Anda di halaman 1dari 14

MELACAK ILMUAN MUSLIM ABAD PERTENGAHAN BIDANG

MATEMATIKA

Disusun Oleh :
Bunga Silvia Septa

Dosen Pengampu :
Hidayat, M. Pd. I

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM FAKULTAS


ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
RADEN FATAH
PALEMBANG 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami curahkan kepada Allah swt. Yang telah melimpahkan
nikmat dan karunia-Nya. Tak lupa pula sholawat serta salam kami haturkan
kepada junjungan besar kita nabi agung Muhammad saw. Karena berkat Rahmat
dan Hidayah-Nyajualah penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini
yang bertemakan “melacak para ilmuan muslim abad pertengahan bidang
matematika”. Semoga dengan adanya makalah ini dapat menambah pengetahuan
dan wawasan kita dibidang islam dan ilmu pengetahuan yang diajarkan oleh
Hidayat ,M. Pd. I.
Penulis juga menyadari bahwa dalam penlisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan Kritik dan Saran dari
pembaca, semua demi kesempurnaan makalah ini serta untuk yang akan datang.
Demikianlah, semoga segala amal dan usaha yang kita lakukan diridhoi oleh
Allah SWT.

Palembang, 29 Juli 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL........................................................i
KATA PENGANTAR .........................................................ii
DAFTAR ISI .......................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .........................................................1
B. Rumusan Masalah ....................................................2
C. Tujuan .....................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Sejarah Ilmu Matematika .........................................3
B. Ilmuwan Muslim Matematika ..................................4
BAB III PENUTUP
A. Simpulan ..................................................................10
B. Saran.........................................................................10
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan peradaban manusia juga disebabkan oleh
berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Tidak tekecuali ilmu
matematika, matematika yang tekenal sebagai bahasa dari semua ilmu ini
ternyata dikembangkan juga oleh tokoh-tokoh beragama Islam.
Matematika merupakan kategori ilmu pengetahuan yang usianya
cukup tua. Sebab hampir seluruh ilmu pengetahuan membutuhkan kajian
matematis dalam pekembangannya seperti ilmu astronomi, fisika, kimia,
arsitektur, geometri, dan ilmu hitung lainnya.kajian ilmu matematika terus
mengalami perkembangan hingga melahirkan bayak ilmuan matematika
(matematikawan) muslim yang teorinya masih digunakan dan menjadi cikal
bakal ilmu matematika modern yang bisa dinikmati hingga saat ini.
Banyak matematikawan muslim yang sangat berjasa dibidang
matematika ini. Seperti Al-khawarizmi sang Bapak Aljabar, Al-Qalasadi
tokoh yang mengenakan symbol-simbol matematika, Abul Wafa’ tokoh yang
namanya ditulis dikawah bulan, dan masih banyak lagi tokoh matematikawan
muslim.
Didalam makalah ini akan dijelaskan tentang matematikawan muslim
yang perannya sangat penting dalam bidang matematika.

1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah sejarah ilmu matematika ?
2. Siapa sajakah ilmuwan muslim yang berperan penting dalam
berkembangnya matematika pada abad pertengahan ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui sejarah ilmu matematika
2. Agar mengetahui para matematikawan yang telah berjasa dibidangnya

2
BAB II
PENDAHULUAN

A. Sejarah Ilmu Matematika


Matematika adalah warisan peradaban Dalam sejarah matematika,
matematika Islam abad pertengahan, biasa disebut matematika Islam atau
matematika Arab, mencakup kajian matematika yang dilakukan selama
perkembangan peradaban Islam kira-kira antara tahun 622 dan 1600.
Sains Islam dan matematika Islam berkembang pesat di bawah
khalifah Islam yang menguasai Timur Tengah, mulai dari Semenanjung Iberia
di barat sampai lembah Indus di timur dan Dinasti Almorafid dan kekaisaran
Mali di selatan. Sejarah matematika islam abad pertengahan tidak dapat ditulis
dengan lengkap, karena banyak manuskrip arab yang belum dipelajari, namun
secara garis besar sudah diketahui (Smith 1958, 4)
Matematikawan Islam mengembangkan sistem numeralia letak-nilai
decimal yang mencakup pecahan decimal yang mencakup pecahan decimal,
menyusun studi aljabar dan geometri, mempelajari dan memajukan teori
geometri yunani yang dicetuskan Euklidas, Archimedes, dan Apollonius, dan
membuat kemajuan besar dalam geometri bidang dan bola.
Dunia berutang besar kepada para ilmuan Arab karena melindungi dan
mengirimkan karya klasik matematika. Yunani mereka lebih banyak
mengirimkan (teks), tetapi mereka juga membuat kemajuan besar dalam
bidang aljabar dan menunjukkan kejeniusan karya mereka dalam bidang
trigonometri. Matematikawan Islam memiliki pengaruh besar dalam
perkembangan ilmu pengetahuan di Eropa dan memperkayanya dengan
temuan mereka sendiri dan temuan yang diwariskan oleh Bangsa Yunani,
India, Suriah, Babilonia, dan lain-lain (Sertima 1992, 394)

