MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
“Pengantar Integrasi Ilmu”
Disusun Oleh :
Nurhaliza
210105010167
Dosen Pembimbing :
Ansharullah, S.Ag, M.FiI.I
A. Simpulan ............................................................................................................. 9
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Matematika merupakan ilmu pengetahuan yang menjadi dasar atau fondasi
bagi bidang studi lain. Saat ini, perkembangan matematika sangatlah pesat. Hal ini
menjadi pusat perhatian bagi para matematikawan, sehingga menjadikan matematika
sebagai salah satu bidang studi yang berperan dalam sejarah peradaban. Dalam
sejarah peradaban Islam misalnya, trigonometri matematika digunakan sebagai ilmu
dasar dalam penentuan arah kiblat, penentuan awal-akhir waktu shalat, dan penentuan
kalender hijriyyah. Seringkali trigonometri matematika dianggap sebagai materi yang
sulit dan tidak ada manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. Perkembangan
matematika khususnya trigonometri memberikan andil yang sangat besar dalam
sejarah peradaban Islam, selain itu perkembangan trigonometri juga dapat digunakan
dalam kehidupan sehari-hari. 1
Matematika menjadi panduan sekaligus sebagai sumber dari setiap pemecahan
masalah, mulai dari masalah-masalah yang terkait dengan ekonomi, politik, budaya,
sosial, keagamaan dan lain-lain. Kata matematika berasal dari bahasa Yunani yaitu
“mathema" yang berarti pengetahuan, pemikiran, pembelajaran. Pada saat ini, Ilmu
matematika telah berkembang seiring dengan perkembangan peradaban umat
manusia. Sejarah ilmu pengetahuan telah menempatkan matematika pada bagian
puncak hierarki ilmu pengetahuan. Oleh karena itu matematika merupakan subjek
yang sangat penting dalam sistem pendidikan di seluruh negara di dunia ini. 2
Matematika sebagai sebuah aspek penting dalam kehidupan manusia dan
memiliki sisi lain yang tidak dapat dipisahkan, yaitu sejarah perkembangan
matematika. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa matematika merupakan hasil dari
pemikiran manusia yang memiliki sejarah panjang untuk sampai kepada bentuk
matematika yang sering kita jumpai saat ini. Keberadaan sejarah matematika ini perlu
untuk diketahui dan dipelajari. Sebab melalui sejarah matematika, kita dapat
mengetahui dan memahami hakikat serta esensi dari matematika. Selain itu, kita juga
1
“Bella - 2021 - PERAN ILMU MATEMATIKA DALAM SEJARAH PERADABAN ISLA.Pdf,” n.d., hlm,1.
2
“Saputra - 2021 - Peran Ilmu Matematika Dalam Membangung Peradaban I.Pdf,” n.d., hlm,1.
1
2
dapat mengetahui penyebab munculnya sebuah dalil atau manfaat sebuah konsep
penelitian dan eksperimen.3
Salah satu alasan mengapa matematika dipelajari adalah karena berguna, baik
dalam kehidupan sehari-hari maupun sebagai bahasa dan alat dalam perkembangan
sains dan tehnologi. Matematika adalah mengembangkan kemampuan menghitung,
mengukur, menurunkan dan menggunakan rumus matematika yang diperlukan dalam
kehidupan sehari-hari melalui materi pengukuran dan geometri, aljabar dan
trigonometri, matematika juga berfungsi mengembangkan kemampuan
mengkomunikasikan gagasan dengan bahasa melalui model matematika yang dapat
berupa kalimat dan persamaan matematika, diagram, grafik, atau tabel. Matematika
memuat suatu kumpulan konsep dan operasioperasi, tetapi di dalam pembelajaran
matematika pemahaman siswa mengenai hal-hal tersebut lebih objektif dibanding
mengembangkan kekuatannya dalam perhitungan- perhitungannya.4
Matematika lebih menekankan kegiatan dalam dunia rasio (penalaran), bukan
menekankan dari hasil eksperimen atau hasil observasi matematika terbentuk karena
pikiran-pikiran manusia, yang berhubungan dengan idea, proses, dan penalaran.
Matematika terbentuk dari pengalaman manusia dalam dunianya secara empiris.
