Sejarah Matematika
PRODI S1 PM-FMIPA
SKOR NILAI :
Disusun oleh :
kelompok 10:
Puji syukur kepada Tuhan yang MahaEsa yang telah senantiasa memberkati
dalam menyelesaikan Critical Book Report (CBR), adapun tugas ini dikerjakan untuk
memenuhi tugas utama dalam mata kuliah Sejarah Matematika. Saya telah menyusun
CBR ini dengan sebaik-baiknya tetapi masih mungkin ada kekurangan-kekurangan. Saya
selaku penulis menerima berbagai kritik yang sifatnya membangun agar CBR ini menjadi
lebih baik lagi.
Selanjutnya, saya berharap semoga CBR ini bisa memberikan manfaat serta
menambah wawasan bagi para pembaca. Semoga CBR ini dapat dipahami bagi siapapun
yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan dan kata-
kata yang kurang berkenan.
Kelompok 11
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR..............................................................................................................
DAFTAR ISI........................................................................................................................
BAB. I PENDAHULUAN...................................................................................................
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat
BAB II REVIEW BUKU....................................................................................................
BAB. IV PENUTUP.............................................................................................................
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA………………...………………………….…………………..
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Matematika India atau juga bisa disebut Matematika Hindu muncul pada abad
ke-26 SM dan berakhir pada abad ke-14 M. matematika India ini berkembang setelah
Matematika China dan berakhir tepat sebelum munculnya matematika Eropa abad
pertengahan. Matematika India dimulai sejak munculnya sebuah peradaban yang
terletak di daerah aliran sungai Indus. Peradaban ini biasa disebut peradaban lembah
Indus. Pemusatan terbesar dari lembah Indus berada di timur Indus, dekat wilayah yang
dulunya merupakan sungai Sarasyati kuno. Sekitar abad ke-15 SM bangsa india diusir
oleh bangsa Arya yang datang dari Asia Tengah.
C. TUJUAN
a. Al-Khawarizmi
Al-Khawarizmi (Khawarizm,Uzbekistan, 194 H/780 M-Baghdad,
266 H/850 M). Ilmuwan muslim, ahli di bidang ilmu matematika,
astronomi, dan geografi. Nama lengkapnya adalah Abu Ja’far
Muhammad bin Musa al-Khawarizmi dan di barat ia lebih dikenal
dengan nama Algoarisme atau Algorisme. Dalam bukunya al-
Khawarizmi memperkenalkan kepada dunia ilmu pengetahuan angka 0
(nol) yang dalam bahasa arab disebut sifr. Sebelum al-Khawarizmi
memperkenalkan angka nol, para ilmuwan mempergunakan abakus,
semacam daftar yang menunjukkan satuan, puluhan, ratusan, ribuan, dan
seterusnya, untuk menjaga agar setiap angka tidak saling tertukar dari
tempat yang telah ditentukan dalam hitungan. Akan tetapi, hitungan
seperti ini tidak mendapat sambutan dari kalangan ilmuwan Barat ketika
itu dan mereka lebih tertarik untuk mempergunakan raqam al-binji
(daftar angka arab, termasuk angka nol), hasil penemuan al-khawarizmi.
Dengan demikian angka nol baru dikenal dan dipergunakan orang Barat
sekitar 250 tahun setelah ditemukan al-Khawarizmi.
b. Al-kindi
Al-Kindi hidup pada masa penerjemahan besar-besaan karya-karya
Yunani ke dalam bahasa Arab. Di samping menerjemah, Al-Kindi juga
memperbaiki terjemahan-terjemahan sebelumnya. Ia adalah filosof
berbangsa Arab dan dipandang sebagai filosof Muslim pertama. Al-Kindi
telah menulis hampir seluruh ilmu pengetahuan yang berkembang pada
saat itu. Tetapi, di antara sekian banyak ilmu, ia sangat menghargai
matematika. Hal ini disebabkan karena matematika, bagi al-Kindi, adalah
mukaddimah bagi siapa saja yang ingin mempelajari filsafat.
Mukaddimah ini begitu penting sehingga tidak mungkin bagi seseorang
untuk mencapai keahlian dalam filsafat tanpa terlebih dulu menguasai
matematika. Matematika di sini meliputi ilmu tentang bilangan, harmoni,
geometri dan astronomi.
c. Al-Karaji
Al-Karaji dianggap sebagai ahli matematika terkemuka dan
pandang sebagai orang pertama yang membebaskan aljabar dari operasi
geometris yang merupakan produk aritmatika Yunani dan menggantinya
dengan jenis operasi yang merupakan inti dari aljabar pada saat ini.
