentukan gerak sejati benda-benda langit,
yang bersesuaian dengan posisi mereka sebenarnya di langit. Daur
waktu kosmologi dijelaskan di dalam tulisan itu, yang merupakan
salinan dari karya terdahulu, bersesuaian dengan rata-rata tahun
siderik 365,2563627 hari, yang hanya 1,4 detik lebih panjang
daripada nilai modern sebesar 365,25636305 hari. Karya ini
diterjemahkan ke dalam bahasa Arab dan bahasa Latin pada Zaman

4Anonym, https://docplayer.info/31506988-Sejarah-perkembangan-matematika-eropa.html.
Diakses pada 08 desember 2020

5Anonym, https://www.slideshare.net/RofidahUmniyatiHs/sejarah-matematika-hindu-
70373295. Diakses pada 08 desember 2020

15
Pertengahan. Surya Siddhanta adalah salah satu buku astronomi
terawal India, meskipun karya tersebut dalam bentuk yang kita kenal
sekarang berasal dari sekitar setelah tahun 400 M. Dalam Siddhanta
terdapat peraturan-peraturan yang menjelaskan pergerakan benda-
benda angkasa yang sesuai dengan letak asli mereka di langit. Tidak
diketahui siapa penulis Siddhanta atau kapan buku ini pertama kali
disusun, namun umumnya versi-versi yang ditemukan berasal dari
sekitar abad ke-4. Matematikawan dan astronom India dari periode-
periode selanjutnya, misalnya Aryabhata merujuk kepada naskah
ini, sementara terjemahan-terjemahan dalam bahasa Arab dan Latin
kelak menjadi berpengaruh di Timur Tengah dan Eropa.
d. Aryabhata
Aryabhata adalah matematikawan dan astronom India yang lahir
pada tahun 475 M dan meninggal pada tahun 550 M. Dia hidup di
zaman yang sulit untuk mengembangkan matematika. Bahkan, pada
masa itu dia merupakan satu-satunya orang yang menemukan
rumus- rumus matematika sebelum lahirnya ahli-ahli matematika
pada masa modern kini. Pada tahun 499 M, saat usianya baru 23
tahun ia sudah berhasil membuat sebuah karya besar. Karyanya itu
adalah sebuah Kitab yang ia beri judul mirip dengan namanya yakni
Aryabhatiya. Kitab ini begitu populer karena didalamnya ia
memperkenalkan fungsi versinus, menghasilkan tabel trigonometri
India pertama tentang sinus, mengembangkan teknik-teknik
algoritma aljabar, infinitesimal, dan persamaan diferensial, serta
memperoleh solusi seluruh bilangan untuk persamaan linear oleh
sebuah metode yang setara dengan metode modern. Tak hanya
matematika, di dalam kitab ini ia juga menuliskan perhitungan
astronomi yang akurat berdasarkan sistem heliosentrisgravitasi.
Saking populernya, kitab ini diterjemahkan kedalam bahasa Arab
pada abad ke-8 M, dan kemudian dalam bahasa Latin pada abad ke-
13 M. Penemuannya yang lain dalam matematika adalah penemuan

16
rumus π (phi). Ia memberikan nilai π yang bersesuaian dengan
62832/20000 = 3,1416. Ia juga membuat rumus untuk menemukan
luas segitiga, lingkaran, dll. Dalam rumus lingkaran, ia membuat
peraturan yang menyatakan komponen utama pemecahan keliling
sebuah lingkaran ada pada diameternya.
e. Brahma Gupta
Ahli matematika besar Hindu berikutnya adalah Brahma Gupta,
yang hidup dari tahun 598 sampai 660 M. Karyanya dikenal sebagai
Brahma-Siddhanta dan ini terdiri dari dalil dan peraturan (theorem
and rules). Pada tahun 628 M Brahma Gupta menulis sebuah buku
berjudul Brahma Gupta Siddhanta sebagai perbaikan dari buku
sebelumnya. Dalam buku barunya ini ia menulis 2 bab tentang
matematika, yaitu bab 12 dan 18 yang didalamnya terdapat teorema-
teorema yang sudah diakui sebagai teorema yang benar. Namun ada
pendapat beberapa ahli yang mengatakan bahwa teorema Brahma
Gupta tidak benar. Disamping itu terdapat pula teorema- teorema
Brahma Gupta yang eksak yaitu dengan memanfaatkan rumus-
rumus Archimedes Heron untuk menentukan jari-jari lingkaran luar
suatu segitiga.
f. Mādhavan
Mādhavan dari Sangamagrama lahir dengan nama Irinjaatappilly
Madhavan Namboodiri (1350 – 1425) adalah matematikawan dan
astronom India dari kota Irinjalakkuda (dekat Cochin, Kerala,
India). Ia merupakan pendiri sekolah astronomi dan matematika
Kerala. Mādhava dianggap sebagai salah satu matematikawan-
astronom terbesar pada abad pertengahan, dan telah
menyumbangkan kontribusi dalam deret takhingga, kalkulus,
trigonometri, geometri dan aljabar. Karya Madhava diduga dikirim
ke Eropa melalui misionaris-misionaris Yesuit dan pedagang yang
aktif disekitar pelabuhan Kochi, sehingga memberikan pengaruh
terhadap perkembangan kalkulus di Eropa.

17
2. Tokoh-tokoh Matematika Arab6
a. Muhammad ibn Musa al-Khawarizmi

Gambar 1. Muhammad ibn Musa al-Khawarizmi


Pemakaian angka dalam matematika memiliki arti yang
sangat penting. Proses hitung-menghitung menjadi mudah dengan
ditemukannya angka. Perkembangan ilmu matematika pun kian
pesat. Ada seorang ahli matematika yang berperan penting dalam
mengembangkan ilmu matematika. Ahli matematika tersebut
bernama Ibnu Musa al-Khawarizmi (780-850 M) yang berasal dari
Persia. Ia menemukan teknik penyelesaian masalah-masalah yang
dapat ditunjukkan dalam bentuk matematika. Teknik tersebut
dinamakan aljabar (Murtiningsih, 2011). Selain seorang ahli
matematika, al-Khawarizmi menekuni bidang astronomi. Karena
kepandaian dan kecerdasan yang dimiliknya, alKhawarizmi
bergabung pada lembaga Dar al-Hukama, yaitu sebuah lembaga
penelitian pengembangan ilmu pengetahuan yang didirikan pada
masa Bani Abbasiyah oleh Khilafah Harun ar-Rasyid.
Al-Khawarizmi menulis tiga buah buku yang berhubungan
dengan matematika. Salah satu bukunya yang terkenal berjudul

6Dini palupi putri, 2019. Peran dan konstribusi ilmuan muslim dalam pembelajaran matematika.
Vol. 01, No. 01.
http://journal.staincurup.ac.id/index.php/arithmetic. Diakses pada 08 desember 2020