3
B. Matematikawan Islam Abad Pertengahan

1. Al- Khawarizmi
Al-khawarizmi yang memiliki nama lengkap Abu Abdullah
Muhammad Bin Musa al-khawarizmi adalah matematikawan muslim. Al-
khawarizmi berasal dari daerah Khawarizm, sekarang berada di kota
Keyfa, khiva, atau Kheywa di Republik Uzbekistan, dengat dengan ujung
sungai Amodaria, timur dari laut Qazwain. Ia hidup pada masa khalifah al-
Ma’mun, saat berkembang pesatnya ilmu pengetahuan dan ekonomi.
Karena begitu besarnya pemikiran dan karya Al-khawarizi terhadap ilmu
pengetahuan ilmu pengetahuan, banyak pujian yang diberikan para
sejarawan dan ilmuwan Eropa pada Al-khawarizi. Pujian itu antara lain
ditulis oleh Philip K. Hitti dalam bukunya yang berjudul The Hiostory of
the Arab yang mengatakan bahwa Al-khawarizmi merupakan tokoh utama
dalam sejarah awal matematika Arab.

Hasil kajian dan pemikirannya dalam bidang matematika ini


dituangkan dalam karyanya yang berjudul Al-Mukhtasar fi Hisab al-Jabar
wal Muqabla dan kitab Al-Jam’a wat-Taqrif bi Hisab Al-Hind kedua
karyanya ini banyak menguraikan tentang persamaan linear dan kuadrat,
kalkusi, integrasi, dan persamaan dengan 800 contoh yang berbeda. Dalam
buku The Soucre of al-khawarizi’s Algebra, seorang matematikawan
barat, gandz, mengatakan bahwa Al-khawarizmi lebih berhak mendapat
julukan ‘’ Bapak Aljabar’’ di bandingkan dengan Diophantus.
Selain bidang matematika, Al-khawarizi juga dikenal akan
kemampuannya dalam bidang astronomi dan bidang ilmu bumi (al-azizi.
2018: 157-161). Salah satu karya Al-Khawarizmi dalam bidang astronomi
yaitu membuat sebuah table yang khusus mengelompokkan ilmu
perbintangan ini. Pada abad XII, sejumlah kaya Al-Khawarizmi

4
diterjemahkan dalam bahasa latin oleh Adelard of Bal dan Gerard of
Cremona.
Selanjutnya, karya Al-Khawarrizmi versi bahasa latin
diterjemahkan lagi dalam sejumlah bahasa yang digunakan di Eropa.
Terakhir, karya tersebut diterjemahkan dalam bahasa Cina. Beberapa
universitas di Eropa menggunakan buku karya Al-Khawarizmi sebagai
acuan dan buku teks pelajaran untuk para mahasiswanya hingga
memasuki pertengahan abad XVI, dan Al-Khawarizmi meninggal
pada tahun 850

2. Abu Nasr Mansur


Ibnu Iraq atau Abu Nasr Mansur bin Ali bin Iraq adalah seorang ahli
matematika muslim terkemuka dari abad pertengahan. Menurut pakar
sejarah matematika John Joseph O’connor dan Edmund Frederick
Robertson, Abu Nasr Mansur lahir dikawasan Gilan, Persia pada tahun
960 M.
Sebagaimana tercatat oleh sejarah , pada awal abad pertengahan,
beberapa kajian Abu Nasr Mansur menjadi perbincangan para sarjana
eropa. sekitar 15 karyanya yang membahas tentang matematika dan
astronomi telah diterbitkan.
Dalam bidang matematika, banyak dan kajian abu nasr yang berjasa
sangat penting dalam trigonometri. ia berhasil mengembagkan karya-
karya ptolomeus dibidang matematika, astronomi, geografi dan astrologi
(al-azizi. 2018: 162-164)

3. Tsabit Bin Qurroh


Abu Al-Hasan Tsabit bin Qurroh bin Marwan al-sabi al-Harrani lahir
di Harran. Kecerdasan Tsabit sudah terlihat sejak ia kecil. Ia baak
menguasai bahasa, seperti Arab, Yunani, dan Syria.