Karyanya pada aljabar dan polynomial memberikan aturan pada
operasi aritmatika untuk memanipulasi polynomial. Dalam karya
pertamanya di Prancis, sejarawan matematika Franz Woepcke memuji
Al-Karaji sebagai ahli matematika pertama di dunia yang
memperkenalkan teori aljabar kalkulus. Al-Karaji juga yang pertama
menggunakan metode pembuktian dengan induksi matematika untuk
membuktikan hasilnya, ia berhasil membuktikan kebenaran rumus
jumlah integral kubus, yang sangat penting hasilnya dalam integral
kalkulus.
d. Al-Battani
adalah seorang ahli astronomi dan matematikawan dari Arab. Al
Battani bernama lengkap Abu Abdullah Muhammad ibn Jabir ibn Sinan
ar-Raqqi al-Harrani as-Sabi al-Battani), lahir di Harran dekat Urfa. Salah
satu pencapaiannya yang terkenal adalah tentang penentuan tahun
matahari sebagai 365 hari, 5 jam, 46 menit dan 24 detik. Al Battani juga
menemukan sejumlah persamaan trigonometri. Beliau juga memecahkan
persamaan sin x = a cos x dan menggunakan gagasan al-Marwazi tentang
tangen dalam mengembangkan persamaan-persamaan untuk menghitung
tangen, cotangen dan menyusun tabel perhitungan tangen.Battani bekerja
di Suriah, tepatnya di ar-Raqqah dan di Damaskus, yang juga merupakan
tempat wafatnya.
e. Al-Biruni
Al-Biruni adalah peletak dasar-dasar trigonometri modern. Dia
seorang filsuf, ahli geografi, astronom, ahli fisika, dan pakar matematika.
Al-Biruni juga memperkenalkan pengukuran-pengujuran geodesi dan
menentukan keliling bumi dengan cara yang lebih akurat. Dengan
bantuan matematika, dia dapat menentukan arah kiblat dari berbagai
macam tempat di dunia.
f. Umar Khayam
Umar Khayyam dikenal sebagai seorang penyair, namun Umar
Khayyam memiliki kontribusi besar dalam bidang matematika, terutama
dalam bidang aljabar dan trigonometri. Ia merupakan matematikawan
pertama yang menemukan metode umum penguraian akar-akar bilangan
tingkat tinggi dalam aljabar, dan memperkenalkan solusi persamaan
kubus.
g. Ibnu Sina
Ibnu Sina adalah seorang tokoh cendekiawan muslim yang besar di
bidang kedokteran. Selain itu, dia juga seorang ahli geologi, ahli
matematika (termasuk aljabar yang merupakan kesatuan dari eksponen),
ahli fisika, penyair, psikolog, ilmuwan, tentara, negarawan, dan seorang
guru. Bagi banyak orang, beliau adalah Bapak Pengobatan Modern. Dia
juga pendiri Avicennian logika dan filosofis dari sekolah Avicennism,
yang berpengaruh pada kaum Muslim dan sekolah pemikir.
b. Alcuin
Alcuin dari York dilahirkan bertepatan dengan meninggalnya
BeDe (673-735), dia adalah mathematician Inggris yang banyak sekali
menulis tentang matematika, diantaranya yang paling terkenal adalah
mengenai kalender dan finger reckoning (menghitung dengan jari).
Alcuin mempunyai koleksi tentang problem “puzzele” dan”rekreasi”
berjudul “problems for the quickening of mind”.
Selain itu Alcuin juga menulis tentang astronomi, tetapi karyanya
ini tidak sebaik karya-karya penulis Yunani.
c. Gerbert
d. Adelard
Adelard adalah seorang sarjana Kristen yang belajar di sekolah
Islam di Spanyol. Mathematician yang berasal dari Inggris ini juga
melakukan perjalanan secara intensif ke Mesir, Yunani dan Syria.
Adelard menerjemahkan Elementsnya Euclid dari bahasa Arab ke
bahasa Latin, serta tabel-tabel astronomi dari Alkhawarizmi. Aderland
juga menerjemahkan Almagest karya Ptolemi kedalam bahasa Latin dari
bahasa Yunani tahun 1155.
e. Gherardo dari Cremona
Gherardo adalah penerjemah kelompok Spanyol yang terbesar
pada zamannya. Diantara kaya terjemahannya adalah versi baru dari
Elements Euclid karya Thabit ibn qurra dari bahasa Arab ke bahasa
Latin. Dia juga menerjemahkan karya Ptolemi yang berjudul Almagest,
juga menerjemahkan lebih dari 90 karya bahasa Arab termasuk Hisab
aljabar wal muqubalah karya alkhawarizmi.
f. Robert dari Chester
Robert adalah seorang yang pertama kali menerjemahkan karya
Alkhawaritzmi, Hisab aljabar wal muqubalah pada tahun 1145. Dia juga
orang yang pertama kali menerjemahkan Al-Qur’an kedalam bahasa latin
beberapa tahun sebelum dia menerjemahkan karya Alkhawarizmi.