18
Hisab Al Jabr Wa’i Muqabalah (Ilmu Tentang Persamaan) yang
diterbitkan 820 M. Buku itu membahas pengurangan dan
penjumlahan yang merupakan hal pokok dalam ilmu matematika.
Peranan aljabar dalam penyelesaian masalah yang dapat ditunjukkan
dalam bentuk matematika sangatlah penting. Penyelesaian terhadap
suatu masalah dapat dilakukan dengan membuat simbol. Dalam
matematika kita dituntut untuk menyelesaikan berbagai persoalan.
Sebagai contoh, suatu bilangan yang tidak diketahui nilainya dapat
disimbolkan oleh sebuah huruf, misalnya a, b, atau c. Huruf tersebut
mewakili bilangan yang tidak diketahui dan disebut dengan variabel.
Adapun variabel-variabel tersebut dapat dibentuk menjadi
persamaan aljabar. Sebagai contoh persamaan 2y + 4x = 12.
Aljabar yang dibahas dalam buku hisab Al-Jabr Wa’l
Muqabala berisi 800 contoh persoalan. Contoh-contoh tersebut
dijadikan pedoman untuk menyelesaikan berbagai persoalan
matematika dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh, masalah
tempat tinggal, warisan, hukum, pembagian harta dan perdagangan.
Adapun kata aljabar yang menjadi cabang ilmu matematika yang
penting diambil dari nama salah satu buku al-Khawarizmi.
Aljabar terus berkembang seiring dengan perjalanan waktu.
AlKhawarizmi berjasa besar sebagai peletak dasar ilmu aljabar.
Dapat dikatakan pula, al-Khawarizmi penemu ilmu tersebut
sehingga sering disebut Bapak Aljabar.
Aljabar dapat diartikan pula dengan membuat bilangan
negatif menjadi positif. Caranya dengan memindahkan bilangan
negatif ke sisi persamaan lain sehingga bilangan tersebut menjadi
positif. Tambahan lagi, buku Hisab Al-Jabr Wa’i Muqabala terlah
diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa. Akibatnya, aljabar makin
tersebar luas dan mudah dipahami. Selain itu, nama al-Khawarizmi
digunakan sebagai salah satu istilah dalam matematika, yaitu
algoritm (algoritma). Adapun algoritma adalah langkah-langkah

19
yang teratur untuk memecahkan masalah matematika. Dalam bahasa
Arab aljabar dikenal dengan al-jabr. Sementara itu, dalam bahasa
inggris dikenal dengan sebutan Algebra.
Buku Hisab Al-Jabr Wa’l Muqabah telah diterjemahkan
dalam bahasa latin pada abad pertengahan. Buku itu juga digunakan
untuk rujukan utama sejarah matematika. Awalnya, para ilmuwan
muslim mewarisi ilmu matematika sebelum peradaban Yunani dan
Hindu. Pada abad ke-8 hingga ke-15, ilmuwan muslim memberikan
sumbangannya pada perkembangan ilmu matematika. Selanjutnya,
matematika umumnya berasal dari Iran atau Irak.
Buku lainnya yang ditulis al-Khawarizmi berjudul Al-Jem
Wa’l Tafraq bi Hisab al-Hind. Buku itu membahas penggunaan
bilangan pada matematika untuk pertama kali. Bilangan tersebut
berhubungan dengan operasi dasar matematika, penjumlahan,
pengurangan, pembagian, dan perkalian. Akan tetapi, tetap
mengakui bahwa karya ilmiah alKhawarizmi adalah dalam hal
aljabar.
Al-Khawarizmi adalah salah satu ilmuwan matematika. Ia
adalah ahli matematika. Ia adalah ahli matematika dan astronomi.
Tiga buah buku telah ditulis dan kesemuanya berhubungan dengan
matematika. Buku-buku itu dibuat sekitar tahun 830 M. Dalam
bukunya, alKhawarizmi memperkenalkan cara melakukan
penjumlahan bilangan akar kuadrat. Pengembangan ilmu geometri
juga dilakukan al-Khawarizmi. Adapun geometri adalah cabang
ilmu matematika yang menerangkan sifat-sifat garis, sudut, bidang
dan ruang.
Teori-teori tentang bilangan rasional, irrasional dan geometri
diterangkan dalam aljabar. Bilangan rasional adalah bilangan bulat
atau hasil bagi bilangan bulat. Adapun bilangan irrasional adalah
bilangan yang tidak dapat dinyatakan dengan bilangan pecahan.
Teori dalam aljabar benar-benar baru dan berbeda dengan teori

20
matematika sebelumnya. Aljabar dijadikan pedoman bagi
pengembangan teori matematika selanjutnya. Hal penting dalam
alajabar adalah pengembangan eksakta lainnya dapat dimungkinkan
karena adanya aljabar.
Al-Khwarizmi banyak menggunakan aljabar dalam
menggambarkan konsep geometri. Banyak bukti yang menunjukkan
alKhawarizmi menghadirkan kembali angka-angka sederhana dan
akar panjang garis segmen. Berbagai macam akar dan nomor
mewakili area persegi panjang. Istilah persegi panjang dan hasilnya
mewakili area persegi panjang. Istilah matematika yang populer
seperti “completing square” penghitungan kubus atau
“mengkuadratkan polinomial” berasal dari karya al-Khawarizmi
dengan menggunakan konsep geometris yang diekpresikan melalui
aljabar.
Al-Khawarizmi dijuluki sebagai bapak aljabar karena
tulisannya yang sangat berharga. Adapun nama al-khawarizmi
diabadikan dengan istilah algorhytm (algoritma). Algoritma adalah
prosedur sistematis dalam memecahkan masalah matematika
dengan langkah-langkah sederhana. Diungkapkan (Anwar, 2017,
hal. 19) dari al-Khawarizmi, kita belajar banyak hal, diantaranya:
1) Bagaimana beliau membuat algoritma, bagian penting dari ilmu
matematika, yang kita gunakan hingga sekarang;
2) Bagaimana beliau memperkenalkan angka nol sebagai nilai
tempat. Bayangkan kalau tidak ada angka nol, tentu perhitungan
akan kacau, kita akan kesulitan menuliskan angka 100, 1000,
1.000.000 dan seterusnya
3) Bagaimana beliau memperkuat hadist nabi secara matematis
tentang konsep pernikahan. Kalau kita memilih jodoh karena
agama, diberi nilai 1, jodoh kita ternyata cantik maka ditambah
nol menjadi 10, jodoh kita juga kaya, ditambah nol, menjadi 100,
jodoh kita juga keturunan hebat, maka nilai nya ditambah nol,