5
Dengan kemampuannya dalam bidang bahasa dan matematika, Tsabit
menerjemahkan dan merevisi karya-karya besar yagn ditulis oleh ilmuan
Yunani dan Syria. Tsabit juga berperan penting dalam memperluas konsep
tradisional geometri menjadi aljabar geometri, serta beberapa teori yang
diusulkannya menyebabkan perkembagan geometri non-Euclidean,
spherical trigonometri, kakulus integral, dan bilangan real.
Selain itu, Tsabit menerapkan beberapa aspek aritmatika terminology
kebesaran geometri, dan belajar dari bagian kerucut, khususnya parabola
dan elips. Tsabit termasuk ilmuwan yang juga melaukan kaian tentang
hubungan antara ilmu algebra (aljabar) dengan geometri.
Tsabit juga menemukan cara menghitung al-a’daad a-mutahabbah
yang dikenal dengan nomor damai atau bilangan bersahabat, yaitu angka-
angka yang jumlah pembagiannya sama dengan yang lain. Bahkan ia telah
memberikan langkah penyelesaian teknik terhadap sebagian jenis
persamaan.
Selain beberapa kontribusi ang disebuutkan selama masa hidupnya,
Tsabit juga menulis risalah tentang filsafat, logika, psikologi, etika,
klasifikasi ilmu, tata bahasa syriac,, politik, agama, dan kebudayaan
Sabian. Tsabit bin Qurroh meninggal pada 18 februari 901 dikota Bagdad.
Meskipun telah meninggal, jasa dan kontribusinya dalam pengembangan
beragama ilmu pengetahuan masih digunakan dan dikenang hingga saat
ini (al-azizi. 2018: 164-169). Tsabit bin Qurroh meninggal dunia pada
tahun 911 di Bagdad.

4. Jamsyid al-kasyi
Jamsyid al-kasyi memiliki nama lengkap Ghiyattudin Jamsyidn bin
Mahmud bin Muhammad al-kasyi. Setelah sebelumnya dipopulerkan oleh
Al-Khawarizmi, Al-kasyi menjadi ilmuan pertama yang mengaplikasikan
agka nol. Ia memakai angka itu dalam proses penghitungan, yang berhasil
membuatnya berhasil menciptakan pecahan decimal. Penemuan angka

6
decimal dari nol oleh Al-Kasyi ini sangat bermanfaat bagi kehidupan
manusia. Posisi pecahan decimal dan nol dipakai dalam berbagai bidang
keilmuan dan perdagangan.
Al-Kasyi juga popular berkat hasil kajian dan penelitiannya dibidang
astronomi. Dalam bidang ini ia berhasil membuat alat-alat pemantauan
bintang, yaitu sebua alat yang dipakai untuk menentukan posisi bintang,
jarak dari bumi, proses terjadinya gerhana, dan hal-hal yang berhubungan
dengan astronomi.Ia merupakan ilmuwan pertama yang menggambarkan
peredaran bulan dan bintang (al-azizi. 2018: 169-171).
Selain menulis buku, Al-Kasyi juga sering terlibat dalam suatu
penelitian bersama para ahli. Al-Kasyi juga adalah seorang ilmuwan
cerdas yang mampu menunjukkan kaidah hukum yang tepat untuk
menyelesaikan suatu sistem membuat sejumlah table bantu untuk berbagai
perhitungan, membahas tuntas masalah trigonometri dan aljabar. Selain itu
juga ia mampu mencari penyelesaian alternative dari sejumlah
perencanaan yang sukar dipecahkan.
Al-Kasyi meninggal pada tanggal 22 Januari 1429 (19 Ramadhan 832
H) di Samarkand.

5. Al-Qalasadi
Al-Qalasadi merupakan salah satu ilmuan muslim dibidang
matematika yang terkenal inovatif dan pencipta notasi pecahan modern.
Al-Qalasadi memiliki nama lengkap Abu al-Hasan Ali Muhammad bin al-
Khurasi Al-Basri. Selain masyhur sebagai ahli matematika, intelektual
Andalusia ini juga dikenal sebagai ahli hukum.
Selama berada di Afrika Utara, Al-Qalasadi banyak menghabiskan
waktunya di Tlemcen (sebuah kawasan dibarat laut aljazair saat ini dekat
dengan perbatasan Maroko). Di tempat itu ia mempelajari aritmatika dan
aplikasinya kepada beberapa ilmuan muslim.

