Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“INTEGRASI MATEMATIKA DENGAN AL-QUR’AN”

Disusun Oleh :

FAKULTAS....................

JURUSAN ............................

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SUMATERA UTARA

2022

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................ii

DAFTAR ISI......................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah..................................................................................1

B. Rumusan Masalah...........................................................................................3

C. Tujuan...............................................................................................................4

Bab II PEMBAHASAN

A. Pengertian Integrasi..........................................................................................5
B. Kaitan Matematika Dengan Ayat Al-Qur’an....................................................6
C. Ayat Al-Quran Yang Membahas Tentang Matematika....................................7

Bab III PENUTUP

A. Kesimpulan.......................................................................................................9

B. Saran.................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Matematika adalah ilmu universal yang mendasari perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi modern, serta mempunyai peranan penting dalam
perkembangan berpikir manusia. Persoalan matematika banyak muncul dalam
berbagai disiplin ilmu pengetahuan misalnya dalam bidang kimia, fisika atau pada
persoalan rekayasa seperti: teknik mesin, teknik sipil, dan lain-lain. Seringkali
persoalan matematika tersebut muncul dalam bentuk yang tidak ideal alias rumit.
Artinya beberapa teori matematika memiliki peran yang sangat besar terhadap
kemajuan di bidang teknologi informasi dan komunikasi seperti aljabar, teori
bilangan, matematika diskrit dan masih banyak lagi. Dapat disimpulkan bahwa
matematika adalah akar dari segala ilmu pengetahuan yang strukturnya
terorganisasikan, sifat atau teorinya dibuat secara deduktif berdasarkankepada
unsur-unsur yang didefinisikan, serta aksioma, sifat dan teori-teoriyang telah
dibuktikan kebenarannya. Satu hal lagi yang sangat menarik dari matematika pada
sekitar abad kedelapan dimana matematika menjadi salah satu bidang ilmu yang
paling
digemari karena ada kaitannya dengan kebutuhan religi. Sehingga
matematika menjadi salah satu ilmu pengetahuan yang menarik untuk mengupas
teka-teki rahasia Allah. Ilmu matematika yang berkaitan tentang agama islam
disebut dengan matematika islam. Matematika islam tersebut menjadikan Al-
qur’an dan sunnah nabi sebagai postulat. Hal tersebut sejalan dengan sabda
Rasulullah SAW. yang diriwayatkan oleh Muslim, yang Artinya :
“Aku tinggalkan untuk kamu dua urusan, tidak kamu akan tersesat selama
berpegang kepada keduanya, kitab Allah dan Sunnah Rosul Allah” (H.R.
Muslim).
Didalam matematika islam kita tidak perlu membuktikan kebenaran
perhitungan data yang datangnya dari Allah dan Rosulullah sebab matematika
islam sudah dikaji untuk membuktikan kebenaran sunnahsunnah Rosulullah. Hal
itu menjelaskan bahwa Al-qur’an adalah suatu formula yang didalamnya terdapat
matematika islam yang harus difikirkan bukan untuk diakali.6 Tidak hanya

1
permasalahan kecil saja yang terdapat perhitungan matematika, bahkan
perhitungan peredaran bulan, bumi dan matahari, perhitungan struktur matematika
yang tersusun dalam ayat-ayat
Al-qur’an, perhitungan masalah faroidh/harta warisan dan masih banyak
lagi. Permasalahan tersebut menyadarkan kita bahwa sebenarnya pemahaman dan
pengamalan Al-qur’an hanya dapat dipahami dengan baik melalui matematika.
Hal ini mengajak kita berfikir bahwa sebenarnya matematika dapat dikembangkan
dari Al-qur’an.
Selain itu, pembelajaran matematika sangat berperan penting dalam
membentuk karakter peserta didik agar dapat mengembangkan nalarnya, berfikir
secara logis, sistematis, dan kritis sesuai perkembangan teknologi zaman
sekarang. Pembelajaran matematika hendaknya memperhatikan nilai-nilai
Alqur’an yang terkandung dalam matematika, sehingga pembelajaran matematika
dapat diintegrasikan dengan nilai-nilai islami yang berlaku di masyarakat dan
matematika menjadi bermakna dan tidak hanya mempertajam teori, penalaran dan
mengembangkan intelektual saja tetapi juga membentuk budi pekerti yang tinggi
untuk diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat.
. Tujuan utama integrasi pembelajaran matematika dengan Al-qur’an
adalah untuk mengasah pemahaman dan kemampuan matematika peserta didik,
juga dimaksudkan untuk menanamkan nilai-nilai islam pada peserta didik.
Diharapkan dengan menggunakan integrasi pembelajaran matematika dengan Al-
qur’an ini dapat menambah keaktifan peserta didik dalam belajarnya,
meningkatkan motivasi belajar, lebih menambah wawasan agama serta
menjadikan peserta didik lebih mencintai Al-qur’an. Berdasarkan penelitian
terdahulu yang dilaksanakan oleh Aep saefullah pada tahun 2010 yang
menyatakan ada pengaruh pembelajaran matematika dengan media Al-qur’an
dalam membentuk keberagaman sikap siswa.
Maka hal tersebut mendorong peneliti untuk mengulas permasalahan yang
serupa. Dengan mempertimbangkan berbagai permasalahan yang telah dituliskan
dilatar belakang serta mempertimbangkan situasi dan kondisi yang membantu
berjalannya penelitian ini maka peneliti melaksanakan penelitian dengan judul
“Integrasi Matematika Dengan Al-Qur’an ”