21
menjadi 1000. Tapi kalau jodoh yang kita pilih bukan utamakan
agama, maka celakalah kita, yang berarti kalau dalam
matematika, seberapa banyakpun angka 0 kalau tidak ada 1 di
depan maka tidak akan bernilai.
Dikemukakan (Aji, 2014, hal. 167) tujuh hal yang patut
diketahui untuk menelaah karya besar al-Khawarizmi sebagai
sumbangan yang cukup berarti bagi literasi matematika.
Pertama adalah al-Khawarizmi memperkenalkan desimal atau
persepuluhan yang banyak digunakan saat ini untuk operasi
angka di belakang koma, sebagai angka pecahan. Sumbangan
kedua, penggunaan variabel dan simbol-simbol. Ketiga adalah
menemukan bilangan nol, sumbangan angka nol oleh al-
Khawarizmi mengubah kemajuan penemuan angka lewat angka
romawi yang belum mengenal angka nol. Keempat, penemuan
nilai simbol phi (π), nilai ini menyatakan perbandingan keliling
sebuah lingkaran yang dipakai sampai saat ini. Kelima al-
Khawarizmi juga menyusun daftar logaritma. Keenam, metode
aljabar, temuan ini digunakan untuk menghitung tinggi segitiga.
Ketujuh, merumuskan penyelesaian persamaan kuadrat dengan
konsep variabel, parameter, dan akar kuadrat.
Salah satu penemuan al-Khawarismi tentang konsep
aljabar, peran aljabar dari yang sederhana sampai yang
kompleks sering kita jumpai di kehidupan sehari-hari.
Permasalahan yang sederhana yang bisa diselesaikan oleh
konsep aljabar misalnya melakukan pembayaran transaksi jual
beli. Contoh persoalan “Ibu membeli 5 kilogram telur dan 3
kilogram tepung terigu, jika harga 1 kilogram tepung terigu
adalah 2 kali harga telur. Tentukan harga masing-masing telur
dan tepung terigu?” untuk menyelesaikan persoalan tersebut, al-
Khawarizmi menawarkan penyelesaian permasalahan dengan
membuat simbol atau huruf untuk harga telur atau tepung terigu

22
yang belum diketahui, huruf-huruf tersebut dinamakan variabel
selanjutnya menyelesaikan permasalahan tersebut.
Permasalahan dalam kehidupan seharihari yang kompleks yang
bisa diselesaikan dengan aljabar, misalnya pembagian harta
warisan. Dan masih banyak lagi permasalahanpermasalahan
dalam kehidupan sehari-hari yang bisa kita selesaikan dengan
konsep aljabar.
b. Ibn al- Haytham, Abu Ali al-Hasan Ibn al- Hasan (965 – 1039)

Gambar 2. Ibn al- Haytham


Ibn al-Haytham dilahirkan di Basra Irak. Di dunia barat dia
lebih dikenal dengan nama Alhazen. Ia seorang fisikawan muslim
terkemuka, ahli matematika, astronomi, filosofi, dan kedokteran.
Salah satu kontribusinya dalam bidang matematika yaitu
argumennya yang didasarkan pada pernyataan benar namun belum
terbukti bahwa setiap nilai prima P membagi (p – 1)! = 1. Ia juga
memberikan metode dan prosedur guna membangun kotak magis
dengan ukuran tertentu. Dalam tulisannya yang diterjemahkan oleh
Rashed (1989), Ibn al-Haytham menganalisis nilai mutlak. Dalam
tulisannya yang berjudul A solid Arithmetic Problem , ia berhasil
memecahkannya dengan bidang kerucut (Mohamed, 2004, hal.
210).

23
Beberapa tulisannya yang lain memberikan sumbangan
besar bagi matematika terapan di masanya. Karya-karyanya
mengenai aritmatika komersial, jangka untuk menggambar
lingkaran, dan beberapa subjek lainnya yang berkaitan dengan
pengukuran menunjukkan kepeduliannya akan kebutuhan praktis
matematika.
Analisis yang dilakukan Haytham terhadap nilai mutlak
sangat berperan dalam pembelajaran matematika maupun
penyelesaian permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Konsep
nilai mutlak bertujuan untuk menemukan jangkauan dari nilai
tertentu agar pernyataan yang diberikan bernilai benar. Contoh
permasalahan yang dapat diselesaikan menggunakan nilai mutlak
misalnya, jangkauan siswa dalam mengerjakan soal, jangkauan
ketika melakukan kegiatan maju dan mundur dalam baris berbaris,
jangkauan dari angka km/l dari mobil, jangkauan kedalaman unuk
menangkap ikan di laut dalam, jangkauan kepadatan lalu lintas, dan
lain sebagainya.
c. Al- Biruni, Abu Rayhan Muhammad Ibn Ahmad (973 – 1050)

Gambar 3. Al- Biruni


Al-Biruni adalah seorang sarjana dari Afghanistan. Al-
Biruni juga menguasai berbagai bidang pengetahuan dan
keterampilan yaitu astronomi, matematika, geografi matematika,
fisika, kimia, sejarah, agama, antropologi, kedokteran, dan puisi.

24
Karya yang pernah ditulis alBiruni selama hidupnya diperkirakan
berjumlah 138 buah. Al–Biruni menguasai bahasa Arab, Turki,
Persia, Sansekerta, Syria dan beberapa dialek Indian dan Iran.
Kontribusi Al-Biruni dalam literasi matematika adalah perumusan
Sinus pada segitiga bidang , pembuktian Teorema The Broken
Chord yaitu berkaitan dengan sudut keliling dalam sebuah
lingkaran, penentuan arah kiblat dengan menggunakan metode
gambar Al-Biruni sendiri menggunakan rumus cosinus segitiga
bola, yaitu Teorema “The Broken Chord”.
Jika AB dan BC membentuk sebuah penghubung dua titik
lingkaran yang terputus seperti gambar 1, dan DE tegak lurus
terhadap bagian yang lebih panjang yaitu AB dari titik tengah busur
ABC, maka AE = EB + BC. Bukti: Buat EZ = EB dan hubungkan
DZ dan DB seperti Hubungkan busur AD dan DC. Jika AZ = BC
dapat dibuktikan, maka dengan mudah mengikuti bahwa: AE = AZ
+ ZE dan AE = BC + EB atau AE = EB + BC. Sehingga teorema
terbukti.
Al- Biruni dalam bidang pemikirannya memberi manfaat
yaitu dapat menghitung ketetapan waktu-waktu shalat sepanjang
tahun, dapat menetapkan arah kiblat, dan lainnya. Dalam tulisannya
(Anwar, 2017, hal. 20) mengungkapkan dari Al-Biruni kita belajar
banyak hal, diantaranya:
1) bagaimana kontribusi beliau cukup banyak dalam bidang
matematika, memperkaya dan matematika sebagai sebuah ilmu;
2) bagaimana beliau dengan ilmu matematika, mampu menentukan
arah kiblat, sebagai pedoman kita dalam sholat;
3) beliau juga ahli di bidang yang lain, seperti astronomi, ahli
fisika, sejarahwan, filsuf, farmasi, dan lain sebagainya yang
cukup langka untuk zaman sekarang ini.
d. Al-Khayyami, Ghiyath al- Din Abu’l Fath Umar Ibn Ibrahim (1048
– 1131)