Kemudian pengalaman itu diproses di dalam dunia rasio, diolah secara analisis
dengan penalaran di dalam struktur kognitif sehingga sampai terbentuk konsep-
konsep matematika supaya konsepkonsep matematika yang terbentuk itu mudah
dipahami oleh orang lain dan dapat dimanipulasi secara tepat, maka digunakan bahasa
matematika atua notasi matematika yang bernilai global (universal). Konsep
matematika didapat karena proses berpikir, karena itu logika adalah dasar
terbentuknya matematika.5
Pada mulanya matematika berasal dari kebudayaan Babilonia dan Mesir,
selain juga dari India dan Persia. Matematika selanjutnya diterima oleh para filosuf
dan ilmuwan Yunani. Namun kaum muslimin kemudian memelihara dan
mengembangkannya melalui penelitian dan eksperimen. Matematika modern adalah
bidang yang kompleks dan abstrak yang membutuhkan penelitian dan eksperimen.
Penyebab siswa frustrasi dan mengganggu siswa sekolah menengah di kelas
matematika, tetapi juga menyediakan dasar bagi semua keajaiban teknologi yang kita
3
“Maula et al. - 2018 - Perkembangan Matematika Dalam Sejarah Peradaban Is.Pdf,” n.d., hlm,1.
4
“Bella - 2021 - PERAN ILMU MATEMATIKA DALAM SEJARAH PERADABAN ISLA.Pdf,” hlm,2.
5
“Rahmah - 2018 - Hakikat Pendidikan Matematika.Pdf,” n.d., hlm,2.
3
nikmati dewasa ini. Tanpa pemikiran yang luar biasa dari seorang ahli matematika
abad ke-8 Islam, Al-Khawarizmi, dunia matematika saat ini akan terlihat sangat
berbeda. 6
Al-Khawarizmi merupakan tokoh ilmuwan Muslim yang sangat konsen dalam
pengembangan matematika. Ia banyak memberikan sumbangan pemikiran dalam
bidang aljabar. Nama lengkap ilmuwan Muslim ini adalah Abu Jafar Muhammad bin
Musa al-Khawarizmi. Ia merupakan matematikawan pertama yang mengajarkan
aljabar dengan elementer. Aljabar banyak dipelajari berasal dari karyanya yang
berjudul kitab al-Mukhtashar fi Hisâb al-Jabr wa alMuqâbalah (buku kesimpulan
proses kalkulasi untuk paksaan dan persamaan), namun sering disingkat dengan al-
Jabar wa al-Muqâbalah (aljabar dan persamaan). 7
Kitab Aljabar juga telah menjadi rujukan para ilmuwan sepanjang masa, baik
matematikus Islam maupun Barat. Beberapa saintis terkemuka juga telah menerbitkan
buku dengan nama Kitab al-Jabar wa al-Muqâbalah, diantaranya; Abu Hanifa al-
Dinawari serta Abu Kamil Shuja ibnu Aslam. Selain itu, Abu Muhammad al-„Adli,
Abu Yusuf al-Missisi, Abd Al-Hamid ibnu Turk, Sind Ibnu Ali, Sahl Ibnu Bisr dan
Sarafaddin al-Tusi juga termasuk ilmuan Muslim yang banyak terpengaruh pemikiran
luar biasa Khawarizmi. Betapa karya Aljabar milik Al-Khawarizmi bisa membawa
impact sedemikian rupa besarnya bagi matematika modern dan para ilmuwan
terkemuka.8
6
“Muhtar - ABU ABDULLAH IBN MUSA AL-KHAWARIZMI (PELOPOR MATEM.Pdf,” n.d., hlm,83.
7
“Syah Aji - 2014 - KHAZANAH SAINS DAN MATEMATIKA DALAM ISLAM.Pdf,” n.d.
8
“The_Father_of_Algebra-with-Cover-Page-v2.Pdf,” n.d.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Riwayat Al-Khawarizmi
Al-Khawarizmi merupakan tokoh ilmuwan Muslim yang sangat konsen dalam
pengembangan matematika. Al Khawarizmi mempunyai nama asli Muḥammad bin
Mūsā al-Khawārizmī, juga dikenal sebagai Abu Abdullah Muhammad bin Ahmad bin
Yusoff dan di Barat dikenal sebagai alKhawarizmi, al-Cowarizmi dan beberapa ejaan
lain adalah seorang Tokoh Islam berpengetahuan luas dan ahli dalam banyak bidang,
yaitu meliputi bidang matematika, astronomi, astrologi, geografi dan banyak bidang
lain. Tak banyak mungkin anak muda sekarang yang tahu bahwa penemu aljabar dan
angka 0 berasal dari Tokoh Islam “Al-Khawarizmi”. Lalu konsep aljabar yang ia
temukan pun di pakai di matematika Eropa. Hidup di sekitar abad 8-9. Lahir sekitar
tahun 780M di Khawarizm dan beliau wafat sekitar tahun 850M di Baghdad. Beliau
menghabiskan hampir sepanjang hidupnya berprofesi sebagai dosen di Sekolah
Kehormatan di Baghdad.9
Sedikit yang dapat diketahui dari hidup beliau, bahkan lokasi tempat lahirnya
sekalipun. Nama beliau mungkin berasal dari Khwarizm (Khiva) yang berada di
Provinsi Khurasan pada masa kekuasaan Bani Abbasiyah (sekarang Xorazm, salah
satu provinsi Uzbekistan). Gelar beliau adalah Abū ‘Abdu llāh atau Abū Ja’far.