7
Ia dikenal sebagai cendikiwan yang produktif menghasilkan karya-
karya yang berkualitas. Ia mampu menjadikan beragam tema sebagai
pokokk bahasan yang menarik. Sebagian karyanya begitu terkenal dan
dibaca oleh kaum terpelajar dibelahan dunia barat dan timur. Nama
besarnya kian melambung sebagai penulis ang berciri khas. Ia berani
membuat karya-karya yang berbeda daripada karya pada zamannya.
Ia tercatat menulis beberapa buku mengenai aljabar dan buku
mengenai aritmatika. Buku aritmatika karya Al-Qalasadi yang lebih
sederhana, begitu popular dalam pelajaran aritmatika di Afrika Utara.
Karya-karyanya digunakan selama lebih dari 100 tahun. Jasa Al-qalasadi
dalam mengembangkan ilmu matematika sungguh tidak ternilai. Tanpa
dedikasinya dunia boleh jadi tidak mengenal symbol-simbol ilmu hitung
sebagaimana dipakai pada zaman sekarang (al-azizi. 2018: 171-174). Al-
Qasadi meninggal pada tanggal 1 Desember 1486 ( 15 zulhijjah 891 H) di
Ifrikiya Bedja.

6. Abu Kamil Shuja’


Abu Kamil Shuja’ bin Assalam bin Muhammad bin Shuja’ al-Hasib
al-Misri merupakan salah satu matematikawan muslim terbesar pada abad
pertengahan. Ia dikenal sebagai penerus Al-Khawarizmi. Bila karya Al-
Khawarizmi lebih ditujukan kepada masyarakat umum, maka karya Abu
Kamil bayak ditujukan untuk sesama matematikawan atau pembaca yang
sudah familiar dengan karya Euclides, Element. Jadi, Abu Kamil bukan
hanya berperan penting bagi perkembangan aljabar, tapi juga dalm
memperkenalkan ke Eropa.
Abu Kamil dikenal sebagai ahli aljabar yang cukup produktif
menghasilkan karya. Tulisan-tulisannya tentang geometri sangat
berpengaruh dalam perkembangan geometri barat, terutama sejumlah
uraian aljabar tehadap soal geometri. Sebagai oang yang hidup setelah Al-
Khawarizmi, karya Abu Kamil dalam bidang matematika memang tidak

8
dapat dipisahkan dari pengaruh pendahulunya itu. Akan tetapi, ada
beberapa cara penyelesaian soal matematika dai Abu Kamil yang
mengguguli para pendahulunya. Hal ini menunjukkan adanya kemajuan
yang tejadi setiap generasi.
Kejeniusan dan kontribusi Abu Kamil dalam bidang matematika
juga diaki oleh sejarawan Prancis, yang mengatakan bahwa metode yang
dikembangkan oleh Abu Kamil sangatlah menarik. Abu Kamil merupakan
salah satu simpul penting perkembangan matematika dan sejarah ilmu
pengetahuan (al-azizi. 2018: 174-177).

9
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Banyak matematikawan muslim yang berperan penting dalam
perkembangan ilmu matematika. Alangakah baiknya jika kita sebagai muslim
mengetahui lebih dalam lagi mengenai mereka. Mereka memiliki ciri khas
masing-masing baik dalam pengembangan ilmu matematika, mereka juga
terkenal dalam bidang ilmu astronomi, kedokteran, geometrida bidang ilmu
yang lainnya.
B. Saran
Demikianlah makalah ini penyusun sampaikan. Mudah-mudahan
dapat menambah pengetahuan pembaca tentang model pembelajaran. Namun
penyusun menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini sangat jauh dari kata
sempurna. Olehh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca untuk perbaikan dimasa yang akan datang.

10
DAFTAR PUSTAKA

al-azizi, Abdul Syukur. 2018. UNTOLD ISLAMIC HISTORY. Yogyakarta: Laksana,.


Sertima, Ivan Van. 1992. Golden age of the Moor. Transaction Publisher.
Smith, David E. 1958. History Of Mathematics. Dover Publication,.

Anda mungkin juga menyukai