25
Omar Khayyam lahir di Nishabur salah satu wilayah
Khurasan bagian dari daerah Iran pada tahun 439 H atau 1048 M.
Ayahnya bernama Ibrahim, salah satu pembuat tenda yang terkenal
di daerah Nishabur. Omar Khayyam menghabiskan masa kecilnya
di kota Balkh (sekarang utara Afghanistan). Omar Khayyam
terkenal akan kejeniusan dan kepuitisannya, bukan hanya di negara-
negara timur, akan tetapi juga terkenal di negara-negara barat. Omar
Khayyam memberi banyak inspirasi bagi para sarjana-sarjana Timur
dan Barat dalam bidang matematika, astronomi, sastra dan disiplin
ilmu lainnya.
Omar Khayyam merupakan salah satu matematikawan
muslim, yang bergerak dalam bidang matematika yang meliputi
teori garis sejajar, teori perbandingan dan proporsi serta aljabar.
Pembuktian yang dilakukan Omar Khayyam benar-benar membuka
bab baru dalam kajian geometri yang mana memberikan jalan untuk
penciptaan geometri non-Euclid. Di dalam buku II dan III karya
Omar berhubungan dengan teori perbandingan dan proporsi.
Defenisi Euclid tentang identitas dari dua perbandingan, a/b dan c/d
yang dapat ditemukan kembali dalam istilah modern (Salmina,
2016).
Omar Khayyam, memiliki kontribusi besar dalam bidang
matematika, terutama dalam bidang aljabar dan trigonometri. Ia
matematikawan pertama yang menemukan metode umum
penguraian akar-akar bilangan tingkat tinggi dalam aljabar, dan
memperkenalkan solusi persamaan kubus. Omar Khayyam juga
memecahkan persamaan pangkat tiga dan empat melalui kerucut-
kerucut yang merupakan ilmu aljabar tertinggi dalam matematika
modern.

26
Gambar 5. Al-Khayammi
Howard Eves (1980) dalam bukunya Great Moments in
MathematicS (Before 1650) menulis bahwa : Omar Khayyam juga
dicatat karena perbaikan kalendernya yang sangat akurat, perlakuan
kritiknya terhadap dalil paralel Euclid yang memperlihatkan dia
menjadi pelopor ide Saccheri yang akhirnya memimpin dalam
penciptaan geometri non Euclid, karena kontribusi aslinya untuk
aljabar orang-orang Arab tempat dia melakukan pemecahan secara
geometri, sejauh seperti akar-akar positif yang berhubungan, setiap
tipe persamaan kubik.

e. Abul Wafa Muhammad Ibnu Muhammad Ibnu Yahya Ibnu Ismail al


Buzjani

27
Gambar 6. Abul Wafa
Ilmuwan matematikawan muslim yang terkenal di zaman
keemasan islam selain al-Khawarizmi adalah Abul Wafa. Beliau
dikenal sebagai ilmuwan yang serba bisa dan terkenal di zamannya.
Abul Wafa lahir di Buzjan, Khurasan (Iran) pada tanggal 10 juni
tahun 940 M/328 H. Abul Wafa tumbuh besar di era bangkitnya
sebuah dinasti Islam baru yang berkuasa di wilayah Iran, dinasti
yang bernama Buwaih itu berkuasa di wilayah Persia – Iran dan Irak
pada tahun 945 – 1055 M. Abul Wafa salah satu ilmuwan yang
namanya diabadikan kawah bulan dengan tujuan mengabadikan dan
menghormati pengabdian dan dedikasinya dalam mengembangkan
astronomi.
Abul Wafa dikenal sebagai peletak dasar rumus-rumus
trigonometri. Abul Wafa mengembangkan ilmu trigonometri dan
geometri bola serta penemu table sinus dan tangen, juga penemu
variasi dalam gerakan bulan. Abul wafa memberikan kontribusi
terhadap pemecahan soal-soal geometri dengan menggunakan
kompas, konstruksi ekuivalen untuk semua bidang, polyhedral
umum, kontruksi hexagon setengah sisi dari segitiga sama kaki,
kontruksi parabola dari titik dan solusi geometri bagi persamaan.
Kontruksi bangunan trigonometri versi Abul Wafa hingga
kini diakui sangat besar manfaatnya. Dia adalah orang pertama yang
menunjukkan adanya “Teori Relatif Segitiga Parabola”. Selain itu,

28
dia juga mengembangkan metode baru tentang konstruksi segi
empat serta perbaikan nilai sinus 30 dengan memakai delapan
desimal. Abul Wafa pun mengembangkan hubungan sinus dan
formula “2 sin 2 (a/2) – 1 – cos a dan juga sin a = 2 sin (a/2) cos (a/2)
” di samping itu, Abul Wafa membuat studi khusus menyangkut
teori tangen dan tabel perhitungan tangen. Dia yang pertama kali
memperkenalkan secan dan cosecant. Dia berhasil mengetahui relasi
antara garis-garis trigonometri yang berguna untuk memetakannya
serta meletakkan dasar bagi studi lanjut “teori conic” (Hermanjoyo,
2015).
Secara khusus, Abul Wafa berhasil menyusun rumus yang
menjadi identitas trigonometri. Yaitu sebagai berikut: Sin ( a + b ) =
sin ( a ) cos ( b ) + cos ( a ) sin ( b ) Cos ( 2a ) = 1 – 2 sin2 ( a ) Sin
( 2a ) = 2 sin ( a ) cos ( a )
Selain itu, Abul Wafa pun berhasil membentuk rumus
trigonometri untuk parabola yaitu sebagai berikut: x 4 = a dan x 4 +
ax 3 = b
f. Al–Tusi, Muhamad Ibn Muhamad Ibn Al-Hasan (juga dikenal
sebagai Nasir Al-Din) 1201 – 1274)
Nasil al-Din al –Tusi lahir pada tanggal 18 Februari 1201 M/
597 h DI Tus, al – Kazimiyyah dengan Baghdad sebuah tempat yang
berada di atas sebuah bukit, di samping lembah sungai Kasyaf, dekat
ke kota Masyad di Timur Laut Persia.Al –Tusi wafat pada 26 Juli
672 h/1272 – 4 M di Kazhmain dekat Baghdad.
Sebelum Omar Khayyam atau Ibn al-Haytham, beberapa
matematikawan pada periode waktu Islam sudah mencoba membaut
kelima dalil Euclid sebagai sebuah teorema dalam geometri Euclid.
Namun, karya Nasir al-Din dalam bidang geometri Euclid pantas
mendapatkan apresiasi tersendiri setidaknya karena empat alasan.
Pertama, percobaannya menunjukkan sebuah pengetahuan tentang
hubungan antara dalil dan jumlah sudut dalam sebuah bidang