2
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah Ayat Al-Qur’an Yang membahas tentang Matematika ?
2. Bagaimana integrasi Matematika dengan Al-Qur’an ?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui integrasi Matematika dengan Al-Quran
2. Untuk mengetahui ayat Al-qur’an yang membahas tentang Matematika

3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Integrasi
Secara etimologis, integrasi merupakan kata serapan dari bahasa Inggris –
integrate integration yang kemudian diadaptasi ke dalam bahasa Indonesia
menjadi integrasi yang berarti menyatu-padukan penggabungan atau penyatuan
menjadi satu kesatuan yang utuh pemaduan . Jadi Integrasi berarti kesempurnaan
atau keseluruhan, yaitu proses penyesuaian di antara unsur-unsur yang saling
berbeda
Integrasi Ilmu adalah keterpaduan secara nyata antara nilai-nilai agama
(dalam hal ini Islam) dengan Ilmu Pengetahuan Umum atau Sains. Jika dipelajari
secara seksama, sesungguhnya ilmu pengetahuan di dunia ini dapat di
klafifikasikan menjadi tiga golongan, yaitu ilmu alam (natural science), ilmu
social (social science), dan ilmu humaniora ( humanities). Ketiga jenis ilmu (ilmu
alam, ilmu social dan ilmu humaniora) berlaku secara universal, di mana saja.
Hanya saja, dikalangan umat islam merumuskan ilmu tersendiri yang
bersumberkan pada al-Qur’an dan Hadits. Strategi integrasi pembelajaran
matematika dengan Al-qur’an ini hanyalah salah satu alternatif yang diharapkan
dapat dikembangkan oleh guru atau orang yang memilik konsen dibidangnya.
Sehingga peserta didik tidak hanya belajar memperdalam kemampuan
matematikanya dalam Alqur’an melainkan dapat mempertajam penalaran,
mengembangkan intelektual serta membentuk budi perkerti dan akhlak yang
mulia.
Ketika kita mendengar kata "sains" dan "agama, serta merta orang akan
berpikir akan sejarah hubungan seru di antara keduanya. Dalam catatan sejarah
perjumpaan agama dengan sains tidak hanya berupa pertentangan belaka, tetapi
juga orang berusaha untuk mencari hubungannya antara keduanya pada posisi
yaitu sains tidak mengarahkan agama kepada jalan yang dikehendakinya dan
agama juga tidak memaksanakan sains untuk tunduk pada kehendaknya. Memang,
science and religion merupakan wacana yang selalu menarik perhatian di
kalangan intelektual. Hingga kini, masih saja ada anggapan yang kuat dalam
masyarakat luas yang mengatakan bahwa "agama"dan "ilmu" adalah dua entitas

4
yang tidak dapat dipertemukan. Keduanya mempunyai wilayah masing-masing,
terpisah antara satu dan lainnya, baik dari segi objek formal material, metode
penelitian, kriteria kebenaran, peran yang dimainkan oleh ilmuwan. Ungkapan
lain, ilmu tidak memperdulikan agama dan agamapun tidak memperdulikan ilmu.
Apabila seseorang bertanya tentang sains, maka niscaya ia akan menyebutkan
Matematika, Geografi, Biologi, Antropologi, dan sebaliknya apabila ia ditanya
tentang macam dari Ilmu Agama maka ia akan menyebutkan Fiqh, Tasawuf, Ilmu
Tafsir, Ilmu Hadist dsb. Fenomena ini umum terjadi dalam masyarakat, dimana
pemisahan atau sering disebut dengan dikotomi ilmu sudah mempengaruhi
sebagian besar mereka, karena selama ini kedua ilmu tersebut seakan berbeda dan
tidak akan pernah disatukan.