Sejarawan Al-Tabari menamakan beliau Muhammad bin Musa AlKhwārizmī Al-
Majousi Al-Katarbali. Sebutan Al-Qutrubbulli mengindikasikan beliau berasal dari
Qutrubbull, kota kecil dekat Baghdad. Ditemukan sejarah singkat beliau, bersama
dengan karya-karya tulis beliau. Al-Khawarizmi menekuni hampir seluruh
pekerjaannya antara 813-833. Setelah Islam masuk ke Persia, Baghdad menjadi pusat
ilmu dan perdagangan, dan banyak pedagang dan ilmuwan dari Cina dan India
berkelana ke kota ini, yang juga dilakukan beliau. Dia bekerja di Baghdad pada
Sekolah Kehormatan yang didirikan oleh Khalifah Bani Abbasiyah Al-Ma'mun,
tempat ia belajar ilmu alam dan matematika, termasuk mempelajari terjemahan
manuskrip Sanskerta dan Yunani. 10
9
“The_Father_of_Algebra-with-Cover-Page-v2.Pdf.”
10
“Muhtar - ABU ABDULLAH IBN MUSA AL-KHAWARIZMI (PELOPOR MATEM.Pdf,” hlm,85.
4
5
B. Pemikiran Al-Khawarizmi
Beliau membuat algoritma, yang merupakan bagian penting dari ilmu
matematika, yang digunakan hingga sekarang. Dan beliau memperkenalkan angka nol
sebagai nilai tempat. Bayangkan kalau tidak ada angka nol, tentu perhitungan akan
kacau, kita akan kesulitan menuliskan angka 100, 1000, 10.000, dan seterusnya.
Dalam bukunya al-Khawarizmi memperkenalkan kepada dunia ilmu pengetahuan
angka 0 (nol) yang dalam bahasa arab disebut sifr. Sebelum al-Khawarizmi
memperkenalkan angka nol, para ilmuwan mempergunakan abakus, semacam daftar
yang menunjukkan satuan, puluhan, ratusan, ribuan, dan seterusnya, untuk menjaga
agar setiap angka tidak saling tertukar dari tempat yang telah ditentukan dalam
11
“Kurnia - 2012 - TEORI ALJABAR AL-KHAWARIZMI.Pdf,” n.d., hlm,161.
12
“Kurniati - Pengembangan Modul Matematika Berbasis Kontekstual.Pdf,” n.d., hlm,49.
6
hitungan. Akan tetapi, hitungan seperti ini tidak mendapat sambutan dari kalangan
ilmuwan Barat ketika itu dan mereka lebih tertarik untuk mempergunakan raqam al-
binji (daftar angka arab, termasuk angka nol), hasil penemuan al-khawarizmi. Dengan
demikian angka nol baru dikenal dan dipergunakan orang Barat sekitar 250 tahun
setelah ditemukan al-Khawarizmi. 13
Beberapa cabang ilmu dalam Matematika yang diperkenalkan oleh al-
Khawarizmi seperti: Geometri, Aljabar, Aritmatika dan lain-lain. Geometri
merupakan cabang kedua dalam Matematika. Isi kandungan yang diperbincangkan
dalam cabang kedua ini ialah asalusul geometri dan rujukan utamanya ialah Kitab
alUstugusat (The Element) hasil karya Euclid. Algebra/Aljabar merupakan nadi
Matematika. Karya Al-Khawarizmi telah diterjemahkan oleh Gerhard of Gremano
dan Robert of Chaster ke dalam bahasa Eropa pada abad ke-12. Sebelum munculnya
karya yang berjudul ‘Hisab al-Jibra wa al Muqabalah yang ditulis oleh al-Khawarizmi
pada tahun 820 M. Sebelum ini tak ada istilah aljabar. Al-Khawarizmi dalam ilmu
ukur sudut juga luar biasa. Tabel ilmu ukur sudutnya yang berhubungan dengan
fungsi sinus dan garis singgung tangen telah membantu para ahli Eropa memahami
lebih jauh tentang ilmu ini.14
Adapun karya besar al-Khawarizmi lainnya sebagai sumbangan yang cukup
berarti bagi khasanah Islam dan pengembangan sains dan matematika adalah
memperkenalkan desimal atau persepuluhan, konsep ini memperkaya khasanah dari
penemuan formula seksagesimal atau perenampuluhan. Formula perenampuluhan
merupakan perhitungan kuno yang diwariskan dari zaman Babilonia yang biasa
digunakan dalam perhitungan jam yakni enam puluh detik, enam puluh menit.