29
segiempat. Kedua, ia menyangkal hipotesis untuk sudut-sudut lancip
dan tumpul dengan metode kontradiksi. Ketiga, ia merupakan
matematikawan terakhir dari periode waktu Islam, selama empat
abad merupakan orang yang paling berminat dalam bidang
geometri, mengkritik dan memodifikasi karya-karya pendahulunya
dan sezaman dengan dalil keparelelan Euclid. Terakhir, di antara
semua matematikawan timur, karyanya merupakan satu-satunya
yang bisa mencapai ke Barat Latin, dengan demikian secara
langsung mempengaruhi karya-karya Wallis, Saccheri dan lainnya
(Mohamed, 2004, hal. 216)
Kontribusi al-Tusi dalam bidang geometri yaitu peran
sertanya dalam pembuktian postulat kelima dari kelima postulat
Euclid. ia juga memberikan sangkalan bahwa postulat kelima dari
kelima postulat Euclid bukanlah postulat namun justru sebuah
teorema yang perlu pembuktian. Adapun pembuktiannya dilakukan
melalui pemberian proposisi beserta dengan pembuktiannya.
Sedangkan kontribusi al-Tusi dalam bidang trigonometri yaitu
pembuktian aturan sinusnya yang dilakukan melalui penggambaran
busur lingkaran (Purwanti, 2007).
Al–Tusi mengembangkan pendekatan baru terhadap
penelitian persamaan kubus, suatu pendekatan untuk mencari titik
tempat polinomial kubus mencapai nilai maksimumnya. Misal untuk
menyelesaikan persamaan x 3 + a = bx, dengan a dan b positif, ia
menulis bahwa titik maksimum kurva y = bx – x 3 ada di x = , dan
persamaan tersebut tidak punya solusi, satu solusi, atau dua solusi,
tergantung apakah tinggi kurva pada titik tersebut kurang dari, sama
dengan, atau lebih besar daripada a. Karya-karyanya yang berhasil
diselamatkan tidak memberi petunjuk mengenai cara ia menemukan
rumus nilai maksimum kurva tersebut. Berbagai konjektur telah
dirumuskan untuk mengetahui bagaimana ia menemukan metode ini
(Wikipedia, 2019).

30
3. Tokoh-tokoh Matematika Eropa7
a. Isidorus dari Miletus (ca. 442 - ca. 537)
Isidorus dari Miletus (ca. 442 - ca. 537) adalah
seorang ilmuwan dan ahli matematika Bizantium yang terkenal. Dia
adalah salah satu dari dua arsitek utama Bizantium
Yunani ( Anthemius dari Tralles adalah yang lainnya) yang
ditugaskan Kaisar Justinian I untuk merancang katedral Hagia
Sophia di Konstantinopel dari tahun 532 - 537. Dia
mengajar stereometri dan fisika di universitas, pertama
di Aleksandria kemudian di Konstantinopel, dan menulis komentar
tentang risalah yang lebih tua tentang kubah. Isidore juga terkenal
karena menghasilkan kompilasi komprehensif pertama dari
karya Archimedes, the Archimedes palimpsest .
b. Anthemius dari Tralles (ca. 474 - ca. 534)
Anthemius dari Tralles (ca. 474 - ca. 534), seorang profesor
geometri dan arsitektur Bizantium, menulis banyak karya
berpengaruh pada matematika dan merupakan salah satu arsitek
dari Hagia Sophia yang terkenal, bangunan terbesar di dunia pada
masanya. Karya-karyanya merupakan salah satu teks sumber
terpenting di dunia Arab dan Eropa Barat selama berabad-abad
setelahnya.
c. Paus Sylvester II (c. 946–1003)
Paus Sylvester II (c. 946–1003), seorang sarjana Kristen , guru, ahli
matematika, dan kemudian paus , memperkenalkan
kembali sempoa dan bola persenjataan ke Eropa Barat setelah
hilang selama berabad-abad setelah era Yunani-Romawi . Dia juga
bertanggung jawab atas penyebaran sistem angka Hindu-Arab di
Eropa Barat.

7 Anonym, 2020. Daftar ilmuan Eropa.


https://translate.google.com/translate?u=https://en.wikipedia.org/wiki/List_of_medieval_Europe
an_scientists&hl=id&sl=en&tl=id&client=srp&prev=search. Diakses 12 desember 2020.

31
d. Maslamah al-Majriti (meninggal 1008)
Maslamah al-Majriti (meninggal 1008), seorang matematikawan,
astronom, dan ahli kimia di Muslim Spanyol , memberikan
kontribusi di banyak bidang, mulai dari teknik baru untuk survei
hingga memperbarui dan meningkatkan tabel astronomi al-
Khawarizmi dan menciptakan proses untuk memproduksi oksida
merkuri. Ia paling terkenal, karena telah membantu menyebarkan
pengetahuan matematika dan astronomi ke Muslim Spanyol dan
Kristen Eropa Barat.
e. Michael Psellos (ca. 1017-1078)
Michael Psellos (ca. 1017-1078), adalah seorang filsuf, politikus
dan sejarawan Bizantium . Dia menggabungkan filsafat Platonis
dengan doktrin Kristen dan memprakarsai pembaruan pembelajaran
klasik Bizantium yang kemudian memengaruhi Renaisans
Italia. Dia juga memberikan kontribusi pada budaya Bizantium,
seperti reformasi kurikulum universitas untuk menekankan klasik
Yunani, seperti sastra Homer yang, dengan pemikiran Platonis, dia
pahami sebagai pendahulu wahyu Kristen. Ia menyusun berbagai
risalah dan puisi, bertema teologi, filsafat, tata bahasa, hukum,
kedokteran, matematika, dan ilmu alam.
f. Adelard of Bath (c. 1080 - c. 1152)
Adelard of Bath (c. 1080 - c. 1152) adalah seorang
sarjana Inggris abad ke-12, yang dikenal karena karyanya dibidang
astronomi, astrologi, filsafat dan matematika.

g. Robert Grosseteste (1168–1253)


Robert Grosseteste (1168–1253), Uskup Lincoln, adalah tokoh
sentral dari gerakan intelektual Inggris pada paruh pertama abad ke-
13 dan dianggap sebagai pendiri pemikiran ilmiah di Oxford. Dia