Karya-karya Alkhawarizmi merupakan karya yang paling terkenal
pada masa itu di Eropa, terutama karya Aljabarnya. Orang Eropa lebih
menyenangi matematika bangsa Arab dibandingkan dengan geometrinya
Yunani.
Pada abad ke XII sarjana-sarjana latin bermunculan dan dengan
serius mempelajari trigonometri bangsa Arab yang muncul dalam karya-
karya astronomi Arab.perkataan SINUS pertamakali muncul dalam
trigonometri berasal dari Robert yang diambilnya dari bahasa arab “jiva”
yang artinya teluk.
g. Jhon Halfak
h. Leonardo Fibonacci
Leonardo fibonaci atau yang lebih dikenal sebagai Leonardo de
pisa adalah mathematician yang paling berbakat pada abad pertengahan.
Dia adalah anak seorang pedagang yang mengikuti ayahnya berdagan ke
Mesir, Sicilia,Yunani dan Syria. Karyanya yang terbesar adalah subuah
buku yang berjudul “Liber Abaci” (buku Abacus). Buku ini berisi tentang
problem-problem dengan menggunakan lambing Hindu-Arab yang
memperlihatkan bahwa dia dipengeruhi oleh aljabarnya Alkhawarizmi
dan Abu Kamil. Liber abaci ini lebih memfokuskan pada aritmatika
dibandingkan geometri, buku ini dimulai dengan penjelasan ‘sembilan
lambing bilangan India’ dengan menambahkan bilangan nol. Fibonacci
pun secara tetap menggunakan garis datar ( – ) sebagai lambang untuk
menyatakan pembagian, dalam buku ini Fibonacci menggunakan 3 jenis
pecahan yaitu; pecahan biasa, pecahan sexagesimal, dan pecahan unit.
kemudian buku terakhirnya berjudul “Patricia Geometrica” buku
ini berisi kumpulan dari karya-karya geometri dan trigonometri.
i. Jordanus Nemorarius
Jordanus adalah penulis dari karya-karya matematika seperti
aritmatika, geometri, astronomi, aljabar dan kemungkinan juga ststistika
disampimg mekanika.dia adalah mathematician yang pertamakali
menggunakan huruf sebagai lambang dari sebuah bilangan.Bukunya
“Aritmatica” adalah buku yang merupakan basis bagi komentator-
komentator pada universitas Paris dalam abad ke XVI, buku ini hampir
menyerupai filsafah. Karya Jhordanus yang lainnya adalah “De numeris
datis”, buku ini berisikan kumpulan dair hokum-hukum aljabar. Sebagai
contohnya: Apabila suatu bilanganyang diketahui dibagi menjadi dua
bagian sedemikian sehingga perkalian bahagian yang satu dengan
bahagian yang lain diketahui, maka masing-masing dari kedua bahagian
ini dapat di tentukan” hukum ini dinyatakan oleh Jhordanus sebagai
berikut “Misalnya diketahui bilangan abc dan misalkan bilangan yang
dibagi menjadi 2 adalah ab dan c dan misalkan lagi d adalah hasil
perkalian ab dan c, diketahui pula. Misalkan kuadrat dari abc adalah e
dan misalkan lagi 4 kali d adalah f dan misalkan g adalah hasil dari
pengambilan f dari e. maka g adalah kuadrat dari selisih antara ab dan c.
misalkan h akar pangkat tiga dari g, maka h adalah selisih antara ab dan
ac. Karena h diketahui maka c dan ab akan dapat ditentukan.
“algorismus demonstratus” adalah sebuah karya Jhon nemorarius
yang berisikan tentang penjelasan tentang hukum-hukum aritmatika.
j. Campanus dari Novara
Campanus mulai dikenal di Eropa mulai dikenal pada yahun 1260.
Dia adalah pendeta pada Paus Urban IV yang menerjemahkan karya
Elements dari Euclid. Pada akhir bab IV Elements dengan karya
Jhordanus “de Triangulis” yakni mengenai trisectin suatu sudut.
Misalkan <AOB adalah sudut yang akan dibagi menjadi tiga bagian yang
sama besar, cara Campanus membagi <AOB ini adalah dengan
melukiskan <AOB pada lingkaran yang berpusat di O. sedemikian
sehingga panjang OA=OB, kemudian dari titik O do tarik garis OC yang
tegak lurus dengan garis OB dan melalui A dibuat garis AED sedemikian
sehingga panjang DE=OA. Apabila ditarik garis OF yang sejajar dengan
garis AED maka besar <FOB adalah 1/3 dari <AOB.
k. William dari Moerbeke
a. Angka Brahmi
Kebanyakan sistem angka kedudukan yang menggunakan 10
sebagai asas yang digunakan di seluruh dunia adalah berasal dari India.