Sedangkan desimal banyak digunakan saat ini, sehingga angka dapat digunakan
operasi angka di belakang koma, sebagai angka pecahan. Selanjutnya, penggunaan
variabel dan simbol-simbol. Hal ini mendorong pesatnya perkembangan formula-
formula persamaan dalam matematika. Selain itu, al-Khawarizmi juga menemukan
bilangan nol yang dapat mengubah kemajuan penemuan angka lewat angka romawi
yang belum mengenal angka nol.15
13
“Anwar - 2017 - BELAJAR LEBIH DARI MATEMATIKAWAN MUSLIM.Pdf,” n.d., hlm,19.
14
“Kurnia - 2012 - TEORI ALJABAR AL-KHAWARIZMI.Pdf,” n.d., hlm, 162.
15
“Huda and Mutia - 2017 - Mengenal Matematika Dalam Perspektif Islam.Pdf,” n.d., hlm,188.
7
dalam kemajuan sains dan matematika. Sejarah mencatat ketika peradaban Islam
belum hadir dalam catatan sejarah, telah muncul peradaban persia di Jundisyapur,
begitu pula peradaban Yunani yang di serap sarjana Muslim melalui tradisi
Hellenistik di kerajaan Iskandariyah (Mesir), ataupun warisan kaum Sabean dari
Harran (Suriah), yang semuanya ini mewariskan ilmu sains dan matematika pada
zaman pra Islam. Pada masa pra Islam ini peradabannya hanya mewariskan wawasan
kesukuan walaupun telah mengenal sains dan matematika secara dalam. 18
Ketika Islam datang paradigma lama mulai diperbaharui oleh ilmuwan
Muslim, yang mengembangkan pikiran-pikiran dan kesadaran bahwa sains dan
matematika merupakan milik universal umat manusia yang harus diabadikan kepada
penegakan nilai-nilai kemanusiaan. Inilah yang menghambat tradisi ilmu pengetahuan
sebelum Islam lahir, sehingga tidak terjadi persentuhan-persentuhan dengan
peradaban-peradaban lain. Banyak sumbangan ilmuawan Muslim dalam
pengembangan sains dan matematika, seperti Sayyidina Ali, Al-Khawarizmi, Abu al-
Wafa, Umar Khayam, Al-Farghani, Al-Battani, Al-Thusi, Ibn al-Haitsam, Al-Biruni,
AlKhazimi, Ibn Yunus, Kamal al-Din al-Farisi, Ibn Firnas, Jabir b, Hayyan,
Zakariyya al_razi, Ibn Sina, Al-Qonun, Abu al-Qosim, Ibn Nafis. 19
18
“Syah Aji - 2014 - KHAZANAH SAINS DAN MATEMATIKA DALAM ISLAM.Pdf,” n.d., hlm,163.
19
“Pramono - PERAN MATEMATIKA DALAM MEMBANGUN PERADABAN ISLAM (.Pdf,” n.d.,
hlm,165.
BAB III
KESIMPULAN
A. Simpulan
Matematika merupakan ilmu pengetahuan yang menjadi dasar atau fondasi
bagi bidang studi lain. Saat ini, perkembangan matematika sangatlah pesat. Hal ini
sebagai salah satu bidang studi yang berperan dalam sejarah peradaban. Matematika
menjadi panduan sekaligus sebagai sumber dari setiap pemecahan masalah, mulai dari
dan lain-lain.
penting dari ilmu matematika, yang digunakan hingga sekarang. Dan beliau
memperkenalkan kepada dunia ilmu pengetahuan angka 0 (nol) yang dalam bahasa
arab disebut sifr. Dalam pendidikan telah dibuktikan bahwa alKhawarizmi adalah
seorang tokoh Islam yang berpengetahuan luas. Al-Khawarizmi meninggal pada tahun
sesuatu yang asing dan terisolasi dari realitas, melainkan berkorelasi erat dengan
kesadaran subjek dan kehidupan nyata. Ketika Islam datang paradigma lama mulai
kesadaran bahwa sains dan matematika merupakan milik universal umat manusia
9
DAFTAR PUSTAKA
10