32
memiliki ketertarikan yang besar pada alam dan menulis teks
tentang ilmu matematika
dari optik , astronomi dan geometri. Dalam komentarnya tentang
karya ilmiah Aristoteles, dia menegaskan bahwa eksperimen harus
digunakan untuk memverifikasi teori, menguji
konsekuensinya. Roger Bacon dipengaruhi oleh karyanya tentang
optik dan astronomi.
h. Jordanus de Nemore (akhir abad ke-12, awal abad ke-13)
Jordanus de Nemore adalah salah satu ahli matematika murni
terkemuka di Abad Pertengahan. Dia menulis risalah tentang
mekanika ("ilmu bobot"), tentang aritmatika dasar dan lanjutan,
tentang aljabar, geometri, dan matematika proyeksi stereografik.
C. Sistem Bilangan Hindu, Arab dan Eropa8

Sistem Hindu-Arab berasal dari India sekitar 300 SM dan


mengalami banyak perubahan yang dipengaruhi oleh penggunaannya di
Babilonia dan Yunani. Baru sekitar tahun 750 M sistem Hindu-Arab
berkembang di Bagdad. Bukti sejarah hal ini tertulis dalam buku karangan
matematisi arab yang bernama Al-Khawarizmi yang berjudul Liber
Algorismi De Numero Indorum.

Menurut sejarahnya, sistem ini belum menggunakan nilai tempat


dan belum mempunyai lambang nol. Mereka mulai menggunakan sistem
nilai tempat diperkirakan terjadi pada tahun 500 M. Sistem numerasi Hindu-
Arab menggunakan sistem nilai tempat dengan basis 10 yang dipengaruhi
oleh banyaknya jari tangan, yaitu 10. Berasal dari bahasa latin decem yang
artinya sepuluh, maka sistem numerasi ini sering disebut sebagai sistem
desimal. Tidak diketahui pastinya kapan dan di mana dimulainya lambang
nol digunakan, hanya ada beberapa dugaan bahwa lambang nol ini berasal

8 Binti muliati, 2020. Historisitas Matematika Sistem Penulisan Bilangan.


file:///C:/Users/User/Downloads/177-357-1-SM%20(2).pdf. Diakses pada 13 desember 2020

33
dari Babylonia lewat Yunani. Sistem numerasi Hindu-Arab yang kita kenal
sekarang adalah berasal dari numerasi Arab Timur yang telah berbeda dari
asalnya.

Angka Hindu-Arab merupakan angka yang berbasis 10 yang


memiliki sepuluh simbol untuk menyatakan bilangannya. Angka ini
merupakan perpaduan dan modifikasi dari daratan arab dan india, kemudian
menyebar ke daratan eropa dan akhirnya keseluruh dunia. Bilangan Hindu-
Arab mempunyai simbol: 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9.

Sistem bilangan Hindu-Arab adalah sistem angka dengan


kedudukan persepuluh yang dirancang pada abad ke-9 oleh ahli matematika
India, yang kemudian diadaptasi oleh ahli matematika Persia (Al-
Khawarizmi dalam buku Tentang pengiraan dengan angka Hindu yang
ditulis sekitar 825M) dan ahli matematika Arab (Al-Kindi meneruskan
bukunya Tentang penggunaan angka India keluaran 830M), dan
kemudiannya tersebar ke dunia barat pada zaman Pertengahan.9

Sistem ini adalah berasaskan pada sepuluh (asalnya sembilan)


simbol yang berbeda. Simbol (glif) yang digunakan untuk mewakili sistem
ini pada dasarnya adalah berkembang di luar sistem itu sendiri. Glif yang
digunakan berasal dari angka Brahmi, dan telah berkembang menjadi
berbagai variasi tipografi semenjak zaman Pertengahan.

Set-set simbol ini dapat dibagi menjadi tiga bagian utama:

a) angka India yang digunakan di India,


b) angka Arab timur yang digunakan di Mesir dan Timur Tengah, dan
c) angka Arab barat yang digunakan di Arab Maghrib.

9Anonym, 2019. Sistem bilangan Hindu Arab.


https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_bilangan_Hindu-Arab. Diakses pada 13 desember 2020

34
Gambar 7. Angka Hindu-Arab

D. Penemuan yang Berhubungan dengan Matematika Hindu, Arab dan Eropa.


1. Penemuan yang Berhubungan dengan Matematika Hindu10
India menghasilkan penemuan matematika menakjubkan
beberapa abad sebelum ilmuwan negara Barat. Seperti Cina, sejak lama
India telah mendapatkan manfaat besar dari desimal atau sistem
bilangan yang menggunakan basis sepuluh. India mulai menerapkan
sistem desimal setidaknya pada abad ketiga. Dalam sistem ini, posisi
angka menunjukkan satuan, puluhan, ratusan, ribuan, dan seterusnya.
Tapi mereka tentu menyempurnakan dan meletakkan dasar angka satu
hingga sembilan yang digunakan di seluruh dunia. Lebih dari itu, India
bahkan menciptakan angka baru: nol.
Tak lebih dari ruang kosong, Penggunaan desimal pertama di
India diketahui muncul pada abad ke-9, meski banyak pihak yang yakin
masyarakat India telah gunakan desimal ratusan tahun sebelumnya.
Angka desimal itu ditemukan di sebuah tembok di candi kecil di dalam
kawasan Benteng Gwailor, India bagian tengah. Tempat itu merupakan
pemujaan terhadap matematika karena menyimpan angka nol.

10
Detik news. Ilmuwan India Temukan Matematika Ratusan Tahun Sebelum Eropa.
https://news.detik.com/bbc-world/d-4440338/kisah-ilmuwan-india-temukan-matematika-
ratusan-tahun-sebelum-eropa. Diakses pada 13 desember 2020

35
Gambar 8. Candi dikawasan Benteng Gwailor
Sebuah candi kecil di benteng India diketahui sebagai tempat
pertama penggunaan angka nol. Yang mengejutkan, sebelum India
menemukan angka itu, nol tidak pernah ada dalam ilmu pengetahuan.
Peradaban Mesir Kuno, Mesopotamia, dan Cina memang mengenal
simbol nol, tapi bukan sebagai angka, melainkan sebuah ruang kosong.
Adalah orang-orang India yang mengubah nol menjadi angka secara
tetap. Konsep itu lantas merevolusi matematika. Sejak saat itu hingga
sekarang, angka nol memungkinkan kita membuat angka dalam jumlah
besar dalam cara yang sangat efisien.