Sistem angka India lazimnya dikenali di Barat sebagai sistem angka
Hindu-Arab atau angka Arab, karena ia diperkenalkan di Eropa melalui
orang Arab.
Digit 1 hingga 9 dalam sistem angka Hindu-Arab berevolusi dari
angka Brahmi. Angka Brahmi ditemukan pada prasasti di gua dan kuil di
daerah dekat Poona, Bombay dan Uttar Pradesh, prasasti yang berbeda,
berbeda pula bentuk simbolnya. Angka Brahmi sudah digunakan lebih
lama sampai abad 4M. Berikut adalah salah satu gaya angka Brahmi.
b. Angka Gupta
c. Angka Nagari
Bentuk evolusi dari angka Arab, yaitu angka Arab Latin (yang
banyak digunakan sekarang) muncul pertama kali di Maroko dan
Spanyol (Andalusia) di akhir abad ke-10, dan dikenal sebagai angka
"Ghubar". Layaknya huruf Latin, angka Ghubar bisa digunakan dari kiri-
kanan.
Pada simbol Brahmi belum mengenal angka nol. Angka nol mulai
ada setelah tahun 500 yaitu pada simbol Hindu hingga sekarang.
Selanjutnya sistem ini disempurnakan di Eropa dan hasil penyempurnaan
itulah yang kita kenal sekarang dalam sistem bilangan atau sistem Arab-
Hindu.
Pada awal masuknya angka arab ke eropa, angka yang sering
digunakan orang-orang eropa untuk memcahkan masalah adalah
menggunakan angka romawi dimana dalam kode numerik angka romawi itu
tidak ada istilah untuk menyatakan angka nol, sehingga angka awalnya
adalah satu dan seterusnya.
Silvister II yang dikenal dengan gerbert, setelah menyelesaikan
studinya di andalus dimana masa itu adalah masa pesatnya perkembangan
islam, ia mencoba memberi solusi masyarakat eropa yang tersendak
pemikiran mereka dalam perhitungan dikarenakan tidak adanya angka nol.
Dengan kata lain silvister ingin menunjukkan bahwa angka arab lebih
lengkap ketimbang angka romawi.
Dalam perjalanannya selanjutnya, ia mendapatkan kendala karena
masyarkat eropa secara dominan lebih menjunjung tinggi budaya gereja
mereka dan budaya yunani, sehingga ia takut dikatakan bagian dari
“barbarian civilization”. Suatu istilah yang tunjukkan untuk sekelompok
orang yang mempunyai pemikiran berbeda dari yang lain. Ia pun menempuh
jalan lain untuk memasukkan angka arab ini ke eropa hingga pada ahirnya ia
menemukan suatu cara baru untuk mengelabuhi masyarakat eropa yaitu
dengan menciptakan alat yang disebut dengan abakus Gerbert.
Gambar Abakus Gerbert
Dalam abakus gerbert ini, kebanyakan pengoprasiannya dengan
menggunakan angka arab dan masyarakat eropa pun tak menyadari hal itu
sehingga silvister II ini oleh orang eropa dikenal dengan bapak angka.
c. Naskah Bakhshali
Naskah Bakhshali merupakan naskah awal yang ditemukan ratusan
tahun yang lalu. Gupta menulis: “Naskah Bakhshali adalah naskah yang
diberikan pada pekerjaan matematika yang ditulis pada pelapah pohon
ditemukan pada musim panas tahun 1881 di dekat kampong Bakhshali
Yusufzai Peshawar (sekarang Pakistan). Kampong tersebut berada di
Mardhan Tsanil 50 mil dari kota Peshawar”.
d. Nilai π
e. Trigonometri
f. Aljabar
g. Geometri
a. Al-Khawarizmi
Perintis matematika muslim dan orang yang sangat pantas disebut
sebagai bapak aljabar modern. Nama aslinya adalah Muhammad ibn
Musa al Khwarizmi. Ia berasal dari Khwarizm (Khiva). Kadang orang
keliru dalam menafsirkan suatu hasil hasil karya peradaban modern,
yang selalu dianggap berasal dari barat.
Jika kita menelusuri kata Aljabar itu berasal dari karya (buku
tulisan karya) Al Khwarizmi yang bernama Hisab al jabir wal
mukabalah (yang berarti pengutuhan kembali dan perbandingan atau
yang kerennya dalam istilah sekarang Kalkulasi integral & persamaan).
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Sebagai tenaga pendidik dalam bidang matematika, kita harus mengetahui Sejarah
Perkembangan matematika baik di Hindu, Arab maupun Eropa. Karena para tokoh-
tokoh dari Hindu, Arab dan Eropa sudah banyak menyumbangka pemikirannya dan
mengembangkan matematika hingga karya-karyanya masih kita gunakan dalam
matematika hingga saat ini.
DAFTAR PUSTAKA