B. Keterkaitan Matematika Dengan Al-Quran

Manfaat pembelajaran matematika jika dikaitkan dengan Al-qur’an, salah


satunya adalah dapat mengekplorasikan pengetahuan dunia angka dan bilangan
secara luas dengan konsep Al-qur’an serta menjadikan peserta didik kaya akan
khasanah penemuan konsep dan rumus-rumus matematika dasar yang berkaitan
dengan Al-qur’an. Untuk menggambarkan lebih jauh tentang kedudukan
matematika dalam perspektif islamisasi ilmu kita jabarkan terlebih dahulu
kesamaan prisnsip-prinsip matematika dengan prinsip islamisasi ilmu.
Diawal pembelajaran guru menyampaikan degan ayat-ayat yang berkaitan
dengan pecahan, seperti ayat di bawah ini:

         


  
Artinya : “mengapa Allah akan menyiksamu, jika kamu bersyukur dan
beriman ? dan Allah adalah Maha Mensyukuri lagi Maha mengetahui.” (QS. An
Nisa’ ayat 147).

Maknanya: Katakanlah: "Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah


(yaitu): jika seorang meninggal dunia, dan ia tidak mempunyai anak dan

5
mempunyai saudara perempuan, Maka bagi saudaranya yang perempuan itu
seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki
mempusakai (seluruh harta saudara perempuan), jika ia tidak mempunyai anak;
tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, Maka bagi keduanya dua pertiga dari
harta yang ditinggalkan oleh yang meninggal. dan jika mereka (ahli waris itu
terdiri dari) saudara-saudara laki dan perempuan, Maka bahagian seorang saudara
laki-laki sebanyak bahagian dua orang saudara perempuan.
Pada ayat di atas Allah menjelaskan tentang pembagian harta warisan
tentang kalalah yang didalamnya terdapat jumlah seperdua dan dua pertiga,
dimana seperdua dan dua pertiga itu termasuk bilangan di dalam Matematika. Hal
ini menunjukkan bahwa Al-Qur’an juga berbicara mengenai Matematika, jauh
sebelum para ilmuwan menemukan Matematika. Hal ini menunjukkan salah satu
kemukjizatan dari Al Quran. Matematika adalah sebuah cabang ilmu pengetahuan
yang wajib dipelajari dan sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Salah
satunya seperti kata seperdua, dan dua pertiga pada Surat An Nisa ayat 176 di atas
dimana dalam Matematika dapat ditulis dengan angka dibawah ini :
2 1
+
3 2

C. Ayat Al-Quran Yang Membahas Tentang Materi Matematika

Berikut adalah ayat-ayat yang akan peneliti ambil dalam al-Qur‟an dengan
menentukan ayat-ayat yang berkaitan dengan himpunan dan dapat dianalisis
sesuai dengan nilai-nilai Islam

1) Surat Al-An’am ayat 128 (Membahas Tentang Himpunan )


       
        
        
           

Artinya : “Dan (ingatlah) hari diwaktu Allah menghimpunkan mereka
semuanya (dan Allah berfirman): "Hai golongan jin, sesungguhnya kamu telah
banyak menyesatkan manusia", lalu berkatalah kawan-kawan meraka dari
golongan manusia: "Ya Tuhan kami, sesungguhnya sebahagian daripada kami

6
telah dapat kesenangan dari sebahagian (yang lain) dan kami telah sampai
kepada waktu yang telah Engkau tentukan bagi kami". (Q.S Surat Al-An’am ayat
128 )
Allah berfirman: "Neraka itulah tempat diam kamu, sedang kamu kekal di
dalamnya, kecuali kalau Allah menghendaki (yang lain)". Sesungguhnya
Tuhanmu Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.”