Gambar 9. Angka nol tertua ditemukan di tembok sebuah candi


di India
Bagaimana mereka menemukan nol? Kita tidak akan pernah
tahu secara persis. Tapi sepertinya ide dan simbol nol berasal dari
hitung-hitungan bermedium batu di atas tanah. Ketika batu-batu itu
diambil, sebuah lekukan tetap tertinggal di tempatnya. Ini dianggap
merepresentasikan perubahan dari ada menjadi tiada. Namun mungkin
juga ada alasan kultural di balik penemuan angka nol ini.

36
Gambar 10. Kalkulasi yang dibuat di atas tanah
Kalkulasi yang dibuat di atas tanah meninggalkan lubang bulat
setelah pengurangan. Konsep ketiadaan dan keabadian adalah bagian
dari sistem kepercayaan India kuno. Baik agama Buddha maupun Hindu
meyakini konsep ketiadaan dalam ajaran mereka. Oleh karena itu, tak
mengherankan bahwa sebuah budaya yang antusias terhadap ketiadaan
dapat mengakomodasi gagasan angka nol. Masyarakat India bahkan
menggunakan terminologi shunya yang merepresentasikan ide filosofis
tentang kekosongan sebagai istilah baru ilmu matematika.

Gambar 11. Gestur shunya mudra


Ini adalah shunya mudra, sebuah gestur yang dikultuskan dalam
ajaran Buddha dan Hindu. Dalam bahasa sansekerta, shunya berarti
kekosongan, pembukaan, atau ruang. (Getty Images)
Dari nol hingga jumlah tak terbatas Pakar matematika termashyur India,
Brahmagupta, menunjukkan sejumlah penggunaan dasar angka nol pada
abad ke-7. Aturan dasar tersebut masih terus diajarkan di sekolah di
berbagai penjuru dunia hingga sekarang.
1+0=1

37
1-0=1

1x0=0

Angka-angka bukan sekedar untuk menghitung atau mengukur,


tapi juga memiliki nyawa, mengambang tanpa seutas tali di dunia nyata.
Pemikiran itu menghasilkan ledakan ide matematis. X dan Y
Pendekatan abstrak orang India terhadap matematika mengungkap cara
baru menyelesaikan persamaan kuadrat. Pemahaman Brahmagupta soal
angka negatif memungkinkannya melihat bahwa persamaan kuadrat
akan selalu memiliki dua solusi. Salah satu dari jawaban itu dapat
berupa angka negatif. Brahmagupta bahkan mampu memecahkan
persamaan kuadrat dengan dua variabel (X dan Y). Perkembangan itu
baru terjadi di dunia belahan barat tahun 1657. Ketika itu, pakar
matematika asal Prancis, Pierre de Fermat, mempresentasikan hal yang
sama, tanpa sadar itu telah ditemukan di India ratusan tahun
sebelumnya.

Brahmagupta juga mengembangkan bahasa baru untuk


mengekspresikan solusi atas persamaan itu. Saat bereksperimen, ia
menggunakan inisial dua warna untuk menunjukkan variabel. Itulah
yang memunculkan penggunaan X dan Y, dua inisial yang masih kita
gunakan hingga sekarang. Tak berhenti di situ Para ahli matematika di
India juga bertanggung jawab atas penemuan baru dalam ilmu
trigonometri.

38
Gambar 12. perkiraan jarak antara bumi, bulan, dan matahari
dengan pendekatan trigonometri

Ahli astronomi India mampu menghitung perkiraan jarak


antara bumi, bulan, dan matahari dengan pendekatan trigonometri.
Benar bahwa orang-orang Yunani adalah yang pertama kali
mengembangkan 'kamus' yang menerjemahkan geometeri ke angka
dan sebaliknya. Namun ahli matematika membawa pengetahuan itu
tahap yang lebih jauh. Mereka menggunakan trigonometri untuk
mempelajari dunia di sekitar mereka, termasuk navigasi laut dan
menghitung jarak antar galaksi. Para pakar matematika India itu
mengkalkulasi jarak antara bumi dan bulan serta rentang antara bumi
dan matahari.
Mereka juga memecahkan misteri salah satu angka paling
penting dalam matematika: Pi. Pi adalah rasio numerik antara
keliling dan diameter lingkaran. Angka ini muncul dalam setiap
kalkulasi dan sangat berguna bagi para arsitek, karena perhitungan
lingkaran selalu membutuhkan Pi. Selama berabad-abad, ahli
matematika mencari nilai pasti Pi, tapi baru pada abad ke-6, seorang
pakar asal India bernama Aryabhata menemukan perkiraan yang
tepat: 3,1416. Aryabhata saat itu juga menggunakan nilai Pi untuk
menghitung keliling bumi. Ia menemukan angka 39.968 kilometer,
tak beda jauh dengan yang kita yakini benar saat ini, yakni 40.075
kilometer.

Formula nilai Pi masih dianggap sebagai penemuan bangsa


Eropa.
Madhava menyadari bahwa dengan menambah dan mengurangi
pecahan berbeda, perhitungan formula Pi yang tepat dapat
ditemukan. Formula itu kini masih terus diajarkan di banyak
universitas di seluruh dunia, seolah-olah itu ditemukan pakar

39
matematika asal Jerman bernama Gottfried Wilhelm Leibniz pada
abad ke-17.
2. Penemuan yang Berhubungan dengan Matematika Arab11
Ilmuwan muslim, ahli di bidang ilmu matematika, astronomi,
dan geografi. Nama lengkapnya adalah Abu Ja’far Muhammad bin
Musa al-Khawarizmi dan di barat ia lebih dikenal dengan nama
Algoarisme atau Algorisme. Dalam bukunya al-Khawarizmi
memperkenalkan kepada dunia ilmu pengetahuan angka 0 (nol) yang
dalam bahasa arab disebut sifr. Sebelum al-Khawarizmi
memperkenalkan angka nol, para ilmuwan mempergunakan abakus,
semacam daftar yang menunjukkan satuan, puluhan, ratusan, ribuan,
dan seterusnya, untuk menjaga agar setiap angka tidak saling tertukar
dari tempat yang telah ditentukan dalam hitungan. Akan tetapi, hitungan
seperti ini tidak mendapat sambutan dari kalangan ilmuwan Barat ketika
itu dan mereka lebih tertarik untuk mempergunakan raqam al-binji
(daftar angka arab, termasuk angka nol), hasil penemuan al-khawarizmi.
Dengan demikian angka nol baru dikenal dan dipergunakan orang Barat
sekitar 250 tahun setelah ditemukan al-Khawarizmi.

Dalam bidang matematika, Al Batani banyak berperan dalam hal


trigonometri. Istilah, pengertian, dan sejumlah rumus sinus dan
cotangen berhasil diuraikannya dengan sempurna, lengkap dengan
tabel-tabelnya dalam bentuk derajat-derajat sudut.

Adapun persamaan trigonometri yang ditemukannya adalah:

Ia juga memecahkan persamaan sin x = a cos x dan menemukan rumus:

dan menggunakan gagasan al-Marwazi tentang tangen dalam


mengembangkan persamaan-persamaan untuk menghitung tangen,
cotangen dan menyusun tabel perhitungan tangen.

11Wibowo Adi Nugroho, 2019. Ilmuan Islam Penemu Konsep matematika.


https://www.smktarunabangsa.sch.id/artikel/detail/ilmuwan-islam-penemu-konsep-matematika.
Diakses pada 14 desember 2020.

40
Symbol-simbol tersebut pertama kali dikembangkan pada abad
14 oleh Ibnu al-Banna kemudian pada abad 15 dikembangkan oleh al-
Qalasadi, al-Qalasadi memperkenalkan symbol-simbol matematika
dengan menggunakan karakter dari alphabet Arab. Ia menggunakan wa
yang berarti “dan” untuk penambahan (+), untuk pngurangan (-), al-
Qalasadi menggunakan illa berarti “kurang”. Sedangkan untuk
perkalian (x), ia menggunakan fi yang berarti “kali”. Simbol ala yang
berarti ”bagi” digunakan untuk pembegian (/).

3. Penemuan yang Berhubungan dengan Matematika Eropa

Simon Stevin (1548-1620) dari negeri Belanda menulis


aritmatika, ia ahli pertama menulis tentang pecahan desimal, ia juga
menulis tentang statistik dan hidrostatika. Rhaeticus sarjana pertama
mendefenisikan fungsi trigonometri dinyatakan dengan sisi-sisi segitiga
siku-siku. Table Rhaeticus diterbitkan pada tahun 1593 oleh seorang
pendeta Jerman peminat matematika yakni Batholomaus Piticus (1561-
1613).

Fibonacci adalah matematikawan terbaik yang dikenal


dengan penemuannya akan beberapa angka yang disebut dengan
deret Fibonacci. Deret Fibonacci diciptakan ketika Fibonacci sedang
memecahkan teka-teki tentang kebiasaan kawin kelinci. Angka
Fibonacci merupakan angka favorit alam. Bukan hanya digunakan
pada kelinci, namun juga jumlah kelopak pada bunga dimana selalu
bernomor fibonacci. Dimanapun kita menemukan pertumbuhan di
alam, kita pasti akan menemukan bilangan Fibonacci.

41
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Matematika India atau juga bisa disebut Matematika Hindu muncul
pada abad ke-26 SM dan berakhir pada abad ke-14 M. Perkembangan
matematika Arab sesudah pertengahan abad ke delapan sangat
mengagumkan sekali, dan mempunyai peranan serta kontribusi yang besar
terhadap perkembangan sejarah matematika. Bangsa Arab bangkit mengejar
ketinggalan ketinggalannya dalam bidang ilmu pengetahuan. Selama

42
berabad-abad dimana Cina, India dan kerajaan Islam telahberkuasa. Eropa
telah jatuh di bawah bayangan abad kegelapan. Semua kehidupan
intelektual termasuk studi matematika telah mengalami stagnasi. Namun
pada abad ke sesuatu telah mulai berubah.

B. Saran

Dengan adanya makalah yang telah disusun diharapkan kepada kita semua
agar dapat mengetahui filsafat pendidikan maematika.

DAFTAR PUSTAKA

Reskinamath, 2018. Sejarah Matematika India (Hindu).


https://reskinamath.wordpress.com/2018/02/14/sejarah-matematika-india-
hindu/. Diakses pada 08 desember 2020.
Siti maratus solikah, 2016. Perkembangan matematiks Arab dari abad ke VIII
sampai abad ke XIV.
https://sitimaratussolikah.wordpress.com/2016/09/26/perkembangan-
matematika-arab-dari-abad-ke-viii-sampai-abad-ke-xiv/. Diakses pada 08
desember 2020.

43
Yuni arrifada, dkk. 2016. Dinamika perkembangan Matematika abad pertenganhan
hingga munculnya gerakan renaissance (implikasi terhadap pembelajaran
matematika disekolah. https://media.neliti.com/media/publications/80551-
ID-dinamika-perkembangan-matematika-abad-pe.pdf. Diakses pada 08
Desember 2020.
Anonym, Sejarah Perkembangan Matematika eropa.
https://docplayer.info/31506988-Sejarah-perkembangan-matematika-
eropa.html. Diakses pada 08 desember 2020.
Anonym, Sejarah Matematika Hindu.
https://www.slideshare.net/RofidahUmniyatiHs/sejarah-matematika-
hindu-70373295. Diakses pada 08 desember 2020.
Dini palupi putri, 2019. Peran dan konstribusi ilmuan muslim dalam pembelajaran
matematika. Vol. 01, No. 01.
http://journal.staincurup.ac.id/index.php/arithmetic. Diakses pada 08
desember 2020.
Anonym, 2020. Daftar ilmuan Eropa.
https://translate.google.com/translate?u=https://en.wikipedia.org/wiki/List
_of_medieval_European_scientists&hl=id&sl=en&tl=id&client=srp&pre
v=search. Diakses 12 desember 2020.
Binti muliati, 2020. Historisitas Matematika Sistem Penulisan Bilangan.
file:///C:/Users/User/Downloads/177-357-1-SM%20(2).pdf. Diakses pada
13 desember 2020
Anonym, 2019. Sistem bilangan Hindu Arab.
https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_bilangan_Hindu-Arab. Diakses pada
13 desember 2020
Detik news. Ilmuwan India Temukan Matematika Ratusan Tahun Sebelum Eropa.
https://news.detik.com/bbc-world/d-4440338/kisah-ilmuwan-india-
temukan-matematika-ratusan-tahun-sebelum-eropa. Diakses pada 13
desember 2020
Wibowo Adi Nugroho, 2019. Ilmuan Islam Penemu Konsep matematika.
https://www.smktarunabangsa.sch.id/artikel/detail/ilmuwan-islam-
penemu-konsep-matematika. Diakses pada 14 desember 2020.

44
Suwondo, 2011. Biografi Euclid. Diakses dari
http://skp.unair.ac.id/repository/GuruIndonesia/BIOGRAFIEUCLIDES_su
wondo,s.pd_12032.pdf
Anonym, 2020. Euklides. Diakses dari https://id.wikipedia.org/wiki/Euklides
Setya budi, Wono. Geometri dibidang Euclid.
http://repository.ut.ac.id/4364/1/MPMT5201-M1.pdf
Agung prabowo. 2009. Postulat Kesejajaran Euclid dalam Tinjauan Sejarah. Vol.
01. No. 2. file:///C:/Users/User/Downloads/2983-169-10101-1-10-
20200706%20(1).pdf

45

Anda mungkin juga menyukai