A B

S = Makhluk ciptaan Allah


A = Golongan jin
B = Golongan manusia
Diagram venn yang digambarkan dalam ayat diatas adalah dua himpunan
yang terpisah karena tidak memiliki persamaan. Kedua himpunan tersebut masuk
pada hal makhluk yang diciptakan Allah yaitu golongan jin (makhuk ghaib) dan
golongan manusia. Nilai akidah pada ayat di atas adalah menunjukkan bahwa
Allah mempunyai sifat Maha Adil, karena Allah membalas apa yang telah
dilakukan manusia selama di dunia. Sekecil apapun amal perbuatan manusia akan
diminta pertanggungjawabannya, baik amal baik maupun buruk. Nilai syari‟ah
pada ayat di atas adalah rasa tanggungjawab yang harus dimiliki oleh setiap
manusia.

2) Q.S An-Nisaa’ : 12 (Membahas Tentang Bilangan Pecahan)

            
          
           
           
           
         

7
           
           
     
Artinya : ‘dan bagimu (suami-suami) seperdua dari harta yang
ditinggalkan oleh isteri-isterimu, jika mereka tidak mempunyai anak. jika isteri-
isterimu itu mempunyai anak, Maka kamu mendapat seperempat dari harta yang
ditinggalkannya sesudah dipenuhi wasiat yang mereka buat atau (dan) seduah
dibayar hutangnya. Para isteri memperoleh seperempat harta yang kamu
tinggalkan jika kamu tidak mempunyai anak. jika kamu mempunyai anak, Maka
Para isteri memperoleh seperdelapan dari harta yang kamu tinggalkan sesudah
dipenuhi wasiat yang kamu buat atau (dan) sesudah dibayar hutang-hutangmu.
jika seseorang mati, baik laki-laki maupun perempuan yang tidak meninggalkan
ayah dan tidak meninggalkan anak, tetapi mempunyai seorang saudara laki-laki
(seibu saja) atau seorang saudara perempuan (seibu saja), Maka bagi masing-
masing dari kedua jenis saudara itu seperenam harta. tetapi jika saudara-
saudara seibu itu lebih dari seorang, Maka mereka bersekutu dalam yang
sepertiga itu, sesudah dipenuhi wasiat yang dibuat olehnya atau sesudah dibayar
hutangnya dengan tidak memberi mudharat (kepada ahli waris)[274]. (Allah
menetapkan yang demikian itu sebagai) syari'at yang benar-benar dari Allah, dan
Allah Maha mengetahui lagi Maha Penyantun.

. Ayat di atas membahas tentang pembagian harta warisan, di ayat tersebut


ada menyebut “seperdua”, “sepertiga”, “seperempat”, “seperenam”. Yang mana di
dalam Matematika ini sering sekali digunakan.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Integrasi Ilmu adalah keterpaduan secara nyata antara nilai-nilai agama
(dalam hal ini Islam) dengan Ilmu Pengetahuan Umum atau Sains.

8
2. Manfaat pembelajaran matematika jika dikaitkan dengan Al-qur’an, salah
satunya adalah dapat mengekplorasikan pengetahuan dunia angka dan
bilangan secara luas dengan konsep Al-qur’an
3. Ayat Al-Quran Yang Membahas Tentang Materi Matematika adalah Surat
Al-An’am ayat 128 (Membahas Tentang Himpunan ) dan Q.S An-Nisaa’ :
12 (Membahas Tentang Bilangan Pecahan)

B. Saran
Berdasarkan pembahasan yang telah kami uraikan kepada pembaca maka
penulis menyarankan kepada pembaca untuk membaca sumber lain yang
berkaitan dengan Integrasi Matematika Dengan Al-Qur’an.

DAFTAR PUSTAKA
Kudus, I. A. I. N. (2018). Model Integrasi Matematika dengan Nilai-Nilai
Islam dan Kearifan Lokal Budaya dalam Pembelajaran Matematika. Jurnal
Pendidikan Matematika, 1(2), 52.
Imam Suprayono. Paradigma Pengembangan Keilmuan Perspektif UIN Malang.
Malang: UIN Malang Press.2006. hal.5
Al-Qur’an DEPAG Surat An-Nisa ayat 147

9
As’ari, A. R. (2017, July). Pembelajaran matematika qur’ani. In Prosiding
SI MaNIs (Seminar Nasional Integrasi Matematika dan Nilai-Nilai Islami) (Vol.
1, No. 1, pp. 666-673).
Maarif, S. (2015). Integrasi matematika dan islam dalam pembelajaran
matematika. Infinity Journal, 4(2), 223-236.

10

Anda mungkin juga menyukai